tugas p3k di laut
DESCRIPTION
tugas tentang P3K dalam ilmu kelautan sebagai contoh pembuatan tugas untuk materi P3KTRANSCRIPT
Tugas
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
(Sengatan ubur-ubur, Tertusuk Bulu Babi, Tertusuk Kerang Kerucut)
Oleh :
KELOMPOK III
Maria Ramli
Alfriana Petrus
Muh.Jasmin
Sugianto
Emirensiana
Rahmadila
Ilmiah Saputri
Hardianti Darul
Irma Sasmita
STIKES AMANAH MAKASSAR
2012
KATA PENGANTAR
Atas karunia Allah SWT akhirnya kelompok kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah dengan judul ”PERTOLONGAN PERTAMA DALAM KECELAKAAN DI LAUT
(sengatan/gigitan ubur-ubur, bulu babi, ular)” yang disusun dalam rangka Seminar Mata Ajaran
Gawat Darurat.
Kurangnya pengetahuan masyarakat dalam menangani pertolongan pertama pada
keselakaan, bisa membahayakan jiwa seseorang.
Untuk itu diperlukan panduan khusus oleh seseorang untuk menangani pengobatan pada
korban sebelum di bawa ke rumah sakit.hal inilah yang mendorong penulis untuk menyusun
makalah ini.Dalam makalah ini, penulis memberikan kiat-kiat yang tepat dalam melakukan
pertolongan pertama pada kecelakaan.
Penulis menyadari bahwa makalhah ini masih terdapat kekurangan namun, tidak
mengurangi manfaat dari makalah ini.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyusun makalah ini. Mudah-mudahan makalh ini bermanfaat bagi pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Memberikan pertolongan pertama sangat penting, terutama pada keadaan yang
membahayakan jiwa seseorang. Misalnya denyut jantung, pernapasan terhenti, perdarahan, dan
tenggelam.
Pemberian pertolongan pertama sebaiknya dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti
kursus atau cara-cara pertolongan pertama. Akan tetapi setiap orang berusaha untuk memberikan
pertolongan pertama pada korban yang terancam keselamatannya dengan tenang dan berhati-
hati. Tujuannya yaitu menyelamatkan jiwa korban, mencegah dan membatasi cacat, dan
meringankan penderitaan korban
Banyak sekali binatang laut yang memiliki bisa atau racun,dari racun yang tingkat rendah
atau tidak begitu berbahaya yang biasanya hanya berakibat sesaat maupun racun golongan
tingkat sangat berbahaya.Jenis-jenis hewan laut yang beraneka ragam seperti halnya aneka ragam
hewan yang hidup di darat mempunyai perbedaan. Kontak dengan binatang laut dapat
menyebabkan luka tertusuk(biasanya pada tangan dan kaki) reaksinya dapat berupa racun. Racun
ini bervariasi tergantung pada sensitifitas dan ketahanan seseorang juga keganasan serta jumlah
racun yang terkontak.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pertolongan pertama menangani kegawatan?
2. Pertolongan pertama apa yang dilakukan pada korban yang tersengat ubur-ubur, tertusuk
bulu babi, tertusuk moluska “kerang kerucut”?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERTOLONGAN PERTAMA DALAM PENANGANAN KEGAWATAN
Pertolongan pertama merupakan aplikasi terlatih dari prinsip-prinsip penanganan pada
ssat terjadinya kecelakaan atau dalam kasus penyakit yang mendadak dengan menggunakan
fasilitas-fasilitas tersedia pada saat itu. Pertolongan pertama merupakan metode penanganan
yang telah diujisampai korban dipindahkan ke Rumah Sakitatau lokasi diman keterampilan
dan peralatan yang layak tersedia.
Pertolongan pertama diberikan untuk :
1. Mempertahankan hidup.
2. Mencegah kondisi klien menjadi lebih buruk.
3. Meningkatkan pemulihan.
Pemberi pertolongan pertama harus :
1. Mampu mengkaji situasi.
2. Mampu menentukan diagnosis terhadap korban.
3. Mampu memberikan penanganan yang cepat dan adekuat.
4. Tidak menunda pengiriman korban ke Rumah Sakit sehubungan dengan kondisi
yang serius.
