tugas manajemen keuangan-analisis lap.keuangan

16
Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel Ilmu Manajemen PROGRAM MAGISTER SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007 - 2010

Upload: alexander-popo

Post on 14-Dec-2014

147 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Manajemen Keuangan-Analisis Lap.keuangan

Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan

Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME

Oleh: Junita Nelly Panjaitan

NIM. 127019020

Kelas A Pararel

Ilmu Manajemen

PROGRAM MAGISTER SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk

Periode Tahun 2007 - 2010

Page 2: Tugas Manajemen Keuangan-Analisis Lap.keuangan

1 | T u g a s M a n a j e m e n K e u a n g a n L a n j u t a n

Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana USU ©2013

Pendahuluan

Analisis laporan keuangan adalah kegiatan menganalisis laporan keuangan perusahaan dengan

menggunakan alat-alat dan teknik-teknik analisis untuk mendapatkan informasi yang diperlukan

dalam analisis bisnis, yaitu memahami tentang kinerja yang telah dicapai oleh perusahaan pada

tiga kegiatan utamanya: operasi, investasi, dan pendanaan. Dengan melakukan analisis laporan

keuangan, semua pihak yang berkepentingan akan mendapatkan informasi yang lebih dapat

diandalkan untuk kepentingan pengambilan keputusan; mereka tidak akan hanya mengandalkan

asumsi dan intuisi semata. Analisis laporan keuangan bisa meninimalisir unsur ketidakpastian yang

dihadapi oleh pengambil keputusan.

Analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan

dalam suatu periode. Oleh karena itu, sebelum kita menganalisis laporan keuangan, maka terlebih

dahulu kita harus memahami hal-hal yang berkaitan dengan laporan keuangan. Pemahaman

tentang laporan keuangan mulai dari pengertian, jenis, komponen yang terkandung, tujuan

maupun sifat laporan keuangan sangat penting sehingga dalam melakukan analisis lebih mudah

untuk menginterpretasikannya.

Sepeti diketahui bahwa laporan keuangan, merupakan kewajiban setiap perusahaan untuk

membuat dan melaporkannya pada suatu periode tertentu. Apa yang diketahui kemudian

dianalsis, sehingga dapat diketahui kondisi dan posisi perusahaan terkini. Dengan melakukan

analisis akan diketahui letak kekuatan dan kelemahan perusahaan. Laporan keuangan juga akan

menentukan langkah apa yang bisa dilakukan perusahaan sekarang dan ke depan. Di samping itu,

juga untuk memanfaatkan peluang yang ada dan menghadapai atau menghindari ancaman

yang mungkin timbul sekarang dan di masa yang akan datang.

Page 3: Tugas Manajemen Keuangan-Analisis Lap.keuangan

2 | T u g a s M a n a j e m e n K e u a n g a n L a n j u t a n

Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana USU ©2013

Landasan Teori

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu data yang dapat memberikan gambaran dan

informasi-informasi mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat atau

pada suatu periode tertentu dan dapat membantu investor dan para pelaku pasar modal

lainnya dalam mengidentifikasikan keadaan suatu perusahaan.

Maksud dari laporan keuangan yang menunjukkan kondisi perusahaan “pada suatu saat”

adalah merupakan kondisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu (untuk Neraca),

dan pada periode tertentu (untuk Laporan Laba Rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat

per periode, misalnya tiga bulan, enam bulan untuk kepentingan intern perusahaan.

Adapun untuk laporan lebih luas dilakukan satu tahun sekali.

2. Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Inti dari laporan keuangan adalah menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang

diperoleh dalam suatu periode. Dalam praktiknya kita mengenal beberapa macam

laporan keuangan seperti :

a. Neraca

Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva (harta), kewajiban

(hutang), dan modal perusahaan (ekuitas) perusahaan pada saat tertentu. Artinya,

dari suatu neraca akan tergambar berapa jumlah aktiva, hutang dan modal dari

suatu perusahaan. Pembuatan neraca biasanya dibuat secara periode tertentu

(tahunan). Akan tetapi, pemilik atau manajemen dapat pula meminta laporan

neraca sesuai kebutuhan untuk mengetahui secara persis berupa harta, hutang,

dan modal yang dimilikinya saat ini. Komponen dari Neraca meliputi :

1) Aktiva

a) Aktiva Lancar

Kas:

Rekening pada bank (rekening giro dan tabungan);

Deposito berjangka;

Surat-surat berharga;

Piutang;

Pinjaman yang diberikan;

Sediaan;

Biaya yang dibayar di muka;

Aktiva lancar lainnya.

b) Aktiva Tetap terdiri dari :

Aktiva tetap berwujud, yaitu:

Tanah;

Mesin;

Bangunan;

Peralatan;

Kendaraan;

Akumulasi Penyusutan; dan Aktiva Tetap Lainnya

Aktiva Tetap tidak berwujud, yaitu :

Goodwill;

Hak Cipta;

Lisensi; dan Merek dagang

c) Aktiva lainnya terdiri dari antara lain :

Gedung dalam proses;

Tanah dalam penyelesaian;

Piutang Jangka Panjang;

Uang muka dan investasi.

Page 4: Tugas Manajemen Keuangan-Analisis Lap.keuangan

3 | T u g a s M a n a j e m e n K e u a n g a n L a n j u t a n

Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana USU ©2013

2) Pasiva

a) Hutang lancar

Hutang dagang;

Hutang wesel;

Hutang Bank;

Hutang Pajak, dll.

b) Hutang Jangka Panjang, terdiri dari :

Hutang hipotek;

Hutang obligasi;

Hutang bank jangka panjang;

Hutang jangka panjang lainnya.

3) Ekuitas

Modal saham;

Agio saham;

Laba ditahan;

Cadangan laba;

Modal sumbangan.

b. Laporan Laba Rugi

Jenis laporan keuangan lainnya selain Neraca adalah laporan laba rugi. Berbeda

dengan neraca yang melaporkan informasi tentang kekayaan, hutang dan modal,

maka laporan laba rugi memberikan informasi tentang hasil-hasil usaha yang

diperoleh perusahaan. Laporan laba rugi berisi jumlah pendapatan yang diperoleh

dan biaya yang dikeluarkan. Dengan kata lain, laporan laba rugi merupakan

laporan yang menunjukkan pendapatan yang diperoleh dan biaya yang

dikeluarkan dalam suatu periode tertentu.

Komponen-komponen yang terdapat dalam suatu laporan laba rugi antara lain:

1. Penjualan;

2. Harga Pokok Penjualan;

3. Laba kotor;

4. Biaya-biaya (biaya operasi, biaya non operasi, dll)

5. Penyusutan

6. Pajak, dll.

c. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas juga merupakan laporan penting yang wajib dibuat dan

dilaporkan oleh perusahaan. Bagi para investor, justru laporan arus kas inilah yang

paling utama untuk di analisis. Melalui laporan arus kas dapat diketahui kepiawaian

manajer keuangan untuk mlaksanakan fungsi-fungsi manajemen keuangan yaitu,

operasi, pendanaan dan investasi. Tujuan dari pembuatan laporan arus kas ini

adalah memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas

perusahaan selama periode tertentu. Komponen dalam laporan arus kas ini lebih

simple daripada dua laopran sebelumnya, dalam laporan ini yang tercatat adalah

rekap dari kas masuk dan kas keluar dalam suatu periode.

d. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menyatakan berapa modal

akhir tahun (akhir periode), untuk bisa menunjukkan modal akhir tahun harus

diketahui berapa modal awal tahun dan berapa laba atau rugi yang diperoleh

dalam periode satu tahun tersebut. Laporan perubahan modal ini disusun setelah

penysusunan laporan laba rugi, karena dalam laporan perubahan modal terdapat

komponen yang berasal dari perhitungan di laporan laba rugi, yaitu komponen

laba/rugi.

