tugas sains teori keperawatan

41
1. Apa ya ng dimaks ud dengan Fa lsaf ah Keperawata n? Falsafah Falsafah biasanya diartikan sebagai suatu pandangan dan pengetahuan yangmendasar, yang selanjutnya digunakan untuk mengembangkan dan membangun suatu persepsi atau asumsi tertentu tentang kehidupan. Falsafah memberikan suatu gambaran atau pandangan terhad ap suatu sistem nilai dan keyak inan. Bagi setiap individ u, falsafah berperan dalam membantu seseorang mema hami makna dari pengal aman hi dup ya ng di jal aninya sert a ber fun gsi seba gai penuntun dal am ber sikap dan ber per ila ku. Fal safa h hid up seseoran g berke mbang melalu i dari hasil belaja r, hubungan interp ersona l, pendi dikan for mal maupun inf ormal, aga m, dan dip eng aruhi ole h lat ar bel aka ng bud aya serta li ngkungan.Fals afa h ke perawatan meli puti falsafah pe ndidikan dan pelaya nan kepera watan sertafa lsafah pada institusi pelay anan keseha tan berper an sebaga i pedo man uta ma dal am pember ian asuh an kep era wat an. Imp lement asi per an per awat sebaga i  pelaksana asuhankeperawatan, pendidik, pengelola atau peneliti, pada hakekatnya mencer minkan fals afah kep erawata n mel alui pemaha man ten tang nil ai dan kon sep keperawatan seperti konsep sehat-sa ki t, keseh ata n, penyakit , akontabi li tas da n  pemahaman terhadap etika keperawatan. Pengertian falsafah Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan denga akal budi mengenai sebab-sebab, azas-azas, hukum,dan sebagainy a daripa da segala yang ada dalam alam semestaataup un me ng enai ke be na ran da n ar ti adanya sesuat u (WJS Poerwa da rminta .) Fa ls af ah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan esensikeperawatan yang men jadika n ker ang ka das ar dal am pra kti k kep erawatan.F alsa fah Kep erawata n  bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan..Keperawatan menganut  pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio- psiko-sosial- spiritu al.Keg iatan kepera watan dilak ukan deng an pend ekatan human istik, dalama r t i menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien sertamenjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin,usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial ekono mi. Keperawatan adalaFalsafah keperawatan meng kaji penyebab dan

Upload: yulis-hati

Post on 30-Oct-2015

495 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 1/41

1. Apa yang dimaksud dengan Falsafah Keperawatan?

Falsafah

Falsafah biasanya diartikan sebagai suatu pandangan dan pengetahuan yangmendasar,

yang selanjutnya digunakan untuk mengembangkan dan membangun suatu persepsi atau

asumsi tertentu tentang kehidupan. Falsafah memberikan suatu gambaran atau pandangan

terhadap suatu sistem nilai dan keyakinan. Bagi setiap individu, falsafah berperandalam

membantu seseorang memahami makna dari pengalaman hidup yang dijalaninya

serta berfungsi sebagai penuntun dalam bersikap dan berperilaku. Falsafah hidup

seseorang berkembang melalui dari hasil belajar, hubungan interpersonal, pendidikan

formal maupuninformal, agam, dan dipengaruhi oleh latar belakang budaya serta

lingkungan.Falsafah keperawatan meliputi falsafah pendidikan dan pelayanan

keperawatan sertafalsafah pada institusi pelayanan kesehatan berperan sebagai pedoman

utama dalam pemberian asuhan keperawatan. Implementasi peran perawat sebagai

 pelaksana asuhankeperawatan, pendidik, pengelola atau peneliti, pada hakekatnya

mencerminkan falsafah keperawatan melalui pemahaman tentang nilai dan konsep

keperawatan seperti konsep sehat-sakit, kesehatan, penyakit, akontabilitas dan

 pemahaman terhadap etika keperawatan.

Pengertian falsafah

Falsafah adalah pengetahuan dan penyelidikan denga akal budi mengenai sebab-sebab,

azas-azas, hukum,dan sebagainya daripada segala yang ada dalam alam semestaataupun

mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu (WJS Poerwadarminta.)Falsafah

keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan esensikeperawatan

yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.Falsafah Keperawatan

 bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan..Keperawatan menganut

 pandangan holistik terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia bio- psiko-sosial-

spiritual.Kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik, dalamarti

menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien sertamenjunjung

tinggi keadilan bagi sesama manusia.Keperawatan bersifat universal dalam arti tidak 

membedakan atas ras, jenis kelamin,usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan

status sosial ekonomi. Keperawatan adalaFalsafah keperawatan mengkaji penyebab dan

Page 2: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 2/41

hukum-hukum yang mendasari realitas,serta keingintahuan tentang gambaran sesuatu

yang lebih berdasakan pada alasan logisdaripada metoda empiris.

Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan yang

menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan baik kepada individu,

keluarga, kelompok, maupun masyarakat.

Falsafah keperawatan merupakan kerangka dasar yang harus dimiliki oleh seorang

 per awat sebagai pedoman un tu k be rp ik ir, mengambi kepu tu sand an

 ber tindak /b erp er ilaku da lam melak sanakan praktek keper aa tan pada klien

dalam rentang sehat-sakit.

2. Jelaskan fasafah keperawatan berdasarkan para Theorist!

a. Florence Nightingle

Filosofi Florence Nightingale sangat dipengaruhi oleh pandangan tentang interaksi

 pasien dan lingkungannya yaitu lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan

sosial. I a me l ih a t p en y ak i t seb ag a i p ro ses p e rg an t i an a t au p e rb a ik an

( r e p a r a t i ve pros es ). Manipulasi dari lingkungan eskternal dapat

membantu proses perbaikan kesehatan klien.

 b. Jane Watson

Manusia membutuhkan proses kepedulian dalam mempertahankan kesehatan

ataumeninggal dengan damai dan merupakan mekanisme personal, internal dan mental

spiritualuntuk kesembuhan diri sendiri

J e a n W a t s o n ( C a r i n g ) Car in g ad a l ah s ua tu i lmu p en g e ta h ua n

ya ng me nc ak up su at u ha l berperikemanusiaan, orientasi i lmu pengetahuan

manusia ke proseskepedulian pada manusia, peristiwa, dan pengalaman.Il mu

 p e ng e tah u an ca r i ng mel ip u t i s en i d an u mat man u s ia s e p er t i halnya ilmu

 pengetahuan. Perilaku caring meliputi mendengarkan penuh perhatian,

 penghiburan,k e j u j u r a n , k e s a b a r a n , t a n g g u n g j a w a b , m e n y e d i a k a n

i n f o r m a s i sehingga pasien dapat membuat suatu keputusan

JEAN WATSON

Philosophy and Science of Caring

Page 3: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 3/41

A. filosofis keperawatan

1. Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human

science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan.

Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris

dengan estetika, humanities dan kiat/art (Watson,1985).

2. Secara umum dapat didefinisikan sebagai model konseptual atau kerangka kerja yang

menyediakan kerangka acuan bagi perawat untuk membimbing pemikiran mereka,

 pengamatan, interpretasi dan praktek perawat (seadhouse, 2000) www. Lotsofessays.com

B. salah satu teori filosofis keperawatan

1. Berfokus pada harga diri individu (menghargai kelebihan dan kekurangan klien)

2. Manusia adalah unik (memiliki respon yang berbeda-beda terhadap kondisi sakit)

3. Memandang manusia sebagai aspek yang utuh

4. Memandang klien sebagai subjek dan bukan sebagai objek 

C. Fenomena keperawatan yang ada di tempat kerja

• Tindakan pemasangan infus kepada pasien

D. Analisis fenomena

1. Berfokus pada harga diri individu; meminta persetujuan klien

2. Memandang manusia sebagai individu yang unik; respon klien berbeda-beda terhadap

tindakan infus

3. Pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu pengetahuan

4. Manusia dipandang sebagai sosok yang utuh; dalam tindakan pemberian infus

 berdasarkan kebutuhan klien, menunjukkan rasa empati dan tujuan tindakan dan

melibatkan keluarganya dan mempersilahkan klien untuk berdoa’

Manusia dipandang sebagai sosok yang utuh; dalam tindakan pemberian infus

 berdasarkan kebutuhan klien, menunjukkan rasa empati dan tujuan tindakan dan

melibatkan keluarganya dan mempersilahkan klien untuk berdoa’

E. solusi terkait fenomena

Membuat standar operasional prosedur:

1. Mengkaji kebutuhan klien akan kebutuhan tindakan infus

2. Menjelaskan pada klien tentang tindakan pemasangan infus

3. Memberi kesempatan pada klien untuk bertanya atau kalarifikasi

4. Meminta persetujuan klien (inform consent)

5. Menjelaskan kepada keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan serta melibatkan

Page 4: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 4/41

keluarga saat tindakan dilakukan

6. Menjaga privasi klien

7. Sebelum tindakan klien dipersilhkan untuk bedoa’

8. dokumentasi

F. Kesimpulan

Falsafah keperawatan menurt jean watsen adalah human care is the heart of nursing :

Aplikasi caring menurut watson:

1. Berfokus pada harga diri individu

2. Melihat manusia adalah unik 

3. Memandang manusia sebagai makhluk yang utuh

4. Pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan

5. Memandang klien sebagai subjek 

c. Marylin Anne Ray

PHYLOSOFICAL THEORY

Marylin Anne Ray

Theory of Bureaucratic caring

1. Caring

a. sebagai gambaran yang komplek, terhadap kondisi transkultural, berhubungan dengan

 proses mencakup etika dan spiritual yang berhubungan dengan budi dan perilaku yang

 baik yang didasarkan atas kasih sayang sebagai respon terhadap suatu kebutuhan,

 penderitaan dan keadaan lain.

 b. Caring dalam suatu budaya/sosial termasuk budaya individu maupun budaya dalam

organisasi misalnya rumah sakit.

2. Spiritual

a. Dalam konteks Spiritual dibutuhkan kreativitas dan pilihan dalam konteks komunitas

 b. Contoh; seorang perawat tidak berhak memaksakan suatu kepercayaan tetapi hanya

menjadi fasilitator terhadap hal-hal yang terkait dengan masalah spiritual etik 

3. Pendidikan

• Program pendidikan formal dan informal dengan menggunakan media audiovisual

sebagai sumber informasi dan melalui bentuk-bentuk lain pengajaran yang berhubungan

dengan caring.4. Physical

Page 5: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 5/41

• Faktor fisik sangat berpengaruh terhadap biologis dan mental karena pikiran & tubuh

merupakan suatu kesatuan yang saling mempengaruhi.

5. Sosial Budaya

• Contoh sosial budaya adalah etnik, budaya, struktur keluarga, hubungan antara teman

dan keluarga, komunikasi, interaksi sosial, dukungan.

6. Legal

a. Berhubungan dengan tanggung jawab dan tanggung gugat yang selalu berhubungan

dengan aturan dan prinsip hukum

 b. Contoh prosedur tindakan, inform consent, privasi dan hal-hal yang terkait dengan

keadaan malpraktek yang menjadi tanggung gugat terhadap klien, keluarga dan tenaga

 profesional

7. Teknologi

• Dalam perawatan menggunakan teknologi modern seperti penggunaan mesin untuk 

diagnostik test, terapi dan penggunaan komputer dalam pendokumentasian

8. Ekonomi

• Caring berhubungan dengan faktor keuangan, sistem asuransi, sebagai penunjang.