Tindakan Awal
1. Tetap tenang, tidak panikn dan menguasai keadaan.
Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepercayaan korban dengan car
berkomunikasi, mendengarkan dan menenangkan.
2. Perhatikan dan kaji :
Keamanan korban dan diri pemberi pertolongan.
Pernafasan.
Perdarahan.
Kesadaran.
3. Meminta bantuan orang lain jika membutuhkan ambulans, polisi, pemadam
kebakaran dan bantuan medis lainnya.
Diagnosa
Riwayat kejadian dan pemeriksaan harus dilakukan untuk menentukan tanda dan gejala
serta tingkat kesadaran dari setiap korban.
Penanganan
Penanganan yang dilakukan bertujuan untuk mempertahnkan hidup, yaitu :
1. Bersihkan jalan napas, dan segera berikan resusitasi jika dibutuhkan.
2. Jika memungkinkan segera kurangi rasa nyeri.
3. Atasi keadaan secara perlahan dan senantiasa berhati-hati.
4. Lindungi pasien dari suhu yang berlebihan.
5. Bila akan dibawa ke Rumah Sakit untuk tujuan pembedahan, korban harus disertai
catatan tertulis yang ringkas, yang menguraikan dengan jelas penanganan yang telah
diberikan termasuk pengobatan.
Prosedur Umum Penanganan Kegawatan
5 prosedur umum dalam penangan kegawatan :
1. Periksa keadaan pasien.
2. Tentukan sifat dan tingkat keparahan cedera, penyakit, atau masalah-masalah
lainnya.
3. Berikan pertolongan pertama yang tepat.
4. Berikan otoritas dan atur pemindahan.
5. Lengkapi tindakan lanjutan.
Mengkaji Situasi
Informasi yang tepat harus dikumpulkan dan diinterpretasikan oleh penolong pertama.
Jumlah waktu yang digunakan berdasarkan pertanyaan dibawah ini, yaitu :
1. Bagaimana kejeladan masalah yang terjadi ?
2. Apakah masalah mengancam nyawa ?
3. Berapa banyak yang telah diketahui oleh pasien ?
4. Apakah bahaya lingkungan mengancam nyawa ?
Observasi
Penolong harus segera mengkaji lokasi kejadian kecelakaan atu penyakit yang
mendadak begitu tiba dilokasimkejadian. Hal ini penting bila pasien tidak sadar dan
sendririan.
Obsevasi berdasarkan penyebab akan membantu penolong pertama
mengkategorisasikan jenis kegawatan yang terjadi. Jatuh dan menabrak akan paling
memungkinkan mengarah pada cedera muskuloskeletal, cedera kepala dan perdarahan
internal. Syock elektrik, tenggelam, atau keracunan makanan akan mengarah pada
kegawatan pernafasan. Kebakaran akan berfokus pada luka bakar dan asfiksia. Maka dari
observasi yang cepat dan tepat akan membantu penolong pertama memsiapkan tindakan
yang tepat.
Riwayat Kejadian
Tidak semua cedera atau penyakit dapat diobservasi dengan mudah. Orang yang
menyertai pasien atau orang yang melihat kejadian terkadang dibutuhkan.Misalnya pada
pasien yang tidak sadar riwayat kejadian dapat diketahui dari orang yang menyertai atau
orang yang melihat kejadian. Hal ini seringkali dibutuhkan untuk mendukung fakta-fakta
yang ada.
Riwayat Pasien
Riwayat pasien dapat diperoleh denga mengajukan pertanyaan “Bagaimana
perasaan anda sekarang ? ”, jika pasien sadar. Data dasar termasuk obat-obatan yang telah
diterima dan siapa yang dapat dihubungi sebaiknya dikumpulkan segera.
Bila pengkajian dapat dilakukan dengan cepat maka akan membantu menentukan
prioritas dan mencegah komplikasi. Jika terdapat beberapa pasien akan membantu
menentukan pasien yang lebih prioritas.
