tugas korosi
TRANSCRIPT
-
5/26/2018 TUGAS KOROSI
1/10
DI SUSUN OLEH :
MOHAMMAD FAHRUR ROZI ( 731.5.1.0612 )
-
5/26/2018 TUGAS KOROSI
2/10
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KOROSI
Arti Korosi
Korosiadalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks ( reduksi/oksidasi)
antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa- senyawa yang
tidak dikehendaki.
Faktor
Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Korosi
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi suatu logam dapat terkorosi. Dua logam yang sama
belum tentu mengalami kasus korosi yang sama pula pada lingkungan yang berbeda. Begitu juga dua
logam pada kondisi lingkungan yang sama tetapi jenis materialnya berbeda, belum tentu mengalami
korosi yang sama. Dari hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa terdapat dua faktor yang dapat
mempengaruhi korosi suatu logam, yaitu faktor metalurgi dan faktor lingkungan.
Reduksimenjelaskan penambahanelektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
Oksidasimenjelaskan pelepasanelektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.
2KIMIA TEKNIK
-
5/26/2018 TUGAS KOROSI
3/10
1. Faktor Metalurgi
Faktor Metalurgi adalah pada material itu sendiri. Apakah suatu logam dapat tahan terhadap
korosi, berapa kecepatan korosi yang dapat terjadi pada suatu kondisi, jenis korosi apa yang paling
mudah terjadi, dan lingkungan apa yang dapat menyebabkan terkorosi, ditentukan dari faktor
metalurgi tersebut. Yang termasuk dalam faktor metalurgi antara lain :
a. Jenis logam dan paduannya
b. Morfologi dan homogenitas
c. Perlakuan panas
d. Sifat mampu fabrikasi dan pemesinan
2. Faktor Lingkungan
Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi korosi antara lain:
a. Lingkungan Air
Air atau uap air dalam jumlah sedikit atau banyak akan mempengaruhi tingkat korosi pada
logam. Reaksinya bukan hanya antara logam dengan oksigen saja, tetapi juga dengan uap air yang
menjadi reaksi elektrokimia. Karena air berfungsi sebagai:3KIMIA TEKNIK
-
5/26/2018 TUGAS KOROSI
4/10
a. Pereaksi. Misalnya pada besi akan berwarna cokelat karena terjadinya besi hidroksida.
b. Pelarut. Produk-produk korosi akan larut dalam air seperti besi klorida atau besi sulfat.
c. Katalisator. Besi akan cepat bereaksi dengan O2dari udara sekitar bila ada uap air.
d. Elektrolit lemah. Sebagai penghantar arus yang lemah atau kecil.
Korosi pada lingkungan air bergantung pada pH, kadar oksigen dan temperatur. Misalnya
pada baja tahan karat pada suhu 300-500oC bisa bertahan dari karat. Namun pada suhu yang lebih
tinggi 600-650oC baja tahan karat akan terserang korosi dengan cepat. Demikian juga dengan
penambahan kadar O2dalam air maka akan mempercepat laju korosi pada logam.
4KIMIA TEKNIK
-
5/26/2018 TUGAS KOROSI
5/10
B. Lingkungan Udara
Temperatur, kelembaban relatif, partikel-partikel abrasif dan ion-ion agresif yang terkandung
dalam udara sekitar, sangat mempengaruhi laju korosi. Dalam udara yang murni, baja tahan karat
akan sangat tahan terhadap korosi. Namun apabila udara mulai tercemari maka serangan korosi dapat
mudah terjadi. Salah satu polusi udara yang menimbulkan korosi adalah NOXdari pabrik asam nitrat,
Cl2dari pabrik soda, dan NaCl dari air laut.
C. Lingkungan Asam, Basa Dan Garam
Pada lingkungan air laut, dengan konsentrasi garam NaCl atau jenis garam-garam yang lain
seperti KCl akan menyebabkan laju korosi logam cepat.
Pada larutan basa seperti NaOH (Caustic soda), baja karbon akan tahan terhadap serangan
korosi pada media ini dengan suhu larutan 75 oF (24 oC) dan konsentrasi 45% berat. Pada larutan asam
seperti Asam cromat (CrO3) dengan Asam kromat 10% pada suhu 60oC tidak akan menyerang baja
tahan karat. Tingkat korosi akan naik sebanding dengan temperatur dan konsentrasi yang juga
meningkat.