9. Politik.

• Sebagai kekuatan yang mempengaruhi perawat dalam pengambilan keputusan dan

 bagaimana perawat melakukan pelayanan kesehatan.

Kasus

Seorang pasien masuk rumah sakit dengan kondisi emergency tetapi disisi lain pasien

mengalami kesulitan ekonomi, dimana pasien tidak mampu membayar administrasi rumah

sakit sedangkan pasien ini butuh pelayanan cepat sementara perawat yang bertugas

menolak untuk melakukan tindakan karena menunggu administrasi selesai1. Caring

• Memberikan perhatian kepada pasien berdasarkan kebutuhan berdasarkan kasih sayang,

tulus dan adil serta bertanggung jawab

2. Spiritual

• Secara etis perawat seharusnya memberikan dukungan moral dan mengerjakan

kewajibannya

3. Pendidikan

• Sharing informasi tentang sistem pelayanan rumah sakit sebagai bentuk pendidikan

Page 6: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 6/41

kepada pasien

4. Physical

• Perawat harus memberikan pelayanan keperawatan untuk memberikan kepuasan secara

 psikis

5. Sosial kultur 

• menghormati nilai sosial pasien

• menjelaskan dengan sikap terapeutik (ramah

6. Legalitas

• Perawat harus bekerja berdasarkan standar 

• Melibatkan tim kesehatan yang lain

7. Teknologi

• Tindakan harus dikerjakan sesuai prosedur melalui pemeriksaan dari sederhana sampai

kompleks

8. Ekonomi

• Menyelesaikan pengambilan keputusan terkait pendanaan oleh pasien

9. Politik 

• Membuat keputusan harus melibatkan tim kesehatan seperti dokter dan tenaga rekam

medik administrasi

Tindakan

1. Caring

• Memberikan perhatian kepada pasien berdasarkan kebutuhan berdasarkan kasih sayang,

tulus dan adil serta bertanggung jawab

2. Spiritual

• Secara etis perawat seharusnya memberikan dukungan moral dan mengerjakan

kewajibannya

3. Pendidikan

• Sharing informasi tentang sistem pelayanan rumah sakit sebagai bentuk pendidikan

kepada pasien

4. Physical

• Perawat harus memberikan pelayanan keperawatan untuk memberikan kepuasan secara

 psikis

5. Sosial kultur • menghormati nilai sosial pasien

Page 7: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 7/41

• menjelaskan dengan sikap terapeutik (ramah dan akrab)

6. Legalitas

• Perawat harus bekerja berdasarkan standar 

• Melibatkan tim kesehatan yang lain

7. Teknologi

• Tindakan harus dikerjakan sesuai prosedur melalui pemeriksaan dari sederhana sampai

kompleks

8. Ekonomi

• Menyelesaikan pengambilan keputusan terkait pendanaan oleh pasien

9. Plotik 

• Membuat keputusan harus melibatkan tim kesehatan seperti dokter dan tenaga rekam

medik administrasi

e. Kari Martinson

f. Katy Ericson

PHYLOSOPHYCAL THEORIES

KATIE ERICKSON

Theory of Caritative Caring.

A. Yang dimaksud dengan teori filosofis keperawatan (Phylosophical Theories)

a. Filosofi adalah pandangan (view point) dari suatu teori yang meliputi asumsi,

keyakinan dan nilai dari teori tersebut dan merupakan pegangan bagi setiap orang yang

menggunakannya.

 b. Teori adalah kumpulan konsep, defenisi dan dalil yang memproyeksikan pandangan

yang sistematis terhadap suatu fenomena dengan merancang suatu hubungan yang

spesifik antara konsep-konsep dan bertujuan untu menjelaskan, memprediksi atau

mengontrol suatu fenomena.

Menurut Chinn & Kramer (1991) teori adalah suatu struktur ide yang kreatif yang sangat

teliti untuk memproyeksikan suatu pandangan sistematis dan mempunyai maksud tertentu

terhadap suatu fenomena yang bersifat sementara.

c. Filosofi Keperawatan è Keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang terdapatdalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan tindakan

Page 8: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 8/41

keperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yg

membutuhkan.

d. Kesimpulan : Teori filosofi Keperawatan è Kumpulan konsep, dalil, ide yg kreatif yg

sangat teliti untuk memproyeksikan suatu pandangan sistematis kemudian dijadikan

keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang terdapat dalam pemahaman

seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan tindakan keperawatan dalam

memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yg membutuhkan.

B. Salah satu yang termasuk dalam teori filosofi keperawatan adalah TEORI KATIE

ERICKSON (Caritative Caring)

Konsep dasar dari caritative caring oleh Erikson adalah :

1. Caritas

Mengandung makna; cinta dan kemurahan hati. Caritas merupakan motif dasar dari ilmu

caring, artinya bahwa keyakinan, harapan dan cinta dicapai dengan perantaraan caring

melalui tindakan pemeliharaan, pelaksanaan (playing), dan pembelajaran

2. Caring Communion

Caring comunion mengandung konteks pengertian dari caring dan menjadi struktur yang

menentukan realitas caring. Caring comunion terdiri dari intensitas dan vitalitas;

kehangatan, keakraban, ketenangan, ketanggapan, kejujuran dan toleransi. Dalam caring

comunion memungkinkan hubungan antara seseorang dengan orang lain dimana individu

memiliki perasaan bahwa suatu saat dia bisa saja mengalami keadaan yang sama dengan

orang lain. Caring comunion adalah apa yang menyatukan dan mengikat individu/manusia

tersebut sehingga membuat caring itu berarti

3. Tindakan caring

Erikson mengatakan bahwa tindakancaring merupakan suatu seni/cara menjadikan sesuatuyang kurang spesial menjadi sangat special

4. Etika Caritatve Caring

Etika caritative caring terdiri dari etika caring itu sendiri yang ditetapkan oleh motif 

caritas. Etika caring menitik beratkan pada hubungan dasar antara pasien dan perawat,

dimana saat perawat menemui pasien memenuhi batasan-batasan etika yang jelas. Sikap

yang ditampakkan dilakukan melalui pendekatan- pendekatan yaitu tanpa ada prasangka

dan tetap melihat manusia sebagai makhluk yang bermartabat. Dalam hal ini, kita akan

 berkorban sesuatu dari diri kita demi orang lain.

Page 9: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 9/41

5. Martabat

Dalam berinteraksi dengan pasien perlu diperhatikan martabat pasien. Ada dua jenis

martabat, yaitu martabat yang mutlak dan martabat yang relatif. Martabat yang relatif 

dipengaruhi/dapat diperoleh dari budaya.

6. Menerima panggilan/undangan/invitasi

Perawat datang mengunjungi pasien dan memberikan tindakan perawatan atas permintaan

atau undangan dari pasien/keluarga sendiri. Dalam hal ini, perawat berusaha memberikan

yang terbaik dengan memenuhi kebutuhan dasar pasien.

7. Penderitaan

Penderitaan ada yang dihubungkan dengan kondisi sakit, perawatan, dan kehidupan.

Penderitaan yang dihubungkan dengan kondisi sakit dimana pasien mengalami

 penderitaan karena kondisi sakitnya tersebut. Penderitaan yang dihubungkan dengan

 perawatan, dimana kadang pasien mengalami penderitaan akibat pada saat diberi tindakan

 perawatan, kurang dipertimbangkan masalah martabat pasien, kurangnya keramahan

 petugas, adanya kesalahan tindakan, dan terapi latihan yang menyiksa. Hal tersebut

menimbulkan penderitaan dalam kehidupan pasien

8. Penderitaan manusia

Pasien dalam hal ini manusia yang mengalami penderitaan. Keadaan yang digambarkan

oleh pasien saat dia mengalami sakit dimana pada saat itu ia memikul penderitaan

9. Rekonsiliasi

Rekonsiliasi merupakan suatu bentuk drama dari penderitaan dimana seseorang yang

menderita ingin memastikan penderitaan yang dialaminya dan diberi kesempatan dan

mencapai rekonsoliasi/kedamaian

10. Budaya caring

Budaya caring merupakan konsep dimana Erikson menggunakan lingkungan berdasar 

 pada elemen budaya sebagai tradisi, ritual dan nilai-nilai dasar. Budaya yang berbeda

memiliki dasar perubahan nilai etos. Bila suatu comunion muncul berdasarkan etos,

 budaya menjadi lebih menarik. Budaya caring menunjukkan sikap tanggap terhadap

manusia, martabat dan kesuciannya dalam membentuk tujuan communion

C. Mengidentifikasi dan memilih fenomena keperawatan

Kasus :

Tn. A berumur 68 tahun, seorang pensiunan guru datang seorang diri ke RS untuk memeriksakan diri dengan keluhan pusing,jantung berdebar-debar,keringat

Page 10: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 10/41

dingin,pandangan berkunang-kunang,dan hasil laboratorium GDS 50 mg/dl. Dari

 pengkajian diketahui bahwa klien ini sudah menderita DM sejak 4 tahun terakhir. Dalam

komunikasi antara klien dan perawat, klien mengatakan bahwa ia merasa hidup sendiri

walaupun ia tinggal bersama 2 orang anaknya, tetapi mereka tidak mempedulikan dirinya.

Klien mengatakan bahwa anak-anak hanya sibuk dengan urusan masing-masing bahkan

untuk berkumpul dengan anaknya sangat jarang terjadi.

Akhirnya klien dirawat di RS, kemudian Perawat meminta nomor keluarga yang dapat

dihubungi. Awalnya klien menolak namun dengan pengertian dari perawat akhirnya ia

memberikan nomor anggota keluarganya. Perawat kemudian menghubungi keluarga dan

menceritakan kondisi Tn. A. Dari komunikasi tersebut ternyata keluarga sangat

mencemaskan Tn. A karena ia tidak memberitahukan keluarga ketika akan meninggalkan

rumah. Keluarga mengatakan sejak ditinggal istri klien lebih banyak diam dan kadang

marah tanpa jelas penyebabnya, sehingga anak tidak memahami kebutuhan klien.

Setelah komunikasi tersebut, keluarga menjenguk klien di RS, namun klien tidak 

menunjukkan respon yang baik. Ketika ia membutuhkan sesuatu ia tidak ingin dibantu

keluarga. Seperti kejadian pagi itu ia ingin makan namun harus disuap karena kelemahan

yang dialami ketika keluarga menawarkan bantuan klien tidak menerima ia lebih memilih

memanggil perawat. Melihat kondisi tersebut akhirnya perawat mengajak klien

 berkomunikasi membicarakan masalah tersebut.

Ketika berbincang-bincang dengn klien, klien mengatakan bahwa ia sangat nyaman di RS

karena perawat lebih memahami perasaannya di banding keluarganya sendiri, seandainya

keluarganya bias bersikap seperti perawat tentu ia sangat bahagia.

Kemudian perawat, dengan hati-hati meminta kepada Tn. A untuk memberikan

 pendapatnya tentang keluarga Tn. A dan ia bersedia untuk mendengar pendapat perawat.