Page 5: Tugas Manajemen Keuangan-Analisis Lap.keuangan

4 | T u g a s M a n a j e m e n K e u a n g a n L a n j u t a n

Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana USU ©2013

3. Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Setelah laporan keuangan disusun berdasarkan data yang relevan, serta dilakukan dengan

prosedur akuntansi dan penilaian yang benar, maka agar laporan keuangan menjadi lebih

berarti sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh berbagai pihak, maka perlu

dilakukan analisis terhadap laporan keuangan tersebut. Bagi pihak pemilik dan manajemen

tujuan utama dari analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi

perusahaan saat ini. Dengan mengetahui laporan keuangan, setelah dilakukan analisis

laporan keuangan secara mendalam, maka akan terlihat apakah perusahaan dapat

mencapai target yang telah direncanakan sebelumnya atau tidak. Pada akhirnya bagi

pemilik dan manajemen, dengan mengetahui posisi keuangan dapat merencanakan dan

mengambil keputusan yang tepat tentang apa yang harus dilakukan ke depan.

Dalam melakukan analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara cermat dengan

menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat, sehingga hasil yang diharapakan

benar-benar tepat pula. Hasil dari perhitungan di analisis dan di interpretasikan, sehingga

diketahui posisi keuangan yang sesungguhnya. Kegiatan dalam melakukan analsisi laporan

keuangan dapat dilakukan dengan cara menentukan dan mengukur antara pos-pos yang

ada dalam satu laporan keuangan.

Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

a. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi,

pengembangan karier, komparasi terhadap perusahaan pesaing.

b. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan,

keamanan investasi.

c. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta

bunganya.

d. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.

e. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja

4. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.

Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu

laporan keuangan atau antar komponen yang ada dalam satu laporan keuangan.

Analisis laporan keuangan ada beberapa macam, antara lain :

a. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban (hutang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan

ditagih, maka akan mampu untuk memenuhi hutang tersebut, terutama untuk

hutang yang memang sudah jatuh tempo.

Jenis-jenis rasio likuiditas yang dapat digunakan terdiri dari :

1) Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio Lancar (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang

segera ditagih. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang

tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh

tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur

tingkat keamanan (margin of safety) dari suatu perusahaan.

Page 6: Tugas Manajemen Keuangan-Analisis Lap.keuangan

5 | T u g a s M a n a j e m e n K e u a n g a n L a n j u t a n

Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana USU ©2013

2) Rasio Cepat (Quick Ratio)

Rasio cepat (Quick Ratio) merupakan rasio yang menunjukkan

kemampuan perusahaan memenuhi/membayar kewajiban (hutang)

lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan

(inventory). Hal ini dilakukan karena sediaan dianggap memerlukan waktu

relatif lebih lama untuk diuangkan, apabila perusahaan membutuhkan

dana cepat untuk membayar kewajibannya.

3) Rasio Kas (Cash Ratio)

Rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa

besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang. Ketersedian uang

kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara kas

seperti giro, tabungan maupun kas tunai yang disimpan di dalam brankas.

4) Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover)

Rasio perputaran kas digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal

kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan

membiayai penjualan. Artinya rasio ini digunakan untik mengukur tingkat

ketersediaan kas untuk membayar tagihan (hutang) dan biaya biaya yang

berkaitan dengan penjualan.

b. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)

Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana

aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya seberapa besar beban hutang

yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas

dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka panjang maupun

jangka pendek, apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).

Jenis-jenis dari rasio solvabilitas antara lain:

1) Rasio Hutang (Debt to Assets Ratio)

Debt to Assets Ratio merupakan rasio hutang yang digunakan untuk

mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang, atau

seberapa besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan

aktiva.

Page 7: Tugas Manajemen Keuangan-Analisis Lap.keuangan

6 | T u g a s M a n a j e m e n K e u a n g a n L a n j u t a n

Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana USU ©2013

2) Rasio Hutang terhadap Modal (Debt to Equity Ratio)

Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

hutang dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana

yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan

kata lain, rasio ini untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang

dijadikan jaminan untuk hutang.

3) Long Term Debt to Equity Ratio

Long Term Debt to Equity Ratio merupakan rasio antara hutang jangka

panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa

bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang

jangka panjang.

