tugas teori akuntansi tentang asobat

Upload: dewi-sintala-anjani

Post on 13-Oct-2015

442 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Tugas Teori Akuntansi Tentang ASOBAT, APB No.4, FASB 1. A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT), mengusulkan informasi akuntansi mengevaluasi berdasarkan relevansinya, pemastian, bebas dari bias dan terukurnya, dan mengatakan informasi tersebut harus berorientasi kepada pengguna. 2. APB (Accounting Principles Board) adalah badan otoritatif yang dibangun American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) pada tahun 1959 dan menerbitkan pernyataan prinsip-prinsip akuntansi sampai dengan tahun 1973, untuk kemudian digantikan oleh the Financial Accounting Standards Board (FASB)

Prinsip dasar akuntansi adalah sifat yang mendasari akuntansi dan seluruh laporan keuangan. Prinsip dasar akuntansi dijabarkan dari tujuan laporan keuangan, postutat akuntansi, dan konsep teoretis akuntansi, serta menjadi dasar bagi pengembangan teknik atau prosedur akuntansi yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan.

Prinsip dasar akuntansi menurut APB Statement No. 4:

1. Cost PrinciplesSebagian besar aktiva dan kewajiban dilaporkan berdasarkan harga perolehan. Bagaimanapun, penggunaan prinsip biaya historis untuk mencatat perolehan aktiva telah mengabaikan dampak dari perubahan nilai. FASB dan IFRS kini mulai berkeyakinan bahwa informasi yang disajikan berdasarkan nilai pasar wajar akan lebih relevan bagi pengguna laporan keuangan dibandingkan dengan biaya historis. Pengukuran dengan menggunakan nilai wajar akan menyediakan gambaran yang lebih baik tentang nilai aktiva dan kewajiban serta menyediakan dasar bagi penilaian prospek arus kas di masa mendatang.

2. Revenue PrinciplesLaba bersih (net income) diartikan sebagai berikut: kelebihan pendapatan dibandingkan dengan beban, ditambahkan atau dikurangi dengan keuntungan atau kerugian perusahaan yang berasal dari penjualan, pertukaran, atau penggantian aktiva lainnya. Artinya laba bersih berasal dari transaksi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian.

Kerangka kerja konseptual FASB mengidentifikasi dua kriteria yang seharusnya dipertimbangkan dalam menentukan kapan pendapatan seharusnya diakui, yaitu: (1) telah direalisasi atau dapat direalisasi, dan (2) telah dihasilkan/telah terjadi.

Pengakuan pendapatan pada umumnya dilakuakan pada saat titik penjualan. Namun bisa juga pada : proses produksi masih berlangsung (misalnya bagi kontrak konstruksi jangka panjang atau sering disebut metode persentase penyelesaian proyek atau metode kinerja proporsional), akhir produksi (bila permintaan dan harga atas produksi yang dihasilkan terjamin, misalnya jenis produk logam atau produk pertanian tertentu), atau bahkan pada saat kas diterima (misalkan untuk penjualan dengan metode cicilan).

3. Matching PrinciplesBesarnya jumlah pendapatan dan beban secara tepat dalam periode yang tepat dapat dicatat dalam pilihan cash basis dan accrual basis.

Cash basis akan melaporkan pendapatan dan beban dalam laporan laba rugi dalam periode dimana uang kas diterima (untuk pendapatan) atau uang kas dibayarkan (untuk beban). Besarnya laba bersih atau rugi bersih yang dihasilkan dari selisih antara pendapatan dengan beban, akan mencerminkan jumlah bersih uang kas yang dihasilkan (untuk net income) atau jumlah bersih uang kas yang dikeluarkan (untuk net loss).

Sedangkan untuk accrual basis, pendapatan maupun beban akan dilaporkan dalam laba rugi dalam periode di mana pendapatan dan beban tersebut terjadi, tanpa memerhatikan arus uang kas masuk maupun arus uang kas keluar. Dengan accrual basis, beban-beban yang terkait dengan penciptaan pendapat haruslah dilaporkan dalam periode yang sama di mana pendapat tersebut juga diakui. Konsep akuntansi yang mendukung melaporkan pendapatan dan beban yang terkait dalam periode yang sama dinamakan sebagai konsep penandingan (matching concept).

4. Objectivity PrinciplesPrinsip ini terkait dengan cost principle (prinsip harga perolehan). Harga perolehan memiliki keunggulan lebih dapat diandalkan. Pengguna laporan keuangan lebih memilih biaya historis karena memberikan tolak ukur yang lebih dapat dipercaya (lebih objektif). Untuk memberikan keyakinan ini, akuntan menggunakan objectivity principle sebagai dasar pembenaran atas pilihan suatu ukuran atau prosedur. Objectivity dianggap sebagai suatu ukuran yang dapat diverifikasi kebenarannya (keabsahannya), berdasarkan pada bukti yang ada.

Berbeda dengan penentuan atas besarnya nilai wajar dari aktiva, di mana aktiva yang sama mungkin saja dinilai dengan menggunakan atribut pengukuran nilai wajar dianggap lebih bersifat subjektif.

5. Consistency PrinciplesMenurut prinsip ini, transaksi yang sejenis harus dicatat dan dilaporkan dengan metode yang sama pada periode berikutnya. Kegunaan dari penerapan prinsip ini adalah agar laporan keuangan dapat diperbandingkan (memiliki daya banding).

Hal ini tidak berarti bahwa metode tersebut tidak boleh dirubah. Jika perubahan metode dilakukan, sifat pengaruh perubahan tersebut serta alasannya harus diungkapkan dalam catatan laporan keuangan pada periode terjadinya perubahan.

Laporan keuangan sering berisi estimasi, dimana didasarkan pada pertimbangan profesional terbaik dan didukung oleh informasi yang tersedia pada saat itu. Ketika terjadi perubahan dalam estimasi (misalnya pada penetapan besarnya cadangan piutang tak tertagih, lamanya masa manfaat aktiva tetap) harus tercermin dalam periode berjalan dan periode berikutnya. Tidak ada penyesuaian yang berlaku surut (retroactive adjustment) maupun penyajian kembali laporan keuangan (restated financial statement).

Perubahan dalam estimasi akuntansi dianggap sebagai bagian dari proses akuntansi yang normal, bukan sebagai koreksi atas periode sebelumnya.

6. Diclosure PrincipleSeluruh informasi yang relevan sehatusnya disajikan dalam laporan keuangan dengan nudah dipahami. Inilah yang dikenal sebagai prinsip pengungkapan penuh (full disclosure principle). Sering kali karena faktor perhitungan antara biaya dan manfaat, menyebabkan tidak mungkin untuk melaporkan seluruh informasi yang relevan. Laporan keuangan dapat disajikan dengan memilah-milah dan menggunakan pertimbangan yang sesuai dengan prinsip pengungkapan penuh agar dapat bermanfaat bagi pengambilan keputusan.

7. Conservatism PrinciplesPrinsip konservatisme secara historis telah menjadi pedoman bagi banyak praktik akuntansi. Konservatisme akan menyediakan pedoman yang rasional.

Dengan prinsip ini, apabila suatu ketika dihadapkan untuk memilih satu di antara dua atau lebih metode akuntansi yang sama-sama diterima atau berlaku umum, maka akuntan harus mengutamakan pilihan yang akan memberikan pengaruh keuntungan yang paling kecil pada ekuitas. Prinsip ini merupakan sikap kehati-hatian terhadap ketidakpastian.

8. Materiality PrinciplesMaterialitas berkaitan dengan dampak dari suatu item terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Prinsip ini memungkinkan akuntan untuk menggunakan pertimbangan propesionalnya untuk menentukan apakah suatu item material atau tidak.

Secara teori, suatu item akan dianggap material jika pencantuman atau pengabaian item tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian dari seorang pengguna laporan keuangan.

9. Uniformity dan Comparability PrinciplesInformasi akan menjadi lebih berguna jika bisa diperbandingkan dengan informasi serupa menyangkut perusahaan lain pada periode waktu yang sama atau dengan informasi serupa dari perusahaan yang sama pada periode waktu yang berbeda.

