tugas brooo

25
Kata pertumbuhan sering dikaitkan dengan kata perkembangan sehingga timbul istilah tumbuh-kembang. Kata pertumbuhan dan perkembangan sering digunakan secara bergantian atau bersamaan. Namun secara singkat dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan dapat diartikan sebagai bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu. Sedangkan perkembangan diartikan sebagai bertambahnya fungsi tubuh yaitu pendengaran, penglihatan, kecerdasan dan tanggung jawab. Apabila pertumbuhan itu tidak berjalan sebagaimana mestinya maka hal tersebut disebut dengan gangguan pertumbuhan yang diartikan sebagai ketidakmampuan untuk mencapai tinggi badan tertentu sesuai umurnya. Gangguan pertumbuhan ini merupakan akibat dari gangguan yang terjadi pada masa balita, bahkan pada masa sebelumnya. Pertumbuhan seorang anak bukan hanya gambaran perubahan berat badan (BB), tinggi badan (TB) atau ukuran tubuh lainnya, tetapi lebih dari itu memberikan gambaran tentang keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi seorang anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Seorang anak dikatakan gizi seimbang/baik jika anak mendapatkan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhannya, bila jumlah asupan zat gizi kurang dari yang dibutuhkan disebut gizi kurang, sedangkan bila jumlah asupan zat gizi melebihi dari yang dibutuhkan disebut gizi lebih.

Upload: shawn-dyer

Post on 24-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Kata pertumbuhan sering dikaitkan dengan kata perkembangan sehingga timbul istilah tumbuh-kembang. Kata pertumbuhan dan perkembangan sering digunakan secara bergantian atau bersamaan. Namun secara singkat dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan dapat diartikan sebagai bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu. Sedangkan perkembangan diartikan sebagai bertambahnya fungsi tubuh yaitu pendengaran, penglihatan, kecerdasan dan tanggung jawab.

Apabila pertumbuhan itu tidak berjalan sebagaimana mestinya maka hal tersebut disebut dengan gangguan pertumbuhan yang diartikan sebagai ketidakmampuan untuk mencapai tinggi badan tertentu sesuai umurnya. Gangguan pertumbuhan ini merupakan akibat dari gangguan yang terjadi pada masa balita, bahkan pada masa sebelumnya.

Pertumbuhan seorang anak bukan hanya gambaran perubahan berat badan (BB), tinggi badan (TB) atau ukuran tubuh lainnya, tetapi lebih dari itu memberikan gambaran tentang keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi seorang anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Seorang anak dikatakan gizi seimbang/baik jika anak mendapatkan zat gizi yang sesuai dengan kebutuhannya, bila jumlah asupan zat gizi kurang dari yang dibutuhkan disebut gizi kurang, sedangkan bila jumlah asupan zat gizi melebihi dari yang dibutuhkan disebut gizi lebih.

Seorang anak dikatakan tumbuh dengan baik, artinya anak mendapatkan zat gizi yang cukup, jika seorang anak tidak dapat tumbuh dengan baik, pasti ada sebabnya. Penyakit infeksi akut maupun kronis selain faktor makanan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan anak.

Gangguan pertumbuhan dapat terjadi dalam waktu singkat dan dapat terjadi pula dalam waktu yang cukup lama. Penyebab gangguan pertumbuhan ada bermacam-macam, baik akibat penyakit tertentu, kelainan sejak lahir, faktor bawaan, pola makan yang salah, dan lain sebagainya. Gangguan pertumbuhan dalam waktu singkat sering terjadi pada perubahan berat badan sebagai akibat menurunnya nafsu makan, sakit seperti diare dan infeksi saluran pernapasan, atau karena kurang cukupnya makanan yang dikonsumsi. Sedangkan gangguan pertumbuhan yang berlangsung dalam waktu yang lama dapat dilihat pada hambatan pertambahan tinggi badan.

Pada anak normal pertumbuhan dan perkembangan ditandai dengan kesehatan yang baik dan gizi seimbang/baik. Salah satu cara terbaik untuk mengukur kesehatan seorang anak adalah dengan mengukur pertumbuhannya, dan salah satu cara termudah untuk mengukur pertumbuhan adalah dengan menimbang berat badan anak secara teratur dan membandingkannya dengan berat badan standar sesuai umur. Berat badan merupakan salah satu ukuran yang paling banyak digunakan yang memberikan gambaran massa jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat mudah dipengaruhi oleh keadaan mendadak, seperti terserang infeksi atau diare, konsumsi makanan yang menurun. Sebagai indikator status gizi, barat badan dalam bentuk indeks berat menurut umur (BB/U) dan berat menurut tinggi badan (BB/TB) memberikan gambaran keadaan kini.

