tugas weli promkes
TRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Tentang makanan pendamping ASI pada bayi
Di puskesmas nanggalo siteba padang
OLEH
WELLI APRIANTI
11111638
DOSEN PEMBIMBING:AIDA MINROPA,SKM
D-III KEPERAWATAN
STIKes MERCU BAKTIJAYA PADANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan dan minuman yang paling
sempurna bagi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya (Margaret
Lowson, 2003). Sejak awal kelahirannya sampai bayi berusia 6 bulan, ASI
merupakan sumber nutrisi utama bayi. Komposisi ASI sempurna sesuai
kebutuhan bayi sehingga walaupun hanya mendapatkan ASI dibeberapa bulan
kehidupannya, bayi bisa tumbuh optimal. ASI sangat bermanfaat untuk
kekebalan tubuh bayi karena didalamnya terdapat zat yang sangat penting yang
sudah terbukti melawan berbagai macam infeksi, seperti ISPA, peradangan
telinga, infeksi dalam darah dan sebagainya.
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan makanan lain yang
selain ASI. Makanan ini dapat berupa makan yang disiapkan secara khusus atau
makanan keluarga yang dimodifikasi (Lilian Juwono: 2003). Pada umur 0-6
bulan, bayi tidak membutuhkan makanan atau minuman selain ASI. Artinya
bayi hanya memperoleh susu ibu tanpa tambahan cairan lain, baik susu formula,
madu, air teh. Bayi juga tidak diberi makanan padat lain seperti pisang dan nasi
lumat, bubur, susu, biskuit, nasi tim dan lain-lain.
Makanan pendamping ASI harus mulai diberikan ketika bayi tidak lagi
mendapat cukup energi dan nutrien dari ASI saja. Untuk kebanyakan bayi,
makanan tambahan mulai diberikan pasa usia 6 bulan keatas. Pada usia ini MP-
ASI sangat penting untuk menambah energi dan zat gizi yang diperlukan.
Pada tahun 2006 WHO mengeluarkan Standar Pertumbuhan Anak yang
kemudian diterapkan di seluruh dunia. Isinya adalah menekankan pentingnya
pemberian ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai usia 6 bulan. Setelah itu,
barulah bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI sambil tetap disusui
hingga usianya mencapai 2 tahun. Di Indonesia, anjuran ini dipertegas dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif.
Peraturan ini menyatakan kewajiban ibu untuk menyusui bayinya secara
eksklusif sejak lahir sampai berusia 6 bulan
B. TUJUAN
1. Tujuan instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang makanan pendamping
ASI diharapkan, ibu menyusui mengetahui tentang makanan pendamping ASI.
2. Tujuan instrusional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan makanan pendamping ASI,
diharapkan ibu menyusui dapat:
a) Memahami pengertian makanan pendamping asi
b) Memahami tujuan makanan pendamping asi
c) Memahami mamfaat makanan pendamping asi
d) Mampu melaksanakan cara pemberian makanan pendamping asi
e) Memahami syarat-syarat makanan pendamping asi
f) Mampu melaksanakan contoh menu dan cara pembuatan makanan
pendamping asi
BAB II
KEGIATAN PENYULUHAN
C. PENATALAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
Makanan pendamping ASI pada bayi
2. Sasaran / Target
Sasaran : ibu-ibu yang menyusui dan ibu yang memiliki balita
Target :ibu-ibu yang datang ke puskesmas nanggalo siteba padang
3. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
4. Media dan Alat
1. Leaflet
2. LCD
3. laptop
5. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : jumat,21-06-2013
Jam : 09.00- selesai
Tempat : di puskesmas nanggalo siteba padang
6. Pengorganisasian
moderator : RIA ASTUTI
leader : WELLI APRIANTI
fasilitator :MUSNI ERLINDA,ELVI
MONA,RAHMATUL HUSNI
observer : MEGA SEPTIA
co.lidear : NINDY CAHYANI IRVA
7. Pembagian Tugas
1. Moderator
Membuka acara
Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing
Menjelaskan topic dan tujuan penyuluhan
Menjelaskan kontrak waktu
Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
Mengarahkan alur diskusi
Memimpinnya jalan penyuluhan
Menyimpulkan penyuluhan
Menutup acara
2. leader
Menyampaikan materi penyuluhan
Bersama fasilitator menjalin kerja sama dalam acar
penyuluhan
3. Fasilitator
Memotivasi peserta agar berperan aktif
Membuat absensi penyuluhan
Mengantisipasi suasana yang dapat menggangu kegiatan
penyuluhan
4. Observer
Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai
akhir
Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanaan
Menilai perjalan kegiatan
5. Co.lidear
Membantu lidear dalam penyampaikan penyuluhan
8. Setting tempat
puskesmas nanggalo siteba padang
Keterangan:
= leader =notulen
=co.lider
=fasilitator
=observer =peserta
=pembimbing =moderator
D.KEGIATAN PENYULUHAN
No TAHAP WAKTUKEGIATAN
PERAWAT PESERTA
1. Pembukaan 5 menit a. Memberikan salam
b. Persepsi tentang
Makanan
Pendamping ASI
a. Peserta menjawab
salam
b. Peserta menjawab
