tugas bktk bab 1
DESCRIPTION
bktkTRANSCRIPT
1. Kriteria pemilihan bahan konstruksi kimia dibagi menjadi 3 antara lain:
a. Biaya
Yang termasuk dalam hal biaya adalah banyaknya bahan mentah
yang digunakan untuk menghasilkan produk. Biaya disini antara lain biaya
awal dari pemilihan alat industri dimana biaya alatnya berdasarkan
material konstruksi dari alat industri itu sendiri,m sampai tahan dalam
beberapa lama alat industri tersebut juga mempengaruhi cost industri
dalam jangka waktu setahun, lima tahun bahkan 10 tahun. Biaya produksi
produknya serta biaya perawatannya. Tabel dibawah ini menunjukkan
biaya dari bahan konstruksi kimia untuk alat industri atau alat prosesnya.
Suatu indikasi dari biaya penggunaan logam suatu industri dalam
suatu alat industri diberikan pada tabel 7.5 (reference : Coulson &
Richard’s Chemical Engineering Vol 6, Chemical Engineering process):
Nilai dari material yang digunakan akan bergantung pada material
density dan strength (design stress) dan hal tersebut diperhitungkan juga
dengan biaya material konstruksinya. Hubungan antara material density,
strength dan biaya material konstuksinya sesuai dengan persamaan
dibawah ini :
Peringkat dihitung biayanya, relatif terhadap rating untuk baja ringan
(karbon rendah), ditunjukkan pada Tabel 7.6. Bahan dengan design stress
yang relatif tinggi, seperti paduan stainless dan rendah baja, dapat lebih
efisien digunakan daripada baja karbon. Biaya relatif peralatan yang
terbuat dari bahan yang berbeda akan tergantung pada biaya fabrikasi,
serta biaya dasar materi. Kecuali bahan tertentu memerlukan teknik
fabrikasi khusus, biaya relatif peralatan jadi akan lebih rendah dari bare
relative material cost. Sebagai contoh, biaya yang harus dikeluarkan dari
stainless steel storage tank akan menjadi 2 sampai 3 kali dari biaya yang
harus dikeluarkan pada carbon steel storage tank, sedangkan biaya relatif
dari logam adalah antara 5 sampai 8. Jika laju korosi seragam, maka materi
yang optimal dapat dipilih dengan menghitung tahunan biaya untuk bahan
kandidat yang mungkin. Biaya tahunan akan tergantung pada ketahanan
alat industrinya, dihitung dari laju korosi, dan biaya pembelian peralatan.
Dalam situasi tertentu, mungkin terbukti lebih ekonomis untuk
menginstal bahan yang lebih murah dengan tingkat korosi yang tinggi dan
sering menggantinya; ketimbang memilih lebih bahan yang lebih tahan
lama tetapi dengan material yang mahal. Strategi ini hanya akan
dipertimbangkan untuk peralatan yang relative sederhana dengan biaya
fabrikasi rendah, dan di mana premature failure tidak akan menyebabkan
bahaya yang serius. Misalnya, baja karbon dapat ditentukan untuk limbah
cair baris di tempat stainless steel, menerima kebutuhan kemungkinan
untuk penggantian. Pipa Tebal dinding akan dipantau in situ sering untuk
menentukan kapan pengganti dibutuhkan.
Semakin mahal, ketahanan korosi, campuran logam sering digunakan
sebagai cladding pada baja karbon. Jika piring tebal diperlukan untuk
kekuatan struktural, untuk tekanan vessel makan penggunaan material clad
secara substansial dapat mengurangi biaya.
b. Ketersediaan
Yang dimaksud dengan ketersedian disini adalah sumber daya.
Beberapa faktor sumber daya yang perlu dikaji adalah:
1) Sumber daya alam yang terkait dengan keetrsedian bahan baku
utama maupun bahan baku pembantu. Dimana yang perlu dikaji
adalah segi kualitas dan kuantitasnya.
