tugas review jurnal 1

4
Oleh : ANDIKA TRIWIDADA NIM : 1309200140033 Urban Resilience in Post-Disaster Reconstruction: Towards a Resilient Developmen t in Sichuan, China Yan Guo* School of Doctorate Studies, University IUAV of Venice (Istituto Università di Architettura di Venezia), 30125 Venice, Italy Sumber : Springer Artikel ini membahas kerangka desain pasca bencana perkotaan ketahanan dalam kasus rekonstruksi perkotaan pasca bencana di Sichuan setelah Gempa Besar Sichuan (juga dikenal sebagai Gempa Wenchuan) pada Mei 2008 di China. Fokusnya adalah pada tiga aspek utama rekonstruksi perkotaan pasca bencana: koherensi sociospatial, kontinuitas temporal, dan integrasi multi stakeholder dan komunikasi. Artikel ini membahas dan pengembangkan perspektif ketahanan perkotaan, dan melalui skenario alternatif desain yang dikembangkan yang menyoroti kerangka desain ketahanan perkotaan berbasis pada pengembangan pasca bencana di kota Dujiangyan di Sichuan. Pada tanggal 12 Mei 2008, Gempa Besar Sichuan yang melanda bencana beberapa daerah padat penduduk di Cina barat, terutama di Provinsi Sichuan. Dengan kekuatan 8,0 SR, gempa ini menyebabkan 69.226 jiwa meninggal, 17.923 orang dinyatakan hilang, 374.643 terluka, sekitar 7.790.000 rumah hancur dan 24590000 rusak, mengakibatkan kerugian ekonomi

Upload: andika-triwidada

Post on 10-Jun-2015

686 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

Tugas Kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Review jurnal 1

Oleh : ANDIKA TRIWIDADANIM : 1309200140033

Urban  Resilience in Post-Disaster Reconstruction: 

Towards  a Resilient Development in Sichuan, China

Yan Guo*

School of Doctorate Studies, University IUAV of  Venice (Istituto Università di Architettura di Venezia), 30125 Venice, Italy

Sumber : Springer

Artikel ini membahas kerangka desain pasca bencana perkotaan ketahanan dalam kasus rekonstruksi perkotaan pasca bencana di Sichuan setelah Gempa Besar Sichuan (juga dikenal sebagai Gempa Wenchuan) pada Mei 2008 di China. Fokusnya adalah pada tiga aspek utama rekonstruksi perkotaan pasca bencana: koherensi sociospatial, kontinuitas temporal, dan integrasi multi stakeholder dan komunikasi. Artikel ini membahas dan pengembangkan perspektif ketahanan perkotaan, dan melalui skenario alternatif desain yang dikembangkan yang menyoroti kerangka desain ketahanan perkotaan berbasis pada pengembangan pasca bencana di kota Dujiangyan di Sichuan.

Pada tanggal 12 Mei 2008, Gempa Besar Sichuan yang melanda bencana beberapa daerah padat penduduk di Cina barat, terutama di Provinsi Sichuan. Dengan kekuatan 8,0 SR, gempa ini menyebabkan 69.226 jiwa meninggal, 17.923 orang dinyatakan hilang, 374.643 terluka, sekitar 7.790.000 rumah hancur dan 24590000 rusak, mengakibatkan kerugian ekonomi langsung dari RMB 845.100.000 yuan (sekitar USD 134.200.000). sumber: (UNCRD 2009, 3). 

Dalam artikel ini juga mengidentifikasi kekurangan dari rekonstruksi yang dilakukan oleh pemerintah di lihat dari aspek ketahanan yang belum diperhatikan dan mengusulkan alternatif di mana ketahanan telah dipandang penting untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik, penelitian ini berusaha untuk mengintegrasikan ketahanan perkotaan sebagai aspek penting dalam rekonstruksi Sichuan dan menjadi hal penting untuk mengembangkan kota pasca bencana ke arah yang lebih menyeluruh, berkelanjutan, dan integral di masa depan perkotaan.

Rekonstruksi telah digunakan sebagai kesempatan untuk pengembangan wilayah, sebagian besar terfokus pada pemulihan ekonomi yang sangat cepat. Di kota Dujiangyan kebijakan pemerintah (top-down) perencanaan secara generik telah menyebabkan tidak mencakup perencanaan pembangunan, hal tersebut mengakibatkan terjadinya urbanisasi besar-besaran

Page 2: Tugas Review jurnal 1

yang cepat sehingga menciptakan ketidakberlanjutan dalam pengembanga perkotaan. Adapun kebijakan untuk melakukan rekonstruksi meliputi bidang ; tata ruang, perumahan kota, pembangunan perkotaan, pembangunan pedesaan, pelayanan publik, infrastruktur, pemulihan industri, pencegahan dan pengurangan risiko bencana, nilai ekologis, pemulihan mental, kebijakan strategis, dana rekonstruksi , dan pelaksanaan perencanaan.

