tugas 1 anak

5
Tahap/ usia Kemampuan Perkembangan Risiko Cedera Bayi lahir sampai 1 tahun (Infant) Bertambahnya mobilitas Meningkatnya koordinasi mata- tangan dan reflex menggenggam volunter Berguling Bermain mulut sangat terlihat jelas Merangkak Menarik benda-benda Aspirasi Tenggelam Jatuh Keracunan Luka bakar Kecelakaan kendaraan bermotor Kerusakan tubuh Masa usia bermain 1- 3 tahun (Toddler) Belajar jalan, berlari, memanjat Mampu membuka pintu dan gerbang Menjelajah segala sesuatu dengan mulut Memiliki rasa keinginantahuan yang besar Naik turun tangga Tidak mewaspadai potensi bahaya yang ditimbulkan oleh orang asing atau orang lain Kecelakaan kendaraan bermotor Tenggelam Luka bakar Keracunan Jatuh Tersedak Kerusakan tubuh Masa kanak-kanak awal 3-5 tahun (Preschool) Tertarik dengan kecepatan dan gerakan Semakin terlibat dalam aktivitas- aktivitas yang jauh dari rumah Dapat bekerja keras untuk meyempurnakan suatu keterampilan Mempunyai aktivitas motorik kasar yang bersifat waspada, tetapi bukan takut Menikmati mencoba hal-hal baru Kecelakaan kendaraan bermotor Tenggelam Luka bakar Keracunan cedera tubuh

Upload: mira-andriyani

Post on 19-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

injury pervention

TRANSCRIPT

Tahap/ usiaKemampuan PerkembanganRisiko Cedera

Bayi lahir sampai 1 tahun (Infant) Bertambahnya mobilitas Meningkatnya koordinasi mata-tangan dan reflex menggenggam volunter Berguling Bermain mulut sangat terlihat jelas Merangkak Menarik benda-benda Aspirasi Tenggelam Jatuh Keracunan Luka bakar Kecelakaan kendaraan bermotor Kerusakan tubuh

Masa usia bermain 1-3 tahun (Toddler) Belajar jalan, berlari, memanjat Mampu membuka pintu dan gerbang Menjelajah segala sesuatu dengan mulut Memiliki rasa keinginantahuan yang besar Naik turun tangga Tidak mewaspadai potensi bahaya yang ditimbulkan oleh orang asing atau orang lain Kecelakaan kendaraan bermotor Tenggelam Luka bakar Keracunan Jatuh Tersedak Kerusakan tubuh

Masa kanak-kanak awal 3-5 tahun (Preschool)

Tertarik dengan kecepatan dan gerakan Semakin terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang jauh dari rumah Dapat bekerja keras untuk meyempurnakan suatu keterampilan Mempunyai aktivitas motorik kasar yang bersifat waspada, tetapi bukan takut Menikmati mencoba hal-hal baru Mobilitas menjurus ke peningkatan kemandirian Kecelakaan kendaraan bermotor Tenggelam Luka bakar Keracunan cedera tubuh

Pencegahan Cedera:Kejadian cedera merupakan penyebab utama dari hospitalisasi dan kematian pada anak. Orang tua harus lebih waspada untuk menjaga keamanan di sekitar rumah karena banyak anak yang mengalami cedera di dalam atau disekitar rumah mereka. Penyebab utama cedera:a. Jatuhb. Tersedakc. Luka bakard. Kecelakaan kendaraanbermotor

2.3 Pencegahan Kecelakaan Pada Balita Kecelakaan dapat dicegah jika orangtua mengerti hal-hal yang harus dilakukan untuk menghindari anak dari kecelakaan. Menurut Widjaja (2002), pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan memberikan pengamanan di sekitar balita yaitu sebagai berikut: 2.3.1 Pengamanan secara umum a. Tidak meletakkan pisau atau benda tajam sembarangan. b. Menjauhkan atau menyimpan zat-zat berbahaya sehingga jauh dari jangkaun anak-anak. c. Tidak meninggalkan anak sendirian tanpa pengamanan, terutama bayi. Jangan menidurkan bayi di tempat yang tinggi, karena dapat terguling dan jatuh. d. Mengganti popok bayi di lantai atau di atas kasur berselimut tebal, sehingga kemungkinan bayi jatuh tidak ada. e. Anak yang agak besar harus dijauhkan dari obat-obatan, pembersih lantai, insektisida, dan peralatan mandi. Barang-barang tersebut harus diletakkan ditempat yang jauh dari jangkauan anak-anak. Sebab, anak-anak sangat menyukai benda-benda yang mencolok dan dapat dijadikan mainan.

Peran Perawat dan Orang Tua dalam Menjaga Keamanan dan Kenyamanan Anak Prasekolah

Seorang perawat perlu memahami beberapa peran orang tua dalam melakukan pengendalian cedera anak pada lingkungan keluarga. Tujuannya agar perawat mampu memberikan edukasi yang tepat terhadap orang tua. Perawat sebagai praktisi kesehatan berperan dalam melakukan intervensi guna mendukung peran orangtua dalam menjaga keamanan dan kenyaman klien. Selain itu perawat juga berperan mendorong orangtua anak untuk mencitakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak prasekolah, menjelaskan berbagai peran yang harus dipegang oleh orangtua, menjelaskan kepada orangtua pengelolaan kemanaan dan kenyamanan yang sesuai dengan anak dan mendorong orangtua agar selalu menjadi role model yang baik untuk anaknya.

Orang tua berperan besar dalam upaya pencegahan terjadinya cedera pada anak. Beberapa peran orang tua dalam mencegah terjadinya cedera pada anak diantaranya sebagai preventif, protektif, role model, dan pendidik. Peran preventif orang tua dapat diaplikasikan dengan mengontrol lingkungan anak saat dia bermain, karena anak akan lebih bergerak bebas untuk menstimulasi perkembangan ototnya. Jika lingkungan anak kurang baik seperti halaman rumah yang kotor dan ada lubang genangan air saat anak bermain maka anak berisiko untuk jatuh. Upaya pencegahan cedera yang dapat dilakukan oleh orangtua, yaitu membuat peraturan, anak prasekolah lebih mendengar aturan orangtua, membantu anak mengatasi ketakutan, dan menghadapkan anak kepada benda atau kondisi yang menakutkan dalam keadaan aman dan nyaman secara perlahan. Orang tua juga perlu melakukan peran protektif. Anak-anak harus diajarkan mengenai konsep keselamatan di air terutama jika anak-anak sering bermain di air (kolam). Hal-hal yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi keamanan anak antara lain: a. Orangtua harus mengawasi anak sepanjang waktu ketika anak sedang beraktivitas di rumah ataupun di luar rumah. b. Jangan pernah meninggalkan anak sendiri tanpa pengawasan meskipun hanya sebentar. c. Selalu berada di dekat anak supaya ketika terjadi kecelakaan orangtua dapat langsung memberikan bantuan. d. Hindari hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian seperti telepon. 15

e. Bila memungkinkan, pasang pagar di sekeliling kolam untuk mencegah anak keluar masuk kolam. f. Menjaga anak dari hal-hal yang berpotensi bahaya, walaupun dalam tahap prasekolah anak sudah mulai mengenali potensi bahaya.

Sebagai role model orang tua harus memberikan contoh yang baik agar anak dapat mengikutinya. Orang tua tidak hanya membuat peraturan-peraturan untuk mencegah anak mengalami cedera, tapi juga harus melakukannya. Misalnya, memakai perlengkapan keselamatan ketika berkendara seperti helm atau sabuk pengaman.