tugas resume shockwave theory

2
Tugas Resume Shockwave Theory (Gelombang Kejut) Alfia Magfirona ( s100140020) Salah satu permasalahan yang turut memperburuk kondisi lalu lintas adalah masalah penyempitan jalan pada ruas jalan yang padat arus lalu lintasnya. Penyempitan adalah suatu bagian jalan dengan kondisi kapasitas lalu lintas sesudahnya (down stream) lebih kecil dari bagian masuk (up stream). Kondisi jalan seperti ini biasanya terjadi pada saat memasuki jembatan atau saat terjadi perbaikan jalan atau kondisi lainnya. Yang menyebabkan terjadinya perubahan perjalanan sehingga terjadi penurunan kecepatan dan bertambahnya kerapatan kenderaan. Dari kejadian tersebut perilaku kenderaan seolah-olah terjadinya suatu gelombang yang disebut gelombang kejut . Gelombang kejut dapat digambarkan sebagai gerakan pada arus lalu lintas akibat adanya perubahan nilai kepadatan arus lalu lintas apabila arus dan kepadatan relatif tinggi. Titik pada saat kenderaan harus mengurangi kecepatannya ditandai dengan adanya nyala lampu rem, dan titik tersebut akan bergerak ke arah datangnya lalu lintas. Gerakan lampu rem tersebut menyala relatif terhadap jalan, sebenarnya merupakan gerakan gelombang kejut. Sebagai contoh adalah perilaku lalu lintas pada suatu jalur lalu lintas yang menyempit misalnya perilaku lala lintas sepanjang jalan pada saat jam sibuk dimana kapasitas jalur yang menyempit konstan sepanjang waktu. Selama jam sibuk, arus lalu lintas meningkat menyebabakan arus yang lewat akan melebihi kapasitas jalan sehingga terjadi antrian, antrian ini akan berangsur angsur normal kembali setelah jam sibuk. Tamin, dkk (1997), mendefinisikan gelombang kejut (shock wave) sebagai arus pergerakan yang timbul disebabkan karena adanya perbedaan kepadatan dan kecepatan lalu lintas pada suatu ruas

Upload: ayatifa

Post on 29-Sep-2015

219 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

traffic task

TRANSCRIPT

Tugas Resume Shockwave Theory (Gelombang Kejut)Alfia Magfirona ( s100140020)Salah satu permasalahan yang turut memperburuk kondisi lalu lintas adalah masalah penyempitan jalan pada ruas jalan yang padat arus lalu lintasnya. Penyempitan adalah suatu bagian jalan dengan kondisi kapasitas lalu lintas sesudahnya (down stream) lebih kecil dari bagian masuk (up stream). Kondisi jalan seperti ini biasanya terjadi pada saat memasuki jembatan atau saat terjadi perbaikan jalan atau kondisi lainnya. Yang menyebabkan terjadinya perubahan perjalanan sehingga terjadi penurunan kecepatan dan bertambahnya kerapatan kenderaan. Dari kejadian tersebut perilaku kenderaan seolah-olah terjadinya suatu gelombang yang disebut gelombang kejut . Gelombang kejut dapat digambarkan sebagai gerakan pada arus lalu lintas akibat adanya perubahan nilai kepadatan arus lalu lintas apabila arus dan kepadatan relatif tinggi. Titik pada saat kenderaan harus mengurangi kecepatannya ditandai dengan adanya nyala lampu rem, dan titik tersebut akan bergerak ke arah datangnya lalu lintas. Gerakan lampu rem tersebut menyala relatif terhadap jalan, sebenarnya merupakan gerakan gelombang kejut. Sebagai contoh adalah perilaku lalu lintas pada suatu jalur lalu lintas yang menyempit misalnya perilaku lala lintas sepanjang jalan pada saat jam sibuk dimana kapasitas jalur yang menyempit konstan sepanjang waktu. Selama jam sibuk, arus lalu lintas meningkat menyebabakan arus yang lewat akan melebihi kapasitas jalan sehingga terjadi antrian, antrian ini akan berangsur angsur normal kembali setelah jam sibuk.Tamin, dkk (1997), mendefinisikan gelombang kejut (shock wave) sebagai arus pergerakan yang timbul disebabkan karena adanya perbedaan kepadatan dan kecepatan lalu lintas pada suatu ruas jalan. Pada keadaan kondisi arus bebas (free-flow), kendaraan akan melaju dengan kecepatan tertentu. Apabila arus tersebut mendapat hambatan (gangguan), maka akan terjadi pengurangan arus yang dapat melewati lokasi hambatan tersebut.Gelombang kejut dapat terjadi pada lalu lintas, persimpangan berlampu lalu lintas, dan pada jalan menyempit (terowongan, jembatan, bottleneck).