Kelompok Rawan GiziYang dimaksud dengan kelompok rawan gizi adalah kelompok masyarakat yang paling mudah menderita kelainan gizi, bila suatu masyarakat terkena kekurangan penyediaan bahan makanan. Adapun yang termasuk ke dalam kelompok rawan gizi ialah : Bayi umur 0 1 tahun Kelompok balita, 1 - 5 tahun Kelompok anak sekolah 6 13 tahun

Kelompok bayiKebutuhan bayi akan zat-zat gizi adalah yang paling tinggi, bila dinyatakan dalam satuan berat badan, karena bayi sedang adalam periode pertumbuhan yang sangat pesat. Bayi sehat yang dilahirkan dengan berat badan cukup sekitar 2,5 3,5 kg, maka berat badannya akan naik 300 500 gram per bulannya.

Makanan bayi yang alamiah adalah ASI yang dianjurkan diberikan kepada bayi sampai sekitar 2 tahun. Pada umur 2 tahun ASI dihentikan dan makanan anak diganti dengan jenis makanan orang dewasa yang dikonsumsi oleh keluarga umumnya. Penggantian ASI dengan makanan untuk orang dewasa (menyapih) sebaiknya dilakukan secara berangsur-angsur agar anak dan alat pencernaannya mengadakan penyesuaian sedikit demi sedikit.

Terjadinya rawan gizi pada bayi disebabkan antara lain oleh karena ASI (Air Susu Ibu) banyak diganti oleh susu formula atau makanan pendamping ASI dengan jumlah dan cara yang tidak sesuai kebutuhan. ASI merupakan makanan yang bergizi yang mudah dicerna oleh bayi dan langsung diserap. Diperkirakan 80% dari jumlah ibu yang melahirkan mampu untuk menghasilkan air susu ibu dalam jumlah yang cukup untuk keperluan bayinya secara penuh tanpa makanan tambahan bahkan ibu yang gizinya kurang baikpun dapat menghasilkan ASI cukup tanpa makanan tambahan tiga bulan pertama

Praktek pemberian ASI yang sehat mengurangi angka kematian, mortalitas, morbiditas serta meningkatkan kekebalan tubuh untuk pertumbuhan dan pengembangan balita yang optimal.Pada ibu menyusui dikaitkan dengan emosional yang ditingkatkan oleh bayi mengurangi resiko kanker payudara.WHO merekomendasikan bahwa bayi diberi ASI secara esklusif pada enam bulan pertama, diikuti dengan makanan pendamping ASI selama dua tahun atau lebih. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Edmond et al (2005) menunjukkan bahwa 16% kematian bayi baru lahir seharusnya dapat diselamatkan dengan pemberian ASI pada hari pertama dan meningkat 22% jika menyusui dimulai pada 1 jam pertama setelah melahirkan. Untuk mendapatkan gizi yang baik pada bayi yang baru lahir maka ibu harus sesegera mungkin menyusui bayinya karena ASI memberikan peranan penting dalam menjaga kesehatan dan mempertahankan kelangsungan hidup bayi.Oleh karena itu, bayi yang berumur kurang dari enam bulan dianjurkan hanya diberi ASI tanpa makanan pendamping.Makanan pendamping hanya diberikan pada bayi yang berumur enam bulan ke atas

Prinsip pemberian ASI yang benar adalah ASI diberikan segera setelah bayi lahir yang dikenal dengan istilah IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Banyak sekali keuntungan yang didapat bayi bila IMD ini diterapkan diantaranya dapat menurunkan angka kematian bayi karena hypothermia, bayi mendapatkan kolostrum yang kaya akan anti bodi, penting untuk pertumbuhan usus dan ketahanan bayi terhadap infeksi, menyebabkan kadar glukosa darah bayi yang lebih baik pada beberapa jam setelah persalinan.KANDUNGAN ZAT GIZI ASI (SETIAP 100 GRAM) Kalori : 68 kalori Protein : 1,4 gram Lemak : 3,7 gram Karbohidrat : 7,2 gram Zat kapur : 30 gram Fosfor : 20 gram Vitamin A : 60 gram Tiamin : 30 gram

