tugas kdk new bu hanajjj
DESCRIPTION
jjjjkkkTRANSCRIPT
PENGENALAN ALAT-ALAT INSTUMEN
DI SUSUN OLEH:
NAMA :KRISTIA RIANTININGSIH
NIM:12/332023/SV/00739
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2012/2013
No Nama Instrumen
Jenis Material Fungsi Cara Penggunaan Cara Penyimpanan Gambar
1 Bengkok Ukuran sedang
stenlis Membuang dan menaruh alat yang telah di gunakan.
letakan benda bekas pakai di bengkok
Di letakan dalam Doek steril
2 Bak instrumen
Ukuran sedang
stenlis Untuk menyimpan alat-alat medis steril dengan ukuran sedang
Letakan benda di dalam instrumen dan di tata dengan rapih
Di bungkus dengan doek steril
3 kom Tenpa tutup stenlis Tempat betadin Tuangkan cairan betadin ke dalam kom
Di simpan di tempat tertutup dan steril
4 Korentang stenlis untuk mengambil benda-benda steril
a.Pegang gagang korentangb.buka penguncinya dengan meregangkan korentangc.jepit benda yang akan di ambil.
Di simpan di tabung korentang
5 Setengah kocher
Plastic Memecah ketuban a.Pegang setengah kocker pada bagian gagangnyab. masukan ke dalam vulva sampai ke serviks
Di letakan di bak instrumen yang steril
6 Forceps Ukuran kecil -panjang
Logam Membantu menarik kepala bayi
a.masukan forcep satu per satu pertama ke bagian kepala bayi melalui vulva ibu yang pas kan di bagian telinga kiri dan di bagian kanan secara bergantianb.Mengunci forcepc.memeriksa kembalid.menarik kepala dengan forcep .
Di letakandi dalam duk steril
7 Vakum Soft Ebonit Menarik kepala bayi a.Ibu dalam posisi litotomi dan dilakukan disinfeksi daerah genetalia ( vulva toilet ). Sekitar vulva ditutup dengan kain steril
b.Setelah semua alat ekstraktor terpasang, dilakukan pemasangan mangkuk dengan tonjolan petunjuk dipasang di atas titik
Di letakan di tempat yang steril
petunjuk kepala janin. Pada umumnya dipakai mangkuk dengan diameter terbesar yang dapat dipasang.
c.Dilakukan penghisapan dengan tekanan negative -0,3 kg/cm2 kemudian dinaikkan -0,2 kg /cm2
tiap 2 menit sampai mencapai -0,7 kg/cm2. maksud dari pembuatan tekanan negative yang bertahap ini supaya kaput suksedaneum buatan dapat terbentuk dengan baik
d.Dilakukan periksa dalam vagina untuk menemukan apakah ada bagian jalan lahir atau kulit ketuban yang terjepit diantara mangkuk dan kepala janin.
e.Bila perlu dilakukan anastesi local, baik
dengan cara infiltrasi maupun blok pudendal untuk kemudian dilakukan episiotomi.
f.Bersamaan dengan timbulnya his, ibu dipimpin mengejan dan ekstraksi dilakukan dengan cara menarik pemegang sesuia dengan sumbu panggul. Ibujari dan jari telunjuk serta jari tanan kiri operator menahan mangkuk supaya tetap melekat pada kepala janin. Selama ekstraksi ini, jari-jari tangan kiri operator tersebut, memutar ubun-ubun kecil menyesuaikan dengan putaran paksi dalam. Bila ubun-ubun sudah berada di bawah simfisis, arah tarikan berangsur-angsur dinaikan ( keatas ) sehingga kepala lahir. Setelah kepala lahir, tekanan negative
dihilangkan dengan cara membuka pentil udara dan mangkuk kemudian dilepas. Janin dilahirkan seperti pada persalinan normal dan plasenta umumnya dilahirkan secara aktif.
