tugas sains teori keperawatan
TRANSCRIPT
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 1/41
1. Apa yang dimaksud dengan Falsafah Keperawatan?
Falsafah
Falsafah biasanya diartikan sebagai suatu pandangan dan pengetahuan yangmendasar,
yang selanjutnya digunakan untuk mengembangkan dan membangun suatu persepsi atau
asumsi tertentu tentang kehidupan. Falsafah memberikan suatu gambaran atau pandangan
terhadap suatu sistem nilai dan keyakinan. Bagi setiap individu, falsafah berperandalam
membantu seseorang memahami makna dari pengalaman hidup yang dijalaninya
serta berfungsi sebagai penuntun dalam bersikap dan berperilaku. Falsafah hidup
seseorang berkembang melalui dari hasil belajar, hubungan interpersonal, pendidikan
formal maupuninformal, agam, dan dipengaruhi oleh latar belakang budaya serta
lingkungan.Falsafah keperawatan meliputi falsafah pendidikan dan pelayanan
keperawatan sertafalsafah pada institusi pelayanan kesehatan berperan sebagai pedoman
utama dalam pemberian asuhan keperawatan. Implementasi peran perawat sebagai
pelaksana asuhankeperawatan, pendidik, pengelola atau peneliti, pada hakekatnya
mencerminkan falsafah keperawatan melalui pemahaman tentang nilai dan konsep
keperawatan seperti konsep sehat-sakit, kesehatan, penyakit, akontabilitas dan
pemahaman terhadap etika keperawatan.
Pengertian falsafah
Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan denga akal budi mengenai sebab-sebab,
azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semestaataupun
mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta.)Falsafah
keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan esensikeperawatan
yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.Falsafah Keperawatan
bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan..Keperawatan menganut
pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio- psiko-sosial-
spiritual.Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalamarti
menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien sertamenjunjung
tinggi keadilan bagi sesama manusia.Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak
membedakan atas ras, jenis kelamin,usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan
status sosial ekonomi. Keperawatan adalaFalsafah keperawatan mengkaji penyebab dan
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 2/41
hukum-hukum yang mendasari realitas,serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu
yang lebih berdasakan pada alasan logisdaripada metoda empiris.
Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan yang
menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan baik kepada individu,
keluarga, kelompok, maupun masyarakat.
Falsafah keperawatan merupakan kerangka dasar yang harus dimiliki oleh seorang
per awat sebagai pedoman un tu k be rp ik ir, mengambi kepu tu sand an
ber tindak /b erp er ilaku da lam melak sanakan praktek keper aa tan pada klien
dalam rentang sehat-sakit.
2. Jelaskan fasafah keperawatan berdasarkan para Theorist!
a. Florence Nightingle
Filosofi Florence Nightingale sangat dipengaruhi oleh pandangan tentang interaksi
pasien dan lingkungannya yaitu lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan
sosial. I a me l ih a t p en y ak i t seb ag a i p ro ses p e rg an t i an a t au p e rb a ik an
( r e p a r a t i ve pros es ). Manipulasi dari lingkungan eskternal dapat
membantu proses perbaikan kesehatan klien.
b. Jane Watson
Manusia membutuhkan proses kepedulian dalam mempertahankan kesehatan
ataumeninggal dengan damai dan merupakan mekanisme personal, internal dan mental
spiritualuntuk kesembuhan diri sendiri
J e a n W a t s o n ( C a r i n g ) Car in g ad a l ah s ua tu i lmu p en g e ta h ua n
ya ng me nc ak up su at u ha l berperikemanusiaan, orientasi i lmu pengetahuan
manusia ke proseskepedulian pada manusia, peristiwa, dan pengalaman.Il mu
p e ng e tah u an ca r i ng mel ip u t i s en i d an u mat man u s ia s e p er t i halnya ilmu
pengetahuan. Perilaku caring meliputi mendengarkan penuh perhatian,
penghiburan,k e j u j u r a n , k e s a b a r a n , t a n g g u n g j a w a b , m e n y e d i a k a n
i n f o r m a s i sehingga pasien dapat membuat suatu keputusan
JEAN WATSON
Philosophy and Science of Caring
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 3/41
A. filosofis keperawatan
1. Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human
science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan.
Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris
dengan estetika, humanities dan kiat/art (Watson,1985).
2. Secara umum dapat didefinisikan sebagai model konseptual atau kerangka kerja yang
menyediakan kerangka acuan bagi perawat untuk membimbing pemikiran mereka,
pengamatan, interpretasi dan praktek perawat (seadhouse, 2000) www. Lotsofessays.com
B. salah satu teori filosofis keperawatan
1. Berfokus pada harga diri individu (menghargai kelebihan dan kekurangan klien)
2. Manusia adalah unik (memiliki respon yang berbeda-beda terhadap kondisi sakit)
3. Memandang manusia sebagai aspek yang utuh
4. Memandang klien sebagai subjek dan bukan sebagai objek
C. Fenomena keperawatan yang ada di tempat kerja
• Tindakan pemasangan infus kepada pasien
D. Analisis fenomena
1. Berfokus pada harga diri individu; meminta persetujuan klien
2. Memandang manusia sebagai individu yang unik; respon klien berbeda-beda terhadap
tindakan infus
3. Pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu pengetahuan
4. Manusia dipandang sebagai sosok yang utuh; dalam tindakan pemberian infus
berdasarkan kebutuhan klien, menunjukkan rasa empati dan tujuan tindakan dan
melibatkan keluarganya dan mempersilahkan klien untuk berdoa’
Manusia dipandang sebagai sosok yang utuh; dalam tindakan pemberian infus
berdasarkan kebutuhan klien, menunjukkan rasa empati dan tujuan tindakan dan
melibatkan keluarganya dan mempersilahkan klien untuk berdoa’
E. solusi terkait fenomena
Membuat standar operasional prosedur:
1. Mengkaji kebutuhan klien akan kebutuhan tindakan infus
2. Menjelaskan pada klien tentang tindakan pemasangan infus
3. Memberi kesempatan pada klien untuk bertanya atau kalarifikasi
4. Meminta persetujuan klien (inform consent)
5. Menjelaskan kepada keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan serta melibatkan
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 4/41
keluarga saat tindakan dilakukan
6. Menjaga privasi klien
7. Sebelum tindakan klien dipersilhkan untuk bedoa’
8. dokumentasi
F. Kesimpulan
Falsafah keperawatan menurt jean watsen adalah human care is the heart of nursing :
Aplikasi caring menurut watson:
1. Berfokus pada harga diri individu
2. Melihat manusia adalah unik
3. Memandang manusia sebagai makhluk yang utuh
4. Pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan
5. Memandang klien sebagai subjek
c. Marylin Anne Ray
PHYLOSOFICAL THEORY
Marylin Anne Ray
Theory of Bureaucratic caring
1. Caring
a. sebagai gambaran yang komplek, terhadap kondisi transkultural, berhubungan dengan
proses mencakup etika dan spiritual yang berhubungan dengan budi dan perilaku yang
baik yang didasarkan atas kasih sayang sebagai respon terhadap suatu kebutuhan,
penderitaan dan keadaan lain.
b. Caring dalam suatu budaya/sosial termasuk budaya individu maupun budaya dalam
organisasi misalnya rumah sakit.
2. Spiritual
a. Dalam konteks Spiritual dibutuhkan kreativitas dan pilihan dalam konteks komunitas
b. Contoh; seorang perawat tidak berhak memaksakan suatu kepercayaan tetapi hanya
menjadi fasilitator terhadap hal-hal yang terkait dengan masalah spiritual etik
3. Pendidikan
• Program pendidikan formal dan informal dengan menggunakan media audiovisual
sebagai sumber informasi dan melalui bentuk-bentuk lain pengajaran yang berhubungan
dengan caring.4. Physical
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 5/41
• Faktor fisik sangat berpengaruh terhadap biologis dan mental karena pikiran & tubuh
merupakan suatu kesatuan yang saling mempengaruhi.
5. Sosial Budaya
• Contoh sosial budaya adalah etnik, budaya, struktur keluarga, hubungan antara teman
dan keluarga, komunikasi, interaksi sosial, dukungan.
6. Legal
a. Berhubungan dengan tanggung jawab dan tanggung gugat yang selalu berhubungan
dengan aturan dan prinsip hukum
b. Contoh prosedur tindakan, inform consent, privasi dan hal-hal yang terkait dengan
keadaan malpraktek yang menjadi tanggung gugat terhadap klien, keluarga dan tenaga
profesional
7. Teknologi
• Dalam perawatan menggunakan teknologi modern seperti penggunaan mesin untuk
diagnostik test, terapi dan penggunaan komputer dalam pendokumentasian
8. Ekonomi
• Caring berhubungan dengan faktor keuangan, sistem asuransi, sebagai penunjang.
9. Politik.
• Sebagai kekuatan yang mempengaruhi perawat dalam pengambilan keputusan dan
bagaimana perawat melakukan pelayanan kesehatan.
Kasus
Seorang pasien masuk rumah sakit dengan kondisi emergency tetapi disisi lain pasien
mengalami kesulitan ekonomi, dimana pasien tidak mampu membayar administrasi rumah
sakit sedangkan pasien ini butuh pelayanan cepat sementara perawat yang bertugas
menolak untuk melakukan tindakan karena menunggu administrasi selesai1. Caring
• Memberikan perhatian kepada pasien berdasarkan kebutuhan berdasarkan kasih sayang,
tulus dan adil serta bertanggung jawab
2. Spiritual
• Secara etis perawat seharusnya memberikan dukungan moral dan mengerjakan
kewajibannya
3. Pendidikan
• Sharing informasi tentang sistem pelayanan rumah sakit sebagai bentuk pendidikan
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 6/41
kepada pasien
4. Physical
• Perawat harus memberikan pelayanan keperawatan untuk memberikan kepuasan secara
psikis
5. Sosial kultur
• menghormati nilai sosial pasien
• menjelaskan dengan sikap terapeutik (ramah
6. Legalitas
• Perawat harus bekerja berdasarkan standar
• Melibatkan tim kesehatan yang lain
7. Teknologi
• Tindakan harus dikerjakan sesuai prosedur melalui pemeriksaan dari sederhana sampai
kompleks
8. Ekonomi
• Menyelesaikan pengambilan keputusan terkait pendanaan oleh pasien
9. Politik
• Membuat keputusan harus melibatkan tim kesehatan seperti dokter dan tenaga rekam
medik administrasi
Tindakan
1. Caring
• Memberikan perhatian kepada pasien berdasarkan kebutuhan berdasarkan kasih sayang,
tulus dan adil serta bertanggung jawab
2. Spiritual
• Secara etis perawat seharusnya memberikan dukungan moral dan mengerjakan
kewajibannya
3. Pendidikan
• Sharing informasi tentang sistem pelayanan rumah sakit sebagai bentuk pendidikan
kepada pasien
4. Physical
• Perawat harus memberikan pelayanan keperawatan untuk memberikan kepuasan secara
psikis
5. Sosial kultur • menghormati nilai sosial pasien
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 7/41
• menjelaskan dengan sikap terapeutik (ramah dan akrab)
6. Legalitas
• Perawat harus bekerja berdasarkan standar
• Melibatkan tim kesehatan yang lain
7. Teknologi
• Tindakan harus dikerjakan sesuai prosedur melalui pemeriksaan dari sederhana sampai
kompleks
8. Ekonomi
• Menyelesaikan pengambilan keputusan terkait pendanaan oleh pasien
9. Plotik
• Membuat keputusan harus melibatkan tim kesehatan seperti dokter dan tenaga rekam
medik administrasi
e. Kari Martinson
f. Katy Ericson
PHYLOSOPHYCAL THEORIES
KATIE ERICKSON
Theory of Caritative Caring.
