tugas kelompok pemsis

14
 Cover Erlangga Rosi H L2H009138 Dini Hanifa Sari Afrizal Eka R. ~140030 Mega Aulia S. ~140054 Bintang Ikhsan P Arina Shafa Nadya Ratu F. ~140122

Upload: dhikdik

Post on 09-Oct-2015

634 views

Category:

Documents


204 download

DESCRIPTION

system thinking untuk penugasan mata kuliah pemodelan sistem yang terjadi pada LOD (Lubricant Oil Division) yang ada pada dunia industri manufaktur

TRANSCRIPT

Tugas Besar Pemodelan SistemKelompok 02

CoverErlangga Rosi HL2H009138Dini Hanifa Sari Afrizal Eka R.~140030Mega Aulia S.~140054Bintang Ikhsan PArina ShafaNadya Ratu F.~140122

BAB ISITUASI MASALAH

1.1 Data/Fakta UmumData/Fakta umum merupakan rangkaian-rangkaian kejadian yang terdapat pada lingkup internal maupun eksternal yang dialami oleh PT MODEL TI. Hal-hal tersebut meliputi;1. Produk PT MODEL TIa. Oscilloscope (O)b. Voltmeter (V)2. Stasiun Kerja PT MODEL TIa. SK Circuit Board (CB)b. SK Chasis (CH)c. SK Final Assembly (Ass)3. Tahapan Proses Produksi

dengan melakukan inspeksi 100% yang dilakukan setelah stasiun kerja Ass dan juga pengujian di laboratorium terhadap produk O dan V dilakukan dengan mengambil sampel setiap satu jam produksi.4. Biaya outsorcing chasis perunitTabel 1.1 Biaya Outsourcing chasis per unitProdukHarga (rupiah)

O50000

V25000

5. Kapasitas jam kerjaTabel 1.2 Kapasitas Jam KerjaStasiun kerjaJam kerja reguler per minggu

Chasis 750

Circuit Board1500

F. Assembly800

Dengan jam kerja lembur tersedia sebesar maksimum 50% dari jam kerja reguler. Ongkos tenaga kerja pada jam kerja lembur adalah Rp. 60006. Data ongkos produksi dan harga jualTabel 1.3 Data Ongkos Produksi Dan Harga JualUraianProduk OProduk V

Harga Jual410.000175000

Ongkos B. Baku150000*)50000**)

Ongkos Tenaga kerja50005000

Overhead95009500

Dengan data sebagai berikut;a. Terdapat gudang untuk menyimpan hasil produksi selama satu minggu dari produk O dan Vb. Ongkos inventory perminggu sebesar 0,5% dari harga barangc. Persediaan awal produk minggu pertama adalah O sebanyak 450 unit dan V 750 unit.d. Rata-rata inventory adalah 700-1500 unit produk O serta 500-2000 unit produk V. e. Presentase produk cacat antara 0,5-2%f. Harga bahan baku dan komponen mengalami kenaikan sebesar 5-15% biaya perbulan.g. Proyeksi permintaan produk-minggu ke 1 s/d minggu ke 3Tabel 1.4 Rekap PermintaanJenis ProdukMinggu ke 1Minggu ke 2Minggu ke 3Minggu ke 4

Produk O210016001850900

Produk V2750325035002600

h. Pangsa pasar perusahaan sebesar 57,3%i. Permintaan yang tidak dapat dipenuhi sebesar 5% perminggu.Tujuan perusahaan:1. Mampu memenuhi demand/perimantaan pasar 2. Meningkatkan kualitas untuk meningkatkan keuntungan yang terus tumbuh dan berkembangKebijakan Perusahaan:1. Manajer produksi akan merencanakan produksi yang dihitung selama 4 minggu ke depan 2. Manajer pemasaraan menekankan perlunya memaksimasi layanan kepada konsumen, permintaan pada tiap minggu harus terpenuhi pada minggu tersebut agar dapat mempertahankan pangsa pasar3. Direksi perusahaan menetapkan program cost reduction untuk memelihara dan meningkatkan keuntungan, harga produk tergantung kondisi persaingan4. Sasaran: Pengurangan ongkos produksi, inventory dan overhead sebesar 10%5. Perusahaan menggalakkan program perbaikan proses secara berkelanjutan untuk seluruh proses bisnis perusahaan6. Program intensif menarik bagi individu, gugus mutu untuk menurunkan ongkos. Sejak 5 tahun ini belum memberikan hasil signifikan7. Meminimumkan terjadi penjualan dan menurunkan ongkos harga8. Menggunakan outsourcing jika kapasitas tidak terpenuhi9. Sub Kontrak dengan jumlah pemesanan minimal 100 unit, kelipatan 50 unit.10. Ongkos pengerjaan per unit 85 % dari ongkos PT MODEL TI11. Karena inspeksi 100% maka ongkos produksi mencapai 0,95 kali ongkos produksi PT MODEL TI dengan bahan baku disediakan sendiri dengan bahan baku disediakan oleh PT MODEL TI12. Memasok Chasis dan Circuit Board dari luar perusahaan dengan kerja sama jangka panjang dengan beberapa industry kecil elektronik. Program collaborative relationships ini membutuhkan waktu 2 minggu untuk merealisasikannya.13. Divisi CB dan CH ditutup dipindahkan ke divisi Assembly dan QC sehingga kapasitas assembly bertambah menjadi 1,5-2 kali14. Harga komponen lebih murah jika dapat disediakan sendiri15. Pemindahan divisi diperlukan proses training dengan biaya 25 juta rupiah, sehingga dapat menyebabkan production lost karena tata ulang pabrik pada hari Sabtu Minggu16. Melakukan kolaboasi dengan 3 distributor produk O dan V, sehingga mendapatkan akses tentang data persediaan dan data penjualan dari tiap distributor

