tugas

3
9. Bayi nyaris tewas akibat perawat salah suntik obat Kejadian ini terjadi di Aceh pada bulan Desember 2013 yang lalu. Mariana (39) warga Gampong Meurandeh, Langsa Lama mulanya membawa bayinya yang baru berumur 34 hari ke RSUD Langsa setelah mendapat rujukan dari dr.Nursal akibat diare yang dialami sang anak. Malangnya, seorang perawat akademi kebidanan (akbid) yang masih praktek lapangan di rumah sakit tersebut, asal-asalan menyuntikkan obat ke infus anaknya. Akibatnya bayi tersebut mengalami muntah-muntah dan lemas serta perut kembung dan nyaris tewas. Perawat akbid tersebut ngotot memberikan ranitidin dan norages kepada bayi tersebut atas perintah perawat bakti berinisial CM. “Ternyata obat tersebut bukan buat anak saya, tapi pasien lain. Ini namanya malpraktek karena kesalahan yang fatal, Lihat kondisi anak saya saat ini lemas dan muntah-muntah terus,” tutur Mariana lagi yang juga bekerja sebagai perawat. Meskipun CM membantah dan terkesan tidak terima atas kasus ini namun tidakannya tetap merupakan pelanggaran terhadap instruksi dr. Nursal yang hanya menyuruh melakukan infus saja tanpa suntikan apapun. (Sumber: http://www.globalaceh.com/2013/12/perawat-rsud-langsa-diduga- lakukan.html dan http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/12/09/66830/perawa t-rsud-langsa-bantah-malpraktik/#.VSc20JOHhGA ) This incident occurred in Aceh in December 2013 ago. Mariana (39) citizen Gampong Meurandeh, Langsa Lama initially bring old baby

Upload: frank-syaifi-outsider-iii

Post on 10-Jul-2016

46 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas

9. Bayi nyaris tewas akibat perawat salah suntik obat

Kejadian ini terjadi di Aceh pada bulan Desember 2013 yang lalu. Mariana (39) warga Gampong Meurandeh, Langsa Lama mulanya membawa bayinya yang baru berumur 34 hari ke RSUD Langsa setelah mendapat rujukan dari dr.Nursal akibat diare yang dialami sang anak. Malangnya, seorang perawat akademi kebidanan (akbid) yang masih praktek lapangan di rumah sakit tersebut, asal-asalan menyuntikkan obat ke infus anaknya. Akibatnya bayi tersebut mengalami muntah-muntah dan lemas serta perut kembung dan nyaris tewas. Perawat akbid tersebut ngotot memberikan ranitidin dan norages kepada bayi tersebut atas perintah perawat bakti berinisial CM. “Ternyata obat tersebut bukan buat anak saya, tapi pasien lain. Ini namanya malpraktek karena kesalahan yang fatal, Lihat kondisi anak saya saat ini lemas dan muntah-muntah terus,” tutur Mariana lagi yang juga bekerja sebagai perawat. Meskipun CM membantah dan terkesan tidak terima atas kasus ini namun tidakannya tetap merupakan pelanggaran terhadap instruksi dr. Nursal yang hanya menyuruh melakukan infus saja tanpa suntikan apapun.

(Sumber: http://www.globalaceh.com/2013/12/perawat-rsud-langsa-diduga-lakukan.html dan http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2013/12/09/66830/perawat-rsud-langsa-bantah-malpraktik/#.VSc20JOHhGA)

This incident occurred in Aceh in December 2013 ago. Mariana (39) citizen Gampong Meurandeh, Langsa Lama initially bring old baby to the hospital 34 days after receiving a referral from Langsa dr.Nursal due to diarrhea were experienced by the child. Unfortunately, a nurse midwifery academy (Akbid) who still practices in the hospital field, carelessly injecting drugs into her infusion. As a result, the baby was vomiting and weakness and abdominal bloating and almost died. The nurse insisted Akbid give ranitidine and norages to nurse the baby on the orders of consecrated initials CM. "It turned out that the drug is not for my children, but other patients. It's called malpractice due to a fatal error, Check my child's condition is currently weak and vomiting continues, "said Mariana again who also works as a nurse. Although CM denied and was impressed not received on this case but tidakannya remains a violation of the instruction dr. Nursal were only told to do infusions without any injections

Pembahasan :

Page 2: tugas

Pertama dalam peristiwa ini terjadi di aceh yaitu daerah yang disebut ( serambi mekkah ), kedua peristiwa ini terjadi karena kesalahan medikasi ( medication error ) yaitu penggunaan obat tanpa adanya instuksi, berdasarkan kemungkinan yang ada beberapa penyebab terjadinya kejadian itu :

1. Kurangnya informasi yang ada pada perawat.2. Perawat belum menguasai kompetensinya.3. Dan belum mengetahui batasan seorang perawat.4. Tindakan yang di lakukan karena adanya tanda gejala yang membuat perawatan

melakukan tindakan tanpa istruksi.

Tindakan profesionalisme yang harus dilakukan apabila ada peristiwa ini adalah :1. Melakukan tindakan sesuai dengan instuksi apabila ada sesuatu harus di komukasikan

terlebih dahulu.2. Melakukan double cek pada setiap tindakan yang ada.3. Perawat harus mengetahui kompetensinya.

The first in this incident happened in Aceh is an area called ( porch mecca ) , both of these events occur because of errors medications ( medication error ) that the use of the drug in the absence instuksi , based on the possibility that there are several causes of the incident :1. Lack of information on nurse .2. Nurses have not mastered the competencies.3. And yet know the limits of a nurse .4. Actions undertaken for signs of symptoms that makes the treatment act without istruksi .

Professionalism action should be taken if there are these events are :1. To act in accordance with the instructions , if there is anything to be in komukasikan first.2. To double check on every action there .3. Nurses must know its competence .