tugas mksp

26

Click here to load reader

Upload: usman-gantono

Post on 05-Aug-2015

51 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tugas MKSP

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas MKSP

MAKALAH

Penilaian Penyerapan Potensi Daerah antara

Palangkaraya dengan Kapuas

Dosen : Eva Wulandari, SE., M.Sc

Disusun Oleh :

Usman Gantono

(BCA 110 048)

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas Palangkaraya

2012

Page 2: Tugas MKSP

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini

dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup

menyelesaikan dengan baik.

Potensi daerah mencerminkan apa saja keunggulan dari suatu daerah dan apa saja yang

tidak diunggulkan. Dalam penilaian menggunakan metode analisis tipologi klassen akan

tercermin bagaimana bentuk dari daerah tersebut. Dengan diketahui bentuk dari daerah

tersebut akan diketahui apa yang perlu dilaksanakan oleh daerah bersangkutan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

Walaupun makalah ini memiliki kekurangan karena penulis masih dalam tahap

pembelajaran. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya apabila ada yang kurang

berkenan. Terima kasih.

Penulis

Page 3: Tugas MKSP

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Potensi adalah sesuatu yang sebenarnya sudah ada, hanya belum didapat atau diperoleh

di tangan. Untuk mendapatkan atau memperolehnya diperlukan upaya-upaya tertentu.

Misalnya untuk sumber daya alam tambang perlu upaya eksplorasi dan eksploitasi, untuk

upaya pajak diperlukan upaya pajak (tax effort). Karena potensi itu sifatnya masih

tersembunyi, maka perlu diteliti besarnya potensi pendaptan yang ada.

Daerah Palangkaraya dan Kapuas merupakan daerah yang dekat satu sama lain karena

masih satu provinsi. Bila dilihat secara awam mungkin perbedaan potensi dari kedua daerah

tersebut mungkin tidak akan terlalu berbeda apabila dinilai dari letak wilayahnya yang

berdekatan. Karena itulah akan diteliti secara ilmiah bagaimana kenyataannya.

Pada semester ini sedang mempelajari mengenai “Manajemen Keuangan Sektor Publik”

yang pada intinya mengenai kebijakan pemerintah daerah. Dalam materi pembelajaran

pada analisis potensi pendapatan ada dijelaskan bagaimana menilai potensi dari suatu

daerah seperti pertambangan yang akan ditempatkan kedalam salah satu diantara empat

sektor. Maka dengan adanya makalah ini sebagai penerapan dari materi tersebut diharapkan

mampu untuk menguasai materi dengan lebih baik lagi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja potensi yang ada di kedua daerah tersebut?

2. Bagaimana PDRB dari kedua daerah tersebut?

3. Bagaimana analisis tipologi klassen dari kedua daerah tersebut?

4. Bagaimana penilaian terhadap kedua daerah tersebut setelah dianalisis?

5. Apakah sudah tepat penyerapan dari potensi kedua daerah tersebut?

6. Manakah daerah yang lebih mapan diantara kedua daerah tersebut?

Page 4: Tugas MKSP

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui potensi yang ada di kedua daerah tersebut.

2. Mengetahui PDRB dari kedua daerah tersebut.

3. Mengetahui analisis tipologi klassen dari kedua daerah tersebut.

4. Mengetahui peniaian terhadap kedua daerah tersebut.

5. Mengetahui ketepatan penyerapan potensi dari kedua daerah tersebut.

6. Mengetahui daerah yang lebih mapan diantara kedua daerah tersebut.

Page 5: Tugas MKSP

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Potensi yang ada di daerah Palangkaraya dan Kapuas

Potensi dan peluang investasi di Kota Palangkaraya, cukup menjanjikan diantaranya

pertambangan, perkebunan dan pertanian yang tersebar di Kecamatan Rakumpit dan

Kecamatan Bukit Batu. Sampai dengan April 2010 ini, terdapat 7 (tujuh) Kuasa

Pertambangan (KP) yang terdiri dari 1 (satu) buah KP Batu Bara dan selebihnya Zirkon

dengan status eksploitasi sebanyak 6 (enam) buah dan 1 (satu) sisanya masih eksplorasi.

Potensi pertambangan lainnya adalah usaha pertambangan bahan galian C (berupa galian

pasir) yang lokasinya tersebar di Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan Sabangau, dan

Kecamatan Jekan Raya. Dari 24 perijinan kegiatan dan usaha pertambangan bahan galian

golongan C yang terdaftar, sampai dengan bulan April 2010 ini, terdapat 14 yang masih

berproduksi — 8 (delapan) di Kecamatan Bukit Batu, 2 (dua) di Kecamatan Jekan Raya, 4

(empat) di Kecamatan Sabangau.

Untuk bidang perkebunan terdapat 4 (empat) perusahaan perkebunan besar swasta kelapa

sawit dengan luas lokasi secara keseluruhan berjumlah sekitar 55.800 Ha, dimana 2 (dua)

perusahaan masih berstatus arahan lokasi, 1 (satu) perusahaan sedang dalam proses

pengajuan permohonan arahan lokasi, dan 1 (satu) lagi dalam proses permohonan

persetujuan prinsip perkebunan kelapa sawit. Dari Luas Wilayah Kota Palangkaraya

2.687,51 km² luas kawasan yang memungkinkan untuk diusahakan dan dimanfaatkan di

Kota Palangkaraya seluruhnya seluas ± 1.867.700 Ha.

Secara umum bahwa sumber daya hutan dan kebun adalah potensi yang sangat strategis

untuk wilayah Kota Palangkaraya dan memiliki peranan yang sangat besar bagi

perkembangan daerah Kota Palangkaraya, yang diindikasikan dengan peranan Kehutanan

dan Perkebunan dalam memberikan kontribusi bagi daerah dalam peningkatan Pendapatan

Asli Daerah (PAD) dan penyerapan tenaga kerja, dan fungsi lain sebagai penunjang

kehidupan masyarakat. Luas kawasan yang memungkinkan untuk diusahakan dan

dimanfaatkan di Kota Palangkaraya seluruhnya seluas 248.754,72 Ha.

Page 6: Tugas MKSP

Perkembangan industri di Kota Palangkaraya saat ini sudah mulai memasuki industri

skala besar, hal ini ditandai dengan mulai beroperasinya industri pabrik karet yang

berlokasi di jalan Tjilik Riwut Km. 47 pada bulan Oktober 2009 yang lalu. Pabrik karet

yang berada di bawah naungan PT. Borneo Makmur Lestari ini, saat ini mampu

memproduksi Karet SIR 20/Crumb Rubber kurang lebih 600-800 ton per bulan (Kapasitas

produksi rencana 1.500—2.000 ton per bulan). Semua hasil produksinya di ekspor ke

negeri China.

Dari yang sudah disebutkan sebelumnya merupakan sebagian dari potensi daerah yang

ada di Palangkaraya. Pada potensi hiburan, pertambangan, pertanian, perikanan, dan

peternakan juga mencapai hasil yang cukup tinggi karena daerah Palangkaraya merupakan

termasuk daerah yang kaya akan sumber daya alam.

Sedangkan pada Kapuas Sektor pertanian dengan komoditi utama padi merupakan salah

satu andalan kabupaten yang merupakan lumbung pangan Kalimantan Tengah ini. Tak

kurang dari 65 % produksi beras Kalimantan Tengah dipasok oleh Kabupaten Kapuas.

Kabupaten ini memang didukung lahan pertanian seluas 76,80 ribu ha dari potensi lahan

277 ribu ha. Prospek perluasan areal persawahan di daerah ini masih terbuka lebar.

Misalnya di Kecamatan Selat, Kapuas Hilir, Kapuas Murung, Pulau Petak, Basarang,

Kapuas Barat, dan Kecamatan Mantangai. Inilah kawasan yang termasuk dalam program

proyek lahan gambut sejuta Hektar tempo dulu yang kini tengah dibangkitkan lagi.