Komparabilitas memungkinkan pemakai mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang nyata dalam beristiwa ekonomi antar laporan. Komparabilitas memerlukan konsistensi (memerlukan keseragaman metode).3. Financial Accounting Standards Board (FASB) adalah pribadi, tidak-untuk organisasi profit yang tujuan utamanya adalah untuk mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) di Amerika Serikat pada kepentingan umum. Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) yang ditunjuk FASB sebagai organisasi yang bertanggung jawab untuk menetapkan standar akuntansi untuk perusahaan publik di Amerika Serikat ini diciptakan pada tahun 1973, menggantikan Komite Prosedur Akuntansi (CAP) dan Akuntansi Prinsip Board (APB) dari American Institute Akuntan Publik (AICPA).

FASB bukanlah badan pemerintah. SEC memiliki kewenangan hukum untuk menetapkan standar akuntansi dan pelaporan keuangan untuk perusahaan publik yang diselenggarakan berdasarkan Securities Exchange Act of 1934. Sepanjang sejarahnya, bagaimanapun, kebijakan Komisi telah mengandalkan sektor swasta untuk fungsi ini untuk sejauh bahwa sektor swasta menunjukkan kemampuan untuk memenuhi tanggung jawab untuk kepentingan umum.

FASB merupakan bagian dari struktur yang independen dari semua organisasi bisnis dan profesional lainnya. Sebelum struktur sekarang dibuat, keuangan akuntansi dan pelaporan standar didirikan pertama oleh Komite Prosedur Akuntansi dari American Institute Akuntan Publik (1936-1959) dan kemudian oleh Dewan Prinsip Akuntansi, juga bagian dari AICPA (1959 -73). Pernyataan dari badan-badan pendahulunya tetap berlaku kecuali diubah atau digantikan oleh FASB.

FASB dikenakan pengawasan oleh Yayasan Akuntansi Keuangan (FAF), yang memilih anggota FASB dan Dewan Standar Akuntansi Pemerintah dan dana kedua organisasi. Dewan Pembina dari FAF, pada gilirannya, dipilih sebagian oleh sekelompok organisasi termasuk : American Accounting Association American Institute of Certified Public Accountants CFA Institute Financial Executives International Government Finance Officers Association Institute of Management Accountants National Association of State Auditors, Comptrollers and Treasurers Securities Industry Associationhttp://satriainteristi.blogspot.com/2012/02/tugas-teori-akuntansi-tentang-asobat.html

Teori AkuntansiThe Search of Objectives

Disusun Oleh:Fitri Zulvina (0902155869)Okky Irwina Savitri (0902156117)Raisa Kirana (0902120336)Stella Asha (0902154954)Rezkia Ayutri Manuhutu (0902155950)

Universitas RiauJurusan Akuntansi (Reguler)Fakultas Ekonomi2011Daftar IsiBAB I The Search of Objectives .............................................................................................1BAB II ASOBAT ........................................................................................................................22.1 Perkembangan Pendekatan Pengguna ...........................................22.2 Orientasi untuk teori .........................................................................................32.3 Tujuan Akuntansi .................................................................................................32.4 Standar Informasi Akuntansi ..................................................................................52.5 Pedoman Berkomunikasi Informasi Akuntansi ...............................72.6 Penutup pada ASOBAT .............................................................8BAB III APB Statement 4 .......................................................................................................93.1 Orientasi dan Definisi .............................................................................................93.2 Aspek Lain dari APB Statement 4 .93.3 Penutup pada APB Statement 4 ..12BAB IV The Trueblood Committee Report ..134.1 Objectives of Financial Statements ...134.2 Penutup pada The Trueblood Committee Report .15BAB V SATTA ...165.1 Pendekatan-pendekatan Teori dalam Akuntansi 165.2 Definisi Pendekatan Saat ini Terhadap Teori .185.3 Penutup pada SATTA 20BAB VI Tujuan Pengguna dan Keberagaman Pengguna ...216.1 Tujuan Pengguna 216.2 Keberagaman Pengguna ..24Daftar Pustaka ...25

The Search for Objectives

Dalil-dalil dan prinsip-prinsip pendekatan mengabaikan pertanyaan tujuan pengguna. Namun, tujuan pengguna diasumsikan pada peran yang lebih menonjol pada akhir tahun 1960 baik dalam penelitian dan monograf penting yang berorientasi secara teoritis dan pernyataan yang disponsori oleh organisasi seperti American Accounting Association (AAA), American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), Accounting Principles Board (APB), dan the Financial Accounting Standards Board (FASB). Pada kenyataannya, kebutuhan pengguna dan tujuan menjadi penghubung penting di antara dokumen-dokumen ini, banyak yang berusaha untuk membentuk fondasi teoritis yang solid untuk standar akuntansi keuangan. Oleh karena itu, kita akan memeriksa kronologis laporan komite penting dan dokumen yang memunculkan tujuan dan standar di tempat dalil-dalil dan pendekatan prinsip-prinsip. diskusi dan analisis meliputi karya-karya berikut:Title Published by Year

Kritik umum yang dapat, dan telah, ditujukan pada karya-karya ini adalah bahwa mereka tidak melanggar tanah baru. Meskipun sebagian besar benar, ini bukan masalah yang tepat. Temuan penelitian baru dan proposal deduktif sama sekali baru umumnya tidak berasal dari laporan komite dan dokumen sejenisnya. Sebaliknya, laporan evaluasi posisi saat ini baik dalam praktek atau penelitian. Oleh karena itu, pertanyaan penting adalah apa posisi telah diadopsi atau apa adalah pandangan umum dari pekerjaan.Adapun dua topik yang mendapat perhatian dalam laporan yang dibahas kali ini: (1) pengguna tujuan dan (2) keragaman pengguna.ASOBAT

ASOBAT mewakili perubahan penting dalam pekerjaan AAA. Hal itu membuat istirahat yang relatif tajam dari empat pernyataan sebelumnya dan suplemen banyak diterbitkan antara 1936 dan 1964. Yang terakhir ini sama-sama deskriptif dan normatif di alam, menyatakan aturan umum atau pendekatan untuk transaksi pencatatan dan penyajian laporan keuangan. Tetapi Komite Eksekutif AAA pada tahun 1964 menyimpang dari pendekatan sebelumnya dengan memberikan komite muatan pengembangan.Pernyataan yang terintegrasi teori akuntansi dasar yang akan berfungsi sebagai panduan untukpendidik, praktisi, dan lain-lain tertarik pada akuntansi. Panitia mungkin ingin mempertimbangkan... peran, sifat, dan keterbatasan akuntansi.

Perkembangan Pendekatan PenggunaDefinisi komite akuntansi mewakili keberangkatan mendasar dari masa lalu. ASOBAT akuntansi didefinisikan sebagai "...proses mengidentifikasi, mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memungkinkan penilaian informasi dan keputusan oleh pengguna informasi (penekanan ditambahkan)". Mungkin definisi sebelumnya yang paling banyak disebarkan dikembangkan pada tahun 1941 dan digunakan dalam Buletin Terminologi Akuntansi No.1 tahun 1953, yang menyatakan:Akuntansi adalah seni pencatatan, mengklasifikasikan, dan meringkas secara signifikan dan dalam bentuk uang, transaksi, dan peristiwa yang berada di bagian setidaknya yang bersifat keuangan, dan menafsirkan hasil daripadanya.Penekanannya adalah pada karya dan keterampilan akuntan, dengan hampir tidak menyebutkan pengguna. Merincikan pada definisi dan pekerjaan akuntan, Buletin Terminologi menyatakan:...itu lebih penting untuk menekankan keterampilan kreatif dan kemampuan dengan yang akuntan menerapkan pengetahuan untuk suatu masalah yang diberikan.... Kompleksitas bisnis modern telah membawa kepada manajemen beberapa masalah, yang hanya akuntansi dapat memecahkan, dan di mana akuntansi melempar cahaya yang diperlukan dan membantu. Oleh karena itu, akuntan adalah "eminensia abu-abu" yang sendiri bertanggung jawab untukmembawa beberapa kemiripan keluar urutan kacau urusan bisnis, dan terserah kepada pengguna untuk mengakomodasi diri untuk praktisi ini sangat terampil. Dari sudut pandang sosiologis, definisi dan diskusi dalam buletin ini sangat tampaknya memperkuat persepsi akuntan sebagai profesional belajar presentasi yang harus diterima oleh mereka yang tidak memiliki kualifikasi dan kepercayaan. Pandangan ini, bagaimanapun telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir sebagai akuntan (dan auditor eksternal juga) telah dianggap sebagai anggota tim manajemen.Penekanan pada pengguna dan kebutuhan mereka pertama kali muncul dalam literatur pada tahun 1950-an, waktu sangat baru dalam terang sejarah panjang akuntansi.