ZAT KEKEBALAN YANG TERDAPAT DALAM ASI Immunoglobulin yang berfungsi untukmelindungi tubuh dari infeksi Lisozim yang dapat menghancurkan dinding selbakteri Laktoperoksidase yang dapat membunuhStreptococcus Laktoferin yang dapat membunuh beberapajenis organisme Sel darah putih yang dapat berfungsisebagaifagositosis Zat anti Staphylococcus

Pemberian makanan padat/tambahan yang terlalu dini dapat mengganggu pemberian ASI esklusif serta meningkatkan angka kesakitan bayi, selain itu, tidak ditemukan bukti yang menyokong bahwa pemberian makanan padat/tambahan pada usia 4-5 bulan lebih menguntungkan. Bahkan sebaliknya, hal ini akan dapat positif untuk perkembangan pertumbuhannya

Pada anak usia 6 bulan hingga 23 bulan sangat dianjurkan untuk memperoleh MP-ASI karena masa ini merupakan masa rawan pertumbuhan. Apabila anak mengalami kesulitan dalam menerima MP-ASI maka dapat terjadi hambatan dalam masa peralihan ke dalam makanan keluarga serta terjadi malnutrisi yang menjadi penyebab terbanyak kematian pada balita.Beberapa persyaratan pembuatan MP-ASI di bawah ini yang perludiperhatikan :1. Bahan makanan mudah diperoleh2. Mudah diolah3. Harga terjangkau4. Dapat diterima sasaran dengan baik5. Kandungan zat gizi memenuhi kecukupan gizi sasaran6. Mutu protein dapat memacu pertumbuhan fisik ( Protein Eficiency Ratio/PER lebih besar atau sama dengan 70% mutu casein, setara dengan > 1,75 )7. Jenis MP-ASI disesuaikan dengan umur sasaran8. Bebas dari kuman penyakit, pengawet, pewarna, dan racun9. Memenuhi nilai sosial, ekonomi, budaya, dan agamaKebudayaan sekitar ikut menentukan perilaku makan anak. Banyak informasi terkait pemberian makan kepada anak berupa mitos-mitos maupun budaya yang terdapat di dalam masyarakat yang jika tidak dikritisi dapat berdampak menjadi kesulitan makan pada anak hingga malnutrisi.

Berbagai macam faktor yang menjadi penyebab kesulitan makan dapat diklasifikasikan menjadi 3 faktor utama yang pada umumnya berkaitan dengan gagal tumbuh, yaitu faktor organik, faktor non organik, dan gabungan antara faktor organik dan non organik. Dimana faktor organic meliputi ketidakmampuan untuk menerima nutrisi secara adekuat, ketidakmampuan menggunakan kalori secara adekuat, adanya peningkatan kebutuhan kalori, serta perubahan/gangguan potensi pertumbuhan. Sedangkan faktor non organic mencakup ketidakmampuan orang tua untuk menyediakan asupan nutrisi secara adekuat, faktor psikososial, serta ketidaktahuan/ informasi yang salah mengenai cara pemberian makan.

Definisi status giziStatus gizi didefinisikan sebagai ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak, yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga diartikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien. Faktor internal seperti usia dan jenis kelamin serta faktor eksternal seperti lingkungan sekitar dan infeksi penyakit, turut menentukan stats gizi. Penelitian status gizi merupakan pengukuran yang didasarkan pada data antropometri serta biokimia dan riwayat diet.