A. Yang dimaksud dengan teori filosofis keperawatan (Phylosophical Theories)
a. Filosofi adalah pandangan (view point) dari suatu teori yang meliputi asumsi,
keyakinan dan nilai dari teori tersebut dan merupakan pegangan bagi setiap orang yang
menggunakannya.
b. Teori adalah kumpulan konsep, defenisi dan dalil yang memproyeksikan pandangan
yang sistematis terhadap suatu fenomena dengan merancang suatu hubungan yang
spesifik antara konsep-konsep dan bertujuan untu menjelaskan, memprediksi atau
mengontrol suatu fenomena.
Menurut Chinn & Kramer (1991) teori adalah suatu struktur ide yang kreatif yang sangat
teliti untuk memproyeksikan suatu pandangan sistematis dan mempunyai maksud tertentu
terhadap suatu fenomena yang bersifat sementara.
c. Filosofi Keperawatan è Keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang terdapatdalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan tindakan
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 8/41
keperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yg
membutuhkan.
d. Kesimpulan : Teori filosofi Keperawatan è Kumpulan konsep, dalil, ide yg kreatif yg
sangat teliti untuk memproyeksikan suatu pandangan sistematis kemudian dijadikan
keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang terdapat dalam pemahaman
seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan tindakan keperawatan dalam
memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yg membutuhkan.
B. Salah satu yang termasuk dalam teori filosofi keperawatan adalah TEORI KATIE
ERICKSON (Caritative Caring)
Konsep dasar dari caritative caring oleh Erikson adalah :
1. Caritas
Mengandung makna; cinta dan kemurahan hati. Caritas merupakan motif dasar dari ilmu
caring, artinya bahwa keyakinan, harapan dan cinta dicapai dengan perantaraan caring
melalui tindakan pemeliharaan, pelaksanaan (playing), dan pembelajaran
2. Caring Communion
Caring comunion mengandung konteks pengertian dari caring dan menjadi struktur yang
menentukan realitas caring. Caring comunion terdiri dari intensitas dan vitalitas;
kehangatan, keakraban, ketenangan, ketanggapan, kejujuran dan toleransi. Dalam caring
comunion memungkinkan hubungan antara seseorang dengan orang lain dimana individu
memiliki perasaan bahwa suatu saat dia bisa saja mengalami keadaan yang sama dengan
orang lain. Caring comunion adalah apa yang menyatukan dan mengikat individu/manusia
tersebut sehingga membuat caring itu berarti
3. Tindakan caring
Erikson mengatakan bahwa tindakancaring merupakan suatu seni/cara menjadikan sesuatuyang kurang spesial menjadi sangat special
4. Etika Caritatve Caring
Etika caritative caring terdiri dari etika caring itu sendiri yang ditetapkan oleh motif
caritas. Etika caring menitik beratkan pada hubungan dasar antara pasien dan perawat,
dimana saat perawat menemui pasien memenuhi batasan-batasan etika yang jelas. Sikap
yang ditampakkan dilakukan melalui pendekatan- pendekatan yaitu tanpa ada prasangka
dan tetap melihat manusia sebagai makhluk yang bermartabat. Dalam hal ini, kita akan
berkorban sesuatu dari diri kita demi orang lain.
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 9/41
5. Martabat
Dalam berinteraksi dengan pasien perlu diperhatikan martabat pasien. Ada dua jenis
martabat, yaitu martabat yang mutlak dan martabat yang relatif. Martabat yang relatif
dipengaruhi/dapat diperoleh dari budaya.
6. Menerima panggilan/undangan/invitasi
Perawat datang mengunjungi pasien dan memberikan tindakan perawatan atas permintaan
atau undangan dari pasien/keluarga sendiri. Dalam hal ini, perawat berusaha memberikan
yang terbaik dengan memenuhi kebutuhan dasar pasien.
7. Penderitaan
Penderitaan ada yang dihubungkan dengan kondisi sakit, perawatan, dan kehidupan.
Penderitaan yang dihubungkan dengan kondisi sakit dimana pasien mengalami
penderitaan karena kondisi sakitnya tersebut. Penderitaan yang dihubungkan dengan
perawatan, dimana kadang pasien mengalami penderitaan akibat pada saat diberi tindakan
perawatan, kurang dipertimbangkan masalah martabat pasien, kurangnya keramahan
petugas, adanya kesalahan tindakan, dan terapi latihan yang menyiksa. Hal tersebut
menimbulkan penderitaan dalam kehidupan pasien
8. Penderitaan manusia
Pasien dalam hal ini manusia yang mengalami penderitaan. Keadaan yang digambarkan
oleh pasien saat dia mengalami sakit dimana pada saat itu ia memikul penderitaan
9. Rekonsiliasi
Rekonsiliasi merupakan suatu bentuk drama dari penderitaan dimana seseorang yang
menderita ingin memastikan penderitaan yang dialaminya dan diberi kesempatan dan
mencapai rekonsoliasi/kedamaian
10. Budaya caring
Budaya caring merupakan konsep dimana Erikson menggunakan lingkungan berdasar
pada elemen budaya sebagai tradisi, ritual dan nilai-nilai dasar. Budaya yang berbeda
memiliki dasar perubahan nilai etos. Bila suatu comunion muncul berdasarkan etos,
budaya menjadi lebih menarik. Budaya caring menunjukkan sikap tanggap terhadap
manusia, martabat dan kesuciannya dalam membentuk tujuan communion
C. Mengidentifikasi dan memilih fenomena keperawatan
Kasus :
Tn. A berumur 68 tahun, seorang pensiunan guru datang seorang diri ke RS untuk memeriksakan diri dengan keluhan pusing,jantung berdebar-debar,keringat
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 10/41
dingin,pandangan berkunang-kunang,dan hasil laboratorium GDS 50 mg/dl. Dari
pengkajian diketahui bahwa klien ini sudah menderita DM sejak 4 tahun terakhir. Dalam
komunikasi antara klien dan perawat, klien mengatakan bahwa ia merasa hidup sendiri
walaupun ia tinggal bersama 2 orang anaknya, tetapi mereka tidak mempedulikan dirinya.
Klien mengatakan bahwa anak-anak hanya sibuk dengan urusan masing-masing bahkan
untuk berkumpul dengan anaknya sangat jarang terjadi.
Akhirnya klien dirawat di RS, kemudian Perawat meminta nomor keluarga yang dapat
dihubungi. Awalnya klien menolak namun dengan pengertian dari perawat akhirnya ia
memberikan nomor anggota keluarganya. Perawat kemudian menghubungi keluarga dan
menceritakan kondisi Tn. A. Dari komunikasi tersebut ternyata keluarga sangat
mencemaskan Tn. A karena ia tidak memberitahukan keluarga ketika akan meninggalkan
rumah. Keluarga mengatakan sejak ditinggal istri klien lebih banyak diam dan kadang
marah tanpa jelas penyebabnya, sehingga anak tidak memahami kebutuhan klien.
Setelah komunikasi tersebut, keluarga menjenguk klien di RS, namun klien tidak
menunjukkan respon yang baik. Ketika ia membutuhkan sesuatu ia tidak ingin dibantu
keluarga. Seperti kejadian pagi itu ia ingin makan namun harus disuap karena kelemahan
yang dialami ketika keluarga menawarkan bantuan klien tidak menerima ia lebih memilih
memanggil perawat. Melihat kondisi tersebut akhirnya perawat mengajak klien
berkomunikasi membicarakan masalah tersebut.
Ketika berbincang-bincang dengn klien, klien mengatakan bahwa ia sangat nyaman di RS
karena perawat lebih memahami perasaannya di banding keluarganya sendiri, seandainya
keluarganya bias bersikap seperti perawat tentu ia sangat bahagia.
Kemudian perawat, dengan hati-hati meminta kepada Tn. A untuk memberikan
pendapatnya tentang keluarga Tn. A dan ia bersedia untuk mendengar pendapat perawat.
Perawat bahwa sebenarnya keluarga sangat menyayangi klien dan ingin selalu menemani
klien namun kesibukan mereka yang tidak bisa ditinggalkan sehingga kadang keluarga
tidak ditempat ketika klien membutuhkan. Namun keluarga berjanji akan berusaha
mengatur waktu agar mereka dapat bergantian merawat bapak. Perawat juga mengatakan
akan membantu keluarga bagaimana cara merawat klien ketika nanti pulang ke rumah
sehingga nantinya klien tidak marasa terabaikan. Ketika klien mendengar pendapat
perawat, klien tersebut menunduk dan menangis serta mengatakan bahwa memang
sebenarnya anak-anaknya sayang kepadanya. Mereka tidak pernah mengeluh, apalagi
berkata kasar kepadanya. Mereka sangat ramah dan berusha sabar menghadapi klien yang
diakui klien sering membuat anak-anaknya bingung.
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 11/41
Kemudian klien meminta perawat untuk memanggil anaknya dan meminta maaf kepada
mereka demikian pula sang anak meminta maaf kepada ayahnya dan berjanji akan selalu
menyayangi dan memperhatikan klien.