Perawat bahwa sebenarnya keluarga sangat menyayangi klien dan ingin selalu menemani

klien namun kesibukan mereka yang tidak bisa ditinggalkan sehingga kadang keluarga

tidak ditempat ketika klien membutuhkan. Namun keluarga berjanji akan berusaha

mengatur waktu agar mereka dapat bergantian merawat bapak. Perawat juga mengatakan

akan membantu keluarga bagaimana cara merawat klien ketika nanti pulang ke rumah

sehingga nantinya klien tidak marasa terabaikan. Ketika klien mendengar pendapat

 perawat, klien tersebut menunduk dan menangis serta mengatakan bahwa memang

sebenarnya anak-anaknya sayang kepadanya. Mereka tidak pernah mengeluh, apalagi

 berkata kasar kepadanya. Mereka sangat ramah dan berusha sabar menghadapi klien yang

diakui klien sering membuat anak-anaknya bingung.

Page 11: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 11/41

Kemudian klien meminta perawat untuk memanggil anaknya dan meminta maaf kepada

mereka demikian pula sang anak meminta maaf kepada ayahnya dan berjanji akan selalu

menyayangi dan memperhatikan klien.

D. Analisa dari fenomena tersebut berdasarkan teori Katie Erickson:

1. Caritas : klien tidak mendapatkan perhatian dari keluarga dan mengannggap perawat

lebih dapat memberikan perhatian kepada klien

2. Caring communion : perawat menyadari pentingnya kehangatan, ketenangan,

ketanggapan, kejujuran dan toleransi

3. Tindakan caring : menjadikan klien sebagai orang yang sangat penting diperhatikan

4. Etika caritative caring : melihat klien sebagai seorang yang bermartabat, perawat rela

 berkorban demi orang lain

5. Martabat : perawat perlu memperhatikan martabat pasien

6. Menerima panggilan : ketika klien membutuhkan perawat, maka perawat segera

menemui klien

7. Penderitaan : klien sedang menderita sakit DM yang berdampak pada penurunan

kondisi kesehatannya. Keramahan perawat membuat klien dapat merasa lebih nyaman di

RS disbanding di rumah bersama keluarga

8. Penderitaan manusia : klien merasa beban yang dirasakan tidak mendapat perhatian

dari keluarga sehingga dirinya merasa sendiri.

9. Rekonsiliasi : memberikan kesempatan kpd klien untuk mendapatkan kedamaian.

Kedamaian mulai dapat dirasakan klien ketika ia mulai menyadari kasih saying dan

 perhatian dari keluarga yang selama ini ia rindukan.

10. Budaya caring : ketika sakit, maka berdasarkan budaya, ketika seorang sakit mereka

sangat membutuhkan support dari klg. Support keluarga membuat klien bersemangat dan

menjalani hidupnya dengan lebih damai, aman dan tentram.

E. Solusi terkait fenomena tersebut

1. Perawat mampu memberikan caring kepada klien berupa kehangatan, ketenangan,

ketanggapan, serta keakraban shg membuat caring itu berarti

2. Perawat menunjukkan etika caring yang begitu menghargai klien dan melakukan

 pendekatan-pendekatan tanpa adanya prasangka-prasangka buruk terhadap klg ataupun

klien

3. Ketika terjadi konflik antara klien dan keluarga maka perawat berperan dalam

Page 12: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 12/41

menyatukan klien dan keluarganya

4. Untuk menerapkan caritative caring, maka perawat dituntut mampu melakukan

komunikasi terapeutik, membina hubungan saling percaya dan mampu melihat keadaan

dan situasi kapan kita dapat memberikan masukan kepada klien agar apa yang kita

sampaikan dapat diterima oleh klien.

d. Patricia Benner 

Menurut Benner, secara umum konsep teori keperawatan didasarkan atas etika

keperawatan yang berhubungan dengan pasien secara keseluruhan yang disebut denagn

 pendekatan interpretative. Kekuatan utama dari keperawatan adalah jenis perawatan yang

 berhubungan dengan masalah mental pasien, stress dan emosi serta praktik klinis.

 

PATRICIA BENNER 

FROM NOVICE TO EXPER 

“EXELLENCE AND POWER IN CLINICAL NURSING PRACTICE”

A. TINJAUAN KONSEP

a. Teori filosofis keperawatan

Teori merupakan kumpulan konsep, defenisi dan usulan yang memproyeksikan sebagai

 pandangan sistematis atas penomena dengan merancang hubungan-hubungan khusus

diantara konsep- konsep untuk keperluan penggambaran, penjelasan, perkiraan atau

 pengendalian fenomena.

Filosofis keperawatan merupakan keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang

terdapat dalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan

tindakan keperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yang

membutuhkan

Jadi teori filosofi keperawatan merupakan konsep keyakinan yang berasal dari nilai , etik,

dan moral yang mendasari sifat, perilaku dan tindakan keperawatan.

 b. Contoh teori filosofis keperawatan

Teori “From Novice To Expert” yang dikembangkan oleh Patricia Benner diadaptasi dari

“Model Dreyfus” yang dikemukakan oleh Hubert Dreyfus dan Stuart Dreyfus. Teori From

 Novice to Expert menjelaskan 5 tingkat/tahap akuisisi peran dan perkembangan profesi

meliputi: (1) Novice, (2) Advance Beginner, (3) competent, (4) proficient, dan (5) expert.

B. Penjelasan dari ke lima tingkatan tersebut adalah sebagai berikut1. Novice

Page 13: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 13/41

Tingkat Novice pada akuisisi peran pada Dreyfus Model, adalah seseorang tanpa latar 

 belakang pengalaman pada situasinya. Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif harus

diberikan untuk memandu penampilannya. Di sini sulit untuk melihat situasi yang relevan

dan irrelevan. Secara umum level ini diaplikasikan untuk mahasiswa keperawatan, tetapi

Benner bisa mengklasifikasikan perawat pada level yang lebih tinggi ke novice jika

ditempatkan pada area atau situasi yang tidak familiar dengannya.

2. Advance Beginner 

Advance Beginner dalam Model Dreyfus adalah ketika seseorang menunjukkan

 penampilan mengatasi masalah yang dapat diterima pada situasi nyata. Advance beginner 

mempunyai pengalaman yang cukup untuk memegang suatu situasi. Kecuali atribut dan

ciri-ciri, aspek tidak dapat dilihat secara lengkap karena membutuhkan pengalaman yang

didasarkan pada pengakuan dalam konteks situasi.

Fungsi perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan dan orientasi pada penyelesaian

tugas. Mereka akan kesulitan memegang pasien tertentu pada situasi yang memerlukan

 perspektif lebih luas.

Situasi klinis ditunjukkan oleh perawat pada level advance beginner sebagai ujian

terhadap kemampuannya dan permintaan terhadap situasi pada pasien yang membutuhkan

dan responnya. Advance beginner mempunyai responsibilitas yang lebih besar untuk 

melakukan manajemen asuhan pada pasien, sebelumnya mereka mempunyai lebih banyak 

 pengalaman. Benner menempatkan perawat yang baru lulus pada tahap ini.

3. Competent

Menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan yang

lain, advance beginner akan menjadi competent. Tahap competent dari model Dreyfus

ditandai dengan kemampuan mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang

diperlkan untuk suatu situasi dan sudah dapat dilepaskan.

Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah penampilan pada

tahap competent. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada

respon pasien, lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada dirinya.

Tingkat competent adalah tingkatan yang penting dalam pembelajaran klinis, karena

 pengajar harus mengembangkan pola terhadap elemen atau situasi yang memerlukan

 perhatian yang dapat diabaikan. Competent harus mengetahui alasan dalam pembuatan

 perencanaan dan prosedur pada situasi klinis. Untuk dapat menjadi proficient, competentharus diizinkan untuk memandu respon terhadap situasi.

Page 14: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 14/41

Point pembelajaran yang penting dari belajar mengajar aktif pada tingkatan competent

adalah untuk melatih perawat membuat transisi dari competent ke proficient.

4. Proficient

Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan yang

relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan respon keterampilan

dari situasi yang dikembangkan. Mereka akan mendemonstrasikan peningkatan percaya

diri pada pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat

dengan keluarga dan pasien.

5. Expert

Benner menjelaskan pada tingkatan ini perawat expert mempunyai pegangan intuitiv dari

situasi yang terjadi sehingga mampu mengidentifikasi area dari masalah tanpa kehilangan

 pertimbangan waktu untuk membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian.

Perubahan kualitatif pada pada expert adalah “mengetahui pasien” yang berarti

mengetahui tipe pola respon dan mengetahui pasien sebagai manusia. Aspek kunci pada

 perawat expert adalah:

1. Menunjukkan pegangan klins dan sumber praktis

2. Mewujudkan proses know-how

3. Melihat gambaran yang luas

4. Melihat yang tidak diharapkan

C. Solusinya

Dalam tatanan pelayanan hendaknya dibuat pembagian tugas yang jelas untuk setiap

tingkat/ jenjang dari novice – expertVsesuai dengan kemampuan dan wewenang

SKENARIOPATRICIA BENNER : FROM NOVICE TO EXPERT : EXCELLENCE AND POWER 

IN CLINICAL NURSING PRACTICE

Tn A. umur 50 tahun dirawat di ruang CVCU RSWS , dengan diagnosa CHF NYHA IV

Keluhan pada saat dikaji, pasien sesak, batuk, dan sangat lemas serta susah BAB Dari

 pemeriksaan fisik didapat TD : 180/100 mmHg, Suhu : 36’70C, RR : 36 x/mnt, Nadi :

120x/mnt, Odem pada kaki. Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan : Albumin 2,1

mg/dl, dan hasil EKG ditemukan Q Patologis dan OMI.

BABAK I (Novice)

Page 15: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 15/41

(Setting)

(scene1)

Tn A, tampak berbaring posisi semi fowler, terpasang 02 via kanula nasal 4 l/m. Pasien

nampak gelisah.

 Narrator :

Situasi pada babak ini menggambarkan bagaimana seorang perawat dalam level NOVICE

 bekerja. Ida adalah seseorang tanpa latar belakang pengalaman pada situasinya, dalam hal

ini diwakili dalam peran sebagai mahasiswa keperawatan yang sedang praktik. Perintah

yang jelas dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk memandu penampilannya.

Clinical Instruktur (CI) adalah orang yang berperan dalam meberikan petunjuk dan

 perintah tersebut.

(scene2)

Mahasiswa perawat dengan pembimbing klinik (CI) memasuki ruang pasien, CI

memberikan petunjuk cara perawatan pasien.

CI Selamat pagi Tn A, apa yang bapak rasakan hari ini ? bagaimana tidurnya semalam

 pak?

Tn A Sy tdk bisa tdr sus, karna sesak.

CI Ida (mahasiswa perawat) coba kamu ukur tanda – tanda vital nya Tn A dan takar 

urinnya.

Ida Baik Bu. (kemudia ida mengukur tanda vital Tn A, mengamati urin yang ditampung

sejak 3 jam sebelumnya. Hasil pengukuran TD 180/100 mmHg, urin output 40 ml dalam

waktu 3 jam)

BABAK II (Beginner & Competent)(scene 3)

(Setting)

Kamar Tn A.