Penilaian status giziPenilaian status gizi merupakan interpretasi dari data yang didapatkan dengan menggunakan berbagai metode untuk mengidentifikasi populasi atau individu yang berisisiko. Metode dalam penilaian status gizi dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:1) Metode secara langsung(a) Tes laboratoriumTes laboratorium ini meliputi pemeriksaan biokimia, hematologi, dan parasitologi. Pada pemeriksaan laboratorium dibutuhkan specimen yang diuji, seperti darah, urin, tinja, dan jaringan tubuh seperti hati, otot, tulang, rambut, kuku, dan lemak bawah kulit.(b) BiofisikMetode biofisik merupakan penentuan status gizi berdasarkan kemampuan fungsi dari jaringan serta perubahan struktur dari jaringan.(c) Pemeriksaan tanda-tanda klinisPenilaian terhadap tanda-tanda klinis berdasarkan pada perubahan yang terjadi dan berhubungan dengan kekurangan atau kelebihan asupan zat gizi yang dapat dilihat pada jaringan epitel di mata, kulit, rambut, mukosa mulut, dan organ yang dekat dengan permukaan tubuh sepertikelenjar tiroid.(d) Penilaian asupan makananKomponen penilaian asupan makanan mencakup duplikasi diet, catatan makanan, kuesioner frekuensi makanan, serta ingatan selama 24 jam dan riwayat diet. Masing-masing memberikan informasi yang berbeda-beda dan memiliki manfaat atau keterbatasan. Asupan makanan (zat gizi) dihitung menggunakan tabel komposisi makanan (Daftar Komposisi Bahan Makanan: DKBM). Perkiraan ukuran porsi dan penyesuaian terhadap aktivitas juga perlu dipertimbangkan. Namun, instrumen ini tidak dapat digunakan pada penelitian terhadap diet orang yang sakit karena pola makan ketika sakit telah berubah.(e) Pengukuran antropometriPengukuran antropometri adalah pengukuran terhadap dimensi tubuh manusia dalam hal ini meliputi dimensi tulang, otot dan jaringan lemak. Perubahan pada dimensi tubuh manusia dapat mencerminkan keadaan kesehatan dan kesejahteraan secara umum baik pada individu maupun populasi. Pengukuran antropometri dapat digunakan untuk: Menentukan status nutrisi individu atau populasi Mengidentifikasi adanya gizi buruk Membuat revisi grafik pertumbuhan Memprediksi risiko penyakit, misalnya untuk memprediksi risiko penyakit jantung koroner (PJK) pada individu yang obesitas melalui pengukuran indeks masa tubuh (IMT) Mengkaji pertumbuhan jangka pendek, jangka panjang, komposisi tubuh (persen lemak tubuh, massa tubuh tanpa lemak, dan massa lemak), serta densitas mineral tulang secara lebih menyeluruh.Pengukuran antropometri pada anak umumnya meliputi pengukuran berat badan, panjang atau tinggi badan, dan lingkar kepala (dari lahir sampai umur 3 tahun). Parameter yang dianjurkan oleh WHO untuk diukur pada survei gizi. Berat badanBerat badan mencerminkan jumlah protein, lemak, massa tulang, air dan mineral. Untuk menilai status gizi umumnya berat badan dihubungkan dengan data lain seperti umur, jenis kelamin, dan tinggi badan. Berat badan diukur dengan menggunakan timbangan digital atautimbangan dacin. Panjang badan atau tinggi badanPengukuran terhadap panjang badan atau tinggi badan dapat mencerminkan status nutrisi jangka panjang seorang anak. Pengukuran terhadap panjang badan dilakukan untuk anak dibawah umur 2 tahun atau PB kurang dari 85 cm. Pengukuran panjang badan dilakukan oleh dua pengukur, dimana salah satu pengukur memposisikan kepala bayi agar menyentuh papan penahan kepala dalam posisi bidang datar Frankfort (Frankfort horizontal plane) posisi dimana batas bawah orbita segaris dengan batas atas meatus auditorius, sedangkan pengukur lainnya menahan agar lutut dan tumit bayi agar datar dan menempel dengan papan penahan kaki. Anak yang sudah dapat berdiri tanpa bantuan dan kooperatif dapat diukur tinggi badannya dengan menggunakan stadiometer. Apabila terdapat keterbatasan fisik pada anak yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pengukuran panjang badan atau tinggi badan dapat dilakukan pengukuran alternatif seperti pengukuran rentang lengan (arm spam), panjang lengan atas (upper arm length), panjang tungkai bawah (knee height) dengan menggunakan kaliper geser (sliding caliper) pada bayi dan antropometer besar (large anthropometer) pada anak. Lingkar kepalaPengukuran terhadap lingkar kepala umumnya digunakan untuk mendeteksi keadaan patologis yang berupa pembesaran (hidrosefalus) maupun pengecilan kepala (mikrosefalus), dan juga dapat digunakan untuk menilai nutrisi pada anak sampai umur 3 tahun karena pada 3 tahun pertama, pertumbuhan kepala sangat cepat. Pengukuran ini dilakukan terutama pada anak yang mempunyai risiko tinggi gangguan status gizi. Lingkar kepala diukur dengan menggunakan pita pengukur fleksibel yang tidak dapat diregangkan. Lingkar Lengan Atas (LILA)LILA dapat digunakan untuk mengukur pertumbuhan, sebagai penanda cadangan energi dan protein, dan dapat mencerminkan kadar lemak tubuh. Pengukuran LILA pada anak harus dilakukan dalam posisi berdiri, tangan fleksi 90o dan pada titik lengan atas, antara ujung lateral akromion dan olekranon. Tebal Lipatan Kulit Triceps (TLK)Parameter ini dapat digunakan untuk mengetahui cadangan lemak subkutan (energi), lemak tubuh total, serta pola lemak tubuh (fat patterning). Anak harus dalam posisi tegak dan lengan berada disisi tubuh ketika dilakukan pengukuran. TLK diukur pada pertengahan lengan atas tepat ditengah otot trisep di lengan bagian belakang. Indeks antropometriIndeks antropometri adalah pengukuran dari beberapa parameter. Beberapa indeks antropometri, sebagai berikut:BB/U (Berat Badan terhadap Umur) Indikator status gizi kurang saat pengukuran Sensitif terhadap perubahan kecil Terkadang umur secara akurat sulit didapat Untuk monitoring pertumbuhan Pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growth failureTB/U (Tinggi Badan terhadap Umur) Indikator status gizi jangka panjang Indikator kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa Skrining anak sehat dengan perawakan pendek (stunting), dengan interpretasi pendek (< -3 SD), normal (-3 SD sampai 97), dan tinggi (> 97 SD)37 Terkadang umur secara akurat sulit didapatBB/TB (Berat Badan menurut Tinggi Badan) Memberikan informasi pertumbuhan dan status gizi pada seorang anak, lebih akurat dalam mengklasifikasikan status gizi pada anak, untuk skrining anak sehat maupun pada anak malnutrisi energi protein. Diinterpretasikan menjadi BB kurang (< -5 SD), BB normal (-5 SD sampai 95 SD), dan BB lebih (> 95 SD). Baku acuan (data reference)Terdapat dua jenis baku acuan, yaitu lokal dan internasional. Ada berbagai macam baku acuan internasional seperti Tanner, Harvard, atau NCHS. Indonesia menggunakan baku acuan internasional WHO-NCHS zscoreAda 2 cara penghitungan status gizi dengan cara Z-score, yaitu:1. Bila Nilai Riel hasil pengukuran Nilai Median BB/U, TB/U, atau BB/TB, maka rumusnya:

