tugas 4 (arling)

8/17/2019 Tugas 4 (Arling)

1/34

25

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Desain arsitektur pada Rumah Banjar tidak terlahir dengan sendirinya.

Tetapi dengan perkembangan lingkungan yang ada, kemudian membentuk

desain arsitektur pada Rumah Banjar secara bertahap. Mulai dari desain yang

simetris, pengaplikasian bentuk tubuh, dan filosofi lainnya. al ini tidak

hadir dengan sendirinya. Tetapi hadir sebagai dampak lingkungan yang ada.

Dengan lingkungan berupa ra!a dan tanah gambut, menjadikan desain

arsitektur pada Rumah Banjar berupa desain rumah panggung. "emudian

bentuk atap yang menjulang tinggi sebagai aplikasi suhu ektrim yang ada di

daerah tersebut. #ehingga membentuk berbagai desain yang unik dan

menjadi satu kesatuan yang menghasilkan karya arsitektur.

"emudian mengenai bahan bangunan yang dihadirkan berupa kayu

dengan berbagai jenis kayu unggul yang merupakan kekayaan sumber daya

hayati yang ada di daerah tersebut. Dan kekayaan hayati tersebut tidak

terdapat pada daerah di luar "alimantan. al ini menjadikan kekayaan hayati

tersebut menjadi harga yang mahal bagi desain arsitektur pada Rumah Banjar

tersebut.

#elanjutnya, ekosistem yang ada pada lingkungan arsitektur pada Rumah

Banjar tidak lepas dari budaya sungai yang merupakan akses utama sarana

transportasi masyarakat sekitar. #ejatinya sungai merupakan penghidupan

http://4.bp.blogspot.com/-hPGgb4CbQ9Y/UQc8SLcomPI/AAAAAAAAB10/temT3ad0fyI/s1600/Rumah+Adat+Banjar+Bubungan+Tinggi.jpg


2/34

25

bagi masyarakat Banjar dan tidak bisa dilepaskan dari sosial budaya

masyarakat Banjar.

ubungan timbal balik yang ada pada desain arsitektur pada Rumah

Banjar dan lingkungan sekitar dapat telihat dalam pengaplikasian rumah

panggung yang memiliki mutli fungsi sehingga tidak mengganggu akti$itas

yang sudah ada dan membentuk akti$itas lainnya. #ehingga mengadirkan

suatu timbal balik yang seimbang.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan permasalahannya,

yaitu %

&. 'elaskan keberadaan lingkungan sebagai fakta ekologi yang ada pada

(rsitektur Rumah Banjar)

2. 'elaskan keberadaan lingkungan sebagai sumber daya yang ada pada


*. 'elaskan keberadaan lingkungan sebagai fakta ekosistem yang ada pada


+. 'elaskan hubungan timbal balik antara (rsitektur Rumah Banjar dengan

lingkungannya)

C. TUJUAN

Dalam pembuatan makalah ini memiliki tujuan, yaitu %

&. Menjelaskan keberadaan lingkungan sebagai fakta ekologi yang ada pada

(rsitektur Rumah Banjar.

2. Menjelaskan keberadaan lingkungan sebagai sumber daya yang ada pada

(rsitektur Rumah Banjar.

*. Menjelaskan keberadaan lingkungan sebagai fakta ekosistem yang ada

pada (rsitektur Rumah Banjar.

+. Menjelaskan hubungan timbal balik antara (rsitektur Rumah Banjar

dengan lingkungannya.


3/34

25

BAB II

ISI

A. KEBERADAAN LINGKUNGAN SEBAGAI FAKTA EKOLOGI YANG

ADA PADA ARSITEKTUR RUMAH BANJAR

1. Geografi

#ecara geografis, "alimantan #elatan berada di bagian tenggara pulau

"alimantan, memiliki ka!asan dataran rendah di bagian barat dan pantai

timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh egunungan Meratus di

tengah.

. Kea!e"araga#a! $a%a&i

"alimantan #elatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran

rendah dan dataran tinggi. "a!asan dataran rendah kebanyakan berupa

lahan gambut hingga ra!a-ra!a sehingga kaya akan sumber


4/34

25

keanekaragaman hayati sat!a air ta!ar. "a!asan dataran tinggi sebagian

masih merupakan hutan tropis alami dan dilindungi oleh pemerintah.

'. S(#)er Da%a A*a#

"ehutanan% utan Tetap &*/.*&5 ha0, utan roduksi &.*25.12+ ha0,

utan indung &*/.*&5 ha0, utan "on$ensi *+3./&/ ha0 erkebunan%

erkebunan 4egara 22/.5+& ha0 Bahan alian% batu bara, minyak, pasir

k!arsa, biji besi, dll.

+. F(!g,i -a! e!gg(!aa! &a!a$

Tanah alu$ial yang didominasi struktur lempung adalah merupakan jenis

tanah yang mendominasi !ilayah "ota Banjarmasin. #edangkan batuan

dasar yang terbentuk pada cekungan !ilayah berasal dari batuan metaforf

yang bagian permukaan ditutupi oleh kerakal, kerikil, pasir dan lempung

yang mengendap pada lingkungan sungai dan ra!a.

enggunaan tanah khususnya di "ota Banjarmasin tahun 211* untuk lahan

pertanian seluas 2./62,6 ha, industri 273,6 ha, perusahaan **7,* ha, jasa

+36,+ ha dan tanah perumahan *.&*5,& ha. Dibandingkan dengan data

tahun-tahun sebelumnya lahan pertanian cenderung menurun, sementara

untuk lahan perumahan mengalami perluasan sejalan dengan peningkatan

kegiatan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. uas optimal Ruang

Terbuka ijau RT0 sebuah kota adalah *18 dari luas kota, sedangkan

kota Banjarmasin hanya memiliki &1 sampai &28 RT saja.

/. I"*i#

"ota Banjarmasin beriklim tropis dimana angin muson barat bertiup dari

Benua (sia mele!ati #amudera india menimbulkan musim hujan,

sedangkan angin dari Benua (ustralia adalah angin kering yang berakibat

adanya musim kemarau.

9urah hujan yang turun rata-rata per tahunnya kurang lebih 2.+11 mm

dengan fluktuasi tahunan berkisar antara &.611-*.511 mm, jumlah hari

hujan dalam setahun kurang lebih &51 hari dengan suhu udara yang sedikit

ber$ariasi, sekitar 26 :9.

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aluvial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Benua_Asiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Samudera_Hindiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Benua_Australiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Aluvial&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Benua_Asiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Samudera_Hindiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Benua_Australia


5/34

25

0. S(!gai

#ungai menjadi bagian yang tak terpisahkan dari "ota Banjarmasin

sehingga Banjarmasin mendapat julukan ;kota seribu sungai; meski sungai

yang mengalir di Banjarmasin tak sampai seribu. #ungai menjadi !adah

akti$itas utama masyarakat


6/34

25

hilir seperti Martapura dan Banjarmasin. Terlebih, untuk menga!etkan

kayu yang ada dilakukan dengan merendam balok-balok kayu tersebut ke

sungai-sungai untuk menjaga kekuatan kayu yang selanjutnya dijemur

terlebih dahulu.