dengan benar
2. Pelaksanaan 20 menit a. Menjelaskan isi
materi tentang
Makanan
Pendamping ASI
b. Menjelaskan cara
membuat dan
menyajikan
Makanan
Pendamping ASI
c. Mengevaluasi
secara verbal pada
peserta
a. Peserta
mendengarkan
dengan seksama
b. Peserta
memperhatikan
c. Peserta menjawab
beberapa
pertanyaan yang
dilontarkan
perawat
3. Penutup 5 menit a. Menyimpulkan hasil
kegiatan
b. Mengakhiri
kegiatan dengan
mengucapkan
salam
a. Peserta
memperhatikan
b. Peserta menjawab
salam
A. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Mahasiswa dan audiens berada pada posisi yang sudah
ditentukan
Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
Pre- pleening telah disetujui
Diharapkan 60% peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan
2. Evaluasi proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan
Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
70% audiens mengikuti penyuluhan sampai selesai
70% audiens berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi hasil
a.70 % peserta dapat menjelaskan tujuan makanan pendamping ASI.
b. 70 % peserta dapat menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum
memberikan makanan pendamping ASI.
c. 70 % peserta dapat menyebutkan dan mempraktekan cara membuat dan
menyajikan makanan pendamping ASI.
BAB III
MATERI PENYULUHAN
MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI
A. PENGERTIAN MAKANAN PENDAMPING ASI(MP-ASI)
pendamping adalah makanan yang diberikan kepada bayi setelah cukup
bulan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi yang diperlukan bagi bayi karena
produksi ASI mulai berkurang dimana bayi secara perlahan-lahan dibiasakan
dengan makanan orang dewasa (Depkes, 1993).
Menurut Depkes RI 1997, bahwa makanan tambahan adalah makanan yang
diberikan kepada bayi umur 4 bulan keatas untuk memenuhi kebutuhan
gizinya. Sedangkan menurut Diah dan Rina (2000), makanan tambahan
adalah makanan yang diberikan kepada bayi setelah berusia 4-6 bulan
sampai dengan usia 24 bulan.
Pemberian makanan padat harus diberikan secara bertahap dimulai pada bayi
berusia 6 bulan. Karena pada usia ini, kebutuhan bayi akan zat gizi menjadi
semakin bertambah dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi,
sedangkan produksi ASI mulai menurun. Oleh karena itu, bayi sangat
memerlukan makanan tambahan sebagai pendamping ASI atau minuman
pengganti ASI (PASI). Disamping itu juga bayi telah memiliki reflek
mengunyah, sehingga harus mulai diperkenalkan dan diberi makanan lumat.
Untuk menyesuaikan kemampuan bayi terhadap makanan tersebut maka
pemberian makanan pendamping harus dilakukan secara bertahap baik
bentuk, jumlah dan macamnya.
B. Tujuan makanan pendamping ASI
Dengan memperhatikan tujuan pemberian makanan tambahan terhadap
anak, orang tua dapat memahami dari tujuan tersebut, diantaranya adalah:
Sebagai komplemen terhadap ASI agar anak memperoleh cukup energi,
protein dan zat-zat gizi lain (vitamin dan mineral), untuk tumbuh dan
berkembang secara normal (Deddy, 2002:73)
Sebagai pelengkap makanan tambahan untuk melatih dan membiasakan
anak terhadap makanan yang akan dimakannya dikemudian hari, disamping
sebagai tambahan atas kebutuhan yang meningkat sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan anak. Jadi makanan tambahan diharapkan dapat menambah
energi, protein, vitamin, mineral serta menambah serat makanan (Riady,
1992:53)
C.Manfaat makanan pendamping ASI
1. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang
2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam
makanan dengan berbagai macam rasa dan bentuk
3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan
4. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi
D.Syarat-syarat makanan pendamping ASI
Menurut Diah dan Rina, 2000,18, makanan tambahan untuk anak
sebaiknya memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Nilai energi dan kandungannya yang tinggi
2. Proteinnya tinggi
3. Memiliki nilai suplementasi yang baik,vitamin dan mineral
4. Dapat diterima oleh-alat pencernaan anak dengan baik
5. Harganya relatif murah
6. Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal
7. Bersifat padat gizi
E.Cara pemberian makanan pendamping ASI yaitu:
1. Berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dalam bentuk encer kemudian
lebih kental secara berangsur-angsur
2. Makanan diperkenalkan secara satu persatu sampai bayi benar-benar dapat
menerimanya
3. Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan
harus dicoba sedikit demi sedikit misalnya telur. Cara pemberiannya yaitu
kuning telurnya terlebih dahulu setelah tidak ada reaksi alergi maka pada hari
berikutnya dapat diberikutnya boleh diberikan putih telurnya.