2. Bila Nilai Riel hasil pengukuran Nilai Median BB/U, TB/U, atau BB/TB, maka rumusnya:

Catatan:1) Anak dengan rentang tersebut sangat tinggi. Tinggi badan jarang menjadi masalah, kecuali jika tinggi badan bertambah sangat berlebihan karena dapat mengindikasikan adanya suatu masalah endokrin. Jika anak dengan rentang tersebut diduga mengalami gangguan endokrin, dianjurkan untuk dilakukan penilaian status gizi sesegera mungkin.2) Anak dengan berat badan terhadap umur yang turun pada rentang tersebut mungkin memiliki masalah pertumbuhan tetapi lebih baik menilai berdasarkan BB/PB atau BMI/U.3) Z-score > 1,0 SD menunjukkan adanya berbagai kemungkinan resiko lain yang terjadi. Kecenderungan letak pada persentil 2 menunjukkan resiko yang lebih nyata.4) Anak dengan perawakan pendek atau pendek sekali dapat menjadi overweight.5) Menunjukkan kecenderungan berat badan yang sangat rendah pada modul pelatihan dalam IMCI. (Integrated Management of Childhood Illness in-service training WHO,Geneva,1997)Grafik pertumbuhan (growth chart)Beberapa jenis grafik pertumbuhan tersedia untuk membandingkan BB, TB, dan LK dalam suatu populasi berdasarkan umur dan jenis kelamin. Anak normal dengan anak yang memiliki kelainan tertentu memiliki grafik pertumbuhan yang berbeda. Grafik pertumbuhan anak normal CDC tahun 2000 memiliki perbedaan dengan grafik pertumbuhan WHO tahun 2006. Hasil yang ditunjukkan pada grafik pertumbuhan CDC adalah subjek penelitian lebih berat dan pendek dibandingkan standar dari WHO. Perbedaan metodologi dan jumlah subjek yang diambil pada umur muda dalam pembuatan grafik pertumbuhan WHO menghasilkan grafik yang mulai lebih cepat dan lebih panjang dibandingkan grafik CDC. Oleh sebab itu, grafik pertumbuhan WHO tampaknya dapat mengikuti pola perubahan pertumbuhan yang cepat pada bayi.2) Metode secara tidak langsungMetode ini disebut tidak langsung karena tidak menilai individu secara langsung, namun penilaian terhadap status gizi dilakukan dengan melihat data statistik kesehatan.3) Metode dengan melihat variabel ekologi.Pengukuran terhadap faktor ekologi diperlukan untuk mengetahui penyebab malnutrisi sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi pada masyarakat. Beberapa faktor ekologi diantaranya adalah faktor sosial ekonomi, faktor yang berhubungan dengan makanan, aspek kesehatan, faktor demografi, politik dan kebijakan, budaya, serta geografi dan iklim.

