tugas resume buku agama

Upload: rachmat-adimas

Post on 12-Oct-2015

257 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

RESUME BUKU AGAMA ISLAMAgar Bacaan Al-Quran Tak Sia-sia

Oleh :Rachmat Adimas F.2111.030.045Dosen : Sukamto, S.Ag, MEI

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESINFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERSURABAYA2014

Judul Buku: Agar Bacaan Al-Quran Tak Sia-siaPenulis: Irfan SupandiPenerbit: Tinta MedinaCetakan: I, 2013Tebal: xvi + 152 halamanISBN: 978-602-9211-75-7

Al-Quran merupakankalamullah(firman Allah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dan termasuk ibadah bagi yang mau membacanya. Al-Quran menjadi sumber utama syariat Islam. Di dalam kitab suci Al-Quran terkandung hidayah bagi setiap umat Islam dalam menjalani kehidupan agar selamat sekaligus dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.Selama ini, masyarakat pada umumnya hanya mengenal nama Al-Quran. Padahal, sejak diturunkan, Al-Quran telah mempunyai sejumlah nama seperti;Al-Kitab, Asy-Syifa, Al-Furqan, Adz-Dzikr dan At-Tanzildan nama-nama lainnya. DinamakanAl-Kitabkarena Al-Quran mengumpulkan dan menghimpun beragam persoalan kehidupan pada masa dahulu, kini, dan yang akan datang, baik yang gaib maupun yang tampak; yang kecil maupun yang besar.DinamakanAsy-Syifa(obat), karena Al-Quran dapat menjadi obat bagi beragam jenis penyakit yang menyerang manusia, baik penyakit lahir (fisik) maupun batin (psikis). Zaman dulu, pernah ada sebuah kejadian; seorang tokoh masyarakat tersengat binatang namun tak kunjung sembuh padahal sudah dicarikan beragam obat ke mana-mana. Dan setelah salah seorang sahabat nabi meniup bekas sengatan binatang tersebut dengan membaca suratAl-Fatihah, seketika tokoh masyarakat tersebut sembuh seperti sedia kala.DinamakanAl-Furqan(pembeda), karena Al-Quran menjadi pembeda antara perkara yanghaq(benar) dan perkara yangbathil(salah).DinamakanAdz-Dzikr(pemberi peringatan), karena ayat-ayat Al-Quran banyak mengingatkan umat manusia tentang adanya siksa Allah bagi hamba yang mendurhakai perintah dan melanggar larangan-Nya. Dan dinamakanAt-Tanzil(yang diturunkan), karena Al-Quran memang diturunkan dari AllahSubhanahu wa Taalaa.(halaman 5-10).Banyak penyair yang berusaha menyaingi isi Al-Quran, tetapi selalu kandas karena tidak bermakna. Hal ini secara nyata menunjukkan keagungan dan kemukjizatan Al-Quran sebagai wahyu Allah SWT, bukan merupakan karya manusia. Al-Quran memiliki banyak sekali mukjizat, di antaranya; keindahan susunan dan gaya bahasa Al-Quran tiada bandingannya, di dalam Al-Quran terdapat berita-berita serta janji-janji mengenai masa yang akan datang, memberitakan orang-orang terdahulu, dan mengungkap beragam fakta ilmiah yang terjadi pada zaman dahulu (halaman 17-20).Agama Islam diturunkan di Jazirah Arab. Tak heran bila kemudian Al-Quran diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab agar mudah dipahami oleh para pemeluknya. Namun, ketika Islam mulai merambah ke berbagai negara, kaum muslimin mulai kesulitan dalam memahami Al-Quran. Kenyataan ini mendorong mereka untuk bersungguh-sungguh mempelajari bahasa Arab di sekolah-sekolah, perguruan tinggi, pesantren, lembaga kursus, dan lain sebagainya (halaman 50).Tak ada alasan bagi umat Islam untuk tidak mempelajari Al-Quran. Karena saat ini telah banyak beredar kitab Al-Quran beserta terjemahannya. Tentu, alangkah lebih baik lagi bila seseorang yang ingin mendalami kitab Al-Quran didampingi oleh seorang guru untuk menghindari kekeliruan dalam bacaan maupun penafsiran maknanya.Zaman dulu, orangtua kita belajar membaca Al-Quran dengan menggunakan buku pegangan Qaidah Bagdadiah (orang Jawa menyebutnya turutan). Buku tersebut menjadi standar bagi para pemula untuk belajar Al-Quran di hampir seantero jagad. Bukunya tipis dan langsung diikuti oleh buku Juz Amma alias juz ke-30 (halaman 71). Dan seiring berjalannya waktu, sekarang ini telah berkembang metode-metode belajar membaca Al-Quran yang lebih praktis sekaligus gampang dipraktikkan. Kita yang belum lancar, bahkan belum mampu membaca Al-Quran sama sekali, bisa memilih metode-metode baru tersebut, seperti metode iqro, qiroati, al-Barqi, Tsaqifa, Ummi, az-Zahra, dll (halaman 72).Ketika kita telah mengerti bahwa Al-Quran adalah pedoman hidup manusia, dengan sendirinya seluruh generasi umat Islam dituntut untuk memahami Al-Quran sesuai kemampuan masing-masing. Hal yang lebih mendapat penekanan lagi tentang pemahaman ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan profesi dan keseharian mereka. Para nelayan sangat dianjurkan memahami ayat-ayat Al-Quran tentang laut, hal-hal yang terkait