D. Analisa dari fenomena tersebut berdasarkan teori Katie Erickson:
1. Caritas : klien tidak mendapatkan perhatian dari keluarga dan mengannggap perawat
lebih dapat memberikan perhatian kepada klien
2. Caring communion : perawat menyadari pentingnya kehangatan, ketenangan,
ketanggapan, kejujuran dan toleransi
3. Tindakan caring : menjadikan klien sebagai orang yang sangat penting diperhatikan
4. Etika caritative caring : melihat klien sebagai seorang yang bermartabat, perawat rela
berkorban demi orang lain
5. Martabat : perawat perlu memperhatikan martabat pasien
6. Menerima panggilan : ketika klien membutuhkan perawat, maka perawat segera
menemui klien
7. Penderitaan : klien sedang menderita sakit DM yang berdampak pada penurunan
kondisi kesehatannya. Keramahan perawat membuat klien dapat merasa lebih nyaman di
RS disbanding di rumah bersama keluarga
8. Penderitaan manusia : klien merasa beban yang dirasakan tidak mendapat perhatian
dari keluarga sehingga dirinya merasa sendiri.
9. Rekonsiliasi : memberikan kesempatan kpd klien untuk mendapatkan kedamaian.
Kedamaian mulai dapat dirasakan klien ketika ia mulai menyadari kasih saying dan
perhatian dari keluarga yang selama ini ia rindukan.
10. Budaya caring : ketika sakit, maka berdasarkan budaya, ketika seorang sakit mereka
sangat membutuhkan support dari klg. Support keluarga membuat klien bersemangat dan
menjalani hidupnya dengan lebih damai, aman dan tentram.
E. Solusi terkait fenomena tersebut
1. Perawat mampu memberikan caring kepada klien berupa kehangatan, ketenangan,
ketanggapan, serta keakraban shg membuat caring itu berarti
2. Perawat menunjukkan etika caring yang begitu menghargai klien dan melakukan
pendekatan-pendekatan tanpa adanya prasangka-prasangka buruk terhadap klg ataupun
klien
3. Ketika terjadi konflik antara klien dan keluarga maka perawat berperan dalam
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 12/41
menyatukan klien dan keluarganya
4. Untuk menerapkan caritative caring, maka perawat dituntut mampu melakukan
komunikasi terapeutik, membina hubungan saling percaya dan mampu melihat keadaan
dan situasi kapan kita dapat memberikan masukan kepada klien agar apa yang kita
sampaikan dapat diterima oleh klien.
d. Patricia Benner
Menurut Benner, secara umum konsep teori keperawatan didasarkan atas etika
keperawatan yang berhubungan dengan pasien secara keseluruhan yang disebut denagn
pendekatan interpretative. Kekuatan utama dari keperawatan adalah jenis perawatan yang
berhubungan dengan masalah mental pasien, stress dan emosi serta praktik klinis.
PATRICIA BENNER
FROM NOVICE TO EXPER
“EXELLENCE AND POWER IN CLINICAL NURSING PRACTICE”
A. TINJAUAN KONSEP
a. Teori filosofis keperawatan
Teori merupakan kumpulan konsep, defenisi dan usulan yang memproyeksikan sebagai
pandangan sistematis atas penomena dengan merancang hubungan-hubungan khusus
diantara konsep- konsep untuk keperluan penggambaran, penjelasan, perkiraan atau
pengendalian fenomena.
Filosofis keperawatan merupakan keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang
terdapat dalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan
tindakan keperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yang
membutuhkan
Jadi teori filosofi keperawatan merupakan konsep keyakinan yang berasal dari nilai , etik,
dan moral yang mendasari sifat, perilaku dan tindakan keperawatan.
b. Contoh teori filosofis keperawatan
Teori “From Novice To Expert” yang dikembangkan oleh Patricia Benner diadaptasi dari
“Model Dreyfus” yang dikemukakan oleh Hubert Dreyfus dan Stuart Dreyfus. Teori From
Novice to Expert menjelaskan 5 tingkat/tahap akuisisi peran dan perkembangan profesi
meliputi: (1) Novice, (2) Advance Beginner, (3) competent, (4) proficient, dan (5) expert.
B. Penjelasan dari ke lima tingkatan tersebut adalah sebagai berikut1. Novice
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 13/41
Tingkat Novice pada akuisisi peran pada Dreyfus Model, adalah seseorang tanpa latar
belakang pengalaman pada situasinya. Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif harus
diberikan untuk memandu penampilannya. Di sini sulit untuk melihat situasi yang relevan
dan irrelevan. Secara umum level ini diaplikasikan untuk mahasiswa keperawatan, tetapi
Benner bisa mengklasifikasikan perawat pada level yang lebih tinggi ke novice jika
ditempatkan pada area atau situasi yang tidak familiar dengannya.
2. Advance Beginner
Advance Beginner dalam Model Dreyfus adalah ketika seseorang menunjukkan
penampilan mengatasi masalah yang dapat diterima pada situasi nyata. Advance beginner
mempunyai pengalaman yang cukup untuk memegang suatu situasi. Kecuali atribut dan
ciri-ciri, aspek tidak dapat dilihat secara lengkap karena membutuhkan pengalaman yang
didasarkan pada pengakuan dalam konteks situasi.
Fungsi perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan dan orientasi pada penyelesaian
tugas. Mereka akan kesulitan memegang pasien tertentu pada situasi yang memerlukan
perspektif lebih luas.
Situasi klinis ditunjukkan oleh perawat pada level advance beginner sebagai ujian
terhadap kemampuannya dan permintaan terhadap situasi pada pasien yang membutuhkan
dan responnya. Advance beginner mempunyai responsibilitas yang lebih besar untuk
melakukan manajemen asuhan pada pasien, sebelumnya mereka mempunyai lebih banyak
pengalaman. Benner menempatkan perawat yang baru lulus pada tahap ini.
3. Competent
Menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan yang
lain, advance beginner akan menjadi competent. Tahap competent dari model Dreyfus
ditandai dengan kemampuan mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang
diperlkan untuk suatu situasi dan sudah dapat dilepaskan.
Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah penampilan pada
tahap competent. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada
respon pasien, lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada dirinya.
Tingkat competent adalah tingkatan yang penting dalam pembelajaran klinis, karena
pengajar harus mengembangkan pola terhadap elemen atau situasi yang memerlukan
perhatian yang dapat diabaikan. Competent harus mengetahui alasan dalam pembuatan
perencanaan dan prosedur pada situasi klinis. Untuk dapat menjadi proficient, competentharus diizinkan untuk memandu respon terhadap situasi.
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 14/41
Point pembelajaran yang penting dari belajar mengajar aktif pada tingkatan competent
adalah untuk melatih perawat membuat transisi dari competent ke proficient.
4. Proficient
Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan yang
relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan respon keterampilan
dari situasi yang dikembangkan. Mereka akan mendemonstrasikan peningkatan percaya
diri pada pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat
dengan keluarga dan pasien.
5. Expert
Benner menjelaskan pada tingkatan ini perawat expert mempunyai pegangan intuitiv dari
situasi yang terjadi sehingga mampu mengidentifikasi area dari masalah tanpa kehilangan
pertimbangan waktu untuk membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian.
Perubahan kualitatif pada pada expert adalah “mengetahui pasien” yang berarti
mengetahui tipe pola respon dan mengetahui pasien sebagai manusia. Aspek kunci pada
perawat expert adalah:
1. Menunjukkan pegangan klins dan sumber praktis
2. Mewujudkan proses know-how
3. Melihat gambaran yang luas
4. Melihat yang tidak diharapkan
C. Solusinya
Dalam tatanan pelayanan hendaknya dibuat pembagian tugas yang jelas untuk setiap
tingkat/ jenjang dari novice – expertVsesuai dengan kemampuan dan wewenang
SKENARIOPATRICIA BENNER : FROM NOVICE TO EXPERT : EXCELLENCE AND POWER
IN CLINICAL NURSING PRACTICE
Tn A. umur 50 tahun dirawat di ruang CVCU RSWS , dengan diagnosa CHF NYHA IV
Keluhan pada saat dikaji, pasien sesak, batuk, dan sangat lemas serta susah BAB Dari
pemeriksaan fisik didapat TD : 180/100 mmHg, Suhu : 36’70C, RR : 36 x/mnt, Nadi :
120x/mnt, Odem pada kaki. Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan : Albumin 2,1
mg/dl, dan hasil EKG ditemukan Q Patologis dan OMI.
BABAK I (Novice)
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 15/41
(Setting)
(scene1)
Tn A, tampak berbaring posisi semi fowler, terpasang 02 via kanula nasal 4 l/m. Pasien
nampak gelisah.
Narrator :
Situasi pada babak ini menggambarkan bagaimana seorang perawat dalam level NOVICE
bekerja. Ida adalah seseorang tanpa latar belakang pengalaman pada situasinya, dalam hal
ini diwakili dalam peran sebagai mahasiswa keperawatan yang sedang praktik. Perintah
yang jelas dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk memandu penampilannya.
Clinical Instruktur (CI) adalah orang yang berperan dalam meberikan petunjuk dan
perintah tersebut.
(scene2)
Mahasiswa perawat dengan pembimbing klinik (CI) memasuki ruang pasien, CI
memberikan petunjuk cara perawatan pasien.
CI Selamat pagi Tn A, apa yang bapak rasakan hari ini ? bagaimana tidurnya semalam
pak?
Tn A Sy tdk bisa tdr sus, karna sesak.
CI Ida (mahasiswa perawat) coba kamu ukur tanda – tanda vital nya Tn A dan takar
urinnya.
Ida Baik Bu. (kemudia ida mengukur tanda vital Tn A, mengamati urin yang ditampung
sejak 3 jam sebelumnya. Hasil pengukuran TD 180/100 mmHg, urin output 40 ml dalam
waktu 3 jam)
BABAK II (Beginner & Competent)(scene 3)
(Setting)
Kamar Tn A.
(Narrator) :
Babak ini menggambarkan bagaimana perawat dalam level ADVANCE BEGINNER,
dalam hal ini diperankan Ns Beginner. menunjukkan penampilan mengatasi masalah yang
dapat diterima pada situasi nyata. Benner menempatkan perawat yang baru lulus dalam
level ini…. Peristiwa ini terjadi pada hari berikutnya…. Tn A sedang tiduran, tetapi
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 16/41
terlihat lebih lesu dari biasanya, dan tidur dengan memejamkan mata. Ns Beginner sedang
memeriksa catatan medis laporan hari sebelumnya
(Scene 3)
Ns Beginer membaca catatan perkembangan Tn A dengan kondisi TD meningkat menjadi
190/100 mmHg, Tn A mengeluh sangat pusing dan mata berkunang-kunang.
Ns Beginer (kening berkerut, tampak berfikir) Kok perkembangan Tn A seperti ini ? TD
semakin meningkat (190/100 mmHg). Coba Saya cek dulu. (kemudian Ns. Beginer
melakukan pengecekan, dan ternyata benar. Ns. Beginer melanjutkan melakukan
pemeriksaan fisik dan mendapatkan hasil oedem (+), urin output 30 ml dalam 3 jam dan
berwarna sangat pekat.