Contoh makanan yang direkomendasikan untuk bayi 0-12 bulanKebutuhan Kalori: 0-3 bulan 116kcal./kg./d 3-12 bulan- 100kcal./kg./dREKOMENDASI PEMBERIAN MAKAN PADA BAYIUSIA 0-6 BULAN:HANYA ASI (ASI EKSKLUSIF) ATAU DITAMBAH PASI BILA ASI TIDAK MENCUKUPI, JUMLAH ASI+PASI SEKITAR 750-800 CC PERHARI,MAKANAN TAMBAHAN DIBERIKAN USIA 6 BULAN.USIA 6- 8 BULAN:WAKTUDIETJUMLAH

05.00 06.00ASI SUSU FORMULA150-180 CC

08.00BUBUR SUSU6-9 SENDOK MAKAN (SDM)

11.00JUICE ATAU BUAH75-125 CC, 6-8 SDM

13.00NASI TIM SARING6-8 SDM

15.00ASI-SUSU FORMULA150-180 CC

16.00BISKUIT1-3 KEPING

18.00BUBUR SUSU, USIA 7 BULAN DIGANTI NASI TIM SARING6-8 SDM

21.00 22.00ASI SUSU FORMULA150-180 CC

22.00 06.00BILA BERAT BADAN NORMAL DAN JUMLAH MINUM SUSU SIANG HARI BANYAK (120-180) CC TIAP MNUM)SEBAIKNYA MALAM HARI TIDAK MINUM SUSUBILA BERAT BADAN KURANG, MINUM SUSU SIANG SEDIKIT (120 CC TIAP MINUM SUSU),DIANJURKAN MINUM SUSU MALAM HARI 2-3 KALI

USIA 9 12 BULAN :WAKTUDIETJUMLAH

05.00 06.00ASI SUSU FORMULA180 CC

08.00NASI TIM9-12 SDM

11.00JUICE ATAU BUAH125-180 CC, 9-12 SDM

13.00NASI TIM9-12 SDM

15.00ASI-SUSU FORMULA150-180 CC

16.00BISKUIT,AGAR-AGAR SUSU, HUNGKWE,BUAH ATAU SNACK LAINNYA1-3 KEPING

18.00NASI TIM9-12 SDM

21.00 22.00ASI SUSU FORMULA180 CC

22.00 06.00BILA BERAT BADAN NORMAL DAN JUMLAH MINUM SUSU SIANG HARI BANYAK (150-180 CC TIAP MNUM)SEBAIKNYA MALAM HARI TIDAK MINUM SUSUBILA BERAT BADAN KURANG, MINUM SUSU SIANG SEDIKIT (120 CC TIAP MINUM SUSU),DIANJURKAN MINUM SUSU MALAM HARI 2-3 KALI

JUMLAH SUSU DALAM SEHARI (ASI+PASI)BILA BERAT BADANNORMAL: 650 750 ml setiap hariBILA BERAT BADANKURANG: 800 900 ml setiap hari