Orientasi untuk TeoriPanitia didefinisikan teori sebagai "...Kohesif seperangkat prinsip hipotetis, konseptual dan pragmatis yang membentuk kerangka acuan umum untuk bidang studi " Dalam menerapkan definisi tersebut berusaha untuk melaksanakan tugas-tugas berikut:1. Untuk mengidentifikasi bidang akuntansi sehingga generalisasi yang bermanfaat tentang hal ini dapat dibuat dan teori yang dikembangkan.2. Untuk menetapkan standar dimana informasi akuntansi yang mungkin akan dinilai.3. Untuk menunjukkan perbaikan mungkin dalam praktek akuntansi.4. Untuk menyajikan sebuah kerangka kerja yang bermanfaat bagi para peneliti akuntansi berusaha untuk memperpanjang penggunaan akuntansi dan ruang lingkup akuntansi subyeksebagai kebutuhan masyarakat berkembang.

Perhatikan definisi ASOBAT tentang teori adalah bagian dari definisi yang disajikan dalam Bab1. Definisi kami lebih luas karena tidak hanya mencakup ide-ide disajikan di atas, tetapi juga berlaku untuk sistem penilaian serta bekerja empiris dalam akuntansi keuangan.Definisi ASOBAT khusus difokuskan pada pengaturan kerangka kerja untuk mengevaluasi pendekatan sistematis untuk transaksi pencatatan dan penyajian laporan keuangan diarahkan kepada pengguna. Perhatian - dengan aparat konseptual untuk mengevaluasi model akuntansiyang spesifik dan peraturan - karena itu dengan metateori akuntansi, bagian paling atas daristruktur teoritis untuk keperluan dan tujuan dari informasi akuntansi. Metateori A juga akan prihatin dengan pembatasan tertentu atas informasi akuntansi yang diterbitkan serta dengan menggambarkan kriteria atau pedoman untuk memilih antara alternatif.

Tujuan AkuntansiKarena akuntansi berkaitan dengan kebutuhan pengguna, seperangkat tujuan yang berkaitan dengan kebutuhan pengguna berdiri di puncak metateori. Di bawah ini akan menjadi tujuan serta definisi, karakteristik kualitatif, dan ketentuan pendukung yang akan memfasilitasi pelaksanaan tujuan. Meskipun pentingnya tujuan, bagaimanapun ASOBAT menutupinya agak singkat. Oleh karena itu, tampak bahwa ASOBAT diasumsikan bahwa kerangka evaluatif standar dan pedoman dapat umumnya tidak tergantung dari tujuan itu sendiri.Meskipun sedikit perhatian yang diberikan untuk tujuan oleh ASOBAT, kita harus mendiskusikannya secara singkat di sini. Keempat tujuan:1. Untuk membuat keputusan mengenai penggunaan sumber daya yang terbatas (termasukidentifikasi wilayah keputusan penting) dan untuk menentukan tujuan dan sasaran.2. Untuk mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi manusia dan material secaraefektif.3. Untuk menjaga dan melaporkan perwalian sumber daya.4. Untuk memfasilitasi fungsi sosial dan kontrol.

Membuat Keputusan Tentang Resources LimitedPengambilan keputusan melibatkan evaluasi dari apa yang diperkirakan akan terjadi di masa depan. Penilaian ini dapat dilakukan secara informal atau dapat melibatkan perhitungan yang sangat kompleks. The discounted cash flow model yang digunakan dalam analisis penganggaran modal sebagai sarana memilih antara bersaingproyek modal adalah contoh dari pendekatan kompleks. Payback dan metode arus kas nondiscounted sederhana - dan mungkin kurang efektif- alat untuk menilai masa depan mungkin. Apakah sangat mentah atau sangat kompleks dan halus, metode yang digunakan untuk menilai apa yang akan terjadi di masa depan disebut model keputusan. Kapasitas untuk memberikan informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan masa depan disebut kemampuan prediktif. Dalam pendekatan yang berorientasi pengguna, tujuan paling penting dari akuntansi adalah menyediakan informasiyang berguna untuk membuat keputusan.Jika semua pengambil keputusan diperlukan informasi yang sama, masalah teori akuntansi akan lebih sulit. Sayangnya, sebagai ASOBAT diakui, pengguna repirts akuntansi yang berasal dari beberapa kelompok yang berbeda - kreditur, investor, pelanggan dan pemasok, badan pemerintah, dan karyawan - dengan luas divergen latar belakang dan kemampuan. Apakah keragaman pengguna mengarah ke informasi heterogen kebutuhan kelompok pengguna yang berbeda telah menjadi sangat penting untukpembangunan masa depan akuntansi (sebuah pertanyaan yang belum sepenuhnya muncul ketika ASOBAT ditulis).Kemampuan prediktif dibahas di ASOBAT dalam hal mengukur laba masa depan, posisi keuangan, dan kemampuan membayar utang. Ini membuat, penting meskipun singkat, saat itu laporan akuntansi tidakmembuat prediksi, melainkan, pengguna harus membuat prediksi, menggunakan masukan dari laporan akuntansi sebagai data dalam model keputusan mereka.Mengarahkan dan Pengendalian Sumber DayaTujuan ini diarahkan manajerial menggunakan data akuntansi. ASOBAT melihat kebutuhan manajerial sebagai berbeda dengan pengguna eksternal tetapi dengan empat standar yang sama pelaporan (akan dibahas lama), meskipun standar sendiri mungkin diterapkan secara berbeda. Manajerial kebutuhan dan penggunaan data akuntansi berada di luar jangkauan teks ini, jadi kami tidak akan peduli dengan tujuan ini. Namun, kita harus menyebutkan bahwa beberapa individu tidak merasakan perbedaan antara internal (manajerial) dan eksternal (keuangan) menggunakan data akuntansi.

Mempertahankan Perwaliamanatan Sumber DayaTujuan ketiga ini biasa disebut pelayanan. Sebuah akuntansi yang tepat untuk digunakan oleh satu pihak(manajemen) dana yang telah dipercayakan kepadanya oleh pihak lain (pemegang saham) adalah hubungan memperluas, dalam satu kedok atau yang lain, kembali ke Abad Pertengahan. Di zaman modern, tujuan ini telah memperluas dalam kondisi kepemilikan absensi dan akuisisi mudah dan disposisi kepemilikan saham melalui media bursa efek. Asosiasi piata layanan telah menyebabkan pandangan teori keagenan dari perusahaan.

Memfasilitasi Fungsi dan Kontrol SosialTujuan terakhir muncul untuk menjadi perpanjangan dari fungsi pelayanan kepada masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian akuntansi berkaitan dengan bidang-bidang seperti perpajakan, pencegahan penipuan, peraturan pemerintah, dan statistik untuk tujuan pengukuran kegiatan ekonomi. Sebuah masalah tidak ditangani oleh kekhawatiran ASOBAT siapa yang harus menanggung biaya produksi ini data tambahan. Meskipun tujuan berdiri di puncak metateori, sangat jelas bahwa mereka tidak menjadi perhatian utama ASOBAT.

