tss

Upload: ritana-cahyani

Post on 14-Oct-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. TujuanUntuk mengetahui jumlah/ kadar zat padat tersuspensi dalam air sampel dengan metode cawan dan kertas saringB. Manfaat Praktikum1. Untuk memperoleh nilai zat tersuspensi pada sampel air 2. Untuk mengetahui banyaknya zat padat yang tersuspensi pada air sampel

BAB IIMETODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan1) Alata) Cawan porselenb) Kertas saringc) Timbangan d) Ovene) Pipetf) Desikatorg) Bulbh) Penjepit2) Bahan yang digunakana) Sampel air dari Kali Garang sebanyak 6 mlb) Aquades

B. Skema Kerja Praktikum1. Dengan CawanAlat dan Bahan yang akan digunakan dipersiapkan terlebih dahuluCawan dicuci dengan air sulingCawan dipanaskan ke dalam oven 105C selama 15 menit sampai keringKemudian cawan didinginkan dalam desikator selama 15 menit dan ditimbangSampel dikocok hingga merata dan pindahkan pada cawan sebanyak 1 mlCawan dipanaskan pada suhu 105C selama 1 jamCawan didinginkan dalam desikator selama 15 menit dan ditimbang kemudian dihitung selisih beratnya

Gambar 1. Alur kerja TSS dengan metode cawan

2. Dengan Kertas SaringKertas saring dipanaskan di dalam oven 105C selama 15 menit dan dinginkan ke dalam desikator selama 15 menit dan timbang cepatSampel dikocok hingga merata diambil 1 ml dan disaring dengan kertas saringKertas saring diambil dan dipanaskan pada suhu 105C selama 1 jamKertas saring didinginkan selama 15 menit dengan desikator dan kemudian ditimbangAgar teliti dilakukan pengulangan dan dihitung selisih beratnya

Gambar 2. Alur kerja TSS dengan metode kertas saring

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan dan Perhitungan1. Hasil pengamatan

Tabel 1. Hasil pengukuran zat padat pada air sungai Kaligarang dengan menggunakan cawanNONama CawanSebelum pemanasanTanpa Residu (gr)Sesudah pemanasanDengan Residu (gr)

1Cawan I33,711333,7128

2Cawan II34,369834,3712

3Cawan III34,7016734,7031

Tabel 2. Hasil pengukuran zat padat pada air sungai Kaligarang dengan menggunakan kertas saringNONama KertasSebelum pemanasanTanpa Residu (gr)Sesudah pemanasanDengan Residu (gr)

1Kertas I0,96800,9695

2Kertas II0,97070,9719

3Kertas III0,95560,9578

2. Hasil perhitunganRumus

Dimana A = Berat kertas saring/cawan dan residu setelah pemanasanB = Berat kertas saring/cawan kering tanpa residuC = 1 mla) Perhitungan pada cawan

b) Perhitungan pada kertas saring

B. PembahasanPraktikum Total Suspensid Solid (TSS) bertujuan untuk mengetahui kandungan zat-zat padat yang berada dalam suspensi sampel air sehingga dapat diketahui kandungan tersebut sesuai dengan baku mutu yang ditentukan atau tidak. Terdapat 2 cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengukur TSS melalui cawan dan melalui kertas saring. Langkah pertama yang dilakukan dalam menentukan zat padat tersuspensi melalui cawan yaitu mencuci cawan dengan aquades. Selanjutnya cawan dipanaskan ke dalam oven 105C sampai kering selam 15 menit. Kemudian cawan didinginkan dalam desikator selama 15 menit dan timbang. Sebelumnya sampel dikocok hingga merata dan memidahkannya pada cawan sebanyak 1 ml. Setelah itu cawan dipanaskan pada suhu 105C selama 1 jam, kemudian cawan didinginkan kedalam desikator selama 15 menit kemudian di timbang. Pada tahap akhir kemudian dihitung selisihnya. Dimana, rata-rata zat yang tersuspensi sebesar 1,4667 mgr/liter. Gambar 3. Menentukan TSS dengan menggunakan cawan

Pada pengukuran TSS dengan menggunakan kertas saring, tahap awal yang dilakukan yaitu memanaskan kertas saring didalam oven 105C selama 15 menit dan kemudian didinginkan ke dalam desikator selama 15 menit dan timbang cepat. Kemudian sampel dikocok hingga merata diambil 1 ml dan disaring dengan kertas saring. Kertas saring kemudian diambil dan dipanaskan pada suhu 105C selama 1 jam. Kemudian kertas saring didinginkan selama 15 menit dengan menggunakan desikator yang selanjutnya ditimbang. Tahap akhir yang dilakukan yaitu menghitung selisih beratnya. Dimana hasil rata-rata zat yang tersuspensi sebesar 1,4667 mgr/liter.

Gambar 4. Menentukan TSS dengan kertas saring

Total suspended solid (TSS) merupakan zat-zat padat yang berada pada dalam suspense, dapat dibedakan menurut ukurannya sebagai partikel tersuspensi koloid (koloid) dan partikel tersuspensi biasa (partikel tersuspensi). TSS juga merupakan jumlah berat dalam mgr/liter kering lumpur yang ada dalam limbah setelah mengalami penyaringan dengan membram berukuran 0,45 mikron (Sugiharto, 1987)5. Adanya padatan-padatan ini menyebabkan kekeruhan air, padatan ini tidak terlarut dan tidak dapat mengendap secara langsung. Padatan tersuspensi terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari pada sedimen, seperi bahanbahan organic tertentu, tanah liat, dan kikisan tanah yang disebabkan terjadinya erosi tanah.