8 Vakum Keras Logam Menarik kepala ibu a.Ibu dalam posisi litotomi dan dilakukan disinfeksi daerah genetalia ( vulva toilet ). Sekitar vulva ditutup dengan kain steril
b.Setelah semua alat ekstraktor terpasang, dilakukan pemasangan mangkuk dengan tonjolan petunjuk dipasang di atas titik petunjuk kepala janin. Pada umumnya dipakai mangkuk dengan diameter terbesar yang dapat dipasang.
c.Dilakukan
Di letakan di tempat yang steril
penghisapan dengan tekanan negative -0,3 kg/cm2 kemudian dinaikkan -0,2 kg /cm2
tiap 2 menit sampai mencapai -0,7 kg/cm2. maksud dari pembuatan tekanan negative yang bertahap ini supaya kaput suksedaneum buatan dapat terbentuk dengan baik
d.Dilakukan periksa dalam vagina untuk menemukan apakah ada bagian jalan lahir atau kulit ketuban yang terjepit diantara mangkuk dan kepala janin.
e.Bila perlu dilakukan anastesi local, baik dengan cara infiltrasi maupun blok pudendal untuk kemudian dilakukan episiotomi.
f.Bersamaan dengan timbulnya his, ibu
dipimpin mengejan dan ekstraksi dilakukan dengan cara menarik pemegang sesuia dengan sumbu panggul. Ibujari dan jari telunjuk serta jari tanan kiri operator menahan mangkuk supaya tetap melekat pada kepala janin. Selama ekstraksi ini, jari-jari tangan kiri operator tersebut, memutar ubun-ubun kecil menyesuaikan dengan putaran paksi dalam. Bila ubun-ubun sudah berada di bawah simfisis, arah tarikan berangsur-angsur dinaikan ( keatas ) sehingga kepala lahir. Setelah kepala lahir, tekanan negative dihilangkan dengan cara membuka pentil udara dan mangkuk kemudian dilepas. Janin dilahirkan seperti pada persalinan normal dan plasenta umumnya
dilahirkan secara aktif.
9 Spekulum Cocor bebek stentil a.Untuk membuka Vagina atau Serviks Uteri (Leher Rahim)b. Sebagai alat bantu untuk mengetahui perobekan pada serviks Uteric.Untuk memudahkan pengambilan lendir pada pemeriksaan kanker Serviks
a. Pegang Spekulum Vagina pada bagian Gagangnya,b. Buka Kunci Baut Spekulum,c. Masukan dalam Vagina, dimana Spekulum masih dalam keadaan tertutup dan dalam keadaan miring,d.Setelah masuk putar spekulum, e. Kemudiaan buka spekulum (bagian cocor bebek),f. Kemudian kunci baut spekulum (kunci dengan paten, jangan sampai longar),h. Selanjutnya, Pemeriksaan siap dilakukan
Di taruh di bak instrumen steril atau tempat yang tertutup
10 hammer Stenlis silikon
Mengetahui reflek kaki dan tangan
a.Ketuk perlahan pada bagian patela yang ada pada lulutb. atau pada bagian tendon lengan tangan atas.
Di taruh tempat tertutup dan steril
11 Pisau bedah Terdiri atas dua bagian yaitu gagang dan mata pisau (mess/bistouri/blade). Pada pisau bedah model lama, mata pisau dan gagang bersatu, sehingga bila mata pisau tumpul harus diasah kembali. Pada model baru, mata pisau dapat diganti. Biasanya mata pisau
Stenlis Guna pisau bedah ini adalah untuk menyayat berbagai organ /bagian tubuh. Mata pisau disesuaikan dengan bagian tubuh yang akan disayat.
a.pegang pisau dengan sangat hati hatib.sesuaikan pisau dengan bagian tubuh yang akan di sayat
Di dimpan di bak instrumen yang steril dan tertutup
hanya untuk sekali pakai.
Terdapat dua nomor gagang pisau yang sering dipakai, yaitu gagang nomor 4 (untuk mata pisau besar) dan gagang nomor 3 (untuk mata pisau kecil).
