tugas peran guru dalam pembelajaran

31
MAKALAH DASAR-DASAR DAN PEMBELAJARAN FISIKA I DISUSUN OLEH: 1.Khoiruroziqin Desmariansah ( 06081011001) 2. Kom Kom ( 06081011026) Dosen Pengasuh M. Yusuf. M,Pd PENDIDIKAN FISIKA

Upload: abhie-furqon-sunrise

Post on 25-Nov-2015

111 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Pembelajaran

TRANSCRIPT

MAKALAH

DASAR-DASAR DAN PEMBELAJARAN FISIKA I

DISUSUN OLEH:

1. Khoiruroziqin Desmariansah ( 06081011001)2. Kom Kom

( 06081011026)Dosen Pengasuh

M. Yusuf. M,PdPENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2010TUGAS DAN PERANAN GURU

DALAM PEMBELAJARANPendahuluanSejalan dengan tantangan global,peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan professional. Guru harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran peserta didik. Guru dimasa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang tumbuh,berkembang,berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di masa depan,guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah peserta didiknya. Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat,ia akan terpuruk secara professional.Kalau hal ini terjadi,a akan kehilangan kepercayaan baik dari peserta didik,orang tua maupun masyarakat. Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut,perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif.Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus. Disamping itu,guru masa depan harus paham penelitian gina mendukung terhadap efektifitas pengajaran yang dilakanakannya,sehingga dengan dukungan hasil penelitian guru terjebak pada praktek pengajaran yang menurut asumsi mereka sudah efektif,namun kenyataan justru mematikan kreatifias para peserta didiknya. Begitu juga,dengan dukungan hasil penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pengajaran yang berfariasi dari tahun ke tahun,disesuaikan dengan konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung.1. Pengertian GuruGuru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas utama mengarahkan, mendidik, mengajar, melatih, membimbing, menilai dan mengevaluasi. Menurut James B.Brown seperti yang dikutip oleh Sudijono (1996:142) mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru antara lain menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. Tugas dan peranan guru sebagai pendidik profesional sebenarnya sangat kompleks, tidak terbatas pada saat berlangsungnya interaksi edukatif didalam kelas yang lazim disebut belajar mengajar akan tetapi tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan, akan tetapi tugas kemanusiaan dan kemasyarakat. Akan tetapi tugas guru tidak hanya sebagai profesi, tetapi juga sebagai tugas kemanusian dan kemasyarakatan.2. Tugas GuruSecara umum tugas guru dapat terbagi dalam tiga kelompok:a. Tugas Guru Sebagai Profesi

Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalisme dan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tugas guru sebagai pendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik.Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada anak didik. Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan ketrampilan dan menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik.b. Tugas Guru Sebagai Suatu Tugas Kemanusiaan

Tugas kemanusiaan salah satu segi dari tugas guru. Tugas ini tidak guru abaikan, karena guru harus terlibat didalam masyarakat dengan interaksi sosial. Guru harus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan kepada anak didik. Guru harus danpat berperan sebagai orang tua dalam mengembangkan tugas yang dipercayakan orangtua atau wali peserta didik dalam jangka waktu tertentu.c. Tugas Guru Sebagai Suatu Tugas Kemasyarakatan Tugas guru dibidang kemasyarakatan juga tidak kalah pentingnya. Pada bidang ini guru mempunyai tugas mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga negara yang bermoralkan pancasila.Tugas guru dalam proses belajar mengajar juga meliputi tugas pedagogi yaitu tugas membantu dan membimbing dan memimpin. Rifai (2002) menyatakan bahwa di dalam situasi pengajaran gurulah yang memimpin dan bertanggung jawab penuh atas kepemimpian yang dilakukan itu. Ia tidak melakukan instruksi-instruksi dan tidak berdiri bahwa instruksi manusia lain kecuali dirinya sendiri setelah masuk dalam situasi kelas.Menurut Roestiyah (1998) guru dalam bertugas untuk :

a. Menyarakan kebudayaan kepada anak didik berupa kebudayaan, kecakapan, dan pengalaman-pengalaman.

b. Membetulkan kepribadian anak yang harmonis, sesuai cit-cita dan dasar negara kita pancasila.

c. Menjadi warga negara yang baik sesuai undang-undang pendidikan yang merupakan keputusan MPR No.11.Tahun 1983.