#elain itu, sungai ini menyimpan berbagai keanekaragamaan

hayati seperti flora dan fauna. #eperti ikan abus, ikan #epat dan lainnya.

#elain menguntungkan juga ada yang merugikan, seperti eceng gondok di

daerah #ungai Buluh yang jumlahnya terlalu berlimpah dan tak seimbang

dengan alam yang ada. #ehingga menimbulkan permasalahan.

2. utan ujan Tropis

'ika mendengar kata >(RT ?@ B?R4>?, maka pikiran kita

akan tertujuh pada hutan yang ada di kalimantan, hutan yang ada di

kalimantan menjadi maskot paru paru bumi apa bila di lestarikan. utan

yang rindang dengan pepohonan pada pulau kalimantan tidak bisa di

pertanyakan lagi sumber daya alam yang ada pada daerah tersebut. Begitu

banyak sumber daya alam yang dapat kita dapatkan pada hutan

kalimantan apa bila kita memanfaatkan dengan baik.

ulau "alimantan adalah salah satu paru-paru dunia karena luas

hutannya, yaitu sekitar +1,3 juta hektar. #ayangnya laju deforestasi di

"alimantan demikian cepatnya. Menurut data yang dikeluarkan

Departemen "ehutanan, angka deforestasi di "alimantan pada 2111

sampai dengan 2115 mencapai sekitar &,2* juta hektare. (rtinya sekitar

67* hektare hutan di "alimantan mengalami deforestasi setiap harinya

pada periode tersebut. uas hutan di seluruh pro$insi yang ada di


7/34

25

"alimantan mencapai sekitar +1,3 juta hektare. #ementara itu menurut

reenpeace, hutan di "alimantan hanya tersisa 25,5 juta di tahun 21&1.

Tetapi sekarang hutan kalimantan terancam kehilangan kehijaunya pada

tahun 2121 apa bila tidak di tindak lanjuti kerusakan alam yang terjadi di

sana, penebangan pohon yang secara tidak teratur.

#ebagai dampak dari kondisi hutan yang mulai rusak. "etersediaan

akan bahan baku kayu, khususnya kayu Ulin muali langka danmengakibatkan harga kayu tersebut mengalami kenaikan yang signifikan.

al ini juga diikuti oleh jenis kayu lainnya, sehingga bahan baku kayu

mulai ditinggalkan dan masyarakat lebih memilih menggunakan beton.

Di hutan inilah berbagai bahan baku pada arsitektur Rumah Banjar

dapat ditemukan, dengan menggunakan bahan dari alam secara maksimal

menjadikan arsitektur Rumah Banjar bernilai historis terhadap alam

"alimantan. Dan diantara keduanya tidak dapat saling dipisahkan.C. KEBERADAAN LINGKUNGAN SEBAGAI FAKTA EKOSISTEM

YANG ADA PADA ARSITEKTUR RUMAH BANJAR

&. ahan Ra!a

Berbicara tentang arsitektur Rumah Banjar, tidak akan terlepas dari

yang namanya ka!asan lahan ra!a yang sejatinya merupakan cikal bakal

pembuatan arsitektur Rumah Banjar di "alimantan #elatan. >kosistem ini

sangat erat dalam pekembangan pembentukkan arsitektur Rumah Banjar,


8/34

25

hal ini ditunjang dengan berkembangnya pola pikir masyarakat yang

a!alnya hanya mendirikan rumah lanting kemudian mendirikan rumah

semi-permanen yang dapat kita jumpai hingga saat ini.

Tetapi dalam perkembangan pembangunan desa ke kota

mengakibatkan terjadinya kesenjangan ekosistem pada daerah perkotaan,

misalnya saja mengenai bencana banjir yang kerap dijumpai saat musim

hujan datang. al ini dikarenakan hilangnya daerah-daerah resapan yang

ada sebagai dampak pembangunan perkotaan yang ada di !ilayah tersebut.

'ika ditinjau lebih jauh, kondisi ekosistem khususnya di

Banjarmasin mengalami kerusakan yang cukup parah. Masuknya budaya

modernisasi di !ilayah tersebut tidak mampu diimbangi oleh ekosistem

yang ada, sehingga muncullah berbagai permasalahan.

Tetapi saat ini, pemerintah setempat mulai mengambil kebijakan

terhadap penataan !ilayah kota Banjarmasin. emerintah akhirnya

melarang pembuatan bangunan baru yang menggunakan sistem uruk tanah.

#elain dalam proses pengangkutan yang menyisakan material di jalan-jalan

juga kondisi lahan yang diuruk kehilangan kemampuan menyerap air secara

maksimal. #ehingga dibuat peraturan yang mengharuskan bangunan baru

berada di atas tiang, baik kayu maupun beton, sehingga daerah resapan

yang ada tetap terjaga.

2. D(#

#eperti yang telah dibahas di atas, bah!a "alimantan #elatan

memupunyai banyak sungai, yang mana sungai-sungai tersebut merupakan

sarana $ital dalam pembentukkan arsitektur Rumah Banjar. (da pun

beberapa sungai yang menjadi primadona adalah %

a0 #ungai Martapura

#ungai Martapura merupakan sungai yang paling besar di daerah

Banjarmasin. #ungai ini mempunyai lebar yang lumayan besar sehingga

berbagai akti$itas sungai terjadi di sini. #eperti sarana transportasi, jual

beli barang di atas jukung perahu kecil0, dan sebagainya. ada tepian

sungai khususnya di depan Masjid #abillal Muhtadin dan di jalan

"aptem irre Tandean telah dibuat berupa iring dan menara pandang


9/34

25

sebagai objek !isata. Dan pada hari minggu dari subuh sampai

menjelang siang terdapat akti$itas layaknya pasar terapung di daerah

sungai "uin.