12 Sonde uterus
Stenlis Mengetahui kedalaman uterus saat memeriksa organ reproduksi wanita bagian dalam
Masukkan sonde sesuai dangan letak rahim, tentukan dalamnya sonde. Caranya adalah setelah ujung sonde terasa membentur fundus uteri, telunjuk tangan kanan diletakkan / dipindahkan pada portio dan tariklah sonde keluar, lalu baca berapa cm.
Di taruh di tempat tertutup yang steril/ di masukan kedalam Duk yang steril
13 Tenakulum Stenlis Untuk menjepit dan meluruskan serviks
Masukan tenakulum lewat vulva sampai ke servik .Jepit dan luruskan serviks
Di taruh di tempat tertutup yang steril/ di masukan kedalam Duk yang steril
14 Busi /Hegar Stenlis Melakukan dilatasi atau melebarkan vagina
Memasukan busi ke dalam vulva dan melebarkan dengan sedikit menekan vulva
Di simpan dalam bak instrumen yang steril
15 Kuret Stenlis Membersihkan rongga rahim
Memasukkan bukan dengan kekuatan,lakukan kerokan dimulai di bag. tengah. Pakai sendok kuret yang tajam karena lebih efektif dan lebih terasa sewaktu melakukan kerokan pada dinding rahim (seperti bunyi mengerok kelapa).
Di taruh di tempat tertutup yang steril/ di masukan kedalam Duk yang steril
16 Tang abortus
Stenlis Untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang gagal (pengosongan vacum uteri)
memasukan tang memalui vagina setelah sampai di rahim penguncinya di buka dan mengambil sisa kotoranya dengan menjepit dan di kunci kembali.
Di taruh di tempat tertutup yang steril/ di masukan kedalam Duk yang steril
17 Urethra catheter
Plastic Mengeluarkan urine Pea.masangan kateter dilakukan atas program dari dokter
2. b.Prinsip pemasangan kateter menggunakan teknik aseptic/steril
3. Kateter tetap dan sementara c.menggunakan prinsip yang sama, perbedaannya adalah pada kateter tetap difiksasai dengan balon
4. d.Setelah pemasangan kateter perawat menjaga system drainage untuk meminimalkan resiko infeksi
5. e.Urine bag terbuat dari plastic yang dapat menampung 1000-1500 ml urine. Urine bag harus digantung pada tepi tempat tidur atau kursi roda tanpa menyentuh lantai. F.Jangan pernah menggantungkan urine bag pada posisi lebih tinggi dari abdomen. Jika klien berjalan,
Masih terbungkus dalam kemasan
klien atau perawat membawa urine bag di bawah lutut klien.
6. g.Karena urine dapat menjadi media bagi tumbuhnya mikroorganisme, maka pengosongan urine bag dilakukan setiap 6-8 jam sekali.
18 Gunting Plester dan pembalut
stenlis Untuk memotong plester
a.Di lebarkan gagag guntingnya b.bentangkan plester c. gunting sesuai kebutuhan
Di simpan di dalam bak instrumen
19 Gunting gunting tali pusarBenang
Stenlis Untuk memotong tali pusar
a.Di lebarkan gagag guntingnya b.persiaapkan bagian tali pusar yang akan di guntingc.gunting bagian dari tali pusar.
Di simpan dalam bak instrumen
20 Gunting Diseksi stenlis untuk membuka jaringan, membebaskan tumor kecil dari jaringan sekitarnya, untuk esksplorasi dan merapikan luka.
a.pengang pada gagang guntingb.regangkan gunting
Di simpan dalam bak instrumen
21 Klem Klem arteri pean. Ada dua jenis, yaitu yang lurus dan bengkok.
Stenlis Kegunaannya adalah untuk hemostasis terutama untuk jaringan tipis dan lunak.
a.pegang pada gagang klemb.buka penguncinya c.lebarkan dan jepit dengan tekanan agar jaringan tidak meleset dari klem.
Dalam bak instrumen yang steril atau di tempat yang tertutup
22 Klem Klem Kocher. Ada dua jenis yaitu klem yang lurus dan yang bengkok. Tidak ditujukan untuk hemostasis. Sifat khasnya adalah mempunyai gigi pada ujungnya (mirip gigi pada pinset sirurgis).
