tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)

15
TUGAS 2 DASAR-DASAR SAINS Disusun oleh: AGNES ERVINDA N. GINTING F1041151039 Dosen Pembimbing: Drs. Munaldus, MA Matemati ka A2

Upload: university-of-tanjungpura

Post on 07-Jan-2017

134 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)

TUGAS 2 DASAR-DASAR SAINS

Disusun oleh:AGNES ERVINDA N.

GINTINGF1041151039 Dosen Pembimbing:

Drs. Munaldus, MA

MatematikaA2

Page 2: Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)

Ilmu pengetahuan pada awalnya merupakan sebuah sistem yang dikembangkan untuk mengetahui keadaan lingkungan disekitanya. . Pada abad ke-20 dan menjelang abad ke-21, ilmu telah menjadi sesuatu yang substantif yang menguasai kehidupan manusia. Namun, tak hanya itu, ilmu pengetahuan yang sudah

berkembang sedemikian pesat juga telah menimbulkan berbagai krisis kemanusiaan dalam kehidupan. Perkembangan ilmu terdiri dari:

1. Zaman Yunani Kuno (Abad 6SM-6M)

4. Zaman Modern (17-19M)

3. Zaman Renaissans (14-16M)

2. Zaman Pertengahan (6-16M)

5. Zaman Kontemporer (Abad ke-20 dan seterusnya)

Page 3: Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)

Ciri pemikirannya adalah kosmosentris, yakni mempertanyakan asal usul alam semesta dan jagad raya sebagai salah satu upaya untuk menemukan asal mula (arche) yang merupakan unsur awal terjadinya gejala. Dan beberapa tokoh filosof pada zaman ini menyatakan pendapatnya tentang arche, antara lain :Thales (640- 550 SM) : arche berupa airAnaximander (611-545 SM) : arche berupa apeiron (sesuatu yang tidak terbatas)Anaximenes (588-524 SM) : arche berupa udaraPhytagoras (580-500 SM) : arche dapat diterangkan atas dasar bilangan-bilangan.

1. Zaman Yunani Kuno (Abad 6SM-6M)

Page 4: Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)

Lanjutan.......Selain keempat tokoh di atas ada dua filosof, yakni Herakleitos (540-475 SM) dan Parmindes (540-475 SM) yang mempertanyakan apakah realitas itu berubah, bukan menjadi sesuatu yang tetap. Pemikir Yunani lain yang merupakan salah satu yang berperan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah Demokritos (460-370 SM) yang menegaskan bahwa realitas terdiri dari banyak unsur yang disebut dengan atom (atomos, dari a-tidak, dan tomos-terbagi). Selain itu, filosof yang sering dibicarakan adalah Socrates (470-399 SM) yang langsung menggunakan metode filsafat langsung dalam kehidupan sehari-hari yang dikenal dengan dialektika (dialegesthai) yang artinya bercakap-cakap.  Hal ini pula yang diteruskan oleh Plato (428-348 SM). Dan pemikiran filsafat masa ini mencapai puncaknya pada seorang Aristoteles (384-322 SM) yang mengatakan bahwa tugas utama ilmu pengetahuan adalah mencari penyebab-penyebab obyek yang diselidiki. Ia pun berpendapat bahwa tiap kejadian harus mempunyai empat sebab, antara lain penyebab material, penyebab formal, penyebab efisien dan penyebab final.

Page 5: Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)

2. Zaman Pertengahan (6-16M)

Ciri pemikiran pada zaman ini ialah teosentris yang menggunakan pemikiran filsafat untuk memperkuat dogma agama Kristiani. Pada zaman ini pemikiran Eropa terkendala oleh keharusan kesesuaian dengan ajaran agama. Filsafat Agustinus (354-430) yang dipengaruhi oleh pemikiran Plato, merupakan sebuah pemikiran filsafat yang membahas mengenai keadaan ikut ambil bagian, yakni suatu pemikiran bahwa pengetahuan tentang ciptaan merupakan keadaan yang menjadi bagian dari idea-idea Tuhan. Sedangkan Thomas Aquinas (1125-1274) yang mengikuti pemikiran filsafat Aristoteles, menganut teori penciptaan dimana Tuhan menghasilkan ciptaan dari ketiadaan. Selain itu, mencipta juga berarti terus menerus menghasilkan serta memelihara ciptaan.

