tugas klimat 3 (radiasi surya)
DESCRIPTION
tugas yang ku bikin buat menyelesaikan tugas agroklimatTRANSCRIPT
Nama : FAJAR PRAKOSO MAWASID
Nim : H0713066
Kelas : Agroteknologi 1-B
Mata kuliah : Agroklimatologi (radiasi surya)
soal
1. Jelaskan radiasi surya dan kuantitas energy radiasi!
2. Jelaskan mengenai cahaya beserta peranannya dan neraca energy dipermukaan bumi!
3. Jelaskan macam macam periodisitas tanaman & contohnya!
4. Jelaskan akibat dari radiasi ultraviolet!
5. Jelaskan peranan atau manfaat radiasi bagi tumbuhan!
6. Jelaskan 3 proses penting dalam fotosintesa!
7. Jelaskan tentang albedo!
8. Jelaskan hubungan radiasi dengan tanaman!
Jawaban
1. Radiasi surya & kuantitas energy matahari
Radiasi Matahari adalah pancaran energi yang berasal dari proses thermonuklir
yang terjadi di Matahari. Energi radiasi Matahari berbentuk sinar dan gelombang
elektromagnetik. Spektrum radiasi Matahari sendiri terdiri dari dua yaitu, sinar
bergelombang pendek dan sinar bergelombang panjang. Sinar yang termasuk gelombang
pendek adalah sinar x, sinar gamma, sinar ultra violet, sedangkan sinar gelombang
panjang adalah sinar infra merah.
Kuantitas energi radiasi matahari bergantung pada tetapan irradiasi, jarak bumi-
matahari, dan keberadaan benda-benda di atmosfer (terhalang/terabsorpsi).
2. Cahaya beserta peranannya dan neraca energy dipermukaan bumi
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan. Gambaran
yang paling logis terkait dengan hal ini adalah proses fotosintesis pada tumbuhan yang
melibatkan sinar matahari sebagai energi yang dibutuhkan. Jika tumbuhan tidak
berfotosintesis, maka kehidupan tidak akan berlanjut mengingat sumber makanan bagi
herbivora tidak akan tersedia. Sebagai akibatnya, karnivora dan omnivora pun tidak akan
mendapatkan sumber makanan lagi.
Selain mengenai proses fotosintesis, energi yang dihasilkan dari sinar matahari
dapat dimanfaatkan sebagai energi pembangkit listrik. Saat ini, telah banyak yang
menggunakan energi ini sebagai sumber energi alternatif selain minyak bumi dan bahan
bakar fosil lainnya.
Gaya gravitasi matahari memiliki peran besar dalam menjaga planet-planet yang
mengelilinginya untuk tetap berotasi dan berevolusi pada porosnya. Tanpa gaya gravitasi
ini, planet-planet yang ada, termasuk bumi, tidak akan memiliki orbit tetap sehingga
sistem tata surya tidak akan pernah terbentuk.
Untuk kesehatan, cahaya matahari berperan besar dalam produksi vitamin D di
dalam tubuh manusia. Pancaran sinar ultraviolet dengan kadar yang cukup (biasanya
yang dapat kita nikmati di pagi hari) merupakan fakktor utama dalam produksi vitamin D
tersebut. Oleh karena itu, kegiatan berjemur di pagi hari telah dilakukan oleh manusia
sejak jaman dulu sebagai kebiasaan yang baik dan sehat.
Neraca radiasi secara global dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian radiasi
gelombang pendek (neraca radiasi matahari) dan bagian gelombang panjang (neraca
radiasi bumi).
1. Neraca radiasi matahari : peta radiasi matahari dari 100% yang datang (insolasi :
incoming solar radiation) hanya 46% yang sampai secara langsung ke permukaan
bumi, 6% dipantulkan permukaan, 19% diserap udara (uap,air,debu,dan ozon), 4%
diserap awan, 17% dipantulkan awan, dan 8% dipantulkan oleh udara.
2. Neraca energi radiasi bumi, bumi memencarkan radiasi dalam bentuk gelombang
panjang. Pada radiasi bumi dari 115% radiasi yang keluar dari bumi (outgoing
radiatio) diserap 106% oleh awan, uap air, CO2, dan O3 dan dikembalikan ke bumi
100%, hilang ke angkasa 9% secara langsung, emisi dari uap air, CO2, dan O3
sebesar 40%, emisi dari awan 20% .