PENTING HARUS DIKETAHUI : SEBAIKNYA JANGAN MEMBERI AIR PUTIH DALAM GELAS ATAU BOTOL,KARENA AIR PUTIH LEBIH SEGAR, BAYI AKAN LEBIH MEMILIH AIR PUTIH DIBANDINGKAN SUSU, AKIBATNYA ASUPAN SUSU AKAN BERKURANG, AIR PUTIH TIDAK BERGIZI SEHINGGA SERINGKALI MENGGANGGU KENAIKKAN BERAT BADAN (SULIT BAB, BIBIR KERING & LIDAH PUTIH BUKAN KARENA KURANG AIR PUTIH) CERMATI PERKEMBANGAN BERAT BADAN BAYI MELALUI GRAFIK BERAT BADAN SETIAP BULAN, WASPADAIKESULITAN MAKAN DAN GANGGUAN KENAIKKAN BERAT BADAN BAYI SETELAH USIA 6 BULANSERINGKALIDISEBABKAN KARENA KETIDAK COCOKAN AKIBAT PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN, GEJALA KETIDAK COCOKAN MAKANAN(REAKSI SIMPANG MAKANAN : ALERGI, INTOLERANSI, COELIAC):BAB 3 KALI PERHARI, SULIT BAB (NGEDEN) TIDAK TIAP HARI, FESES : BULAT, BERWARNA HITAM ATAU HIJAU TUA DAN BERBAU TAJAM, MUAL ATAU MUNTAH, AIR LIUR BERLEBIHAN (NGILER).TIDUR MALAM HARI SERING BOLAK-BALIK, GELISAH SEPERTI KEHAUSAN, MENANGIS ATAU MENGIGAU, SERINGKALI TERBANGUN, GANGGUAN KULIT : PUTIH SEPERTI PANU, BIANG KERINGAT, BISUL,KEMERAHAN DI SELANGKANGAN, BENTOL MERAH DAN MEMBEKAS HITAM SEPERTI DIGIGIT NYAMUK/SERANGGA, HIDUNG BUNTU, NAPAS BERBUNYI (GROK-GROK), BATUK RINGAN MALAM HARI BILABERAT BADAN NORMAL SEBAIKNYA TIDAK DIBERIKAN SUPLEMEN VITAMIN(KRN VITAMIN DAN MINERAL DARI ASI DAN PASI SUDAH MENCUKUPI) PEMBERIAN VITAMIN PADA BAYI MENINGKATKAN RESIKO ALERGI DAN ASMA DIKEMUDIAN HARI. DALAM KEADAAN TERTENTU ATAU BILA BERAT BADAN KURANG MUNGKIN BISA DITAMBAH SUPLEMEN VITAMIN YANG TIDAK BERAROMA RASA.(PUYER)

Jumlah Takaran makan dan minum: Gunakan daftar ukuran melayani di bawah ini untuk mengukur jumlah makanan dan cairan. 1-1/2 cangkir (12 ons) cairan adalah ukuran soda-pop bisa. 1 cangkir (8 ons) makanan adalah ukuran dari segelintir besar. 1/2 cangkir (4 ons) makanan adalah sekitar setengah dari segelintir besar. 2 sendok makan (sdm) adalah sekitar ukuran kenari besar. sendok makan (sdm) adalah tentang ukuran ujung jempol (dari lipatan terakhir). 1 sendok teh (sdt) adalah tentang ukuran ujung jari kelingking (dari lipatan terakhir).Jumlah Minum FormulaUsia (bulan)Jumlah Per kali minum (ounces)Jumlah per 24 jamJumlah Total per 24 jam