(Narrator) :

Babak ini menggambarkan bagaimana perawat dalam level ADVANCE BEGINNER,

dalam hal ini diperankan Ns Beginner. menunjukkan penampilan mengatasi masalah yang

dapat diterima pada situasi nyata. Benner menempatkan perawat yang baru lulus dalam

level ini…. Peristiwa ini terjadi pada hari berikutnya…. Tn A sedang tiduran, tetapi

Page 16: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 16/41

terlihat lebih lesu dari biasanya, dan tidur dengan memejamkan mata. Ns Beginner sedang

memeriksa catatan medis laporan hari sebelumnya

(Scene 3)

 Ns Beginer membaca catatan perkembangan Tn A dengan kondisi TD meningkat menjadi

190/100 mmHg, Tn A mengeluh sangat pusing dan mata berkunang-kunang.

 Ns Beginer (kening berkerut, tampak berfikir) Kok perkembangan Tn A seperti ini ? TD

semakin meningkat (190/100 mmHg). Coba Saya cek dulu. (kemudian Ns. Beginer 

melakukan pengecekan, dan ternyata benar. Ns. Beginer melanjutkan melakukan

 pemeriksaan fisik dan mendapatkan hasil oedem (+), urin output 30 ml dalam 3 jam dan

 berwarna sangat pekat.

 Ns. Beginer (melaporkan kepada perawat competent). Ns. Compi saya lihat kondisi Tn A

semakin memburuk, TD semakin tinggi, urine output hanya 30 ml dalam 3 jam, dan

mengeluh kepala pusing serta mata berkunang-kunang. Saya pikir Tn A perlu penanganan

lebih lanjut lagi. Menurut saya Tn A perlu dilakukan pemeriksaan ulang laboratorium

 protein urine, observasi secara ketat TD, urine output, dan keadaan umum Tn A karena

 berdasarkan teori, nanti berakibat buruk.

 Ns. Competence (mendengarkan laporan Ns Beginner dengan mengangguk-angguk,

kemudian meminta catatan medis yang dipegang Ns Beginner.)

Kamu betul Ns Gin. Mari kita cek bersama-sama… (Ns Competent dan Ns Beginner 

 bersama-sama ke ruangan Tn A.

 Ns. Competence Selamat pagi Tn A. Rapi sekali hari ini.

Tn A Selamat Pagi Suster (duduk di tepi tempat tidur. Kemudian memejamkan

matanya… sebentar 

 Ns. Competence (mengamati tingkah laku Tn A) bagaimana perasannya pagi ini pak?

sepertinya ada yang mengganggu?

Tn A (mengambil napas dalam, masih sambil memicingkam mata seperti orang silau) Ini,

kepala pusing terus. Kaki ini rasanya tambah besar saja (sambil menunjuk kaki).

 Ns Competence He-eh… Baik Tn A kita periksa dulu ya. (sambil mengambil tensimeter 

dan stetoskop. Ns. Beginner membantu memasangkan mansetnya. Sementara Ns

Competence melakukan pemeriksaan fisik pada kepala dan selanjutnya melakukan

 pemeriksaan tekanan darah. Setelah melakukan pemeriksaan tekanan darah, Ns

Competence mengecek kantung urin yang ada. Setiap hal yang berkaitan dengan peningkatan tekanan darah di tanyakan pada Tn A dengan penuh perhatian)

Page 17: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 17/41

(Narrator)

Aktivitas yang dilakukan Ns Competent menunjukkan penguasaanya pada kasus yang

sedang dihadapi. Tahap competent dari model Dreyfus ditandai dengan kemampuan

mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang diperlukan untuk suatu situasi dan

sudah dapat dilepaskan. Level ADVANCE BEGINNER akan menjadi COMPETENT

dengan menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan

yang lain.

Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah penampilan pada

tahap competent. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada

respon pasien, lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada dirinya.

Situasi berikut ini menggambarkan bahwa Ns Competence berkonsultasi dengan Ns

Proficient sebagai penanggung jawab utama perawatan pasien atau Perawat Primernya.

BABAK III (Competent, Proficience dan Expert)

(Narrator)

Perawat pada level PROFICIENT menunjukkan kemampuan baru untuk melihat

 perubahan yang relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan

respon keterampilan dari situasi yang dikembangkan. Mereka akan mendemonstrasikan

 peningkatan percaya diri pada pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini

mereka banyak terlibat dengan keluarga dan pasien.

(Setting)

 Nurse Station

(Scene 4)

 Ns. Proficient Ns Compi, pemeriksaan urin terakhir Tn A sudah dilakukan?

 Ns. Competence 15 menit yang lalu, diperiksa protein urin ulang, tetapi hasilnya belum

ada.

 Ns. Profocient Coba kita telp petugas lab, tanyakan langsung hasilnya. (hasil pemeriksaan

 protein urin ). Coba dilihat terapi diuretiknya.

(Lasix 2 x 10 mg).

Kemudian Ns Proficient datang ke ruang rawat Tn A untuk berinteraksi/berdialog dengan

Tn A dan keluarganya.

Page 18: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 18/41

(Scene 5)

(Setting)

Ruang perawatan Tn A

 Ns. Proficient Selamat Siang Tn A, ibu, dan keluarga. Apa yang Tn A rasakan sekarang?

Tn A (lemah, lesu). Saya masih pusing suster dan rasanya sakit saya semakin berat. Badan

saya bengkak-bengkaknya tidak berkurang Sus?

 Ns. Proficient oh begitu ya? Memang kondisi Tn A masih Sangat lemah, karena tekanan

darahnya masih tinggi, kemudian dari hasil pemeriksaan albumin masih 2,1, air kencing

yang keluar juga masih sedikit ya pak. (kemudian Ns.Proficient menjelaskan tentang

 proses penyakitnya kepada pasien dan keluarganya). oh iya Tn A, selama ini apakah

 bapak pernah dirawat dengan gejala yang sama? Bagaimana pola makan dalam keluarga

ibu/bapak? Apakah sering/senang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung

garam dan berlemak? Apakah ada anggota keluarga lain yang mempunyai penyakit

 jantung? bagaimana aktifitas bapak sehari-hari ? Dll (kaji hal-hal yang terkait dengan

 jantung).

Tn A ya, saya pernah masuk RS sekitar 2 tahun yang lalu dengan keluhan yang sama dgn

sekarang. Saya suka makan coto, bapak saya meninggal karna penyakit jantung. Saya

sangat sibuk dikantor mulai pagi sampai sore dan saya jarang berolahraga.

(Narrator) :

Perawat dengan kemampuan level PROFICIENT memerlukan pembelajaran terus

menerus dengan berdiskusi dengan koleganya baik yang setingkat maupun konsultasi

dengan level EXPERT.

Scene berikut menggambarkan bagaimana proses belajar seumur hidup itu berjalan.Perawat level PROFICIENT berdiskusi dengan perawat EXPERT. Perawat Expert dalam

hal ini dapat berperan sebagai penyelia maupun juga sebagai sejawat Perawat Primer atau

 bisa juga pembimbing seniornya. Perawat EXPERT dalam hal ini memulai proses

 pembelajaran. Perawat EXPERT dalam cerita ini adalah perawat senior di ruang rawat ini.

(Scene 6

(Setting)

Page 19: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 19/41

 Nurse Station

 Ns. proficient berdialog dengan Ns. Expert untuk membicarakan kasus Tn A

 Ns. Expert Ns. Profi, bagaimana perkembangan kondisi Tn A?

 Ns. Proficient saat ini kondisi Tn A masih lemah sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik 

maupun laboratorium. Saya juga mendapatkan data bahwa Tn A memang memiliki

riwayat penyakit jantung dan mempunyai kebiasaan pola makan yang banyak 

mengandung lemak dan garam. Riwayat keluarga klien dengan penyakit jantung. .

Bagaimana menurut Ns. Ert ?

 Ns. Expert oh…..begitu. berarti kita perlu menindak lanjuti kasus Tn A ini.

Kemudian Ns. Expert mengunjungi Tn A dan keluarganya di ruang rawat Tn A.

(Scene 7)

 Ns. Expert Selamat siang bapak dan ibu keluarga Tn A. Tadi perawat Ns Profi sudah

 banyak bertanya dan menjelaskan tentang kondisi Tn A. Saya harap Tn A dan keluarga

 bisa menerima situasi dan kondisi ini dengan terbuka, ikhlas, dan lapang dada. Memang

saat ini kondisi Tn A benar seperti apa yang sudah dijelaskan oleh perawat teman kami.

Tn A Iya suster, saya pasrah. Saya hanya berpikir masih ada Allah SWT, yang akan

membantu saya.

Istri Tn A Saya dan keluarga juga pasrah menyerahkan semua pada Yang Kuasa.

 Ns. Expert Ya..bagus. segala sesuatu memang harus kita serahkan kepada Allah SWT.

Kami disini sebagai tim kesehatan/keperawatan hanya berusaha, dan yang menentukan

Allah SWT. Selanjutnya kira-kira apa yang akan bpk lakukan terkait dengan masalah

yang bpk hadapi sekarang?

Tn A/istri Kami tidak tahu suster, sebaiknya bagaimana ya?

 Ns. Expert Baiklah…saya akan menjelaskan hal-hal yang sebaiknya bpk dan keluarga

 bisa lakukan. Saya akan memberikan gambaran / alternatif yang dapat Tn A dan keluarga

lakukan. Saya tidak akan memaksakan pilihan Tn A dan keluarga. Tn A sebaiknya

 berusaha untuk mulai melakukan pola hidup sehat dengan cara mengurangi makanan

Page 20: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 20/41

 berlemak seperti coto kurangi juga makanan yang banyak mengandung garam, olahraga

ringan secara teratur misalnya jalan pagi, hindari stres, jangan terlalu memforsir tenaga,

istirahat yang cukup dan melakukan kontrol secara teratur serta hal paling penting adalah

lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah SWT. Saya kira itu saja Tn A.

Tn A Terimakasih atas sarannya sus…

 Ns. Expert dan Ns. Proficient meninggalkan ruangan…..

(narrator)

Demikian tadi cerita yang menggambarkan perkembangan kemampuan perawat dari

tingkat NOVICE – EXPERT yang merupakan teori Patricia Benner. Semoga gambaran

tersebut mewakili pemahaman yang sesuai.

3. Jelaskan konsep inti dari para theorist tersebut!

4. Menurut anda. Apakah Falsafah Keperawatan telah diterapkan oleh perawat?

5. Mengapa falsafah keperawatan wajib menjadi landasan bagi perawat dalam melakukan

 praktik keperawatan?

