tugas baru biokimia

7
Analisis Lipid Pendahuluan Lipid adalah senyawa organic berminyakatau berlemak dengan sifat umum relative tidak larut dalam air, tetapi terlarut dalam pelarut non polar, seperti kloroform atau eter. Lipid netral seperti triasilgliserol, wax, dan lain-lain dapat diekstraksi dari sel dan jaringan menggunakan pelarut organic seperti kloroform, benzene, eter. Ekstraksi lipid membrane lebih efektif bila menggunakan pelarut organic polar seperti etanol atau methanol. Jenis lipid yang paling banyak adalah lemak atau triasilgliserol, yang merupakan bahan bakar utama bagi hampir semua organisme. Lemak disimpan dalam jaringan adipose, yang berfungsi sebagai insulator panas. Lipid non polar berperan sebagai insulator listrik, sehingga memungkinkan depolarisasi sel saraf bermielin. Pada umumnya lemak bila dibiarkan lama di udara akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak, karena mengalami proses hidrolisis yang menghasilkan asam lemak bebas. Asam lemak di alam sebagaian besar berikatan ester dengan komponen yang lain, terutama dalam bentuk lemak dan minyak. Sangat sedikit dalam bentuk asam lemak bebas. Berdasarkan kandungan ikatan rangkapnya asam lemak dapat dibedakan atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Proses oksidasi terhadap asam lemak tidak jenuh akan menambah bau dan rasa yang tidak enak. Kelarutan asam lemak dalam pelarut organic tergantung jumlah atom C asam lemaknya dan jumlah ikatan rangkap. Makin banyak ikatan rangkap makin mudah larut dalam air. Asam lemak dapat bereaksi dengan basa, membentuk garam. Garam natrium atau kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam air dan dikenal sebagai sabun (reaksi penyabunan).

Upload: deviana-gayatri

Post on 01-Jan-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

biochemistry

TRANSCRIPT

Page 1: tugas baru biokimia

Analisis Lipid

Pendahuluan

Lipid adalah senyawa organic berminyakatau berlemak dengan sifat umum relative tidak larut dalam air, tetapi terlarut dalam pelarut non polar, seperti kloroform atau eter. Lipid netral seperti triasilgliserol, wax, dan lain-lain dapat diekstraksi dari sel dan jaringan menggunakan pelarut organic seperti kloroform, benzene, eter. Ekstraksi lipid membrane lebih efektif bila menggunakan pelarut organic polar seperti etanol atau methanol.

Jenis lipid yang paling banyak adalah lemak atau triasilgliserol, yang merupakan bahan bakar utama bagi hampir semua organisme. Lemak disimpan dalam jaringan adipose, yang berfungsi sebagai insulator panas. Lipid non polar berperan sebagai insulator listrik, sehingga memungkinkan depolarisasi sel saraf bermielin.

Pada umumnya lemak bila dibiarkan lama di udara akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak, karena mengalami proses hidrolisis yang menghasilkan asam lemak bebas. Asam lemak di alam sebagaian besar berikatan ester dengan komponen yang lain, terutama dalam bentuk lemak dan minyak. Sangat sedikit dalam bentuk asam lemak bebas.

Berdasarkan kandungan ikatan rangkapnya asam lemak dapat dibedakan atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Proses oksidasi terhadap asam lemak tidak jenuh akan menambah bau dan rasa yang tidak enak. Kelarutan asam lemak dalam pelarut organic tergantung jumlah atom C asam lemaknya dan jumlah ikatan rangkap. Makin banyak ikatan rangkap makin mudah larut dalam air.

Asam lemak dapat bereaksi dengan basa, membentuk garam. Garam natrium atau kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam air dan dikenal sebagai sabun (reaksi penyabunan). Sabun kalium disebut sabun lunak dan digunakan sebagai sabun bayi. Asam lemak yang digunakan untuk sabun umumnya adalah asam palmitat atau asam stearate. Dalam industry, sabun tidak dibuat dari asam lemak tetapi langsung dari minyak yang berasal dari tumbuhan.

TUJUAN UMUM PRATIKUM :

Mengenal dan melakukan reaksi umum untuk identifikasi lipid Mengetahui sifat, kelarutan dan jenis lipid dalam suatu bahan Memahami prosedur umum ekstraksi, pemisahan dan identifikasi lipid dari sel/jaringan

1. KELARUTAN LEMAK DAN ASAM LEMAKTUJUAN : Mempelajari sifat kelarutan lemak

Page 2: tugas baru biokimia

ALAT DAN BAHAN :

Minyak goring, mentega cair, gliserol, alcohol panas, alcohol dingin, heksan, kloroform, air suling

PROSEDUR :

Uji Kelarutan

Siapkan 4 tabung reaksi yang bersih. Keempat tabung diisi dengan mentega (sebesar biji jagung), dipanaskan sampai cair di penangas. Pipetkan ke dalam tabung reaksi tersebut masing-masing secara berurut 3 ml alcohol panas, alcohol dingin, kloroform/heksan/eter/benzene, air suling. Kocok kuat-kuat, diamkan 5 menit. Amati tingkat kelarutan! Saring dengan kertas saring. Pelarut di kaca arloji diuapkan pada penangas air, amati besar dan intensitas bercak lipid: ulagi percobaan diatas dengan memakai minyak gliserol.

