tugas pemeliharaan gardu.docx
TRANSCRIPT
TUGAS
PEMELIHARAAN GARDU DISTRIBUSI
Disconnecting Switch / Pemisah (PMS)
Oleh :
Arif Wandi Putra 87205 / 2007
Bambang 85102 / 2007
David Saputra 87211 / 2007
Heru Budi Satria 87208 / 2007
JURUSAN TEKNIK ELEKRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011
1. Disconnecting Switch / Pemisah
Untuk pemeliharaan ataupun perbaikan peralatan – peralatan listrik
seperti CB tidak bisa dilakukan langsung. Maka diperlukan pengaman yang
digunakan untuk memisahkan antara bagian yang berbeban dengan sisi yang
lain, yang bertujuan untuk mengamankan CB pada saat perbaikan. Untuk itu
biasanya digunakan Disconnecting switch atau pemisah.
Disconnecting switch (DS) atau Pemisah (PMS) adalah peralatan pada
sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah yang dapat
memutus dan menyambung rangkaian dengan arus yang rendah (± 5A), biasa
dipakai ketika dilakukan perawatan atau perbaikan.
PMS terletak di antara sumber tenaga listrik dan PMT serta di antara
PMT dan beban. Berdasarkan posisinya, PMS dibagi menjadi 3 macam yaitu
PMS jaringan, PMS bus, dan PMS trafo. Pada dasarnya PMS dipakai untuk
membebaskan PMT dari tegangan yang tersambung kepada PMT tersebut.
Agar dapat dilakukan perawatan atau perbaikan pada PMT tersebut, maka PMS
harus dibuka agar pada PMT tidak terdapat tegangan dan PMT aman bagi
teknisi.
Disconnencting switch adalah saklar pemutus yang didesain tidak bisa
terbuka pada saat arus beban yang melewatinya masih ada. Biasanya
disconnencting switch dipasang untuk mengisolasi peralatan – perlatan yang
mungkin tersuplai daya besar.
Disconnencting switch biasanya dilengkapi dengan peringatan visual
untuk keamanan para pekerja, dengan kata lain pada saat keadaan saklar
terbuka atau tidak ada arus beban yang mengalir maka visual sign akan
menyala untuk memberitahukan keadaan aman dan sebaliknya.
Disconnencting switch harus benar - benar tertutup untuk mencegah
kemungkinan munculnya bunga api antara pisau penghubung dengan klip
penjepitnya, yang jika terjadi hal – hal tesebut akan membahayakan operator.
Disconnencting switch, air break switch, and oil switches biasanya digunakan
bersama – sama, biasanya tuasnya dioperasikan bersama-sama.
Disconnecting switch juga digunakan untuk mengisolasi peralatan
seperti terminal (buses) atau peralatan listrik yang lain, juga untuk memisahkan
kelompok kelompok feeder dengan tujuan maintenance atau pengetesan. Untuk
perbaikan DS dilakukan pengetesan fisik dari kerusakan,membersihkan kontak
kontaknya, juga memberikan pelumas pada as dari lengan (pisau)
penghubungnya.
1. Menurut fungsinya:
Pemisah tanah
Pemisah peralatan
2. Menurut penempatannya:
Pemisah Penghantar
Pemisah bus
Pemisah seksi (GI dengan 1-1/5 PMT)
Pemisah tanah
3. Menurut gerakan lengan:
Pemisah engsel
Pemisah putar
Pemisah siku
Pemisah luncur
Pemisah pantograph
4. Tenaga penggerak:
Secara manual
Dengan motor
Dengan pneumatik
Dengan hidrolik
Pada maintenance peralatan – peralatan pada gardu induk biasanya
antara beban dan sumber daya dari gardu induk diputus oleh Disconnecting
switch. Hal ini untuk menjaga keamanan dari para pekerja yang melaksanakan
perbaikan atau perawatan, karena difungsikan untuk memisahkan bagian yang
bertegangan dan tidak maka DS ini pada sisi yang tidak bertegangan dipasang
grounding yang berguna untuk membuang sisa energi (kapasitansi) yang
tersimpan pada konduktor, sistem grounding dan close dari DS ini saling
interlocking. Hal ini untuk menghindari short circuit. Selain itu DS tidak
didiesain sebagai pemutus tegangan seperti CB-CB yang terdapat pada panel
atau gardu induk, oleh karena itu DS harus dilengkapi dengan pemutus beban,
kerja dari DS pun harus setelah CB benar –benar open atau tidak ada daya yang
mengalir ke DS, atau dapat dikatakan kerja dari DS dan CB adalah interlocking
juga.
Pada PMS terdapat mekanisme interlocking yang befungsi untuk
mengamankan pembukaan dan penutupan PMS. Mekanisme interlocking
tersebut adalah :
a. PMS tidak dapat ditutup ketika PMT dalam posisi tertutup.
b. Saklar pembumian (Earthing Switch) dapat ditutup hanya ketika PMS dalam
keadaan terbuka.
c. PMS dapat ditutup hanya ketika PMT dan ES terbuka.
d. PMT dapat ditutup hanya ketika PMS dalam kondisi telah terbuka atau telah
tertutup.
Beberapa macam PMS yang umum digunakan pada sistem jaringan
listrik:
PMS Dua Isolator Pemisah Tunggal
Gambar 1. PMS Dua Isolator Pemisah Tunggal
PMS Tiga Isolator Pemisah Ganda
Gambar 2. PMS Tiga Isolator Pemisah Ganda
Pemisah atau DS digunakan untuk menjamin keamanan para pekerja
pada saat melakukan pekerjaan yang menyangkut tegangan listrik, dan juga
memberikan efisiensi karena harganya yang lebih murah dibandingkan harga
CB.