Stenlis untuk menjepit jaringan, terutama agar jaringan tidak meleset dari klem, dan hal ini dimungkinkan dengan adanya gigi pada ujung klem.
a.pegang pada gagang klemb.buka penguncinya c.lebarkan dan jepit dengan tekanan agar jaringan tidak meleset dari klem.
Dalam bak instrumen yang steril atau di tempat yang tertutup
23 Klem Klem Mosquito. Mirip dengan klem arteri pean, tetapi ukuranya lebih kecil.
Stenlis Penggunaannya dalah untuk hemostasis terutama untuk jaringan tipis dan lunak
a.pegang pada gagang klemb.buka penguncinya c.lebarkan dan jepit dengan tekanan agar jaringan tidak meleset dari klem.d.kunci kembali klemnya
Dalam bak instrumen yang steril dan di tempat yang tertutup
24 Klem Klem Allis. Stenlis Penggunaannya adalah untuk menjepit jaringan yang halus dan menjepit tumor kecil.
a.pegang pada gagang klemb.buka penguncinya c.lebarkan dan jepit dengan tekanan agar jaringan tumor kecil tidak meleset dari klem.d.kunci kembali klemnya
Dalam bak instrumen yang steril dan di tempat yang tertutup
25 Klem Towel clamp (Doek klem).
Stenlis Penggunaanya adalah untuk menjepit doek/kain operasi
a.pegang pada gagang klemb.buka penguncinyac.jepit doek /kain operasi d. kunci kembali klemnya
Dalam bak instrumen yang steril dan di tempat yang tertutup
26 Pinset chirurgis stenlis Menjepit jaringan dan menjahit luka
Pada bagian batangnya di tekan agar bisa menjepit jaringan
Dalam bak instrumen yang steril dan tertutup
27 Pinset Pinset anatomis.
Stentis Penggunaanya adalah untuk menjepit kasa sewaktu menekan luka, menjepit jaringan yang tipis dan lunak.
Pegang bagian batangnya dan pengang dengan di tekan agar kasa tidak tepas
Dalam bak instrumen yang steril dan tertutup
28 Needle holder/pemegang jarum
tipe Crille wood
Stenlis Guna needle holder ini pada penjahitan sebagai pemegang jarum jahit dan sebagai penyimpul benang.
a.Pegang batang needle holderb.peka penguncinya c.lalu lebarkan agar bagian atas membenggang setelah itu jepi jarum dan tekan agar tidak tepas.
29 Needle holder
Mathew kusten
stentis Guna needle holder ini pada penjahitan sebagai pemegang jarum jahit dan sebagai penyimpul benang.
a.Pegang batang needle holderb.peka penguncinya c.lalu lebarkan agar bagian atas membenggang setelah itu jepi jarum dan tekan agar tidak tepas.
30 Jarum . Untuk menjahit kulit digunakan yang berpenampak segitiga agar mudah mengiris kulit (scherpe nald). Sedang untuk menjahit otot dipakai yang berpenampang bulat (round nald). Ada yang berbentuk setengah lingkaran dan ada pula yang berbentuk seperempat lingkaran.
Stenlis Penggunaannya adalah untuk menjahit luka dan menjahit oragn rusak lainnya. Penyediaan disesuaikan kebutuhan.
Pegang jarum dengan needle holder Dan pengang tengan tekanan agar kencang
Dalam bak instrumen yang steril dan tertutup.dan biasanya di tempat khusus jarum
31 Doppler Karet , besi
Mengetahui detak jantung janin
a.Pertama di on kan dulu doppler nyab. mencari denyut jantung janin bayi di perut ibu untuk membedakan antara denyut ibu dan bayi biasanya di tekan nadi di tangan ibu jika tidak seirama maka itu denyut jantung janin
Simpan di tempat yng bersih dan terhindar dari jangkauan anak –anak.