Standar Informasi AkuntansiEmpat standar akuntansi mengevaluasi - relevansi, verifiability, kebebasan dari bias, dan quantifiability - berada di jantung ASOBAT. Standar-standar, pedoman berikutnya untuk mengkomunikasikan informasi akuntansi, dan tujuan dapat dipandang sebagai bagian dari metateori akuntansi. Seperti bagian lain dari ASOBAT, standar tampaknya bertujuan untuk mengevaluasi dipublikasikan informasi laporan keuangan. Namun, badan pembuatan kebijakan untuk menilai diusulkan juga bisa menggunakannya.

RelevansiRelevansi berkaitan dengan kegunaan dalam pengambilan keputusan di tangan. Ini muncul secara langsung dari empat tujuan untuk berbagai jenis informasi; maka, itu adalah standar utama. Karena ada kelompok-kelompok pengguna yang berbeda dengan latar belakang yang berbeda membuat keputusan dalam konteks yang berbeda, relevansi dapat dianggap sebagai masalah utama dari akuntansi. Selanjutnya mendefinisikan relevansi, bagaimanapun, adalah di luar lingkup ASOBAT, menabung untuk contoh sederhana dan jelas sedikit. VerifiabilityVerifiability ini identik dengan objektivitas seperti yang didefinisikan dengan demikian aspek pengukuran. Pengukuran harus dianggap sebagai sebuah aspek penting dari teori akuntansi meskipun beberapa percaya bahwa mereka melibatkan domain yang berbeda. Pemilihan sistem penilaian dalam totalitas mereka, serta aturan individu untuk subset dari sistem, harus terutama didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan tentang relevansi. Namun, aspek pengukuran juga harus diperhatikan karena sistem penilaian dan metode yang memiliki konsensus rendah (dalam hal kesepakatan di antara namun langkah) mungkin harus diabaikan dalam mendukung pendekatan yang kurang diinginkan dari sudut pandang kegunaan.Oleh karena itu, pemilihan metode tersebut tidak harus didasarkan pada relevansi saja tanpa mempertimbangkan verifiability didahulukan relevansi. Oleh karena itu, standar pengukuran adalah bagian penting dari kerangka metatheoretical. Titik terakhir untuk menegaskan kembali di sini adalah bahwa verifiability apprears memiliki menggantikan objektivitas sebagai istilah yang tepat untukmenggambarkan derajat konsensus statistik antara namun langkah. Kebebasan dari BiasStandar ini diperlukan karena masalah keledai pengguna heterogenitas serta hubungan berpotensi pertentangan antara manajemen (yang, tentu saja, bertanggung jawab untuk penyajian laporan) dan pengguna eksternal. Bias, tentu saja, mungkin halus atau mencolok dan mungkin sangat sulit untukdiselesaikan secara adil. Anggaplah, misalnya, bahwa demi kepentingan relevansi dan pengungkapan,perusahaan diharuskan untuk menghitung dalam laporan keuangan atau jumlah penjelasannya terhadap putusan yang diharapkan dalam kasus hukum. Kepentingan sendiri suatu perusahaan terbaik - meminimalkan kerusakan hukum - akan bertentangan dengan standar relevansi dan pengungkapan karena putusan pengadilan dapat dipengaruhi oleh pengakuan perusahaan seharusnya bersalah dalam laporan keuangan.Kebebasan dari bias bersifat komplementer dengan karakteristik kualitatif netralitas N0.2 SFAC. Netralitas mengacu pada orientasi lembaga standar-setting, sedangkan kebebasan dari bias berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan. QuantifiabilityQuantifiability tampaknya sangat erat kaitannya dengan teori pengukuran. Tetapi sementara pengukuran dan kuantifikasi keduanya penting untuk struktur metatheoretical, ASOBAT muncul, jika ada, telah pergi terlalu jauh dalam menekankan quantifiability: "...dapat dikatakan bahwa primer, jika tidak perhatian total akuntan, adalah dengan kuantifikasi dan data dihitung". Dorongan baru-baru ini terhadap pengungkapan., sebagian besar berasal dari literatur hipotesispasar efisien, melampaui kuantifikasi belaka. Satu masalah kecil dengan standar yang mengacu sebagian besar area umum pengukuran adalah bahwa karena verifiability merupakan aspek teori pengukuran, verifiability tampaknya merupakan subset dari quantifiability.

Hal penting yang dibawa oleh ASOBAT dalam Surat mempertanyakan mengapa akuntansi harus dibatasi untuk nomor tunggal dalam laporan keuangan. ASOBAT menyarankan menggunakan kompor dan juga basis beberapa penilaian dalam "sisi-sisi oleh" pengaturan kolumnar. Kemungkinan ini dilihat baik sebagai respon terhadap data meningkat dan kebutuhan informasi pengguna dan sebagai kemungkinan solusi untuk masalah yang ditimbulkan oleh kelompok-kelompok pengguna heterogen. Selain itu, mereka mungkin menjadi sarana untuk menyelesaikan masalah utama dari pilihan di antara metode akuntansi yang dihadapi oleh badan pembuat aturan. Memberikan informasi lebih lanjut, yang dikenal sebagai ekspansi data, bisa memimpin, namun untuk informasi yang berlebihan pada bagian pengguna. Setiap usaha untuk menghindari masalah pilihan antara sistem penilaian atau metode dengan hanya menyediakan data lebih tunduk pada batasan-pengolahan informasi pengguna, titik tidak dibahas dalam ASOBAT.

Pedoman Berkomunikasi Informasi AkuntansiSelain empat standar, ASOBAT menyajikan lima pedoman untuk komunikasi informasi akuntansi:1. Kesesuaian untuk digunakan diharapkan.2. Pengungkapan hubungan yang signifikan.3. Pencantuman informasi lingkungan.4. Keseragaman praktek di dalam dan antar entitas.5. Konsistensi praktek melalui waktu.

Laporan itu sendiri mencatat bahwa ada tumpang tindih antara standar dan pedoman meskipun mengakui yang terakhir kurang mendasar.

Kesesuaian untuk diharapkan Menggunakan Pedoman pertama pada dasarnya menegaskan kembali standar relevansi bagi pengguna kebutuhan meski itu juga menyebutkan ketepatan waktu presentasi. Penggunaan informasi oleh manajemen juga dibahas di sini.

Pengungkapan Hubungan SignifikanMeskipun judulnya, pedoman ini berkaitan dengan hanya satu aspek dari masalah luas pengungkapan. Perhatian adalah dengan masalah agregasi data di mana informasi penting mungkin terkubur atau tersembunyi dalam meringkas angka dalam laporan keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 131 pada pengungkapan segmen adalah satu pernyataan yang telah menangani masalah ini.

Pencantuman Informasi LingkunganSebagaimana digunakan di sini, informasi lingkungan mengacu pada kategori sangat luas dari kondisi tempat data dikumpulkan dan asumsi preparer relatif terhadap penggunaan informasi tersebut, terutama jika informasi tersebut ditujukan untuk khusus daripada tujuan umum. Moredetail juga mungkin tepat di mana informasi akan diterapkan untuk penggunaan khusus dimaksudkan.

Keseragaman dan Praktek Dalam Entitas dan Konsistensi Praktek Melalui WaktuDua yang terakhir pedoman mengacu langsung kepada keseragaman dan konsistensi. ASOBAT diinginkan jenis keseragaman yang muncul sesuai dengan keseragaman terbatas sebagai istilah yang sebelumnya ditetapkan. Hingga keseragaman tidakdapat dicapai hanya dengan pengaturan itu sebagai panduan atau bahkan standar. Harus ada cukup rinci dalam struktur teoritis.

Penutup pada ASOBATASOBAT dapat dikritik dalam berbagai landasan. Tentu saja pedoman itu terlalu singkat untukmenutup topik yang memadai. Struktur metatheoretical bisa diperpanjang dan digunakan lebih tepat istilah. Namun, ini adalah tukang kritik. ASOBAT telah memiliki pengaruh penting dan bermanfaat pada dokumen berhasil dan laporan.