2) Sumber daya yang terkait dengan sarana dan prasarana pendukung
antara lain meliputi ketersediaan dan kemampuan jalan raya, jalan
kereta api dan pelabuhan ini terkait dengan masalah transportasi baik
saat tahap konstruksi dimana perlu sarana transportasi material dan
peralatan pabrik sampai tahap operasi untuk transportasi material dan
peralatan pabrik sampai tahap operasi untuk transportasi bahan baku
dan produk. Juga perlu diketahui ada tidaknya jaringan listrik umum
telepon umum yang nantinya dibutuhkan untuk administrasi
perusahaan maupun karyawan.
3) Sumber daya manusia juga perlu diperhitungkan khususnya apabila
pabrik memerlukan jumlah karyawan yang banyak dengan
spesifikasi tertentu. Sumber daya manusia ini akan berbeda
kualifikasinya saat tahap konstruksi dengan saat tahap produksi titik
ujungnya adalah biaya pengadaan tenaga kerja.
c. Sifat-sifat umum bahan
Sifat suatu bahan tergantung dari penyusunnya. Sifat-sifat bahan
meliputi kekuatan, kelenturan, ketahanan terhadap air atau api, hangat,
halus atau kasar, dan juga kekakuan. Suatu benda dibuat berdasarkan sifat-
sifat bahan tersebut.
Secara umum sifat-sifat bahan dibagi menjadi tiga yaitu:
Sifat mekanik
Sifat thermal
Sifat listrik
2. Sifat-sifat umum bahan yaitu:
a. Sifat mekanik
Sifat mekanik adalah salah satu sifat yang terpenting, karena sifat
mekanik menyatakan kemampuan suatu bahan (seperti komponen yang
terbuat dari bahan tersebut) untuk menerima beban/ gaya/ energi tanpa
menimbulkan kerusakan pada bahan/ komponen tersebut. Seringkali bila
suatu bahan mempunya sifat mekanik yang baik tetapi kurang baik pada
sifat yang lain, maka diambil langkah untuk mengatasi kekurangan
tersebut dengan berbagai cara yang diperlukan. Misalkan saja baja yang
sering digunakan sebagai bahan dasar pemilihan bahan. Baja mempunyai
sifat mekanik yang cukup baik, dimana baja memenuhi syarat untuk suatu
pemakaian tetapi mempunyai sifat tahan terhadap korosi yang kurang baik.
Untuk mengatasi hal itu seringkali dilakukan sifat yang kurang tahan
terhadap korosi tersebut diperbaiki dengan cara pengecatan atau
galvanising, dan cara lainnya. Jadi tidak harus mencari bahan lain seperti
selain kuat juga harus tahan korosi, tetapi cukup mencari bahan yang
syarat pada sifat mekaniknya sudah terpenuhi namun sifat kimianya
kurang terpenuhi.
Berikut adalah beberapa sifat mekanik yang penting untuk diketahui:
regangan (strain), e adalah besar deformasi persatuan panjang.
tegangan (stress), S ialah gaya persatuan luas. Selama deformasi bahan
menyerap energi sebagai akibat adanya gaya yang bekerja sepanjang
jarak deformasi.
kekuatan (strength) ialah ukuran besar gaya yang diperlukan untuk
mematahkan atau merusak bahan.
keuletan (ductility) ialah besar regangan permanen sebelum
perpatahan.
ketangguhan (thoughness) ialah jumlah energi yang diserab bahan
sampai terjadi perpatahan.
kekerasan (hardness) ialah ketahanan bahan terhadap penetrasi pada
permukaannya.
Beberapa sifat mekanik diatas juga dapat dibedakan menurut cara
pembebanannya, yaitu:
Sifat mekanik statis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban statis
yang besarnya tetap atau bebannya mengalami perubahan yang lambat.
Sifat mekanik dinamis, yaitu sifat mekanik bahan terhadap beban
dinamis yang besar berubah–ubah, atau dapat juga dikatakan mengejut.
b. Sifat thermal
Sifat termal bahan adalah perubahan sifat yang berkaitan dengan
suhu. Sifat termal ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu :
Kandungan Uap Air. Apabila suatu benda berpori diisi air, maka akan
berpengaruh terhadap konduktifitas termal. Konduktifitas termal yang
rendah pada bahan insulasi adalah selaras dengan kandungan udara
dalam bahan tersebut.