Page 6: Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)

3. Zaman Renaissans (14-16M)

Merupakan suatu zaman yang menaruh perhatian dalam bidang seni, filsafat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Zaman ini juga dikenal dengan era kembalinya kebebasan manusia dalam berpikir. Tokoh filosof zaman ini diantaranya adalah Nicolaus Copernicus (1473-1543) yang mengemukakan teori heliosentrisme, yang mana matahari merupakan pusat jagad raya. Dan Francis Bacon (1561-1626) yang menjadi perintis filsafat ilmu pengetahuan dengan ungkapannya yang terkenal “knowledge is power”

Page 7: Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)

4. Zaman Modern (17-19M)

a. Rasionalisme

f. Marxisme

c. Kritisisme b. Empirisisme

d. Idealisme e. Positivisme

Filsafat zaman ini bercorak antroposentris, yang menjadikan manusia sebagai pusat perhatian penyelidikan filsafati. Selain itu, yang menjadi topik utama ialah persoalan epistemologi.

Page 8: Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)

a. Rasionalisme

Aliran ini berpendapat bahwa akal merupakan sumber pengetahuan yang memadai dan dapat dipercaya. Pengalaman hanya dipakai untuk menguatkan kebenaran pengetahuan yang telah diperoleh melalui akal. Salah satu tokohnya adalah Rene Descartes (1598-1650) yang juga merupakan pendiri filsafat modern yang dikenal dengan pernyataannya Cogito Ergo Sum (aku berpikir, maka aku ada). Metode yang digunakan Descrates disebut dengan a priori yang secara harfiah berarti berdasarkan atas adanya hal-hal yang mendahului. Maksudnya adalah dengan menggunakan metode ini manusia seakan-akan sudah mengetahui dengan pasti segala gejala yang terjadi..

b. Empirisisme

Menyatakan bahwa sumber ilmu pengetahuan adalah pengalaman, baik lahir maupun batin. Akal hanya berfungsi dan bertugas untuk mengatur dan mengolah data yang diperoleh dari pengalaman. Metode yang digunakan adalah a posteriori atau metode yang berdasarkan atas hal-hal yang terjadi pada kemudian. Dipelopori oleh Francis Bacon yang memperkenalkan metode eksperimen.

Page 9: Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)

d. Idealisme

Berawal dari penyatuan dua Idealisme yang berbeda antara Idealisme Subyektif (Fitche) dan Idealisme Obyektif (Scelling) oleh Hegel (1770-1931) menjadi filsafat idealisme yang mutlak. Hegel berpendapat bahwa pikiran merupakan esensi dari alam dan alam ialah keseluruhan jiwa yang diobyektifkan. Asas idealisme adalah keyakinan terhadap arti dan pemikiran dalam struktur dunia yang merupakan intuisi dasar.

c. Kritisisme

Sebuah teori pengetahuan yang berupaya untuk menyatukan dua pandangan yang berbeda antara Rasionalisme dan Empirisme yang dipelopori oleh Immanuel Kant (1724-1804). Ia berpendapat bahwa pengetahuan merupakan hasil yang diperoleh dari adanya kerjasama antara dua komponen, yakni yang bersifat pengalaman inderawi dan cara mengolah kesan yang nantinya akan menimbulkan hubungan antara sebab dan akibat.

Page 10: Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)

e. Positivisme

Didirikan oleh Auguste Comte (1798-1857) yang hanya menerima fakta-fakta yang ditemukan secara positif ilmiah. Semboyannya yang sangat dikenal adalah savoir pour prevoir, yang artinya mengetahui supaya siap untuk bertindak. Maksudnya ialah manusia harus mengetahui gejala-gejala dan hubungan-hubungan antar gejala sehingga ia dapat meramalkan apa yang akan terjadi. Filsafat ini juga dikenal dengan faham empirisisme-kritis, pengamatan dengan teori berjalan beriringan. Ia membagi masyarakat menjadi atas statika sosial dan dinamika sosial.

f. Marxisme

Pendirinya ialah Karl Marx (1818-1883) yang aliran filsafatnya merupakan perpaduan antara metode dialektika Hegel dan materialisme Feuerbach. Marx mengajarkan bahwa sejarah dijalankan oleh suatu logika tersendiri, dan motor sejarah terdiri hukum-hukum sosial ekonomis. Baginya filsafat bukan hanya tentang pengetahuan dan kehendak, melainkan tindakan, yakni melakukan sebuah perubahan, tidak hanya sekedar menafsirkan dunia. Yang perlu diubah adalah kaum protelar harus bisa mengambil alih peranan kaum borjuis dan kapitalis melalui revolusi, agar masyarakat tidak lagi tertindas.