Menara andang di #iring ierre Tandean

#iring depan Masjid #abillal Muhtadin Banjarmasin

#uasana pasar terapung minggu pagi di #iring ierre Tandean

b0 #ungai Aeteran

#ungai Aeteran merupakan anak sungai dari sungai Martapura, namun

keberadaannya sangat $ital bagi perekonomian masyarakat sekitar di

masa lalu. 4amun seiring dengan perkembangan


10/34

25

sungai ini mulai hilang ditelan oleh bangunan-bangunan yang ada di

sekitarnya. Tetapi atas kesadaran pemerintah kota Banjarmasin, akhirnya

sungai ini dinormalisasi menjadi anak sungai yang bisa dimanfaatkan

lagi sebagai sarana transportasi layaknya


11/34

25

ersyaratan embangunan ermukiman

c0 #ungai "uin

#ungai ini terkenal dengan pasar terapungnya, tetapi sebenarnya sungai

ini mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukkan

perkampungan pada masyarakat Banjar dikarenakan sungai ini

merupakan cikal bakal perkampungan Banjar yang ada di "alimantan

#elatan.

ermukiman di #ungai "uin


12/34

25

asar Terapung di #ungai "uin

d0 #ungai "elayan

#ungai yang merupakan anak dari sungai Martapura ini menyimpan

sejarah historis yang cukup panjang. eranya dalam pembentukkan

permukiman menjadikan sungai ini sangat $ital, menghubungkan dari

daerah amurus luar hingga bermuara ke sungai Martapura yang mana

di sepanjang aliran sungainya terdapat perkampungan-perkampungan

yang tepat berada di tepian sungai. #ungainya sendiri sampai saat ini

masih dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk melakukan akti$itasnya,

seperti sarana transportasi, jual beli kebutuhan rumah tangga dan

lainnya.

#uasana #ungai "elayan


13/34

25

#uasana #ungai "elayan

e0 #ungai 4egara

#ecara geografis sungai ini berada di kabupaten ulu #ungai #elatan,

sungai ini bermuara di sungai Barito. Dari


14/34

25

#ungai 4agara 4egara0 ulu #ungai #elatan

f0 #ungai Buluh

#ungai ini bukanlah sungai yang sesungguhnya, tetapi sungai ini

merupakan daerah ra!a yang sangat luas dengan nama #ungai Buluh.

Daerah ini membentang dari utara Banjarmasin sampai ke daerah ulu

#ungai Tengah dan ulu #ungai tara yang sebagian !ilayahnya

merupakan !ilayah ra!a. Dalam perkembangannya daerah ini sama

seperti permukiman yang ada di sungai "uin di Banjarmasin. #ehingga

ada kemiripan dalam pembangunan ka!asan ini.

D. HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA ARSITEKTUR RUMAH

BANJAR DAN LINGKUNGANNYA

(rsitekur tidak berkembang hanya di ruang hampa, melainkan ada di

dalam konteks kehidupan masyarakat, seperti pada ilmu-ilmu lainnya,

keadaanya selalu berkaitan dengan dinamika kehidupan masyarakat. al itu

terdapat hubungan timbal balik antara arsitektur dengan kehidupan

masyarakat. (rsitektur di pengaruhi dengan kehidupan masyarakat, demikian

pula sebalikya. Dengan demikian, arsitektur kadang menjadi objek dan kadang

menjadi subjek dalam konteks hubungan timabal balik, sebagai subjek seringkali arsitektur memiiki peran menentukan perubahan masyarakat,

melalui objek-objek arditektur yang muncul, baik berupa bangunan, maupun

tata ruang luar pada berbagai tingkat keadaan.

ubungan ini dapat di lihat dalam perancangan atap rumah bubungan

tinggi mempunyai bentuk pada bagian atapnya yang begitu lancip dengan

sudut +51. Bahan atap terbuat dari sirap dengan bahan kayu ulin atau atap

rumbia, kemiringan atapnya +5

1

mempunyai manfaat untuk mempermudah air mengalir ke ba!ah, seperti di ketahui banjarmasin adalah kota dengan curah

hujan yang tinggi dengan rata rata 2*6 mm, hari hujan &57 hariCtahun

pengaruh angin muson barat 0. ubungan yang di dapat dari lingkungan

iklim dengan perancangan atap banggunan di maksudkan untuk menyesuaikan

arsitektur dengan iklim setempat. "emudian dampak terhadap lingkungannya

adalah tidak mengakibatkan pemanasan temperatur pada lingkungan sekitar.

al ini disebabkan karena material yang digunakan berupa bahan ramah


15/34

25

lingkungan dan mampu menyerap dan melepas panas secara baik.

"eberadaan atap yang menjulang tinggi, selain dimaksudkan di atas

juga sebagai aplikasi mengatasi tingginya temperatur yang ada di daerah

tersebut. #eperti yang diketahui bah!a "alimantan #elatan berada pada iklim

tropis yang ektrim. #ehingga dengan bentuk atap yang menjulang dapat

mengatasi tingginya temperatur di daerah tersebut. Dan jika dicermati lebih

seksama kita akan menjumpai fakta yang cukup unik, bah!a Rumah (dat

Banjar umumnya menghadap ke timur atau arah matahari terbit. al inilah

yang mengakibatkan perbedaan penyelesaian bentuk yang bertingkat-tingkat

dan kemiringan atap yang berbeda antara bagian penampik ba!ah dan

penampik atas.

"emudian mengenai desain rumah panggung yang diusung pada

Rumah (dat Banjar dengan lokasi lahan yang berada di daerah tepian sungai

atau ra!a yang meliputi sebagian besar ka!asan di "alimantan #elatan

khususnya Banjarmasin, Barito "uala, Banjar, dan ulu #ungai tara,

#elatan dan Tengah0. emilihan desain rumah panggung merupakan pilihan

yang tepat. al ini dipengaruhi oleh kondisi tanah yang cukup labil, sehingga

tidak mampu menahan beban secara keseluruhan. Maka, penggunaan struktur

tiang yang digunakan sebagai bagian inti pada bangunan yang bertujuan untuk

mengurangi beban yang disalurkan ke tanah. #ehingga keadaan tanah yang

labil tersebut dapat teratasi dan tidak mengakibatkan struktur rumah turun

tenggelam secara perlahan-lahan0.

"emudian desain panggung ini memiliki beberapa keunggulan,

seperti tidak menutupi kondisi lahan secara keseluruhan, karena hanya

bertumpu pada tiang-tiang saja, sehingga lahan bagian ba!ahnya dapat

digunakan untuk akti$itas lainnya. Dan desain ini tidak menutupi daerah

resapan yang umumnya berupa ra!a.


16/34

25

#eperti di daerah tepian sungai, ruang ba!ah pada bangunan rumah

panggung dijadikan sebagai tempat menyimpan kelotok perahu kecil0 dan

tempat penyimpanan sisa material kayu. Tetapi berbeda halnya dengan di

daerah pedalaman yang ruang ba!ahnya digunakan sebagai tempat bermain,

menumbuk beras dan akti$itas lainnya. #ama halnya dengan rumah panggung

di daerah tepian sungai atau ra!a, ruang ba!ah selalu digunakan sebagai

tempat penyimpanan sisa material kayu.

emilihan desain rumah panggung ini selain dipengaruhi lokasinya di

tanah labil juga dipengaruhi oleh lingkungan alam yang masih berupa hutan

rimba. #ehingga desain rumah yang ada harus mampu melindungi dari

serangan he!an buas seperti buaya, bia!ak, ular dan lain sebagainya.

ada umumnya, desain arsitektur rumah banjar menggunakan struktur

dan kerangka kayu sebagai material utamanya. Dari tiang, tawing dinding0,

lantai, hatap sirap atap kayu ulin0, tangga, lulungkang jendela0, dan

komponen lainnya.