Suhu
Pengaruh suhu terhadap konduktifitas termal suatu bahan adalah kecil,
namun secara umum dapat dikatakan bahwa konduktifitas termal akan
meningkat apabila suhu meningkat.
Kepadatan dan Porositas
Konduktifitas termal berbeda pengaruh terhadap kepadatan, apabila
pori-pori bahan semakin banyak maka konduktifitas termal rendah.
Perbedaan konduktifitas termal bahan dengan kepadatan yang sama
akan tergantung pada perbedaan struktur yang meliputi ukuran,
distribusi, hubungan pori dan lubang.
Sifat termal bahan dikaitkan dengan perpindahan kalor. Perpindahan
kalor ada 2 jenis, yaitu :
o Keadaan tetap (steady heat flow)
o Keadaan berubah (transien heat flow)
c. Sifat listrik
Berdasarkan sifat listriknya, material/ bahan dikelompokkan menjadi
3 sebagai berikut:
Konduktif – jika resistansinya < 105 ohm ; disini elektron mudah
bergerak atau mengalir, jadi netralisasi dapat dilakukan dengan mudah
dengan cara grounding. Contoh : logam dan tubuh manusia.
Insulatif – jika resistansinya > 1011 ohm ; elektron bisa dikatakan tak
dapat bergerak, jadi netralisasi hanya mungkin dilakukan dengan
ionisasi. Contoh: plastik dan karet. Dari pengukuran tribocharging, kita
bisa menentukan apakah muatan listrik mudah ditimbulkan pada bahan
tersebut – jika tidak mudah membangkitkan muatan (atau muatan yang
dihasilkan cukup rendah), maka bahan itu dapat dikatakan sebagai
anti-statik.
Statik disipatif – resistansi di antara 105 sampai 1011 ohm; disini,
elektron dapat bergerak tetapi lambat, jadi perlu diketahui parameter
decay time. Untuk mengetahui berapa cepat grounding dapat
menetralisasi muatan. Pengukuran tribocharging juga perlu dilakukan
untuk mengetahui apakah bahan tersebut anti-statik atau tidak.
Umumnya bahan yang masuk kategori statik disipatif adalah bahan
buatan, artinya memang khusus dibuat untuk mempunyai resistansi
tertentu, misalnya bahan dasarnya adalah insulatif tapi diberi tambahan
karbon dalam kadar tertentu untuk membuatnya bersifat static
disipatif. Jika kadarnya berlebih, bahan juga bisa bersifat konduktif.
3. Material Teknik
Material teknik dapat diklasifikasikan menjadi 5 yaitu:
a. Logam
Jenis material teknik yang dipakai secara luas dalam teknologi
modern adalah baja. Baja adalah material logam yang dapat dipakai secara
fleksibel dan mempunyai beberapa karakteristik. Material ini kuat dan siap
dibentuk menjadi bermacam-macam keperluan teknik. Material ini
berspektrum luas dan mempunyai kemampuan berdeformasi secara
permanen yang merupakan modal penting dalam menentukan harga
tegangan luluh pada berbagai beban.
Berbagai material logam tidak dalam bentuk murni dipakai dalam
teknik, tetapi dipakai dalam bentuk paduan, misalnya : paduan besi dan
baja (dari Fe), aluminium (Al), magnesium (Mg), titanium (Ti), nikel (Ni),
paduan seng (Zn) dan tembaga (Cu) (perunggu).
b. Keramik
Al2O3 adalah material teknik yang disebut keramik, atau Aluminium
oksida (Al2O3) mempunyai 2 keunggulan. Pertama, Al2O3 stabil secara
kimia dalam lingkungan yang beraneka ragam, karena Al akan di oksidasi.
Pada kenyataannya hasil reaksi oksidasi dari aluminium akan memberikan
aluminium oksida yang lebih stabil. Kedua, keramik Al2O3 mempunyai
titik lebur lebih tinggi (2020oC) daripada logam Al (660o). Hal ini
membuat Al2O3 sukar lebur dan dipakai secara luas dalam industri
peleburan.