Menentukan Sifat dan Tingkat Keparahan Kegawatn
Pemeriksaan Pasien
1. Memeriksa tanda-tanda vital.
Periksa pernafasan
Sirkulasi (ada tidaknya denyut pada arteri karotis)
Pupil (dilatasi dan tidak ada reaksi jika sirkulasi tidak efektif)
Tanda ini yang memberikan informasi yang penting pada penolong pertama dan
menandai apakah terdapat henti jantung, paru-paru atau henti keduanya.
2. Memeriksa perdarahan yang hebat.
Kemungkinan untuk perdarahan internal yang serius harus diperhatikan bila tanda dan
gejala syok berat terjadi setelah trauma. Kehilangan darah yang banyak dapat
menyebabkan syok yang dapt mengancam kehidupan sehingga membutuhkan prioritas
dan penanganan yang segera.
3. Memeriksa keracunan internal.
Keracunan juga dapat mempercepat kematian. Berdasarkan tipe dan jumlah bahan
kimia, tindakan yang tepat dapt menyelamatkan kehidupan pasien. Indikasi umum untuk
keracunan termasuk makanan, luka bakar depresi pernafasan dan sirkulasi.
4. Memeriksa syok.
Syok adalah suatu keadaan yang menekan seistem sirkulasi. Hali ini
mengakibatkan suplai darah ke otak tidak adekuat, seingga membutuhkan tindakan yang
segera. Tindakan pertama dalam penanganan syok perdarahan yaitu dengan mengganti
atau menambah volume sirkulasi.
5. Memeriksa bagian-bagian tubuh.
Bagian tubuh yang harus diperiksa, yaitu :
Kepala
Lehar
Spinal
Batang tubuh, dada-abdomen
Tungkai kaki dan jari kaki
Tangan dan jari tangan
Organ genital eksternal
6. Memeriksa penyakit yang timbul mendadak dan kondisi nontraumatik.
Dalam kegawatan yang tidak berhubungan dengan adanya trauma, penolonh pertama
dapat mengkaji tipe penyakit dan masalah nontraumatik pasien. Bila masalah khusu
tidak ditemukan penolong harus mengkaji berdasarkan sistem tubuh. Pengkajian dapat
dilakukan dengan membuat catatan keluhan pasien meliputi fungsi normal dan abnormal
dari sistem tubuh, yaitu :
Jantung-paru (cardiopulmonar)
Pembuluh darah
Urinaria
Endokrin
Gastrointestinal
Reproduksi
Muskuloskeletal
Kulit
Tanda dan Gajala Penting
Tingkat Kesadaran
Alert : dapat berkomunikasi dan berespon terhadap rangsangan.
Letargi : sadar, tapi respon lambat atau bingung dengan kejadian disekiyarnya.
Drowsines : mengantuk, tidak dapat berkonsentrasi.
Semiconscious : kesulitan berkomunikasi dan menjawab pertanyaan.
Unconscious : tidak ada respon atau gerakan tidak terkontrol.
Warna Kulit
Periksa bibir telapak tangan, telapak kaki, dan kelopak mata, apakah terdapat sianosis.
Pernapasan
Periksa kecepatan irama, kedalaman, kemudahan dan bunyi nafas.
Denyut nadi
Periksa irama, kecepatan dan ukur volume.
Pupil
Sirkulasi darah iri mata sensitiv terhadap perubahan tekanan darah dan cedera
otak, sehingga menyebabkan tekanan pada pembuluh darah. Bila diberikan cahaya, pupil
normal akan berkonstriksi. Jika pupil membesar (dilatasi) ketika diberi cahaya, hal ini
biasanya menunjukkan ketidakcukupan suplai darah. Bila respon pupil tidak sama (tidak
normal), ini menunjukkan kerusakkan otak atau tekanan abnormal. Penyebabnya
mungkin cedera seperti geger otak dan fraktur tengkorak kepala atau Cerobro Vascullar
Accident (CVA).