Dengan limpahan material kayu yang ada di "alimantan, menjadikan

arsitektur rumah banjar erat kaitannya dengan kayu lin kayu besi0. Dan

menjadikan ciri khas tersendiri bagi arsitektur tersebut.

Terbangunannya tiang dan tongkat dalam suatu areal lahan, telah

merupakan a!al dari berdirinya rangka bangunan rumah. Bangunan rumah

tradisional banjar dengan konstruksi bahan kayu, berbeda dengan konstruksi

bangunan beton. Di sini di kenal dengan istilah sistem pasakE.

#ecara tradisional, rumah adat banjar mempergunakan hanya

mengunakan 2 macam atap Banjar% hatap0, yaitu atap sirap, yang bahan


17/34

25

bakunya terbuat dari kayu ulin kayu besi F >usideroGylon H!angri 0 dan atap

daun rimbah sagu F Metrosey lon sagu0.

"ehidupan orang Banjar di "alimantan #elatan lekat dengan budaya

sungai, sebagaimana tergambar pada permukiman tradisional Banjar yang

berada di pinggiran sungai dan akti$itas pasar terapung floating market0.

ermukiman tradisional orang Banjar dapat ditemui di daerah yang

dile!ati oleh sungai besar maupun kecil, seperti di sepanjang #ungai Barito

dengan anak cabangnya antara lain #ungai 4agara, #ungai aminggir, dan

#ungai Martapura. Di sepanjang #ungai 4agara dengan anak sungainya, antara

lain #ungai Tabalong "iri, #ungai Tabalong "anan, #ungai Balago, #ungai

Batang (lai, #ungai (mandit, dan #ungai Tapin. (nak cabang #ungai Barito

bermuara ke aut 'a!a, sedangkan sungai lainnya seperti #ungai Batu icin,

#ungai Tabanio, #ungai (sam-asam, #ungai "intap, dan #ungai Bangkalaan

adalah sungai-sungai yang bermuara ke aut 'a!a dan #elat Makassar.

Di antara sekian banyak sungai itu, maka daerah aliran sungai

terpenting dalam sejarah Banjar adalah #ungai Tabalong dan #ungai

Martapura. "onsentrasi permukiman penduduk terdapat di sepanjang sungaiitu mulai dari Tabalong, "elua, (labio, #ungai Banar, (muntai, Babirik,

4agara, Muara Rampiau, Muara Bahan sampai dengan Banjarmasin #aleh,

&/360.

ermukiman dari segi bahasa diartikan sebagai daerah tempat

bermukim yang dapat didefinisikan sebagai satuan !ilayah kehidupan sosial

budaya suatu masyarakat dan secara ekologis merupakan ka!asan interaksi

untuk membudidayakan potensi lingkungan alam. ermukiman masyarakat di


18/34

25

sepanjang sungai biasanya dihuni oleh masyarakat setempat komunitas0 atau

suatu populasi yang menempati suatu daerah yang bercirikan identitas

tersendiri sebagai kelompok kekerabatan yang dikenal dengan sebutan

bubuhan. ?leh karena itu, komunitas perkampungan di sepanjang sungai

biasanya disebut berdasarkan nama tempat kediaman mereka yang umumnya

di tepian sungai, seperti orang 4agara, orang Barito, orang (labio, orang

(muntai, atau bubuhan #ungai 'ingah, bubuhan #ungai Mesa, bubuhan

(lalak, dan sebagainya.

Berbagai permukiman penduduk di sepanjang #ungai Tabalong dan

#ungai Martapura itu kemudian juga berfungsi sebagai pelabuhan sungai yang

kemudian juga menjadi pusat-pusat kerajaan seperti Tanjung uri, 4egara

Dipa, 4egara Daha, dan Bandarmasih Banjarmasin0. #ebagaimana dikatakan

#artono "artodirjo et al &/750 pusat kota pemerintahan kerajaan, bandar dan

pasar adalah tiga fungsi daerah tempat pembentukan kerajaan di tepian sungai

dan pesisir pantai.

Begitu banyaknya sungai yang mengaliri ka!asan geografis

"alimantan #elatan, sehingga menjadikan sungai menjadi berperan terhadap

kehidupan masyarakat Banjar khususnya dan "alimantan #elatan umumnya.

"arena sungai berperan menjadi !ahana lintas transportasi dan perhubungan

antara daerah pedalaman dengan daerah tepian sungai dan pesisir pantai.

Melalui sungai pula terbentuk interaksi-interaksi antara manusia yang aneka

ragam suku, agama, budaya dan latar ekonomi. =nteraksi antara manusia

demikian, pada gilirannya membentuk hubungan-hubungan yang bersifat

ekonomi, sosial-budaya, dan politik.

Dari sungailah interaksi manusia terbangun yang menghasilkan

budaya sungai atau kebudayaan masyarakat yang dipengaruhi oleh lingkungan

sungai. engertian budaya sungai meliputi cara hidup, berperilaku, dan

adaptasi manusia yang hidup ditepi sungai, hal itu telah menjadi tradisi yang

dilakukan secara turun temurun artatik, 211+0.


19/34

25

#alah satu bentuk budaya sungai adalah pasar terapung floating

market0 yang masih eksis hingga sekarang ini di kampung "uin, Banjarmasin

dan terutama sekali di ok Baintan, kabupaten Banjar. "eberadaan pasar

terapung tidak terlepas dari kebudayaan sungai suku Banjar. "arena sungai

bagi masyarakat Banjar, khususnya yang tinggal di tepian sepanjang sungai,

tidak hanya sebagai tempat arus transportasi atau mobilisasi manusia, namun

tempat pemasaran komoditas perdagangan dan pemenuhan kebutuhan rumah

tangga, seperti air minum, mandi, dan lain-lain.

"eberadaan pasar terapung di "uin dapat ditelusuri sejak munculnya

keraton kesultanan Banjar yang berada di pinggiran sungai "uin. "eraton

dahulu selalu tidak berjauhan dengan bandar, alun-alun, dan masjid. Bandar

pada masa "esultanan Banjar dahulu adalah di muara sungai "uin. Di sinilah

terjadi interaksi antara pedagang dan pembeli dalam bentuk jual-beli di atas

perahu, atau antara penduduk yang tinggal di pinggiran sungai dengan

pedagang berperahu. Dapat dikatakan, bah!a keberadaan pasar terapung

hanya dapat ditelaah dari aspek kebudayaan sungai, yang menghasilkan

perilaku manusia dalam mengatasi kebutuhan ekonomi, dan disandarkan pada

dominasi transportasi perahu di sungai, sehingga membentuk pusat interaksi

pembeli dan penjual, yang dikenal sebagai pasar terapung.