Selain padi, komoditi pertanian lainnya yang cukup potensial adalah usaha perikanan

laut, plywood, Karet (crumb rubber), sabut kelapa dan anyaman rotan. Belum lagi industri

meubeler, hasil kerajinan purun, perahu kayu, karet sirap ulin dan balok ulin. Sektor

pertambangan juga cukup menjanjikan. Kabupaten ini kaya akan bahan tambang seperti

intan, emas,batubara, mika, kaolin, batu kapur, pasir kuarsa, dan gambut.

Page 7: Tugas MKSP

2.2 PDRB dari daerah Palangkaraya dan Kapuas

Pada daerah Kapuas PDRB dari daerah tersebut yang diambil sebagai bahan material dari

tahun 2009-2010. Hal ini dikarenakan ketersediaan data pada BPS Kapuas hanya sampai

tahun 2010. Maka dari itu, untuk menyesuaikan dengan PDRB daerah Palangkaraya yang

pada website resmi BPS nya pada tahun tahun 2008 kebawah sulit ditemukan akhirnya data

yang digunakan ialah dari dua tahun tersebut untuk tidak terjadi perbedaan pada data dari

kedua daerah tersebut pada tahunnya.

Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan

(Jutaan Rupiah)

Sedangkan pada

daerah

Palangkaraya

data PDRB nya ialah

Lapangan Usaha 2009**) 2010***)Kenaikan

(%)

(1) (2) (3) (4)

Pertanian 1.130.813,01 1.174.018,47 3,82

Pertambangan &

Penggalian7.447,24 9.216,54 23,76

Industri 113.752,08 117.027,12 2,88

Listrik, Gas &

Air Bersih5.197,41 5.363,67 3,20

Bangunan 157.625,18 170.922,03 8,44

Perdagangan,

Hotel &

Restoran

310.035,22 333.332,89 7,51

Angkutan &

Komunikasi69.657,13 72.776,47 4,48

Keuangan,

Persewaan &

Jasa Perusahaan

107.673,42 119.680,26 11,15

Jasa Jasa 156.779,63 164.627,23 5,01

Jumlah 2.058.980,33 2.166.964,69 5,24

Page 8: Tugas MKSP

Display Ekonomi PDRB Kota Palangkaraya

Pendapatan Domestik Regional Bruto Daerah ( Harga Konstant )

Sektor

Tahun

2010 2009

Rupiah (juta) % Rupiah (juta) %

Pertanian 90.547 5,79 92.519 6,32

Pertambangan 25.619 1,64 24.142 1,65

Industri Pengolahan 84.228 5,38 82.116 5,61

Listrik dan Air Bersih 24.321 1,55 23.329 1,59

Bangunan 125.377 8,01 117.235 8,01

Perdagangan, Hotel, Restoran 291.255 18,62 269.920 18,45

Angkutan/Komunikasi 273.395 17,47 260.177 17,79

Bank/Keu/Perum 115.532 7,38 94.342 6,45

Jasa 534.234 34,15 499.007 34,11

Total 1.564.507 100 1.462.786 100

Laju Pertumbuhan   7  

2.3 Analisis tipologi klassen dari daerah Palangkaraya dan Kapuas berdasarkan data

Dari data diatas dapat dibuat analisis tipologi klassen untuk memetakan potensi daerah

secara sektorial yang didasarkan pada data PDRB. Pertama yang akan dihitung ialah rata-

rata PDRB tersebut.