Ns. Beginer (melaporkan kepada perawat competent). Ns. Compi saya lihat kondisi Tn A
semakin memburuk, TD semakin tinggi, urine output hanya 30 ml dalam 3 jam, dan
mengeluh kepala pusing serta mata berkunang-kunang. Saya pikir Tn A perlu penanganan
lebih lanjut lagi. Menurut saya Tn A perlu dilakukan pemeriksaan ulang laboratorium
protein urine, observasi secara ketat TD, urine output, dan keadaan umum Tn A karena
berdasarkan teori, nanti berakibat buruk.
Ns. Competence (mendengarkan laporan Ns Beginner dengan mengangguk-angguk,
kemudian meminta catatan medis yang dipegang Ns Beginner.)
Kamu betul Ns Gin. Mari kita cek bersama-sama… (Ns Competent dan Ns Beginner
bersama-sama ke ruangan Tn A.
Ns. Competence Selamat pagi Tn A. Rapi sekali hari ini.
Tn A Selamat Pagi Suster (duduk di tepi tempat tidur. Kemudian memejamkan
matanya… sebentar
Ns. Competence (mengamati tingkah laku Tn A) bagaimana perasannya pagi ini pak?
sepertinya ada yang mengganggu?
Tn A (mengambil napas dalam, masih sambil memicingkam mata seperti orang silau) Ini,
kepala pusing terus. Kaki ini rasanya tambah besar saja (sambil menunjuk kaki).
Ns Competence He-eh… Baik Tn A kita periksa dulu ya. (sambil mengambil tensimeter
dan stetoskop. Ns. Beginner membantu memasangkan mansetnya. Sementara Ns
Competence melakukan pemeriksaan fisik pada kepala dan selanjutnya melakukan
pemeriksaan tekanan darah. Setelah melakukan pemeriksaan tekanan darah, Ns
Competence mengecek kantung urin yang ada. Setiap hal yang berkaitan dengan peningkatan tekanan darah di tanyakan pada Tn A dengan penuh perhatian)
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 17/41
(Narrator)
Aktivitas yang dilakukan Ns Competent menunjukkan penguasaanya pada kasus yang
sedang dihadapi. Tahap competent dari model Dreyfus ditandai dengan kemampuan
mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang diperlukan untuk suatu situasi dan
sudah dapat dilepaskan. Level ADVANCE BEGINNER akan menjadi COMPETENT
dengan menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan
yang lain.
Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah penampilan pada
tahap competent. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada
respon pasien, lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada dirinya.
Situasi berikut ini menggambarkan bahwa Ns Competence berkonsultasi dengan Ns
Proficient sebagai penanggung jawab utama perawatan pasien atau Perawat Primernya.
BABAK III (Competent, Proficience dan Expert)
(Narrator)
Perawat pada level PROFICIENT menunjukkan kemampuan baru untuk melihat
perubahan yang relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan
respon keterampilan dari situasi yang dikembangkan. Mereka akan mendemonstrasikan
peningkatan percaya diri pada pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini
mereka banyak terlibat dengan keluarga dan pasien.
(Setting)
Nurse Station
(Scene 4)
Ns. Proficient Ns Compi, pemeriksaan urin terakhir Tn A sudah dilakukan?
Ns. Competence 15 menit yang lalu, diperiksa protein urin ulang, tetapi hasilnya belum
ada.
Ns. Profocient Coba kita telp petugas lab, tanyakan langsung hasilnya. (hasil pemeriksaan
protein urin ). Coba dilihat terapi diuretiknya.
(Lasix 2 x 10 mg).
Kemudian Ns Proficient datang ke ruang rawat Tn A untuk berinteraksi/berdialog dengan
Tn A dan keluarganya.
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 18/41
(Scene 5)
(Setting)
Ruang perawatan Tn A
Ns. Proficient Selamat Siang Tn A, ibu, dan keluarga. Apa yang Tn A rasakan sekarang?
Tn A (lemah, lesu). Saya masih pusing suster dan rasanya sakit saya semakin berat. Badan
saya bengkak-bengkaknya tidak berkurang Sus?
Ns. Proficient oh begitu ya? Memang kondisi Tn A masih Sangat lemah, karena tekanan
darahnya masih tinggi, kemudian dari hasil pemeriksaan albumin masih 2,1, air kencing
yang keluar juga masih sedikit ya pak. (kemudian Ns.Proficient menjelaskan tentang
proses penyakitnya kepada pasien dan keluarganya). oh iya Tn A, selama ini apakah
bapak pernah dirawat dengan gejala yang sama? Bagaimana pola makan dalam keluarga
ibu/bapak? Apakah sering/senang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
garam dan berlemak? Apakah ada anggota keluarga lain yang mempunyai penyakit
jantung? bagaimana aktifitas bapak sehari-hari ? Dll (kaji hal-hal yang terkait dengan
jantung).
Tn A ya, saya pernah masuk RS sekitar 2 tahun yang lalu dengan keluhan yang sama dgn
sekarang. Saya suka makan coto, bapak saya meninggal karna penyakit jantung. Saya
sangat sibuk dikantor mulai pagi sampai sore dan saya jarang berolahraga.
(Narrator) :
Perawat dengan kemampuan level PROFICIENT memerlukan pembelajaran terus
menerus dengan berdiskusi dengan koleganya baik yang setingkat maupun konsultasi
dengan level EXPERT.
Scene berikut menggambarkan bagaimana proses belajar seumur hidup itu berjalan.Perawat level PROFICIENT berdiskusi dengan perawat EXPERT. Perawat Expert dalam
hal ini dapat berperan sebagai penyelia maupun juga sebagai sejawat Perawat Primer atau
bisa juga pembimbing seniornya. Perawat EXPERT dalam hal ini memulai proses
pembelajaran. Perawat EXPERT dalam cerita ini adalah perawat senior di ruang rawat ini.
(Scene 6
(Setting)
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 19/41
Nurse Station
Ns. proficient berdialog dengan Ns. Expert untuk membicarakan kasus Tn A
Ns. Expert Ns. Profi, bagaimana perkembangan kondisi Tn A?
Ns. Proficient saat ini kondisi Tn A masih lemah sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik
maupun laboratorium. Saya juga mendapatkan data bahwa Tn A memang memiliki
riwayat penyakit jantung dan mempunyai kebiasaan pola makan yang banyak
mengandung lemak dan garam. Riwayat keluarga klien dengan penyakit jantung. .
Bagaimana menurut Ns. Ert ?
Ns. Expert oh…..begitu. berarti kita perlu menindak lanjuti kasus Tn A ini.
Kemudian Ns. Expert mengunjungi Tn A dan keluarganya di ruang rawat Tn A.
(Scene 7)
Ns. Expert Selamat siang bapak dan ibu keluarga Tn A. Tadi perawat Ns Profi sudah
banyak bertanya dan menjelaskan tentang kondisi Tn A. Saya harap Tn A dan keluarga
bisa menerima situasi dan kondisi ini dengan terbuka, ikhlas, dan lapang dada. Memang
saat ini kondisi Tn A benar seperti apa yang sudah dijelaskan oleh perawat teman kami.
Tn A Iya suster, saya pasrah. Saya hanya berpikir masih ada Allah SWT, yang akan
membantu saya.
Istri Tn A Saya dan keluarga juga pasrah menyerahkan semua pada Yang Kuasa.
Ns. Expert Ya..bagus. segala sesuatu memang harus kita serahkan kepada Allah SWT.
Kami disini sebagai tim kesehatan/keperawatan hanya berusaha, dan yang menentukan
Allah SWT. Selanjutnya kira-kira apa yang akan bpk lakukan terkait dengan masalah
yang bpk hadapi sekarang?
Tn A/istri Kami tidak tahu suster, sebaiknya bagaimana ya?
Ns. Expert Baiklah…saya akan menjelaskan hal-hal yang sebaiknya bpk dan keluarga
bisa lakukan. Saya akan memberikan gambaran / alternatif yang dapat Tn A dan keluarga
lakukan. Saya tidak akan memaksakan pilihan Tn A dan keluarga. Tn A sebaiknya
berusaha untuk mulai melakukan pola hidup sehat dengan cara mengurangi makanan
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 20/41
berlemak seperti coto kurangi juga makanan yang banyak mengandung garam, olahraga
ringan secara teratur misalnya jalan pagi, hindari stres, jangan terlalu memforsir tenaga,
istirahat yang cukup dan melakukan kontrol secara teratur serta hal paling penting adalah
lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah SWT. Saya kira itu saja Tn A.
Tn A Terimakasih atas sarannya sus…
Ns. Expert dan Ns. Proficient meninggalkan ruangan…..
(narrator)
Demikian tadi cerita yang menggambarkan perkembangan kemampuan perawat dari
tingkat NOVICE – EXPERT yang merupakan teori Patricia Benner. Semoga gambaran
tersebut mewakili pemahaman yang sesuai.
3. Jelaskan konsep inti dari para theorist tersebut!
4. Menurut anda. Apakah Falsafah Keperawatan telah diterapkan oleh perawat?
5. Mengapa falsafah keperawatan wajib menjadi landasan bagi perawat dalam melakukan
praktik keperawatan?
6. Apa dampak bila falsafah keperawatan tersebut tidak diterapkan oleh perawat, dan factor
apa saja yang mempengaruhi perawat melakukan praktik keperawatan tanpa dilandasi
oleh falsafah keperawatan?
a. Florence Nightingle
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 21/41
F l o r e n c e N i g h t i n g a l e a d a l a h s e b a g a i p r i o n i r e r a
m o d e r n d a l a m pengembangan keperawatan yang dikembangkan sangat
dipengaruhi oleh p an d an g an f i lo so f in y a t en tan g in te rak s i k l i en d an
l i n g k u n g a n n y a . I a m e l i h a t p e n y a k i t s e b a g a i p r o s e s p e r g a n t i a n a t a u
p e rb a i k an re pa r a t i ve proses. Manipulas i dari li ngkungan es kterna l
per baikan dapat membantu proses perbaikan atau pergantian dan kesehatan klien.
Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi paling baik
untuk beraktifitas.
Konsep Nightingle menempatkan lingkungan sebagai focus asuhan keperawatan dan
perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit yang
merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dengan
kedokteran.
Nightingle meyakini bahwa kondisi lingkungan yang sehat penting untuk penanganan
perawatan yang layak. Aspek lingkungan yang diutamakan Nightingle dalam merawat
pasien adalah ventilasi dan kebersihan yang cukup bagi pasien baik kebersihan klien,
perawat, maupun lingkungan. Disamping itu, perawat juga harus memperhatikan
kehangatan dan ketenangan.