dengan profesi mereka, dan jual beli tentunya. Para guru dituntut untuk memahami ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran, para pedagang dituntut untuk memahami ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan bisnis, dan seterusnya (halaman 79).Al-Quran adalah pedoman hidup manusia. Maka secara otomatis seluruh umat Islam dituntut untuk dapat memahami Al-Quran dengan baik dan benar. Untuk dapat memahami, seseorang harus mengawalinya dari belajar membacanya. Mulaialif, ba, tsasampai belajar isi dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kalau sudah memahami, seseorang dituntut untuk mengajarkannya kepada orang lain.Untuk memompa semangat belajar Al-Quran, seseorang perlu mengetahuifadhilahatau keutamaan membaca sekaligus mengamalkan Al-Quran. Sebagaimana hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari, mengamalkan dan mengajarkannya. Keutamaan lainnya antara lain; Al-Quran dapat menjadi syafaat bagi pembacanya, mendapat pahala berlipat bagi yang mau membacanya, dll (halaman 80-85)."Hidup di bawah naungan Al-Quran adalah sebuah kenikmatan, kenikmatan yang hanya diketahui oleh orang telah merasakannya." Demikian Sayyid Quthub mengungkapkan hal tersebut da- lam mukadimah karya terbesarnya, F Zhillil Qurn (Di Bawah Naungan Al-Quran). Alangkah bahagianya seseorang yang hidup di bawah naungan Al-Quran dan merasakan nikmat keberkahannya! Semua orang Islam pasti mendambakannya. Namun, ketahuilah bahwa masih banyak kaum muslimin yang belum mengetahui bagaimana cara menggapai nikmat keberkahan Al-Quran tersebut. Bahkan, ada sebagian umat telah lama berinteraksi dengan Al-Quran, tetapi keberkahan dan ketenangan hidup masih belum ia raih. Buku ini akan menjelaskan cara-cara agar umat Islam makin mencintai dan mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari- hari hingga bisa merasakan nikmatnya berinteraksi dengannya. Pertama, mengenalkan kembali seluk-beluk Al-Quran yang meliputi pengertian, sejarah, dan ilmu-ilmu pendukung Al-Quran. Kedua, menyajikan motivasi untuk menumbuhkan cinta kepada Al-Quran dan cara mempelajari Al-Quran yang paling mudah serta cepat meski berawal dari tidak mampu membaca sama sekali. Keutamaan membaca dan bahaya menjauhi Al-Quran juga melengkapi pembahasan ini. Ketiga, bagaimana menjadikan bacaan kita penuh makna dan tidak sia-sia. Ini mencakup adab-adab membacanya, lalu meningkat ke tahap memahami dan mengamalkannya.Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Al-Quran merupakan kitab suci yang diturunkan oleh Allah melalui perantaraan Nabi Muhammad Saw. Kitab Al-Quran berisi bimbingan yang lurus untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah kepada orang-orang kufur dan memberi kabar gembira kepada orang-orang beriman, yaitu orang-orang yang mengerjakan amal saleh, bagi mereka pembalasan yang baik.Al-Quran merupakan sumber utama ajaran Islam. Di dalamnya terkandung hidayah bagi setiap muslim dalam menjalani kehidupan di dunia ini, agar bisa selamat dan mendapat kebahagiaan, baik di dunia maupun kelak di akhirat. Al-Quran juga menyembuhkan penyakit hati (termasuk menyembuhkan akhlak tercela) dan menebarkan rahmat bagi orang-orang beriman. Selain itu, Al-Quran juga berisi nasihat dan ibrah (pelajaran) yang berisi kisah-kisah penuh hikmah tentang kondisi orang-orang terdahulu.Buku ini membantu umat Islam agar lebih bersemangat mempelajari Al-Quran, agar kita tidak merasa sia-sia ketika membacanya, menumbuhkan kecintaan dan rasa bangga dengan mengenal seluk-beluk diturunkannya Al-Quran secara berangsur-angsur, sekaligus berinteraksi dengannya secara lebih intens. Dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi, dijelaskan: Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah, dia mendapat satu kebaikan dan tiap kebaikan mendapat pahala lipat sepuluh.Tak ada kata terlambat untuk belajar membaca kitab suci Al-Quran. Bagi yang sudah dewasa atau yang telah berusia lanjut tetapi belum bisa membaca Al-Quran dengan baik, tak perlu merasa sungkan dan malu untuk belajar kepada yang lebih ahli, semisal dengan memanggil guru ngaji ke rumah. Setelah mampu membaca, belajarlah untuk memahami setiap ayat Al-Quran dengan cara mengetahui artinya. Toh, terjemah dan tafsir Al-Quran telah banyak beredar di pasaran. Selain itu, bila menemui kesulitan dalam memahami Al-Quran, hendaknya segera menanyakan kepada ahlinya.Terbitnya buku ini dapat memberikan motivasi bagi siapa saja yang ingin mempelajari, memahami sekaligus mengamalkan Al-Quran. Membaca buku ini, akan semakin menumbuhkan kecintaan kita kepada Al-Quran yang menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat manusia.

11