tugas individu niki
TRANSCRIPT
Tugas individu
PENGENALAN JENIS TUMBUHAN DILAPANGAN
(Laporan Praktikum Taksonomi Tumbuhan Tinggi)
Oleh
Nama : Niki Estu Putra Mubarok
Npm : 1011060109
Kelas : Biologi E
Dosen : Rohaila, SP
JURUSAN TADRIS BIOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan sering di salah artikan sebagai tanaman, padahal tumbuhan
merupakan sejenis tanaman yang tak dibudidayakan sedangkan tanaman adalah sejenis
tumbuhan yang dibudidayakan oleh petani.
Dunia tumbuhan selalu mengalami proses perubahan, perkembangan dan
penyebaran. Perubahan, perkembangan dan penyebaran tumbuhan di muka bumi ini
“seirama” dengan perubahan dan perkembangan faktor intern dan ekstern. Faktor-faktor
biologik sebagai faktor dalam (intern) meliputi perkawinan silang, mutasi, dan
modifikasi genetika dari tumbuhan tersebut Faktor geografik sebagai faktor loaf
(ekstern) meliputi perubahan iklim, tanah, aktivitas vulkan, dan kerak bumi. Secara
garis besar penyebaran tumbuhan di muka bumi ini dapat digolongkan menjadi 8
kelompok yaitu berdaun lebar hijau sepanjang tahun, berdaun lebar disertai masa gugur
daun, berdaun jarum hijau sepanjang tahun, rerumputan, bangsa lumut, campuran
tumbuhan berdaun lebar dan jarum hijau sepanjang tahun, berdaun jarum mengalami
musim gugur, dan campuran tumbuhan berdaun lebar hijau sepanjang tahun dan masa
gugur daun.
Wilayah Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman sumber
daya hati baik yang terdapat di darat, laut maupun udara. Keanekaragaman flora dan
fauna tersebut mendorong pada peneliti dan pecinta alam datang ke Indonesia untuk
meneliti flora dan fauna.
1.2 Tujuan
- Mengamati keragaman jenis tumbuhan pada suatu tempat.
-
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Stenis (1988:16) mengatakan,”Yang termasuk flora daerah pada saat daerah
teoritis dapat dibedakan beberapa tipe, antara lain kebun sayur-sayuran, kebun buah
buahan, dan tanaman pagar yang membatasi alam”.
Tjitrosoepomo (1986:254) mengatakan bahwa,”Tumbuhan yang ada di bumi ini
selain dapat dalam jumlah besar juga menunjukkan keanekaragaman. Hal inilah yang
mendorong manusia melakukan klasifikasi nama”.
Pratiwi (1992:23) menyatakan,”Tumbuhan tunggal adalah tumbuhan yang memiliki
struktur tubuh kompleks dan telah memiliki akar dan daun sejati yang meliputi
angiospermae dan gymnospermae”.
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1 Alat dan Bahan
Alat : alat tulis menulis, buku flora, Dr.C.G.G.J. Van Steenis dkk
Bahan : Tumbuhan yang ada disekitar kampus.
3.2 Cara Kerja
1. Mengamati semua jenis tumbuhan yang ada di pekarangan kampus.
2. Setelah diamati menuliskan nama ilmiah, nama daerah, famili, serta habitus spesies.
3. Masing-masing habitus diwakili oleh 10 jenis tanam.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Hasil Pengamatan
NO Nama Ilmiah Nama Lokal Familia Habitus
1 Tectona grandis Jati Lamiaceae Pohon
2 Terminalia catappa Ketapang Combretaceae Pohon
3 Chrysalidocarpus
lutescens
Palem Kuning Arecaceae Pohon
4 Roystonea regia Palem Raja Arecaceae Pohon
5 Gnetum gnemon Melinjo Gnetaceae Pohon
6 Aleurites moluccana Kemiri Euphorbiaceae Pohon
7 Mangifera indica Mangga Anacardiaceae Pohon
8 Acacia longifolia Akasia Fabaceae Pohon
9 Cocos nucifera Kelapa Arecaceae Pohon
10 Hibiscus tiliaceus Waru Malvaceae Pohon
11 Mimosa Pudica Putri Malu Fabaceae Perdu
12 Solanum melongena Terung Solanaceae Perdu
13 Physalis angulata Ceplukan Solanaceae Perdu
14 Orthosiphon aristatus Kumis kucing Lamiaceae Perdu
15 Zea mays Jagung poceae Perdu
16 Psidium guajava Jambu Batu Myrtaceae Perdu
17 Coffea arabica Kopi Rubiaceae Perdu
18 Phaleria macrocarpa Mahkota dewa Thymelaeaceae Perdu
19 Perdu
20 Perdu
21 Terna
22 Terna
23 Terna
24 Terna
25 Terna
26 Terna
27 Terna
28 Terna
29 Terna
30 Terna
4.2 Pembahasan
1. Jati (Tectona grandis)
Habitus : pohon besar dengan batang yang bulat lurus, tinggi total mencapai 40
m.batang bebas cabang dapat mencapai 18-20 m. pada hutan-hutan alam yang tidak
terkelola ada pula individu jati yang berbatang bengkok-bengkok. Pohon jati yang
dianggap baik adalah pohon yang bergaris lingkar besar, berbatang lurus, dan sedikit
cabangnya. Daun umumnya besar, bulat telur terbalik, berhadapan, dengan tangkai yang
sangat pendek. Daun yang muda berwarna kemerahan dan mengeluarkan getah
berwarna merah darah apa bila diremas. Bunga majemuk terletak dalam malai besar,
berisi ratusan kuntum bunga tersusun dalam anak payung menggarpu dan terletak
diujung ranting.
Manfaat : kayu jati mengandung semacam minyak dan endapan didalam sel-sel
kayunya, sehingga dapat awet digunakan ditempat terbuka meski tanpa divernis. Jati
sejak lama digunakan sebagai bahan baku pembuatan kapal laut.
2. Akasia (accacia auriculi formis)
Habitus : pohon tinggi, 15-20 m, batang tegak, bulat, putih kotor. Daun majemuk
berhadapan, menyirip, lonjong, tepi rata, ujung dan pangkal tumpul, panjang 5-2 cm,
lebar 1-2 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga majemuk, berkelamin dua, diketiak
daun, kelopak silindris, benang sari silindris, kepala sari bentuk ginjal, mahkota putih,
bentuk seperti kuku, putih. Buah p[olong masih muda hijau setelah tua berwarna coklat.
Biji lonjong, pipih, berwarna coklat. Akar tunggang, putih kotor.
Manfaat : tanaman akasia dapat dijadikan sebagai tanaman penghijauan. Kayu akasia
memiliki prospek pasar yang cukup tinggi. Selain itu, akar akasia berkhasiat sebagai
obat demam dan perut mulas.
3. Mangga (Mangifera indica)
Habitus :pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi, yang struktur batangnya
termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang
lebih dari 5 m. bunga berumah satu , bunga majemuk, diujung ranting karangan bunga
biasanya berbulu. Buah mangga termasuk kelompok buah batu yang berdaging, dengan
ukuran dan bentuk yang sangat berubah ubah bergantung macamnya, mulai dari bulat,
bulat telur, hingga lonjong memanjang.
Manfaat : mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang umumnya
dimakan dalam keadaan segar, biji mangga dapat dijadikan pakan ternak atau unggas.
Kayu mangga cukup kuat, kras dan mudah dikerjakan, namun kurang awet untuk
penggunaan diluar.
4. Pisang ( Musa paradisiaca)
Habitus : akar tumbuhan pisang adalah serabut, yang banyak mengandung air. Batang
semu pisang, tertanam dalam rumpun, batang pisang tidak memiliki kambium, dan tidak
berkayu. Daun tumbuhan ini lebar, lonjong sampai lengset kadang berlapis, sedangkan
tangkai daunnya panjang yang m,ana pangkalnya mengalami pelebaran. Memiliki
bunga yang sangat banyak, bunganya majemuk, tangkainya panjang, kuat dan bulat.
Buah pisang termasuk buah majemuk.
Manfaat : baik batang, daun maupun buahnya digunakan dalam upacara adat seperti
pernikahan, upacara adat ritual agama hindu. Dalam medis digunakan sebagai obat.
Kulit pisang bisa digunakan sebagai bahan dasar cuka dan fregmentasi dengan
menggunakan alkohol dan asam cuka. Daunnya umumnya digunakan sebagai bungkus
makanan indonesia. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi
(karbohidrat) dan mineral terutama kalium.
5. Jambu Biji (Psidium guajava)
Habitus : jambu batu atau sering juga disebut jambu biji adalah tanaman tropis. Jambu
batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging berwarna putih atau merah dan
berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C.
Manfaat : daun jambu biji dikenal sebagai obat tradisional untuk batuk dan diare. Jus
jambu biji bangkok, juga dianggap berkhasiat untuk membantu penyembuhan penderita
demam berdarah dangue. Jambu biji banyak mengandung vitamin dan serat, sehingga
sangat cocok sekali dikonsumsi untuk menjaga kesehatan.
6. Palem Kuning (Chrysalidicorpus)
Habitus : palem kuning adalah tanaman hias populer yang dijumpai dipekarangan.
Tumbuhan anggota suku pinang-pinangan. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga setinggi
6 m. daunnya tersusun majemuk, menyirip. Warna helai daun hijau terang, cenderung
kekuning-kuningan. Daun memiliki pelepah daun.
Manfaat : digunakan masyarakat seperti aren untuk gula, tuak dan buahnya untuk
kolang-kaling.
7. Pepaya (Carica papaya)
Habitus : berupa pohon kecil dan tidak berkayu. Sistem perakaran serabut. Batang
pohon pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, tumbuh hingga tinggi
5-10 m dengan daun-daun yang membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian
atas. Daunnya menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang dibagian
tengah. Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai
atau duduk pada batang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk. Biji
berwarna hitam terbungkus semacam lapisan berlendir. Bentuk buah bulat hingga
memanjang dengan ujung biasanya meruncing.
Manfaat : buah pepaya mengandung berbagai enzim, vitamin dan mineral. Malah
kandungan vitamin A nya lebih banyak dari pada wortel. Buah pepaya mengandung
enzim papain, enzim ini sangat aktif dan memiliki kemampuan mempercepat proses
pencernaan protein. Kadar protein pada buah pepaya tidak terlalu tinggi hanya 4-6 gram
perkilogram berat buah. Pepaya memiliki sifat antiseptik dan membantu mencegah
perkembangan bakteri yang merugikan dalam usus.
8. Kelapa (Cocus nucifera)
Habitus : kelapa tumbuh didaerah dengan sebaran curah hujan tahunan merata antara
1000-2000 mm dan kelembaban relatif tinggi. Kelapa merupakan halofitik dan toleran
pada garam dengan baik. Dapat tumbuh dengan berbagai pH tapi tumbuh paling baik
pada pH 5,5-7. Pada umumnya kelapa ditanam di daerah pada ketinggian dibawah 500
m, tapi dapat tumbuh subur pada ketinggian sampai 1000 m, walaupun suhu rendah
akan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil. Sistem perakaran serabut. Batang
menyilinder, tagak, sering menekuk atau miring, abu-abu muda, menggundul dan
mencincin nyata dengan lampang daun yang gugur. Daun berpelepah, tersusun spiral,
menyirip, pihak daun melenset-memita, tersusun rapi pada satu bidang. Bunga Kelapa
berumah satu, tidak berduri, tidak bercabang, dengan mahkota dan terminal.
Manfaat : untuk ekstraksi minyak dalam rumah tangga, air kelapa terasa manis pada
kelapa muda dan digunakan juga dalam pembuatan nata de coco yang diproduksi
dengan kerja bakteri pada air kelapa. Merupakan sumber dari hormon pertumbuhan
yang murah bagi holtikultura. Sabut hijau menghasilkan serat putih untuk membuat tali,
karpet dan keset.
9. Putri Malu (Mimosa pudica)
Habitus : daun berupa daun majemuk menyirip ganda dua yang sempurna. Setiap sirip
5-26 pasang. Batang bulat, berambut dan berduri tempel. Batang dengan rambut
mengarah miring kebawah. Akar berupa akar pena yang kuat. Bunga berbentuk bulat
seperti bola, bertangkai, berwarna ungu, sangat kecil, berigi 4, seperti selaput putih.
Buah terbentuk polong, pipih, seperti garis. Biji bulat dan pipih.
Manfaat : mengandung tanin, mimosin dan asam pipekolinat. Rebusan putri malu telah
diuji mampu mencegah dan mengobati hepatitis. Caranya dengan merebus putri malu
sebnyak 10 gram dengan air 200 cc sampai mendidih selama 15 menit. Hasil rebusan
Jati Jambu biji Mangga Palem kuning
Kelapa Pepaya mawar Durian
trembesi Pisang Putri malu Kembang sepatu
Cemara kipas Beringin Ketapang Kemiri
Mahoni Cemara noflok Nangka Kangkung
Jadam Kembang merak Cabai Timun
Melinjo Mantang Padi Waru
diminum rutin.
10. flamboyan (Delonix regia)
Habitus : tanaman ini berbunga sekali dalam setahun. Persis nya terjadi pada masa
pancaroba. Flamboyan adalah tanaman hias berbentuk pohon dengan prilaku unik dan
penuh warna. Tingginya bervariasi dengan paling tinggi mencapai 12 meter. Ia
menyukai tempat terbuka, dan cukup sinar matahari. Batangnya licin, berwarna coklat
kelabu dengan teras sangat keras, berat dan tahan air atau serangga. Akarnya cukup kuat
sehingga ditanam ditrotoar dapat mengangkat permukaan trotoar atau jalan. Bunga
flamboyan berukuran cukup besar.
Manfaat : tempat berteduh n dimanfaatkan sebagai tanaman hias.
11. Beringin (fecus benjamina)
Habitus : pohon besar dengan tinggi mencapai 20-25 meter, dengan tajuk bulat. Akar
tunggang dan akar nafas. Batang tegak, bulat, permukaan kasar, abu-abuan, kehitaman,
percabangan simpodial. Keunikannya adalah pada batang keluar akar gantung. Daunnya
tunggal, bertangkai pendek, dengan letak berhadapan. Bentuk daun lonjong, tepi rata,
ujung runcing. Bunga tunggal. Biji bulat, keras putih.
Manfaat : akar udara mengandung asam amino, fenol, gula, dan asam orange. Penyakit
yang dapat diobati : pilek, demam tinggi, radang amandel, nyeri rematik sendi, luka
terpukul, influenza, radang saluran nafas.
12. Cemara Kipas (Thuja orientalis)
Habitus : pohon tinggi 3-5 meter. Akar tunggang, putih kekuningan. Batang tegak,
berkayu, silindris, permukaan kulit kasar, retak-retak kecil coklat tua. Daun majemuk,
pipih, berseling, hijau tua. Perbungaan tunggal berumah satu. Keluar dari ketiak daun
dan bagian ujung cabang ranting bunga betina membuka lonceng. Buah bertipe kotak,
berbentuk bulat, keras, berdiameter 5-8 mm, coklat. Biji bulat, pipih, coklat.
Manfaat : daun cemara kipas berkhasiat sebagai obat demam, batuk dan mencret.
13. Trembesi (Albizia saman)
Habitus : trembesi merupakan pohon yaang sangat besar, tinggi, dengan tajuk yang
sangat melebar. Bijinya mirip dengan biji kedelai, hanya warna coklatnya lebih gelap.
Bunganya menyerupai bulu-bulu halus yang ujung nya berwarna kuning,sementara pada
dasar bunga berwarna merah. Buahnya memanjang, berwarna hitam kala masak dan
biasa gugur ketika sehabis matang dalam keadaan terpecah.
Manfaat : trembesi merupakan jenis pohon yang memiliki kemampuan menyerap
karbondioksida dari udara yang sangat besar. Akar trembesi dapat digunakan sebagai
obat tambahan saat mandi air hangat untuk mencagah kangker. Ektrak daun trembesi
dapat menghambat pertumbuhan mikronakterium tuberculosis yang dapat menyebabkan
sakit perut. Trembesi juga dapat digunakan sebagai obat flue, sakit kepala dan penyakit
usus.
14. Mawar (Rosa sp)
Habitus : mawar adalah tanaman semak dari genus rosa. Daun majemukyang tiap
tangkai daun terdiri dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9 atau 13 anak daun dan daun
penumpu (stipula) berbentuk lonjong< pertulangan menyirip, tepi meringgit, meruncing
pada ujung daun dan berduri pada batang yang dekat ke tanah. Mawar sebenarnya
bukan tanaman tropis, sebagian besar spesias merontokkan seluruh daunnya. Bunga
terdiri dari 5 helai daun mahkota dengan perkecualian rosa sericea yang hanya memiliki
4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih dan merah jambu atau kuning dan
merah pada beberapa spesies. Bunga menghasilkan buah agregat (berkembang dari satu
bunga dengan banyak putik).
Manfaat : rosa sangat kaya dengan vitamin c alami yang paling kaya. Buah rose disukai
burung pemakan buah yang membantu penyebaran biji mawar bersama kotoran yang
dikeluarkan. Minyak mawar adalah salah satu minyak atsiri hasil penyulingan dan
penguapan daun-daun mahkota sehingga dapat dibuat menjadi farfum. Mawar juga
dapat digunakan untuk the, jelly dan selai.
15. Duren (Durio zibertinus)
Habitus : durian adalah tanaman tropis, pohon tahunan, hijau abadi. Tumbuh tinggi
dapat mencapai 25-50 m . kulit batang berwarna coklat kemerahan, mengelupas tak
beraturan. Tajuknya rindang dan renggang. Daun berbentuk jorong hingga lanset,
terletak berseling, bertangkai, berpangkal lancip, sisi atas berwarna hijau. Bunga juga
buahnya muncul langsung dari batang, benang sarinya banyak, kepala putiknya
membentuk bongkol,. Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur hingga
lonjong, kulit buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam, berduri-duri.
Manfaat : durian terutama dipelihara oranguntuk buahnya, yang umumnya dimakan
dalam keadaan segar. Salut biji ini umumnya manis dan sangat bergizi karena banyak
mengandung karbohidrat, lemak, protein dan mineral.
16. Ketapang (Terminalia catappa)
Habitus : pohon besar , tingginya mencapai 40 m dan gemang batang sampai 1,5 m.
bertajuk rindang dengan cabang-cabang yang tumbuh mendatar dan bertingkat-tingkat.
Daun-daun tersebar, sebagian besarnya berjalan diujung ranting, bertangkai pendek atau
hampir duduk. Bunganya berukuran kecil, terkumpul dalam bulir dekat ujung ranting,
panjang 8-25 cm, buah batu bulat bulat telur gepeng, bersegi atau bersayap sempit.
Manfaat : pepagannya dan daun-daunnya dimanfaatkan untuk menyamak kulit, sebagai
bahan pewarna hitam, dan juga untuk membuat tinta. Pepagan menghasilkan zat
pewarna kuning kecoklatan sampai warna zaitun. Kayu terasnya merah bata pucat
hingga kecoklatan. Biji ketapang dapat dimakan mentah atau dimasak, konon lebih enak
dari biji kenari, dan digunakan sebagai pengganti biji amandel dalam keu-kue.
17. Kemiri (Aleurites moluccana)
Habitus : Pohon besar; dengan tinggi mencapai 40 m dan gemang hingga 1,5 m.
Pepagan abu-abu, sedikit kasar berlentisel. Daun muda, ranting, dan karangan bunga
dihiasi dengan rambut bintang yang rapat, pendek, dan berwarna perak mentega; seolah
bertabur tepung. Dari kejauhan tajuk pohon ini nampak keputihan atau keperakan. Daun
tunggal, berseling, hijau tua, bertangkai panjang hingga 30 cm, dengan sepasang
kelenjar di ujung tangkai.
Manfaat : Biji kemiri mengandung bahan beracun dengan kekuatan ringan. Karena itu
sangat tidak dianjurkan mengonsumsi biji kemiri secara mentah. Penggunaan kemiri
harus diawali dengan menyangrai (memanaskan tanpa minyak atau air) hingga biji
hangat. Pemanasan akan menguraikan toksin.
18. Mahoni (swhetenia mecrcphylla)
Habitus : Mahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35-40 m dan
diameter mencapai 125 cm. Batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir.Kulit
luar berwarna cokelat kehitaman, beralur dangkal seperti sisik, sedangkan kulit batang
berwarna abu-abu dan halus ketika masih muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur
dan mengelupas setelah tua. Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun, mahkota
bunganya silindris, kuning kecoklatan, benang sari melekat pada mahkota, kepala sari
putih, kuning kecoklatan.Buahnya buah kotak, bulat telur, berlekuk lima, warnanya
cokelat. Biji pipih, warnanya hitam atau cokelat. Mahoni dapat ditemukan tumbuh liar
di hutan jati dan tempat-ternpat lain yang dekat dengan pantai, atau ditanam di tepi jalan
sebagai pohon pelindung.
Manfaat : Kualitas kayu mahoni berada sedikit dibawah kayu jati sehingga sering
dijuluki sebagai primadona kedua dalam pasar kayu. Pemanfaatan lain dari tanaman
mahoni adalah kulitnya dipergunakan untuk mewarnai pakaian. Kain yang direbus
bersama kulit mahoni akan menjadi kuning dan tidak mudah luntur. Sedangkan getah
mahoni yang disebut juga blendok dapat dipergunakan sebagai bahan baku lem, dan
daun mahoni untuk pakan ternak.
19. Cemara noflok (Alaricaria heterophylla)
Habitus : termasuk jenis pohon besar, batang tanaman kasar. Daun berbentuk seperti
jarum. Bunganya mempunyai benang sari banyak, buahnya berbentuk ranjang yang
sudah tua.
Manfaat : tanaman hias
20. Jadam (Rhoeo discolor)
Habitus : Semak, tinggi 40-60 cm. Batang : Kasar, pendek, lurus, coklat. Daun :
Tunggal, lonjong,ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi rata, panjang 25-30 cm,
lebar 3-6 cm, permukaan atas hijau, permukaan lainnya merah kecoklatan. Bunga :
Majemuk, bentuk mangkok, di ketiak daun, terbungkus kelopak seperti kerang, benang
sari silindris, banyak, putih, kepaia putikkuning, mahkota bentuk segitiga, tiga lembar,
putih.
Manfaat : Sifat kimia dan efek farmakologis: rasa manis, sejuk. anti radang, memelihara
paru, mencairkan dahak, anti batuk, anti diare, membersihkan darah. Bunga dan daun.
Pemakaian segar atau kering.
KEGUNAAN:1. Acute & chronic bronchitis, batuk rejan (Pertusis).2. TBC kelenjar (Lymphatic tuberculosis)
3. Mimisan (Epistaxis).4. Disenteri basiler, berak darah (Melena).
21. Nangka (Arthocorpus integra)
Habitus : Pohon Artocarpus heterophyllus memiliki tinggi 10-15 m. Batangnya tegak,
berkayu, bulat, kasar dan berwarna hijau kotor. Daun A. heterophyllus tunggal,
berseling, lonjong, memiliki tulang daun yang menyirip, daging daun tebal, tepi rata,
ujung runcing, panjang 5-15 cm, lebar 4-5 cm, tangkai panjang lebih kurang 2 cm dan
berwarna hijau. Bunga nangka merupakan bunga majemuk yang berbentuk bulir, berada
di ketiak daun dan berwarna kuning. Bunga jantan dan betinanya terpisah dengan
tangkai yang memiliki cincin, bunga jantan ada di batang baru di antara daun atau di
atas bunga betina. Buah berwarna kuning ketika masak, oval, dan berbiji coklat muda
(Heyne, 1987).
Manfaat : Selain itu daun pohon nangka juga dapat digunakan sebagai pelancar ASI,
borok (obat luar), dan luka (obat luar). Daging buah nangka muda (tewel) dimanfaatkan
sebagai makanan sayuran yang mengandung albuminoid dan karbohidrat. Sedangkan
biji nangka dapat digunakan sebagai obat batuk dan tonik (Heyne. 1987). Biji nangka
dapat diolah menjadi tepung yang digunakan sebagai bahan baku industri makanan
(bahan makan campuran). Khasiat kayu sebagai antispasmodic dan sedative, daging
buah sebagai ekspektoran, daun sebagai laktagog. Getah kulit kayu juga telah digunakan
sebagai obat demam, obat cacing dan sebagai antiinflamasi. Pohon nangka dapat
dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kandungan kimia dalam kayu adalah morin,
sianomaklurin (zat samak), flavon, dan tannin.
22. Kangkung (Ipomoea aquatica)
Habitus : Habitus terna, hidup di air, batang barair dan berongga, daun bentuk tombak
dan ada juga yang membulat.Bunga bentuk terompet, benang sari ada 6 buah, 3 panjang
dan 3 pendek. Jarak daun lebih jauh dibandingkan dengan kangkung darat. Bungaa
warna ungu, batang merambat diatas air, akar serabut.
Manfaat : Convolvulaceae adalah suku kangkung-kangkungan yang dapat dimakan oleh
manusia. Suku ini ditandai oleh bentuk bunganya yang menyerupai terompet
(canvonulatus). Tumbuhan ini banyak yang bermanfaat bagi manusia misalnya,
Ipomoea aquatica (kangkung air), Ipomoea batatas (Ubi jalar), dan Ipomoea reptansi
(kangkung darat).
23. Kembang merak (Caisal fulcherima)
Habitus : Tanda –tanda Penting Tumbuhan Caesalpinia pulcherima (Bunga Merak)
Berupa Tumbuhan berkayu dengan habitus berupa pohon, dan tinggi mencapai 2 – 4 m.
Sistem perakaran pada Caesalpinia pulcherima adalah sistem akar tunggang, akar
berbentuk bulat,dan berwarna coklat.
Manfaat : Diare akut Tumbuk halus 5 g kering atau 10 g segar kulit batang kembang
merak, lalu seduh dengan 100 cc air panas dan minum dua kali sehari. Hepatitis Rebus
30 g daun kembang merak dan 30 g daun serut (Streblus asper Lour.) dengan 4 gelas air
sampai tersisa 2 gelas. Saring, lalu minum saat hangat dua kali sehari masing-masing 1
gelas. Kejang panas pada anak Cuci bersih 5 kuntum bunga kembang merak, 1/4
genggam daun kembang merak, 3 jari akar kembang merak, dan 3 jari kulit batang
kembang merak. Tumbuk halus semua bahan lalu tambahkan air garam secukupnya.
Gunakan untuk menggosok leher, punggung, dan kaki anak.
24. Cabai (Capsicun annum)
Habitus : batangnya tidak berkayu, daun nya berwarna hijau, buahnya ada yang
berwarna merah dan berwarna hijau. Bijinya berwarna putih pipih.
Manfaat : sayuran,
25. Timun (Cucumis sativus)
Habitus : daunnya berwarna hijau, hidupnya menjalar, buahnya berbentuk bulat panjang
berwarna hijau. Bijinya berbentuk lonjong berwarna putih, pipih.
Manfaat : penurun darah tinggi, bisa dijadikan buah-buahan segar.
26. Melinjo (Genetum genemon)
Habitus : batangnya besar, daunnya berwarna hijau, buahnya bulat, lonjong ,kecil. Ada
yang berwarna hijau, merah dan kuning.
Manfaat : dapat digunakan sebagai sayuran.
27. Mantang (Ipomoea batatas)
Habitus : daunnya berwarna hijau, buahnya ada yang berwarna unggu dan berwarna
krem, batangnya menjalar.
Manfaat : bahan pokok makanan,
28. Padi (Oriza sativa)
Habitus : bentuk buah kecil, berwarna putih, daunnya yang masih muda berwarna hijau,
dan yang sudah tua berwarna agak kekuning-kuningan.
Manfaat : bahan pokok makanan.
29. Waru (Hibiscus tiliaceus)
Habitus : bentunk daunnya lebar, menjari dan berwarna hijau, batang nya besar ,
bunganya berwarna kuning.
Manfaat :
3.3 Gambar
Jati Jambu biji Mangga Palem kuning
Kelapa Pepaya mawar Durian
trembesi Pisang Putri malu Kembang sepatu
Cemara kipas Beringin Ketapang Kemiri
Mahoni Cemara noflok Nangka Kangkung
Jadam Kembang merak Cabai Timun
Melinjo Mantang Padi Waru
BAB IV
KESIMPULAN
1. Habitus adalah tempat tinggal tumbuhan atau daerah tumbuhan menetap.
2. Habitus dikelompokkan menjadi ; herba, semak dan pohon.
3. Ciri dari tumbuhan berhabitus herba ialah batangnya lunak dan basah.
4. Ciri dari tumbuhan yang berhabitus pohon ialah memiliki kulit untuk
melindungi batangnya.
5. Ciri dari tumbuhan berhabitus semak ialah tinggi tubuhnya lebih kurang 5 meter.
DAFTAR PUSTAKA
Citrosoepomo, Gembong.1995.morfology tumbuhan. Jogjakarta. UGM Prees
Pratiwi, 1992. Botani tumbuhan tinggi. Jakarta : Erlangga.
Stenis, 1988. Flores. Jakarta : Erlangga
Tjitrosoepomo, G. 1986. Morfology tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press