APB Statement No.4

Accounting Principles Board (APB) dibentuk oleh AICPA pada tahun 1959. Tugas utama dari APB adalah mengajukan rekomendasi secara tertulis mengenai prinsip akuntansi, menentukan praktek akuntansi yang tepat, dan mempersempit celah perbedaan-perbedaan yang ada serta ketidak konsistenan yang terjadi dalam praktek akuntansi saat itu. Anggota APB yang berjumlah 18 hingga 21 orang, sebagian besar merupakan akuntan publik, ditambah dengan wakil-wakil dari industri, dan akademisi. Pada tahun 1970, APB menerbitkan Statement No. 4 yang berjudul Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements of Business Enterprises. Laporan ini berisi tentang tujuan khusus dan tujuan umum laporan keuangan. APB Statement 4, Basic Concepts and Accounting Principles Underlying Financial Statements of Business Enterprises, muncul ketika postulat dan prinsip-prinsip pendekatan berlalu dan tujuan dan standar bermunculan. Tujuan APB Statement 4 adalah untuk menyatakan konsep dasar pelaporan keuangan.

Orientasi dan DefinisiDefinisi AkuntansiAPB Statement 4 dimulai dengan mendefinisikan akuntansi yang diambil dari ASOBAT yang berorientasi pada pengguna yaitu:Akuntansi adalah kegiatan jasa. Yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif, terutama keuangan dasar,, tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.pernyataan ini juga mengadopsi penekanan ASOBAT pada keragaman pengguna. pengguna informasi keuangan diklasifikasikan menjadi dua kelompok: mereka yang memiliki kepentingan langsung dalam perusahaan dan orang-orang dengan kepentingan tidak langsung.

Definisi LainnyaDefinisi lainnya ialah aset, liabilitas, ekuitas pemilik, pendapatan, dan biaya yang merupakan elemen dasar dari akuntansi keuangan.

Aspek lain dari APB Statement 4APB Statement No.4 mengklasifikasikan tujuan menjadi tujuan khusus, tujuan umum, dan tujuan kualitatif, serta menempatkan mereka dibawah suatu kumpulan pembatasan.Tujuan-tujuan tersebut dapat diringkas sebagai berikut:I. Tujuan khusus laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). II. Tujuan umum laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 adalah : 1. memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber daya ekonomi (aktiva) dan kewajiban perusahaan, dengan maksud : a. untuk menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan. b. untuk menunjukkan posisi keuangan dan investasi perusahaan. c. untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya. d. menunjukkan kemampuan sumber daya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan. 2. memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba, dengan maksud : a. memberikan gambaran tentang jumlah deviden yang diharapkan pemegang saham. b. menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban kepada kreditur, supplier, pegawai, pemerintah, dan kemampuannya dalam mengumpulkan dana untuk kepentingan ekspansi perusahaan. c. memberikan informasi kepada manajemen untuk digunakan dalam pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengendalian. d. menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba jangka panjang. 3. memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. 4. memberikan informasi lainnya tentang perubahan aktiva dan kewajiban. 5. mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.

Standar dan pedoman laporan yang telah digabungkan dan sebagian besar tumpang tindih dengan "tujuan kualitatif" dari APB Statement 4.Tujuan kualitatif terdiri atas :1. Relevansi, yang artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan paling besar untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.2. Dapat Dimengerti, yang artinya tidak hanya informasi tersebut harus jelas, tetapi para pengguna juga harus dapat memahaminya.3. Dapat Diverifikasi, yang artinya hasil akuntansi dapat didukung oleh pengukuran-pengukuran yang independen, dengan menggunakan metode-metode pengukuran yang sama.4. Netralitas, yang artinya informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari pengguna, bukannya kebutuhan-kebutuhan tertentu dari pengguna-pengguna yang spesifik. 5. Ketepatan Waktu, yang artinya komunikasi secara lebih awal, untuk menghindari adanya kelambatan atau penundaan dalam pengambilan keputusan ekonomi.6. Komparabilitas (daya saing), yang secara tidak langsung berarti perbedaan-perbedaan yang terjadi seharusnya bukan diakibatkan oleh perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.7. Kelengkapan, yang artinya adalah telah dilaporkannya seluruh informasi yang secara wajar memenuhi persyaratan dari tujuan kualitatif yang lain.

Gambar 1. Tujuan Laporan Keuangan Menurut APB Statement No. 4

Penutup pada APB Statement 4Bagian besar APB Statement 4 adalah penyesuaian kebijaksanaan konvensional saat itu, sedangkan bagian lain mengakui bahwa perubahan evolusioner penting sudah mulai terjadi. Kebijaksanaan konvensional dinyatakan relatif singkat dan lengkap. Bahkan, kantor akuntan publik di paper yang menjelaskan posisi mereka di berbagai usulan sering dikutip dokumen. Tetapi banyak bagian dokumen tidak mengikat sama sebagai suatu keseluruhan. Sebagai contoh, hal ini sangat dipertanyakan apakah tujuan, yang sebagian besar berasal dari. ASOBAT, dapat diterapkan dengan menggunakan berbagai prinsip-prinsip yang berasal dari tubuh yang ada akuntansi. Masalah ini lebih diperparah oleh longgar - jika tidak sirkuler - worded set definisi. Oleh karena itu, dokumen, untuk sebagian besar, adil dituduh segala sesuatu untuk semua orang. Namun demikian, mengingat aspek-aspek positif serta fakta bahwa APB berada di bawah api berat selama penyusunan dokumen, telah melayani tujuan yang bermanfaat.

The Trueblood Committee Report

Objectives of Financial StatementsAICPA membentuk The Trueblood Committee pada bulan April 1971, pada waktu ketika APB berada di bawah kritik keras tetapi juga pada suatu titik ketika beberapa tingkat kemajuan yang tenang sedang dibuat dalam hal merumuskan struktur teori akuntansi. komite didakwa dengan menggunakan APB Statement 4 sebagai cara untuk menyempurnakan tujuan laporan keuangan sebagai bagian dari struktur metatheoretical.

1. Tujuan dasar dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk membuat keputusan ekonomi.2. Tujuan laporan keuangan adalah untuk melayani terutama pengguna yang memiliki kewenangan terbatas, kemampuan, atau sumber daya untuk memperoleh informasi dan yang mengandalkan laporan keuangan sebagai sumber utama informasi mereka tentang kegiatan ekonomi suatu perusahaan.3. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk investor dan kreditor untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi potensi mengalir ke kas mereka dalam hal jumlah, waktu, dan ketidakpastian terkait.4. Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi bagi pengguna untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kekuatan perusahaan produktif.5. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berguna dalam menilai kemampuan manajemen untuk memanfaatkan sumber daya perusahaan secara efektif dalam mencapai tujuan perusahaan utama.6. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi faktual dan penafsiran tentang transaksi dan peristiwa lain yang berguna untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kekuatan perusahaan produktif. asumsi yang mendasari dasar sehubungan dengan hal tunduk pada interpretasi, evaluasi, prediksi, atau estimasi harus diungkapkan.7. Tujuan adalah untuk memberikan pernyataan posisi keuangan, berguna untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kekuatan perusahaan produktif. Pernyataan ini harus memberikan informasi tentang transaksi perusahaan dan peristiwa lain yang merupakan bagian dari siklus produktif tidak lengkap. Nilai saat ini juga harus dilaporkan ketika mereka berbeda secara signifikan dari biaya historis. Aktiva dan kewajiban harus dikelompokkan atau dipisahkan oleh ketidakpastian relatif dari jumlah dan waktu realisasi prospektif atau likuidasi.8. Tujuan adalah untuk memberikan pernyataan pendapatan periodik bermanfaat untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kekuatan perusahaan produktif. Hasil bersih dari siklus pendapatan selesai dan kegiatan perusahaan menghasilkan kemajuan dikenali menuju penyelesaian siklus lengkap harus dilaporkan. Perubahan dalam nilai-nilai yang tercermin dalam pernyataan berturut posisi keuangan harus dilaporkan, tetapi secara terpisah, karena mereka berbeda dalam hal kepastian mereka realisasi.9. Tujuan lain adalah untuk memberikan pernyataan kegiatan keuangan berguna untuk memprediksi, membandingkan, dan mengevaluasi kekuatan perusahaan produktif. Pernyataan ini harus melaporkan terutama pada aspek faktual transaksi perusahaan memiliki atau diharapkan untuk memiliki konsekuensi kas yang signifikan. Pernyataan ini harus melaporkan data yang membutuhkan penilaian minimal dan penafsiran oleh pembuat tersebut.10. Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi proses prediksi. Prakiraan keuangan harus diberikan ketika mereka akan meningkatkan keandalan prediksi pengguna.11. Tujuan laporan keuangan untuk pemerintah dan organisasi nirlaba adalah untuk memberikan informasi yang berguna untuk mengevaluasi efektivitas pengelolaan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi. Ukuran kinerja harus diukur dalam hal tujuan diidentifikasi. 12. Tujuan laporan keuangan adalah untuk melaporkan kegiatan-kegiatan dari perusahaan yang mempengaruhi masyarakat yang dapat ditentukan dan dijelaskan atau diukur dan yang penting bagi peran enterpise di lingkungan sosialnya.

