tugas paper check sheet mmt

33
1 PAPER Check Sheet Oleh : Luqvi Riski Syahputra ( NPM. 0915031015 ) Ahmad Surya Arifin ( NPM. 1015031024 ) Yudi Eka Putra ( NPM. 1015031020 ) Budi Wahyu Nugroho ( NPM. 1015031024 ) Joelisca Saputra ( NPM. 1015031040 ) Victor Farhan Wijaya ( NPM. 1015031084 ) Andri Gunawan ( NPM. 1015031027 ) Wendy Dwi Lesmana ( NPM. 1015031085 ) Imam Sholeh Maulana ( NPM. 1015031037 )

Upload: ahmad-surya-arifin

Post on 06-May-2015

3.003 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

paper check sheet

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas paper check sheet mmt

1

PAPER

Check Sheet

Oleh :

Luqvi Riski Syahputra ( NPM. 0915031015 ) Ahmad Surya Arifin ( NPM. 1015031024 ) Yudi Eka Putra ( NPM. 1015031020 ) Budi Wahyu Nugroho ( NPM. 1015031024 ) Joelisca Saputra ( NPM. 1015031040 ) Victor Farhan Wijaya ( NPM. 1015031084 ) Andri Gunawan ( NPM. 1015031027 ) Wendy Dwi Lesmana ( NPM. 1015031085 ) Imam Sholeh Maulana ( NPM. 1015031037 )

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

2012

Page 2: Tugas paper check sheet mmt

2

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT bahwa

berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah

Manajement Mutu Terpadu. Paper ini berisi tentang “Seven Tools yaitu metode

Check sheet” yang menggunakan berbagai teknik pengambilan keputusan

berdasarkan TQM. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen mata

kuliah Manajemen Mutu Terpadu dan juga temen-teman satu kelompok serta

temen – teman mahasiswa yang mengambil matakuliah MMT ini. Paper ini masih

memiliki beberapa kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun

sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah modulasi sudut ini. Semoga

makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, November 2012

Penulis

Page 3: Tugas paper check sheet mmt

3

DAFTAR PUSTAKA

HALAMAN JUDUL ......................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................... iii

MATERI PENGANTAR .................................................................. 1

SEVEN TOOLS ................................................................................. 6

CHECK SHEET................................................................................. 9

CONTOH CHECK SHEET............................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 21

Page 4: Tugas paper check sheet mmt

4

METERI PENGANTAR

I. Pengertian Kualitas

Menurut Juran, kualitas diartikan sebagai cocok untuk digunakan (fitness

for use) dan definisi ini memiliki 2 aspek utama, yaitu :

1. Ciri-ciri yang memenuhi permintaan pelanggan

Kualitas yang lebih tinggi memungkinkan perusahaan meningkatkan

kepuasan pelanggan, membuat produk laku terjual, dapat bersaing dengan

pesaing, meningkatkan pangsa pasar dan volume penjualan, serta dapat

dijual dengan harga jual yang lebih tinggi.

2. Bebas dari kekurangan

Kualitas yang tinggi menyebabkan perusahaan dapat mengurangi tingkat

kesalahan dan produk gagal, mengurangi inspeksi dan pengujian,

mengurangi ketidakpuasan pelanggan, sehingga akhirnya dapat menekan

pemborosan.

Meskipun tidak ada definisi mengenai kualitas yang dapat diterima secara

universal, dari definisi-definisi yang ada terdapat beberapa persamaan, yaitu :

Kualitas melebihi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.

Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.

Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang

dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang

berkualitas di masa mendatang).

Berdasarkan elemen-elemen tersebut Goetsch dan Davis mendefinisikan kualitas

sebagai berikut :

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Page 5: Tugas paper check sheet mmt

5

II. Definisi Total Quality Management

Menurut Ishikawa, TQM adalah perpaduan semua fungsi dari perusahaan

ke dalam suatu falsafah yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork,

produktivitas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan. Untuk memudahkan

pemahamannya, pengertian TQM dapat dibedakan dalam aspek. Aspek pertama

menguraikan apa itu TQM dan aspek kedua membahas bagaimana mencapainya.

