tugas mesin dan peralatan industri jaw crusher nanda
DESCRIPTION
jaw crusher (mesin dan peralatan industri)TRANSCRIPT
TUGAS MESIN DAN PERALATAN INDUSTRI
Jaw Crusher
KELOMPOK I:
NANDA KURNIAWAN (J1A214021)
TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT,Yang telah memberikan rahmat dan
hidayah kepada hambanya dan khususnya bagi saya yang telah menyelesaikan makalah ini
sebaik mungkin.
Dalam menulis makalah ini saya tidak mendapat suatu hambatan yang begitu
sulit.sehingga dlam penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik.Saya juga mengucapkan
terima kasih kepada ibu Dewi Fortuna S.TP,MP. Selaku dosen pengajar.
Disini juga saya menyampaikan jika dalam makalah ini terdapat kesalahan penulisan
yang tidak sesuai, Saya sangat senang hati menerima kritikan dan saran dari pembaca yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Terimakasih
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
A. Latar belakang.............................................................................................................4
B. Perumusan Masalah.....................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................6
D. Sistematis Penulisan....................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………...8
E. Klasifikasi Jaw Crusher...............................................................................................8
F. Cara Kerja Jaw Crusher...............................................................................................8
G. Bagian-Bagian Jaw Crusher........................................................................................9
H. Reduction Ratio……………………………………………………………….........12
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………..14
A. Kesimpulan................................................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam sebuah industri Mesin dan Peralatan Industri sangatlah penting,guna untuk mempermudah pekerjaan dalam industri. Jaw Crusher, Peremuk Rahang.
, rongga di antara dua plat atau jaw. Bijih yang masuk rongga remuk akan segera mendapat gayatekanatau
kompresi dari yang bergerak. Bijih yang remuk akan turun hingga mendapat tekanan baru. Bijihyang
remuk secara leluasa akan bebas turun di antara dua kompresi. Pada jaw crusher, peremukan bijih hanya
terjadi oleh alat, yaitu saat jaw bergerak memberi tekanan. Mekanisme peremukan ini disebut arrested
crushing.
Ukuran dan distribusi bijih hasil peremukan tergantung pada pengaturan mulut pengeluaran atau setting,
yaitu open side setting, bukaan maksimum dari mulut. Bukaan diatur dengan merubah posisi toggle di
belakang alat. Pengaturan Bukaan maksimum atau open side settingdan bukaan minimum atau close side
setting akan menentukan ukuran terbesar dan distribusi dari bijih yang keluar dari rongga jaw. Produk
peremukan biasanya akan berukuran 85 persen dari bukaan maksimum atau open side setting. Sedangkan
ukuran terbesar yang dapat masuk ke dalam rongga jaw adalah 85 persen dari gape.
4
Gambar 1. Skematika Jaw Crusher
Ukuran Produk Hasil Jaw Crusher
Ukuran produk hasil peremukan yang menggunakan Jaw Crusher dapat ditentukan dengan memakai
lembar kerja yang disiapkan di bawah. Masukkan data yang diperlukan, kemudian tekan update. Ukuran
produk dinyatakan dengan P.80. Arti notasi P adalah untuk produk dan 80 menyatakan depalan puluh
persen dari berat produk berukuran lebih kecil dari ukuran P.80. Misal P.80 = 92.0 mm, artinya delapan
puluh persen berat dari produk jaw crusher berukuran kurang dari 92,0 mm.
1 Elevation View of Jaw Crusher 2 Elevation View of Jaw Crusher
Pada pengerjaan Crushing ini biasa nya diperlukan beberapa kali pengerjaan pemecahan,
tahap-tahap pengerjaan ini beserta jenis pengerjaannya antara lain:
1. Pemecahan pertama oleh Primary Crusher
2. Pemecahan tahap kedua oleh jenis Scondary Crusher
3. Pemecahan ketiga yaitu pemecahan yang apabila diperlukan digunakan Tertiary Crusher
5
Agar dapat berjalan dengan baik maka hal-hal yang harus diperhatikan dan dikerjakan adalah :
1. Menentukan kapasitas produksi
2. Menentukan peralatan lainya yang mendukung sesuai dengan Crusher yang ada yang
sesuai dengan kapasitas crushing plantnya diantaranya adalah:
Hopper stock material yang digunakan sebagai tampungan material yang akan di
hancurkan melalui mesin Crusher.
Tranfer Feeder yaitu alat yang berfungsi sebagai transfer material ke primary
crusher yang dapat berupaBelt Feeder, Grizzly feeder, Reciprocating
Feeder,ataupun Vibrating Feeder (Vibro Feeder)
Pemecahan pertama (Primary Crusher) dengan menentukan kapasitas dari Primary
Crusher ini maka akan didapat hasil yang sesuai yang diinginkan.
Conveyor sebagai transfer conveyor pertama (Mine Conveyor), return conveyor yaitu
sebagai transfer dari oversize dari vibrating screen yang dihancurkan lagi ditertiary
crusher, Stock pile conveyor sebagai conveyor hasil.