Lingkungan adalah tatanan external yang mempengaruhi sakit dan sehatnya seseorang
(Potter & Perry, 2010).
Filosofi Florence Nightingale sangat dipengaruhi oleh pandangan tentang interaksi pasien
dan lingkungannya yaitu lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.
2. Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan
perhatian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan
upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.
3. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah
pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu,
kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat
4. Model dan konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik keperawatan,
sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan
keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar, akan tetapi
lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien, sehingga perlu
diperhatikan.
5. Teori Nightingale memandang Pasien dalam kontek lingkungan keseluruhan :
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 22/41
Lingkungan fisik, Psikologis, dan Sosial.
6. Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan pasien, dimana perawta
lebih dituntut harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, dan sosial pasien selalu
nyaman dengan lingkungan yang bersih.
7. Sebagai contoh : berdasarkan teori ada beberapa hal yang pelu di lakukan perawat pada
saat memberikan nutrisi kepada pasien adalah :
a. Jelaskan pentingnya nutrisi yang baik
b. Posisikan pasien merasa nyaman saat makan
c. Buat lingkungan sekitar nyaman
B. Fenomena Keperawatan
1. Florence Nigtingale yang mengamati fenomena bahwa pasien yang dirawat dengan
keadaan lingkungan yang bersih ternyata lebih cepat sembuh.
2. Karena masalah munculnya dari dunia empirik, maka proses berpikir tersebut
diarahkan pada pengamatan objek dalam dunia empirik.
3. Dalam menghadapi masalah perawat memunculkan reaksi yang berbeda-beda sesuai
dengan cara berpikirnya.
4. Ilmu dimulai dengan fakta dan kemudian akan diakhiri dengan penemuan fakta pula.
Fakta akan menghasilkan suatu teori yang menjelaskan tentang gejala yang terdapat
dalam dunia nyata dan memberikan prediksi terhadap permasalahan tersebut.
5. Teori keperawatan merupakan abstraksi intelektual yang merupakan gabungan antara
pendekatan rasional dengan pengalaman empirik perawat dalam praktik keperawatan.
Dalam hal ini teori merupakan suatu penjelasan yang bersifat rasional yang sesuai dengan
objek yang dijelaskan.
C. Kaji dan analisis fenomena
Analisis masalah mencakup langlah-langkah berikut :
1. Langkah pertama dalam analisa suatu fenomena adalah mengidentifikasi faktor-faktor
yang kemunkinan menjadi pencetus terjadinya suatu fenomena tersebut.
2. Rumusan ini mengandung pertanyaan mengenai objek empiris dan faktor-faktor yang
terkait di dalamnya. Rumusan masalah didapat melalui pengamatan terhadap objek
empiris yang menjadi fokus utamanya
D. Solusi
1. Mempelajari dan menentukan masalah prioritasnya
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 23/41
2. Menyusun alternatif penyelesaian
3. Menentukan tindakan yang mempunyai kemungkinan paling besar akan berhasil
dengan akibat yang paling menguntungkan
4. Bertindak (modifikasi lingkungan) ciptakan lingkungan yang tenang, aman dan nyaman
5. Menilai / evaluasi
b. Jane Watson
Manusia membutuhkan proses kepedulian dalam mempertahankan kesehatan
ataumeninggal dengan damai dan merupakan mekanisme personal, internal dan mental
spiritualuntuk kesembuhan diri sendiri
J e a n W a t s o n ( C a r i n g ) Car in g ad a l ah s ua tu i lmu p en g e ta h ua n
ya ng me nc ak up su at u ha l berperikemanusiaan, orientasi i lmu pengetahuan
manusia ke proseskepedulian pada manusia, peristiwa, dan pengalaman.Il mu
p e ng e tah u an ca r i ng mel ip u t i s en i d an u mat man u s ia s e p er t i halnya ilmu
pengetahuan. Perilaku caring meliputi mendengarkan penuh perhatian,
penghiburan,k e j u j u r a n , k e s a b a r a n , t a n g g u n g j a w a b , m e n y e d i a k a n
i n f o r m a s i sehingga pasien dapat membuat suatu keputusan
JEAN WATSON
Philosophy and Science of Caring
A. filosofis keperawatan
1. Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human
science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan.
Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empirisdengan estetika, humanities dan kiat/art (Watson,1985).
2. Secara umum dapat didefinisikan sebagai model konseptual atau kerangka kerja yang
menyediakan kerangka acuan bagi perawat untuk membimbing pemikiran mereka,
pengamatan, interpretasi dan praktek perawat (seadhouse, 2000) www. Lotsofessays.com
B. salah satu teori filosofis keperawatan
1. Berfokus pada harga diri individu (menghargai kelebihan dan kekurangan klien)
2. Manusia adalah unik (memiliki respon yang berbeda-beda terhadap kondisi sakit)
3. Memandang manusia sebagai aspek yang utuh
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 24/41
4. Memandang klien sebagai subjek dan bukan sebagai objek
C. Fenomena keperawatan yang ada di tempat kerja
• Tindakan pemasangan infus kepada pasien
D. Analisis fenomena
1. Berfokus pada harga diri individu; meminta persetujuan klien
2. Memandang manusia sebagai individu yang unik; respon klien berbeda-beda terhadap
tindakan infus
3. Pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu pengetahuan
4. Manusia dipandang sebagai sosok yang utuh; dalam tindakan pemberian infus
berdasarkan kebutuhan klien, menunjukkan rasa empati dan tujuan tindakan dan
melibatkan keluarganya dan mempersilahkan klien untuk berdoa’
Manusia dipandang sebagai sosok yang utuh; dalam tindakan pemberian infus
berdasarkan kebutuhan klien, menunjukkan rasa empati dan tujuan tindakan dan
melibatkan keluarganya dan mempersilahkan klien untuk berdoa’
E. solusi terkait fenomena
Membuat standar operasional prosedur:
1. Mengkaji kebutuhan klien akan kebutuhan tindakan infus
2. Menjelaskan pada klien tentang tindakan pemasangan infus
3. Memberi kesempatan pada klien untuk bertanya atau kalarifikasi
4. Meminta persetujuan klien (inform consent)
5. Menjelaskan kepada keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan serta melibatkan
keluarga saat tindakan dilakukan
6. Menjaga privasi klien
7. Sebelum tindakan klien dipersilhkan untuk bedoa’
8. dokumentasi
F. Kesimpulan
Falsafah keperawatan menurt jean watsen adalah human care is the heart of nursing :
Aplikasi caring menurut watson:
1. Berfokus pada harga diri individu
2. Melihat manusia adalah unik
3. Memandang manusia sebagai makhluk yang utuh
4. Pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan
5. Memandang klien sebagai subjek
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 25/41
c. Marylin Anne Ray
PHYLOSOFICAL THEORY
Marylin Anne Ray
Theory of Bureaucratic caring
1. Caring
a. sebagai gambaran yang komplek, terhadap kondisi transkultural, berhubungan dengan
proses mencakup etika dan spiritual yang berhubungan dengan budi dan perilaku yang
baik yang didasarkan atas kasih sayang sebagai respon terhadap suatu kebutuhan,
penderitaan dan keadaan lain.
b. Caring dalam suatu budaya/sosial termasuk budaya individu maupun budaya dalam
organisasi misalnya rumah sakit.
2. Spiritual
a. Dalam konteks Spiritual dibutuhkan kreativitas dan pilihan dalam konteks komunitas
b. Contoh; seorang perawat tidak berhak memaksakan suatu kepercayaan tetapi hanya
menjadi fasilitator terhadap hal-hal yang terkait dengan masalah spiritual etik
3. Pendidikan
• Program pendidikan formal dan informal dengan menggunakan media audiovisual
sebagai sumber informasi dan melalui bentuk-bentuk lain pengajaran yang berhubungan
dengan caring.
4. Physical
• Faktor fisik sangat berpengaruh terhadap biologis dan mental karena pikiran & tubuh
merupakan suatu kesatuan yang saling mempengaruhi.
5. Sosial Budaya
• Contoh sosial budaya adalah etnik, budaya, struktur keluarga, hubungan antara teman
dan keluarga, komunikasi, interaksi sosial, dukungan.
6. Legal
a. Berhubungan dengan tanggung jawab dan tanggung gugat yang selalu berhubungan
dengan aturan dan prinsip hukum
b. Contoh prosedur tindakan, inform consent, privasi dan hal-hal yang terkait dengan
keadaan malpraktek yang menjadi tanggung gugat terhadap klien, keluarga dan tenaga
profesional
7. Teknologi
• Dalam perawatan menggunakan teknologi modern seperti penggunaan mesin untuk
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 26/41
diagnostik test, terapi dan penggunaan komputer dalam pendokumentasian
8. Ekonomi
• Caring berhubungan dengan faktor keuangan, sistem asuransi, sebagai penunjang.
9. Politik.
• Sebagai kekuatan yang mempengaruhi perawat dalam pengambilan keputusan dan
bagaimana perawat melakukan pelayanan kesehatan.
Kasus
Seorang pasien masuk rumah sakit dengan kondisi emergency tetapi disisi lain pasien
mengalami kesulitan ekonomi, dimana pasien tidak mampu membayar administrasi rumah
sakit sedangkan pasien ini butuh pelayanan cepat sementara perawat yang bertugas
menolak untuk melakukan tindakan karena menunggu administrasi selesai
1. Caring
• Memberikan perhatian kepada pasien berdasarkan kebutuhan berdasarkan kasih sayang,
tulus dan adil serta bertanggung jawab
2. Spiritual
• Secara etis perawat seharusnya memberikan dukungan moral dan mengerjakan
kewajibannya
3. Pendidikan
• Sharing informasi tentang sistem pelayanan rumah sakit sebagai bentuk pendidikan
kepada pasien
4. Physical
• Perawat harus memberikan pelayanan keperawatan untuk memberikan kepuasan secara
psikis
5. Sosial kultur • menghormati nilai sosial pasien
• menjelaskan dengan sikap terapeutik (ramah
6. Legalitas
• Perawat harus bekerja berdasarkan standar
• Melibatkan tim kesehatan yang lain
7. Teknologi
• Tindakan harus dikerjakan sesuai prosedur melalui pemeriksaan dari sederhana sampai
kompleks
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 27/41
8. Ekonomi
• Menyelesaikan pengambilan keputusan terkait pendanaan oleh pasien
9. Politik
• Membuat keputusan harus melibatkan tim kesehatan seperti dokter dan tenaga rekam
medik administrasi
Tindakan
1. Caring
• Memberikan perhatian kepada pasien berdasarkan kebutuhan berdasarkan kasih sayang,
tulus dan adil serta bertanggung jawab
2. Spiritual
• Secara etis perawat seharusnya memberikan dukungan moral dan mengerjakan
kewajibannya
3. Pendidikan
• Sharing informasi tentang sistem pelayanan rumah sakit sebagai bentuk pendidikan
kepada pasien
4. Physical
• Perawat harus memberikan pelayanan keperawatan untuk memberikan kepuasan secara
psikis
5. Sosial kultur
• menghormati nilai sosial pasien
• menjelaskan dengan sikap terapeutik (ramah dan akrab)
6. Legalitas
• Perawat harus bekerja berdasarkan standar
• Melibatkan tim kesehatan yang lain
7. Teknologi
• Tindakan harus dikerjakan sesuai prosedur melalui pemeriksaan dari sederhana sampai
kompleks
8. Ekonomi
• Menyelesaikan pengambilan keputusan terkait pendanaan oleh pasien
9. Plotik
• Membuat keputusan harus melibatkan tim kesehatan seperti dokter dan tenaga rekam
medik administrasi
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 28/41
e. Kari Martinson
f. Katy Ericson
PHYLOSOPHYCAL THEORIES
KATIE ERICKSON
Theory of Caritative Caring.