TQM hanya dapat dicapai dengan memperhatikan beberapa karakteristik

berikut ini :

Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.

Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas.

Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan

pemecahan masalah.

Memiliki komitmen jangka panjang.

Membutuhkan kerjasama tim (team work).

Memperbaiki proses secara kontinu.

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.

Memberikan kebebasan yang terkendali.

Memiliki kesatuan tujuan.

Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.

III. Langkah Pemecahan Masalah

Sejak awal tahun 1980-an, teknik pemecahan masalah dengan pendekatan

proses Plan Do Check Action sudah mulai dikenal oleh berbagai kelompok

peningkatan mutu di perusahaan-perusahaan/organisasi/instansi di Indonesia,

terutama yang menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan Jepang. Pada

mulanya Jepang memperkenalkan teknik pemecahan masalah bagi kalangan

karyawan pelaksana, dengan proses Delapan Langkah PDCA. Delapan Langkah

PDCA merupakan proses kegiatan continuous improvement. Perubahan tersebut

dimaksudkan agar sistem manajemen mutu lebih luwes dalam menghadapi

kecepatan perubahan dunia usaha yang sangat tinggi dengan memperhatikan

Page 6: Tugas paper check sheet mmt

6

kebutuhan pelanggan. Berikut ini adalah langkah dalam 7 langkah pemecahan

masalah.

1. Penentuan Judul

2. Menganalisa Penyebab

3. Menguji dan Menentukan Penyebab Dominan

4. Membuat Rencana dan Melakasanakan Perbaikan

5. Meneliti Hasil

6. Membuat Standar Baru

7. Mengumpulkan Data Baru dan Menentukan Rencana Berikutnya

IV. Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas merupakan teknik yang sangat bermanfaat agar

suatu perusahaan dapat mengetahui kualitas produknya sebelum dipasarkan

kepada konsumen. Teknik pengendalian kualitas dapat membantu perusahaan

dalam mengetahui kelayakan kualitas produk berdasarkan batas-batas kontrol

yang telah ditentukan. Berikut ini adalah uraian lebih lanjut tentang pengendalian

kualitas.

V. Definisi dan Sejarah Pengendalian Kualitas

Kualitas adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis,

pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing. Kualitas suatu produk diartikan

sebagai derajat atau tingkatan dimana produk atau jasa tersebut mampu

memuaskan keinginan dari konsumen (fitness for use). Kualitas menjadi faktor

dasar keputusan konsumen untuk mendapatkan suatu produk, karena konsumen

akan memutuskan untuk membeli suatu produk dari perusahaan tertentu yang

lebih berkualitas daripada saingan-sainganya. Alasan-alasan mendasar pentingnya

kualitas sebagai strategi bisnis adalah sebagai berikut (Purnomo, 2004):

1. Meningkatkan kesadaran konsumen akan kualitas dan orientasi konsumen

yang kuat akan penampilan kualitas.

2. Kemampuan produk.

Page 7: Tugas paper check sheet mmt

7

3. Peningktan tekanan biaya pada tenaga kerja,energi dan bahan baku.

4. Persaingan yang semakin intensif.

5. Kemajuan yang luar biasa dalam produktifitas melalui program

keteknikkan kualitas yang efektif.

Pengertian pengendalian kualitas adalah aktifitas pengendalian proses

untuk mengukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkan dengan spesifikasi atau

persyaratan, dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada

perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar. Tujuan dari

pengendalian kualitas adalah untuk mengendalikan kualitas produk atau jasa yang

dapat memuaskan konsumen. Pengendalian kualitas statistik merupakan suatu alat

tangguh yang dapat digunakan untuk mengurangi biaya, menurunkan cacat dan

meningkatkan kualitas pada proses manufakturing. Pengendalian kualitas

memerlukan pengertian dan perlu dilaksanakan oleh perancang, bagian inspeksi,

bagian produksi sampai pendistribusian produk ke konsumen. Aktifitas

pengendalian kualitas pada umumnya meliputi kegiatan-kegiatan berikut

(Purnomo, 2004):

1. Pengamatan terhadap performansi produk atau proses.

2. Membandingkan performansi yang ditampilkan dengan standaryang

berlaku.