d. Sebagai perantara dalam belajar.maksudnya di dalam proses pembelajaran guru hanya sebagai perantara/medium anak harus berusaha sendiri mendapatkan pengertian sehingga timbul perubahan dalam pengtahuan , tingkah laku dam sikap.e. Guru adalan sebagai pembimbing untuk membawa anak didik kearah kedewasaan dan pendidik tidak dapat membentuk anak menurut kehendaknya.

f. Guru sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat , maksudnya.anak nantinya akan hidup dan bekerja , serta mengabdikan diri kepada masyarakat, dengan demikian guru harus dilatihdan dibiasakan disekolah dibawah penguasaan guru.

g. Sebagai penegak disiplin, guru menjadi contoh dalam segala hal tata tertib dapat berjalan bila guru menjalaninya terlebih dahulu.

h. Guru sebagai adminisator dan manager. Disamping mendidik, seorang guru harus dapat mengerjakan urusan tata usaha seperti membuat buku kas, daftar induk, rapor, daftar gaji, serta dapat mengkoordinasikan segala pekerjaan disekolah secara demokratis,sehingga suasana pekerjaan penuh rasa kekeluargaan.i. Pekerjaan guru sebagai suatu profesi

j. Guru sebagai perencana kurikulum

k. Guru sebagai pemimpin, guru mempunyai kesempatan dan tanggung jawab dalam banyak situasi untuk membimbing anak kearah pemecahan soal, membentuk keputusan.

l. Guru sebagai sponsor dalam kegiatan anak didik.

m. Mengatur siswa dalam pembelajaran

n. Memilih metode belajar mengajar.o. Menggunakan sarana dan lingkungan sebagai sumber belajar Sementara itu Tim Proyek Peningkatan dan Pengembangan Guru, menurut Hadari Nawawi (1985) yang merumuskan tugas guru dalam pengelolaan pengajaran sebagai berikut :

1. Merumuskan tujan instruksional.

2. Mengenal dan menggunakan metode mengajar.

3. Mampu memilih, menyususn dan menggunakan prosedur instruksional prosedur instruksional yang relevan dengan materi dan murid.

4. Mampu melaksanakan program belajar mengajar yang dinamis.

5. Mengenal dan memahami kemampuan anak didik.6. Mampu merencanakan dan melaksanakn program remedial (Hadari Nawawi. 1985 : 124).Di dalam SK Menpan No. 84 / Menpan / 1993 disebutkan tugas pokok guru meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Menyusun program pengajaran dan praktek.2. Menyajikan program pengajaran atau melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.3. Melaksanakan evaluasi belajar dan praktek.4. Melaksanakan analisa hasil evaluasi belajar dan praktek.5. Menyusun dan melaksanakan program dan perbaikan dan pengayaan.6. Menyusun dan melaksanakan program bimbingan dan penyuluhan di kelas yang menjadi tanggung jawabnya.7. Membimbing siswa dalam kegiatan kurikuler.8. Membimbing dalam kegiatan proses belajar mengajar atau praktek perorangan.9. Melaksanakan bimbingan karier siswa.10. Mengikuti kegiatan ujian, yaitu : menyusun kisi kisi, menyusun soal, mengawasi pelaksanaannya, memeriksa hasil.Pendapat lain tentang tugas guru dalam pembelajaran dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (1983 : 99), sebagai berikut :

1. Mempelajari materi pelajaran (dalam GBPP), yang dijadikan tuntunan dalam penyusunan rencana pelajaran.2. Memilih pendekatan atau strategi untuk menyampikan pelajarn.3. Memilih alat alat pelajaran dan sarana lain.4. Memilih strategi evaluasi yang akan di ambil.Dari pendapat pendapat yang telah di uraikan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tugas guru dalam kegiatan proses belajar mengajar dapat di kelompokkan kedalam tiga kegiatan, yaitu :

