tugas promkes.docx
TRANSCRIPT
PROMOSI KESEHATAN
Soal Ujian : Promosi Kesehatan (Take Home)
Dosen : I Made Sutarna, SKM, M. Kes
1. “PHC” sebagai strategi global untuk mencapai “Health For All (30%) bobot
a. Pengertian dari “Primary Health Care (PHC)”
Primary Health Care ( PHC ) adalah pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang
dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam
masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang
dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap tingkat
perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance)
dan menentukan nasib sendiri (self determination).
b. Sebutkan apa yang dimaksud dengan “8 ELEMENTS “ PHC (dalam bahasa
Inggris)
1. Educational concerning prevailing health problem and the methods of
preventing and controling them
2. Local endemic diseases prevention and control
3. Expanded programme for immunization againts the major infectioun
diseases
4. Maternal and child health care including family planning
5. Essential drug supply
6. Nutrition improvement and promotion of food supply
7. Treatment of common diseases and injuries
8. Safe water supply and basic sanitation
c. Sebutkan 5 prinsip PHC
1. Pemerataan upaya kesehatan
2. Penekanan pada upaya preventif
3. Penggunaan teknologi tepat guna
4. Peningkatan peran serta masyarakat
5. Peningkatan kerjasama lintas sektoral
2. Promosi kesehatan (20%) bobot
a. Tuliskan definisi Promosi Kesehatan menurut “ WHO” (dalam bahasa
Inggris)
Health promotion is the process of enabling people to increase control over,
and to improve, their health. To reach a state of complete physical, mental and
social well-being, an individual or group must be able to identify and to realize
aspirations, to satisfy needs, and to change or cope with the environment.
b. Tuliskan definisi Promosi Kesehatan menurut “Dep Kes RI”
Depkes RI merumuskan definisi :”Promosi kesehatan merupakan upaya untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor-faktor
kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan
yang bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung
oleh kebijiakan publik yang berwawasan kesehatan”.
3. Strategi Promosi Kesehtan (50%) bobot
a. Sebutkan ciri-ciri keberhasilan dari “Advokasi” dalam promosi kesehatan
(lek jare ku disebut berhasil iku jika tujuan tercapai, yo’opo
lek diisi tecapainya : iki kabeh...... hahaha mumet
1. Tercapainya Komitmen politik ( political commicment ) Komitmen para
pembuat keputusan atau penentu kebijakan sangat penting untuk mendukung
atau mengeluarkan peraturan – peraturan yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat , misalnya untuk pembahasan kenaikan anggaran kesehatan ,
contoh : konkrit pencanangan indonesia sehat 2010 oleh presiden . Untuk
meningkatkan komitmen ini sangat dibutuhkan advokasi yang baik .
2. Adanya komitmen politik dari para dukungan kebijakan ini dapat berupa
undang – undang , peraturan pemerintah atau peraturan daerah , surat
keputusan pimpinan institusi baik pemerintah maupun suasta .
3. Penerimaan sosial ( socil acceptance ) : penerimaan sosial artinya diterimanya
suatu program oleh masyarakat . Suatu program kesehatan yang telah
memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan , maka langkah selanjutnya
adalah mensosialisasikan program tersebut untuk memperoleh dukungan .
4. Dukungan sistem ( sistem suport ).
b. Sebutkan
a. Cara pendekatan bina suasana
Bina suasana dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Individu
Bina Suasana Individu ditujukan kepada individu-individu
tokoh masyarakat. Dengan pendekatan ini diharapkan :
a. Dapat menyebarluaskan opini yang positif terhadap perilaku yang
sedang diperkenalkan.
b. Dapat menjadi individu-individu panutan dalam hal perilaku yang
sedang diperkenalkan.Yaitu dengan bersedia atau mau
mempraktikkan perilaku yang sedang diperkenalkan tersebut
(misalnya seorang pemuka agama yang rajin melaksanakan 3 M
yaitu Menguras, Menutup dan Mengubur demi mencegah
munculnya wabah demam berdarah).
c. Dapat diupayakan agar mereka bersedia menjadi kader dan turut
menyebarluaskan informasi guna menciptakan suasana yang
kondusif bagi perubahan perilaku individu.
2. Pendekatan Kelompok
Bina Suasana Kelompok ditujukan kepada kelompok-kelompok
dalam masyarakat, seperti pengurus Rukun Tetangga (RT), pengurus
Rukun Warga (RW), Majelis Pengajian, Perkumpulan Seni, Organisasi
Profesi, Orga-nisasi Wanita, Organisasi Siswa/Mahasiswa, Organisasi
Pemuda, dan lain-lain. Pendekatan ini dapat dilakukan oleh dan atau
bersama-sama dengan pemuka/tokoh masyarakat yang telah peduli.
Dengan pendekatan ini diharapkan kelompok-kelompok
tersebut menjadi peduli terhadap perilaku yang sedang diperkenalkan
dan menyetujui atau mendukungnya.
Bentuk dukungan ini dapat berupa kelompok tersebut bersedia
juga mempraktikkan perilaku yang sedang diperkenalkan,
mengadvokasi pihak-pihak yang terkait dan melakukan kontrol sosial
terhadap individu-individu anggotanya.
3. Pendekatan Masyarakat Umum
Bina Suasana Masyarakat Umum dilakukan terhadap
masyarakat umum dengan membina dan memanfaatkan media-media
komunikasi, seperti radio, televisi, koran, majalah, situs internet, dan
lain-lain, sehingga dapat tercipta pendapat umum yang positif tentang
perilaku tersebut.
c. Metode dalam Bina Suasana dalam promosi kesehatan
1. Pelatihan
2. Konferensi pers
3. Dialog terbuka
4. Penyuluhan
5. Pendidikan
6. Pertunjukkan tradisional.
7. Diskusi meja bundar (Round table discussiaon)
8. Pertemuan berkala di desa
9. Kunjungan lapangan
10. Studi banding
11. Traveling seminar.
d. Sebutkan indikator keberhasilan “Gerakan Pemberdayaan Masyarakat dalam
Promosi Kesehatan”
Indikator hasil pemberdayaan masyarakat
1. Input, meliputi SDM, dana, bahan-bahan, dan alat-alat yang mendukung
kegiatan pemberdayaan masyarakat.
2. 2) Proses, meliputi jumlah penyuluhan yang dilaksanakan, frekuensi
pelatihan yang dilaksanakan, jumlah tokoh masyarakat yang terlibat, dan
pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan.
3. 3) Output, meliputi jumlah dan jenis usaha kesehatan yang bersumber
daya masyarakat, jumlah masyarakat yang telah meningkatkan
pengetahuan dan perilakunya tentang kesehatan, jumlah anggota
keluarga yang memiliki usaha meningkatkan pendapatan keluarga, dan
meningkatnya fasilitas umum di masyarakat.
4. 4) Outcome dari pemberdayaan masyarakat mempunyai kontribusi
dalam menurunkan angka kesakitan, angka kematian, dan angka
kelahiran serta meningkatkan status gizi masyarakat.