3. Mengambil tindakan-tindakan bila terdapat penyimpangan-penyimpangan

yang cukup signifikan, dan jika perlu perlu dibuat tindakan-tindakan untuk

mengoreksinya.

VI. Pengaruh Kualitas

Kualitas adalah elemen penting dalam operasi, selain itu kualitas juga

memiliki beberapa pengaruh lain. Beberapa alasan yang membuat kualitas

menjadi penting, yaitu sebagai berikut (Heizer, 2006):

1. Reputasi perusahaan.

2. Keandalan produk atau jasa.

3. Penurunan biaya.

Page 8: Tugas paper check sheet mmt

8

4. Pertanggung jawaban produk atau jasa.

5. Peningkatan pangsa pasar.

6. Keterlibatan global

7. Penampilan produk atau jasa.

Definisi kualitas sebagaimana yang diambil oleh American Society for

Quality adalah keseluruhan karakteristik produk atau jasa yang mampu

memuaskan kebutuhan yang terlihat atau yang tersamar. Definisi kualitas terbagi

atas beberapa kategori yaitu, definisi yang berbasis pengguna dengan arti kualitas

bergantung pada pemirsa. Definisi yang berbasis manufaktur yaitu kualitas yang

lebih tinggi dengan arti kinerja yang lebih baik, fitur yang lebih baik dan

perbaikan lainya yang terkadang memakan biaya (Heizer, 2006).

VII. Konsep Dasar Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualiatas statistik adalah alat bantu manajemen untuk

menjamin kualitas, karena pada dasarnya tidak ada dua produk yang dihasilkan

oleh suatu proses produksi itu sama benar, tidak dapat dihindarkan adanya

variasinya. Pengujian statistik diperlukan untuk menyelesaikan masalah seperti

ini, dalam pengendalian kualitas statistik teknik-teknik tersebut diaplikasikan

guna memeriksa dan menguji data untuk menentukan standar dan mengecek

kesesuaian produk untuk mencapai operasi manufaktur yang maksimum, dan

biasanya menghasilkan biaya kualitas yang lebih rendah dan menaikkan tingkat

posisi kompetitif. Rancangan percobaan dapat digunakan dalam hubungannya

dengan pengendalian proses statistik untuk meminimumkan variabilitas proses,

yang menghasilkan produksi yang pada akhirnya bebas cacat (Purnomo, 2004).

VIII. Keuntungan Pengendalian Kualitas Statistik

Pengendalian kualitas statistik merupakan alat manajemen secara ilmiah.

Beberapa keuntungan jika digunakan pengendalian kualitas statistik adalah

sebagai berikut (Purnomo, 2004):

1. Perbandingan antara kualitas dan biaya.

2. Menjaga kualitas lebih seragam.

Page 9: Tugas paper check sheet mmt

9

3. Penyediaan bahan baku yang lebih baik.

4. Penggunaan alat produksi yang lebih efisien.

5. Mengurangi kerja ulang atau pembuangan.

6. Memperbaiki hubungan produsen-konsumen.

IX. Dimensi Kualitas

Kualitas memiliki dimensi yang banyak, sehingga sulit mendefinisikannya.

David Gorvin menyarankan delapan dimensi kualitas, yaitu sebagai berikut

(Nasrullah, 1997):

1. Performansi atau prestasi dari fungsi yang diperlihatkan oleh produk.

2. Sifat-sifat khusus dan menarik minat (feature), yang menjadikan suatu

produk unik dibandingkan dengan produk sejenis dari produsen lain.

3. Keandalan, kemampuan produk untuk tidak mogok dalam masa kerjanya.

4. Kecocokan dengan standar industri.

5. Kemudahan diperbaiki jika terjadi kerusakan.

6. Daya tahan produk terhadap waktu.

7. Keindahan penampilan.

8. Persepsi konsumen.

X. Manajemen Kualitas

Manajemen kualitas sangat berpengaruh besar terhadap produk yang akan

diproduksi, Dr. Deming adalah pakar manajemen kualitas Amerika Serikat. Dr.