A. Yang dimaksud dengan teori filosofis keperawatan (Phylosophical Theories)
a. Filosofi adalah pandangan (view point) dari suatu teori yang meliputi asumsi,
keyakinan dan nilai dari teori tersebut dan merupakan pegangan bagi setiap orang yang
menggunakannya.
b. Teori adalah kumpulan konsep, defenisi dan dalil yang memproyeksikan pandangan
yang sistematis terhadap suatu fenomena dengan merancang suatu hubungan yang
spesifik antara konsep-konsep dan bertujuan untu menjelaskan, memprediksi atau
mengontrol suatu fenomena.
Menurut Chinn & Kramer (1991) teori adalah suatu struktur ide yang kreatif yang sangat
teliti untuk memproyeksikan suatu pandangan sistematis dan mempunyai maksud tertentu
terhadap suatu fenomena yang bersifat sementara.
c. Filosofi Keperawatan è Keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang terdapat
dalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan tindakan
keperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yg
membutuhkan.
d. Kesimpulan : Teori filosofi Keperawatan è Kumpulan konsep, dalil, ide yg kreatif yg
sangat teliti untuk memproyeksikan suatu pandangan sistematis kemudian dijadikan
keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang terdapat dalam pemahaman
seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan tindakan keperawatan dalam
memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yg membutuhkan.
B. Salah satu yang termasuk dalam teori filosofi keperawatan adalah TEORI KATIE
ERICKSON (Caritative Caring)
Konsep dasar dari caritative caring oleh Erikson adalah :
1. CaritasMengandung makna; cinta dan kemurahan hati. Caritas merupakan motif dasar dari ilmu
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 29/41
caring, artinya bahwa keyakinan, harapan dan cinta dicapai dengan perantaraan caring
melalui tindakan pemeliharaan, pelaksanaan (playing), dan pembelajaran
2. Caring Communion
Caring comunion mengandung konteks pengertian dari caring dan menjadi struktur yang
menentukan realitas caring. Caring comunion terdiri dari intensitas dan vitalitas;
kehangatan, keakraban, ketenangan, ketanggapan, kejujuran dan toleransi. Dalam caring
comunion memungkinkan hubungan antara seseorang dengan orang lain dimana individu
memiliki perasaan bahwa suatu saat dia bisa saja mengalami keadaan yang sama dengan
orang lain. Caring comunion adalah apa yang menyatukan dan mengikat individu/manusia
tersebut sehingga membuat caring itu berarti
3. Tindakan caring
Erikson mengatakan bahwa tindakancaring merupakan suatu seni/cara menjadikan sesuatu
yang kurang spesial menjadi sangat special
4. Etika Caritatve Caring
Etika caritative caring terdiri dari etika caring itu sendiri yang ditetapkan oleh motif
caritas. Etika caring menitik beratkan pada hubungan dasar antara pasien dan perawat,
dimana saat perawat menemui pasien memenuhi batasan-batasan etika yang jelas. Sikap
yang ditampakkan dilakukan melalui pendekatan- pendekatan yaitu tanpa ada prasangka
dan tetap melihat manusia sebagai makhluk yang bermartabat. Dalam hal ini, kita akan
berkorban sesuatu dari diri kita demi orang lain.
5. Martabat
Dalam berinteraksi dengan pasien perlu diperhatikan martabat pasien. Ada dua jenis
martabat, yaitu martabat yang mutlak dan martabat yang relatif. Martabat yang relatif
dipengaruhi/dapat diperoleh dari budaya.
6. Menerima panggilan/undangan/invitasi
Perawat datang mengunjungi pasien dan memberikan tindakan perawatan atas permintaan
atau undangan dari pasien/keluarga sendiri. Dalam hal ini, perawat berusaha memberikan
yang terbaik dengan memenuhi kebutuhan dasar pasien.
7. Penderitaan
Penderitaan ada yang dihubungkan dengan kondisi sakit, perawatan, dan kehidupan.
Penderitaan yang dihubungkan dengan kondisi sakit dimana pasien mengalami
penderitaan karena kondisi sakitnya tersebut. Penderitaan yang dihubungkan dengan perawatan, dimana kadang pasien mengalami penderitaan akibat pada saat diberi tindakan
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 30/41
perawatan, kurang dipertimbangkan masalah martabat pasien, kurangnya keramahan
petugas, adanya kesalahan tindakan, dan terapi latihan yang menyiksa. Hal tersebut
menimbulkan penderitaan dalam kehidupan pasien
8. Penderitaan manusia
Pasien dalam hal ini manusia yang mengalami penderitaan. Keadaan yang digambarkan
oleh pasien saat dia mengalami sakit dimana pada saat itu ia memikul penderitaan
9. Rekonsiliasi
Rekonsiliasi merupakan suatu bentuk drama dari penderitaan dimana seseorang yang
menderita ingin memastikan penderitaan yang dialaminya dan diberi kesempatan dan
mencapai rekonsoliasi/kedamaian
10. Budaya caring
Budaya caring merupakan konsep dimana Erikson menggunakan lingkungan berdasar
pada elemen budaya sebagai tradisi, ritual dan nilai-nilai dasar. Budaya yang berbeda
memiliki dasar perubahan nilai etos. Bila suatu comunion muncul berdasarkan etos,
budaya menjadi lebih menarik. Budaya caring menunjukkan sikap tanggap terhadap
manusia, martabat dan kesuciannya dalam membentuk tujuan communion
C. Mengidentifikasi dan memilih fenomena keperawatan
Kasus :
Tn. A berumur 68 tahun, seorang pensiunan guru datang seorang diri ke RS untuk
memeriksakan diri dengan keluhan pusing,jantung berdebar-debar,keringat
dingin,pandangan berkunang-kunang,dan hasil laboratorium GDS 50 mg/dl. Dari
pengkajian diketahui bahwa klien ini sudah menderita DM sejak 4 tahun terakhir. Dalam
komunikasi antara klien dan perawat, klien mengatakan bahwa ia merasa hidup sendiri
walaupun ia tinggal bersama 2 orang anaknya, tetapi mereka tidak mempedulikan dirinya.
Klien mengatakan bahwa anak-anak hanya sibuk dengan urusan masing-masing bahkan
untuk berkumpul dengan anaknya sangat jarang terjadi.
Akhirnya klien dirawat di RS, kemudian Perawat meminta nomor keluarga yang dapat
dihubungi. Awalnya klien menolak namun dengan pengertian dari perawat akhirnya ia
memberikan nomor anggota keluarganya. Perawat kemudian menghubungi keluarga dan
menceritakan kondisi Tn. A. Dari komunikasi tersebut ternyata keluarga sangat
mencemaskan Tn. A karena ia tidak memberitahukan keluarga ketika akan meninggalkan
rumah. Keluarga mengatakan sejak ditinggal istri klien lebih banyak diam dan kadangmarah tanpa jelas penyebabnya, sehingga anak tidak memahami kebutuhan klien.
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 31/41
Setelah komunikasi tersebut, keluarga menjenguk klien di RS, namun klien tidak
menunjukkan respon yang baik. Ketika ia membutuhkan sesuatu ia tidak ingin dibantu
keluarga. Seperti kejadian pagi itu ia ingin makan namun harus disuap karena kelemahan
yang dialami ketika keluarga menawarkan bantuan klien tidak menerima ia lebih memilih
memanggil perawat. Melihat kondisi tersebut akhirnya perawat mengajak klien
berkomunikasi membicarakan masalah tersebut.
Ketika berbincang-bincang dengn klien, klien mengatakan bahwa ia sangat nyaman di RS
karena perawat lebih memahami perasaannya di banding keluarganya sendiri, seandainya
keluarganya bias bersikap seperti perawat tentu ia sangat bahagia.
Kemudian perawat, dengan hati-hati meminta kepada Tn. A untuk memberikan
pendapatnya tentang keluarga Tn. A dan ia bersedia untuk mendengar pendapat perawat.
Perawat bahwa sebenarnya keluarga sangat menyayangi klien dan ingin selalu menemani
klien namun kesibukan mereka yang tidak bisa ditinggalkan sehingga kadang keluarga
tidak ditempat ketika klien membutuhkan. Namun keluarga berjanji akan berusaha
mengatur waktu agar mereka dapat bergantian merawat bapak. Perawat juga mengatakan
akan membantu keluarga bagaimana cara merawat klien ketika nanti pulang ke rumah
sehingga nantinya klien tidak marasa terabaikan. Ketika klien mendengar pendapat
perawat, klien tersebut menunduk dan menangis serta mengatakan bahwa memang
sebenarnya anak-anaknya sayang kepadanya. Mereka tidak pernah mengeluh, apalagi
berkata kasar kepadanya. Mereka sangat ramah dan berusha sabar menghadapi klien yang
diakui klien sering membuat anak-anaknya bingung.
Kemudian klien meminta perawat untuk memanggil anaknya dan meminta maaf kepada
mereka demikian pula sang anak meminta maaf kepada ayahnya dan berjanji akan selalu
menyayangi dan memperhatikan klien.