Contoh material keramik yang lain yang banyak dipakai adalah
magnesium oksida (MgO) dan silika (SiO2). Material keramik ini sering
dipadukan dengan aluminium oksida (Al2O3) untuk mendapatkan sifat
yang lebih baik. Material keramik silikon nitrida Si3N4 dapat diurai
menjadi keramik oksida yang penting. Selanjutnya, material keramik yang
berdaya jual tinggi adalah keramik yang mempunyai gabungan unsur
antara satu unsur logam dan satu unsur bukan logam (C, N, O, P, S ).
Logam dari keramik mempunyai ciri susunan yang sama pada skala
atomik. Susunannya kristalin, artinya atom-atomnya tertumpuk dalam
sebuah keteraturan atau pola yang berulang. Perbedaan antara bahan
logam dan keramik adalah pada material keramik dengan pengolahan yang
sederhana dan bersih dapat dibuat dalam bentuk nonkristalin, sehingga
atom-atom tertumpuk atau tersusun dalam ketidakteraturan atau pola yang
acak.
c. Polimer
Polimer merupakan material hasil teknologi modern yang
mempunyai karakteristik lebih banyak dari pada material yang lain. Bahan
buatan ini merupakan cabang khusus dari kimia organik. Plastik adalah
bahan murah yang dapat dibentuk dari beberapa polimer selama fabrikasi.
Mer dalam sebuah polimer adalah sebuah molekul hidrokarbon tunggal
seperti etilen (C2H4). Polimer adalah molekul rantai panjang yang
mengandung beberapa ikatan mer. Polimer yang umum dalam dunia
perdagangan adalah polietilen -(C2H4 ) dengan harga n berkisar antara 100
sampai 1000. Beberapa polimer penting (termasuk polyethylene) adalah
campuran sederhana dari hidrogen dan karbon. Beberapa yang lain
mengandung oksigen, misalnya: acrylic, nitrogen (nylon), fluorine
(fluoroplastic), dan silikon (silicone). Polimer mempunyai sifat ringan,
murah dan mampu menggantikan logam dalam aplikasi desain struktur.
d. Komposit
Material komposit terdiri dari lebih dari satu tipe material dan
dirancang untuk mendapatkan kombinasi karakteristik terbaik dari setiap
komponen penyusunnya. Pada dasarnya, komposit dapat didefinisikan
sebagai campuran makroskopik dari serat dan matriks. Serat merupakan
material yang (umumnya) jauh lebih kuat dari matriks dan berfungsi
memberikan kekuatan tarik. Sedangkan matriks berfungsi untuk
melindungi serat dari efek lingkungan dan kerusakan akibat benturan.
Serat kaca (glass fibre) adalah material yang umum digunakan
sebagai serat. Namun, teknologi komposit saat ini telah banyak
menggunakan karbon murni sebagai serat. Serat karbon memiliki kekuatan
yang jauh lebih baik dibanding serat kaca tetapi biaya produksinya juga
lebih mahal. Komposit dari serat karbon memiliki sifat ringan dan juga
kuat. Komposit jenis ini banyak digunakan untuk struktur pesawat terbang,
alat-alat olahraga, dan terus meningkat digunakan sebagai pengganti
tulang yang rusak. Selain serat kaca, polimer yang biasanya menjadi
matriks juga dapat dipakai sebagai serat atau penguat. Contohnya, kevlar
merupakan serat polimer yang sangat kuat dan dapat meningkatkan
toughness dari material komposit. Kevlar dapat digunakan sebagai serat
dari produk komposit untuk struktur ringan yang handal, misalnya bagian
kritis dari struktur pesawat terbang. Sebenarnya, material komposit
bukanlah pengguaan asli dari kevlar. Kevlar dikembangkan untuk
pengganti baja pada ban radial dan untuk membuat rompi atau helm anti
peluru.