NOx adalah sebuah sebutan umum untuk mono-nitrogen oksida NO dan NO2
(nitrogen monoksida dan nitrogen dioksida)
NaCl adalah Natrium klorida 5KIMIA TEKNIK
-
5/26/2018 TUGAS KOROSI
6/10
Senyawa kromat mampu sebagai pemasif yang efektif terhadap laju korosi pada logam. Dalam
kenyataannya dapat tereduksi menjadi Cr2O3yang membentuk serpih yang berwarna hijau
kecoklatan. Cr2O3banyak digunakan sebagai abrasi pada pemolesan karena Cr2O3keras, tajam
sehingga mampu mengikis atau mengasah logam menjadi mengkilap.
Penggunaan larutan garam Natrium Cromat / sodium kromat (Na2CrO4) dengan kadar
tertentu mampu menghambat laju korosi. karena sodium kromat sebagai inhibitor kimia, yaitu suatu
zat kimia yang dapat menghambat atau memperlambat suatu reaksi kimia. Secara khusus, inhibitor
korosi merupakan suatu zat kimia yang bila ditambahkan ke dalam suatu lingkungan tertentu, dapat
menurunkan laju penyerangan lingkungan itu terhadap suatu logam.
D. Lingkungan Industri Minyak
Pada umumnya di lingkungan industri minyak terdapat 3 area yang seringkali mengalami
korosi, yaitu:
Kegiatan produksi (Production)
Pendistribusian dan Penyimpanan (Transportation and Storage)
Operasi Pemisahan (Refinery Operation)
6KIMIA TEKNIK
-
5/26/2018 TUGAS KOROSI
7/10
Penyebab utama yang paling awal dilakukan untuk mengetahui kekorosifan minyak dan gas
bumi adalah gas karbondioksida (CO2).
Gas ini terperangkap dalam sumur pengeboran dan keluar bersama condensate dan partikel
lainnya melewati rangkaian pipa. Pada kondisi demikian pipa yang bahannya terbuat dari baja
karbon akan terserang kerusakan akibat korosi. Terutama pada bagian-bagian yang berada di sekitar
lokasi proses kondensasi. Bentuk korosi yang sering dijumpai adalah pitting korosi, uniform korosi,
korosi erosi dan korosi fatique.
Selanjutnya keberadaan Asam asetat yang ada dalam minyak bumi mulai diteliti karena asam
ini bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi, magnesium, dan seng, membentuk gas
hidrogen dan garam-garam asetat (disebut logam asetat). Asam asetat akan menjadi sumber ion
hydrogen jika asam ini berada bersamaan dengan asam karbonat dalam jumlah yang sama. Ion asetat
akan bereaksi dengan ion besi membentuk besi asetat.
Jika minyak bumi mengandung gas H2S, lingkungan demikian disebut lingkungan sour. Di
lingkungan ini, elemen sulfur, polysurfida, gas CO2dan air berada bersama gas H2S. Elemen sulfur
tersebut dapat larut dalam minyak dan air yang mengakibatkan minyak dan air menjadi asam. Setelah
bereaksi dengan baja karbon, hasil reaksi yang biasanya terbentuk di permukaan logam yaitu: FeS,
FeS2, pyrrhottite, and machniawite.7KIMIA TEKNIK
-
5/26/2018 TUGAS KOROSI
8/10
Pada kondisi tekanan yang rendah dan temperatur yang lebih dingin reaksi akan membalik dan
cenderung membentuk gas H2S dan sulfur dalam sistem larutan. Jumlah ion hydrogen yang berlebihan
di permukaan logam dikawatirkan mengakibatkan berbagai macam jenis kerusakan hydrogen yang
sangat bervariasi.
8KIMIA TEKNIK
-
5/26/2018 TUGAS KOROSI
9/10KIMIA TEKNIK 9
Flochart Pengaruh Lingkungan
Pada Terjadinya Korosi
-
5/26/2018 TUGAS KOROSI
10/10