32 Cardiotocgraphy
BesiPlastikMesin
Mengetahui kesejahteraan bayi meliputi detak jantung janin , gerak janin dan kontraksi uterus
a.Persetujuan tindak medik (Informed Consent) : menjelaskan indikasi, cara pemeriksaan dan kemungkinan hasil yang akan didapat. Persetujuan tindak medik ini dilakukan oleh dokter penanggung jawab pasien (cukup persetujuan lisan).
b.Kosongkan kandung kencing.
c.Periksa kesadaran dan tanda vital ibu.
d.Ibu tidur terlentang, bila ada tanda-tanda
Di simpan di tempat yang bersih dan terhindar dari jangkauan anak –anak.
insufisiensi utero-plasenter atau gawat janin, ibu tidur miring ke kiri dan diberi oksigen 4 liter / menit.
e.Lakukan pemeriksaan Leopold untuk menentukan letak, presentasi dan punktum maksimum DJJ
f.Hitung DJJ selama satu menit; bila ada his, dihitung sebelum dan segera setelah kontraksi berakhir..
g.Pasang transduser untuk tokometri di daerah fundus uteri dan DJJ di daerah punktum maksimum.
h.Setelah transduser terpasang baik, beri tahu ibu bila janin terasa bergerak, pencet bel yang telah disediakan dan hitung berapa gerakan bayi
yang dirasakan oleh ibu selama perekaman KTG.
Hidupkan komputer dan Kardiotokograf.
i.Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung keadaan janin dan hasil yang ingin dicapai).
j.Lakukan dokumentasi data pada disket komputer (data untuk rumah sakit).
k.Matikan komputer dan mesin kardiotokograf. Bersihkan dan rapikan kembali
l.Beri tahu pada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai.
m.Berikan hasil rekaman KTG kepada dokter penanggung
jawab atau paramedik membantu membacakan hasi interpretasi komputer secara lengkap kepada dokter. PARAMEDIK (BIDAN) DILARANG MEMBERIKAN INTERPRETASI HASIL CTG KEPADA PASIEN
33 Suction pump
Plastik, besiMesin
Menyedot lendir dalam pernafasan
a.sambungkan kabel dengan sumber listrik,lalu tekan tombol ONb.Pastikan tabung suction tersambung cairan savlon sampai dengan tanda batas yang tertera pada tabung.c.hubungkan selang suction dengan kateter suctiond.atur tombol daya hisap suction sesuai dengan instruksi .e.posisikan ujung kateter suction pada lokasi cairan yang akan di hisap,dalam posisi katub terbukaf.tutup katub dengan ibu jari di tarik berlahan sambil di putar.g.Gunakan injakan pejal untuk mengatur on/off mesinh. gunakan tabung II suction(dengan memutar tombol merah “SELECT VALUE” kekiri / tabung II
Di simpan di tempat yang bersih dan terhindar dari jangkauan anak -anak
extration kekanan atau arah suction.I.setelah cairan selse di hisap , matikan suction tepas kateter suction dengan melepas slang suction.j.Di sarankan untuk membuang cairan dalam tabung cika melebihi batas safety dan sanitasi tabung.
34 Strecher Besi digunakan khusus untuk mengangkat korban
Pasien di tempat kan diatas Stecher ,kemudian di ikat badanya mengunakan pengikat yang ada si Stecher .
Di simpan di tempat yang bersih dan terhindar dari jangkauan anak -anak
35 Ambu bag Sungkup Plastik dan besi
untuk memperbaiki
fungsi ventilasi
dengan cara
memberikan
pernafasan buatan
untuk menjamin
kebutuhan oksigen
dan pengeluaran gas
CO2.
a.Ambu bag digunakan dengan satu tangan penolong memegang bag sambil memompa udara sedangkan tangan lainnya memegang dan memfiksasi masker.b. Pada Tangan yang memegang masker, ibu jari dan jari telunjuk memegang masker membentuk huruf C sedangkan jari-jari lainnya memegang rahang bawah penderita sekaligus membuka jalan nafas penderita dengan membentuk huruf E. C.Konsentrasi oksigen yang dihasilkan dari ambu bag sekitar 20 %. Dapat ditingkatkan menjadi 100% dengan tambahan oksigen. Untuk kondisi yang mana penderita mengalami henti nafas dan henti jantung, dilakukan resusitasi jantung-paru-otak.
