tugas s2
DESCRIPTION
PEMANFAATAN TEORI BELAJARTRANSCRIPT
1. Pendahuluan
Besarnya tuntutan zaman dan kebutuhan manusia telah menuntut dunia
pendidikan lebih aktif dan inovatif di dalam mengemban amanah Negara terutama
di dalam dunia pendidikan. Peran penting dunia pendidikan di dalam menunjang
keberhasilan peserta didik membutuhkan usaha yang serius. Keseriusan dunia
pendidikan dalam menjalankan fungsinya akan tercermin dalam perakteknya di
lapangan. Namun, jika melihat fakta dalam praktek pelaksanaan proses pendidikan
baik di lingkungan formal atau non formal menunjukkan bahwa data empiris
membuktikan belum tercapainya tujuan pendidikan yang sesuai dengan amanat
undang-undang.
Dalam praktek pengajaran di kelas, guru cendrung menggunakan metode
tradisional yang sudah tidak relevan dengan karakter siswa dan tuntutan zaman.
Guru cendrung menggunakan metode pembelajaran yang bersifat statis atau tidak
inovatif. Sehingga tidak heran jika mutu pendidikan belum memenuhi standar yang
berkualitas. Jika demikian yang terjadi di lapangan, maka guru dituntut lebih slektif
di dalam penggunaan metode atau model pendekatan pembelajaran. Model
pembelajaran harus mampu memberikan perubahan kearah peningkatan mutu
pendidikan yang lebih baik.
Pada makalah ini penulis mencoba untuk melakukan sebuah penelitian
terhadap penerapan model Gerlach dan Elly dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan materi menulis surat lamaran kerja di kelas XII bahasa Man Selong.
Melalui penerapan model Gerlach dan Elly ini diharapkan mampu memberi
kontribusi terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Adapun alasan
kenapa menjadikan MAN Selong sebagai setting penelitian karena peneliti sendiri
sebagai pengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah tersebut.
2. Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Gerlach dan Elly
Model pembelajaran Gerlach dan Ely merupakan suatu metode perencanaan
pengajaran yang sistematis. Model ini menjadi suatu garis pedoman atau suatu peta
perjalanan pembelajaran karena dalam model ini diperlihatkan keseluruhan proses
belajar mengajar yang baik, sekalipun tidak menggambarkan secara rinci setiap
komponennya. Dalam model ini juga diperlihatkan hubungan antara elemen yang
Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 1
satu dengan yang lainnya serta menyajikan suatu pola urutan yang dapat
dikembangkan dalam suatu rencana untuk mengajar.
Model yang dikembangkan oleh Gerlach dan Ely (1971) dimaksudkan
sebagai pedoman perencanaan mengajar. Pengembangan sistem instruksional
menurut model ini melibatkan sepuluh unsur, sebagai berikut:
a) Merumuskan tujuan pembelajaran (specification of object)
Tujuan instruksional harus dirumuskan dalam kemampuan apa yang
harus dimiliki pada tingkat jenjang belajar tertentu. Tujuan pembelajaran
harus bersifat jelas (tidak abstrak dan tidak terlalu luas) dan operasional
agar mudah diukur dan dinilai.
b) Menentukan isi materi (specification of content)
Bahan atau materi pada dasarnya adalah isi dari kurikulum yakni
berupa mata pelajaran atau bidang studi, topic/sub topic dan rinciannya. Isi
materi berbeda-beda menurut bidang studi, sekolah, tingkatan dan kelasnya,
namun isi materi harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapainya.
Pemilihan materi haruslah spesifik agar lebih mudah membatasi ruang
lingkupnya dan dapat lebih jelas dan mudah dibandingkan dan dipisahkan
dengan kelompok lainnya.
c) Menurut kemampuan awal/penilaian kemampuan awal siswa (Assesment of
Entering behaviors)
Kemampuan awal siswa ditentukan dengan memberikan tes awal.