Nyeri
respon nyeri bervariasi untuk tiap individu, hal ini karena perbedaan ambang
rangsang pada setiap individu. Jika pasien takut dan histeris, maka kemungkinan nyeri
yang dirasakan sangat hebat. Beberapa contoh seperti syok, depresi penggunaan obat atau
alkohol yang berlebihan, dapat mengurangi rasa nyeri.
Kemampuan bergerak
Paralisis harus diperhatikan sebagai indikasi kerusakan saraf, korad spinalis atau otak.
Pergerakan sebagian atau pergerakan karena adanya nyeri dapat mengindikasikan cedera
pada muskuloskeletal.jika terdapat fraktur atau cedera pada korda spinalis, gerakan dapat
menyebabkan kerusakkan serius dan berat.
Pasien tidak dianjurkan melakukan gerakan kecuali penolong pertam yakin gerakan
tersebut tidak akan menyebabkan cedera yang lebuh parah.
Kebas
Mati rasa akan menghasilkan kebas pada beberapa bagian tubuh. Korban mungkin
kesulitan dalam merasakan sentuhan dan nyeri. Hal ini mungkin disebabkan oleh
gangguan impuls saraf atau suplai darah.
Bengkak
Pengumpulan darah limfe atau cairan tubuh lainnya dapat menimbulkan
pembengkakan pada jaringan tubuh. Hal ini sering terjadi pada jaringan tubuh bagian
permukaan. Pembengkakan biasanya diakibatkan oleh cedera infeksi, reaksi alergi, dan
gangguan dari sirkulasi darah.
Deformitas
Cedera pada bagian tubuh dapat menghasilkan penampilan yang abnormal.
Deformitas biasanya diakaibatkan oleh disllokasi sendi dan terkadang oleh fraktur.
Deformitas dapat ditentukan dengan membandingkan bagian yang terluka dengan bagian
yang tidak terluka.
Perdarah dari orifisium
Pengeluaran darah, mukosa, atau cairan dari orifisium sering kali menunjukkan
adanya cedera organ atau struktur bagian dalam. Catat jumlah cairan, konsistensi,dan
warna.
Mual-muntah
Mual, muntah, atau keduanya, dapat secara langsung menungjukkan gangguan
saluran pencernaan oleh karena racun atau infeksi. Hal tersebut disebabkan oleh reaksi
tubuh terhadap stress, trauma atau penyakit. Catat jumlah, warna, dan konsistensi
muntah.
Kejang
Peningkatan suhu berlebihan, epilepsy, kerusakan otak, dan bahan-bahan beracun
dapat menyebabkan kejang. Pertolongan pertama yaitu harus mencegah pasien melukai
dirinya sendiri. Intensitas dan lamanya kejang harus dicatat. Berdasarkan tanda dan
gejala, penolong dapat menentukan tipe kegawatan yang harus diatasi.
Pemberian Tindakan Yang Tepat
Seleksi terhadap prosedur pertolongan pertama tergantung pada interpretasi data. Pengkajian
pasien dimulai dengan mengevaluasi tanda-tanda vital dan proses kegawatan dari yang sangat
serius sampai yang kurang serius, sehingga system prioritas dapat dilakukan pada pemberian
pertolongan pertama. Penanganan pada kegawatan yang mengancam kehidupan harus segera
dilakukan terlebih dahulu dari pada keadaan yang tidak terlalu serius.
Cardiopulmonary arrest dan perdarahan hebat, merupakan prioritas utama, dan waktu
meupakan factor krisis dari kondisi ini. Keracunan dan syok berat juga merupakan prioritas
utama.
Memberikan Otoritas dan Mengatur Pemindahan
Pertolongan pertama hanya merupakan penganan yang bersifat sementara dan segera. Semua
kegawatan harus dirujuk ke Rumah Sakit atau praktek dokter. Hal ini dilakukan tidak hanya
secara fisik untuk kenyamanan pasien tapi secara legal juga untuk keamanan penolong pertama.
Kapan Memberitahukan
Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menginstruksikan kepada orang yang
ada disekitarnya untuk meminta bantuan dan mengatur pemindahan ke rumah sakit. Jika
penolong hanya sendiri, pertolongan bersifat sangat penting untuk mmempertahankan
kehidupan, kemudian mengirim ke rumah sakit.
Siapa Yang Diberitahu
Kegawatan yang umum dan tersedianya pelayanan kegawatan medis akan menentukan
kepada siapa pemberitahuan dilakukan. Rumah sakit terdekat atau polisi harus dihubungi.
Pada kasus besar, sangat baik memakai transportasi yang memadai. Ambulance lebih baik
dalam peralatan dan fasilitas untuk mendapatkan perjalanan yang cepat. Kecepatan dan
pengaturan lalu lintas harus menjadi perhatian bilah mobil pribadi digunakan.
Perawatan lanjutan
Merupakan prosedur-prosedur yang mendukung, mengganti dan menyertai pertolongan
pertama. Pada dasarnya pertolonhan pertama harus mempertimbangkan hal-hal dibawah ini
sebagai prosedur perawatan lanjut:
1. Mempertahankan jalan napas dan periksa tanda-tanda vital.
2. Memberikan rasa nyaman pada pasien
3. Mempertahankan suhu tubuh
4. Memberikan dukungan mental
5. Memberikan cairan kecuali kontra indikasi
6. Mengontrol orang yang melihat kejadian
7. Menyimpan rujukan.
B. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI LAUT
Banyak sekali binatang laut yang memiliki bisa atau racun,dari racun yang tingkat rendah
atau tidak begitu berbahaya yang biasanya hanya berakibat sesaat maupun racun golongan
tingkat sangat berbahaya.Jenis-jenis hewan laut yang beraneka ragam seperti halnya aneka
ragam hewan yang hidup di darat mempunyai perbedaan. Kontak dengan binatang laut dapat
menyebabkan luka tertusuk(biasanya pada tangan dan kaki) reaksinya dapat berupa racun.
Racun ini bervariasi tergantung pada sensitifitas dan ketahanan seseorang juga keganasan
serta jumlah racun yang terkontak.
a. Sengatan ubur-ubur
1. Pengertian
Salah satu hewan laut yang berbahaya terhadap sengatannya adalah ubur-ubur,bentuk
fisik dari hewan ini begitu unik,sehingga orang awam yang melihat mahkluk ini
tertarik untuk memegangnya atau menyentuhnya.
Ubur-ubur adalah sejenis binatang laut yang termasuk dalam kelas Scyphozoa.
Tubuhnya berbentuk payung berumbai. Ubur-ubur dapat hidup di hampir
segala iklim, dan sebagian besar berbahaya bagi makhluk lainnya. Ubur-
ubur memiliki struktur yang tembus pandang dan tentakel (organ
menyerupai belalai) yang berjuntai dari bagian bawah tubuhnya. Pada
beberapa spesies, ada cairan beracun di dalam tentakelnya. Ubur-ubur
menangkap mangsanya dengan cara menyemprotkan racun ini dan
membunuh musuh-musuhnya.
Ubur-ubur mempunyai sel yang berduri, nematokista –pada sungut mereka yang dapat
mengeluarkan racun melalui pipa yang berbentuk benang pada saat kontak.
2. Jenis-jenis
Ubur-ubur victoria.
Ubur-ubur tersebut merupakan jenis ubur-ubur kristal. Tubuhnya berwarna biru
neon. Tubuh dan penampilannya tembus pandang. Proteinnya kerap digunakan
dalam penelitian ilmiah, juga untuk kesehatan.
Ubur-ubur australia kotak. Ubur-ubur itu juga dikenal dengan sebutan ubur-ubur
WASP laut. Tubuh ubur-ubur ini lebih transparan daripada ubur-ubur yang
lainnya. Karena ketransparanannya, bagi sebagian orang, ini menjadi salah satu
jenis ubur-ubur yang menakutkan. Tubuhnya berbentuk kubus, memiliki bola-bola
kecil dalam perut.
Ubur-ubur Bathykorus bouilloni. Bathykorus bouilloni merupakan salah satu jenis
hydromedusae. Ubur-ubur ini bisa kalian temukan pada kedalaman satu kilometer
di bawah permukaan laut, merupakan salah satu jenis hewan yang hidup secara
berkelompok.