1.2 Interest Stakeholders1. Pemegang saham: merupakan orang yang memiliki saham sehingga mempunyai hak dalam menetapkan kebijakan perusahaan2. Direktur Utama: Orang yang memberikan kebijakan dan berkewenangan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan internal 3. Direktur Produksi : merupakan orang yang bertanggung jawab pada semua lini/kegiatan produksi4. Manager : Para orang yang mengkontrol tiap departemen yang dinaungi dan merupakan jaringan tertinggi pada departemen tersebut5. Staff dan Operator : Orang yang terjun langsung ke lapangan dalam mengerjakan tugasnya. Pada kasus ini orang-orang dalam stasiun kerja Chasis dan Circuit Board dipindahkan ke stasiun kerja Assembly6. Distributor : Perusahaan yang menghantarkan produk dari perusahaan produsen sehingga sampai pada konsumen7. Perusahaan Sub Kontrak : Perusahaan yang akan berkerjasama apabila PT MODEL TI tidak memenuhi permintaan yang ada, disini perusahaan Sub Kontrak dalam pemenuhan Chasis dan Circuit Board8. Konsumen : Pelanggan yang menggunakan produk dari PT MODEL TI

1.3 Deskripsi Celah (Gap)Tabel 1.5 Deskripsi CelahKONDISI SAAT INIKONDISI YANG DIHARAPKAN

- Biaya bahan baku dan komponen naik 5- 15% per minggu- Presentase produk cacat sebesar 0,5-2%-Biaya keseluruhan diharapkan dapat dikurangi dalam proses produksi O dan V dengan mempertimbangkan untuk meminimumkan biaya

1.4 Rich Picture

BAB IIIDENTIFIKASI MASALAH

2.1 Penemuan MasalahPT Model TI tidak dapat memenuhi permintaan sebesar 5 % per minggu. Yang mengakibatkan tidak hanya kehilangan keuntungan per unit tetapi juga reputasi (besarnya kehilangan diperkirakan setara dengan 3-4 kali dari keuntungan per unit). Disamping itu terdapat perusahaan pesaing yang menawarkan produk dengan harga lebih murah.

2.2 Formulasi MasalahMerencanakan pengoptimalan produksi dengan meminimasi biaya produksi untuk mencapai keuntungan yang maksimum dengan memenuhi seluruh permintaan pasar yang ada

2.3 Wider System; Narrow SystemSistem yang paling luas (wider system) adalah perusahaan secara keseluruhan (PT Model 2006) dengan subsistem perusahaan distributor. Didalam sistem lantai pabrik LOD, bagian produksi mengendalikan satu subsistem yang merupakan sistem yang lebih sempit (narrow system).

2.4 Problem Owner; Problem UserProblem OwnerDi dalam PT Model TI ini yang bertindak sebagai problem owner / pemilik masalah adalah Manajer Produksi yang pekerjaan maupun tugasnya langsung berkaitan mengenai permasalahan kapasitas produksi. Mengenai problem owner atau pemilik masalah sendiri dapat dijelaskan sebagai seorang individu ataupun kelompok yang memiliki keterkaitan langsung terhadap suatu permasalahan tersebut

Problem UserPada kasus di dalam PT Model TI yang menjadi problem user adalah para karyawan PT Model TI yang khususnya ada pada karyawan bagian produksi. Mengenai problem user sendiri adalah baik seorang individu ataupun kelompok yang dijadikan sebagai suatu objek atas penerapan dari pemecahan masalah yang telah disetujui.