6. Apa dampak bila falsafah keperawatan tersebut tidak diterapkan oleh perawat, dan factor 

apa saja yang mempengaruhi perawat melakukan praktik keperawatan tanpa dilandasi

oleh falsafah keperawatan?

a. Florence Nightingle

Page 21: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 21/41

F l o r e n c e N i g h t i n g a l e a d a l a h s e b a g a i p r i o n i r e r a

m o d e r n d a l a m pengembangan keperawatan yang dikembangkan sangat

dipengaruhi oleh p an d an g an f i lo so f in y a t en tan g in te rak s i k l i en d an

l i n g k u n g a n n y a . I a m e l i h a t p e n y a k i t s e b a g a i p r o s e s p e r g a n t i a n a t a u

 p e rb a i k an re pa r a t i ve proses. Manipulas i dari li ngkungan es kterna l

 per baikan dapat membantu proses perbaikan atau pergantian dan kesehatan klien.

Keperawatan adalah suatu proses menempatkan pasien dalam kondisi paling baik 

untuk beraktifitas.

Konsep Nightingle menempatkan lingkungan sebagai focus asuhan keperawatan dan

 perhatian dimana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit yang

merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dengan

kedokteran.

 Nightingle meyakini bahwa kondisi lingkungan yang sehat penting untuk penanganan

 perawatan yang layak. Aspek lingkungan yang diutamakan Nightingle dalam merawat

 pasien adalah ventilasi dan kebersihan yang cukup bagi pasien baik kebersihan klien,

 perawat, maupun lingkungan. Disamping itu, perawat juga harus memperhatikan

kehangatan dan ketenangan.

Lingkungan adalah tatanan external yang mempengaruhi sakit dan sehatnya seseorang

(Potter & Perry, 2010).

Filosofi Florence Nightingale sangat dipengaruhi oleh pandangan tentang interaksi pasien

dan lingkungannya yaitu lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.

2. Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan

 perhatian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan

upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran.

3. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah

 pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu,

kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat

4. Model dan konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik keperawatan,

sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan

keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang benar, akan tetapi

lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien, sehingga perlu

diperhatikan.

5. Teori Nightingale memandang Pasien dalam kontek lingkungan keseluruhan :

Page 22: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 22/41

Lingkungan fisik, Psikologis, dan Sosial.

6. Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan pasien, dimana perawta

lebih dituntut harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, dan sosial pasien selalu

nyaman dengan lingkungan yang bersih.

7. Sebagai contoh : berdasarkan teori ada beberapa hal yang pelu di lakukan perawat pada

saat memberikan nutrisi kepada pasien adalah :

a. Jelaskan pentingnya nutrisi yang baik 

 b. Posisikan pasien merasa nyaman saat makan

c. Buat lingkungan sekitar nyaman

B. Fenomena Keperawatan

1. Florence Nigtingale yang mengamati fenomena bahwa pasien yang dirawat dengan

keadaan lingkungan yang bersih ternyata lebih cepat sembuh.

2. Karena masalah munculnya dari dunia empirik, maka proses berpikir tersebut

diarahkan pada pengamatan objek dalam dunia empirik.

3. Dalam menghadapi masalah perawat memunculkan reaksi yang berbeda-beda sesuai

dengan cara berpikirnya.

4. Ilmu dimulai dengan fakta dan kemudian akan diakhiri dengan penemuan fakta pula.

Fakta akan menghasilkan suatu teori yang menjelaskan tentang gejala yang terdapat

dalam dunia nyata dan memberikan prediksi terhadap permasalahan tersebut.

5. Teori keperawatan merupakan abstraksi intelektual yang merupakan gabungan antara

 pendekatan rasional dengan pengalaman empirik perawat dalam praktik keperawatan.

Dalam hal ini teori merupakan suatu penjelasan yang bersifat rasional yang sesuai dengan

objek yang dijelaskan.

C. Kaji dan analisis fenomena

Analisis masalah mencakup langlah-langkah berikut :

1. Langkah pertama dalam analisa suatu fenomena adalah mengidentifikasi faktor-faktor 

yang kemunkinan menjadi pencetus terjadinya suatu fenomena tersebut.

2. Rumusan ini mengandung pertanyaan mengenai objek empiris dan faktor-faktor yang

terkait di dalamnya. Rumusan masalah didapat melalui pengamatan terhadap objek 

empiris yang menjadi fokus utamanya

D. Solusi

1. Mempelajari dan menentukan masalah prioritasnya

Page 23: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 23/41

2. Menyusun alternatif penyelesaian

3. Menentukan tindakan yang mempunyai kemungkinan paling besar akan berhasil

dengan akibat yang paling menguntungkan

4. Bertindak (modifikasi lingkungan) ciptakan lingkungan yang tenang, aman dan nyaman

5. Menilai / evaluasi

 b. Jane Watson

Manusia membutuhkan proses kepedulian dalam mempertahankan kesehatan

ataumeninggal dengan damai dan merupakan mekanisme personal, internal dan mental

spiritualuntuk kesembuhan diri sendiri

J e a n W a t s o n ( C a r i n g ) Car in g ad a l ah s ua tu i lmu p en g e ta h ua n

ya ng me nc ak up su at u ha l berperikemanusiaan, orientasi i lmu pengetahuan

manusia ke proseskepedulian pada manusia, peristiwa, dan pengalaman.Il mu

 p e ng e tah u an ca r i ng mel ip u t i s en i d an u mat man u s ia s e p er t i halnya ilmu

 pengetahuan. Perilaku caring meliputi mendengarkan penuh perhatian,

 penghiburan,k e j u j u r a n , k e s a b a r a n , t a n g g u n g j a w a b , m e n y e d i a k a n

i n f o r m a s i sehingga pasien dapat membuat suatu keputusan

JEAN WATSON

Philosophy and Science of Caring

A. filosofis keperawatan

1. Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa human

science and human care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan.

Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empirisdengan estetika, humanities dan kiat/art (Watson,1985).

2. Secara umum dapat didefinisikan sebagai model konseptual atau kerangka kerja yang

menyediakan kerangka acuan bagi perawat untuk membimbing pemikiran mereka,

 pengamatan, interpretasi dan praktek perawat (seadhouse, 2000) www. Lotsofessays.com

B. salah satu teori filosofis keperawatan

1. Berfokus pada harga diri individu (menghargai kelebihan dan kekurangan klien)

2. Manusia adalah unik (memiliki respon yang berbeda-beda terhadap kondisi sakit)

3. Memandang manusia sebagai aspek yang utuh

Page 24: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 24/41

4. Memandang klien sebagai subjek dan bukan sebagai objek 

C. Fenomena keperawatan yang ada di tempat kerja

• Tindakan pemasangan infus kepada pasien

D. Analisis fenomena

1. Berfokus pada harga diri individu; meminta persetujuan klien

2. Memandang manusia sebagai individu yang unik; respon klien berbeda-beda terhadap

tindakan infus

3. Pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu pengetahuan

4. Manusia dipandang sebagai sosok yang utuh; dalam tindakan pemberian infus

 berdasarkan kebutuhan klien, menunjukkan rasa empati dan tujuan tindakan dan

melibatkan keluarganya dan mempersilahkan klien untuk berdoa’

Manusia dipandang sebagai sosok yang utuh; dalam tindakan pemberian infus

 berdasarkan kebutuhan klien, menunjukkan rasa empati dan tujuan tindakan dan

melibatkan keluarganya dan mempersilahkan klien untuk berdoa’

E. solusi terkait fenomena

Membuat standar operasional prosedur:

1. Mengkaji kebutuhan klien akan kebutuhan tindakan infus

2. Menjelaskan pada klien tentang tindakan pemasangan infus

3. Memberi kesempatan pada klien untuk bertanya atau kalarifikasi

4. Meminta persetujuan klien (inform consent)

5. Menjelaskan kepada keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan serta melibatkan

keluarga saat tindakan dilakukan

6. Menjaga privasi klien

7. Sebelum tindakan klien dipersilhkan untuk bedoa’

8. dokumentasi

F. Kesimpulan

Falsafah keperawatan menurt jean watsen adalah human care is the heart of nursing :

Aplikasi caring menurut watson:

1. Berfokus pada harga diri individu

2. Melihat manusia adalah unik 

3. Memandang manusia sebagai makhluk yang utuh

4. Pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan

5. Memandang klien sebagai subjek 

Page 25: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 25/41

c. Marylin Anne Ray

PHYLOSOFICAL THEORY

Marylin Anne Ray

Theory of Bureaucratic caring

1. Caring

a. sebagai gambaran yang komplek, terhadap kondisi transkultural, berhubungan dengan

 proses mencakup etika dan spiritual yang berhubungan dengan budi dan perilaku yang

 baik yang didasarkan atas kasih sayang sebagai respon terhadap suatu kebutuhan,

 penderitaan dan keadaan lain.

 b. Caring dalam suatu budaya/sosial termasuk budaya individu maupun budaya dalam

organisasi misalnya rumah sakit.

2. Spiritual

a. Dalam konteks Spiritual dibutuhkan kreativitas dan pilihan dalam konteks komunitas

 b. Contoh; seorang perawat tidak berhak memaksakan suatu kepercayaan tetapi hanya

menjadi fasilitator terhadap hal-hal yang terkait dengan masalah spiritual etik 

3. Pendidikan

• Program pendidikan formal dan informal dengan menggunakan media audiovisual

sebagai sumber informasi dan melalui bentuk-bentuk lain pengajaran yang berhubungan

dengan caring.

4. Physical

• Faktor fisik sangat berpengaruh terhadap biologis dan mental karena pikiran & tubuh

merupakan suatu kesatuan yang saling mempengaruhi.

5. Sosial Budaya

• Contoh sosial budaya adalah etnik, budaya, struktur keluarga, hubungan antara teman

dan keluarga, komunikasi, interaksi sosial, dukungan.

6. Legal

a. Berhubungan dengan tanggung jawab dan tanggung gugat yang selalu berhubungan

dengan aturan dan prinsip hukum

 b. Contoh prosedur tindakan, inform consent, privasi dan hal-hal yang terkait dengan

keadaan malpraktek yang menjadi tanggung gugat terhadap klien, keluarga dan tenaga

 profesional

7. Teknologi

• Dalam perawatan menggunakan teknologi modern seperti penggunaan mesin untuk 

Page 26: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 26/41

diagnostik test, terapi dan penggunaan komputer dalam pendokumentasian

8. Ekonomi

• Caring berhubungan dengan faktor keuangan, sistem asuransi, sebagai penunjang.

9. Politik.

• Sebagai kekuatan yang mempengaruhi perawat dalam pengambilan keputusan dan

 bagaimana perawat melakukan pelayanan kesehatan.