Dari penjelasan butir 1 dan 2, permukaan mengalami surplus sebanyak 31% dari
energi radiasi (+46-115+100), sedangkan atmosfer defisit sebesar 31% (+23+106-
100-60). Bumi mentrasfer surplus 31% energi radiasi ke atmosfer dalam dua bentuk,
yaitu melalui panas terasa (sensible heat) sebesar 7% yang secara umum dapat diukur
dengan termometer, serta lewat panas tersembunyi (latent heat) sebesar 24% yakni
panas yang tersembunyi pada saat evaporasi (perubahan fase air menjadi uap) dan
energi ini terlepas saat kondensasi terjadi . Manfaat panas laten dapat dirasakan saat
pengeringan benih, pakaian, dan kerupuk.
3. Macam-macam periodisitas tanaman & contohnya
Fotoperiodisitas digunakan untuk fenomena dimana fase perkembangan
tumbuhan dipengaruhi oleh lama penyinaran yang diterima oleh tumbuhan tesebut.
Beberapa jenis tumbuhan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh lamanya
penyinaran, terutama dengan kapan tumbuhan tersebut akan memasuki fase
generatifnya,misalnya pembungaan(Indramawan, 2012)
Adaptasi tumbuhan terhadap fotoperiodisitas menghasilkan beberapa kelompok:
a. Tumbuhan hari panjang/longday plant
Memerlukan fotoperiode lebih panjang daripada periode kritis (> 12 jam)
(bawang, sorgum, labu).
b. Tumbuhan hari pendek/shortday plant
Memerlukan fotoperiode lebih pendek daripada periode kritis (< 12 jam) (ketela
rambat, kopi).
c. Tumbuhan netral/dayneutral plant
Tumbuhan tidak tanggap terhadap fotoperiode (tembakau, kentang, kacang hijau,
kumis kucing).
d. Intermediate
Memerlukan fotoperiode yang tidak terlalu pendek/panjang (12 – 14 jam) (tebu,
tephrosia).
e. Amphiphotoperiodism
tanaman yang tetap vegetatif bila penyinaran intermediate masuk ke fase generatif
bila fotoperiode sangat pendek atau sangat panjang (tumbuhan kutub).
4. Akibat dari radiasi ultraviolet
Radiasi menyebabkan penumpukan energi pada materi yang dilalui. Dampak yang
ditimbulkan radiasi dapat berupa ionisasi, eksitasi, atau pemutusan ikatan kimia. Ionisasi:
dalam hal ini partikel radiasi menabrak elektron orbital dari atom atau molekul zat yang
dilalui sehingga terbentuk ion positif dan elektron terion.
Eksitasi: dalam hal ini radiasi tidak menyebabkan elektron terlepas dari atom atau
molekul zat tetapi hanya berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Pemutusan Ikatan
Kimia: radiasi yang dihasilkan oleh zat radioaktif rnempunyai energi yang dapat
memutuskan ikatan-ikatan kimia.
Pengaruh radiasi pada manusia atau mahluk hidup juga bergantung pada waktu
paparan. Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan akan lebih berbahaya daripada
bila dosis yang sama diterima pada waktu yang lebih lama.
Secara alami kita mendapat radiasi dari lingkungan, misalnya radiasi sinar kosmis
atau radiasi dari radioakif alam. Disamping itu, dari berbagai kegiatan seperti diagnosa
atau terapi dengan sinar X atau radioisotop. Orang yang tinggal disekitar instalasi nuklir
juga mendapat radiasi lebih banyak, tetapi masih dalam batas aman.
Pada tumbuhan, radiasi UV-B dapat menyebabkan pertumbuhan berbagai jenis
tanaman menjadi lambat dan beberapa bahkan menjadi kerdil. Sebagai akibatnya, hasil
panen sejumlah tanaman budidaya akan menurun serta tanaman hutan menjadi rusak.