Page 9: Tugas MKSP

Rata-rata PDRB Kapuas

Rata-rata PDRB Palangkaraya

Sektor Tahun Rata-Rata

2010 2009

Lapangan Usaha 2009**) 2010***)Kenaikan

(%)Rata-Rata

(1) (2) (3) (4) (5)

Pertanian 1.130.813,01 1.174.018,47 3,82 1.152.415,74

Pertambangan &

Penggalian7.447,24 9.216,54 23,76 8.331,89

Industri 113.752,08 117.027,12 2,88 115.389,60

Listrik, Gas &

Air Bersih5.197,41 5.363,67 3,20 5.280,54

Bangunan 157.625,18 170.922,03 8,44 243.086,12

Perdagangan,

Hotel &

Restoran

310.035,22 333.332,89 7,51 321.684,06

Angkutan &

Komunikasi69.657,13 72.776,47 4,48 71.216,80

Keuangan,

Persewaan &

Jasa Perusahaan

107.673,42 119.680,26 11,15 113.676,84

Jasa Jasa 156.779,63 164.627,23 5,01 160.703,43

Jumlah 2.058.980,33 2.166.964,69 5,24 2.112.972,51

Page 10: Tugas MKSP

Rupiah (juta) % Rupiah (juta) %

Pertanian 90.547 5,79 92.519 6,32 91.533,00

Pertambangan 25.619 1,64 24.142 1,65 24.880,50

Industri Pengolahan 84.228 5,38 82.116 5,61 83.172,00

Listrik dan Air Bersih 24.321 1,55 23.329 1,59 23.825,00

Bangunan 125.377 8,01 117.235 8,01 121.286,00

Perdagangan, Hotel, Restoran 291.255 18,62 269.920 18,45 275.716,00

Angkutan/Komunikasi 273.395 17,47 260.177 17,79 266.786,00

Bank/Keu/Perum 115.532 7,38 94.342 6,45 209.874,00

Jasa 534.234 34,15 499.007 34,11 516.620,50

Total 1.564.507 100 1.462.786 100 1.513.646,50

Laju Pertumbuhan   7  

Setelah didapatkan rata-rata dari PDRB maka langkah selanjutnya ialah menghitung laju

pertumbuhan PDRB. Maka dibuatlah table sebagai berikut.

Laju pertumbuhan Palangkaraya Laju Pertumbuhan Kapuas

No. Lapangan Usaha Persentase No. Lapangan Usaha Persentase

1 Pertanian -2,18% 1 Pertanian 3,82%

2 Pertambangan &

Penggalian

5,77% 2 Pertambangan &

Penggalian

23,76%

3 Industri Pengolahan 2,51% 3 Industri Pengolahan 2,88%

Page 11: Tugas MKSP

4 Listrik, Gas, & Air

Bersih

4,01% 4 Listrik, Gas, & Air

Bersih

3,20%

5 Bangunan 6,49% 5 Bangunan 8,44%

6 Perdag, Hotel, &

Restoran

7,33% 6 Perdag, Hotel, &

Restoran

7,52%

7 Pengangkutan &

komunikasi

4,83% 7 Pengangkutan &

komunikasi

4,48%

8 Keu, Persewaan &

Jasa Perusahaan

18,34% 8 Keu, Persewaan &

Jasa Perusahaan

11,15%

9 Jasa-Jasa 6,50% 9 Jasa-Jasa 5,01%

PDRB 6,50% PDRB 52,40%

Langkah terakhir dalam analisis tipologi klassen adalah mengklasifikasi masing-masing

sektor ke dalam matriks

1. Matriks Palangkaraya

Rata-rata Kontribusi

Sektorial thd PDRB

Rata-rata

Laju Pertumbuhan

Sektorial

YSektor > YPDRB YSektor < YPDRB

Page 12: Tugas MKSP

rSektor > rPDRB

Sektor Unggulan (Prima)

- Perdagangan, Hotel &

Restoran

- Keuangana, Persewaan, &

Jasa Perusahaan

- Jasa-jasa

Sektor Berkembang

- Pengangkutan &

Komunikasi

rSektor < rPDRB

Sektor Potensial Sektor Terbelakang

- Pertanian

- Pertambangan &

Penggalian

- Industri Pengolahan

- Listrik, Gas, & Air Bersih

- Konstruksi (Bangunan)

2. Matriks Kapuas

Rata-rata Kontribusi

Sektorial thd PDRB

Rata-rata

Laju Pertumbuhan

Sektorial

YSektor > YPDRB YSektor < YPDRB

Sektor Unggulan (Prima) Sektor Berkembang

Page 13: Tugas MKSP

rSektor > rPDRB- Konstruksi (Bangunan)