D. Analisa dari fenomena tersebut berdasarkan teori Katie Erickson:
1. Caritas : klien tidak mendapatkan perhatian dari keluarga dan mengannggap perawat
lebih dapat memberikan perhatian kepada klien
2. Caring communion : perawat menyadari pentingnya kehangatan, ketenangan,
ketanggapan, kejujuran dan toleransi
3. Tindakan caring : menjadikan klien sebagai orang yang sangat penting diperhatikan
4. Etika caritative caring : melihat klien sebagai seorang yang bermartabat, perawat rela
berkorban demi orang lain5. Martabat : perawat perlu memperhatikan martabat pasien
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 32/41
6. Menerima panggilan : ketika klien membutuhkan perawat, maka perawat segera
menemui klien
7. Penderitaan : klien sedang menderita sakit DM yang berdampak pada penurunan
kondisi kesehatannya. Keramahan perawat membuat klien dapat merasa lebih nyaman di
RS disbanding di rumah bersama keluarga
8. Penderitaan manusia : klien merasa beban yang dirasakan tidak mendapat perhatian
dari keluarga sehingga dirinya merasa sendiri.
9. Rekonsiliasi : memberikan kesempatan kpd klien untuk mendapatkan kedamaian.
Kedamaian mulai dapat dirasakan klien ketika ia mulai menyadari kasih saying dan
perhatian dari keluarga yang selama ini ia rindukan.
10. Budaya caring : ketika sakit, maka berdasarkan budaya, ketika seorang sakit mereka
sangat membutuhkan support dari klg. Support keluarga membuat klien bersemangat dan
menjalani hidupnya dengan lebih damai, aman dan tentram.
E. Solusi terkait fenomena tersebut
1. Perawat mampu memberikan caring kepada klien berupa kehangatan, ketenangan,
ketanggapan, serta keakraban shg membuat caring itu berarti
2. Perawat menunjukkan etika caring yang begitu menghargai klien dan melakukan
pendekatan-pendekatan tanpa adanya prasangka-prasangka buruk terhadap klg ataupun
klien
3. Ketika terjadi konflik antara klien dan keluarga maka perawat berperan dalam
menyatukan klien dan keluarganya
4. Untuk menerapkan caritative caring, maka perawat dituntut mampu melakukan
komunikasi terapeutik, membina hubungan saling percaya dan mampu melihat keadaan
dan situasi kapan kita dapat memberikan masukan kepada klien agar apa yang kita
sampaikan dapat diterima oleh klien.
d. Patricia Benner
Menurut Benner, secara umum konsep teori keperawatan didasarkan atas etika
keperawatan yang berhubungan dengan pasien secara keseluruhan yang disebut denagn
pendekatan interpretative. Kekuatan utama dari keperawatan adalah jenis perawatan yang
berhubungan dengan masalah mental pasien, stress dan emosi serta praktik klinis.
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 33/41
PATRICIA BENNER
FROM NOVICE TO EXPER
“EXELLENCE AND POWER IN CLINICAL NURSING PRACTICE”
A. TINJAUAN KONSEP
a. Teori filosofis keperawatan
Teori merupakan kumpulan konsep, defenisi dan usulan yang memproyeksikan sebagai
pandangan sistematis atas penomena dengan merancang hubungan-hubungan khusus
diantara konsep- konsep untuk keperluan penggambaran, penjelasan, perkiraan atau
pengendalian fenomena.
Filosofis keperawatan merupakan keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang
terdapat dalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan
tindakan keperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yang
membutuhkan
Jadi teori filosofi keperawatan merupakan konsep keyakinan yang berasal dari nilai , etik,
dan moral yang mendasari sifat, perilaku dan tindakan keperawatan.
b. Contoh teori filosofis keperawatan
Teori “From Novice To Expert” yang dikembangkan oleh Patricia Benner diadaptasi dari
“Model Dreyfus” yang dikemukakan oleh Hubert Dreyfus dan Stuart Dreyfus. Teori From
Novice to Expert menjelaskan 5 tingkat/tahap akuisisi peran dan perkembangan profesi
meliputi: (1) Novice, (2) Advance Beginner, (3) competent, (4) proficient, dan (5) expert.
B. Penjelasan dari ke lima tingkatan tersebut adalah sebagai berikut
1. Novice
Tingkat Novice pada akuisisi peran pada Dreyfus Model, adalah seseorang tanpa latar
belakang pengalaman pada situasinya. Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif harus
diberikan untuk memandu penampilannya. Di sini sulit untuk melihat situasi yang relevan
dan irrelevan. Secara umum level ini diaplikasikan untuk mahasiswa keperawatan, tetapi
Benner bisa mengklasifikasikan perawat pada level yang lebih tinggi ke novice jika
ditempatkan pada area atau situasi yang tidak familiar dengannya.
2. Advance Beginner
Advance Beginner dalam Model Dreyfus adalah ketika seseorang menunjukkan
penampilan mengatasi masalah yang dapat diterima pada situasi nyata. Advance beginner
mempunyai pengalaman yang cukup untuk memegang suatu situasi. Kecuali atribut danciri-ciri, aspek tidak dapat dilihat secara lengkap karena membutuhkan pengalaman yang
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 34/41
didasarkan pada pengakuan dalam konteks situasi.
Fungsi perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan dan orientasi pada penyelesaian
tugas. Mereka akan kesulitan memegang pasien tertentu pada situasi yang memerlukan
perspektif lebih luas.
Situasi klinis ditunjukkan oleh perawat pada level advance beginner sebagai ujian
terhadap kemampuannya dan permintaan terhadap situasi pada pasien yang membutuhkan
dan responnya. Advance beginner mempunyai responsibilitas yang lebih besar untuk
melakukan manajemen asuhan pada pasien, sebelumnya mereka mempunyai lebih banyak
pengalaman. Benner menempatkan perawat yang baru lulus pada tahap ini.
3. Competent
Menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan yang
lain, advance beginner akan menjadi competent. Tahap competent dari model Dreyfus
ditandai dengan kemampuan mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang
diperlkan untuk suatu situasi dan sudah dapat dilepaskan.
Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah penampilan pada
tahap competent. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada
respon pasien, lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada dirinya.
Tingkat competent adalah tingkatan yang penting dalam pembelajaran klinis, karena
pengajar harus mengembangkan pola terhadap elemen atau situasi yang memerlukan
perhatian yang dapat diabaikan. Competent harus mengetahui alasan dalam pembuatan
perencanaan dan prosedur pada situasi klinis. Untuk dapat menjadi proficient, competent
harus diizinkan untuk memandu respon terhadap situasi.
Point pembelajaran yang penting dari belajar mengajar aktif pada tingkatan competent
adalah untuk melatih perawat membuat transisi dari competent ke proficient.
4. Proficient
Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan yang
relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan respon keterampilan
dari situasi yang dikembangkan. Mereka akan mendemonstrasikan peningkatan percaya
diri pada pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat
dengan keluarga dan pasien.
5. Expert
Benner menjelaskan pada tingkatan ini perawat expert mempunyai pegangan intuitiv darisituasi yang terjadi sehingga mampu mengidentifikasi area dari masalah tanpa kehilangan
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 35/41
pertimbangan waktu untuk membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian.
Perubahan kualitatif pada pada expert adalah “mengetahui pasien” yang berarti
mengetahui tipe pola respon dan mengetahui pasien sebagai manusia. Aspek kunci pada
perawat expert adalah:
1. Menunjukkan pegangan klins dan sumber praktis
2. Mewujudkan proses know-how
3. Melihat gambaran yang luas
4. Melihat yang tidak diharapkan
C. Solusinya
Dalam tatanan pelayanan hendaknya dibuat pembagian tugas yang jelas untuk setiap
tingkat/ jenjang dari novice – expertVsesuai dengan kemampuan dan wewenang
SKENARIO
PATRICIA BENNER : FROM NOVICE TO EXPERT : EXCELLENCE AND POWER
IN CLINICAL NURSING PRACTICE
Tn A. umur 50 tahun dirawat di ruang CVCU RSWS , dengan diagnosa CHF NYHA IV
Keluhan pada saat dikaji, pasien sesak, batuk, dan sangat lemas serta susah BAB Dari
pemeriksaan fisik didapat TD : 180/100 mmHg, Suhu : 36’70C, RR : 36 x/mnt, Nadi :
120x/mnt, Odem pada kaki. Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan : Albumin 2,1
mg/dl, dan hasil EKG ditemukan Q Patologis dan OMI.
BABAK I (Novice)
(Setting)
(scene1)
Tn A, tampak berbaring posisi semi fowler, terpasang 02 via kanula nasal 4 l/m. Pasien
nampak gelisah. Narrator :
Situasi pada babak ini menggambarkan bagaimana seorang perawat dalam level NOVICE
bekerja. Ida adalah seseorang tanpa latar belakang pengalaman pada situasinya, dalam hal
ini diwakili dalam peran sebagai mahasiswa keperawatan yang sedang praktik. Perintah
yang jelas dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk memandu penampilannya.
Clinical Instruktur (CI) adalah orang yang berperan dalam meberikan petunjuk dan
perintah tersebut.
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 36/41
(scene2)
Mahasiswa perawat dengan pembimbing klinik (CI) memasuki ruang pasien, CI
memberikan petunjuk cara perawatan pasien.
CI Selamat pagi Tn A, apa yang bapak rasakan hari ini ? bagaimana tidurnya semalam
pak?
Tn A Sy tdk bisa tdr sus, karna sesak.
CI Ida (mahasiswa perawat) coba kamu ukur tanda – tanda vital nya Tn A dan takar
urinnya.
Ida Baik Bu. (kemudia ida mengukur tanda vital Tn A, mengamati urin yang ditampung
sejak 3 jam sebelumnya. Hasil pengukuran TD 180/100 mmHg, urin output 40 ml dalam
waktu 3 jam)
BABAK II (Beginner & Competent)
(scene 3)
(Setting)
Kamar Tn A.
(Narrator) :
Babak ini menggambarkan bagaimana perawat dalam level ADVANCE BEGINNER,
dalam hal ini diperankan Ns Beginner. menunjukkan penampilan mengatasi masalah yang
dapat diterima pada situasi nyata. Benner menempatkan perawat yang baru lulus dalam
level ini…. Peristiwa ini terjadi pada hari berikutnya…. Tn A sedang tiduran, tetapi
terlihat lebih lesu dari biasanya, dan tidur dengan memejamkan mata. Ns Beginner sedang
memeriksa catatan medis laporan hari sebelumnya
(Scene 3)
Ns Beginer membaca catatan perkembangan Tn A dengan kondisi TD meningkat menjadi190/100 mmHg, Tn A mengeluh sangat pusing dan mata berkunang-kunang.
Ns Beginer (kening berkerut, tampak berfikir) Kok perkembangan Tn A seperti ini ? TD
semakin meningkat (190/100 mmHg). Coba Saya cek dulu. (kemudian Ns. Beginer
melakukan pengecekan, dan ternyata benar. Ns. Beginer melanjutkan melakukan
pemeriksaan fisik dan mendapatkan hasil oedem (+), urin output 30 ml dalam 3 jam dan
berwarna sangat pekat.