Sedangkan untuk matriks, kebanyakan material komposit modern
menggunakan plastik thermosetting, yang biasanya disebut resin. Plastik
adalah polimer yang mengikat serat dan membantu menentukan sifat fisik
dari material komposit yang dihasilkan. Plastik termosetting berwujud cair
tetapi akan mengeras dan menjadi rigid ketika dipanaskan. Plastik ini
memiliki tahanan terhadap serangan zat kimia yang baik meskipun berada
pada lingkungan ekstrim. Untuk tujuan khusus, digunakan matriks dari
keramik, karbon dan logam. Contohnya, keramik digunakan untuk
material komposit yang didesain bekerja pada temperatur sangat tinggi dan
karbon digunakan untuk produk yang menerima gaya gesek seperti
bearing dan gir.
Pada material komposit dikenal istilah lamina dan laminate. Lamina
adalah satu lembar komposit dengan satu arah serat tertentu, sedangkan
laminate adalah gabungan beberapa lamina. Laminate dibuat dengan cara
memasukkan pre-preg lamina ke dalam autoclave selama selang waktu
tertentu dan dengan tekanan serta temperatur tertentu pula. Auroclave
adalah suatu alat semacam oven bertekanan untuk menggabungkan lamina.
Dibanding dengan material konvensional keunggulan komposit antara lain
yaitu memiliki kekuatan yang dapat diatur (tailorability), tahanan lelah
(fatigue resistance) yang baik, tahan korosi, dan memiliki kekuatan jenis
(rasio kekuatan terhadap berat jenis) yang tinggi.
Manfaat utama dari penggunaan komposit adalam mendapatkan
kombinasi sifat kekuatan serta kekakuan tinggi dan berat jenis yang
ringan. Dengan memilih kombinasi material serat dan matriks yang tepat,
kita dapat membuat suatu material komposit dengan sifat yang tepat sama
dengan kebutuhan sifat untuk suatu struktur tertentu dan tujuan tertentu
pula. Penerbangan modern, baik sipil maupun militer, adalah contoh
utamanya. Keduanya akan menjadi sangat tidak efisien tanpa adanya
material komposit. Material komposit canggih kini telah umum digunakan
pada bagian sayap dan ekor, propeller, bilah rotor, dan juga struktur
internal pesawat terbang. Selain aplikasi di industri dirgantara, dewasa ini
material komposit telah banyak juga digunakan untuk badan mobil F1,
alat-alat olahraga, struktur kapal dan industri migas. Hambatan dalam
aplikasi material komposit umumnya adalah soal biaya. Meskipun sering
kali proses manufaktur material komposit lebih efisien, namun material
mentahnya masih terlalu mahal. Material komposit masih belum bisa
secara total menggantikan material konvensional seperti baja, tetapi dalam
banyak kasus kita memiki kebutuhan akan hal itu. Tidak diragukan,
dengan teknologi yang terus berkembang, pengunaan baru dari material
komposit akan bermunculan.
e. Semikonduktor
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik
yang berada di antara insulator dan konduktor. Sebuah semikonduktor
bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada
temperatur ruangan besifat sebagai konduktor Bahan semikonduksi yang
sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena
konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain
(biasa disebut materi doping).
Untuk informasi bagaimana semikonduktor digunakan sebagai alat
elektronik. Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam
elektronik adalah sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah
cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian.
Ketidakmurnian ini disebut dopant. Doping sejumlah besar ke
semikonduktor dapat meningkatkan konduktivitasnya dengan faktor lebih
besar dari satu milyar. Dalam sirkuit terpadu modern, misalnya,
polycrystalline silicon didop-berat seringkali digunakan sebagai pengganti
logam.
Semikonduktor dengan properti elektronik yang dapat diprediksi dan
handal diperlukan untuk produksi massa. Tingkat kemurnian kimia yang
diperlukan sangat tinggi karena adanya ketidaksempurnaan, bahkan dalam
proporsi sangat kecil dapat memiliki efek besar pada properti dari material.
Kristal dengan tingkat kesempurnaan yang tinggi juga diperlukan, karena
kesalahan dalam struktur kristal (seperti dislokasi, kembaran, dan retak
tumpukan) mengganggu properti semikonduktivitas dari material.