Ubur-ubur kosta rika. Sesuai dengan namanya, ubur-ubur ini bisa kalian temukan
di perairan Kosta Rika. Ubur-ubur tersebut hidup pada kedalaman 8.000 meter di
bawah permukaan air. Tubuhnya berbentuk rangkaian lonceng, biasanya berwarna
merah muda.
Ubur-ubur flower hat jelly. Ubur-ubur yang memiliki nama resmi Olindias
formosa ini merupakan jenis ubur-ubur yang cantik karena memiliki warna merah
muda, oranye, dan ungu. Jenis ubur-ubur semacam ini bisa kalian temukan di
perairan Australia dan Brasil.
Ubur-ubur tentakel panjang. Jenis ubur-ubur ini hidup di perairan Antartika Barat,
tepatnya pada perairan beku, di bawah es. Dengan panjang 12 inci, ubur-ubur ini
dapat hidup dan berkembang biak selayaknya ubur-ubur lainnya.
Ubur-ubur bulan atau Aurelia aurita. Sesuai dengan namanya, ubur-ubur ini
merupakan jenis ubur-ubur yang berbentuk bulan atau jelly. Ubur-ubur itu kerap
kali dijadikan hiasan dalam akuarium atau ditempatkan dalam wisata laut.
Ubur-ubur Rhopilema esculentum, yakni jenis ubur-ubur yang bisa kalian jumpai
di perairan laut Asia, khususnya perairan laut China. Ubur-ubur itu dibudidayakan
di China. Menariknya, jenis uburubur seperti ini bisa dikonsumsi manusia
meskipun memiliki sengatan beracun.
Jellyfish normura. Ubur-ubur ini memiliki tinggi dan besar tubuh melebihi tinggi
dan besar tubuh orang dewasa. Tingginya bisa mencapai 2 meter (6,6 kaki) dan
beratnya bisa mencapai 200 kilogram. Demikianlah sembilan jenis ubur-ubur
yang dapat kalian lihat dari keindah an beserta keunikannya. frans ekodhanto
3. Tanda dan Gejala tersengat ubur-ubur
Gatal pada kulit bila tersentuh
Rasa panas yang sangat kuat dan kemerahan disertai nyeri pada tubuh yang
terkena sengatan
Perdarahan yang kecil pada kulit
Mual dan muntah
Sulit bernapas.
Kadang-kadang korban menjadi shok dan mengalami keram otot
4. Pertolongan pada saat tersengat ubur-ubur
Langkah-langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tersengat ubur-ubur
laut, yang perlu dilakukan adalah :
1. Jangan panik.
2. Perhatikan pernafasan korban :
a. Baringkan penderita dgn posisi terlentang
b. Lakukan langkah A (Airway) Bebaskan jalan Nafas
c. Jika terjadi henti nafas lakukan langkah B (Breathing) Lakukan bantuan
pernapasan dengan cara Mouth to Mouth( dari mulut ke mulut).
d. Jika terjadi henti jantung lakukan langkah C (Circulation)
Pijit jantung luar bergantian dengan bantuan pernapasan.
Frekuensi 15 kali kompresi jantung : 2 kali hembusan
3. Selanjutnya langkah darurat siramkan air garam (air laut) pada bagian tubuh yang
terkena sengatan.bahan-bahan lain yang bisa mengatasi sengatan ini antara lain
amonia dan baking soda. Caranya sama yaitu dengan cara menyiramkan bahan
tersebut pada tubuh yang terkena sengatan. Jangan sekali-kali menggunakan air
tawar.
4. Singkirkan tentakel yang masih menempel dengan cara menggosokan dengan
pasir (tangan penggosok harus tetap terlindungi ).
5. Bungkus sekitar luka (radius 50 cm) dengan es batu sebanyak mungkin untuk
memperlambat penyebaran racun selama penderita dievakuasi.
6. Pertolongan selanjutnya bawalah ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan
secara medis. Usahakan pemulihan sirkulasi spontan dengan jalan D (Drug and
Fuilds), penggunaan obat-obatan sebagai berikut :
a. Oleskan lation basa/ alkali (1 sendok the BICNAT dalam 600 cc air dingin
atau dalam bentuk kompres).
b. Pada sengatan ubur-ubur , beri epinephrim atau antihistamin.