Sebagai contoh disconnecting switch untuk pengamanan CB pada saat
perbaikan diperlihatkan gambar dibawah ini.
Gambar 3. Skema pemasangan Disconnecting Switch
SOURCE
DS
CIRCUIT BREAKER OR
IN SERVICE EQUIPMENT
DS
Dari gambar 3 dapat dimisalkan kita akan memeperbaiki CB yang rusak
atau dalam perawatan maka setelah source line aman CB dibuka kemudian
kedua DS dibuka, maka pekerjaan perbaikan atau perawatan CB dapat
dilakukan.
Untuk real DS ditunjukkan pada gambar 4 berikut.
Gambar 4. Disconnecting Switch produk ABB.
Gambar 5. Disconnecting Switch produk COELME.
Pada gambar 5, terdapat DS produk COELME. Pada intinya tidak ada
perbedaan antara DS produk satu dengan yang lain perbedaan terletak pada
rating tegangan, kemampuan isolator dan jenis bahan penghantar. Misalkan
untuk DS produksi COELME tersebut menggunakan blade dari tembaga yang
dilapisi perak yang diklaim mampu mengatasi saat terjadi hubung singkat.
Gambar 6. Disconnecting Switch
Pada gambar 6, tampak tipe lain dari DS yang bekeja secara elektrik
dengan menggunakan motor dan elektromagnet yang dilengkapi limit switch,
secara garis besar DS tersebut bekerja dengan kontrol untuk memindahkan
pisau (blade), tanpa digunakan pengait untuk membuka atau menutup, cukup
dengan tombol saja.
2. Parameter – parameter penting pada Disconnecting Switch.
Parameter – parameter yang bisa digunakan untuk spesifikasi DS lebih
didasarkan pada kemampuan DS terhadap besaran – besaran listrik seperti arus,
tegangan dan frekwensi. Parameter – parameter tersebut antara lain:
a) Tegangan kerja.
b) Rating tegangan kerja maksimal.
c) Rating power frekwensi untuk menahan tegangan yang melintasi isolator.
d) Rating power frekwensi untuk menahan tegangan pada saat tanah basah dan
antara fasa.
e) Rating tegangan impuls petir untuk menahan tegangan ke tanah dan
tegangan antar fasa.
f) Rating tegangan impuls petir untuk menahan tegangan yang melewati
isolator.
g) Rating arus.
h) Rating puncak melawan arus dari diskonektor.
i) Rating waktu singkat melawan arus dari saklar pentanahan.
j) Rating puncak melawan arus dari saklar pentanahan.
k) Rating waktu singkat melawan 1 detik dari saklar pentanahan.
l) Rating frekwensi kerja.
Berikut ini disertakan contoh karakteristik DS type ONIII produksi ABB sebagai
contoh parameter – parameter yang penting pada DS.
Hasil diatas merupakan hasil pengujian menurut standard DIN / VDE.
Dengan standard DIN / VDE tiap – tiap DS harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut.
a. Harus dapat mememutuskan hubungan listrik.
b. Mengambil langkah – langkah pengamanan untuk menghindari kegagalan
switching pada saat berbeban.
c. Instalasi dari isolasi tegangan.
d. Pentanahan dan hubung singkat.
e. Melindungi dan memisahkan perlatan – peralatan sehari – hari yang dekat
dengan sistem DS.
3. Perbaikan dan Perawatan
Untuk perawatan dan perbaikan pada pemisah dapat kita lihat dari tipe
pemisah itu sendiri. Pada umunya pemisah menggunakan sistem lengan untuk
memutar / memisahkan kontaknya. Jadi umunya perawatan yang dilakukan
adalah pemberian pelumas pada engsel lengan pemutar agar tidak berkarat dan
mudah untuk diputar. Selain itu juga dilakukan pembersihan pada bagian-
bagian yang kotor dan berdebu.
Untuk perawatan berdasarkan tenaga penggeraknya yaitu :
Secara manual, yaitu dengan pelumasan dan membersihkan bagian-bagian
yang kotor.
Dengan motor, perawatan motor penggerak dan melumasi engsel dan gear
pada penghubung motor dan pemisah itu sendiri.
Dengan pneumatik, pelumasan bagian-bagian bergerak pada pemisah,
bagian penggerak pneumatik serta pengecekan kebocoran pipa saluran
udara.
Dengan hidrolik, pelumasan pada bagian-bagian bergerak pada pemisah,
pengecekan minyak hidrolik, perawatan pada sistem hidrolik itu sendiri
serta sistem suplai udara penggerak hidrolik.
4. Kesimpulan.
Disconnecting switch digunakan untuk mengamankan sistem pada saat
tidak berbeban. Disconnecting switch bukan merupakan pengaman sistem.
Disconnecting switch hanya akan membuka pada saat CB benar – benar
terbuka.
Disconnecting switch dilengkapi dengan Grounding untuk membuang
sisa energi listrik pada penghantar. Disconnecting switch mempunyai sistem
interlock dengan grounding. Parameter – parameter yang diperlukan lebih
didasarkan pada kekuatan DS untuk menahan arus dan tegangan pada saat
terbuka dan menyalurkan arus dan tegangan dengan baik pada saat berbeban.