Tabel 2. Hasil Pengamatan Uji Kelarutan

Tabung 1 2 3 4Mentega cair(larut/tidak larut)

larut Tidak larut larut Tidak larut

Besar dan intensitas bercak (dalam urutan angka : 1, 2 dst)

2,4 cm (1) 3 cm (3) 2,5 cm (2) 3,2 cm (4)

Tabung 1 2 3 4Minyak(larut/tidak larut

larut Tidak larut larut Tidak larut

Besar dan intensitas bercak (dalam urutan angka : 1, 2 dst)

2 cm (1) 2,7 cm (3) 2,2 cm (2) 3,7 cm (4)

Tabung 1 2 3 4Gliserol(larut/tidak larut)

Larut Larut Tidak larut Larut

Besar dan intensitas bercak (dalam urutan angka : 1, 2 dst)

2,2 cm (1) 2,8 (3) 3,4 (4) 2,5 (2)

Catatan :

Kode intensitas : 1 = agak sedikit

2 = sedikit

Page 3: tugas baru biokimia

3 = sedang

4 = banyak

2. UJI AKROLEIN TUJUAN : Identifikasi gliserol

ALAT DAN BAHAN

Tabung reaksi, pipet tetes, reagen, minyak dan gliserol

PROSEDUR :

Bubuk kalium bisulfat (KHSO4) dimasukkan kedalam masing-masing tabung reaksi, setinggi ± 1 cm. Tabung pertama ditambahkan 10 tetes minyak, tabung kedua ditambahkan gliserol, tabung ketiga ditambahkan asam palmitat. Dipanaskan dengan api langsung, catat bau gas yang terbentuk. Hasil positif bila tercium bau menyengat.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Uji Akrolein

Perlakuan Hasil (bau gas) Keterangan1. Minyak Tidak berbau (-) tidak terdapat gliserol2. Gliserol Bau menyengat (+) terdapat gliserol3. Asam stearate Tidak berbau (-) tidak terdapat gliserol

3. UJI SAPONIN TUJUAN : Menentukan adanya saponin dalam suatu bahan dengan terbentuknya sabun (busa).

ALAT DAN BAHAN :

Beaker glass, tabung reaksi, pipet tetes, reagen, minyak, mentega cair.

PROSEDUR :

5 g mentega cair/minyak dididihkan dalam 100 ml aquades selama 5 menit, kemudian saring dalam keadaan panas. 10 ml larutan dimasukkan dalam tabung reaksi, ditambah 5 ml larutan KOH alcohol 0,5 mol/L, kocok kuat. Hasil positif jika terbentuk busa setinggi 1-10 cm yang stabil selama 10 menit dan tidak hilang dengan penambahan 1 tetes HCL 2 N. Note : 1 orang perwakilan kelompok untuk mengerjakan bersama.

4. UJI KETIDAKJENUHAN (IOD) TUJUAN :

Page 4: tugas baru biokimia

Menentukan ikatan rangkap dalam suatu bahan (asam lemak)

ALAT DAN BAHAN :

Tabung reaksi, pipet tetes, minyak, mentega, minyak sapi/ayam

PROSEDUR :

Masing-masing bahan sebanyak 1 g dimasukkan ke dalam tabung reaksi, dilarutkan dalam kloroform/eter/benzene/heksan. Tambahkan 2-3 tetes larutan iod. Kocok dan amati warna yang terjadi. Hilangnya warna pereaksi menunjukkan adanya ikatan rangkap.

5. UJI LIEBERMANN-BURCHAD TUJUAN : Mengetahui adanya kolesterol dalam suatu bahan

ALAT DAN BAHAN :

Tabung reaksi, pipet tetes, minyak, mentega, minyak sapi/ayam

PROSEDUR :

Masing-masing bahan sebanyak 10 mg dimasukkan ke dalam tabung reaksi, dilarutkan dalam 3 ml kloroform. Tambahkan 10 tetes asam asetat anhidrat dan 3 tetes asam sulfat pekat. Dicampur pelan-pelan. Amati perubahan warna. Hasil positif ditandai dengan perubahan warna merah menjadi biru, kemudian hijau.

Page 5: tugas baru biokimia

Tabel 4. Hasil Pengamatan Analisis Lipid

Reaksi Uji Hasil Pengamatan Kesimpulan

Uji SaponinTerbentuk busa yang tidak stabil, dimana saat diteteskan HCl 2 N, busa menghilang

(-) Saponin

Uji Iod

Minyak (mula : kuning)(akhir : kuning)

(+) ikatan rangkap

Mentega (mula : kuning)(akhir : kuning muda)

(-) ikatan rangkap

Minyak ayam (mula : kuning)(akhir : bening)

(+) ikatan rangkap

Uji Liebermann-Burchad

Minyak : dilarutkan dalam kloroform + 10 tetes asam asetat pekat dan H2SO4 pekat berubah warnanya : merah -> biru -> hijau

(+) mengandung kolesterol

Mentega : dilarutkan dalam kloroform + 10 tetes as.asetat pekat dan H2SO4 pekat tidak berubah warna

(-) mengandung kolesterol