Di simpan di tempat yang bersih dan terhindar dari jangkauan anak -anak
36 Elektrokardiograf
Besi KaretMesinListrikkaca
untuk merekam
aktivitas elektro atau
kelistrikan yang
terjadi di dalam
jantung
Pastikan di atas tombol AUTO/MANUAL menyala apabila tidak menyala tekan tombol tersebut,Rekam EKG dengan menekan pombol STAR,setelah selse rekaman akan berhenti otomatis jangan menekan tombol stop,Setelah selse akan muncul “save” dan di tekan save jika ingin menyimpan rekaman tapi jika tidak maka tekan Cencel.Jika ingin melihat rekaman ulang maka tekan tombol Copy /Cal,tekan tombol power untuk mematikan EKG.
Di simpan di tempat yang bersih dan terhindar dari jangkauan anak -anak
37 Tensimeter Digital Kanulnya terbuat dari silikon100% mesin bertekanan gelombang elektronikManset
untuk mengukur
tekanan darah,
systolic dan
diastolic, dilengkapi
dengan indikasi
pasien mengalami
tekanan darah tinggi
atau tekanan darah
rendah.
Tekan tombol on ketika menghidupkan.. dan gulung manset di tangan biarkan beberapa menit lalu akan otomatis mengukur tekanan darah secara otomatis
Di simpan di tempat yang bersih dan terhindar dari jangkauan anak -anak
38 tensimeter raksa BesiSilikonBalpraksa
Mengukur tekanan
darah
a.Termometer raksa di buka dari bagannyab.Bagian penguncinya di on sampai terlihat raksa naik ke atasc.Posisikan pasien untuk berbaring d.Pasang korset di lengan atas arteri brachialise. Pomba balep dan di sesuaikan dengan keadaan tekanan darah pasien .f.Off kan secara perlahan bagian balep
Di simpan di tempat yang bersih dan terhindar dari jangkauan anak -anak
dengarkan dengan stetoskop yang di pasang di arteri brachialisg.Dengarkan tekanan sistol dan diastolnya.
39 Termometer Digital Mesinstenlis
untuk mengukur
suhu manusia.
Tekan tombol on , lalu taruh di deket telinga itu langsung bisa di ketahui suhunya secara otomatis di tandai dengan bunyi alarm
Di bak instrumen yang steril
40 Stethoscope,
Besi dan silikon
untuk mendeteksi
dengan cara
mendengarkan
denyut nadi, untuk
mendiagnosa
berbagai penyakit
pada pasien, tekanan
darah dan detak
jantung serta usus.
Gagang Stetoskop di taruh di telinga kemudian kepala stetoskopnya di taruh di bagian yang akan di diagnisis.
Di simpan di tempat yang bersih dan terhindar dari jangkauan anak -anak
41 Nebulizer Piston composer type nebulizer
Piston compresor nebulizer
untuk mengurangi
sesak pada penderita
asma, untuk
mengencerkan
dahak,
bronkospasme
berkurang/
menghilang.
a.Isikan air sampai dengan tabung batas.b.isikan obat kedalam tahbung yang berisi air tadic.masukan mangkuk yang ada ke tempat alat nabulizerd.sambung konektor dan set mouth piece ke nabulizere.Hidupkan alat dengan mengatur tombol power dengan keadaan ONf.pasang kabel listrik pada outlet listrik,atur waktu inhalasi dengan mengatur tombol waktu sesuai dengan arah jarum jamg.atur nabulation volume,atur air flowh.posisi pasien lebih tinggi dari pada posisi slangi.Tekan tombol STAR. Ketika semua sudah siap di gunakanj.Untuk mengakhiri tekan tombok STOPk.lepas kabel listrik dari outlet listrik
Di simpan di tempat yang bersih dan terhindar dari jangkauan anak -anak
l.alat-alat di bersihkan dan di bereskan sesuai prosedur.