(danya dominasi transportasi melalui sungai merupakan faktor

penentu keberlangsungan pasar terapung, baik di "uin maupun ok Baintan

sekarang ini. 'ika dahulu masyarakat kota Banjarmasin lekat dengan

transportasi sungai, sehingga memunculkan budaya pasar terapung atau

banyaknya !arga yang menjajakan dagangannya dengan perahu. (kan tetapi,

ketika orientasi kegiatan ekonomi perdagangan berpindah dari sungai ke


20/34

25

daerah daratan, seiring dengan semakin membaiknya lintas tranportasi jalan di

sekitar pasar terapung tersebut, maka kini akti$itas pasar terapung di Muara

"uin mulai meredupI tidak seramai dahulu lagi.

JMenurut M. =d!ar #aleh &/360 terbentuknya konsentrasi penduduk

dengan pola permukiman berbanjar di sepanjang pinggiran sungai, faktor

utamanya adalah sungai. #ungai bagi penduduk yang bermukim di tepian

sungai mampu memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidup mereka, baik

dari aspek transportasi dan mobilitas, ekonomi, sosial, budaya, dan politik.

Dari konsentrasi penduduk dan interaksinya dengan sungai, maka lahirlah

kebudayaan sungai. "ehidupan masyarakat Banjar berkembang di atas sungai

yang menjadikan ciri khas dan budaya orang Banjar.

Terkait dengan transportasi sungai, sejak dahulu kala orang Banjar

memiliki dan menguasai teknologi pembuatan perahu dalam berbagai bentuk

dan jenis keperluan baik untuk sungai, pantai dan lautan. "emampuan itu

dengan sendirinya menjadikan orang Banjar memiliki tradisi berlayar baik

sebagai pelaut, nelayan, dan pedagang antar pulau interensuler 0.

"emampuan memiliki, menguasai teknologi pembuatan perahu dan

adanya tradisi berlayar dan berdagang antar pulau dengan perahu tradisional

itulah yang menjadikan orang Banjar memiliki mobilitas tinggi, berlayar dari

satu pulau ke pulau lain, berangkat menuju tanah suci, menyusuri sungai

hingga jauh ke pedalaman, atau bermigrasi untuk mencari tempat

permukiman baru.

enguasaan teknologi pembuatan perahu tercermin antara lain

tercermin dari beragamnya alat transportasi sungai yakni jukung atau

perahuCsampan dalam berbagai jenis maupun fungsinya. 'ukung Banjar dalam


21/34

25

bentuk dan proses cara pembikinannya dikenal adanya tiga jenis, yaitu 'ukung

#udur, 'ukung atai dan 'ukung Batambit.

#edangkan jukung menurut fungsinya dapat dilihat sebagai sarana

transportasi, untuk berjualan atau berdagang, mencari ikan, menambang pasir

dan batu, mengangkut hasil pertanian, angkutan jasa dan lain-lain, bahkan

sekaligus sebagai tempat tinggal pemiliknya. elbagai fungsi jukung itu dapat

disebutkan sebagai berikut, yakni a0 'ukung ahumaan, b0 'ukung ai!akan,

c0 'ukung aramuan, d0 'ukung alambakan, e0 'ukung ambarasan, f0

'ukung umbili, g0 'ukung amasiran, h0 'ukung Beca Banyu, i0 'ukung

etek, j0 'ukung alanjaan, k0 'ukung Rombong, l0 'ukungCerahu

Tambangan, m0 'ukung ndaan, n0 'ukung Tiung. #elain jukung masyarakat

Banjar biasanya menggunakan “klotok”, yakni jukung yang cukup besar dan

dilengkapi dengan mesin motor sebagai alat penggeraknya, serta bus air, dan

speed boat untuk mengakut penumpang dan barang kebutuhan pokok.

Dalam hal permukiman, bentuk perkampungan di lingkungan sungai

selalu berpola linear mengikuti alur sungai tersebut dan rumah-rumah selalu

menghadap ke sungai. Di sepanjang sungai Barito daerah Marabahan masih

ditemui rumah-rumah tua atau bekas-bekas tiang rangka bangunan rumah yang

berbanjar menghadap sungai, karena sejak dahulu kala sungai sudah menjadi

urat nadi kehidupan. Bahkan sampai sekarang di sepanjang sungai, khususnya

#ungai Barito, #ungai 4egara, #ungai (mandit, #ungai Martapura masih

ditemui rumah-rumah penduduk yang dibangun diatas permukaan air yang

dikenal dengan sebutan “lanting”.


22/34

25

Bentuk rumah pada umumnya rumah panggung dengan tiang, lantai,

dinding dan atap terbuat dari kayu ulin. Rumah-rumah itu terdiri dari berbagai

tipe atau bentuk yang dibedakan berdasarkan bentuk atapnya seperti bubungan

tinggi, balai laki, palimbangan, dan sebagainya. ada permukiman di tepian

sungai, antara rumah satu dengan yang lain dihubungkan dengan titian, dan

setiap rumah keluarga batih0 memiliki batang, yaitu sejenis rakit yang

ditempatkan di sungai depan rumah yang berfungsi sebagai tempat mandi,

cuci, dan jamban M9"0, serta sekaligus tempat menambatkan jukung. #etiap

kampung biasanya memiliki surau atau langgar, pada kampung yang lebih

besar terdapat masjid jami untuk sholat 'umat. #elain itu, setiap

perkampungan juga mempunai pasar yang terletak pada persimpangan atau

bertemunya dua sungai #unarningsih dalam unadi et al., 211+0.

'aringan transportasi air merupakan bagian utama yang menjadi urat

nadi dan pendorong tumbuh dan berkembangnya "ota Banjarmasin. "ota

yang diperkirakan mulai berdiri pada perempat kedua abad ke-&6 ini a!alnya

dibangun di daerah muara tepian sungai "uin dan (lalak dengan ditandai

berdirinya keratonE "esultanan Banjarmasin. #elain sebagai pusat

kesultanan, kota Banjarmasin Ktepatnya di delta atau ulau TatasKjuga

pernah menjadi pusat pemerintahan india Belanda. "emudian sejak tahun

&/56 hingga kini Banjarmasin menyandang predikat ibukota pro$insi

"alimantan #elatan #ubiyakto, 211+0.

#ecara geografis Banjarmasin terletak di daerah aliran #ungai Barito

dan #ungai Martapura yang memiliki banyak kanal anjir/antasan,

handil/Tatah dan saka). "anal-kanal itu berfungsi ganda, selain untuk

kepentingan pertanian sekaligus sebagai prasarana transportasi, juga sebagai

penampung dan penyalur air pada saat pasang, sehingga dapat mengurangi

luapan air serta menghindari banjir. Bahkan kanal juga berfungsi sebagai

perlindungan untuk kepentingan pertahanan yang dibangun mengelilingi

benteng sebagaimana terdapat pada Benteng Tatas.