4) Times Interest Earned

Times Interest Earned merupakan rasio untuk mencari jumlah kali perolehan

bunga. Rasio ini diartikan juga untuk menilai kemampuan perusahaan

untuk membayar biaya bunga.

5) Fixed Charge Coverage

Fixed Charge Coverage merupakan rasio yang menyerupai rasio Timed

Interest Earned, hanya saja bedanya dalam rasio ini dilakukan, apabila

perusahaan memperoleh hutang jangka panjang atau menyewa aktiva

berdasarkan kontrak sewa.

c. Rasio Profitabilitas (Profotability Ratio)

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas

manajemen suatu perusahaan. Macam-macam jenis dari rasio profitabilitas antara

lain :

1) Profit Margin (Profit Margin on Sales)

Profit Margin merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur

margin laba atas penjualan. Untuk mengukur rasio ini adalah dengan cara

membandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan

bersih.

Page 8: Tugas Manajemen Keuangan-Analisis Lap.keuangan

7 | T u g a s M a n a j e m e n K e u a n g a n L a n j u t a n

Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana USU ©2013

2) Return on Investment (ROI)

Return on Investment merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas

jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan

suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola

investasinya.

3) Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur laba bersih

sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan penggunaan

efisiensi modal sendiri. Makin tinggi rasio ini makin baik, artinya posisi pemilik

perusahaan makin kuat, demikian pula sebaliknya.

4) Rasio Laba per lembar saham (Earning per Share)

Rasio Laba per lembar saham (Earning per Share) merupakan rasio untuk

mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi

pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil

untuk memuaskan para pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang

tinggi maka kesejahteraan pemegang saham meningkat.

5) Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)

Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio) merupakan rasio yang

menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi

ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sector usahanya.

Dalam rasio ini, yang dianalisis adalah pertumbuhan penjualan,

pertumbuhan laba bersih, pertumbuhan pendapatan per lembar saham,

dan pertumbuhan dividen per saham.

c. Rasio Aktivitas (Assets Management Ratio)

Rasio Aktifitas (Assets Management Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.

Macam-macam jenis dari rasio aktivitas ini antara lain :

1) Rasio perputaran piutang (Receivable Turnover)

Rasio perputaran piutang (Receivable Turnover) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur berapa lama pengaihan piutang selama satu

periode, atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar

dalam satu periode.

Page 9: Tugas Manajemen Keuangan-Analisis Lap.keuangan

8 | T u g a s M a n a j e m e n K e u a n g a n L a n j u t a n

Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana USU ©2013

2) Perputaran Sediaan (Inventory Turnover)

Perputaran Sediaan (Inventory Turnover) merupakan rasio yang digunakan

untuk mengukur berap kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory)

ini berputar dalam satu periode.

3) Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)

Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja

perusahaan selama periode waktu tertentu.

4) Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover)

Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam

aktiva tetap berputar dalam satu periode.

5) Perputaran Aktiva (Assets Turnover)

Perputaran Aktiva (Assets Turnover) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan, kemudian

juga mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah

aktiva.

Page 10: Tugas Manajemen Keuangan-Analisis Lap.keuangan

9 | T u g a s M a n a j e m e n K e u a n g a n L a n j u t a n

Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana USU ©2013

Pembahasan

Dalam tugas ini, saya mencoba mengulas mengenai laporan keuangan PT. UNILEVER Indonesia,

Tbk. Per tanggal 31 Desember Tahun 2007 s.d 2010. Adapun analisis yang saya gunakan adalah

analisis seperti yang sudah kami paparkan di Landasan Teori.