Gambar 2. Hirarki Tujuan

Penutup atas Trueblood Committee ReportLaporan Trueblood juga berisi bab-bab singkat tentang "karakteristik kualitatif laporan" sebagian besar didasarkan pada standar dan pedoman ASOBAT dan tujuan kualitatif APB Statement 4. di samping itu, ada bab singkat tapi berguna pada sistem penilaian berbagai akuntansi. Laporan mengungkapkan keyakinan bahwa dasar penilaian yang berbeda sesuai untuk aset dan kewajiban yang berbeda, pandangan yang mengabaikan argumen aditivitas.Akhirnya, penting untuk menegaskan kembali bahwa laporan Trueblood menekankan pentingnya arus kas untuk pengguna dan hubungan produktif daya pengukuran untuk generasi arus kas masa depan. Orientasi produktif daya pendapatan didasarkan pada gagasan bahwa pendapatan ekonomi adalah perubahan dalam nilai sekarang dari arus kas masa depan didiskontokan pada tingkat yang tepat.SATTA

SATTA dibentuk oleh Komite Eksekutif AAA pada tahun 1973. Tujuannya sama dengan pembentukan ASOBAT adalah untuk memberikan sebuah survey buku akuntansi keuangan pada masa sekarang ini dan pernyataan dimana profesi berdiri terkait dengan teori ekonomi. Laporan tersebut mencapai tujuannya dengan sangat mengagumkan. Akan tetapi, hasilnya tidak menyenangkan bagi ahli teori ekonomi dan para pembuat kebijakan.Dalam rangka lebih memahami SATTA, sangat perlu juga untuk memahami hubungannya dengan ASOBAT. Tentu saja, kedua dokumen tersebut merupakan produk dari komite AAA yang mempunyai garis pedoman yang sama. ASOBAT berusaha untuk mengembangkan garis pedoman metateoritis yang sama untuk evaluasi system penilaian dan informasi akuntansi. Di lain pihak, SATTA mempertimbangkan banyak system penilaian akuntansi dan juga pertimbangan teoritis yang lain dan memberikan alasan kenapa mungkin mengembangkan kriteria yang akan memungkinkan profesi secara tidak sama menerima system penilaian tunggal untuk akuntansi. Kemudian, dampaknya, SATTA merupakan dokumen yang memberi peringatan dalam hal kemungkinan untuk mengadopsi teori penilaian yang lain.

PENDEKATAN-PENDEKATAN TEORI DALAM AKUNTANSIPendekatan KlasikSATTA secara efektif mengkategorikan system penilaian yang beragam yang dijelaskan dalam literatur. Sistem-sistem yang lama diklasifikasikan sebagai pendekatan-pendekatan klasik terhadap perkembangan teori. Kebanyakan dari pendekatan tersebut dikategorikan sebagai normatif dan deduktif dan sebagai suatu hal tidak berbeda terhadap kebutuhan pengguna akan keputusan walaupun pihak pengembang model berpendapat bahwa model mereka merupakan model unggulan guna bersaing dengan model alternatif.Dalam beberapa kasus, para penulis klasik (kuno) menggunakan apa yang SATTA sebut dengan pendekatan induktif, akan tetapi induktif dalam pengertian khusus sebuah pengumpulan fakta dari literatur akuntansi itu sendiri dan juga dari beberapa observasi praktik bukan dalam pengertian review sistematis dan analisa praktik yang biasa.

Pendekatan Kegunaan KeputusanAntar pendekatan kontemporer terhadap terhadap teori akuntansi merupakan bagian luas penilitan yang telah terkonsentrasi pada pengguna laporan akuntansi, keputusan mereka, kebutuhan informasi, dan kemampuan memproses informasi. Pendekatan kegunaan keputusan telah lebih jauh didikotomisasikan ke dalam model keputusan dan pembuat keputusan.

Orientasi Model KeputusanKerangka kerja metatoeritis (atau bagian-bagiannya) yang dikembangkan dalam ASOBAT dan laporan Trueblood merefleksikan orientasi model keputusan. System yang termasuk dalam kategori ini mempunyai karakteristik sebagai berikut: (1) mereka normatif dan deduktif karena sistem teoritis harus memenuhi, sedekat mungkin, kriteria kerangka kerja metateoritis; (2) beberapa bentuk relevansi dari keputusan-keputusan tertentu ditekankan oleh kelompok pengguna tertentu; dan (3) kriteria relevansi merupakan alat dalam mengukur aset, liabilitas dan transaksi pemasukan.Pendekatan model keputusan selalu berasal dari model keputusan investasi formal, seperti arus kas yang tidak penting. Karena pendekatan model keputusan dianggap layak untuk mengkomunikasikan informasi relevan dalam pembuatan keputusan, permasalahan yang agak tidak menyenangkan muncul jika pengguna tidak memahami sistem ini. Paling tidak, pengguna harus terdidik untuk memahami metode tersebut, sebuah argumen yang terkait dengan kerangka kerja formatif dari pendekatan. Akan tetapi, tugas memilih model dan menerapkannya pada pengguna, khususnya jika mereka tidak memahaminya, sangatlah luar biasa.

Orientasi Pembuat KeputusanPoin utama mengenai orientasi pembuat keputusan adalah bahwa orientasi ini lebih bersifat deskriptif dibandingkan normatif karena orientasi tersebut mencoba untuk mencari tahu informasi apa yang sebenarnya digunakan atau diinginkan. Dengan demikian, penelitian yang termasuk kategori pembuat keputusan juga bersifat induktif (empiris). Banyak dari penelitian tingkah laku termasuk kategori pembuat keputusan.Walaupun banyak informasi penting telah datang dari penelitian yang sedikit luas yang dilakukan dengan pendekatan ini, akan tetapi tidak ada posisi yang kuat yang muncul untuk metode penilaian (pembeberan biaya saat ini pada SFAS No. 33 tidak dipahami secara baik oleh pengguna). Di lain pihak, karena pendekatan model keputusan bersifat normatif, pendekatan tersebut telah menghasilkan advokasi untuk sistem penilaian tertentu.

Pendekatan Ilmu Ekonomi InformasiIlmu ekonomi informasi seperti yang diterapkan pada teori akuntansi tidak berkaitan langsung dengan sistem penilaian alternatif. Malah, terkait dengan permasalahan biaya dan keuntungan yang timbul dari produksi dan kegunaan informasi. Dengan demikian, informasi akuntansi dilihat sebagai sebuah barang ekonomi, sebuah pandangan yang sebelumnya tidak dipertimbangan dalam formulasi teori.