Retakan kristal merupakan penyebab utama rusaknya perangkat
semikonduktor. Semakin besar kristal, semakin sulit mencapai
kesempurnaan yang diperlukan. Proses produksi massa saat ini
menggunakan ingot (bahan dasar) kristal dengan diameter antara empat
hingga dua belas inci (300 mm) yang ditumbuhkan sebagai silinder
kemudian diiris menjadi wafer. Karena diperlukannya tingkat kemurnian
kimia dan kesempurnaan struktur kristal untuk membuat perangkat
semikonduktor, metode khusus telah dikembangkan untuk memproduksi
bahan semikonduktor awal. Sebuah teknik untuk mencapai kemurnian
tinggi termasuk pertumbuhan kristal menggunakan proses Czochralski.
Langkah tambahan yang dapat digunakan untuk lebih meningkatkan
kemurnian dikenal sebagai perbaikan zona. Dalam perbaikan zona,
sebagian dari kristal padat dicairkan. Impuritas cenderung berkonsentrasi
di daerah yang dicairkan, sedangkan material yang diinginkan mengkristal
kembali sehingga menghasilkan bahan lebih murni dan kristal dengan
lebih sedikit kesalahan. Dalam pembuatan perangkat semikonduktor yang
melibatkan heterojunction antara bahan-bahan semikonduktor yang
berbeda, konstanta kisi, yaitu panjang dari struktur kristal yang berulang,
penting untuk menentukan kompatibilitas antar bahan.
Sifat bahan dan kegunaannya
Berikut ini berbagai sifat bahan dan kegunaannya:
Bahan yang tidak tembus air. Bahan yang tidak tembus air antara lain
plastik, tanah liat yang dibakar, karet dan gelas (kaca). Air dikatakan tidak
akan merembes melalui bahan, itu karena sifatnya yang tidak tembus air.
Bahan yang tidak tembus air digunakan untuk berbagai keperluan yang
berhubungan dengan air.
Bahan yang menyerap air. Bahan yang menyerap air antara lain katun,
kain pel, kaos, dan kertas. Pada buku pelajaran kita, pasti kertas
sampulnya tidak sama dengan kertas halaman-halaman di dalamnya. Hal
ini karena sampul buku dilapisi dengan bahan yang lebih tahan air dan
minyak. Dengan demikian buku ini menjadi lebih terlindung.
Bahan yang tahan api. Bahan yang tahan api misalnya logam dan serta
asbes. Sifat tahan api berarti api tidak dapat membakar bahan itu.
Bahan yang lembut dan lentur. Bahan yang lembut dan lentur antara lain
katun, sutera, kapuk, busa, dan kulit. Sifat lembut dan lentur dibutuhkan
untuk memberi kenyamanan pada tubuh.
Bahan yang kuat dan keras. Bahan yang kuat dan keras misalnya logam,
batu, dan kayu. Sifat bahan ini berguna untuk menahan berat benda lain.
Bahan yang keras dan kuat dibutuhkan untuk membuat alat rumah tangga,
furnitur, dan bangunan.
Bahan yang keras dan lentur. Bahan yang keras dan lentur antara lain karet
dan per logam. Sebuah mobil tidak akan mudah tergelincir di jalan licin.
Hal ini disebabkan karena pada ban mobil tersebut terdapat bahan karet
yang dapat mencengkram jalan dengan kuat. Karena sifat karet itu maka
ban karet dapat menyangga bobot mobil yang amat berat, tetapi tahan
terhadap goncangan.
Bahan yang tembus pandang. Bahan yang tembus pandang adalah gelas
(kaca). Sifat ini berarti dapat dilalui cahaya. Dengan begitu, kita dapat
melihat keadaan di balik (belakang) bahan itu.
Beberapa material penting
a. Logam
- Baja
Baja paduan adalah baja paduan dengan berbagai elemen dalam jumlah
total antara 1,0% dan 50% berat untuk meningkatkan sifat mekanik.
Baja paduan dibagi menjadi baja paduan rendah (low alloy steel) dan
baja paduan tinggi (high alloy steel).