Pengetahuan tentang kemampuan awal siswa ini penting bagi pengajar agar
dapat memberikan dosis pelajaran yang tepat; tidak terlalu sukar dan tidak
terlalu mudah. Pengetahuan tentang kemampuan awal juga berguna untuk
mengambil langkah-langkah yang diperlukan, misalnya apakah perlu
persiapan remedial.
d) Menentukan teknik dan strategi (Determination of strategy)
Menurut Gerlach dan Ely, strategi merupakan pendekatan yang dipakai
pengajar dalam memanipulasi informasi, memilih sumber-sumber, dan
menentukan tugas/peranan siswa dalam kegiatan belajar-mengajar. Dengan
perkataan lain, pada tahap ini pengajar harus menentukan cara untuk dapat
mencapai tujuan instruksional dengan sebaik-baiknya. Dua bentuk umum
tentang pendekatan ini adalah berntuk eksopose (espository) yang lazim
Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 2
dipergunakan dalam kuliah-kuliah tradisional, biasanya lebih bersifat
komunikasi satu arah, dan bentuk penggalian (inquiry) yang lebih
mengutamakan partisipasi siswa dalam proses belajar-mengajar. Dalam
pengertian instruksional yang sempit, metode ini merupakan rencana yang
sistematis untuk menyajikan pesan atau informasi instruksional.
e) Pengelompokan belajar (Organization of groups)
Setelah menentukan pendekatan dan metode, pengajar harus mulai
merencanakan bagaimana kelompok belajar akan diatur. Pendekatan yang
menghendaki kegiatan belajar secara mandiri dan bebas (independent
study) memerlukan pengorganisasian yang berbeda dengan pendekatan
yang memerlukan banyak diskusi dan partisipasi aktif siswa dalam ruang
yang kecil, atau untuk mendengarkan ceramah dalam ruang yang luas.
f) Menentukan pembagian waktu (Allocation of times)
Pemilihan strategi dan teknik untuk ukuran kelompok yang berbeda-beda
tersebut mau tidak mau akan memaksa pengajar memikirkan penggunaan
waktunya, yaitu apakah sebagian besar waktunya harus dialokasikan untuk
presentasi atau pemberian informasi, untuk pekerjaan laboratorium secara
individual, atau untuk diskusi. Mungkin keterbatasan ruangan akan
menuntut pengaturan yang berbeda pula karena harus dipecah ke dalam
kelompok-kelompok yang lebih kecil.
g) Menentukan ruang (Allocation of space)
Sesuai dengan tiga alternative pengelompokan belajar seperti pada no.5,
alokasi ruang ditentukan dengan menjawab apakah tujuan belajar dapat
dipakai secara lebih efektif dengan belajar secara mandiri dan bebas,
berinteraksi antarsiswa, atau mendegarkan penjelasan dan bertatap muka
dengan pengajar.
h) Memilih media instruksional yang sesuai (Allocation of Resources)
Pemilihan media ditentukan menurut tanggapan siswa yang disepakati. Jadi
tidak sekadar yang dapat memberikan stimulus rangsangan belajar. Gerlach
dan Ely mambagi media sebagai sumber belajar ini ke dalam lima katergori,
yaitu: (a) manusia dan benda nyata, (b) media visual proyeksi, (c) media
audio, (d) media cetak, dna (e) media display.
i) Mengevaluasi hasil belajar (evaluation of performance)
Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 3
Kegiatan belajar adalah interaksi antara pengajar dan siswa, interaksi antara
siswa dan media instruksional. Hakiakat belajar adalah perubahan tingkah
laku belajar pada akhir kegiatan instruksional. Semua usaha kegiatan
pengembangan instruksional di atas dapat dikatakan berhasil atau tidak
setelah tingkah laku akhir belajar tersebut dievaluasi. Instrumen evaluasi
dikembangkan atas dasar rumusan tujuan dan harus dapat mengukur
keberhasilan secara benar dan objektif. Oleh sebab itu, tujuan instruksional
harus dirumuskan dalam tingkah laku belajar siswa yang terukur dan dapat
diamati.
Gerlach dan Ely membagi media sebagai sumber belajar menjadi 5
kategori:
1) Manusia dan benda nyata
2) Media visual proyeksi
3) Media audio
4) Media cetak
5) Media display
j) Menganalisis umpan balik (analisys of feedback)
Analisis umpan balik merupakan tahap terakhir dari pengembangan
sistem instruksional ini. Data umpan balik yang diperoleh dari evaluasi,
tes, observasi, maupun tanggapan-tanggapan tentang usaha-usaha
instruksional ini menentukan, apakah sistem, metode, maupun media yang
dipakai dalam kegiatan instruksional tersebut sudah sesuai untuk tujuan
yang ingin dicapai atau masih perlu disempurnakan.