#ecara rinci dapat dijabarkan, bah!a masyarakat Banjar mengenal

tiga macam kanal. ertama, (njir ada juga yang menyebutnya (ntasan0 yakni

semacam saluran primer yang menghubungkan antara dua sungai. (njir


23/34

25

berfungsi untuk kepentingan umum dengan titik berat sebagai sistem irigasi

pertanian dan sarana transportasi. "edua, andil ada juga yang menyebut

Tatah0 yakni semacam saluran yang muaranya di sungai atau di (njir. andil

dibuat untuk menyalurkan air ke lahan pertanian daerah daratan. andil

ukurannya lebih kecil dari (njir dan merupakan milik kelompok atau bubuhan

tertentu. "etiga, #aka merupakan saluran tersier untuk menyalurkan air yang

biasanya diambil dari andil. #aluran ini berukuran lebih kecil dari andil

dan merupakan milik keluarga atau pribadi. Menurut #chophuys, kanal berupa

(njir, andil dan #aka betul-betul karya asli masyarakat Banjar yang

disebutnya sebagai sistem irigasi orang Banjar. (njir, andil dan #aka

mempunyai fungsi utama sebagai irigasi pertanian dalam arti luas dan

prasarana transportasi ke berbagai daerah, di samping untuk kebutuhan air

minum, cuci dan mandi.

"emampuan dan kebiasaan orang Banjar menja!ab pengaruh sungai

pasang surut dengan membuat kanal merupakan keistime!aan sekaligus

membuktikan tingkat peradaban yang dimiliki. Mereka mampu membangun

kanal yang panjangnya mencapai puluhan kilometer hanya dengan kekuatan

tangan. "anal-kanal itu dibangun menggunakan alat sangat sederhana yang

disebut #undak, cara penggunaannya benar-benar bertumpu pada kekuatan

tangan. (lat ini terbuat dari kayu ulin tipis atau lempengan baja berukuran

lebar 21 cm dan panjang *5 cm.

Masyarakat Banjar banyak membangun (njir di "ota Banjarmasin

yang disebut sebagai (ntasan seperti (ntasan Besar, (ntasan "ecil, (ntasan

Raden dan (ntasan Bondan. ada masa pemerintahan kolonial Belanda,

digagas '.'. Meijer &3310, membangun (njir #erapat yang sepenuhnya

menggunakan cara dan tenaga kerja orang Banjar. agasan itu kemudian

dilaksanakan oleh L. Broers pengganti Meijer, untuk memulai membangun

(njir #erapat. (njir ini menghubungkan daerah Banjarmasin dan "apuas

dengan ukuran lebar *1 m, panjang 23 km dan kedalaman * m berhasil

diselesaikan tahun &3/1.

ada tahun &/*5 Morggenstorm penguasa saat itu melakukan

perbaikan dan pembersihan (njir #erapat karena mengalami pendangkalan


24/34

25

dan kotor. 4ampaknya ini suatu bentuk perhatian dan pemeliharaan atas

infrastruktur transfortasi air. Bahkan pada tahun &/*3, Morggenstorm

menganggap perlu untuk menambah lagi sebuah (njir, yang kemudian disebut

(njir Tamban, dibangun sepanjang *2 km menghubungkan sungai Barito dan

"apuas Murung di daerah bagian barat "ota Banjarmasin.

ada masa kemerdekaan, =r. angeran Muhammad 4oor selaku

menteri ekerjaan mum dan Tenaga "erja di era residen #oekarno

menggagas royek "analisasi 4asional yang akan menghubungkan !ilayah

"alimantan #elatan sampai "alimantan Barat. 4amun, sayang program ini

kemudian dihentikan.

Meskipun gagal membangun kanal besar, bukan berarti pembangunan

kanal berhenti, bahkan justru terus berlangsung. Dua buah (njir dibangun lagi

pada tahun &/51 secara bersamaan, masa gubernur Murjani yaitu (njir

Basarang dan (njir "alampan. "emudian tahun &/6&dibangun (njir

Balandean dan tahun &/65 menyusul (njir Berangas yang keduanya terletak di

daerah bagian utara "ota Banjarmasin.

Dari pembangunan (njir atau (ntasan ini, mendorong masyarakat

Banjar membangun banyak andil atau Tatah. Menurut (mir asan "iai

Bondan bah!a antara tahun &/2+ dan &/27 masyarakat Banjar masih terus

membangun andil. 'umlahnya mencapai ratusan buah dengan panjang setiap

andil mencapai puluhan kilometer. ada tahun &/+1 dan &/51-an kembali

dibangun ratusan andil baru. andil-handil yang dibangun !aktu itu

terutama di daerah "elayan dan emurus. #ebut saja beberapa sebagai contoh

seperti Tatah ayap, Tatah amangkih, Tatah Bangkal, Tatah Belayung, Tatah

elatar, andil 'atuh, andil Bintangur, andil Malintang, andil arit,

andil Babirik, andil "abu!au dan lain-lain.

Demikian juga dengan #aka, yang banyak dibangun oleh petani-

petani Banjar dengan lebar antara dua hingga empat meter serta kedalaman

tidak lebih dari 2.5 meter. #edangkan panjangnya ber$ariasi dari satu

kilometer sampai dengan &1 kilometer yang muaranya bisa ke handil, anjir

bahkan sungai. #aka yang tidak terhitung banyaknya ini di "ota Banjarmasin

saat ini hampir sudah tidak dikenali lagi. anya ada satu yang sampai kini


25/34

25

masih diketahui, itupun tidak berupa #aka lagi, sudah menjadi nama

perkampungan atau jalan tembus yakni #aka ermai.

E. PENGAPLIAKSIAN ARSITEKTUR RUMAH BANJAR PADA MASA

MODERN

&. "antor empro$ "alimantan #elatan, Banjarbaru

2. "antor ubernur "alimantan #elatan, Banjarmasin

*. edung DRD "alimantan #elatan, Banjarmasin


26/34

25

+. "antor "ejaksaan Tinggi "alimantan #elatan Banjarmasin

5. "antor Lalikota Banjarmasin

6. Rumah Dinas ubernur "alimantan #elatan Banjarmasin


27/34

25

7. Rumah Dinas Lakil ubernur "alimantan #elatan Banjarmasin

3. edung Mahligai ancasila, Banjarmasin

/. edung #ultan #uriansyah, Banjarmasin


28/34

25

&1. edung erpustakaan dan (rsip 4asional "alimantan #elatan,

Banjarmasin

&&. "antor D(M Bandarmasih

&2. edung A= Room #yamsuddin 4oor, Banjarbaru


29/34

25

&*. Museum ambung Mangkurat, Banjarbaru

&+. Museum Lasaka, Banjarmasin


30/34

25

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut %

&. ingkungan sebagai fakta ekologi pada arsitektur Rumah Banjar

mempunyai peran yang sangat penting, seperti pemilihan desain rumah

panggung, atap miring yang menjulang +510 dan sebagainya yang

menjadikan ciri khas bagi desain tersebut.