Ns. Beginer (melaporkan kepada perawat competent). Ns. Compi saya lihat kondisi Tn A
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 37/41
semakin memburuk, TD semakin tinggi, urine output hanya 30 ml dalam 3 jam, dan
mengeluh kepala pusing serta mata berkunang-kunang. Saya pikir Tn A perlu penanganan
lebih lanjut lagi. Menurut saya Tn A perlu dilakukan pemeriksaan ulang laboratorium
protein urine, observasi secara ketat TD, urine output, dan keadaan umum Tn A karena
berdasarkan teori, nanti berakibat buruk.
Ns. Competence (mendengarkan laporan Ns Beginner dengan mengangguk-angguk,
kemudian meminta catatan medis yang dipegang Ns Beginner.)
Kamu betul Ns Gin. Mari kita cek bersama-sama… (Ns Competent dan Ns Beginner
bersama-sama ke ruangan Tn A.
Ns. Competence Selamat pagi Tn A. Rapi sekali hari ini.
Tn A Selamat Pagi Suster (duduk di tepi tempat tidur. Kemudian memejamkan
matanya… sebentar
Ns. Competence (mengamati tingkah laku Tn A) bagaimana perasannya pagi ini pak?
sepertinya ada yang mengganggu?
Tn A (mengambil napas dalam, masih sambil memicingkam mata seperti orang silau) Ini,
kepala pusing terus. Kaki ini rasanya tambah besar saja (sambil menunjuk kaki).
Ns Competence He-eh… Baik Tn A kita periksa dulu ya. (sambil mengambil tensimeter
dan stetoskop. Ns. Beginner membantu memasangkan mansetnya. Sementara Ns
Competence melakukan pemeriksaan fisik pada kepala dan selanjutnya melakukan
pemeriksaan tekanan darah. Setelah melakukan pemeriksaan tekanan darah, Ns
Competence mengecek kantung urin yang ada. Setiap hal yang berkaitan dengan
peningkatan tekanan darah di tanyakan pada Tn A dengan penuh perhatian)
(Narrator)
Aktivitas yang dilakukan Ns Competent menunjukkan penguasaanya pada kasus yang
sedang dihadapi. Tahap competent dari model Dreyfus ditandai dengan kemampuan
mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang diperlukan untuk suatu situasi dan
sudah dapat dilepaskan. Level ADVANCE BEGINNER akan menjadi COMPETENT
dengan menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan
yang lain.
Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah penampilan pada
tahap competent. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada
respon pasien, lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada dirinya.Situasi berikut ini menggambarkan bahwa Ns Competence berkonsultasi dengan Ns
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 38/41
Proficient sebagai penanggung jawab utama perawatan pasien atau Perawat Primernya.
BABAK III (Competent, Proficience dan Expert)
(Narrator)
Perawat pada level PROFICIENT menunjukkan kemampuan baru untuk melihat
perubahan yang relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan
respon keterampilan dari situasi yang dikembangkan. Mereka akan mendemonstrasikan
peningkatan percaya diri pada pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini
mereka banyak terlibat dengan keluarga dan pasien.
(Setting)
Nurse Station
(Scene 4)
Ns. Proficient Ns Compi, pemeriksaan urin terakhir Tn A sudah dilakukan?
Ns. Competence 15 menit yang lalu, diperiksa protein urin ulang, tetapi hasilnya belum
ada.
Ns. Profocient Coba kita telp petugas lab, tanyakan langsung hasilnya. (hasil pemeriksaan
protein urin ). Coba dilihat terapi diuretiknya.
(Lasix 2 x 10 mg).
Kemudian Ns Proficient datang ke ruang rawat Tn A untuk berinteraksi/berdialog dengan
Tn A dan keluarganya.
(Scene 5)
(Setting)
Ruang perawatan Tn A
Ns. Proficient Selamat Siang Tn A, ibu, dan keluarga. Apa yang Tn A rasakan sekarang?Tn A (lemah, lesu). Saya masih pusing suster dan rasanya sakit saya semakin berat. Badan
saya bengkak-bengkaknya tidak berkurang Sus?
Ns. Proficient oh begitu ya? Memang kondisi Tn A masih Sangat lemah, karena tekanan
darahnya masih tinggi, kemudian dari hasil pemeriksaan albumin masih 2,1, air kencing
yang keluar juga masih sedikit ya pak. (kemudian Ns.Proficient menjelaskan tentang
proses penyakitnya kepada pasien dan keluarganya). oh iya Tn A, selama ini apakah
bapak pernah dirawat dengan gejala yang sama? Bagaimana pola makan dalam keluarga
ibu/bapak? Apakah sering/senang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 39/41
garam dan berlemak? Apakah ada anggota keluarga lain yang mempunyai penyakit
jantung? bagaimana aktifitas bapak sehari-hari ? Dll (kaji hal-hal yang terkait dengan
jantung).
Tn A ya, saya pernah masuk RS sekitar 2 tahun yang lalu dengan keluhan yang sama dgn
sekarang. Saya suka makan coto, bapak saya meninggal karna penyakit jantung. Saya
sangat sibuk dikantor mulai pagi sampai sore dan saya jarang berolahraga.
(Narrator) :
Perawat dengan kemampuan level PROFICIENT memerlukan pembelajaran terus
menerus dengan berdiskusi dengan koleganya baik yang setingkat maupun konsultasi
dengan level EXPERT.
Scene berikut menggambarkan bagaimana proses belajar seumur hidup itu berjalan.
Perawat level PROFICIENT berdiskusi dengan perawat EXPERT. Perawat Expert dalam
hal ini dapat berperan sebagai penyelia maupun juga sebagai sejawat Perawat Primer atau
bisa juga pembimbing seniornya. Perawat EXPERT dalam hal ini memulai proses
pembelajaran. Perawat EXPERT dalam cerita ini adalah perawat senior di ruang rawat ini.
(Scene 6
(Setting)
Nurse Station
Ns. proficient berdialog dengan Ns. Expert untuk membicarakan kasus Tn A
Ns. Expert Ns. Profi, bagaimana perkembangan kondisi Tn A?
Ns. Proficient saat ini kondisi Tn A masih lemah sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik
maupun laboratorium. Saya juga mendapatkan data bahwa Tn A memang memiliki
riwayat penyakit jantung dan mempunyai kebiasaan pola makan yang banyak
mengandung lemak dan garam. Riwayat keluarga klien dengan penyakit jantung. .
Bagaimana menurut Ns. Ert ?
Ns. Expert oh…..begitu. berarti kita perlu menindak lanjuti kasus Tn A ini.
Kemudian Ns. Expert mengunjungi Tn A dan keluarganya di ruang rawat Tn A.
(Scene 7)
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 40/41
Ns. Expert Selamat siang bapak dan ibu keluarga Tn A. Tadi perawat Ns Profi sudah
banyak bertanya dan menjelaskan tentang kondisi Tn A. Saya harap Tn A dan keluarga
bisa menerima situasi dan kondisi ini dengan terbuka, ikhlas, dan lapang dada. Memang
saat ini kondisi Tn A benar seperti apa yang sudah dijelaskan oleh perawat teman kami.
Tn A Iya suster, saya pasrah. Saya hanya berpikir masih ada Allah SWT, yang akan
membantu saya.
Istri Tn A Saya dan keluarga juga pasrah menyerahkan semua pada Yang Kuasa.
Ns. Expert Ya..bagus. segala sesuatu memang harus kita serahkan kepada Allah SWT.
Kami disini sebagai tim kesehatan/keperawatan hanya berusaha, dan yang menentukan
Allah SWT. Selanjutnya kira-kira apa yang akan bpk lakukan terkait dengan masalah
yang bpk hadapi sekarang?
Tn A/istri Kami tidak tahu suster, sebaiknya bagaimana ya?
Ns. Expert Baiklah…saya akan menjelaskan hal-hal yang sebaiknya bpk dan keluarga
bisa lakukan. Saya akan memberikan gambaran / alternatif yang dapat Tn A dan keluarga
lakukan. Saya tidak akan memaksakan pilihan Tn A dan keluarga. Tn A sebaiknya
berusaha untuk mulai melakukan pola hidup sehat dengan cara mengurangi makanan
berlemak seperti coto kurangi juga makanan yang banyak mengandung garam, olahraga
ringan secara teratur misalnya jalan pagi, hindari stres, jangan terlalu memforsir tenaga,
istirahat yang cukup dan melakukan kontrol secara teratur serta hal paling penting adalah
lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah SWT. Saya kira itu saja Tn A.
Tn A Terimakasih atas sarannya sus…
Ns. Expert dan Ns. Proficient meninggalkan ruangan…..
(narrator)
Demikian tadi cerita yang menggambarkan perkembangan kemampuan perawat dari
tingkat NOVICE – EXPERT yang merupakan teori Patricia Benner. Semoga gambaran
tersebut mewakili pemahaman yang sesuai.
7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 41/41
7. Jelaskan konsep inti dari para theorist tersebut!
8. Menurut anda. Apakah Falsafah Keperawatan telah diterapkan oleh perawat?
Sudah, tetapi masih sebagian. Misalnya: Berfokus pada harga diri individu; meminta
persetujuan klien. Memandang manusia sebagai individu yang unik; respon klien
berbeda-beda terhadap tindakan infuse. Pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan pada
ilmu pengetahuan. Manusia dipandang sebagai sosok yang utuh; dalam tindakan
pemberian infus berdasarkan kebutuhan klien, menunjukkan rasa empati dan tujuan
tindakan dan melibatkan keluarganya dan mempersilahkan klien untuk berdoa’. Manusia
dipandang sebagai sosok yang utuh; dalam tindakan pemberian infus berdasarkan
kebutuhan klien, menunjukkan rasa empati dan tujuan tindakan dan melibatkan
keluarganya dan mempersilahkan klien untuk berdoa’
9. Mengapa falsafah keperawatan wajib menjadi landasan bagi perawat dalam melakukan
praktik keperawatan?
Ya, karena falsafah keperawatan merupakan konsep dasar keperawatan yang sangat
penting diterapkan dalam melakukan asuhan keperawatan secara holistic kepada klien
sehingga dapat meningkatkan kesembuhan pasien.
10. Apa dampak bila falsafah keperawatan tersebut tidak diterapkan oleh perawat, dan factor
apa saja yang mempengaruhi perawat melakukan praktik keperawatan tanpa dilandasi
oleh falsafah keperawatan?