Page 11: Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)

5. Zaman Kontemporer (Abad ke-20 dan seterusnya)

Pokok pemikirannya dikenal dengan istilah logosentris, yakni teks menjadi tema sentral diskursus para filosof. Hal ini dikarenakan ungkapan-ungkapan filsafat cenderung membingungkan dan sulit untuk dimengerti. Padahal tugas filsafat bukanlah hanya sekedar membuat pernyataan tentang suatu hal, namun juga memecahkan masalah yang timbul akibat ketidakpahaman terhadap bahasa logika, dan memberikan penjelasan yang logis atas pemikiran-pemikiran yang diungkapkan.Pada zaman ini muncul berbagai aliran filsafat dan kebanyakan dari aliran-aliran tersebut merupakan kelanjutan dari aliran-aliran filsafat yang pernah berkembang pada zaman sebelumnya, seperti Neo-Thomisme, Neo-Marxisme, Neo-Positivisme dan sebagainya.

Page 12: Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)

Lanjutan.......

Pada zaman ini juga melihat integrasi fisika dan kimia, pada zaman ini disebut dengan “Sains Besar”. Linus Pauling (1953) mengarang sebuah buku yang berjudul The Nature of Chemical Bond menggunakan prinsip-prinsip mekanika kuantum. Kemudian, karya Pauling memuncak dalam pemodelan fisik DNA, “rahasia kehidupan”. Pada tahun ini juga James D. Watson, Francis Crick dan Rosalind Franklin menjelaskan struktur dasar DNA, bahan genetik untuk mengungkapkan kehidupan dalam segala bentuknya. Hal ini memicu rekayasa genetika yang dimulai tahun 1990 untuk memetakan seluruh manusia genom (dalam Human Genome Project) dan telah disebut-sebut sebagai berpotensi memiliki manfaat medis yang besar.

Page 13: Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)

Contoh Revolusi Ilmu

Perkembangan ilmu dari zaman pra Yunani kuno sampai saat ini telah mengalami banyak perubahan. Hal itu didorong oleh rasa keingin-tahuan manusia dengan hal-hal baru yang belum ada sebelumnya. Dengan semua ini dapat mengembangkan potensi kreatif individu dan kelompok yang merupakan kemungkinan dan kekuatan dalam rangka perubahan kehidupan manusia. Dalam tenggang waktu yang sangat lama ini berbagai bidang ilmu mengalami revolusi. Sebagaimana pendapat Kuhn dalam buku C.Verhaak dan Haryono Imam (1995), menyatakan bahwa ilmu memang berkembang secara revolusioner.

Page 14: Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)

Beberapa contoh dari revolusi tersebut antara lain:

Revolusi Astronomisusunan kecil dari galaksi yang ada di jagad rayatokoh dalam revolusi ini adalah Nicolaus Copernicus, Kepler, dan Galileo.

Revolusi FotografiRevolusi ini dimungkinkan oleh rekayasa CCD (charge coupled devices) pada tahun 1969 dan diwujudkan sebagai piranti yang mampu merekam gambar pada tahun 1974.

Revolusi Semikonduktor Revolusi ini dapat juga dinamakan sebagai Revolusi Elektronika. Penemuan transistor membuat dunia elektronika menjadi sederhana dan murah. Radio, televisi, telepon, perangkat pesawat terbang alat elektronik lainnya menjadi sederhana.

Revolusi Industrimemberikan percepatan yang begitu besar terhadap perubahan prinsip-prinsip produksi dari pemanfaatan tenaga hewan/manusia ke tenaga mesin. Aktor pada revolusi ini adalah James Watt

Revolusi Fisika,gerak dan grafitasi yang di bawa oleh Newton, dan penemuan listrik dan magnetisme oleh Faraday, Ohm, dan lain-lain selama awal abad ke-19. evolusi fisika berkembang menjadi Revolusi Elektromagnetik

Lanjutan.......

Page 15: Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)

Perkembangan ilmu hingga saat ini tidak lepas dari dampak revolusi ilmu. Revolusi yang telah terjadi tidak berdampak pada suatu lokasi tertentu, tetapi telah berakibat untuk masyarakat luas diseluruh penjuru dunia ini. Dengan revolusi ini, tentunya ilmu pengetahuan mendorong kehidupan manusia menuju suatu keadaan yang lebih maju. Dengan hal ini menghasilkan teknologi-teknologi yang memudahkan manusia, dan meningkatkan kehidupan manusia. Dalam jangka waktu yang lama menurut Thoyibi (1997:61) berawal dari revolusi maka manusia akan bisa menjangkau kehiduannya dari segala segi dan sendinya dan hingga akhirnya akan merubah kebudayaan manusia juga.

Implikasi Revolusi Ilmu bagi Perkembangan Ilmu

SELESAI