Proses pemulihan pasca bencana tidak hanya dipegang oleh pemerintah namun dibantu oleh organisasi non-pemerintah (LSM) dan organisasi nirlaba (NGO). Keberadaan lembaga tersebut sebagai mediator antara kebijakan pemerintah dengan masyarakat dalam komunikasi pelaksaaan rekonstruksi pasca bencana.Sichuan telah menjadi kawasan yang sangat strategis dalam pembangunan wilayah China, bahkan sebelum gempa bumi pada tahun 2008. Sichuan adalah daerah yang rusak parah terkena dampak gempa bumi. Melalui rekonstruksi pasca-bencana yang memiliki skenario visioner untuk pembangunan jangka panjang daerah pada skala regional dan nasional.Strategi pengembangan pariwisata pasca bencana adalah strategi rekonstruski pemulihan ekonomi masyakat yang cepat dengan mengintegrasikan sumber daya ekologi dan budaya yang bertujuan untuk megembangkan pariwisata daerah. Diharapkan dengan strategi pengembangan tersebut dapat memulihkan ekonomi dan infrastruktur dasar di daerah. Kunci dari strategi ini adalah untuk menarik wisatawan terutama domestik yang termotivasi secara emosional untuk berkontribusi pada pemulihan pasca-gempa, hal ini diharapkan untuk mengunjungi risiko bencana, dan untuk memahami bencana melalui pengalaman pribadi.Tahapan rekonstruksi dilakukan dengan cara pembangunan kembali daerah yang terkena dampak bencana gempa bumi, dengan dibantu oleh daerah diluar dampak dari bencana gempa bumi. Sehingga adanya pengembangan daerah yang lebih meluas dengan adanya dukungan dari daerah laun, baik secara urban, maupun ekonomi, sosial dan pariwisata. Adanya persaingan program antara daerah donor untuk membantu daerah penerima manfaat, hal tersebut menghasilkan percepatan kemajuan rekonstruksi pembanguna wilayah.

Untuk mengevaluasi efektivitas pendekatan kebijakan pemerintah pemerintah (top-down) dalam hal pengembangan wilayah di daerah rawan bencana gempa bumi, yang mendesak dilakukan adalah proses evaluasi berdasarkan sudut pandang manajemen risiko bencana. Juga hal yang penting adalah efisiensi pemulihan ekonomi dan mata pencaharian lokal yang berkelanjutan dan keberlanjutan berdasarkan budaya. Adanya kerusakan infrastruktur kota Sichuan dan situs-situs budaya seperti yang berharga. Seperti daerah Dujiangyan ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2000. Ini adalah situs wisata yang terkenal secara nasional, dan telah memberikan nilai tambah bagi ekonomi pariwisata kota sebagai kegiatan wisata.

Ketahanan kota adalah konsep penting untuk memandu rekonstruksi perkotaan wilayah pasca bencana dan untuk merefleksikan kondisi kerentanan perkotaan pasca bencana. Ketahanan sebagai serangkaian konsep multidimensi, penggunaan alat-alat, dan karakteristik, adalah wujud usaha dan praktik yang spesifik dalam menghadapi bencana pada waktu yang berbeda. Ketahanan mendorong menjadi respon terhadap eksistensial atau bahan kerentanan, ketidakamanan, dan perubahan.

Page 3: Tugas Review jurnal 1

Beberapa aspek rekonstruksi perkotaan dapat lebih terintegrasi dalam proses :

1. Rekonstruksi dalam Perspektif Urbanisasi, Pemulihan komprehensif wilayah perkotaan (struktur dibangun), sistem perkotaan (sistem yang beroperasi dan mengatur dinamika perkotaan) , dan mata pencaharian masyarakat perkotaan. 

2. Rekonstruksi yang baik juga harus mempertimbangkan profil perkotaan khusus yang terlihat pada tata ruang kota tersebut.

3. Peningkatan integrasi dan kolaborasi dalam hal kemitraan publik swasta akan sangat bermanfaat bagi perkembangan kota.