3. Penerapan Desain Pembelajaran Model Gerlach Dan Elly Dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia Dengan Materi Menulis Surat Lamaran Kerja Di Kelas Xii
Bahasa Man Selong
a. Merumuskan Tujuan Intruksional
Tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran terkait dengan menulis surat
lamaran kerja dengan menggunakan model pembelajaran Gerlach dan Elly adalah
sebagai berikut:
1) Siswa mampu menemukan unsur-unsur surat lamaran kerja
Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 4
2) Siswa mampu membuat surat lamaran kerja dengan baik dan benar
3) Siswa mampu menyunting surat lamaran pekerjaan yang salah.
b. Menentukan Isi Materi
Berdasarkan tujuan intruksional di atas maka materi yang relevan adalah sebagai
berikut:
1) Unsur-unsur surat lamaran pekerjaan
2) Struktur surat lamaran pekerjaan
3) Penggunaan bahasa dalam surat lamaran pekerjaan
4) Penggunaan EYD dalam surat lamaran pekerjaan
c. Penilaian Kemampuan Awal Siswa
Penilaian awal kepada siswa harus dilakukan untuk mengetahui sampai
sejauh mana kemampuan siswa di dalam menulis surat lamaran pekerjaan. Selain itu
manfaat yang diharapkan dari penilain awal kemampuan siswa adalah untuk
menentukan metode yang akan diterapkan. Langka-langkah yang ditempuh dalam
penilaian kemampuan awal siswa adalah sebagai berikut:
1) Guru memberikan apersepsi dengan pertanyaan ringan sesuai dengan materi
yang diajarkan, adapun bentuk pertanyaan yang disampaikan pada siswa adalah
seperti yang ada dalam tabel berikut ini:
PERTANYAAN SEPUTAR ISI
MATERI YANG DISAMPAIKAN
TANGGAPAN YANG DIBERIKAN
SISWA
1. Siapa yang tahu dianatara kalian
apa yang dimaksud dengan surat
lamaran pekerjaan?
Secara serentak siswa secara bersamaan
menjawab dengan system rebutan.
Namun disaat diminta ancungkan
tangan untuk menjawab siswa tidak
berani. Dan setelah ditunjuk satu
persatu siswa tersebut berani
memberikan definisi tentang surat
lamaran pekerjaan.
Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 5
2. Siapa yang pernah menulis surat
lamaran pekerjaan?
Semua siswa diam dan saling menatap,
dan tidak ada satu orang pun siswa yang
pernah menulis surat lamaran, namun
ada satu orang siswa yang menyeletuk
kalau dia pernah melihat surat lamaran
yang pernah dibuat oleh kakaknya.
3. Siapa yang berani menunjukkan
minimal satu contoh unsur-unsur
surat lamaran pekerjaan.
Ada beberapa siswa yang sudah melihat
surat lamaran tersebut merespon dan
menyebutkan salah satu unsur yang ada
di dalam surat lamaran kerja..
2) Berdasarkan tes awal yang dilakukan oleh guru tadi, guru sudah pasti memiliki
gambaran secara umum mengenai kemampuan yang dimiliki siswanya.
Mengacu pada tanggapan siswa saat diberikan pertanyaan bahwa secara
keseluruhan siswa sudah cukup memahami materi yang akan disampaikan
namun, mereka masih memiliki sifat ragu-ragu, malu, dan takut jika
memberikan pendapat secara individu. Ini adalah respon positif yang harus
dijaga oleh guru.
3) Selain itu, berdasarkan tes awal tadi maka guru sudah memiliki gambaran
terkait dengan metode dan materi yang harus diberikan penekanan.
4) Selanjutnya, dari pertanyaan yang diberikan kepada siswa oleh guru tadi
walaupun mereka pernah mengetahui dan melihat surat lamaran masih banyak
diatara mereka tidak mengenal atau membuat surat lamaran. Hal ini dapat
dijadikan acuan oleh guru untuk menentukan tingkat materi yang akan
diberikan.
d. Menetukan Menentukan Teknik dan Strategi
Teknik dan strategi merupakan hal yang sangat urgen di dalam pembelajaran.