42 Defribillator shock
silikonlogamlistrik
untuk memacu
jantung pasien yang
mengalami shock
dengan memberikan
dosis terapi listrik ke
jantung.
a.Memberikan sedative, atau analgesic bila perlu
b. Memasang elektrode dan menyalakan EKG monitor c. Cek ulang gambaran EKG dan print gambaran EKG tersebut untuk mencegah kekeliruan d. Set kebutuhan joule sesuai indikasi (untuk defibrilasi mulai dengan 150 joule untuk cardioversi mulai dengan 50 joule) e. Pegang peddic 1 dengan tangan kiri, letakkan pada daerah mid sternumk dan paddle 2 dengan tangan kanan pada daerah mid aksila f. Sambil mengatur letak kedua paddle, beri aba-aba agar staff yang lain tidak ada yang menyentuh pasien
Di simpan di tempat yang bersih dan terhindar dari jangkauan anak -anak
ataupun bad pasien g. Bila terdengar tanda ready dan mesin defibrilator, tekan tombol DC shock dengan jempol agar arus masuk dengan baik. h. Amati EKG monitor, bila tidak ada perubahan lanjutkan dengan memberi watt second yang lebih tinggi i. Bila gambaran EKG sudah sinus dan stabil, hentikan tindakan
43 Siring pump Besi Memberikan obat
yang berupa cairan
kedalam tubuh
pasien sesuai dengan
kebutuhan.
a.sambungkan kabel power ke mesin dan sumber listrikb.Angkat clam unit,kemudian pangkan plungger syringe/spuit dengan benarc.tekan cluctch kemudian posisikan syringe dengan benard.kembalikan posisi clamp unit pada tempat semula,lalu tekan tombol “power ON/OFF”kurang lebih
Di simpan di tempat yang bersih dan terhindar dari jangkauan anak -anak
1 detik .dan akan terdengan bunyi alarm 3 kali ,lampu indikator AC/DC akan menyalae.merk spesifik dari syringe akan muncul pada layar Rat/D.Limit/ml(SECECT) dalam 2 detik (sudah di setting untuk merk syringe B.Braun)f.tekan tombol Rat/D.Limit/ml(SECECT)hingga muncul “RATE”pada dis play.putar DIAL setting yang ada di samping pumpg.untuk mengkunci kecepatan tekan tombol DISPLAY SELECT 2 menit dampai lampu display menyalah. setelah angka delivery di setting tekan tombol STARi.lampu warna hijau berputar berarty sudah beroprasij.setelah selesai tekan tombol STOPk.lepas syringe dengan
mengangkat dan memutar klem clamp lalu tekan clucth untuk mengambil syringel.matikan syiringe dengan menekan tombol OFF delama 3 detik , maka akan berbunyi alarm 2 kali.
43 Ventilator Ivent201 StenlisBesimesin
Memaksimalkan
kemampuan ventilasi
pasien
2. Membantu dalam
terapi oksigen
a.Siapkan ventilator ivent 201:hubungkan ventilator dengan sumber gas (air /gas),hubungkan outlet compposer air ke inlet ventilatorb.Hubungkan O2inlet ke O2 wall outletc.Hubungkan ventilator dengan sumber listrik , dengan menekan tombol power.d.hubungkan commposer dengan sumber listrike.nyalakan ventilatorf.Hubungkan intel commposer ke wall outlet.g.dari semua select patien , pilih tipe pasien
Di simpan di tempat yang bersih dan terhindar dari jangkauan anak -anak
h.pilih chek out untuk menjalankan prosedur chek out.i.pilih previous menuj.set parameter sesuai dengan kebutuhank.pilih star ventilator.l.hubungkan breating circui ke pasien.m.lakukan penyesuaian setting jika di perlukann.Untuk mengakhiri:lepas breating circuit pada pasien.tekan tombol standby.o.matikan ventilator dan commposer dan matikan dari sumber listrik.p.lepas hubungan dari gas sentralq.bersihkan ventilator