Scondary Crusher yaitu pemecahan tahap kedua agar hasilnya lebih maksimal
Vibrating Screen yaitu alat yang digunakan untuk memisahkan material yang telah
dihancurkan olehscondary crusher, agar hasil yang diinginkan dapat tercapai sesuai
ukuran yang diinginkan.
Instalasi Semua pekerjaan harus didukung dengan instalasi yang memadai sehingga dapat
mempermudah pengoperasiannya, sehingga hasilnya akan lebih baik dan produksi akan
semakin meningkat.
Dalam pengoperasian operator produksi harus selalu memantau mesin yang sedang
berjalan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jaw crusher
macet,Conveyor selip, sehingga dapat langsung dimatikan dan dan dapat langsung
diperbaiki agar kerusakan tidak lebih parah
Pemeliharaan Peralatan kerja akan lebih tahan lama jika dirawat dengan sebaik mungkin
yaitu dengan pengecekan berkala
Keamanan dan keselamatan kerja. Pekerjaan akan lebih sempurna jika orang-orang yang
bekerja peduli dengan keselamatannya, sehingga mereka harus memakai alat safety yang
ada. 6
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan ,penulis merumuskan beberapa
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa itu Jaw Crusher?
2. Bagaimana cara kerja Jaw Crusher?
3. Apa Saja kegunaaan Jaw Crusher!
C. Tujuan Penelitian
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi tentang Jaw Crusher
kepada pembaca agar lebih mengenal Jaw Crusher sebagai Mesin dan Peralatan Industri.
D. Sistematis Penulisan
Pada makalah ini,penulis akan menjelaskan cara kerja Jaw Crusher, sehingga pembaca
dapat memahaminya.
7
BAB II
PEMBAHASAN
A.Klasifikasi Jaw Crusher
Jaw crusher adalah sebuah alat penghancur yang konstruksinya sangat sederhana, dengan
tenaga yang besar mampu menghancurkan batu hingga ukuran 20 - 60 cm dengan kapasitas
antara 10 - 200T/H. Dengan konstruksinya yang sangat sederhana,jaw cusher tidak
membutuhkan perawatan yang rumit. Sehingga banyak perusahan yang bergerak di bidang
pertambangan terutama pertambangan batu banyak menggunakan jaw crusher sebagai alat
penghancur yang pertama (Primary Crusher) ataupun yang kedua(Scondary Crusher).
8
B. Cara Kerja Jaw Crusher
Cara kerja jaw crusher adalah, benda yang akan dipecah dimasukkan melalui feed
opening bagian movable jaw yang bergerak (Jaw Plate) kedepan ataupun yang kebelakang yang turun
naik, akibat dari excentric shaft yang digerakkan oleh Fly Wheel,yang sumber penggeraknya adalah motor
listrik. Batu tadi dihancurkan oleh kedua buah rahang jaw karena gerakan moveble jaw. Batu yang telah
hancur keluar melalui discharge opening.Discharge opening ini dapat diatur dengan menyeting atau
menyetel baut adjustment. Ukuran batu yang dipecah tergantung dari ukuranjaw crusher ini atau feed
opening, tanpa menyebabkan melompatnya batu keluar pada waktu dipecahkan, tentu hal ini juga
tergantung dari kekerasan batu yang dipecah.
Pengisian dengan bahan-bahan yang terlampau kecil dalam pekerjaan pemecahan oleh jaw
crusher, selain tidak ekonomis juga akan menyebabkan keausan pada jaw bagian bawah.
9
C. Bagian-Bagian Jaw Crusher
Berdasarkan porosnya jaw crusher terbagi dalam dua macam :
1. Blake Jaw Crusher, dengan poros di atas
2. Dodge Jaw Crusher, dengan poros di bawah
Perbandingan Dodge dengan Blake Jaw Crusher, yaitu :
1. Ukuran produkta pada Blake Jaw lebih heterogen dibandingkan dengan Dodge Jaw yang relatif
seragam
2. Pada Blake Jaw porosnya di atas sehingga gaya yang terbesar mengenai partikel yang terkecil
3. Pada Dodge Jaw porosnya di bawah sehingga gaya yang terbesar mengenai partikel yang terbesar
sehingga gaya mekanis dari Dodge Jaw lebih besar doibandingkan dengan Blake Jaw
4. Kapasitas Dodge Jaw jauh lebih kecil dari Blake Jaw pada ukuran yang sama
5. Pada Dodge Jaw sering terjadi penyumbatan
10
Istilah-istilah pada Jaw Crusher, antara lain :
1. Setting Block, bagian dari jaw crusher untuk mengatur agar lubang ukuran sesuai dengan yang
dikehendaki. Bila setting block dimajukan, maka jarak antara fixed jaw dengan swing jaw
menjadi lebih pendek atau lebih dekat, dan sebaliknya.