Bila fasilitas mengijinkan :
a. Bius local sekitar luka
b. Analgetik sistematik
c. Antibiotic
d. Pengobatan simptomatik
e. Awasi tanda-tanda vital
b. Tertusuk Bulu Babi
1. Pengertian
Bulu babi termasuk Filum Echinodermata, bentuk dasar tubuh segilima. Mempunyai
lima pasang garis kaki tabung dan duri panjang yang dapat digerakkan. Kaki tabung
dan duri memungkinkan binatang ini merangkak di permukaan karang dan juga dapat
digunakan untuk berjalan di pasir. Cangkang luarnya tipis dan tersusun dari
lempengan-lempengan yang berhubungan satu sama lain.
Tubuhnya umumnya berbentuk seperti bola dengan cangkang yang keras berkapur dan
dipenuhi dengan duri-duri (Nontji 2005). Durinya amat panjang, lancip seperti jarum
dan sangat rapuh. Duri-durinya terletak berderet dalam garis-garis membujur dan
dapat digerak-gerakkan, panjangnya dapat mencapai ukuran 10 cm dan lebih. Bulu
Babi berbahaya jika terinjak karena durinya sangat rapuh/ mudah patah dan durinya
mengandung racun.
2. Gejala tertusuk duri bulu babi
Rasa sakit pada bagian tubuh yang tertusuk
Agak sedikit demam atau demam derajat ringan
Pertolongan pada saat tertusuk bulu babi
Langkah-langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tersengat ubur-ubur
laut, yang perlu dilakukan adalah:
1. Jangan panik.
2. Biasanya pada korban tertusuk bulu babi tidak perlu dilakukan tindakan
ABCD apabila tidak ada tanda-tanda sesak napas atau henti napas dan
gangguan sirkulasi
3. Racunnya sendiri dapat dinetralisir dengan amonia, perlakuan asam ringan
(jeruk lemon atau cuka) dengan cara menyiramkan pada daerah tubuh yang
tertusuk
4. keluarkan durinya dan berikan anti septik
5. pertolongan selanjutnya bawalah ke rumah sakit untuk mendapatkan
perawatan secara medis.
c. Moluska ”kerang kerucut”
1. Pengertian
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas tubuh. Tubuh mollusca adalah
tripoblastik, bilateral simetri, dan memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan
cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka
luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang, tiram, siput sawah dan bekicot.
Namun ada pula Mollusca yang tidak memiliki cangkok, seperti cumi-cumi, sotong,
gurita atau siput telanjang.
2. Klas mollusca
Berdasarkan simetri, kaki, cangkang, manel, insang dan sistem sarafnya erbagi atas 5
kelas yaitu:
a) Kelas Amphineura, contohnya: Chiton, tubuhnya bilateral simetris, cangkang
terdiri dari 8 kepingan kapur yang mempunyai banyak – banyak serabut insang
yang berlapis – lapis.
b) Kelas Gastropoda, contoh: siput, bekicot dll.
c) Kelas Scaphopoda, cangkang seperti kerucut atau tanduk. Ujung cangkang
berlubang dan bermantel.
d) Kelas Chephalopoda, contoh: cumi – cumi, gurita, nautilus dan sebagainya.
Tubuhnya bilateral, kakinya berubah menjadi lengan yang beralat penghisap.
Sistem saraf berkembang dipusatkan di kepala.
e) Klas Pelecypoda, contoh: kerang, tiram kepah, remis dan sebagainya.
Biota laut yang satu ini tidak kalah mematikan bagi penyelam jika tersengat olehnya,
beberapa hewan ini memiliki menyengat dengan menembakkan tombak yang berukuran 25
mm yang dialiri racun mematikan. Hewan ini memiliki motif yang menarik dengan corak
yang bermacam-macam. Oleh karena itu dianjurkan untuk tidak menyentuh dan
mengganggunya dan gunakan sarung tangan jika menyelam. Efek yang muncul selain
kematian bisa terkena lumpuh dan gangguan pernafasan.