5. Peranan atau manfaat radiasi bagi tumbuhan
Efisiensi Pemupukan
Pupuk harganya relatif mahal dan apabila digunakan secara berlebihan akan
merusak lingkungan, sedangkan apabila kurang dari jumlah seharusnya hasilnya tidak
efektif. Untuk itu perlu diteliti jumlah pupuk yang diserap oleh tanaman dan berapa yang
dibuang ke lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberi “label” pupuk
yang digunakan dengan suatu isotop, seperti nitrogen-15 atau phosphor-32. Pupuk
tersebut kemudian diberikan pada tanaman dan setelah periode waktu dilakukan
pendeteksian radiasi pada tanaman tersebut.
Penelitian Tanaman Varietas Baru
Seperti diketahui, radiasi pengion mempunyai kemampuan untuk merubah sel
keturunan suatu mahluk hidup, termasuk tanaman. Dengan berdasar pada prinsip
tersebut, maka para peneliti dapat menghasilkan jenis tanaman yang berbeda dari
tanaman yang telah ada sebelumnya dan sampai saat ini telah dihasilkan 1800 jenis
tanaman baru.
Varietas baru tanaman padi, gandum, bawang, pisang, cabe dan biji-bijian yang
dihasilkan melalui teknik radioisotop mempunyai ketahanan yang lebih tinggi terhadap
hama dan lebih mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim yang ekstrim.
Pengendalian Hama Serangga
Di seluruh dunia, hilangnya hasil panen akibat serangan hama serangga kurang
lebih 25-35%. Untuk memberantas hama serangga sejak lama para petani menggunakan
insektisida kimia. Akhir-akhir ini insektisida kimia dirasakan menurun keefektifannya,
karena munculnya serangga yang kebal terhadap insekstisida. Selain itu insektisida juga
mulai dikurangi penggunaannya karena insektisida meninggalkan residu yang beracun
pada tanaman. Salah satu metode yang mulai banyak digunakan untuk menggantikan
insektisida dalam mengendalikan hama adalah teknik serangga mandul.
Teknik serangga mandul dilakukan dengan mengiradiasi serangga menggunakan
radiasi gamma untuk memandulkannya. Serangga jantan mandul tersebut kemudian
dilepas dalam jumlah besar pada daerah yang diserang hama. Apabila mereka kawin
dengan serangga betina, maka tidak akan dihasilkan keturunan. Dengan melepaskan
serangga jantan mandul secara berulang, populasi hama serangga akan turun secara
menyolok. Teknik ini telah digunakan secara intensif di banyak negara penghasil
pertanian seperti Amerika Selatan, Mexico, Jamaika dan Libya.
6. Tiga proses penting dalam fotosintesa
1. Aktivasi Foto Klorofil - juga disebut "eksitasi" elektron. Elektron melompat pada
rantai elektron dan diterima lalu oleh NADP.
2. Fotolisis - Konversi NADP untuk NADPH dengan bantuan Hidrogen dari air.
3. Fotofosforilasi - Dimana energi yang dilepaskan oleh elektron dalam
photoactivation digunakan untuk mengubah ADP menjadi ATP
7. Pengertian albedo
Albedo merupakan sebuah besaran yang menggambarkan perbandingan antara
sinar Matahari yang tiba di permukaan bumi dan yang dipantulkan kembali ke angkasa
dengan terjadi perubahan panjang gelombang (outgoing longwave radiation). Perbedaan
panjang gelombang antara yang datang dan yang dipantulkan dapat dikaitkan dengan
seberapa besar energi matahari yang diserap oleh permukaan bumi.
Permukaan yang berbentuk padat memberikan nilai albedo yang lebih besar
dibandingkan dengan permukaan yang bersifat lembut. Albedo umumnya dikaitkan
dengan perubahan iklim lokal, dan perlu dipahami dalam menganalisis perubahan tata
guna lahan (land use). Pada umumnya, daerah perkotaan memiliki nilai albedo yang lebih
besar dibandingkan dengan daerah pertanian maupun perhutanan, sehingga "hot island"
selalu merupakan kasus serius di daerah perkotaan
Albedo dari benda menggambarkan panjang lebar cahaya, digambarkan sebagai
perbandingan panjang lebar yang dicerminkan ke dalam radiasi elektromagnetis. Ini
relatifitas gram unit permukaan atau badan difusi. Berasal dari dari bahasa latin yang
berarti "putih".
Konsep albedo penting dalam frekuensi radiasi klimatologi dan astronomi.