Dengan teknik dan strategilah tujuan bisa tercapai dengan mudah. Seorang guru harus
mampu berinovasi dan berpikir kreatif terkait dengan teknik dan stategi dalam
pembelajaran. Adapun teknik dan strategi yang dianggap tepat sesuai dengan materi
dan tujuan pembelajaran ini adalah ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Strategi ini
Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 6
dapat dikompinasikan dengan metode pembelajaran coopratif learning yang merupakan
metode pembelajaran yang berbasis kerja sama antar sesama individu. Adapun prinsif
dari strategi 3M (Menyimak, Meniru, dan Mengembangkan) adalah sebagai berikut:
1. Siswa menyimak apa yang dijelaskan oleh guru di depan kelas terkait dengan
materi yang disampaikan. Menyimak dalam artian bukan sekedar mendengar
namun lebih ke arah memahami secara mendalam. Siswa dituntut untuk aktif dan
fokus terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Guru memaparkan contoh-
contoh atau teori-teori yang terkait dengan pembelajaran.
2. Setelah siswa menyimak apa yang disampaikan oleh guru, maka siswa akan meniru
atau mengaplikasikan apa yang disampaikan oleh guru berdasarkan apa yang
dipahami siswa. Siswa tituntut mampu meniru atau mencontohi apa ayang
disampaikan oleh guru terkait dengan pembelajaran yang disampaikan.
3. Selanjutnya tahap terakhir adalah mengolah, pada tahap ini siswa lebih diarahkan
pada kerja nyata untuk menguji kemampuan menyimak dan meniru siswa. Siswa
diminta untuk mengolah berbagai informasi yang diberikan oleh guru dengan tidak
terlepas dari apa yang pernah disimak dan ditiru sebelumnya.
4. Agar pembelajaran ini menyenangkan bagi siswa guru bisa mengkombinasikannya
dengan pembelajaran koopratif tipe games tournament (TGT).
Selain strategi, hal penting yang juga sangat penting untuk diperhatikan oleh
seorang guru adalah sebagai berikut:
1. Pemodelan, pemodelan merpakan teknik yang dianggap efektif dalam
pembelajaran karena dengan pemodelan siswa akan lebih cepat memahami
karena langsung bisa melihat dan memperaktekkan materi yang disampaikan.
Siswa yang dimintak menjadi model adalah siswa yang lebih menonjol atau
memiliki kapasitas di atas siswa yang lain. untuk menentukan siswa yang paling
menonjol seorang guru dapat menilai dari segi keaktifan di kelas dan nilai yang
diperoleh siswa.
2. Inquiry, iqkuiri menuntut siswa lebih mandiri untuk menemukan berbagai
bahan pembelajaran baik di dalam buku bacaan maupun dari sumber yang lain.
Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 7
3. diskusi merupakan proses yang dilakukan untuk memaparkan materi yang
disampaikan dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi terkait dengan
kesulitan dalam pembelajaran.
4. Apresiasi, apresiasi bertujuan untuk memberikan imbalan pada siswa secara
individu maupun kelompok yang berupa pemberian penghargaan berupa
hadiah, nilai, tepuk tangan dll. Dengan pemberian hadiah ini diharpakan siswa
atau kelompok yang belum mendapat hadiah agar bisa termotivasi untuk lebih
giat dalam belajar.
e. Pengelompokan Belajar
Tahap selanjutnya dalah tahap pengelompokan belajar. Ini bertujuan untuk
mempermudah siswa dalam memahami pembelajaran melalui anggota kelompok
yang dimilikinya. Guru harus mampu menggunakan strategi yang tepat untuk
mengelompokkan siswa agar lebih efektif tidak berdasarkan pilih kasih, atau
persamaan latar belakang. Namun lebih mengarah kepada kehetrogenan sehingga
akan muncul nilai kerja sama antar sesama anggota kelompok. Dengan demikian
apa yang dihartapakn dalam tujuan intruksional dapat tercapai.
f. Menetukan Pembagian Waktu
Dalam pembagian waktu, guru harus lebih jeli menentukan waktu-waktu
yang terkait dengan aktivitas pembelajaran. Dalam hal ini guru harus memberikan
waktu yang lebih banyak pada kegiatan pemodelan dan mengolah materi
pembelajaran baik yang dilakukan secara individu maupun kelompok. Hal ini
bertujuan agar apa yang diharapakan dalam pembelajaran dapat tercapai dengan
maksimal. Pembagian waktu harus diatur sedemikian efektif sesuai dengan tujuan
intruksional yang ingin dicapai.
g. Menentukan Ruang
Adapun terkait dengan penentuan ruang, dalam pembelajaran ini tidak perlu
menggunakan ruangan yang besar karena stratigi 3M lebih efektif digunakan pada
ruangan yang sedang tidak terlalu besar hal ini bertujuan untuk mempermudah
kosentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 8
h. Memilih Media Instruksi yang sesuai
Pemilihan media intruksi yang sesuai dengan pembelajaran sangat penting
untuk dilakukan. Hal ini merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan siswa dalam menangkap pelajaran yang disampaikan oleh seorang
guru. Berdasarkan metode pembelajaran yang diterapkan oleh Gerlach dan Ely
maka media yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran dengan materi surat
lamaran pekerjaan adalah manusia, benda nyata, dan media cetak. Tiga media
tersebut dinilai sangat tepat untuk membantu siswa dalam memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Media manusia bertujuan untuk memberikan informasi
secara langsung, media benda bertujuan untuk memberikan siswa bukti langsung
terkait dengan materi dan media cetak bertujuan untuk memberikan siswa
pemahaman, contoh-contoh dan teori-teori terkait dengan materi pembelajaran
surat lamaran pekerjaan.
i. Mengevaluasi Hasil Belajar
Evaluasi bertujuan untuk mengukur sampai sejauh mana pemahaman siswa
terhadap materi yang disampaikan pada siswa. Dalam pembelajaran memahami
surat lamaran pekerjaan evaluasi yang diguanakan adalah evaluasi proses belajar-
mengajar dan evaluasi hasil pembalajaran. Adapun format penilain yang digunakan
adalah sebagai berikut:
No Nama Siswa PenilaianKriteria Penilaian
Skor
MAXSB
(4)*SBB (3)*
SKB
(2)*SS (1)* 10
Mengidentifikasi unsur-unsur dalam surat lamaran pekerjaanMenyususn surat
lamaran pekerjaan
berdasarkan unsure-
unsur pembentuknya
Penggunaan Bahasa,
kalimat, EYD
Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 9
Keterangan:
SB: Semua benar
SBB: Sebagian Besar Benar
SKB: Sebagian kecil benar
SS: Semua Salah
j. Menganalisis Umpan Balik
Model pembelajaran Gerlach dan Elly pernah diterapkan pada tanggal 9 Oktober
2013 pada kelas XII Bahasa Madrasah Aliyah Negeri Selong, Jalan Hasanuddin
No. 02 Selong Kabupaten Lombok Timur. Dalam proses penerapannya masih
banyak kendala yang dihadapi baik dari interen siswa maupun dari metode yang
diterapkan.
5. Kelemhan dan Kelebihan
Kendala dari siswa adalah adanya sebagian siswa yang berpandangan
metode pembelajaran ini dianggap asing sehingga ada sebagian siswa tidak
memiliki semangat yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran, namun tidak
sebagian siswa mampu beradaptasi dengan model pembelajaran ini sehingga
membuat metode Gerlach dan Elly kurang efektif. Namun ada beberapa siswa
beranggapan bahwa metode ini dalam penerapannya terkesan bertele-tele karena
harus dilaksanakan secara sistematika sehingga memakan waktu yang cukup
banyak. Tidak menuntut kemungkinan ini adalah kelemahan yang dimiliki oleh
metode Gerlach dan Elly.
Namun, dibalik kelemahan tersebut ada beberapa kelebihan yang nampak
berdasarkan hasil penerapan di kelas XII Bahasa Madarasah Aliyah Negeri Selong.
Kelebihannya adalah siswa lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan
oleh guru karena dipaparkan secara jelas dan sistematis dan media pembelajaran
yang sangat menyenangkan.
Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 10
DAFTAR PUSTAKA
Munthe, Bermawi. 2009. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Pribadi, Beni A.2009. Langkah Penting Merancang Kegiatan Pembelajaran yang
Efektif dan Berkualitas Model Desai Sistem Pembelajaran .
Jakarta. Dian Rakyat
Tugas Pengembangan Desain Pembelajaran Hal 11