2.5 Problem Customer; Problem SolverProblem CustomerYang menjadi problem customer disini adalah tak lain dan tak bukan merupakan para konsumen ataupun para pembeli produk dari PT Model TI. Perihal problem customer sendiri dapat berupa seorang individu ataupun kelompok yang merasakan akibat atau efek dari permasalahan-permasalahan yang telah ada. Yang dimaksudkan akibat atau efek tersebut tak selamanya bersifat negatif.Problem SolverProblem solver dari permasalahan diatas adalah para konsultan. Dengan adanya konsultan tersebut dapat membantu PT Model TI dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Mengenai problem solver yaitu berupa pihak yang melakukan tugas analisa serta memberikan output berupa solusi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang terjadi di dalam suatu sistem.

2.6 Tujuan Studi, Ukuran Performansi, Alternatif Tindakan/Variabel KeputusanTerkait tujuan dari PT Model TI ini adalah untuk memperkuat posisi perusahaan sebagai market leader melalui cara terus memenuhi permintaan pasar dengan harga dan memiliki kualitas produk yang bersaing. Dilakukannya hal ini bertujukan untuk meningkatkan profit perusahaan. Sehingga PT Model TI dapat terus tumbuh dan lebih berkembang lagi.Dari segi ukuran performansi sendiri yakni yang dapat dijadikan patokan pasti tentunya adalah keuntungan yang diperoleh oleh PT Model TI setelah diterapkannya kebijakan cost reduction,Sedangkan untuk tindakan alternatif ini yakni ditujukan untuk memenuhi semua permintaan konsumen namun dengan ongkos yang dikeluarkan dapat seminimal mungkin. Ongkos yang dimaksudkan disini adalah tak hanya ongkos produk dan inventori, namun ada juga ongkos yang dapat terjadi karena kehilangan penjualan. Contoh penerapan ini adalah dengan adanya kegiatan outsourcing, subkontrak, dan juga memasok chasis serta circuit board dari perusahaan lain atau bisa dikatakan sebagai collaboration relationship

BAB IISISTEM RELEVAN

3.1 Pendekatan untuk Menjelaskan Sistem Relevan, Lingkungan; I/O; KomponenTabel 3.1 Identifikasi input-output komponenAspekAturan yang digunakanidentifikasi

Data biaya produksi1Input

Presentase produk cacat1Input

Kapasitas jam kerja1Input

Biaya outsourcing chasis per unit1Input

Kenaikan harga baku dan komponen1Input

Data biaya produksi perusahaan pemasok1Input (uncontrollable)

Biaya pelatihan1Input

Harga produk per unit2Output

Keuntungan perusahaan2Output

Total biaya produksi2Output

Proyeksi permintaan produk3Komponen

Kesalahan forecasting permintaan3Komponen

Biaya inventori3Komponen

3.2 Influence Diagram

Gambar 3.1 Influence Diagram

3.3 Horison WaktuHorison waktu pada PT. Model TI adalah sebuah jangka panjang yang telah dilalui oleh perusahaan sejak didirikan. Horison waktu juga mencakup kegiatan produksi seperti peramalan (forecasting), pembelian atau pengadaan spare parts, proses produksi hingga sampai menjadi produk jadi dan siap dipasarkan Semakin lama horison waktu maka akan semakin mahal pula biaya produksinya begitu juga sebaliknya. Semakin cepat horizon waktu maka akan semakin murah biaya produksi. Untuk memenuhi demand yang ada, Manajer Produksi PT Model TI merencanakan produksi pabriknya untuk 4 minggu ke depan. Dalam kasus PT Model TI diketahui model horizon waktunya sebesar 750 jam per minggu. Keputusan dari Manajer Produksi tersebut ialah berasumsi agar dapat mencapai target produksi yang telah direncanakan sebelumnya berdasarkan perhitungan dari permintaan pasar dan data masa lalu. Jika target produksi tercapai maka pelayanan kepada pelanggan akan berjalan baik. Hal itu bisa mempengaruhi kepercayaan konsumen kepada PT Model TI. Dengan diperolehnya kepercayaan konsumen tentunya akan memberikan keuntungan bagi perusahaan serta perusahaan akan berkembang.

3.4 White / Black BoxSistem yang ada di PT. Model TI memiliki karakteristik white box, dimana tidak hanya input dan outputnya saja yang diketahui, namun juga hal - hal yang terjadi didalam sistem tersebut. Hal ini ditunjukkan melalui alat dan data statistik yang ditampilkan sehingga dapat menjadi alat bantu dalam memprediksikan fenomena yang berhubungan.

3.5 Statis / DinamisModel sistem statis merupakan model sistem yang tetap atau tidak akan berubah-ubah walaupun lingkungan yang ada berubah. Sedangkan model sistem dinamis adalah model sistem yang bisa berubah menyesuaikan dari lingkungan yang ada. Pada PT Model TI sistem yang digunakan adalah model sistem dinamis. Hal ini dikarenakan perusahaan ini melakukan sistem yang berubah sesuai dengan lingkungan yang ada. Perubahan sistem ini dapat dilihat dari awal mula nya produksi Chasis dan Circuit Board dilakukan sendiri oleh perusahaan ini tetapi karena perusahan ini menginginkan semua permintaan terpenuhi dan memperkecil biaya produksi maka menerapkan sistem Sub Kontrak. Sub Kontrak ini dilakukan pada komponen Chasis dan Circuit Board sehingga Divisi dari komponen tersebut ditutup dan tenaga kerja dipindahkan ke Divisi Final Assembly dan Quality Control.

3.6 Model Sistem Diskrit/kontinyuSistem diskrit adalah sistem yang memiliki keadaan dimana variable-variabel keadaan hanya berubah pada suatu waktu tertentu. Sedangkan sistem kontinyu memiliki variable-variabel berubah secara berkelanjutan seiring perkembangan jaman. PT Model TI ini memiliki karakteristik sistem kontinu, hal ini dikarenakan berbagai variable yang ada dalam sistemnya berubah secara berkelanjutan. Dinamika perusahaan yang juga berubah dengan cepat. Variabel-variabel yang ada akan berubah sesuai dengan waktu. Misalnya saja pada Harga bahan baku kenaikan 5-15% dari biaya perbulan, permintaan pasar yang berubah-ubah perbulan.ini bisa dilihat dari seringnya instruksi atasan kepada bawahan apabila ada perubahan hal tertentu. Sehingga pada perusahaan harus membuat sistem untuk menyesuaikan perubahan variabel yang ada.

3.7 Deterministik/probabilisticModel sistem deterministik adalah model sistem dengan variabel yang ada pasti dengan hasil yang didaptkan juga akan pasti. Sedangkan model sistem probabilistic(acak/kemungkinan) yaitu model sistem yang variabel acak dengan hasil yang acak pula. Dari PT model TI ini menggunakan model sistem deterministik. Hal ini dikarenakan segala kegiatan pada sistem produksi telah ditentukan dengan baik dan lengkap. Ini bisa dilihat dari biaya inventory, biaya bahan baku, kapasitas jam kerja, ongkos jual dan harga jual, bahkan PT model TI juga memprediksikan tingkah laku para karyawannya agar dapat dilakukan pelatihan skiil tertentu kepada karyawannya. Sehingga kepastian masa depan pabrik tercapai.

3.8 Open/closedSuatu sistem dapat dikategorikan sebagai sebuah sistem terbuka atau sistem tertutup. Sistem tertutup adalah sebuah sistem yang tidak menerima apapun dari lingkungannya, dan tidak memberikan apapun kepada lingkungannya. Sistem jenis ini tidak memiliki input maupun output. Dalam kehidupan nyata, tidak benar-benar ada yang disebut sistem tertutup. Sistem nyata manapun memiliki sebuah lingkungan dimana ia berinteraksi dengannya, sekalipun hanya dalam porsi yang sangat kecil.Pada PT Model TI ini memggunakan model sistem Open karena sistem pada perusahaan ini dapat terbuka terhadap lingkungan-lingkungan yang ada. Ini bisa dilihat dari banyaknya kebijakan dari atasan untuk melakukan perubahan dan pembaruan agar sistem semakin membaik dari hari ke hari dan ini merupakan pengaruh dari lingkungan sekitar. Dimulai lingkungan internal perusahaan seperti banyak karyawan untuk memproduksi, kemampuan perusahaan dalam meproduksi untuk memenuhi permintaan, kebijakan-kebijakan perusahaan. Dan lingkungan eksternal seperti harga bahan baku, jumlah permintaan, persaingan pada perusahaan lain dengan harga yang lebih murah. Dari pengaruh lingkungan tersebut akan menghasilkan sistem yang saat ini telah dibuat PT Model TI.

Program Studi Teknik IndustriUniversitas Diponegoro 14

Harga Bahan baku O

Harga Bahan baku v

Biaya bahan baku O

Biaya bahan baku V

Total Biaya Bahan Baku

Total waktu memenuhi demand

Harga jual

Pendapatan

Total kapasitas jam kerja (reguler)

Kapasitas lembur

Biaya lembur

Biaya tenaga kerja (reguler)

Total biaya reguler

Total biaya lembur

Total biaya kapasitas terpenuhi

Total demand yang tidak terpenuhi

Biaya subkontrak

Total biaya subkontrak

Total biaya Outsourching

Biaya Outsourching

Biaya total kapasitas tidak terpenuhi

Biaya tenaga kerja

Biaya produksi

Total biaya PT. Model

Keuntungan

Biaya training

Biaya tata letak

Total Biaya LR

Biaya overhead

Biaya inventory

Total Biaya Inventory

Total Demand

Demand O

Demand V

B

C

A