Deming menyarankan 14 butir manajemen mutu sebagai berikut (Nasrullah,

1997):

1. Ciptakan stabilitas motivasi untuk memperbaiki produk, mempunyai daya

saing, dan memberikan lapangan kerja.

2. Hilangkan ketergantungan pada pemeriksaan produk untuk mencapai

produk bermutu. Hilangkan kebutuhan untuk inspeksi produk secara

massal dengan membangun mutu sejak awal proses.

3. Akhiri kebiasaan menghargai bisnis atas dasar potongan harga.

Page 10: Tugas paper check sheet mmt

10

4. Terus menerus perbaiki sistem produksi dan pelayanan, agar mutu dan

produktifitas tentu diperbaiki, dan dengan demikian diupayakan tanpa

henti penurunan ongkos.

5. Lembagakan pelatihan pada saat bekerja.

6. Lembagakan pengawasan.

7. Bersihkan rasa takut, sehingga setiap orang bekerja dengan efektif.

8. Hapus penghalang antar departemen.

9. Hilangkan slogan-slogan dan target-target yang harus dicapai para pekerja,

jika tidak dilengkapi dengan cara-cara mencapainya.

10. Hilangkan standar kerja yang menyarankan angka target kerja bagi

operator, ganti dengan pertolongan dan pengawasan.

11. Hapus penghalang antara pekerja tidak tetap dengan haknya untuk bangga

dengan kemampuan kerjanya.

12. Lembagakan program ketat pendidikan dan pelatihan.

13. Letakkan setiap orang di perusahaan untuk bekerja melaksanakan

pengubahan bahan baku menjadi barang jadi.

Page 11: Tugas paper check sheet mmt

11

SEVEN TOOLS

Seven tools adalah tujuh alat perbaikan mutu yang digunakan pada

kegiatan siklus quality control. Tujuh Alat Dasar Quality Management merupakan

pendekatan yang sangat praktis dan sangat mudah untuk diimplemantasikan,

sehingga sangat layak untuk digunakan di tingkat pelaksana. Pada level yang lebih

tinggi, pemecahan masalah tidak sekedar pada masalah yang sudah jelas

diketahui, tetapi juga terhadap potensi masalah, atau terhadap kemungkinan akan

munculnya masalah dari suatu program. Tujuh alat baru ini merupakan jawaban

atas tuntutan di atas.

Pengendalian Proses Statistik (Statistical Process Control)

Statistik adalah seni pengambilan keputusan tentang suatu proses atau

populasi berdasarkan suatu analisis informasi yang terkandung didalam suatu

sampel dari populasi itu. Metode statistik memainkan peranan penting dalam

jaminan kualitas. Metode statistik itu memberikan cara – cara pokok dalam

pengambilan sampel produk, pengujian serta evaluasinya dan informasi didalam

data itu digunakan untuk mengendalikan dan meningkatkan proses pembuatan.

Lagipula statistik adalah bahasa yang digunakan oleh insinyur pengembangan,

pembuatan, pengusahaan, manajemen, dan komponen – komponen fungsional

bisnis yang lain untuk berkomunikasi tentang kualitas. (Montgomery, 1993)

Untuk menjamin proses produksi dalam kondisi baik dan stabil atau

produk yang dihasilkan selalu dalam daerah standar, perlu dilakukan pemeriksaan

terhadap titik origin dan hal-hal yang berhubungan, dalam rangka menjaga dan

memperbaiki kualitas produk sesuai dengan harapan. Hal ini disebut Statistical

Process Control (SPC).