Kasus

Seorang pasien masuk rumah sakit dengan kondisi emergency tetapi disisi lain pasien

mengalami kesulitan ekonomi, dimana pasien tidak mampu membayar administrasi rumah

sakit sedangkan pasien ini butuh pelayanan cepat sementara perawat yang bertugas

menolak untuk melakukan tindakan karena menunggu administrasi selesai

1. Caring

• Memberikan perhatian kepada pasien berdasarkan kebutuhan berdasarkan kasih sayang,

tulus dan adil serta bertanggung jawab

2. Spiritual

• Secara etis perawat seharusnya memberikan dukungan moral dan mengerjakan

kewajibannya

3. Pendidikan

• Sharing informasi tentang sistem pelayanan rumah sakit sebagai bentuk pendidikan

kepada pasien

4. Physical

• Perawat harus memberikan pelayanan keperawatan untuk memberikan kepuasan secara

 psikis

5. Sosial kultur • menghormati nilai sosial pasien

• menjelaskan dengan sikap terapeutik (ramah

6. Legalitas

• Perawat harus bekerja berdasarkan standar 

• Melibatkan tim kesehatan yang lain

7. Teknologi

• Tindakan harus dikerjakan sesuai prosedur melalui pemeriksaan dari sederhana sampai

kompleks

Page 27: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 27/41

8. Ekonomi

• Menyelesaikan pengambilan keputusan terkait pendanaan oleh pasien

9. Politik 

• Membuat keputusan harus melibatkan tim kesehatan seperti dokter dan tenaga rekam

medik administrasi

Tindakan

1. Caring

• Memberikan perhatian kepada pasien berdasarkan kebutuhan berdasarkan kasih sayang,

tulus dan adil serta bertanggung jawab

2. Spiritual

• Secara etis perawat seharusnya memberikan dukungan moral dan mengerjakan

kewajibannya

3. Pendidikan

• Sharing informasi tentang sistem pelayanan rumah sakit sebagai bentuk pendidikan

kepada pasien

4. Physical

• Perawat harus memberikan pelayanan keperawatan untuk memberikan kepuasan secara

 psikis

5. Sosial kultur 

• menghormati nilai sosial pasien

• menjelaskan dengan sikap terapeutik (ramah dan akrab)

6. Legalitas

• Perawat harus bekerja berdasarkan standar 

• Melibatkan tim kesehatan yang lain

7. Teknologi

• Tindakan harus dikerjakan sesuai prosedur melalui pemeriksaan dari sederhana sampai

kompleks

8. Ekonomi

• Menyelesaikan pengambilan keputusan terkait pendanaan oleh pasien

9. Plotik 

• Membuat keputusan harus melibatkan tim kesehatan seperti dokter dan tenaga rekam

medik administrasi

Page 28: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 28/41

e. Kari Martinson

f. Katy Ericson

PHYLOSOPHYCAL THEORIES

KATIE ERICKSON

Theory of Caritative Caring.

A. Yang dimaksud dengan teori filosofis keperawatan (Phylosophical Theories)

a. Filosofi adalah pandangan (view point) dari suatu teori yang meliputi asumsi,

keyakinan dan nilai dari teori tersebut dan merupakan pegangan bagi setiap orang yang

menggunakannya.

 b. Teori adalah kumpulan konsep, defenisi dan dalil yang memproyeksikan pandangan

yang sistematis terhadap suatu fenomena dengan merancang suatu hubungan yang

spesifik antara konsep-konsep dan bertujuan untu menjelaskan, memprediksi atau

mengontrol suatu fenomena.

Menurut Chinn & Kramer (1991) teori adalah suatu struktur ide yang kreatif yang sangat

teliti untuk memproyeksikan suatu pandangan sistematis dan mempunyai maksud tertentu

terhadap suatu fenomena yang bersifat sementara.

c. Filosofi Keperawatan è Keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang terdapat

dalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan tindakan

keperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yg

membutuhkan.

d. Kesimpulan : Teori filosofi Keperawatan è Kumpulan konsep, dalil, ide yg kreatif yg

sangat teliti untuk memproyeksikan suatu pandangan sistematis kemudian dijadikan

keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang terdapat dalam pemahaman

seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan tindakan keperawatan dalam

memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yg membutuhkan.

B. Salah satu yang termasuk dalam teori filosofi keperawatan adalah TEORI KATIE

ERICKSON (Caritative Caring)

Konsep dasar dari caritative caring oleh Erikson adalah :

1. CaritasMengandung makna; cinta dan kemurahan hati. Caritas merupakan motif dasar dari ilmu

Page 29: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 29/41

caring, artinya bahwa keyakinan, harapan dan cinta dicapai dengan perantaraan caring

melalui tindakan pemeliharaan, pelaksanaan (playing), dan pembelajaran

2. Caring Communion

Caring comunion mengandung konteks pengertian dari caring dan menjadi struktur yang

menentukan realitas caring. Caring comunion terdiri dari intensitas dan vitalitas;

kehangatan, keakraban, ketenangan, ketanggapan, kejujuran dan toleransi. Dalam caring

comunion memungkinkan hubungan antara seseorang dengan orang lain dimana individu

memiliki perasaan bahwa suatu saat dia bisa saja mengalami keadaan yang sama dengan

orang lain. Caring comunion adalah apa yang menyatukan dan mengikat individu/manusia

tersebut sehingga membuat caring itu berarti

3. Tindakan caring

Erikson mengatakan bahwa tindakancaring merupakan suatu seni/cara menjadikan sesuatu

yang kurang spesial menjadi sangat special

4. Etika Caritatve Caring

Etika caritative caring terdiri dari etika caring itu sendiri yang ditetapkan oleh motif 

caritas. Etika caring menitik beratkan pada hubungan dasar antara pasien dan perawat,

dimana saat perawat menemui pasien memenuhi batasan-batasan etika yang jelas. Sikap

yang ditampakkan dilakukan melalui pendekatan- pendekatan yaitu tanpa ada prasangka

dan tetap melihat manusia sebagai makhluk yang bermartabat. Dalam hal ini, kita akan

 berkorban sesuatu dari diri kita demi orang lain.

5. Martabat

Dalam berinteraksi dengan pasien perlu diperhatikan martabat pasien. Ada dua jenis

martabat, yaitu martabat yang mutlak dan martabat yang relatif. Martabat yang relatif 

dipengaruhi/dapat diperoleh dari budaya.

6. Menerima panggilan/undangan/invitasi

Perawat datang mengunjungi pasien dan memberikan tindakan perawatan atas permintaan

atau undangan dari pasien/keluarga sendiri. Dalam hal ini, perawat berusaha memberikan

yang terbaik dengan memenuhi kebutuhan dasar pasien.

7. Penderitaan

Penderitaan ada yang dihubungkan dengan kondisi sakit, perawatan, dan kehidupan.

Penderitaan yang dihubungkan dengan kondisi sakit dimana pasien mengalami

 penderitaan karena kondisi sakitnya tersebut. Penderitaan yang dihubungkan dengan perawatan, dimana kadang pasien mengalami penderitaan akibat pada saat diberi tindakan

Page 30: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 30/41

 perawatan, kurang dipertimbangkan masalah martabat pasien, kurangnya keramahan

 petugas, adanya kesalahan tindakan, dan terapi latihan yang menyiksa. Hal tersebut

menimbulkan penderitaan dalam kehidupan pasien

8. Penderitaan manusia

Pasien dalam hal ini manusia yang mengalami penderitaan. Keadaan yang digambarkan

oleh pasien saat dia mengalami sakit dimana pada saat itu ia memikul penderitaan

9. Rekonsiliasi

Rekonsiliasi merupakan suatu bentuk drama dari penderitaan dimana seseorang yang

menderita ingin memastikan penderitaan yang dialaminya dan diberi kesempatan dan

mencapai rekonsoliasi/kedamaian

10. Budaya caring

Budaya caring merupakan konsep dimana Erikson menggunakan lingkungan berdasar 

 pada elemen budaya sebagai tradisi, ritual dan nilai-nilai dasar. Budaya yang berbeda

memiliki dasar perubahan nilai etos. Bila suatu comunion muncul berdasarkan etos,

 budaya menjadi lebih menarik. Budaya caring menunjukkan sikap tanggap terhadap

manusia, martabat dan kesuciannya dalam membentuk tujuan communion

C. Mengidentifikasi dan memilih fenomena keperawatan

Kasus :

Tn. A berumur 68 tahun, seorang pensiunan guru datang seorang diri ke RS untuk 

memeriksakan diri dengan keluhan pusing,jantung berdebar-debar,keringat

dingin,pandangan berkunang-kunang,dan hasil laboratorium GDS 50 mg/dl. Dari

 pengkajian diketahui bahwa klien ini sudah menderita DM sejak 4 tahun terakhir. Dalam

komunikasi antara klien dan perawat, klien mengatakan bahwa ia merasa hidup sendiri

walaupun ia tinggal bersama 2 orang anaknya, tetapi mereka tidak mempedulikan dirinya.

Klien mengatakan bahwa anak-anak hanya sibuk dengan urusan masing-masing bahkan

untuk berkumpul dengan anaknya sangat jarang terjadi.

Akhirnya klien dirawat di RS, kemudian Perawat meminta nomor keluarga yang dapat

dihubungi. Awalnya klien menolak namun dengan pengertian dari perawat akhirnya ia

memberikan nomor anggota keluarganya. Perawat kemudian menghubungi keluarga dan

menceritakan kondisi Tn. A. Dari komunikasi tersebut ternyata keluarga sangat

mencemaskan Tn. A karena ia tidak memberitahukan keluarga ketika akan meninggalkan

rumah. Keluarga mengatakan sejak ditinggal istri klien lebih banyak diam dan kadangmarah tanpa jelas penyebabnya, sehingga anak tidak memahami kebutuhan klien.

Page 31: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 31/41

Setelah komunikasi tersebut, keluarga menjenguk klien di RS, namun klien tidak 

menunjukkan respon yang baik. Ketika ia membutuhkan sesuatu ia tidak ingin dibantu

keluarga. Seperti kejadian pagi itu ia ingin makan namun harus disuap karena kelemahan

yang dialami ketika keluarga menawarkan bantuan klien tidak menerima ia lebih memilih

memanggil perawat. Melihat kondisi tersebut akhirnya perawat mengajak klien

 berkomunikasi membicarakan masalah tersebut.

Ketika berbincang-bincang dengn klien, klien mengatakan bahwa ia sangat nyaman di RS

karena perawat lebih memahami perasaannya di banding keluarganya sendiri, seandainya

keluarganya bias bersikap seperti perawat tentu ia sangat bahagia.

Kemudian perawat, dengan hati-hati meminta kepada Tn. A untuk memberikan

 pendapatnya tentang keluarga Tn. A dan ia bersedia untuk mendengar pendapat perawat.

Perawat bahwa sebenarnya keluarga sangat menyayangi klien dan ingin selalu menemani

klien namun kesibukan mereka yang tidak bisa ditinggalkan sehingga kadang keluarga

tidak ditempat ketika klien membutuhkan. Namun keluarga berjanji akan berusaha

mengatur waktu agar mereka dapat bergantian merawat bapak. Perawat juga mengatakan

akan membantu keluarga bagaimana cara merawat klien ketika nanti pulang ke rumah

sehingga nantinya klien tidak marasa terabaikan. Ketika klien mendengar pendapat

 perawat, klien tersebut menunduk dan menangis serta mengatakan bahwa memang

sebenarnya anak-anaknya sayang kepadanya. Mereka tidak pernah mengeluh, apalagi

 berkata kasar kepadanya. Mereka sangat ramah dan berusha sabar menghadapi klien yang

diakui klien sering membuat anak-anaknya bingung.

Kemudian klien meminta perawat untuk memanggil anaknya dan meminta maaf kepada

mereka demikian pula sang anak meminta maaf kepada ayahnya dan berjanji akan selalu

menyayangi dan memperhatikan klien.

D. Analisa dari fenomena tersebut berdasarkan teori Katie Erickson:

1. Caritas : klien tidak mendapatkan perhatian dari keluarga dan mengannggap perawat

lebih dapat memberikan perhatian kepada klien

2. Caring communion : perawat menyadari pentingnya kehangatan, ketenangan,

ketanggapan, kejujuran dan toleransi

3. Tindakan caring : menjadikan klien sebagai orang yang sangat penting diperhatikan

4. Etika caritative caring : melihat klien sebagai seorang yang bermartabat, perawat rela

 berkorban demi orang lain5. Martabat : perawat perlu memperhatikan martabat pasien

Page 32: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 32/41

6. Menerima panggilan : ketika klien membutuhkan perawat, maka perawat segera

menemui klien

7. Penderitaan : klien sedang menderita sakit DM yang berdampak pada penurunan

kondisi kesehatannya. Keramahan perawat membuat klien dapat merasa lebih nyaman di

RS disbanding di rumah bersama keluarga

8. Penderitaan manusia : klien merasa beban yang dirasakan tidak mendapat perhatian

dari keluarga sehingga dirinya merasa sendiri.

9. Rekonsiliasi : memberikan kesempatan kpd klien untuk mendapatkan kedamaian.

Kedamaian mulai dapat dirasakan klien ketika ia mulai menyadari kasih saying dan

 perhatian dari keluarga yang selama ini ia rindukan.

10. Budaya caring : ketika sakit, maka berdasarkan budaya, ketika seorang sakit mereka

sangat membutuhkan support dari klg. Support keluarga membuat klien bersemangat dan

menjalani hidupnya dengan lebih damai, aman dan tentram.

E. Solusi terkait fenomena tersebut

1. Perawat mampu memberikan caring kepada klien berupa kehangatan, ketenangan,

ketanggapan, serta keakraban shg membuat caring itu berarti

2. Perawat menunjukkan etika caring yang begitu menghargai klien dan melakukan

 pendekatan-pendekatan tanpa adanya prasangka-prasangka buruk terhadap klg ataupun

klien

3. Ketika terjadi konflik antara klien dan keluarga maka perawat berperan dalam

menyatukan klien dan keluarganya

4. Untuk menerapkan caritative caring, maka perawat dituntut mampu melakukan

komunikasi terapeutik, membina hubungan saling percaya dan mampu melihat keadaan

dan situasi kapan kita dapat memberikan masukan kepada klien agar apa yang kita

sampaikan dapat diterima oleh klien.

d. Patricia Benner 

Menurut Benner, secara umum konsep teori keperawatan didasarkan atas etika

keperawatan yang berhubungan dengan pasien secara keseluruhan yang disebut denagn

 pendekatan interpretative. Kekuatan utama dari keperawatan adalah jenis perawatan yang

 berhubungan dengan masalah mental pasien, stress dan emosi serta praktik klinis.

 

Page 33: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 33/41

PATRICIA BENNER 

FROM NOVICE TO EXPER 

“EXELLENCE AND POWER IN CLINICAL NURSING PRACTICE”

A. TINJAUAN KONSEP

a. Teori filosofis keperawatan

Teori merupakan kumpulan konsep, defenisi dan usulan yang memproyeksikan sebagai

 pandangan sistematis atas penomena dengan merancang hubungan-hubungan khusus

diantara konsep- konsep untuk keperluan penggambaran, penjelasan, perkiraan atau

 pengendalian fenomena.

Filosofis keperawatan merupakan keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan moral yang

terdapat dalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari sifat, perilaku, dan

tindakan keperawatan dalam memberikan layanan keperawatannya kepada mereka yang

membutuhkan

Jadi teori filosofi keperawatan merupakan konsep keyakinan yang berasal dari nilai , etik,

dan moral yang mendasari sifat, perilaku dan tindakan keperawatan.

 b. Contoh teori filosofis keperawatan

Teori “From Novice To Expert” yang dikembangkan oleh Patricia Benner diadaptasi dari

“Model Dreyfus” yang dikemukakan oleh Hubert Dreyfus dan Stuart Dreyfus. Teori From

 Novice to Expert menjelaskan 5 tingkat/tahap akuisisi peran dan perkembangan profesi

meliputi: (1) Novice, (2) Advance Beginner, (3) competent, (4) proficient, dan (5) expert.

B. Penjelasan dari ke lima tingkatan tersebut adalah sebagai berikut

1. Novice

Tingkat Novice pada akuisisi peran pada Dreyfus Model, adalah seseorang tanpa latar 

 belakang pengalaman pada situasinya. Perintah yang jelas dan atribut yang obyektif harus

diberikan untuk memandu penampilannya. Di sini sulit untuk melihat situasi yang relevan

dan irrelevan. Secara umum level ini diaplikasikan untuk mahasiswa keperawatan, tetapi

Benner bisa mengklasifikasikan perawat pada level yang lebih tinggi ke novice jika

ditempatkan pada area atau situasi yang tidak familiar dengannya.

2. Advance Beginner 

Advance Beginner dalam Model Dreyfus adalah ketika seseorang menunjukkan

 penampilan mengatasi masalah yang dapat diterima pada situasi nyata. Advance beginner 

mempunyai pengalaman yang cukup untuk memegang suatu situasi. Kecuali atribut danciri-ciri, aspek tidak dapat dilihat secara lengkap karena membutuhkan pengalaman yang

Page 34: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 34/41

didasarkan pada pengakuan dalam konteks situasi.

Fungsi perawat pada situasi ini dipandu dengan aturan dan orientasi pada penyelesaian

tugas. Mereka akan kesulitan memegang pasien tertentu pada situasi yang memerlukan

 perspektif lebih luas.

Situasi klinis ditunjukkan oleh perawat pada level advance beginner sebagai ujian

terhadap kemampuannya dan permintaan terhadap situasi pada pasien yang membutuhkan

dan responnya. Advance beginner mempunyai responsibilitas yang lebih besar untuk 

melakukan manajemen asuhan pada pasien, sebelumnya mereka mempunyai lebih banyak 

 pengalaman. Benner menempatkan perawat yang baru lulus pada tahap ini.

3. Competent

Menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan yang

lain, advance beginner akan menjadi competent. Tahap competent dari model Dreyfus

ditandai dengan kemampuan mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang

diperlkan untuk suatu situasi dan sudah dapat dilepaskan.

Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah penampilan pada

tahap competent. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada

respon pasien, lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada dirinya.

Tingkat competent adalah tingkatan yang penting dalam pembelajaran klinis, karena

 pengajar harus mengembangkan pola terhadap elemen atau situasi yang memerlukan

 perhatian yang dapat diabaikan. Competent harus mengetahui alasan dalam pembuatan

 perencanaan dan prosedur pada situasi klinis. Untuk dapat menjadi proficient, competent

harus diizinkan untuk memandu respon terhadap situasi.

Point pembelajaran yang penting dari belajar mengajar aktif pada tingkatan competent

adalah untuk melatih perawat membuat transisi dari competent ke proficient.

4. Proficient

Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk melihat perubahan yang

relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan respon keterampilan

dari situasi yang dikembangkan. Mereka akan mendemonstrasikan peningkatan percaya

diri pada pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat

dengan keluarga dan pasien.

5. Expert

Benner menjelaskan pada tingkatan ini perawat expert mempunyai pegangan intuitiv darisituasi yang terjadi sehingga mampu mengidentifikasi area dari masalah tanpa kehilangan

Page 35: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 35/41

 pertimbangan waktu untuk membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian.

Perubahan kualitatif pada pada expert adalah “mengetahui pasien” yang berarti

mengetahui tipe pola respon dan mengetahui pasien sebagai manusia. Aspek kunci pada

 perawat expert adalah:

1. Menunjukkan pegangan klins dan sumber praktis

2. Mewujudkan proses know-how

3. Melihat gambaran yang luas

4. Melihat yang tidak diharapkan

C. Solusinya

Dalam tatanan pelayanan hendaknya dibuat pembagian tugas yang jelas untuk setiap

tingkat/ jenjang dari novice – expertVsesuai dengan kemampuan dan wewenang

SKENARIO

PATRICIA BENNER : FROM NOVICE TO EXPERT : EXCELLENCE AND POWER 

IN CLINICAL NURSING PRACTICE

Tn A. umur 50 tahun dirawat di ruang CVCU RSWS , dengan diagnosa CHF NYHA IV

Keluhan pada saat dikaji, pasien sesak, batuk, dan sangat lemas serta susah BAB Dari

 pemeriksaan fisik didapat TD : 180/100 mmHg, Suhu : 36’70C, RR : 36 x/mnt, Nadi :

120x/mnt, Odem pada kaki. Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan : Albumin 2,1

mg/dl, dan hasil EKG ditemukan Q Patologis dan OMI.

BABAK I (Novice)

(Setting)

(scene1)

Tn A, tampak berbaring posisi semi fowler, terpasang 02 via kanula nasal 4 l/m. Pasien

nampak gelisah. Narrator :

Situasi pada babak ini menggambarkan bagaimana seorang perawat dalam level NOVICE

 bekerja. Ida adalah seseorang tanpa latar belakang pengalaman pada situasinya, dalam hal

ini diwakili dalam peran sebagai mahasiswa keperawatan yang sedang praktik. Perintah

yang jelas dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk memandu penampilannya.

Clinical Instruktur (CI) adalah orang yang berperan dalam meberikan petunjuk dan

 perintah tersebut.

Page 36: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 36/41

(scene2)

Mahasiswa perawat dengan pembimbing klinik (CI) memasuki ruang pasien, CI

memberikan petunjuk cara perawatan pasien.

CI Selamat pagi Tn A, apa yang bapak rasakan hari ini ? bagaimana tidurnya semalam

 pak?

Tn A Sy tdk bisa tdr sus, karna sesak.

CI Ida (mahasiswa perawat) coba kamu ukur tanda – tanda vital nya Tn A dan takar 

urinnya.

Ida Baik Bu. (kemudia ida mengukur tanda vital Tn A, mengamati urin yang ditampung

sejak 3 jam sebelumnya. Hasil pengukuran TD 180/100 mmHg, urin output 40 ml dalam

waktu 3 jam)

BABAK II (Beginner & Competent)

(scene 3)

(Setting)

Kamar Tn A.

(Narrator) :

Babak ini menggambarkan bagaimana perawat dalam level ADVANCE BEGINNER,

dalam hal ini diperankan Ns Beginner. menunjukkan penampilan mengatasi masalah yang

dapat diterima pada situasi nyata. Benner menempatkan perawat yang baru lulus dalam

level ini…. Peristiwa ini terjadi pada hari berikutnya…. Tn A sedang tiduran, tetapi

terlihat lebih lesu dari biasanya, dan tidur dengan memejamkan mata. Ns Beginner sedang

memeriksa catatan medis laporan hari sebelumnya

(Scene 3)

 Ns Beginer membaca catatan perkembangan Tn A dengan kondisi TD meningkat menjadi190/100 mmHg, Tn A mengeluh sangat pusing dan mata berkunang-kunang.

 Ns Beginer (kening berkerut, tampak berfikir) Kok perkembangan Tn A seperti ini ? TD

semakin meningkat (190/100 mmHg). Coba Saya cek dulu. (kemudian Ns. Beginer 

melakukan pengecekan, dan ternyata benar. Ns. Beginer melanjutkan melakukan

 pemeriksaan fisik dan mendapatkan hasil oedem (+), urin output 30 ml dalam 3 jam dan

 berwarna sangat pekat.