- Perdagangan, Hotel &

Restoran

- Jasa-jasa

rSektor < rPDRB

Sektor Potensial

- Pertambangan &

Penggalian

- Keuangana, Persewaan, &

Jasa Perusahaan

Sektor Terbelakang

- Industri Pengolahan

- Listrik, Gas, & Air Bersih

- Pengangkutan &

Komunikasi

- Pertanian

2.4 Penilaian terhadap Kapuas dan Palangkaraya setelah dianalisis

Berdasarkan dari data analisis tipologi klassen yang telah dibuat diatas, diketahui bahwa

terdapat perbedaan yang sangat signifikan pada hasil data dari kedua daerah tersebut. Dari

perubahan PDRB ke tahun 2009 ke tahun 2010 pada Kapuas mengalami peningkatan

sebesar Rp107.984.000.000,00, sedangkan pada Palangkaraya peningkatan yang terjadi dari

tahun 2009 ke tahun 2010 sebesar Rp101.721.000.000,00. Bila dibandingkan selisih PDRB

dari kedua daerah tersebut memang tidak terlalu besar pada perubahan PDRB masing-

masing.

Page 14: Tugas MKSP

Pada persentase laju pertumbuhan PDRB dan pertumbuhan sektor pada Palangkaraya ada

sektor yang nilai persentasenya minus (-), yaitu pada sektor pertanian sebesar -2,18%.

Sedangkan pada Kapuas persentase PDRB berdasarkan datanya tidak ada yang kurang dari

2%, dengan persentase maksimalnya ialah 23,76%. Perbedaan yang begitu besar ini akan

dibahas pada pokok pembahasan berikutnya.

Pada hasil akhir dari analisis tersebut diketahui bahwa pada hasil analisis dari

Palangkaraya tidak memiliki sektor potensial berdasarkan data dari PDRB 2009-2010.

Namun sektor unggulan yang dimiliki Palangkaraya melebihi dari Kapuas yang memiliki

dua sektor unggulan, yaitu tiga sektor unggulan. Berdasarkan data tersebut bisa dinilai

bahwa Palangkaraya tidak memiliki kemampuan yang memadai dalam mengelola sektor-

sektor yang ada, karena lebih dari separuh lapangan usaha berada pada Kuadran II dan

Kuadran IV dalam kategori sektor berdasarkan tipologi klassen.

Pada Kapuas bisa dinilai pembagian sektor ke dalam masing-masing kuadran merata,

karena tidak ada yang tidak termasuk salah satu kuadran seperti di Palangkaraya. Namun

pada data PDRB di Kapuas ada satu lapangan usaha yang nilainya jauh melebihi sektor

yang lain yang ada dari kedua daerah tersebut, yaitu sektor pertanian yang nilainya

melebihi satu triliun dan terus meningkat.

Hal yang paling sangat signifikan nilainya dari hasil analisis diatas ialah laju

pertumbuhan PDRB yang dimana bedanya sebesar 45,9%. Dari nilai tersebut yang lebih

cepat laju pertumbuhannya ialah Kapuas yaitu 52,4%, dibandingkan Palangkaraya yang

hanya 6,5%.

2.5 Ketepatan penyerapan potensi dari kedua daerah tersebut

Berdasarkan potensi yang sudah disebutkan sebelumnya di bagian awal pembahasan,

maka akan dibandingkan dengan hasil dari analisis yang sudah dibuat sebelumnya. Pada

awal pembahasan disebutkan Palangkaraya memiliki potensi yang cukup menjanjikan di

sekor pertambangan, perkebunan dan pertanian. Namun pada hasil analisis tipologi klassen

Page 15: Tugas MKSP

yang sudah dibuat menunjukkan bahwa pertambangan, perkebunan dan pertanian termasuk

pada sektor terbelakang.