Dampak TSS terhadap lingkungan yaitu dapat menghalangi masuknya sinar matahari kedalam air, sehingga akan mengganggu proses fotosintesis menyebabkan turunya oksigen terlarut yang dilepas ke dalam air oleh tanaman. Jika sinar matahari terhalangi dari dasar tanaman maka tanaman akan berhenti memproduksi oksigen dan akan mati. Total Suspended Solid ( TSS) juga menurunkan kejernihan air. Kekeruhan atau menurunnya kejernihan air berasalkan lapukan batuan dan logam, sedangkan zat organik dapat berasal dari lapukan tanaman atau hewan. Selain itu, TSS juga dapat bersumber dari pembuangan limbah baik limbah domestik maupun non domestic. 4Sedangkan untuk hasil zat padat tersuspensi dalam kertas saring hasilnya adalah negatif, padahal seharusnya massa masing-masing kertas saring setelah ditambahkan sampel air kemudian dipanaskan lebih besar daripada massa kertas saring sebelum penambahan apapun. Namun pada praktikum yang dilakukan kemarin didapat hasil bahwa massa kertas saring yang ditambah sampel justru lebih rendah dari massa sebelumnya. Tetapi kemudian dilakukan penimbangan ulang kertas saringnya. Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap hasil massa kertas saring tersebut, antara lain pada saat penimbangan alat dan bahan dan ketelitian praktikan.1. Penimbangan alat dan bahanPenimbangan yang salah berpengaruh terhadap hasil kerja yang dilakukan. Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kesalahan hasil penimbangan antara lain perbedaan suhu antara sampel dan lingkungan, dan fluktuasi tekanan. Perbedaan suhu mengakibatkan nilai penimbangan tidak konsisten. Fluktuasi tekanan menimbulkan aliran udara biasanya oleh AC atau pintu yang sering dibuka-tutup. Pada praktikum yang dilakukan kemarin, penimbangan dilakukan di area dekat dengan pintu sedangkan pintu sering dibuka tutup sehingga terjadilah fluktuasi tekanan, selain itu adanya pergerakan yang dilakukan disekitar area penimbangan juga berpengaruh terhadap hasil pembacaan massa benda yang diamati. 12. Ketelitian PraktikanKetelitian praktikan saat melakukan praktikum, misalnya saat memindahkan kertas saring tidak boleh terjadi persinggungan dengan tangan karena akan mempengaruhi hasil. Selain itu, ketelitian praktikan saat membaca hasil penimbangan massa juga berpengaruh terhadap hasil penimbangan yang didapatkan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, bahwa batas maksimal kadar residu tersuspensi dalam air yang diperbolehkan yaitu 50 mg/L, dan jika dibandingkan dengan hasil praktikum analisis kadar zat padat tersuspensi, maka kadar TSS pada sampel sungai Kaligarang masih di bawah nilai yang telah ditetapkan (NAB). 2Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/PER/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum adalah 5 NTU yang berarti 0.65 mg/L. Dimana 1 NTU = 0,13 mg/l. 3 Pada sampel air Sungai Banjir Kanal Barat diperoleh nilai 1,4667 mg/L yang berarti 11,282 NTU, sehingga air Sungai Kaligarang tidak layak untuk dijadikan bahan baku air bersih dan minum setelah pengolahan dan nilai TSS nya lebih dari NAB.

BAB VIPENUTUP

A. Kesimpulan1) Berdasarkan pengujian TSS tersebut jumlah zat padat yang tersuspensi dalam air sungai Kaligarang dengan metode cawan sebesar 1,4667 mgr/liter2) Berdasarkan pengujian TSS melalui metode kertas saring dihasilkan zat yang tersuspensi sebesar 1,4667 mgr/liter

B. Saran

1) Jarak waktu pengambilan sampel TSS dengan praktikum diusahakan tidak terlalu lama.2) Sampel sebaiknya dihomogenkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menguji.3) Penimbangan filter (kertas saring) harus dilakukan secepat mungkin untuk menghindari terserapnya kelembaban udara ke dalam kertas saring.4) Dalam membaca hasil penghitugan, sebaiknya praktikan lebih teliti dan mengurangi aktifitas yang dapat mempengaruhi kesalahan hasil penimbangan.

DAFTAR PUSTAKA1. Efendi, H. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Penerbit Kanasius. 2003

2. Suriawiria, U.Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat. Bandung: Penerbit PT. Alumni. 2005

3. Thayyibah, Zurriyatin. Penentuan Total Suspended Solid (TSS) dalam Air Sungai Deli dan Pengaruhnya Terhadap Waktu Penyimpanan. Medan. Universitas Sumatera Utara. 2010

4. Karina Purba, Margareth Elisa. Analisa Kadar Total Suspended Solid (TSS) Amoniak, Sianida, dan Sulfida pada LImbah Cair BAPEDALDASU. Medan. Universitas Sumatera Utara. 2009

5