0-1 bulan3-4618-24

1-2 bulan3-5618-30

2-3 bulan4-6520-30

4-5 bulan5-7525-35

6-7 bulan7-8428-32

8-12 bulan8324

Menu Harian bagi bayiASI atau susu formula bayi: ASI atau susu formula bayi adalah makanan hanya dibutuhkan oleh bayi sehat yang paling sampai mereka 4-6 bulan. Susu sapi atau produk susu lainnya tidak boleh diberikan sampai setidaknya satu tahun. Ginjal bayi Anda tidak dapat menangani protein tinggi dan kandungan mineral baik sampai usia tersebut.Jumlah Takaran ASI atau Susu Formula 0-3 bulan: 18-32 ons 4-6 bulan: 28-40 ons 7-9 bulan: 24-36 ons 10-12 bulan: 18-30 onsSereal dan makanan bertepung lain: Beras sereal bayi adalah gandum hanya menyarankan sebelum usia enam bulan. Biji-bijian serealia lain seperti gandum, barley, oat dan dapat diberikan setelah usia 6 bulan. 0-3 bulan: Tidak ada 4-6 bulan: 1/4-1/2 cangkir sereal (campuran) 7-9 bulan: porsi cangkir 1-02 Januari / 2, termasuk pure kentang, pasta, nasi, roti, kerupuk, roti bakar, roti, muffin yang lembut 10-12 bulan: 3-4 1/2 porsi cangkirBuah-buahan 0-3 bulan: Tidak ada 4-6 bulan: 1/4-1/2 cangkir bubur 7-12 bulan: buah-buahan segar 1/2-1 cangkir bubur, kaleng, atau lunak, seperti pisangJus 0-4 bulan: Tidak ada 5-8 bulan: 1/4-1/2 cangkir 9-12 bulan: 1/2 cangkir Daging, unggas, telur, ikan, kacang kering yang dimasak, selai kacang 0-5 bulan: Tidak ada 6-8 bulan: 1-2 sendok makan bubur 9-12 bulan: 1/4-1/2 cangkir (termasuk cottage dan keju biasa, ikan, telur, potongan kecil daging empuk, atau daging cincang.)Plain yoghurt 0-5 bulan: Tidak ada 6-12 bulan: 1-2 sendok makan / hari setelah 6 bulan usiaAir: Sebagian besar bayi mendapatkan air yang mereka butuhkan dari ASI, formula, atau jus. Dalam iklim yang sangat panas meskipun, mereka mungkin perlu 1/2 sampai 1 cangkir sehari untuk menebus kerugian. 0-5 bulan: Tidak diperlukan kecuali pada saat cuaca sangat panas, atau jika bayi mengalami diare. 6-12 bulan: Sesering bayi akan minum.SUPLEMEN UNTUK BAYI:Periksa dengan dokter Anda atau pengasuh sebelum memberikan suplemen pada daftar di bawah ini untuk bayi Anda. Kebutuhan mereka akan tergantung pada diet mereka. Besi Dari 4 sampai 12 bulan bayi membutuhkan sekitar 1 miligram (mg) per kilogram ( 2,2 berat badan), atau 10 mg per hari paling banyak. Sertakan semua formula dan sereal dalam asupan zat besi setiap hari.Vitamin D Mungkin diperlukan jika bayi tidak terkena sinar matahari. 300 IU per hari selama 0-6 bulan 600 IU per hari selama 6-12 bulanFluorida Mungkin diperlukan jika pasokan air rendah fluoride. Periksa dengan Anda peduli untuk pemberi dosis fluoride dan nama produk untuk membeli.Vitamin B12 Mungkin dibutuhkan oleh bayi vegan (vegetarian ketat) ibu. Periksa dengan pengasuh Anda untuk dosis dan produk untuk membeli. Perawatan Perjanjian Anda berhak untuk membantu merencanakan perawatan anak Anda. Untuk membantu dengan rencana ini, Anda harus belajar tentang kesehatan diet anak Anda. Anda kemudian dapat membahas pilihan pengobatan dengan pengasuh Anda. Bekerja dengan mereka untuk memutuskan apa perawatan akan digunakan untuk mengobati anak

Daftar pustaka:Ambarwani.2008.Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Esklusif.Journal suhuf Vol. 2 (3), hal 55-64.Albar, H.2004. Makanan pendampingASI. Cermin DuniaKedokteran. no. 145, hal. 51-55.Pawenrusi, E, P. 2011. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Asi Esklusif Di Kelurahan Tamamaung Kota Maskassar. Media Gizi Pangan, 9 (1) hal.41-45.Soeditama, A,D. 2002. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid 1. Jakarta: Dian Rakyat.Nicholls D, Bryant-Waugh R. Eating disorders of infancy and childhood: definition, symptomatology, epidemiology, and comorbidity. Child Adolesc Psychiatr Clin N Am. 2009;18(1):17-30Lubis G. Masalah makan pada anak. Majalah Kedokteran Andalas (Volume 29). 2005 Januari-Juni.Mexitalia M, Nasar SS. Makanan Pendamping ASI. Dalam: Sjarif DR, Lestari ED, Mexitalia , Nasar SS,penyunting. Buku ajar nutrisi pediatrik dan penyakit metabolik. Cetakan Pertama. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2011. p. 117-26.Nicholls DE, Lynn R, Viner RM. Childhood eating disorders. British national surveillance study. British Journal of Psychiatry. 2011; 198: 295-301.Meikawati W, Hersoelistyorini W. Hubungan karakteristik ibu dan tingkat sosial ekonomi keluarga terhadap kasus gizi buruk pada balita di Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang. Continuing medical and health education, 2008; 1(1):148-57.