Perhitungan Analisis Rasio Keuangan Tahun 2007:

1. Analisis Rasio Likuiditas

a. Rasio Lancar (Current Ratio)

b. Rasio Cepat (Quick Ratio)

2. Rasio Aktivitas

a. Perputaran Piutang (Receivable Turnover)

b. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

c. Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover)

3. Manajemen Hutang (Leverage Ratio)

a. Total Hutang terhadap Total aktiva (Total Debt to Total Assets)

b. Rasio Hutang terhadap Modal (Total Debt to Equity Rasio)

Page 11: Tugas Manajemen Keuangan-Analisis Lap.keuangan

10 | T u g a s M a n a j e m e n K e u a n g a n L a n j u t a n

Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana USU ©2013

4. Profitabilitas (Profitability Ratio)

a. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

b. Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

c. Return On Investment (ROI)

d. Return On Equity (ROE)

Keterangan:

Data dalam jutaan Rupiah (Rp)

Perhitungan yang sama untuk periode Tahun 2008 s.d 2010

Page 12: Tugas Manajemen Keuangan-Analisis Lap.keuangan

11 | T u g a s M a n a j e m e n K e u a n g a n L a n j u t a n

Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana USU ©2013

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk

Periode Tahun 2007-2010

Tabel 1. Analisis Rasio Likuiditas dan Aktivitas

Analisis Rasio T A H U N Perubahan Periode

Keterangan 2007 2008 2009 2010 2007-2008 2008-2009 2009-2010

LIKUIDITAS

(LIQUIDITY RATIO)

Rasio Lancar

(Current Ratio) 1.11 1.00 1.04 0.85 -0.11 0.04 -0.19 Memburuk

Rasio Cepat

(Quick Ratio) 0.76 0.59 0.65 0.49 -0.17 0.07 -0.16 Memburuk

AKTIVITAS

(ACTIVITY RATIO)

Perputaran Piutang

(Receivable

Turnover)

16.27 15.67 13.53 11.23 -1 -2 -2 Memburuk

Perputaran

Persediaan

(Inventory Turnover)

7.29 6.19 6.87 5.85 -1.10 0.68 -1.02 Memburuk

Perputaran Total

Aktiva

(Total Assets

Turnover)

2.35 2.39 2.44 2.26 0.04 0.04 -0.17 Stabil

Page 13: Tugas Manajemen Keuangan-Analisis Lap.keuangan

12 | T u g a s M a n a j e m e n K e u a n g a n L a n j u t a n

Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana USU ©2013

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk

Periode Tahun 2007-2010

Tabel 2. Analisis menggunakan Leverage Ratio dan Profitability Ratio

Analisis Rasio T A H U N Perubahan Periode

Keterangan 2007 2008 2009 2010 2007-2008 2008-2009 2009-2010

MANAJEMEN HUTANG

(LEVERAGE RATIO)

Total Hutang terhadap

Total Aktiva

(Total Debt to Total

Assets)

0.49 0.52 0.50 0.53 0.03 -0.02 0.03 Membaik

Rasio Hutang terhadap

Modal

(Total Debt to Equity

Rasio)

0.98 1.10 1.02 1.15 0.12 -0.08 0.13 Membaik

PROFITABILITAS

(PROFITABILITY RATIO)

Margin Laba Kotor

(Gross Profit Margin) 0.50 0.49 0.50 0.52 -0.012 0.006 0.023 Meningkat

Margin Laba Bersih

(Net Profit Margin) 0.16 0.15 0.17 0.17 -0.002 0.012 0.005 Meningkat

Return On Investment

(ROI) 0.368 0.370 0.407 0.389

0.002 0.037 -0.017 Memburuk

Return On Equity (ROE) 1.000 1.096 1.020 0.465 0.096 -0.076 -0.555 Memburuk

Page 14: Tugas Manajemen Keuangan-Analisis Lap.keuangan

13 | T u g a s M a n a j e m e n K e u a n g a n L a n j u t a n

Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana USU ©2013

Hasil dari Analisis data Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk dapat diperoleh informasi

sebagai berikut :

1. Rasio Likuiditas

Berdasarkan analisis Rasio Likuiditas, kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan

di tahun 2008, jika dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya yaitu tahun 2007, begitu

juga di tahun 2009 dan dilanjutkan lagi penurunan di tahun 2010. Nilai Rasio Likuiditas pada

PT.UNILEVER Indonesia Tbk, sebagian besar berada di bawah angka 1, di mana semakin

tinggi Rasio Likuiditas suatu perusahaan seharusnya semakin besar kemampuan

perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Rasio Likuiditas yang lebih rendah

pada tahun 2008 maupun di tahun 2010 menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber

likuiditas atau pengelolaan aktiva lancar yang kurang bagus (kurang efisien) karena masih

banyak aktiva yang menganggur.