Page 12: Tugas paper check sheet mmt

12

Dalam pengendalian proses statistik dikenal adanya “seven tools”. Seven

tools dari pengendalian proses statistik ini adalah metode grafik paling sederhana

untuk menyelesaikan masalah. Seven tools tersebut adalah:

1. Lembar pengamatan (check sheet)

2. Stratifikasi (run chart)

3. Histogram

4. Grafik kendali (control chart)

5. Diagram pareto

6. Diagram sebab akibat (cause and effect diagram)

7. Affinity Diagram

Page 13: Tugas paper check sheet mmt

13

CHECK SHEET

check sheet dapat didefiniskan sebagai lembar yang dirancang sederhana

berisi daftar hal-hal yang perlukan untuk tujuan perekaman data sehingga

pengguna dapat mengumpulkan data dengan mudah, sistematis, dan teratur pada

saat data itu muncul  di lokasi kejadian. Data dalam check sheet baik berbentuk

data kuantitatif maupun kualitatif dapat dianalisis secara cepat (langsung) atau

menjadi masukan data untuk peralatan kualitas lain, misal untuk masukan data

Pareto chart.

Check sheet adalah alat bantu manajemen mutu sederhana yang bentuknya

menyerupai tabel dan digunakan untuk mengoleksi data. Check sheet dalam

pengertian yang sebenarnya tak lain adalah tempat menuliskan  catatan tentang

jumlah sesuatu, dimana jumlah tersebut diisikan satu demi satu, sehingga pada

akhirnya dapat dijumlahkan nilai totalnya. Pengumpulan data menggunakan check

sheet dapat diterapkan pada hampir semua jenis aktifitas yang bertujuan mencatat

sejumlah data kategorik.

Suatu form atau sheet sederhana berbentuk tabel yang memuat data

kategorik, suatu tanda yang mirip angka 1 (atau garis lurus tegak = I) biasanya

ditambahkan dan dituliskan pada tabel setiap kali data dari kategori tertentu

muncul dalam pemeriksaan. Pembuatan check sheet bertujuan untuk memfasilitasi

pengumpulan analisa data.

Check sheet dapat dibuat kapan saja dibutuhkan adanya pencatatan data,

meski demikian dalam penerapannya untuk tujuan manajemen mutu, perlu

dilakukan analisa terlebih dahulu terhadap jenis kategorinya. Oleh karena itu

dalam penyusunan check sheet perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:

1. Tentukan tujuan pengumpulan data.

2. Lakukan terlebih dahulu brainstorming untuk menentukan jenis-

jenis kategori yang perlu diamati.

Page 14: Tugas paper check sheet mmt

14

3. Defenisikan tiap-tiap kategori dengan baik agar pengumpulan

data dilakukan dengan konsisten.

4. Tentukan keadaan atau keterangan lain mengenai darimana data tersebut

akan diperoleh, misalnya pada hari apa, shift berapa dan dimesin yang

bagaimana.

5. Tentukan siapa yang bertanggung jawab terhadap pengumpulan data

6. Buatlah petunjuk singkat tentang tata cara pengumpulan data

dan sampaikan kepada penanggung jawab pengumpulan data

beserta anggotanya yang terlibat.

7. Buatlah tabel check sheetnya berdasarkan jenis kategori yang

telah ditentukan.

8. Lakukan uji coba pengumpulan data untuk memastikan bahwa semua data

telah dimasukkan ke kategori yang sesuai.

I. Kapan check sheet digunakan?

Kapan kita menggunakan check sheet? Menurut Tague (2005) adalah sebagai 

berikut:

1. Ketika data dapat diamati dan dikumpulkan berulang kali oleh orang yang

sama atau di lokasi yang sama.

2. Ketika mengumpulkan data mengenai frekuensi atau pola kejadian,

masalah, cacat, lokasi cacat, penyebab cacat, dan sebagainya.

3. Ketika mengumpulkan data proses produksi.

II. Prosedur check sheet

Prosedur check sheet yang diuraikan oleh Tague (2005) adalah sebagai  berikut:

1. Menentukan kejadian atau permasalahan apa yang akan diamati, kemudian

kembangkan definisi operasional.

2. Menentukan kapan data akan dikumpulkan dan berapa lama.

Page 15: Tugas paper check sheet mmt

15

3. Merancang form isi sedemikian rupa sehingga data dapat direkam dengan

hanya memberikan tanda cek (V) atau tanda silang (X) atau simbol serupa

sehingga data tidak perlu diperbanyak ulang untuk analisis.