4. Pada pemberian makanan jangan dipaksa sebaiknya diberikan pada saat bayi
lapar
F. Jadwal pemberian makanan untuk bayi
Umur (bulan) Macam MakananPemberian
dalam SehariJam Pemberian
0-6
(0-3 minggu
ASI diberikan
sekehendak)
ASI 12 atau lebih
Diberikan
maksimal setiap
2 jam
6-8
ASI
Buah
Bubur Susu
Nasi tim disaring
4 atau 5
1
1
1
6,10,14,18,21
16
8
12
8-10
ASI
Buah
Bubur Susu
Nasi Tim Dilembutkan
3 atau 4
1
1
1
6,10,14,18,21
16
8
12,18
10-12
ASI
Buah
Nasi tim
3 atau 4
1
1
6,10,14,18,21
16
8,12,18
>12
ASI
Buah
Nasi tim
Makanan kecil (biscuit,
bubur kacang hijau)
2 atau 3
1
3
2
6,14,21
16
8,12,18
10
G. Contoh menu dan cara pembuatan makanan pendamping ASI
1. Formula Susu Pisang
a) Bahan
· Tempe 35 gram (1 kotak korek api)
· Tepung terigu 30 gram (4 sdm peres)
· Susu Skim 7 ½ gram (1 sdm peres)
· Gula halus 15 gram (1 ½ sdm peres)
· Minyak 2 ½ gram (1 sdt)
· Pisang ambon 15 gram (2 sdm)
· Garam 1 gram ¼ sdt
· Air 500cc
b) Cara membuat
· Tempe dipotong-potong kemudian direbus 15 menit lalu dihaluskan
· Pisang dikukus dan diambil dagingnya
· Semua bahan dicampur, tambahkan air 500 ml, kemudian dimasak
sambil terus diaduk selama 10 menit.
c) Nutrisi uitama: Sumber protein
2. Nasi tim ayam
a) Bahan :
· 4 cangkir air
· 1cangkir beras (lebih baik beras merah)
· 1 potong dada ayam tanpa tulang dan kulit
b) Cara Membuat:
· Beras dicuci bersih dan di tim hingga matang.
· Buang tulang, kulit dan lemak pada daging ayam, cuci bersih potong
sedang.
· Rebus ayam selama 20 menit atau sampai ayam matang (daging
berwarna putih). Angkat dan tiriskan. Simpan kaldunya.
· Masukkan ayam dan kaldu secukupnya ke dalam blender, haluskan.
· Tambahkan nasi tim, haluskan.
· Sajikan dengan puree/sup sayuran.
c) Nutrisi Utama: Protein, Vitamin B & Zat Besi
d) Kategori: Sumber Protein; Usia 7 bln+
3. Nasi tim ayam dan apel
a) Bahan:
· 1/3 cangkir daging ayam tanpa tulang dan kulit yang sudah matang
(dikukus/rebus) dan dipotong dadu.
· 1/4 cangkir nasi tim (menggunakan beras putih atau merah)
· ½ cangkir saus apel
· ASI/susu formula (susu sapi segar atau UHT untuk anak di atas 12 bulan)
b) Cara Membuat:
· Campur ayam, nasi tim dan saus apel. Haluskan dengan blender atau
penghalus makanan bayi. Tambahkan ayam, susu (ASI/formula) untuk
mengencerkan. Haluskan.
· Sajikan dengan puree/sup sayuran.
c) Nutrisi Utama: Protein, Karbohidrat Kompleks, Zat besi, Kalsium
d) Kategori: Sumber Protein; Buah; Anak usia 7 bln+
DAFTAR PUSTAKA
http://matakuliah semester III MPASi/Variasi-MPASI-Makanan-
Pendamping-ASI-makanan-bayi-padat-untuk-Bayi-Anda.com//
http://kuliahbidan.wordpress.com/kti/
Suliha, U. dkk.2001. Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan.Jakarat:Penerbit
Buku Kedokteran (EGC)
Wudjaja H.A.W.2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta:Pt.
Rineka Cipta