tugas neurofuzzy (1)
DESCRIPTION
TUGAS NEUROFUZZY (1)TRANSCRIPT
TUGAS NEUROFUZZY
SISTEM KENDALI JARAK JAUH KEAMANAN
GEDUNG
WELLY IKAWIJAYA 38458
RICHARD ARITONANG 38539
SAMUDRA HARNAWAN EKA PUTRA 37791
BAB 1
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN DAN TUJUAN
Dewasa ini permasalahan keamanan gedung terus menjadi masalah serius
yang menghantui semua orang, baik yang memiliki gedung besar,rumah mewah
,sampai rumah yang paling sederhana sekalipun. Pencuri masa kini yang makin
tidak pandang bulu dalam memilih sasaran pencuriannya makin meningkatkan
kekhawatiran dan urgensi kepemilikan sistem keamanan gedung yang mumpuni
dan mampu memberi peringatan dini terhadap adanya penyusupan maupun
gangguan keamanan . Masalah lainnya adalah persoalan keamanan dan
keselamatan yang berasal dari gedung itu sendiri,misalnya adanya kerusakan
peralatan yang dapat menimbulkan kebakaran,ledakan,sengatan listrik,dll.Di
sinilah sistem kendali jarak jauh berupaya dan bertujuan memberi solusi yang lebih
efektif dan efisien dalam memberi sistem keamanan yang dapat memantau dan
dipantau di mana saja dan kapan saja karena penanggung jawab gedung
(administrator gedung) tidak harus berada di dalam gedung itu untuk mengontrol
segala peralatan,baik yang menyangkut keamanan,peringatan ,maupun peralatan
lain yang tidak berhubungan dengan sistem keamanan gedung itu,semuanya bisa
dikendalikan dari jarak jauh untuk mematikan ,menyalakan
,menutup,membuka,bahkan mengirimkan data kepada administrator gedung.
Untuk mencapai itu semua diperlukan 2 sistem utama,yaitu sistem
surveillance,yang dapat memantau seluruh gedung dan dapat memberi peringatan
jika terdapat sesuatu yang tidak semestinya sesuai dengan kriteria indikator yang
telah diberikan sebelumnya. Sistem kedua adalah sistem kendali jarak jauh
terhadap semua peralatan keamanan di gedung itu,sehingga ketika administrator
gedung menerima peringatan dari sistem surveillance,sistem kendali jarak jauh
dapat membantu administrator untuk mengendalikan sistem keamanan gedung
dari jarak jauh,misalnya mengunci pintu,menyalakan alarm,dll.
Sistem kendali yang digunakan berbasis mikrokontroller AT dan sistem SMS
yang memungkinkan pengendalian dapat dilakukan dari mana saja karena
memanfaatkan jaringan telepon gsm yang jangkauannya sudah sangat luas dan
kehandalannya sudah teruji.
Sistem surveillance memanfaatkan tools software kamera pemantau yang
dalam simulasi kami menggunakan webcam dan software iSpy yang dapat
mendeteksi wajah,gerakan,tulisan,dll dan dapat merekam video serta
mengirimkan pesan peringatan kepada administrator melalui sms.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 MikroKontroler AVR ATMega8535
Mikrokontroler, secara harafiah berarti pengendali yang berukuran mikro.
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruktur
dieksekusi dalam satu siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang
membutuhkan 12 siklus clock. Tentu saja itu terjadi karena kedua jenis
mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi
RISC (Reduced Instruction Set Computing).
Gambar 2.1 Pin Mikrokontroler ATMega8535 Dari gambar 2.1 dapat dilihat bahwa ATMega8535 memiliki bagian sebagai
berikut:
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, Port B, Port C, dan Port D. 2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran. 3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan.