1. Tanda dan gejala yang ditimbulkan
Edema, iskemia, mati rasa, parastesia disekitar luka. Parastesia dapat menjalar sampai ke
daerah bibir,mulut. Paralisis muscular lokalisata dapat berkembang menjadi kelemahan
atau paralisis generalisata dan berakhir dengan gagal napas dan kardiopulmonal.
2. Pertolongan pada saat tertusuk kerang kerucut
Langkah-langkah penanganan bila kita atau orang disekitar kita tersengat kerang kerucut,
yang perlu dilakukan adalah:
1. Jangan panik.
2. Perhatikan pernafasan korban:
a. Baringkan penderita dgn posisi terlentang
b. Lakukan langkah A (Airway) Bebaskan jalan Nafas
c. Jika terjadi henti nafas lakukan langkah B (Breathing) Lakukan bantuan
pernapasan dengan cara Mouth to Mouth( dari mulut ke mulut).
d. Jika terjadi henti jantung lakukan langkah C (Circulation)
Pijit jantung luar bergantian dengan bantuan pernapasan.
Frekuensi 15 kali kompresi jantung : 2 kali hembusan
3. Lakukan pengisapan local dengan menggunakan alat pengisap, seperti pompa vakum
ekstaktor
4. Pertolongan selanjutnya bawalah ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan
secara medis. Usahakan pemulihan sirkulasi spontan dengan jalan D (Drug and
Fuilds), penggunaan obat-obatan sebagai berikut :
a) Pemberian cairan infus sesuai dengan indikasi.
b) Adrenalin diberikan 0,5 – 1 mg / IV dapat dihitung 3 – 5 menit.
c) Sulfas Atropin, untuk bradikardi dengan dosis 0,04 mg / kgBB atau langsung
diberikan 0,5 mg / IV dapat diulang seperlunya, dosis maksimal 2 mg.
d) Pemberian Meylon (Natrium Bikarbinat) untuk menetralisir asam yang terbentuk
dijaringan yang iskemia akibat henti sirkulasi dengan dosis 1 mg / kgBB,
dilajutkan 0,5 mg / kgBB 10 – 15 menit kemudian.
pada henti nafas yang baru berlangsung 1 – 2 menit tidak perlu memakai meylon
e) Pemberian Xylocard 50 mg IV bolus untuk disritmia, VES (ventricel ekstra
systole) dan untuk mencegah fibrilasi ventrikel
f) Pemberian kalsium untuk meningkatkan kontraktilitas myocard digunakan Ca
Glukonas 10 cc larutan 10 % bila perlu dapat diulang setiap 10 menit.
g) Pemberian kortikosteroid untuk anti inflamasi (oedem), retensi Na, ketahanan
kapiler, dengan dosis 10-20 mg IV.
h) Pemberian dopamin untuk vasokonstiksi, dengan dosis dopamin 6-15
meg/kgBB/menit iv (200 mg dopamin dalam 200-500 cc D5% dengan kecepatan
tetesan maksimal 20 tpm). Pakailah Dobutamin (Dobuject) sebagai pengganti
dopamin jika heart rate tinggi / cepat .
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Memberikan pertolongan pertama sangat penting, terutama pada keadaan yang
membahayakan jiwa seseorang. Misalnya denyut jantung, pernapasan terhenti,
perdarahan, dan tenggelam.
Pemberian pertolongan pertama sebaiknya dilakukan oleh orang yang sudah
mengikuti kursus atau cara-cara pertolongan pertama. Akan tetapi setiap orang berusaha
untuk memberikan pertolongan pertama pada korban yang terancam keselamatannya
dengan tenang dan berhati-hati. Tujuannya yaitu menyelamatkan jiwa korban, mencegah
dan membatasi cacat, dan meringankan penderitaan korban
B. SARAN
Para wisatawan yang berkunjung di laut sebaiknya mengenali berlebih dahulu
tempat yang akan dikunjungi sehingga dapat menghindari bahaya-bahaya yang mungkin
akan terjadi.