1. Menyusun program pengajaran

a. Program tahunan pelaksanaan kurikulum

b. Program semester

c. Program satuan pelajaran

d. Perencanaan program pengajaran2. Menyajikan/melaksanakan pengajaran

a. Menyampaikan materi (dalam GBPP)

b. Menggunakan metode mengajar

c. Menggunakan media / sumber

d. Mengelola kelas/mengelola interaksi belajar mengajar3. Melaksanakan evaluasi belajar

a. Menganalisa hasil evaluasi hasil evaluasi belajar

b. Melaporkan hasil evaluasi belajar

c. Melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

Dalam meneliti poin poin tersebut di atas, dapat diketahu bahwa tugas guru tidak ringan. Profesi guru harus berdasarkan panggilan jiwa, sehingga dapat menunaikan tugas dengan baik dan ikhlas . guru harus mendapatkan haknya secara propesional, sehingga keinginan peningkatan kompetensi guru dan kualitas belajar anak didik bukan hanya slogan di atas kertas.3.Peranan Guru

Banyak peranan yang diperlukan dari guru sebagai pendidik atau siapa saja yang telah menerjunkan diri menjadi guru. Semua peranan yang diharapkan dari guru seperti di uraikan di bawah ini :a. Korektor Sebagai korektor, guru harus bias membedakan mana nilai yang baik dan mana nilai yang buruk. Kedua nilai yang berbeda harus betul betul dipahami dalam kehidupan di masyarakat. Semua nilai yang baik pada anak didik harus guru pertahankan dan semua nilai yang buruk harus disingkirkan dari jiwa dan watak mereka. Bila guru mengabikan nya berarti guru telah mengabikan peranannya sebagai korektor, yang menilai dan mengoreksi semua sikap, tingkah laku dan perbuatan anak didik. Koreksi ini harus dilakukan guru terhadap sikap dan sifat anak didik tidak hanya di sekolah, di luar sekolah pun harus dilakukan.b. Inspirator

Sebagai inspirator guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik. Guru harus dapat menunjukkan bagimana cara belajar yang baik. Petunjuk itu harus bertolak dari sejumlah teori teoribelajar, dari pengalaman pun dapat dijadikan petunjuk bagimana cara belajar yang baik.c. Informator

Sebagai informatory, guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum. Akan tetapi informasi yang disampaiakn harus akurat dan benar.d. Organisator

Sebagai organisator, guru meiliki kegiatan pengolahan kegiatan akademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan sebagainya. Semuanya diorganisasikan sehingga dapat mencapai efektivitas dan efesianse dalam belajar pada diri anak didik.e. Motivator

Sebagai motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar senang dan aktif dalam belajar. Dalam upaya memotivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang melatarbelakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya. Motivasi dapat efektif apabila dilakukan sesuai dengan kebutuhan anak didik. Penganekaragaman cara mengajar dapat juga memotivasi anak didik.

6. Inisiator

Dalam peranannya dalam inisiator, guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran.7. Fasilisator

Sebagai fasilisator, guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan bagi kemudahan pembelajaran. Lingkungan belajar harus dipastikan beriklim senyaman mungkin agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. 8. Pembimbing Bimbingan, para guru sangat diperlukan pada saat anak didik mengikuti proses belajar mengajar. Tanpa bimbingan, anak didik akan kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya baik dari segi intelejensi maupun sikap.9. Demonstrator

Untuk bahan pelajaran yang sukar dimengerti anak didik, guru harus berusaha membantunya dengan cara memperagakan apa yang diajarkan secara detil dan mudah dimengerti, sehingga apa yang guru inginkan sejalan dengan pemahaman anak didik. 10. Pengelola kelas

Guru harus mencapai tujuan pengelolaan kelas, yaitu menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas bagi bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik dan optimal. Jadi, maksud dari pengelolaan kelas adalah agar anak didik betah di kelas dengan motivasi yang tinggi untuk belajar.

11. Mediator

Media berfungsi sebagai alat komunikasi guna mengefektifkan proses interaksi edukatif. Sebagai mediator, guru dapat diartikan sebagai penengah dalam pembelajaran, seperti pada diskusi. Dengan kata lain sebagai penengah pada saat pemecahan masalah pada pembelajaran.

12. Supervisor

Maksudnya disini bahwa guru merupakan pengawas yang memastikan bahwa proses pembelajaran berjalan dengan baik dan sesuai dengan hasil yang ingin dicapai.

13. Evaluator

Sebagai evaluator, guru dituntut untuk menjadi evaluator yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyentuh aspek ekstrinsik dan intrinsik. Aspek intrinsik lebih kepada aspek kepribadian anak didik, yaitu aspek nilai. 4. Peran Guru Dalam PengadministrasianDalam hubungannya dengan kegiatan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai berikut :

Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan. Hal ini berarti guru turut serta memikirkan kegiatan-kegiatan pendidikan yang direncanakan serta nilainya.

Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi anggota suatu masyarakat. Guru harus mencerminkan suasana dan kemauan masyarakat dalam arti yang baik.

Orang yang ahli dalam mata pelajaran. Guru bertanggung jawab untuk mewariskan kebudayaan pada generasi muda yang berupa pengetahuan.

Penegak disiplin, guru harus menjaga agar tercapai suatu kedisiplinan.

Pelaksana administrasi pendidikan, di samping menjadi pengajar, guru pun bertanggung jawab akan kelancaran jalannya pendidikan dan ia harus mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi.

Pemimpin generasi muda, masa depan generasi muda terletak di tangan guru. Guru berperan sebagai pemimpin mereka dalam mempersiapkan diri untuk anggota masyarakat yang dewasa.

Penerjemah kepada masyarakat, artinya guru berperan untuk menyampaikan segala perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat, khususnya masalah-masalah pendidikan.

a. Peran Guru Secara Pribadi Dilihat dari segi dirinya sendiri (self oriented), seorang guru harus berperan sebagai berikut :

1. Petugas sosial, yaitu seorang yang harus membantu untuk kepentingan masyarakat. Dalam kegiatan-kegiatan masyarakat guru senantiasa merupakan petugas-petugas yang dapat dipercaya untuk berpartisipasi di dalamnya.

2. Pelajar dan ilmuwan, yaitu senantiasa terus menerus menuntut ilmu pengetahuan. Dengan berbagai cara setiap saat guru senantiasa belajar untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.

3. Orang tua, yaitu mewakili orang tua murid di sekolah dalam pendidikan anaknya. Sekolah merupakan lembaga pendidikan setelah keluarga, sehingga dalam arti luas sekolah merupakan keluarga, guru berperan sebagai orang tua bagi siswa-siswanya.

4. Pencari teladan, yaitu yang senantiasa mencarikan teladan yang baik untuk siswa bukan untuk seluruh masyarakat. Guru menjadi ukuran bagi norma-norma tingkah laku.

5. Pencari keamanan, yaitu yang senantiasa mencarikan rasa aman bagi siswa. Guru menjadi tempat berlindung bagi siswa-siswa untuk memperoleh rasa aman dan puas di dalamnya.

b. Peran Guru Secara Psikologis

Peran guru secara psikologis, guru dipandang sebagai berikut :

1. Ahli psikologi pendidikan, yaitu petugas psikologi dalam pendidikan, yang melaksanakan tugasnya atas dasar prinsip-prinsip psikologi.

2. Seniman dalam hubungan antar manusia (artist in human relation), yaitu orang yang mampu membuat hubungan antar manusia untuk tujuan tertentu, khususnya dalam kegiatan pendidikan.

3. Pembentuk kelompok sebagai jalan atau alat dalam pendidikan.

4. Catalytic agent, yaitu orang yang mempunyai pengaruh dalam menimbulkan pembaruan. Sering pula peran ini disebut sebagai inovator (pembaharu).

5. Petugas kesehatan mental (mental hygiene worker) yang bertanggung jawab terhadap pembinaan kesehatan mental khususnya kesehatan mental siswa. (Dr. Moh. Surya, Dr. Rochman Natawidjaja, 1994 : 6-7).Efektifitas Pelaksanaan Pembelajaran

Agar mampu melaksanakan tugas dengan baik sehingga dapat menunjang keefektifan suatu pembelajaran, guru harus memiliki kemampuan profesional, yaitu terpenuhinya 10 kompetensi guru, yang meliputi :

1. Menguasai bahan, meliputi :

a) Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah

b) Menguasai bahan pengayaan / penunjang bidang studi

2. Mengelola program belajar mengajar, meliputi :

a) Merumuskan tujuan instruksional

b) Mengenal dan dapat menggunakan prosedur instruksional yang tepat

c) Melaksanakan program belajar mengajar

d) Mengenal kemampuan anak didik

3. Mengelola kelas, meliputi:

a) Mengatur tata ruang kelas untuk pelajaran

b) Menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi

4. Penggunaan media atau sumber, meliputi:

a) Mengenal, memilih dan menggunakan media

b) Membuat alat bantu pelajaran yang sederhana

c) Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar

d) Menggunakan micro teaching untuk unit program pengenalan lapangan

5. Menguasai landasan-landasan pendidikan

6. Mengelola interaksi-interaksi belajar mengajar

7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pelajaran

8. Mengenal fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan sekolah, meliputi :

a) Mengenal fungsi dan layanan program bimbingan dan penyuluhan

b) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan penyuluhan

9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah

10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran. ( Depdikbud, 1984/1985: 25-26 )

Kompetensi profesional di atas merupakan profil kemampuan dasar yang harus dimiliki guru. Kompetensi tersebut dikembangkan berdasarkan pada analisis tugas-tugas yang harus dilakukan guru. Oleh karena itu, sepuluh kompetensi tersebut secara operasional akan mencerminkan fungsi dan peranan guru dalam pembelajaran.5. Peran Pendidik dalam Proses Belajar-MengajarPeran guru dalam proses belajar-mengajar, guru tidak hanya tampil lagi sebagai pengajar (teacher), seperti fungsinya yang menonjol selama ini, melainkan beralih sebagai pelatih (coach), pembimbing (counselor) dan manager belajar (learning manager). Hal ini sudah sesuai dengan fungsi dari peran guru masa depan. Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar atau pengajaran, masih tetap memegang peranan penting. Peranan guru dalam proses pengajaran belum dapat digantikan oleh mesin, radio, tape recorder ataupun oleh komputer yang paling modern sekalipun. Masih terlalu banyak unsur-unsur manusiawi seperti sikap, sistem, nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan dan Iain-lain yang diharapkan merupakan hasil dari proses pengajaran, tidak dapat dicapai melalui alat-alat tersebut. Di sinilah kelebihan manusia dalam hal ini guru dari alat-alat atau teknologi yang diciptakan manusia untuk membantu dan mempermudah kehidupannya. Peran guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal seperti sebagai pengajar, manajer kelas, supervisor, motivator, konsuler, eksplorator, dan sebagainya. Yang akan dikemukakan disini adalah peran yang dianggap paling dominan dan klasifikasi guru sebagai:

1) Demonstrator

Melalui peranannya sebagai demonstrator, lecturer, atau pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menetukan hasil belajar yang dicapai oleh siswa.

2) Manajer/pengelola kelasMengajar dengan sukses berarti harus ada keterlibatan siswa secara aktif untuk belajar. Keduanya berjalan seiring, tidak ada yang mendahului antara mengajar dan belajar karena masing-masing memiliki peran yang memberikan pengaruh satu dengan yang lainnya. Keberhasilan dan kesuksesan guru mengajar ditentukan oleh aktivitas siswa dalam belajar, demikian juga keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan pula oleh peran guru dalam mengajar.

3) Mediator/fasilitatorSebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar-mengajar.

4) EvaluatorDalam dunia pendidikan, setiap jenis pendidikan atau bentuk pendidikan pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan akan diadakan evaluasi, artinya pada waktu-waktu tertentu selama satu periode pendidikan tadi orang selalu mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pendidik.Efektivitas dan efisien belajar individu di sekolah sangat bergantung kepada peran guru. Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan bahwa dalam pengertian pendidikan secara luas, seorang guru yang ideal seyogyanya dapat berperan sebagai :

1. Konservator (pemelihara) sistem nilai yang merupakan sumber norma kedewasaan;

2. Inovator (pengembang) sistem nilai ilmu pengetahuan;

3. Transmitor (penerus) sistem-sistem nilai tersebut kepada peserta didik;

4. Transformator (penterjemah) sistem-sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam pribadinya dan perilakunya, dalam proses interaksi dengan sasaran didik;

5. Organisator (penyelenggara) terciptanya proses edukatif yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara formal (kepada pihak yang mengangkat dan menugaskannya) maupun secara moral (kepada sasaran didik, serta Tuhan yang menciptakannya).Sedangkan dalam pengertian pendidikan yang terbatas, Abin Syamsuddin (2003) dengan mengutip pemikiran Gage dan Berliner, mengemukakan peran guru dalam proses pembelajaran peserta didik, yang mencakup :

1. Guru sebagai perencana (planner) yang harus mempersiapkan apa yang akan dilakukan di dalam proses belajar mengajar (pre-teaching problems).;

2. Guru sebagai pelaksana (organizer), yang harus dapat menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana, di mana ia bertindak sebagai orang sumber (resource person), konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti demokratik & humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung (during teaching problems).

3. Guru sebagai penilai (evaluator) yang harus mengumpulkan, menganalisa, menafsirkan dan akhirnya harus memberikan pertimbangan (judgement), atas tingkat keberhasilan proses pembelajaran, berdasarkan kriteria yang ditetapkan, baik mengenai aspek keefektifan prosesnya maupun kualifikasi produknya.

Selanjutnya, dalam konteks proses belajar mengajar di Indonesia, Abin Syamsuddin menambahkan satu peran lagi yaitu sebagai pembimbing (teacher counsel), di mana guru dituntut untuk mampu mengidentifikasi peserta didik yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa, prognosa, dan kalau masih dalam batas kewenangannya, harus membantu pemecahannya (remedial teaching).Di lain pihak, Moh. Surya dan Rochman Natawidjaja. (1994 : 47) mengemukakan tentang peranan guru di sekolah, keluarga dan masyarakat. Di sekolah, guru berperan sebagai perancang pembelajaran, pengelola pembelajaran, penilai hasil pembelajaran peserta didik, pengarah pembelajaran dan pembimbing peserta didik. Sedangkan dalam keluarga, guru berperan sebagai pendidik dalam keluarga (family educator). Sementara itu di masyarakat, guru berperan sebagai pembina masyarakat (social developer), penemu masyarakat (social inovator), dan agen masyarakat (social agent).Lebih jauh, dikemukakan pula tentang peranan guru yang berhubungan dengan aktivitas pengajaran dan administrasi pendidikan, diri pribadi (self oriented), dan dari sudut pandang psikologis.Dalam hubungannya dengan aktivitas pembelajaran dan administrasi pendidikan, guru berperan sebagai :

1. Pengambil inisiatif, pengarah, dan penilai pendidikan;

2. Wakil masyarakat di sekolah, artinya guru berperan sebagai pembawa suara dan kepentingan masyarakat dalam pendidikan;

3. Seorang pakar dalam bidangnya, yaitu menguasai bahan yang harus diajarkannya;

4. Penegak disiplin, yaitu guru harus menjaga agar para peserta didik melaksanakan disiplin;

5. Pelaksana administrasi pendidikan, yaitu guru bertanggung jawab agar pendidikan dapat berlangsung dengan baik;

6. Pemimpin generasi muda, artinya guru bertanggung jawab untuk mengarahkan perkembangan peserta didik sebagai generasi muda yang akan menjadi pewaris masa depan; dan

7. Penterjemah kepada masyarakat, yaitu guru berperan untuk menyampaikan berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat.Di pandang dari segi diri-pribadinya (self oriented), seorang guru berperan sebagai :

1. Pekerja sosial (social worker), yaitu seorang yang harus memberikan pelayanan kepada masyarakat;

2. Pelajar dan ilmuwan, yaitu seorang yang harus senantiasa belajar secara terus menerus untuk mengembangkan penguasaan keilmuannya;

3. Orang tua, artinya guru adalah wakil orang tua peserta didik bagi setiap peserta didik di sekolah;

4. model keteladanan, artinya guru adalah model perilaku yang harus dicontoh oleh mpara peserta didik; dan

5. Pemberi keselamatan bagi setiap peserta didik. Peserta didik diharapkan akan merasa aman berada dalam didikan gurunya.

Dari sudut pandang secara psikologis, guru berperan sebagai :

1. Pakar psikologi pendidikan, artinya guru merupakan seorang yang memahami psikologi pendidikan dan mampu mengamalkannya dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik;

2. seniman dalam hubungan antar manusia (artist in human relations), artinya guru adalah orang yang memiliki kemampuan menciptakan suasana hubungan antar manusia, khususnya dengan para peserta didik sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan;

3. Pembentuk kelompok (group builder), yaitu mampu mambentuk menciptakan kelompok dan aktivitasnya sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan;

4. Catalyc agent atau inovator, yaitu guru merupakan orang yang yang mampu menciptakan suatu pembaharuan bagi membuat suatu hal yang baik; dan

5. Petugas kesehatan mental (mental hygiene worker), artinya guru bertanggung jawab bagi terciptanya kesehatan mental para peserta didik.

Sementara itu, Doyle sebagaimana dikutip oleh Dasim Budimansyah (2003) mengemukan dua peran utama guru dalam pembelajaran yaitu menciptakan keteraturan (establishing order) dan memfasilitasi proses belajar (facilitating learning). Yang dimaksud keteraturan di sini mencakup hal-hal yang terkait langsung atau tidak langsung dengan proses pembelajaran, seperti : tata letak tempat duduk, disiplin peserta didik di kelas, interaksi peserta didik dengan sesamanya, interaksi peserta didik dengan guru, jam masuk dan keluar untuk setiap sesi mata pelajaran, pengelolaan sumber belajar, pengelolaan bahan belajar, prosedur dan sistem yang mendukung proses pembelajaran, lingkungan belajar, dan lain-lain.Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan profesionalnya. Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran peserta didik. Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang tumbuh, berkembang, berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah peserta didiknya.

Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat, ia akan terpuruk secara profesional. Kalau hal ini terjadi, ia akan kehilangan kepercayaan baik dari peserta didik, orang tua maupun masyarakat. Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut, guru perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif. Artinya, guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus. Disamping itu, guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap efektivitas pengajaran yang dilaksanakannya, sehingga dengan dukungan hasil penelitiaan guru tidak terjebak pada praktek pengajaran yang menurut asumsi mereka sudah efektif, namum kenyataannya justru mematikan kreativitas para peserta didiknya. Begitu juga, dengan dukungan hasil penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pengajaran yang bervariasi dari tahun ke tahun, disesuaikan dengan konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung.Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa guru kelas dalam pelaksanaan pembelajaran sangat penting sekali. Sejalan diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi, guru kelas mempunyai peran yang sentral dalam kegiatan pembelajaran. Peran tersebut mencakupi peran sebagai informator, organisator, motivator, director, inisiator, transmitter, fasilitator, mediator, dan evaluator. Peran tersebut tidak dapat berjalan sendiri-sendiri, namun merupakan sebuah sistem yang saling melengkapi dalam kegiatan pembelajaran.sedangkan tugas seorang guru sangatlah berat yaitu Tugas Guru Sebagai Profesi, Tugas Guru Sebagai Suatu Tugas Kemanusiaan, Tugas Guru Sebagai Suatu Tugas kemasyarakatan. Dalam KTSP, guru adalah inisiator,konseptor,planner dan programmer. Peran guru sebagai perncana (planner) pada tahap ini melakukan identifikasi masalah yang ada dikelas yang akan digunakan untuk kegiatan lesson study dan perencanaan alternatif pemecahannya,selanjutnya disusun dan dikemas dalam suatu perangkat pembelajaran yang terdiri atas:1. Rencana pembelajaran2. Petunjuk pelaksanaan pambelajaran3. Lembar kerja siswa4. Media atau alat peraga pembelajaran5. Instrumen penilaian pross hasil pembelajaran

6.Lembar obserfasi pembelajaranDaftar PustakaArikunto, Suharsimi. 1983.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.Budimansyah, Dasim. 2003. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio. Bandung: PT. Genesindo.Drs. Moh. Surya dan Dr. Rochman Natawidjaja.1994. Pembinaan Kesehatan Mental Anak. Surabaya: Usaha Nasional.Nawawi, Hadari. 1985. Proses Pembelajaran Anak Usia Dini. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.Oemar, Hamalik. 2000. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensendo.Purwanto,M.Ngalim. 1984. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.Rifai.2002.Peran Guru di SMP dan SMA.http://rifai.blogspot.com/2002/peran-guru-di-SMP-dan-SMA/. Diakses tanggal 28 september 2009.Roestiyah.1998.Tugas-Tugas Guru di Sekolah .http://roestiyah.blogspot.bukuku.com/1998/tugas-tugas-guru-diSekolah/. Diakses tanggal 28 september 2009.Sudijono, Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.Syamsudin, Abin. 2003. Peran Guru dalam Pembelajaran Pada Pengelolahan Kelas. Bandung: UT.Wikipedia. 2008. peran dan tugas guru dalam pembelajaran. http://id.wikipedia.org/wiki/peran dan-tugas-guru/. Diakses tanggal 28 september 2009.