2. Rasio Aktivitas

Berdasarkan perhitungan pada analisis Rasio Aktivitas, Perusahaan hanya mengalami

perbaikan pada Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) itu pun

kecenderungannya stabil, pada data Tabel 1 dapat dilihat Rasio Perputaran Total Aktiva

(Total Assets Turnover) sempat mengalami kenaikan pada tahun 2009 dengan rasio 2,44

dari tahun sebelumnya, namun kemudian mengalami penurunan di tahun 2010 dengan

rasio 2,26. Sementara pada analisis rasio lainnya mengalami kenaikan dimana berdasarkan

evaluasi rasio jika rasio ini mengalami kenaikan pada tahun berikutnya maka kinerja

perusahaan tidak membaik bahkan bisa dikatakan buruk dalam hal efisiensi nilai

persediaan dan aktiva.

3. Rasio Manajemen Hutang (Leverage Ratio)

Kinerja keuangan perusahaan dilihat dari sisi Leverage Ratio, mengalami penurunan yang

tidak terlalu signifikan ± 3% dibandingkan dengan satu tahun sebelumnya. Ini menunjukkan

hal positif bagi perusahaan karena apabila semakin besar nilai Rasio Manajemen Hutang

pada suatu perusahaan menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan semakin

menurun, karena tingginya nilai rasio menunjukkan bahwa sebagian besar investasi didanai

oleh utang atau dana pinjaman, dengan kata lain porsi pemegang saham semakin kecil

dalam menjamin investasi yang mengakibatkan pembayaran bunga menjadi semakin

besar.

4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Berdasarkan analisis Rasio Profitabilitas, perusahaan tidak mengalami perubahan yang

drastis dalam kemampuan menghasilkan laba kotor, laba operasi, maupun laba bersih.

Angka yang ditunjukkan pada analisis rasio pada tahun 2007 hampir sama dengan analisis

rasio 2008 begitu juga 2009 yang berarti kinerja perusahaan dalam kemampuan

menghasilkan laba tidak mengalami peningkatan, tetapi hal ini menunjukkan hasil yang

baik dibandingkan adanya penurunan kemampuan menghasilkan laba.

Page 15: Tugas Manajemen Keuangan-Analisis Lap.keuangan

14 | T u g a s M a n a j e m e n K e u a n g a n L a n j u t a n

Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana USU ©2013

Kesimpulan dan Saran

I. Kesimpulan

Perusahaan PT UNILEVER Indonesia Tbk., tidak mengalami peningkatan yang signifikan

dalam setiap perhitungan analisis rasio yang telah dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa

kinerja perusahaan belum baik dalam beberapa hal (periode tahun 2007-2010), antara lain:

a. Rendahnya kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan

jangka pendek tepat pada waktunya (analisis rasio likuiditas).

b. Rendahnya efektivitas Perusahaan dalam menggunakan sumber daya (analisis

rasio aktivitas).

c. Tingginya angka di mana pembiayaan perusahaan dibiayai dengan hutang

(analisis rasio leverage).

d. Kestabilan kemampuan Perusahaan dalam memperoleh keuntungan dari

penggunaan modalnya (analisis rasio profitabilitas).

II. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa saran yang perlu

diperhatikan sebagai masukan, sebagai berikut :

a. Mempertahankan nilai likuiditas perusahaan, yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya.

b. Perusahaan harus lebih efisien memanfaatkan aktiva yang dimiliki dalam kegiatan

operasionalnya untuk meningkatkan pendapatan atau meningkatkan laba bersih.

c. Mengurangi jumlah hutangnya dengan meningkatkan penyediaan dana oleh

pemegang saham.

Page 16: Tugas Manajemen Keuangan-Analisis Lap.keuangan

Lampiran Laporan Keuangan

PT. UNILEVER Indonesia, Tbk

Periode Tahun 2007 - 2010