 Ns. Beginer (melaporkan kepada perawat competent). Ns. Compi saya lihat kondisi Tn A

Page 37: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 37/41

semakin memburuk, TD semakin tinggi, urine output hanya 30 ml dalam 3 jam, dan

mengeluh kepala pusing serta mata berkunang-kunang. Saya pikir Tn A perlu penanganan

lebih lanjut lagi. Menurut saya Tn A perlu dilakukan pemeriksaan ulang laboratorium

 protein urine, observasi secara ketat TD, urine output, dan keadaan umum Tn A karena

 berdasarkan teori, nanti berakibat buruk.

 Ns. Competence (mendengarkan laporan Ns Beginner dengan mengangguk-angguk,

kemudian meminta catatan medis yang dipegang Ns Beginner.)

Kamu betul Ns Gin. Mari kita cek bersama-sama… (Ns Competent dan Ns Beginner 

 bersama-sama ke ruangan Tn A.

 Ns. Competence Selamat pagi Tn A. Rapi sekali hari ini.

Tn A Selamat Pagi Suster (duduk di tepi tempat tidur. Kemudian memejamkan

matanya… sebentar 

 Ns. Competence (mengamati tingkah laku Tn A) bagaimana perasannya pagi ini pak?

sepertinya ada yang mengganggu?

Tn A (mengambil napas dalam, masih sambil memicingkam mata seperti orang silau) Ini,

kepala pusing terus. Kaki ini rasanya tambah besar saja (sambil menunjuk kaki).

 Ns Competence He-eh… Baik Tn A kita periksa dulu ya. (sambil mengambil tensimeter 

dan stetoskop. Ns. Beginner membantu memasangkan mansetnya. Sementara Ns

Competence melakukan pemeriksaan fisik pada kepala dan selanjutnya melakukan

 pemeriksaan tekanan darah. Setelah melakukan pemeriksaan tekanan darah, Ns

Competence mengecek kantung urin yang ada. Setiap hal yang berkaitan dengan

 peningkatan tekanan darah di tanyakan pada Tn A dengan penuh perhatian)

(Narrator)

Aktivitas yang dilakukan Ns Competent menunjukkan penguasaanya pada kasus yang

sedang dihadapi. Tahap competent dari model Dreyfus ditandai dengan kemampuan

mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang diperlukan untuk suatu situasi dan

sudah dapat dilepaskan. Level ADVANCE BEGINNER akan menjadi COMPETENT

dengan menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan mengikuti kegiatan

yang lain.

Konsisten, kemampuan memprediksi, dan manajemen waktu adalah penampilan pada

tahap competent. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih pada

respon pasien, lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis pada dirinya.Situasi berikut ini menggambarkan bahwa Ns Competence berkonsultasi dengan Ns

Page 38: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 38/41

Proficient sebagai penanggung jawab utama perawatan pasien atau Perawat Primernya.

BABAK III (Competent, Proficience dan Expert)

(Narrator)

Perawat pada level PROFICIENT menunjukkan kemampuan baru untuk melihat

 perubahan yang relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan mengimplementasikan

respon keterampilan dari situasi yang dikembangkan. Mereka akan mendemonstrasikan

 peningkatan percaya diri pada pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini

mereka banyak terlibat dengan keluarga dan pasien.

(Setting)

 Nurse Station

(Scene 4)

 Ns. Proficient Ns Compi, pemeriksaan urin terakhir Tn A sudah dilakukan?

 Ns. Competence 15 menit yang lalu, diperiksa protein urin ulang, tetapi hasilnya belum

ada.

 Ns. Profocient Coba kita telp petugas lab, tanyakan langsung hasilnya. (hasil pemeriksaan

 protein urin ). Coba dilihat terapi diuretiknya.

(Lasix 2 x 10 mg).

Kemudian Ns Proficient datang ke ruang rawat Tn A untuk berinteraksi/berdialog dengan

Tn A dan keluarganya.

(Scene 5)

(Setting)

Ruang perawatan Tn A

 Ns. Proficient Selamat Siang Tn A, ibu, dan keluarga. Apa yang Tn A rasakan sekarang?Tn A (lemah, lesu). Saya masih pusing suster dan rasanya sakit saya semakin berat. Badan

saya bengkak-bengkaknya tidak berkurang Sus?

 Ns. Proficient oh begitu ya? Memang kondisi Tn A masih Sangat lemah, karena tekanan

darahnya masih tinggi, kemudian dari hasil pemeriksaan albumin masih 2,1, air kencing

yang keluar juga masih sedikit ya pak. (kemudian Ns.Proficient menjelaskan tentang

 proses penyakitnya kepada pasien dan keluarganya). oh iya Tn A, selama ini apakah

 bapak pernah dirawat dengan gejala yang sama? Bagaimana pola makan dalam keluarga

ibu/bapak? Apakah sering/senang mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung

Page 39: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 39/41

garam dan berlemak? Apakah ada anggota keluarga lain yang mempunyai penyakit

 jantung? bagaimana aktifitas bapak sehari-hari ? Dll (kaji hal-hal yang terkait dengan

 jantung).

Tn A ya, saya pernah masuk RS sekitar 2 tahun yang lalu dengan keluhan yang sama dgn

sekarang. Saya suka makan coto, bapak saya meninggal karna penyakit jantung. Saya

sangat sibuk dikantor mulai pagi sampai sore dan saya jarang berolahraga.

(Narrator) :

Perawat dengan kemampuan level PROFICIENT memerlukan pembelajaran terus

menerus dengan berdiskusi dengan koleganya baik yang setingkat maupun konsultasi

dengan level EXPERT.

Scene berikut menggambarkan bagaimana proses belajar seumur hidup itu berjalan.

Perawat level PROFICIENT berdiskusi dengan perawat EXPERT. Perawat Expert dalam

hal ini dapat berperan sebagai penyelia maupun juga sebagai sejawat Perawat Primer atau

 bisa juga pembimbing seniornya. Perawat EXPERT dalam hal ini memulai proses

 pembelajaran. Perawat EXPERT dalam cerita ini adalah perawat senior di ruang rawat ini.

(Scene 6

(Setting)

 Nurse Station

 Ns. proficient berdialog dengan Ns. Expert untuk membicarakan kasus Tn A

 Ns. Expert Ns. Profi, bagaimana perkembangan kondisi Tn A?

 Ns. Proficient saat ini kondisi Tn A masih lemah sesuai dengan hasil pemeriksaan fisik 

maupun laboratorium. Saya juga mendapatkan data bahwa Tn A memang memiliki

riwayat penyakit jantung dan mempunyai kebiasaan pola makan yang banyak 

mengandung lemak dan garam. Riwayat keluarga klien dengan penyakit jantung. .

Bagaimana menurut Ns. Ert ?

 Ns. Expert oh…..begitu. berarti kita perlu menindak lanjuti kasus Tn A ini.

Kemudian Ns. Expert mengunjungi Tn A dan keluarganya di ruang rawat Tn A.

(Scene 7)

Page 40: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 40/41

 Ns. Expert Selamat siang bapak dan ibu keluarga Tn A. Tadi perawat Ns Profi sudah

 banyak bertanya dan menjelaskan tentang kondisi Tn A. Saya harap Tn A dan keluarga

 bisa menerima situasi dan kondisi ini dengan terbuka, ikhlas, dan lapang dada. Memang

saat ini kondisi Tn A benar seperti apa yang sudah dijelaskan oleh perawat teman kami.

Tn A Iya suster, saya pasrah. Saya hanya berpikir masih ada Allah SWT, yang akan

membantu saya.

Istri Tn A Saya dan keluarga juga pasrah menyerahkan semua pada Yang Kuasa.

 Ns. Expert Ya..bagus. segala sesuatu memang harus kita serahkan kepada Allah SWT.

Kami disini sebagai tim kesehatan/keperawatan hanya berusaha, dan yang menentukan

Allah SWT. Selanjutnya kira-kira apa yang akan bpk lakukan terkait dengan masalah

yang bpk hadapi sekarang?

Tn A/istri Kami tidak tahu suster, sebaiknya bagaimana ya?

 Ns. Expert Baiklah…saya akan menjelaskan hal-hal yang sebaiknya bpk dan keluarga

 bisa lakukan. Saya akan memberikan gambaran / alternatif yang dapat Tn A dan keluarga

lakukan. Saya tidak akan memaksakan pilihan Tn A dan keluarga. Tn A sebaiknya

 berusaha untuk mulai melakukan pola hidup sehat dengan cara mengurangi makanan

 berlemak seperti coto kurangi juga makanan yang banyak mengandung garam, olahraga

ringan secara teratur misalnya jalan pagi, hindari stres, jangan terlalu memforsir tenaga,

istirahat yang cukup dan melakukan kontrol secara teratur serta hal paling penting adalah

lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah SWT. Saya kira itu saja Tn A.

Tn A Terimakasih atas sarannya sus…

 Ns. Expert dan Ns. Proficient meninggalkan ruangan…..

(narrator)

Demikian tadi cerita yang menggambarkan perkembangan kemampuan perawat dari

tingkat NOVICE – EXPERT yang merupakan teori Patricia Benner. Semoga gambaran

tersebut mewakili pemahaman yang sesuai.

Page 41: Tugas Sains Teori Keperawatan

7/16/2019 Tugas Sains Teori Keperawatan

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-sains-teori-keperawatan-5634f71d77b6b 41/41

7. Jelaskan konsep inti dari para theorist tersebut!

8. Menurut anda. Apakah Falsafah Keperawatan telah diterapkan oleh perawat?

Sudah, tetapi masih sebagian. Misalnya: Berfokus pada harga diri individu; meminta

 persetujuan klien. Memandang manusia sebagai individu yang unik; respon klien

 berbeda-beda terhadap tindakan infuse. Pemberian pelayanan kesehatan berdasarkan pada

ilmu pengetahuan. Manusia dipandang sebagai sosok yang utuh; dalam tindakan

 pemberian infus berdasarkan kebutuhan klien, menunjukkan rasa empati dan tujuan

tindakan dan melibatkan keluarganya dan mempersilahkan klien untuk berdoa’. Manusia

dipandang sebagai sosok yang utuh; dalam tindakan pemberian infus berdasarkan

kebutuhan klien, menunjukkan rasa empati dan tujuan tindakan dan melibatkan

keluarganya dan mempersilahkan klien untuk berdoa’

9. Mengapa falsafah keperawatan wajib menjadi landasan bagi perawat dalam melakukan

 praktik keperawatan?

Ya, karena falsafah keperawatan merupakan konsep dasar keperawatan yang sangat

 penting diterapkan dalam melakukan asuhan keperawatan secara holistic kepada klien

sehingga dapat meningkatkan kesembuhan pasien.

10. Apa dampak bila falsafah keperawatan tersebut tidak diterapkan oleh perawat, dan factor 

apa saja yang mempengaruhi perawat melakukan praktik keperawatan tanpa dilandasi

oleh falsafah keperawatan?