DEFISIENSI PENDEKATAN SAAT INI TERHADAP TEORIPesan yang lebih penting dari SATTA berkaitan dengan kenapa kita tidak bisa mencapai akhir teori penerimaan system penilaian tertentu pada saat ini. Analisis kami pada aspek SATTA ini akan mewakili permasalahan yang paling penting yang timbul (dari standpoint teori akuntansi).Mungkin, masalah mendasar yang diangkat oleh SATTA adalah keberagaman pengguna dalam hal keputusan dan kebutuhan informasi mereka yang berbeda. ASOBAT menghadirkan fakta bahwa banyak kelompok pengguna membutuhkan informasi demi tujuan pembuatan keputusan. Salah satu reaksi ASOBAT terhadap permasalahan ini adalah untuk membutuhkan pengukuran ganda. Akan tetapi, ada batasan terhadap kemampuan pengguna untuk menyerap dan memproses informasi tambahan, sehingga ekspansi data tidak dapat terserap secara utuh. Di lain pihak, laporan Trueblood membangun premis agak awal sementara ada kelompok pengguna lain, mereka mempunyai keputusan dan kebutuhan informasi yang sama. Seperti ASOBAT, laporan Trueblood terkait dengan memberikan bagian kerangka kerja metateoritis untuk mengevaluasi sistem dan metode teoritis dari sudut pandang normatif. Dengan demikian, Laporan Trueblood juga terkait dengan sekolah bermodel keputusan.SATTA jauh lebih pesimis dibandingkan dengan Laporan Trueblood mengenai keputusan dan informasi baik antar atau sesama kelompok pengguna. Diagram Venn mengilustrasikan perbedaan antara homogenitas pengguna dan keberagaman pengguna dalam hal kebutuhan informasi. Lingkaran-lingkaran tersebut menggambarkan kelompok pengguna dan kebutuhan informasi mereka. Ada tingkat overlap yang besar pada bagian homogenitas pengguna yang tinggi pada diagram dan jauh lebih sedikit di lain bagian.Keberagaman informasi dan kebutuhan memberikan situasi yang sangat sulit. Laporan dan penyingkapan keuangan perusahaan merupakan barang bebas. Para pengguna tidak mambayar para pemersiap (orang yang mempersiapkan) untuk informasi yang diterima, dan informasi tersebut tersedia secara maya untuk siapa saja yang memang benar-benar menginginkannya. Oleh karena itu, informasi akuntansi lebih merupakan barang publik dibandinkan barang pribadi. Seandainya informasi akuntansi tersebut merupakan barang pribadi, informasi yang dibutuhkan akan menjadi barang yang mudah diubah bagi tipe solusi pasar; hal tersebut akan ditentukan oleh permintaan dan penawaran.Keberagaman pengguna yang diberikan dan karakter barang publik dari informasi keuangan, formulasi standar akuntansi dan metode yang diwajibkan mencapai kebuntuan. Memberikan sejumlah informasi akuntansi dibandingkan dengan yang lain berarti bahwa sejumlah pengguna sedang dibahayakan oleh kelompok pengguna yang lain. Terlebih lagi, satuan informasi akuntansi yang berbeda menyebabkan berbedanya harga, yang lagi-lagi berarti bahwa beberapa orang teraniaya. Dengan demikian, jika penilaian diadaptasikan yang menyatakan bahwa organisasi yang membuat kebijakan seharusnya tidak bertindak yang membuat satu kelompok berada di atas yang lain, jika begitu formulasi kebijakan akuntansi menjadi betul-betul kaku. Dengan demikian, SATTA memberikan prospek yang tidak menyenangkan untuk penutupan teori.SATTA berusaha untuk menggambarkan status teori akuntansi keuangan seperti pada di akhir tahun 1970an. Kami tidak bermaksud untuk membantah kesimpulan yang dibuat oleh SATTA; walaupun begitu beberapa pernyataan dinyatakan sesuai urutan. Asumsi bahwa kebutuhan informasi pengguna itu beragam jauh dari betul. Penelitian empiris sangatlah diperlukan untuk memberikan titik terang pada pertanyaan penting ini.Dukungan kuat untuk optimalitas Pareto juga mengundang pertanyaan. Dalam sebuah situasi keberagaman masyarakat, akan sangat tidak mungkin bagi organisasi pembuat keputusan untuk setuju dengan kriteria optimalitas Pareto. Pareto sendiri, ahli ekonomi dari Italia yang terkenal, tidak menemukan pendekatan optimalisasinya sebagai aturan keputusan tunggal. Mungkin apa yang dibutuhkan diaplikasikan pada organisasi yang membuat kebijakan untuk mengontrol tindakan mereka agar supaya mencapai barang yang paling luar biasa untuk jumlah individu yang luar biasa. Bahkan tidak terbantahkan peringanan kendali Paretian masih meninggalkan tugas yang berat bagi organisasi seperti FASB.

Gambar 3. Derajat Homogenitas Kebutuhan Informasi Pengguna

Penutup pada SATTASATTA sebuah sintesa literatur akuntansi keuangan teoritis yang sangat luar biasa. Juri masih mempunyai pertanyaan mengenai keberagaman kebutuhan informasi dan aplikasi optimalisasi Pareto, akan tetapi sangat sulit untuk beradu argumentasi dengan kesimpulan yang dibuat oleh SATTA. Kami tidak dapat mengharapkan para ahli teori akuntansi untuk mengembangkan kerangka kerja yang akan secara menyeluruh memuaskan. Pada gilirannya, kita dapat mengharapkan pernyataan dan visualisasi kelompok yang membuat aturan, seperti FASB, yang diajukan dalam pengaturan pasar yang tidak lengkap, untuk dipenuhi dengan antusiasme penuh. Dengan demikian situasi paradoks muncul. Sebuah dokumen penting yang ditulis oleh yang terhormat kelompok pendidik mengambil pandangan peran yang sangat pesimistis dan kemungkinan formulasi teori akuntansi pada saat yang sama bahwa kerangka kerja konseptual sebuah dokumen teoritis dimulai oleh badan yang membuat aturan.

Tujuan Pengguna dan Keberagaman Pengguna

Pencarian untuk tujuan pengguna telah diliputi oleh masalah keanekaragaman pengguna dibahas dalam laporan SATTA. Pada bagian ini, kita akan secara singkat membahas pelaporan tujuan mayordan minor perusahaan dan kemudian berhubungan dengan masalah keanekaragaman penggunauntuk tujuan.