4. CPU yang terdiri atas 32 buah register. 5. Watchdog Timer dengan Osilator Internal. 6. SRAM sebanyak 512 byte. 7. Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
8. Unit Interupsi internal dan eksternal. 9. Port antarmuka SPI. 10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. 11. Antarmuka komparator analog. 12. Port USART untuk komunikasi serial 2.2 Relai Relai adalah suatu peranti yang menggunakan elektromagnetuntuk mengoperasikan seperangkat kontak sakelar. Susunan paling sederhana terdiri dari kumparankawat penghantar yang dililitpada inti besi. Bila kumparan ini dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik 2rmature berporos yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme sakelar. Jenis-jenis relai Berdasarkan cara kerja : 1. Normal terbuka. Kontak sakelar tertutup hanya jika relai dihidupkan. 2. Normal tertutup. Kontak sakelar terbuka hanya jika relai dihidupkan. 3. Tukar-sambung. Kontak sakelar berpindah dari satu kutub ke kutub lain saat relai dihidupkan. 4. Bila arus masuk Pada gulungan maka seketika gulungan,maka seketika gulungan akan berubah menjadi medan magnit.gaya magnit inilah yang akan menarik luas sehingga saklar akan bekerja Berdasarkan konstruksi : 1. Relai menggrendel. Jenis relai yang terus bekerja walaupun sumber tenaga kumparan telah dihilangkan. 2. Relai lidi. Digunakan untuk pensakelaran cepat daya rendah. Terbuat dari dua lidi feromagnetikyang dikapsulkan dalam sebuah tabung gelas. Kumparan dililitkan pada tabung gelas
Gambar 2.2 Simbol dan Gambar Relai
2.3 Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listrik. NPN adalah satu dari dua tipe BJT, dimana huruf N dan P menunjukkan pembawa muatan mayoritas pada daerah yang berbeda dalam transistor. Hampir semua BJT yang digunakan saat ini adalah NPN karena pergerakan elektron dalam semikonduktor jauh lebih tinggi daripada pergerakan lubang, memungkinkan operasi arus besar dan kecepatan tinggi. Transistor NPN terdiri dari selapis semikonduktor tipe-p di antara dua lapisan tipe-n. Arus kecil yang memasuki basis pada tunggal emitor dikuatkan di keluaran kolektor. Dengan kata lain, transistor NPN hidup ketika tegangan basis lebih tinggi daripada emitor. Tanda panah dalam simbol diletakkan pada kaki emitor dan menunjuk keluar (arah aliran arus konvensional ketika peranti dipanjar maju). Jenis lain dari BJT adalah PNP. Transistor PNP terdiri dari selapis semikonduktor tipe-n di antara dua lapis semikonduktor tipe-p. Arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitor dikuatkan pada keluaran kolektor. Dengan kata lain, transistor PNP hidup ketika basis lebih rendah daripada emitor. Tanda panah pada simbol diletakkan pada emitor dan menunjuk kedalam.
2.4 Handphone Receiver
Handphone Receiver yang digunakan disini haruslah yang mendukung full AT-
Command. Seperti Siemens M25, Siemens M35, Siemens M45, Siemens M55,
Siemens M65, Siemens C35, Siemens C55, Sony Ericsson K508i dan lain-lain. AT-
Command adalah perintah yang dapat diberikan kepada handphone atau
GSM/CDMA modem untuk melakukan sesuatu hal, termasuk untuk mengirim dan
menerima SMS. Dengan memprogram pemberian perintah ini di dalam komputer
/ mikrokontroler maka perangkat kita dapat melakukan pengiriman atau
penerimaan SMS secara otomatis untuk mencapai tujuan tertentu.
Gambar 2.11 Siemens M35
2.5 SMS (Short Message Service)
SMS merupakan salah satu layanan pesan teks yang dikembangkan dan distandarisasi oleh suatu badan yang bernama ETSI (European Telecomunication Standards Institute) sebagai bagian dari pengembangan GSM Phase 2, yang terdapat pada dokumentasi GSM 03.40 dan GSM 03.38. Fitur SMS ini memungkinkan perangkat Stasiun Seluler Digital (Digital Cellular Terminal, seperti ponsel) untuk dapat mengirim dan menerima pesan-pesan teks dengan panjang sampai dengan 160 karakter melalui jaringan GSM. (ETSI, 1996)
SMS dapat dikirimkan ke perangkat Stasiun Seluler Digital lainnya hanya dalam beberapa detik selama berada pada jangkauan pelayanan GSM. Lebih dari sekedar pengiriman pesan biasa, layanan SMS memberikan garansi SMS akan sampai pada tujuan meskipun perangkat yang dituju sedang tidak aktif yang dapat disebabkan karena sedang dalam kondisi mati atau berada di luar jangkauan layanan GSM. Jaringan SMS akan menyimpan sementara pesan yang belum terkirim, dan akan segera mengirimkan ke perangkat yang dituju setelah adanya tanda kehadiran dari perangkat di jaringan tersebut. Dengan fakta bahwa layanan SMS (melalui jaringan GSM) mendukung jangkauan/jelajah nasional dan internasional dengan waktu keterlambatan yang sangat kecil, memungkinkan layanan SMS cocok untuk dikembangkan sebagai aplikasi-aplikasi seperti: pager, e-mail, dan notifikasi voice mail, serta layanan pesan banyak pemakai (multiple users). Namun pengembangan aplikasi tersebut masih bergantung pada tingkat layanan yang disediakan oleh operator jaringan.
2.6 Sistem Surveillance dengan Pendeteksi Wajah
Sistem ini digunakan sebagai pendeteksi wajah seseorang yang berada di suatu
ruangan. Pertama-tama kita set dulu wajah pemilik rumah sebagai input yang
benar. Output di set 1 ketika input benar dan 0 ketika input salah. Jadi ketika
kamera aktif dan mengenali wajah pemilik rumah output keluar 1 dan tidak
mengaktifkan sistem peringatan. Ketika kamera mengenali bukan pemilik rumah
didalam ruangan akan mengaktifkan peringatan ke aplikasi dalam smartphone.
BAB 3 ALAT BAHAN DAN CARA PENELITIAN
1.Alat dan Bahan
>Sistem kendali
1. Power Supply, merupakan perangkat yang memberikan sumber tegangan catu
daya terhadap
mikrokontroler dan beberapa komponen yang ada.
2. Mikrokontroler, merupakan pusat pengendali yang berupa sebuah IC
mikrokontroler seri
AT89C52.
3. Serial EEPROM, merupakan sebuah IC memori berjenis EEPROM serial AT24C08
yang akan
digunakan untuk menyimpan data-data secara permanen, seperti data kata sandi
(password).
4. Unit penyangga (buffer), merupakan rangkaian antarmuka (interface)
mikrokontroler terhadap
obyek-obyek yang akan dikendalikan.
5. Serial Interface, merupakan rangkaian antarmuka yang akan menghubungkan
mikrokontroler
dengan telepon seluler (Base Terminal).
>Sistem Surveillance
1. Software surveillance khusus yang dapat mengenali wajah
2. Webcam/cctv yang terkoneksi internet
Metode yang digunakan adalah riset dari paper yang sudah ada dan
menggunakan simulasi software yang ada sehingga didapat data berupa gambaran
secara konsep yang belum diujikan. Secara konsep kami merumuskan sebuah
sistem yang lebih baik.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari penelitian yang sudah ada pada paper-paper sebelumnya kami
menganalisis dan menggagas sebuah sistem keamanan dengan menggunakan
sistem surveillance kamera yang terhubung dengan software yang memproses
video yang dihasilkan dengan algoritma neural untuk mengenali wajah orang-orang
yang “disetujui” untuk berada di suatu ruangan tertentu ,ketika wajah yang asing
terdeteksi, software akan mengirimkan peringatan melalui jaringan internet ke
aplikasi di gadget administrator ,kemudian administrator bisa memilih menu untuk
streaming live dari kamera pengawas dan memutuskan apakah orang yang
terdeteksi itu ternyata masih bisa ditoleransi keberadaannya di ruangan itu atau
harus dilakukan tindakan tertentu melalui sistem kendali jarak jauh dengan
mengirim sms perintah ke mikrokontroller,seperti perintah mengunci pintu atau
menyalakan alarm,dan perintah lain sesuai apa yang telah diprogramkan ke
mikrokontroller.
Dengan cara kerja seperti di atas,hampir setiap potensi penyusupan oleh
orang yang tidak dikenal dapat dihindari atau setidaknya diketahui oleh admin dan
dapat segera dilakukan tindakan melalui pengendali jarak jauh berbasis sms dan
mikrokontroller .
Software surveillance yang digunakan untuk simulasi adalah iSpy yang dapat
memonitor banyak kamera dan dapat diberi plugin untuk pengenalan wajah
,gerakan,tulisan,dll , dan bersifat open source . Sistem peringatan yang bisa dipilih
ada beberapa,bisa melalui e-mail maupun sms,namun,fitur-fitur ini sifatnya masih
berbayar.
Hasil simulasi sistem surveiilance menggunakan software iSpy (yang paling mendekati kriteria sistem
surveillance yang kami inginkan)
Ketika fitur face detection diaktifkan (bukan face recognition karena hanya bisa
mendeteksi wajah,bukan mengenali identitas pemilik wajah tersebut)
Tampilan website untuk live streaming kamera pengawas dari jarak jauh,kamera
juga bisa di on off kan dari jarak jauh melalui internet.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
1.Sistem keamanan gedung dapat dibagi menjadi 2,yaitu sistem surveillance
dan sistem kendali jarak jauh untuk peralatan keamanannya.
2.Sistem surveillance yang paling efektif dan akurat menurut kami adalah
sistem surveillance yang dilengkapi dengan pengenal wajah (face
recognition) .
3.Sistem face recognition yang digunakan adalah yang menggunakan neural
network dengan metode PCA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) with
BPNN (Back Propagation Neural Networks Algorithm)
4.Sistem kendali jarak jauh yang digunakan berbasis pada SMS dengan
mikrokontroller karena menggunakan jaringan GSM yang ada di mana-mana
dibanding jaringan internet yang belum tentu ada sinyalnya di daerah
terpencil.
SARAN
Mungkin ke depannya bisa dilakukan penggabungan kedua sistem
(surveillance dan kendali jarak jauh) ke dalam satu paket aplikasi terintegrasi
sehingga lebih praktis.
BAB 6 DAFTAR PUSTAKA
[1] Jiamin Ning, Yang Yang*, and Fei Zhu, "Background Modeling and Fuzzy
Clustering for Motion Detection from Video," Journal Of Multimedia, Vol. 8, No. 5,
October 2013
[2] Jazi Eko Istiyanto dan Yeyen Efendy. "Rancangan Dan Implementasi Prototipe
Sistem Kendali Jarak Jauh Berbasis AT89C52 Dan Layanan SMS GSM." Jurnal ILMU
DASAR Vol. 5 No. 2, 2004 : 76-86.
[3] P.Latha, Dr.L.Ganesan & Dr.S.Annadurai, "Face Recognition using Neural
Networks." Signal Processing: An International Journal (SPIJ) Volume (3) : Issue
(5).