4. Memberikan etiket setiap daerah kosong pada form.

5. Menguji check sheet secara singkat untuk memastikan ketepatan check

sheet dalam mengumpulkan data yang diinginkan, juga memastikan

apakah check sheet mudah digunakan atau tidak?

6. Merekam data  pada check sheet setiap kali ditemukan kejadian atau

masalah yang ditargetkan.

III. Fungsi check sheet dalam pengendalian kualitas

Menurut Ishikawa (1982), check sheet memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Pemeriksaan  distribusi proses produksi (production process distribution

checks)

2. Pemeriksaan item cacat (defective item checks)

3. Pemeriksaan lokasi cacat (defective location checks)

4. Pemeriksaan penyebab cacat (defective cause checks)

5. Pemeriksaan konfirmasi pemeriksaan (check-up confirmation checks)

6. Dan lain-lain.

Page 16: Tugas paper check sheet mmt

16

Berdasarkan fungsinya kemudian dikenal beberapa model check sheet, yaitu

sebagai berikut:

1. Process Distribution Check Sheet

Check sheet ini mengukur frekuensi satu item di berbagai pengukuran, secara

visual menunjukkan distribusi yang interpretasikan sebagai histogram-histogram,

Gambar 1 di bawah ini menunjukan contoh  process distribution check sheet.

Gambar 1. Pemeriksaan Ketebalan Item dengan Process Distribution Check Sheet

Seperti terlihat pada Gambar 1, analisis check sheet ini akan menggunakan

teori kurva normal seperti yang ada dalam ilmu statistik. Ketika pengukuran

selesai, pemeriksaan check sheet harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan

sebagai berikut:

Apakah tanda cek membentuk kurva lonceng (kurva normal)? Apakah

berbentuk miring (skewness )? Apakah ada lebih dari satu puncak? Apakah

ada outlier?

Apakah tanda cek jatuh seluruhnya diantara garis LSL (lower specification

limit) dan USL (upper specification limit)? Atau sebagian besar tanda cek

jatuh di luar garis LSL atau USL?

Page 17: Tugas paper check sheet mmt

17

Jika terbukti data tidak normal atau jika data signifikan di dekat atau di luar garis

LSL/USL, maka usaha improvement harus dilakukan untuk menghilangkan

special cause of variation, yaitu: variasi yang terjadi karena faktor eksternal (dari

luar sistem).

2. Defective Item Check Sheet

Check sheet ini menghitung dan mengklasifikasikan cacat menurut jenisnya,

seperti terlihat pada Gambar 2 di bawah ini. Hasil check sheet ini dapat dijadikan

analisis Pareto, di mana data kemudian akan diurutkan dari yang terbesar sampai

dengan yang terkecil. Asumsi analisis Pareto adalah mengidentifikasi 20%

penyebab masalah vital (ranking tertinggi) untuk mewujudkan 80% improvement

secara keseluruhan.

Gambar 2. Defective Item Check Sheet pada Final Inspection di Lini Sewing

Pabrik Sepatu

Page 18: Tugas paper check sheet mmt

18

3. Defect Location Check Sheet (atau Location Plot atau Concentration

Diagram)

Check sheet ini menggunakan gambar item untuk ditandai posisi cacatnya

sehingga dapat diketahui di mana cacat terbanyak terjadi dalam proses, seperti

terlihat pada Gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3. Defect Location Check Sheet untuk Upper Sepatu

4. Defective Cause Check Sheet

Check sheet ini bertujuan untuk mengkorelasikan sebab dan akibat dengan

memasukkan faktor-faktor penyebab yang mungkin, seperti waktu, operator,

mesin, dan lokasi.

Sebagai  contoh lihat Gambar 4, nama-nama operator, jam sebelum makan

siang, jam setelah makan siang, dan beberapa workstation dirangkum pada

selembar check  sheet  dalam rangka mengidentifikasi  trend di lintas kelompok.

Contoh check  sheet di bawah ini menunjukan bahwa jam setelah makan siang di

workstation 2 tampak paling rentan terhadap cacat. Tindak lanjutnya adalah pada

kebiasaan makan siang operator, ditambah pemeriksaan kondisi, perilaku

operator, dan kinerja operasi di workstation 2 setelah jam makan siang.