- Aluminium
Aluminium membentuk lapisan Al2O3 yang protektif bila ia
teroksidasi. Lapisan film ini tahan dalam suasana asam dan netral,
tetapi tidak tahan di lingkungan alkali. Logam ini banyak dipakai
untuk lingkungan udara terbuka yang banyak oksigennya. Produk
korosi aluminium, yaitu Al2O3 adalah transparan dan tidak beracun
sehingga logam aluminium dipakai untuk alat masak.
Logam aluminium murni adalah lunak. Untuk memperbaiki sifat
mekanisnya, aluminium dipadukan dengan logam-logam lain
membentuk alloy. Bahan-bahan alloy untuk aluminium adalah :Cr, Cu,
Si, Ti, dan lain-lain. Alloy Al dengan Cu membuat bahan jadi kuat dan
tahan tarikan.
- Tembaga
Tembaga (Cu) bersifat mudah menghantarkan panas, tahan korosi,
tahan terhadap lingkungan atmosfer. Logam Cu termasuk logam
mulia yang sulit terkorosi. Reaksi katodiknya bukan pelepasan
hidrogen. Artinya ia tidak dimakan asam, kecuali asam-asam
oksidator kuat, karena mengeluarkan oksigen oksidator, seperti H2SO4
pekat.
Alloy Cu sering dibuat dalam dua lapisan. Duplex metal adalah metal
yang terdiri dari dua lapisan yang berlainan. Contoh Duplex Metal
adalah metal pada alat HE untuk amoniak. Bahan HE untuk tube
bagian dalam adalah Cu, tetapi bahan HE untuk tube bagian luar yang
berhubungan dengan amoniak adalah baja biasa. Hal ini dilakukan
karena Cu tidak tahan amoniak. Alloy Cu tidak tahan terhadap korosi
erosi/abrasi.
b. Polimer
- Karet
- Plastik
c. Keramik
d. Komposit
- Beton bertulang
- Fiber glass
4. Perhitungan distribusi fasa menggunakan Hukum Lever
Prosedur lever rule (hukum tuas) biasanya digunakan untuk mencari
persen atau fraksi fase. Selain menggunakan hukum lever, digunakan juga
garis horizontal (tie line).Prosedur dari hukum tuas antara lain adalah sebagai berikut: Tarik garis horisontal pada temperatur yang diketahui. Diperoleh komposisi alloy keseluruhan, Co. Fraksi sebuah fase dihitung dengan mengambil panjang dari
komposisi alloy keseluruhan, Co, kebatas fase yang lainnya dan dibagi dengan panjang total tie line(panjang CL - Cα).
Fraksi fase yang lain dilakukan dengan cara yang sama. Jika diinginkan dalam persen, fraksi dikali 100. Jika komposisi dalam % berat,
makafraksi adalah fraksi massa (berat).
W l=S
R+S
W l=Cα−Co
C α−CL
dimana:
WL= fraksi berat fase L
Cα = komposisi fase α
CL= komposisi fase L
Co= komposisi keseluruhan
Sebagai contoh, lihat gambar 1
W l=42,5−35
42,5−31,5=0,68
Dengan cara yang sama untuk fase α :
W α=R
R+S
¿C o−CL
Cα−C L
¿ 35−31,542,5−31,5
=0 , 32
Gambar 1. Diagram fase tembaga-nikel
DAFTAR PUSTAKA
Ajim, N. 2015. Sifat-Sifat Bahan dan Kegunaannya. (Online) http://www.mikir
bae.com/2015/02/sifat-sifat-bahan-dan-kegunaannya.html. Diakses tanggal
20 Oktober 2015.
Anonim. 2011. Material Teknik. (Online) http://aw697488.blogspot.co.id/2011/05
/material-teknik.html. Diakses tanggal 20 Oktober 2015.
Siregar, M. 2012. Bahan Konstruksi Teknik Kimia. (Online) http://newbe-for.blog
spot.co.id/2012/05/bahan-konstruksi-teknik-kimia.html. Diakses tanggal 20
Oktober 2015.