2. Toggle, bagian dari jaw crusher yang berfungsi untuk mengubah gerakan naik turun menjadi
maju mundur
3. Pitman, berfungsi untuk merubah gerakan berputar dari maju mundur menjadi gerakan naik turun
4. Swing Jaw, bagian dari jaw crusher yang dapat bergerak akibat gerakan atau dorongan toggle
5. Fixed Jaw, bagian dari jaw crusher yang tidak bergerak/diam
6. Mouth, bagian mulut jaw crusher yang berfungsi sebagai lubang penerimaan umpan
7. Throat, bagian paling bawah yang berfungsi sebagai lubang pengeluaran
8. Gate, adalah jarak mendatar pada mouth
9. Set, adalah jarak mendatar pada throat
10. Closed Setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat swing jaw ekstrim ke
depan
11. Open Setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat swing jaw ekstrim ke
belakang
12. Throw, selisih jarak pelemparan antara open setting dengan close setting
13. Nip Angle, sudut yang dibentuk dengan garis singgung yang dibuat melalui titik singgung antara
jaw dengan batuan
Khusus untuk gape adalah jarak mendatar pada mouth yang diukur pada bagian mouth dimana umpan
yang dimasukkan bersinggungan dengan mouth. Jadi besarnya gape selalu berubah-ubah menurut
besarnya umpan.
Pecahnya batuan dari jaw crusher karena adanya :
Daya tahan batuan lebih keci dari gaya yang menekan
Nip angle
Resultante gaya yang arahnya ke bawah
11
Gaya-gaya yang ada pada jaw crusher, adalah :
Gaya tekan (aksi)
Gaya gesek
Gaya gravitasi
Gaya yang menahan (reaksi)
Arah-arah gaya tergantung dari kemiringan atau sudutnya. Resultante gaya akhir arahnya harus ke bawah,
yang berarti material itu dapat dihancurkan. Tapi jika gaya itu arahnya ke atas maka material itu hanya
meloncat-loncat ka atas saja.
Faktor-faktor yangmempengaruhi efisiensi jaw crusher :
Lebar lubang bukaan
Variasi dari throw
Kecepatan
Ukuran umpan
Reduction ratio (RR)
Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan berat jenis umpan
D.Reduction Ratio
Reduction ratio merupakan perbandingan antar ukuran umpan dengan ukuran produk. Reduction ratio
yang baik untuk ukuran primary crushing adalah 4 – 7, sedangkan untuk secondary crushing adalah 14 –
20 dan fine crushing (mill) adalah 50 -100.
Terdapat empat macam reduction ratio, yaitu :
a. Limiting Reduction Ratio
Yaitu perbandingan antara tebal/lebar umpan dengan tebal/lebar produk
LRR = tF/tP = wF/wP
dimana :
tF = tebal umpan
tP = tebal produk
wF = lebar umpan
wP = lebar produk
12
b. Working Reduction Ratio
Perbandingan antara tebal partikel umpan (tF) yang terbesar dengan efective set (Se) dari crusher.
WRR = tF/Se
c. Apperent Reduction Ratio
Perbandingan antara effective gate (G) dengan effective set (So)
ARR =0,85G/So
d. Reduction Ratio 80 (R80)
Perbandingan antara lubang ayakan umpan dengan lubang ayakan produk pada kumulatif 80%.
Kapasitas jaw crusher dipengaruhi oleh :
1. Gravitasi
2. Kekerasan material
3. Keliatan material
4. Kandungan air/kelembaban
Menurut Taggart, kapasitas jaw crusher dinyatakan dalam suatu rumus empiris :
T = 0,6 LS
dimana :
T = kapasitas, ton/jam
L = panjang dari lubang penerimaan
S = lebar dari lubang pengeluaran
13
BAB III PENUTUP
C. Kesimpulan
Jaw crusher adalah sebuah alat penghancur yang konstruksinya sangat sederhana, dengan
tenaga yang besar mampu menghancurkan batu hingga ukuran 20 - 60 cm dengan
kapasitas antara 10 - 200T/H.
Pada pengerjaan Crushing ini biasa nya diperlukan beberapa kali pengerjaan pemecahan,
tahap-tahap pengerjaan ini beserta jenis pengerjaannya antara lain:
1.Pemecahan pertama oleh Primary Crusher
2.Pemecahan tahap kedua oleh jenis Scondary Crusher
3.Pemecahan ketiga yaitu pemecahan yang apabila diperlukan digunakan Tertiary
Crusher
Berdasarkan porosnya jaw crusher terbagi dalam dua macam :
1.Blake Jaw Crusher, dengan poros di atas
2.Dodge Jaw Crusher, dengan poros di bawah
B.Saran
Sebaiknya Makalah ini bisa memberikan wawasan dan informasi yang lebih lengkap kepada
pembaca.
.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://mychemicaldream.blogspot.co.id/2013/03/jaw-crusher.html
http://www.ijmer.com/ (International Journal of Modern Engineering Research (IJMER)
15