Page 19: Tugas paper check sheet mmt

19

Gambar 4. Defective Cause Check Sheet pada 2 Workstation

5. Check-up Confirmation Check Sheet (atau Checklist)

Check sheet ini berisi daftar tindakan atau hasil tindakan yang akan dicentang

ketika telah selesai dilakukan (lihat Gambar 5). Setelah selesai dicentang

seluruhnya, check sheet  ini menjadi semacam sertifikat penyelesaian. Di tempat

kerja, saya sering membuat checklist sederhana pada sticky note (lihat Gambar 6),

bagi saya ini membantu mengingat pekerjaan pokok saya yang kadang terlupakan

akibat over-load pekerjaan atau karena ada tambahan project.

Gambar 5. Check-up Confirmation Check Sheet pada Form Inspeksi SHAPE

(Safety, Health, Attitude, People & Environment)

Page 20: Tugas paper check sheet mmt

20

Gambar 6. Contoh Check List Sederhana

Page 21: Tugas paper check sheet mmt

21

CONTOH – CONTOH PENGGUNAAN CHECK SHEET

1. Distribusi Proses Produksi

Untuk mengetahui variasi dimensi, untuk macam tertentu komponen dengan spesifikasi permesinan 8,3 +/- 0,008.

Page 22: Tugas paper check sheet mmt

22

2. Item yang rusak

Digunakan pada proses pemeriksaan akhir dari produk plastik cetak

tertentu. Untuk menunjukkan tipe rusak yang sering terjadi dan yang jarang

terjadi. Dari data, 42 rusak dari sejumlah 1525 buah, jumlah total rusak 62, sebab

kadang-kadang dua atau lebih rusak ditemukandalam sebuah produk.

Page 23: Tugas paper check sheet mmt

23

3. Lokasi cacat

Misal untuk mengurangi cacat luar tergores dan titik kotor pada sebuah

produk, dari contoh dapat diamati distribusi terjadinya cacat. Perbaikan mutu akan

meningkat sebab menemukan sebab cacat menjadi lebih mudah dan kenapa

terkonsentrasi pada lokasi tersebut.

Page 24: Tugas paper check sheet mmt

24

4. Sebab cacat

Untuk mencatat rusak yang terjadi dalam knob bakelit, dengan

memperhatikan kepada mesin, pekerja, hari dan tipe cacat. Analisa : pekerja B

banyak menghasilkan lot cacat, pada hari Rabu semua pekerja banyak

menghasilkan lot cacat (bisa disebabkan oleh bahan baku).

Page 25: Tugas paper check sheet mmt

25

DAFTAR PUSTAKA

Andy Hunt, Dave Thomas. 2003. Pragmatic Unit Testing In C# with Unit Test. First Printing, March 2004. United State Of America.

http://www.balancedscorecard.org . Basic Tools For Improvement - Module 5 –Cause and Effect Diagram.

http://www.dspace.fsktm.um.edu.my/bitstream/1812/193/8/8-ch6.pdf . Chapter Six - System Testing and Implementation

http://www.elucidata.com/refs/sdlc.pdf . The Software Development Life Cycle For Small to Medium Database Application

http://www.foundation.phccweb.org/Library/Articles/TQM.pdf . Total QualityManagement - A Continuous Improvement Processhttp://www.the-happy-manager.com/seven-step-problem-solving.html . The 7 Step Problem Solving Method

John D. McGregor, David A. Spikes. 2001. A Practical Guide To Testing Object Oriented Software. Addison-Wesley, 2001. United State Of Amerika

Komite Penggerak SGA Pusat Asia Pulp And Paper. 1999. Total Quality Management Manual. Asia Pulp And Paper, 1999. Serpong. R. Venkat

Rajendran. White Paper on Unit Testing. http://www.mobilein.com/whitepaperonunittesting.pdf

Vincent Garspersz. 2001. Total Quality Management. PT. Gramedia Pustaka Utama, April 2002. Jakarta.