Hal ini sangat disayangkan karena yang menyatakan sektor pertambangan, perkebunan

dan pertanian cukup menjanjikan tersebut berdasarkan website resmi Pemerintah

Palangkaraya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa tidak maksimalnya pemerintah daerah

dalam mengelola pendapatan yang akan diperolehnya. Maka, untuk meningkatkan sektor

tersebut sudah menjadi keharusan bagi pemerintah daerah Palangkaraya. Karena bila tidak

ditindaklanjuti masalah tersebut akan menurunkan kreddibilitas dari pemerintah daerah dan

memungkinkan akan timbul masalah lainnya.

Perlu diperhatikan juga ialah adanya adanya penurunan pada bidang pertanian yang

malah menjadi minus (-) persentase laju pertumbuhannya. Ini menjadi bukti kuat kurangnya

perhatian pemerintah daerah Palangkaraya dalam sektor tersebut. Dengan adanya nilai

minus ini tersendiri menjadikan pemerintah dinilai kurang cakap dalam mengelola

daerahnya sendiri. Dengan beberapa poin tersebut yang sudah disebutkan dari daerah

Palangkaraya diharapkan tidak terjadi lagi kedepannya agar pemerintah daerah

Palangkaraya bisa lebih dipercaya oleh masyarakatnya sendiri.

Pada daerah Kapuas pada awal pembahasan juga telah disebutkan bidang potensial dari

daerah yang juga bersumber dari website resmi pemerintahan daerah Kapuas. Kabupaten

Kapuas bisa dibilang mampu mengelola dengan sangat baik sumber daya daerahnya.

Seperti yang telah dijelaskan bahwa sektor pertanian dari Kapuas menyumbangkan 65%

produksi beras di Kalimantan Tengah, hal ini sesuai dengan hasil dari analisis tipologi

klassen yang menyatakan pada bidang pertanian laju pertumbuhannya mengalami

peningkatan sebesar 3,82% walaupun termasuk sektor terbelakang. Dari satu bidang ini saja

sudah jelas bahwa pemerintah daerah Kapuas lebih mampu dalam mengelola daerahnya

dibandingkan Palangkaraya.

2.6 Perbangdingan tingkat kemapanan daerah antara Kapuas dengan Palangkaraya

Page 16: Tugas MKSP

Dari hasil analisis tipologi klassen bisa dikatakan bahwa daerah Kapuas lebih mapan bila

dibandingkan dengan Palangkaraya yang bahkan sebagai ibukota Provinsi pada tahun 2009-

2010. Namun hasil ini hanya pada dua tahun tersebut saja, dan diharapkan kedepannya

Palangkaraya bisa meningkatkan kinerjanya dalam mengelola daerahnya. Karena

perbandingan dari kedua daerah tersebut berdasarkan hasil analisis sangatlah jauh

perbedaanya bila dilihat secara total. Karena palangkaraya merupakan sekaligus tempat

saya lahir dan bertempat tinggal selama ini, semoga bisa menjadi daerah yang lebih mapan.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari data PDRB pada tahun 2009-2010 telah didketahui bahwa Palangkaraya lebih lemah dalam pengelolaan pendapatannya dibandingkan dengan Kapuas yang mampu meningkatkan laju pertumbuhannya diatas 2%. Dimana Palangkaraya memiliki laju pertumbuhan minus sedangkan Kapuas memiliki laju pertumbuhan yang sangat tinggi bahkan mencapai 20%.

Diharapkan pemerintah daerah Palangkaraya mampu lebih meningkatkan pengelolaan pendapatan daerahnya agar tidak kalah dari Kapuas yang tidak begitu jauh jaraknya dari Palangkaraya. Karena dari hasil analisis tipologi klassen terlihat jelas bahwa perbedaan antara Palangkaraya dengan Kapuas sangatlah besar. Maka dari itulah diharapkan dengan

Page 17: Tugas MKSP

sangat peningkatan kinerja dari pemerintah daerah Palangkaraya selaku tempat saya tinggal dan besar selama ini.