2. ingkungan sebagai sumber daya pada arsitektur Rumah Banjar

menjadikan karya tersebut kental akan nuansa kayu khas "alimantan yang

sangat langka untuk daerah lainnya, meski pun menggunakan material

kayu, kekuatan bangunan ini lebih baik dari bangunan yang menggunakan

material beton seperti sekarang ini, karena kayu yang digunakan

merupakan kayu kelas & yang kualitasnya melebihi kekuatan beton.

*. ingkungan sebagai ekosistem pada arsitektur Rumah Banjar menjadikan

karya tersebut berkaitan erat dengan lahan ra!a dan permukiman

sepanjang daerah aliran sungai. #ehingga membentuk suatu pola yang

berbeda khususnya Banjarmasin dan Martapura0 dengan konsep

perkotaan yang ada di =ndonesia.

+. ubungan timbal balik antara karya arsitektur Rumah Banjar dengan

lingkungannya dapat terlihat dengan tetap berlangsungnya akti$itas

masyarakat tanpa mengalami hambatan yang berarti, seperti pasar

terapung, penggunaan sungai sebagai sarana transportasi dan sebagainya.

"emudian dampak lainnya adalah temperatur udara yang relatif panas

tidak mengalami lonjakan yang tinggi karena memaksimalkan sumber

daya alam sekitar dan tidak menggunakan (9 (ir 9ondisioner0 sebagai

pendingin ruangan, tetapi masih menggunakan pengha!aan alami, baik

berupa bukaan yang diperbesar atau menggunakan kipas angin saja.

B. SARAN

Dari pembahasan yang ada, maka kami memiliki saran, yaitu %

&. #ebagai calon arsitek muda yang profesional kita sepatutnya bisa

mengaplikasikan perancangan bangunan yang memperhatikan keadaan


31/34

25

lingkungan dengan meminimalkan kerusakan alam dan merancang

sesuatu yang bisa memberikan manfaat untuk alam bukan sebaliknya.

2. #ebagai calon arsitek muda yang profesional kita harus mulai berpikir

untuk menjadikan arsitektur sebagai !arisan budaya dengan

memperhatikan lingkungan yang ada di sekeliling kita,

*. #ebagai calon arsitek muda yang profesional kita harus belajar dari

rancangan rumah adat yang ada di berbagai belahan 4usantara dan dunia

untuk memahami pengaruh lingkungan, budaya dan lainnya terhadap

dunia arsitektur.

+. #ebagai calon arsitek muda yang profesional kita hendaknya dapat

berarsitektural yang ber!a!asan lingkungan dan mampu memberikan

kontribusi yang baik terhadap alam.

5. #ebagai calon arsitek muda kita harus memperhatikan peran lingkungan

yang ada karena pembangunan yang ada menjadi penopang keberhasilan

pada bidang ekonomi dan pemerataan kebutuhan, dan jangan hanya

mementingkan keinginan sebelah pihak saja.

6. Dalam merancang sebuah karya hendaknya kita memaksimalkan potensi

yang ada pada satu daerah, selain untuk menghebat biaya pembangunan

juga untuk menjaga kearifan lokal, sehingga daerah tersebut tetap lestari

hingga akhir nanti.

7. ingkungan yang dibiarkan berkembang secara alami akan menjadi

kendala dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga lingkungan tersebut

harus diolah agar pembangunan yang ada tetap bisa berkelanjutan.

3. >kologi dan ekosistem yang ada di !ilayah tertentu saja selayaknya tetap

dijaga agar pembangunan berkelanjutan tetap berlangsung, jangan hanya

demi sebuah karya arsitektur kita mengabaikan lingkungan.

/. #ebagai orang yang berpendidikan, hendaknya kita mampu memahami,

mencermati, mengamati, dan menerapkan pengetahuan kita terhadap

suatu rancangan yang telah lama dihadirkan kepada kita, salah satunya

adalah rumah adat Banjar yang harus kita lestarikan keberadaannya.

&1. #ebagai perancang masa depan, kita harusnya dapat melihat rancangan

masa lampau yang telah mempertimbnagkan dengan matang suatu


32/34

25

rancangan terhadap karakter dan kondisi yang ada pada lingkungan

sekitar.

&&. #ebagai pemimpi masa depan, sudah seharusnya kita memegang teguh

nilai-nilai luhur dalam perancangan rumah adat, tidak cukup diterapkan

pada diri sendiri saja, tetapi harus mampu menerapkan pada lingkungan

sekitar yang mendukung pada rancangan tersebut.