Dalam klimatologi sekali-sekali dinyatakan sebagai persentase. Nilainya
mempertimbangkan frekuensi radiasi : tidak dipenuhi syarat , itu umumnya menunjuk ke
pukul rata tepat beberapa melintasi spektrum cahaya kelihatan . Jadi, albedo
mempercayai di arah dan distribusikan langsung ke radiasi berikutnya. Perkecualian
permukaan Lambertian, yang mana radiasi menyebar semua arah di fungsi kosinus,
sangat mengerjakan albedo mereka tidak mempercayai di distribusikan berikutnya. Kasus
nyata , bidirectional fungsi distribusikan refleksi diperlukan ke kenali kekayaan
menyebar teliti permukaan , walaupun albedo sangat berguna di perkiraan pertama.
8. Hubungan radiasi dengan tanaman
Fotosintesa memerlukan intensitas radiasi yang lebih besar dari fotoperiodisme,
pada umumnya kecepatan fotosintesis tanaman bertambah tinggi dengan naiknya
intensitas cahaya. Pada nilai-nilai intensitas cahaya tertentu, kecepatan fotosintesa
tidak dipengaruhi oleh intensitas cahaya karena daun telah jenuh dengan cahaya
(Guslim,2007).
Istilah fotoperodisitas digunakan untuk fenomena dimana fase perkembangan
tumbuhan dipengaruhi oleh lama penyinaran yang diterima oleh tumbuhan tesebut.
Beberapa jenis tumbuhan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh lamanya
penyinaran, terutama dengan kapan tumbuhan tersebut akan memasuki fase
generatifnya,misalnya pembungaan. Menurut Lakitan (1994) Beberapa tumbuhan
akan memasuki fase generatif (membentuk organ reproduktif) hanya jika tumbuhan
tersebut menerima penyinaran yang panjang (>14 jam) dalam setiap periode sehari
semalam; sebaliknya ada pula tumbuhan yang hanya akan memasuki fase generatif
jika menerima penyinaran singkat (<10 Jam). Kelompok tumbuhan yang
membutuhan lama penyinaran yang panjang disebut tumbuhan hari panjang (long-day
plant) dan kelompok tumbuhan yang membutuhkan lama penyinaran yang sngkat
disebut tumbuhan hari pendek (short-day plant, kelompok tumbuhan yang fase
perkembangan tidak dipengaruhi oleh lama penyinaran disebut sebagai tumbuhan hari
netral (neutral-day plant)kelompok ini akan memasuki fase generatif baik jika
menerima lama penyinaran yang panjang ataupun singkat.
Jadi dari hal tersebut di atas, dalam fotoperiodisme diketahui bahwa yang terpenting
bukanlah intensitas cahaya melainkan lama ada cahaya (bukan sinar
matahari).fenomena ini dapat kita jumpai pada beberapa varietas tanaman (misalnya
tanaman mangga) yang tempat tumbuhnya di pekarangan dan dekat sumber cahaya
(lampu listrik) berbunga diluar musimnya.walaupun demikian, di alam banyak
dijumpai tanaman yang tidak mau berbunga bila panjang hari kurang atau lebih dari
apa yang seharusnya diutuhkan.
Dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan tumbuhan akan lama penyinaran
yang ideal, lama penyinaran ini dpat dimaniplasi (dipepanjang atau dipersingkat).
Penambahan lama penyinaran dapat dilakukan dengan menggunakan lampu listrik
yang spektru cahayanya semirip mungkin dengan cahaya matahari, dimana secara
sederhana dapat digunakan gabungan antara cahaya dari lampu pijar dengan lampu
fluorescence. Untuk mempersingkat lama penyinaran dapat dilakukan dengan cara
menutupi tanaman tersebut dengan kain hitam atau bahan lain yang sulit ditembus
cahaya matahari.
Daftar Pustaka
Guslim,2007. Agroklimatologi,USU Press,Medan
Indramawan, S., 2012. Pembungaan Angiospermae. http://sony042. wordpress.com.
Lakitan,B.1994, Dasar-Dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Albedo
http://en.wikipedia.org/wiki/Photoperiodism
http://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi_Matahari
http://infomanfaat.com/888/manfaat-sinar-matahari-bagi-kehidupan/alam
http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi