tugas filsafat pend_aliran progresivisme

6
 Filsafat Pendidikan Progresivisme A. Pe ng er ti an Progresivisme merupakan aliran filsafat yang lahir di Amerika Serikat pada tahun 1918. John S. Brubaeher mengatakan bahwa filsafat progresivisme bermuara pada aliran filsafat pragmatisme yang diperkenalkan oleh William James dan John Dewey. Progresivi sme secara bahasa dapat diartikan sebagai aliran yang menginginka n kemajua n-kemajua n secara cepat. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang ben ar pad a masa kini mungk in tidak ben ar di masa mendata ng. Aliran ini juga bera ngg apa n bah wa kema mpu an inte leg ensi manusia seb aga i alat untuk hidu p, kesejahteraan, dan mengembangkan kepribadian manusia. Fil saf at progre siv isme tidak mengakui kemutlakan kehidupan, menolak absolutisme dan otoriterisme dalam segala bentuknya. Nilai-nilai yang dianut bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan. Dengan demikian aliran progresivisme menju nj ung tin ggi hak asasi individu dan menj unjun g tin ggi nilai demokra tis , sehingg a progresivism e diangga p sebaga i The Liberal Road of Culture (kebebasan mutlak menuju arah kebudayaan), maksudnya nilai-nilai yang dianut bersifat fleksibel terhadap perubahan, toleran, dan terbuka. Progresivisme menuntut pribadi-pribadi penganutnya untuk selalu bersikap penjelajah dan peneliti untuk mengembangkan pe ng al aman nya. Mereka ha rus be rsikap terbuk a da n be rkemauan un tuk men den gark an kriti k dan ide-i de lawa nnya juga memberi kese mpatan kepa da mereka untuk membuktikan pendapatnya. Aliran progresivisme menaruh kepercayaan terhadap kekuatan alamiah manusia, yaitu kekuatan yang diwarisi manusia sejak lahir. Jadi, manusia sejak lahir telah membawa bakat dan potensi dasar, terutama daya akalnya. Sehingga daya akal manusia mampu mengatasi segala problematika yan timbul dalam hidup. Nampak bahwa aliran filsafat progresivisme menempatkan manusia sebagai makhluk biologis yang utuh dan menghormati harkat dan martabat manusia sebagai pelaku di dalam hidupnya. Prog resi visme dise but jug a instrumentalisme , kare na alir an ini bera nggapan bahwa kema mp uan in telege nsi manu si a seba ga i alat untuk hidu p, un tuk men gemban gka n kep riba dian man usia . Dise but juga eksperimentalisme karena aliran ini menyad ari dan mempra ktekkan asas eksperimen untuk mengu ji kebenara n suatu teori. Aliran ini disebut juga enviromentalisme karena aliran ini menganggap 1

Upload: arifaah

Post on 06-Jul-2015

2.465 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Filsafat Pend_aliran Progresivisme

5/8/2018 Tugas Filsafat Pend_aliran Progresivisme - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-filsafat-pendaliran-progresivisme 1/6

 

Filsafat Pendidikan Progresivisme

A. Pengertian

Progresivisme merupakan aliran filsafat yang lahir di Amerika Serikat pada tahun

1918. John S. Brubaeher mengatakan bahwa filsafat progresivisme bermuara pada

aliran filsafat pragmatisme yang diperkenalkan oleh William James dan John Dewey.

Progresivisme secara bahasa dapat diartikan sebagai aliran yang menginginkan

kemajuan-kemajuan secara cepat. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang

benar pada masa kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Aliran ini juga

beranggapan bahwa kemampuan intelegensi manusia sebagai alat untuk hidup,

kesejahteraan, dan mengembangkan kepribadian manusia.

Filsafat progresivisme tidak mengakui kemutlakan kehidupan, menolak

absolutisme dan otoriterisme dalam segala bentuknya. Nilai-nilai yang dianut bersifat

dinamis dan selalu mengalami perubahan. Dengan demikian aliran progresivisme

menjunjung tinggi hak asasi individu dan menjunjung tinggi nilai demokratis,

sehingga progresivisme dianggap sebagai The Liberal Road of Culture (kebebasan

mutlak menuju arah kebudayaan), maksudnya nilai-nilai yang dianut bersifat fleksibel

terhadap perubahan, toleran, dan terbuka. Progresivisme menuntut pribadi-pribadi

penganutnya untuk selalu bersikap penjelajah dan peneliti untuk mengembangkan

pengalamannya. Mereka harus bersikap terbuka dan berkemauan untuk

mendengarkan kritik dan ide-ide lawannya juga memberi kesempatan kepada

mereka untuk membuktikan pendapatnya.

Aliran progresivisme menaruh kepercayaan terhadap kekuatan alamiah manusia,

yaitu kekuatan yang diwarisi manusia sejak lahir. Jadi, manusia sejak lahir telah

membawa bakat dan potensi dasar, terutama daya akalnya. Sehingga daya akal

manusia mampu mengatasi segala problematika yan timbul dalam hidup. Nampak

bahwa aliran filsafat progresivisme menempatkan manusia sebagai makhluk biologis

yang utuh dan menghormati harkat dan martabat manusia sebagai pelaku di dalam

hidupnya.

Progresivisme disebut juga instrumentalisme, karena aliran ini beranggapan

bahwa kemampuan intelegensi manusia sebagai alat untuk hidup, untuk

mengembangkan kepribadian manusia. Disebut juga eksperimentalisme karena

aliran ini menyadari dan mempraktekkan asas eksperimen untuk menguji kebenaran

suatu teori. Aliran ini disebut juga enviromentalisme karena aliran ini menganggap

1

Page 2: Tugas Filsafat Pend_aliran Progresivisme

5/8/2018 Tugas Filsafat Pend_aliran Progresivisme - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-filsafat-pendaliran-progresivisme 2/6

 

bahwa lingkungan hidup mempengaruhi pembinaan kepribadian. Adapun ciri-ciri

filsafat progresivisme adalah:

1. Progresivisme berakar pada pragmatisme. Artinya filasafat progresivisme

dipengaruhi ole hide-ide dasar filsafat pragmatisme dimana telah

memberikan konsep dasar dengan azas yang utama, yaitu manusia untuk

terus mempertahankan hidupnya terhadap semua tantangan, dan pragmatis

memandang sesuatu dari segi manfaatnya.

2. Sarana pendidikan adalah untuk meningkatkan kecerdasan praktis

(kompetensi) dalam rangka efektivitas pemecahan masalah yang disajikan

melalui pengalaman.

3. Nilai bersifat relatif, terutama nilai duniawi, menjelajah aktif, evolusioner, dan

konsekuensi perilaku.

 

B. Tokoh-tokoh Progresivisme

1. William James

William James adalah seorang psychologist dan seorang filosuf Amerika

yang sangat terkenal. James berkeyakinan bahwa otak atau pikiran, seperti juga

aspek dari eksistensi organik, harus mempunyai fungsi biologis dan nilai

kelanjutan hidup. Dan dia menegaskan agar fungsi otak atau pikiran dipelajari

sebagai bagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam.

2. John Dewey

John Dewey adalah seorang professor di universitas Chicago dan Columbia

(Amerika). Teori Dewey tentang sekolah adalah “Progressivism” yang lebih

menekankan pada anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri.

Maka muncullah “Child Centered Curriculum” dan “Child Centered School ”.

Dewey mengembangkan pragmatisme dalam bentuknya yang orisinil, tapi

meskipun demikian, namanya sering pula dihubungkan terutama dengan versi

pemikiran yang disebut instrumentalisme. Adapun ide filsafatnya yang utama

berkisar dalam hubungan dengan problema pendidikan yang konkrit, baik teori

maupun praktek. Reputasinya terletak pada sumbangan pemikirannya dalam

pendidikan progresif di Amerika. Pengaruh Dewey di kalangan filsafat pendidikan

dan filsafat umumnya tentu sangat besar.

3. Georges Santayana

2

Page 3: Tugas Filsafat Pend_aliran Progresivisme

5/8/2018 Tugas Filsafat Pend_aliran Progresivisme - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-filsafat-pendaliran-progresivisme 3/6

 

Georges digolongkan pada penganut pragmatisme ini. Tapi amat sukar untuk

memberikan sifat bagi hasil pemikiran mereka, karena amat banyak pengaruh

yang bertentangan dengan apa yang dialaminya.

C. Penerapan Filsafat Progresivisme dalam Pendidikan

Sebagaimana telah dibahas diatas, filsafat progresivisme merupakan aliran

filsafat yang menuntut untuk selalu maju, aktif, inovatif, dan dinamis. Dengan

pengalamannya, siswa akan mampu menghadapi dunia. Kaum progresif 

menekankan pada “bagaimana berpikir”, bukan “apa yang dipikirkan”. Tujuan

pendidikannya adalah memberikan keterampilan dan cara untuk memecahkan

masalah (problem solving) yang bermanfaat untuk berinteraksi dengan lingkungan

yang berada dalam proses perubahan secara terus-menerus.

Progresivisme merupakan landasan bagi pengembangan belajar peserta didik

aktif. Aliran ini menganggap pendidikan harus terpusat pada anak didik, bukannya

pada guru. Disini anak diberi kebebasan untuk mengembangkan bakat dan

kemampuan yang ada dalam dirinya, sehingga anak memiliki kualitas dan terus maju

sebagai generasi yang siap menghadapi masa depan. Filsafat progresivisme tidak

menyetujui pendidikan yang mengekang anak didik, yaitu pendidikan yang memaksa

siswa menerima apapun yang dikatakan oleh gurunya, tanpa diberi kebebasan sama

sekali untuk bersikap dan berbuat. Pendidikan seperti itu hanya membuat daya

kreasi anak didik tidak berkembang.

Metode pembelajaran Learning by Doing  (belajar sambil berbuat) dan Problem

Solving  (pemecahan masalah) merupakan metode yang cocok dengan aliran

progresivisme ini, karena disini anak diajak untuk ikut terlibat dalam proses belajar,

bukan hanya mendengarkan guru menjelaskan. Pengetahuan yang didapat oleh

anak didik dengan cara melakukan, menemukan, dan menyimpulkan sendiri apa

yang dilihatnya akan lebih mudah diingat bila dibandingkan dengan pengetahuan

yang didapat dengan cara menghapal, karena pengalaman dan eksperimen

merupakan kata kunci dalam kegiatan belajar. Aliran progresivisme membuat siswa

menjadi terdorong untuk membuat hubungan antara salah satu mata pelajaran dan

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sekolah sebagai lingkungan pendidikan merupakan tempat pembinaan untuk

anak didik dalam rangka mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri anak

didik, baik itu bakat, minat, dan kemampuan-kemampuan lain agar berkembang

3

Page 4: Tugas Filsafat Pend_aliran Progresivisme

5/8/2018 Tugas Filsafat Pend_aliran Progresivisme - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-filsafat-pendaliran-progresivisme 4/6

 

secara maksimal. Sekolah harus meningkatkan diskusi bebas tentang suatu

masalah, partisipasi penuh dalam semua pengalaman pendidikan. Disini guru

sebagai pendidik bertanggung jawab akan tugas pendidikannya. Guru tetap

membimbing anak didiknya dalam kegiatan belajar mengajar, walupun secara tidak

langsung. Progresivisme menuntut guru untuk sabar, fleksibel, kreatif, fan cerdas.

Yang harus diperhatikan oleh guru adalah anak bukan miniatur orang dewasa yang

dapat diperlakukan seperti orang dewasa. Guru harus mengetahui tahap-tahap

perkembangan anak didik. Pendidikan dilaksanakan selangkah demi selangkah

sesuai dengan tingkat dan perkembangan anak.

John Dewey ingin mengubah hambatan dalam demokrasi pendidikan dengan

 jalan:

1. Memberi kesempatan murid untuk belajar perorangan.

2. Memberi kesempatan murid untuk belajar melalui pengalaman.

3. Memberi motivasi, dan bukan perintah. Ini berarti akan memberikan

tujuan yang dapat menjelaskan ke arah kegiatan belajar yang merupakan

kebutuhan pokok anak didik.

4. Mengikutsertakan murid di dalam setiap aspek kegiatan belajar yang

merupakan kebutuhan pokok anak.

5. Menyadarkan murid bahwa hidup itu dinamis. Oleh karena itu murid

harus dihadpkan dengan dunia yang selalu berubah dengan ‘kemerdekaan

beraktivitas’, dengan orientasi kehidupan masa kini.

Kurikulum yang digunakan adalah sejenis kurikulum yang program

pengajarannya dapat mempengaruhi anak belajar secara edukatif baik di lingkungan

sekolah maupun di lingkungan luar sekolah. Aliran progresivisme juga menghendaki

kurikulum yang fleksibel dan terbuka. Jadi kurikulum itu bisa diubah dan dibentuk

sesuai dengan kebutuhan. Kurikulum dipusatkan pada pengalaman. Disini anak didik

dituntut untuk dapat memfungsikan akal dan kecerdasannya dengan dihadapkan

pada materi-materi pelajaran yang menantang siswa untuk terlibat aktif dalam

proses belajar mengajar. Siswa juga dituntut untuk dapat berpikir ilmiah seperti

menganalisa, membuat hipotesa, dan menyimpulkannya. Penekanannya terletak

pada kemampuan intelektualnya.

D. Kelebihan Filsafat Pendidikan Progresivisme

4

Page 5: Tugas Filsafat Pend_aliran Progresivisme

5/8/2018 Tugas Filsafat Pend_aliran Progresivisme - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-filsafat-pendaliran-progresivisme 5/6

 

1. Siswa diberi kebebasan untuk mengembangkan bakat dan

kemampuannya.

2. Siswa diberi kebebasan untuk mengemukakan pendapatnya.

3. Siswa belajar untuk mencari tahu sendiri jawaban dari masalah atau

pertanyaan yang timbul di awal pembelajaran. Dengan mendapatkan sendiri

 jawaban itu, siswa pasti akan lebih mengingat materi yang sedang dipelajari.

4. Membentuk output yang dihasilkan dari pendidikan di sekolah memilki

keahlian dan kecakapan yang langsung dapat diterapkan di masyarakat luas.

E. Kekurangan Filsafat Pendidikan Progresivisme

1. Mengabaikan kurikulum yang telah ditentukan, yang menjadi tradisi

sekolah.

2. Mengurangi bimbingan dan pengaruh guru. Siswa memilih aktivitas

sendiri.

3. Siswa menjadi orang yang mementingkan diri sendiri, ia menjadi manusia

yang tidak memiliki self discipline, dan tidak mau berkorban demi kepentingan

umum.

5

Page 6: Tugas Filsafat Pend_aliran Progresivisme

5/8/2018 Tugas Filsafat Pend_aliran Progresivisme - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-filsafat-pendaliran-progresivisme 6/6

 

Daftar Pustaka

Sadulloh, Uyoh. 2007. Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

www.google.com/  Aliran Progresivisme.

www.google.com/ Filsafat Pendidikan Progresivisme.

6