33/34

25

DAFTAR PUSTAKA

#eman, #yamsiar M. =rhamna, 21&&. Arsitektur Tradisional Banjar

Kalimantan Selatan !etakan ketiga. embaga engkajian dan elestarian

Budaya Banjar "alimantan #elatan, Banjarmasin

http%CCbangaCTjPaG&2jQ=C((((((((@jsCk#

'i77@pgCs*21CMesjid82B'ami82B=brahim82B4egara

82B"alimantan82B#elatan.jpg

http%CCretnasujar!o.!ordpress.comC21&2C&2C17Carsitektur-manusia-dan-

lingkunganC

http%CCid.!ikipedia.orgC!ikiC>kosistem

http%CCbooks.google.co.idCbooksS

idFl1p2@c?&!9pgF(+7lpgF(+7dFpengertianOekosistemOdala

mOarsitektursourceFblotsFQp!6gt>PssigF&g3A9uBL9QD@kH

6&>1cH5(@'MhlFensaFeiF-

567MB+b3r(e'ioQ(gU$FonepageFpengertian821ekosistem

821dalam821arsitekturfFfalse

http%CCrumahnusa.blogspot.comC21&2C&2Crumah-tradisional-suku-banjar.html

http%CCid.!ikipedia.orgC!ikiCRumahNBubunganNTinggi

http%CCid.!ikipedia.orgC!ikiC"alimantanN#elatan

http%CCid.!ikipedia.orgC!ikiCBanjarmasin

http%CCbubuhanbanjar.!ordpress.comC21&1C1/C21Cornamen-rumah-tradisional-

http://2.bp.blogspot.com/_n4W1ODwVKaE/TMkiDei9k-I/AAAAAAAACyI/6-9A2w3B-ac/s400/Jembatan+Ba+ayun+Negara+HSS.jpghttp://2.bp.blogspot.com/_n4W1ODwVKaE/TMkiDei9k-I/AAAAAAAACyI/6-9A2w3B-ac/s400/Jembatan+Ba+ayun+Negara+HSS.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_n4W1ODwVKaE/TUjQax12jYI/AAAAAAAAFjs/kSXJGi77Fpg/s320/Mesjid%2BJami%2BIbrahim%2BNegara%2BKalimantan%2BSelatan.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_n4W1ODwVKaE/TUjQax12jYI/AAAAAAAAFjs/kSXJGi77Fpg/s320/Mesjid%2BJami%2BIbrahim%2BNegara%2BKalimantan%2BSelatan.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_n4W1ODwVKaE/TUjQax12jYI/AAAAAAAAFjs/kSXJGi77Fpg/s320/Mesjid%2BJami%2BIbrahim%2BNegara%2BKalimantan%2BSelatan.jpghttp://retnasujarwo.wordpress.com/2012/12/07/arsitektur-manusia-dan-lingkungan/http://retnasujarwo.wordpress.com/2012/12/07/arsitektur-manusia-dan-lingkungan/http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistemhttp://books.google.co.id/books?id=lL0p2FcLO1wC&pg=PA47&lpg=PA47&dq=pengertian+ekosistem+dalam+arsitektur&source=bl&ots=YGpw6gtEQs&sig=1g8VCLuPBWCYDFkZ61E0cZ5AFJM&hl=en&sa=X&ei=-X5GU67MB4b8rAeJioHYAg#v=onepage&q=pengertian%20ekosistem%20dalam%20arsitektur&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=lL0p2FcLO1wC&pg=PA47&lpg=PA47&dq=pengertian+ekosistem+dalam+arsitektur&source=bl&ots=YGpw6gtEQs&sig=1g8VCLuPBWCYDFkZ61E0cZ5AFJM&hl=en&sa=X&ei=-X5GU67MB4b8rAeJioHYAg#v=onepage&q=pengertian%20ekosistem%20dalam%20arsitektur&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=lL0p2FcLO1wC&pg=PA47&lpg=PA47&dq=pengertian+ekosistem+dalam+arsitektur&source=bl&ots=YGpw6gtEQs&sig=1g8VCLuPBWCYDFkZ61E0cZ5AFJM&hl=en&sa=X&ei=-X5GU67MB4b8rAeJioHYAg#v=onepage&q=pengertian%20ekosistem%20dalam%20arsitektur&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=lL0p2FcLO1wC&pg=PA47&lpg=PA47&dq=pengertian+ekosistem+dalam+arsitektur&source=bl&ots=YGpw6gtEQs&sig=1g8VCLuPBWCYDFkZ61E0cZ5AFJM&hl=en&sa=X&ei=-X5GU67MB4b8rAeJioHYAg#v=onepage&q=pengertian%20ekosistem%20dalam%20arsitektur&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=lL0p2FcLO1wC&pg=PA47&lpg=PA47&dq=pengertian+ekosistem+dalam+arsitektur&source=bl&ots=YGpw6gtEQs&sig=1g8VCLuPBWCYDFkZ61E0cZ5AFJM&hl=en&sa=X&ei=-X5GU67MB4b8rAeJioHYAg#v=onepage&q=pengertian%20ekosistem%20dalam%20arsitektur&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=lL0p2FcLO1wC&pg=PA47&lpg=PA47&dq=pengertian+ekosistem+dalam+arsitektur&source=bl&ots=YGpw6gtEQs&sig=1g8VCLuPBWCYDFkZ61E0cZ5AFJM&hl=en&sa=X&ei=-X5GU67MB4b8rAeJioHYAg#v=onepage&q=pengertian%20ekosistem%20dalam%20arsitektur&f=falsehttp://rumahnusa.blogspot.com/2012/12/rumah-tradisional-suku-banjar.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Bubungan_Tinggihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Banjarmasinhttp://bubuhanbanjar.wordpress.com/2010/09/20/ornamen-rumah-tradisional-banjar/http://2.bp.blogspot.com/_n4W1ODwVKaE/TMkiDei9k-I/AAAAAAAACyI/6-9A2w3B-ac/s400/Jembatan+Ba+ayun+Negara+HSS.jpghttp://2.bp.blogspot.com/_n4W1ODwVKaE/TMkiDei9k-I/AAAAAAAACyI/6-9A2w3B-ac/s400/Jembatan+Ba+ayun+Negara+HSS.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_n4W1ODwVKaE/TUjQax12jYI/AAAAAAAAFjs/kSXJGi77Fpg/s320/Mesjid%2BJami%2BIbrahim%2BNegara%2BKalimantan%2BSelatan.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_n4W1ODwVKaE/TUjQax12jYI/AAAAAAAAFjs/kSXJGi77Fpg/s320/Mesjid%2BJami%2BIbrahim%2BNegara%2BKalimantan%2BSelatan.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_n4W1ODwVKaE/TUjQax12jYI/AAAAAAAAFjs/kSXJGi77Fpg/s320/Mesjid%2BJami%2BIbrahim%2BNegara%2BKalimantan%2BSelatan.jpghttp://retnasujarwo.wordpress.com/2012/12/07/arsitektur-manusia-dan-lingkungan/http://retnasujarwo.wordpress.com/2012/12/07/arsitektur-manusia-dan-lingkungan/http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistemhttp://books.google.co.id/books?id=lL0p2FcLO1wC&pg=PA47&lpg=PA47&dq=pengertian+ekosistem+dalam+arsitektur&source=bl&ots=YGpw6gtEQs&sig=1g8VCLuPBWCYDFkZ61E0cZ5AFJM&hl=en&sa=X&ei=-X5GU67MB4b8rAeJioHYAg#v=onepage&q=pengertian%20ekosistem%20dalam%20arsitektur&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=lL0p2FcLO1wC&pg=PA47&lpg=PA47&dq=pengertian+ekosistem+dalam+arsitektur&source=bl&ots=YGpw6gtEQs&sig=1g8VCLuPBWCYDFkZ61E0cZ5AFJM&hl=en&sa=X&ei=-X5GU67MB4b8rAeJioHYAg#v=onepage&q=pengertian%20ekosistem%20dalam%20arsitektur&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=lL0p2FcLO1wC&pg=PA47&lpg=PA47&dq=pengertian+ekosistem+dalam+arsitektur&source=bl&ots=YGpw6gtEQs&sig=1g8VCLuPBWCYDFkZ61E0cZ5AFJM&hl=en&sa=X&ei=-X5GU67MB4b8rAeJioHYAg#v=onepage&q=pengertian%20ekosistem%20dalam%20arsitektur&f=falsehttp://rumahnusa.blogspot.com/2012/12/rumah-tradisional-suku-banjar.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Bubungan_Tinggihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Banjarmasinhttp://bubuhanbanjar.wordpress.com/2010/09/20/ornamen-rumah-tradisional-banjar/


34/34

banjarC
http://bubuhanbanjar.wordpress.com/2010/09/20/ornamen-rumah-tradisional-banjar/http://bubuhanbanjar.wordpress.com/2010/09/20/ornamen-rumah-tradisional-banjar/

tugas 4 (arling)

Documents