Tujuan Pengguna Tujuan Pengguna tercantum dalam dokumen seperti Trueblood Committee Report dan SFAC No.1 yang cukup luas dan umum. spesifisitas lebih lanjut mungkin diperlukan jika membuatkebijakanharus tepat dieksekusi. Sayangnya, hanya jumlah yang sangat terbatas dari penelitian akuntansi difokuskan pada isu ini. Namun demikian, tampaknya ada dua bidang utama di mana informasi.lainnya umum yang berlaku untuk kelompok pengguna banyak. Yang pertama disebut sebagai tujuankemampuan prediktif. Yang kedua adalah akuntabilitas.Kemampuan prediktifData akuntansi kegunaan sebagai bantuan untuk memprediksi variabel masa depan dalam konteks pasar modal yang sebagian besar "efisien" telah menjadi sangat penting dalam penelitianakuntansi. Meskipun efisiensi pasar memvalidasi tujuan kemampuan prediktif, tugasFASB masih merupakan salah satumemilih antarabersaing alternatif akuntansi dalam konteks di mana manfaat dari standar akuntansi harus melebihi biayamereka. Sejumlah penelitian awal berusaha untuk menggunakan data akuntansi untuk memprediksivariabel masa depan. Satu kelompok studi telah berusaha untuk memprediksi pendapatan masa depan berdasarkan angka pendapatan sekarang dan masa lalu. Salah satu tujuan dari studi ini adalah untuk memperoleh bukti tentang apakah biaya perolehan pendapatan, laba-tingkat harga disesuaikan umum, atau pendapatan nilai saat ini adalah prediktor yanglebih baik dari dirinya sendiri. Studi ini menunjukkan bahwabiaya historis tampaknya paling tidak sebagai baikprediktor dirinya sebagai dua metode yang lain. Namun, Revsine telah menunjukkan bahwa pendapatan sendiri merupakan "artefak". Artefak,dalam pengertian ini, merujuk ke suatu nomor, penentuan yang didasarkan pada aturan yangditentukan daripada kesetiaan representasional untuk atribut yang diukur. Banyak penelitian awallain difokuskan pada kemampuan prediksi dari dua set lainnya accounting-generated number:pengumuman laba triwulanan sebagai prediktor laba tahunan dan rasio keuangan sebagai prediktor kebangkrutan. Dalam kedua kasus, data akuntansi yang - seperti yang diharapkan telahsangat berguna dalam proses prediksi.AkuntabilitasKami menggunakan kata akuntabilitas berarti suatu konsep yang lebih luas daripada yang yang lebih sempit stewardship, yang terutama berkaitan dengan pengamanan aset. Makna berikut penggunaan Ijiri ini-tanggung jwb manajemen untuk laporan tentang pencapaian tujuan untukpenggunaan sumber daya perusahaan yang efektif dan efisien. Pengukuran berdasarkan tujuan akuntabilitas akan mencakup laba per saham dan tingkat pengembalian investasi dankomponennya (modal omzet dan profit margin).kemampuan prediktif dan akuntabilitas merupakan tujuan yang terpisah. Salah satunya adalah terkait dengan data yang akan berguna dalam hal menilai prospek masa depan, sedangkan yang berkaitan dengan mengevaluasi kinerja perusahaan. Antara dua tujuan, ada, tentu saja,sebuah hubungan yangbersifat feed-forward nature. Akuntabilitas mulai menerima lebih dari perhatian sebagai pengganti mungkin untuk tujuan kemampuan-prediktif. Objektivitas dan pemastian akan menjadi komponen penting dari kerangka ini.Tujuan SekunderKami melihat dua tujuan pengguna lain untuk yang informasi akuntansi dapat sangat berguna. Mereka jauh lebih sempit daripada konsep kemampuan prediktif dan akuntabilitas. Salah satunya adalah ukuran dari pemeliharaan modal, yang memberikan informasi tentang jumlah dividen yang dapat dibayarkan selama periode tanpa returning capital kepada pemegang saham. Tujuan lain adalah beradaptasi, tujuan ini berkaitan dengan mengukur total likuiditas yang tersediabagi perusahaan. Menurut definisi, ini ditentukan dengan mengukur exit value aset perusahaan dikurangi kewajiban. Sebuah laporan laba rugi sebagai pendekatan keluar-nilai mengukurperubahan likuiditas yang terjadi selama periode sebagai hasil usaha. Ukuran total likuiditas yang tersedia bagi perusahaan pasti memiliki beberapa, tapi kita anggap beradaptasi jauh lebih penting daripada kemampuan prediktif dan akuntabilitas. Perusahaan yang sukses going concern mungkin akan memanfaatkan hanya sebagian sangat kecil dari total likuiditas yang tersedia selama periode waktuyang relatif singkat. Pengukuran adaptasi mungkinakan paling penting bagi para pemilik kecil, dipegang perusahaan dan mungkin kreditor jangka pendek.Keberagaman PenggunaTidak diragukan lagi, ada sejumlah besar dan beberapa pengguna laporan keuangan yang dipublikasikan. Apa yang tidak jelas, bagaimanapun, adalah apakah informasi kebutuhan untukberbagai jenis tujuan dapat dipenuhi oleh pernyataan tujuan umum. Daftar kelompok pengguna mungkin memang panjang. Ini akan mencakup:1. Pemegang Saham2. Kreditor3. Analis keuangan dan penasihat4. Karyawan5. Serikat buruh6. Pelanggan7. Pemasok8. Asosiasi perdagangan industri9. Instansi Pemerintah10. Kelompok kepentingan umum11. Penelitian dan pembuat standar12. Auditor13. Manajemen14. Kelompok lainnya yang berhubungan dengan operasi perusahaan.

Selanjutnya, bahkan dalam kelompok-kelompok ini ada keragaman yang luas. Pemegang Saham termasuk mereka yang portofolio yang terdiversifikasi dibandingkan dengan mereka yang tidak, mereka menggunakan penasihat keuangan profesional dan mereka yang tidak, laporan keuangan tersebut tentang berpengetahuan keuangan versus mereka yang kurang informasi, dan pemilikaktual versus potensial efek. Kreditor dapat dipisahkanmenjadi pendek-waktu dan jenis lama. Kelompok kepentingan umum akan mencakup, antara lain, konsumen dan kelompok-kelompoklingkungan. Peneliti dan pembuat standar termasuk akuntan akademisi, anggota SEC dan FASB,dan ekonom.Lembaga pemerintah (seperti Internal Revenue Service, Interstate Commerce Commission, dan Federal Trade Commission), tidak seperti kelompoklain, seringkali mampu dengan mandat memperoleh informasi yang mereka inginkan.Beberapa kebutuhan informasi dari kelompok-kelompok pengguna yang berbeda dapat saling melengkapi. Misalnya, kreditor jangka pendek mungkin prihatin dengan pengukuran likuiditas, seperti rasio lancar atau cepat,sedangkan kreditor jangka panjang mungkin memilikikepentingan yang lebih besar dalam komposisi struktur modal. Masalah serius tampaknya tidakada di mana ada kebutuhan pelengkap. Dalam diskusi SATTA dicatat bahwa beberapa penulis dipanggil Pareto-optimal sebagai asumsidasar yang akan membuat satu set tujuan laporan keuangan tidak mungkin untuk mencapai dihadapan kelompok pengguna heterogen dan kebutuhan. Kami percaya bahwa keseriusan masalah ini telah dibesar-besarkan. Pembahasan di pusat-pusatheterogenitas SATTA pada sebagian besarpengguna pada pertanyaan tentang apa sistem penilaian untuk mempekerjakan. Namun, masalahnya jauh lebih penurut jika unit pengukuran terbatas pada biaya historis (unit pengukuran yang ditolak oleh semua anggota komite). Berbagai upaya telah dilakukan, dengan beberapa keberhasilan, untuk berkeliling masalah heterogenitas pengguna dirasakan. Ogan dan ziebart melihat informasi yang berbeda kebutuhan lima kelompok yang berbeda: pemilik, pegawai pemerintah, kreditur, pelanggan, dan masyarakat umum. Kekhawatiran mereka, bagaimanapun,adalah benar-benar dengan pengungkapan tambahan, sebuah sudut pandang bahwa kita berada dalam perjanjian dengan dan yang furhter. Organ dan ziebart membuat duapoin tambahan yang cukup penting: 1) mungkin ada tumpang tindih antara kelompok-kelompokini dan 2) teknologi informasi khusus membuatpenyebaran informasi yang relatif murah. Sebuah upaya besar untuk memeriksa kebutuhan pengguna dibuat oleh komite AICPA penting. Komite ini jelas melihat keragaman kebutuhan pengguna: Sebagai contoh, kontras kebutuhan informasi dari petugas kredit bank yang sedang mengevaluasiresiko kredit yang sangat baik dan kepercayaan departemen bank eveluating saham perusahaanyang sama itu.Keragaman kebutuhan informasi yang dibahas dalam laporan ini jelas saling melengkapi bukannya sangatbertentangan satu sama lain. Akuntabilitas adalah perluasan dari tujuan penatalayanan tradisional untuk penggunaan efektifdan efisien sumber daya perusahaan oleh manajemen. Tujuan Minor tampaknya pemeliharaan modal pengukuran dan adaptasi. Kemampuan beradaptasi yang terbaik ditentukan oleh penilaian keluar aset, yang memberikan hasil yangsedikit jika ada utilitas untuk kemampuan prediktif atau tujuan akuntabilitas.

Daftar Pustaka

Riahi, Ahmed., Belkaoui. 2004. Accounting Theory. Thomson Learning: Singapore.Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. BPFE: YogyakartaWolk, Harry I., Dodd, James L., Rozyely, John J. 2008. Accounting Theory: Conceptual Issues in a Political & Economic Environtment. 7th Edition. Sage Publication, Inc: California.

http://dc417.4shared.com/doc/767q4NyZ/preview.html