triwulan iv iviviv - bppi.kemenperin.go.idbppi.kemenperin.go.id/uploads/files/dokumen/lap tw4 psi...
TRANSCRIPT
PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA
PEMBANGUNAN (PP 39)
2016
LAPORAN
PUSAT STANDARDISASI INDUSTRI
TRIWULAN IV
IVIVIV TA 2018
i | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
KATA PENGANTAR
Sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan Pusat Standardisasi Industri
kepada stakeholder dan pihak terkait maka disusun Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan (PP 39) Triwulan IVI Pusat Standardisasi Industri Tahun 2018. Hal ini
merupakan perwujudan komitmen manajemen Pusat Standardisasi Industri dalam merealisasikan
Peraturan Pemerintah RI No. 39 Tahun 2006, sebagai penerapan prinsip-prinsip transparansi yang
akuntabel. Laporan ini memuat seluruh kegiatan pada Pusat Standardisasi Industri sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya yang dibiayai dari DIPA tahun 2018.
Substansi laporan didasarkan pada program dan kegiatan-kegiatan sesuai dengan Rencana Strategis
pada Pusat Standardisasi Industri Tahun 2015 – 2019 dan Perjanjian Kinerja (Perjakin) Pusat
Standardisasi Industri Tahun 2018. Demikian pula halnya dengan rencana dan pengukuran kinerja
Tahun 2018 diselaraskan dengan sasaran, tujuan, misi dan visi yang telah ditentukan dalam Renstra
Pusat Standardisasi Industri Tahun 2015 – 2019.
Semoga laporan ini dapat menjadi bahan pembuat kebijakan serta peningkatan bagi seluruh pegawai
pada Pusat Standardisasi Industri dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait.
Jakarta, Januari 2019
Kepala Pusat Standardisasi Industri
Yan Sibarang Tandiele
ii | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................
i
DAFTAR ISI
...................................................................................................................................................
ii
DAFTAR, GAMBAR, TABEL DAN LAMPIRAN................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................
1
1.1 TUGAS, POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI ......................................................... 1
1.2 LATAR BELAKANG KEGIATAN.................................................................................... 1
1.3 STRUKTUR ORGANISASI..............................................................................................3
BAB II RENCANA KEGIATAN.............................................................................................................
5
2.1 KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2018...................................................................... 5
2.2 SASARAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA TAHUN
ANGGARAN 2018.............................................................................................................
6
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................................................................7
3.1 HASIL YANG TELAH DICAPAI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA .............. 9
3.1.1 HASIL YANG TELAH DICAPAI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
BERDASARKAN INDIKATOR DALAM PERJANJIAN KINERJA .......... 31
3.1.2 HASIL YANG TELAH DICAPAI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
BERDASARKAN INDIKATOR PADA KINERJA OUTPUT KEGIATAN 18
3.2 HAMBATAN DAN KENDALA PELAKSANAAN ..................................................... 41
3.2.1 HAMBATAN DAN KENDALA PELAKSANAAN PERJANJIAN
KINERJA.............................................................................................................
41
3.2.2 HAMBATAN DAN KENDALA PELAKSANAAN KINERJA OUTPUT
KEGIATAN...........................................................................................................
41
3.3 LANGKAH TINDAK LANJUT....................................................................................... 42
3.3.1 LANGKAH DAN TINDAK LANJUTPELAKSANAAN PERJANJIAN
iii | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
KINERJA..............................................................................................................
42
3.3.2 LANGKAH DAN TINDAK LANJUTPELAKSANAAN KINERJA
OUTPUT KEGIATAN.......................................................................................42
BAB IV PENUTUP
..................................................................................................................................... 43
LAMPIRAN
....................................................................................................................................................
. 44
iv | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
DAFTAR GAMBAR, TABEL DAN LAMPIRAN
GAMBAR 1. STRUKTUR ORGANISASI PUSAT STANDARDISASI INDUSTRI .................. 4
TABEL 2.1 DAFTAR KEGIATAN PUSTAN INDUSTRI TAHUN ANGGARAN 2018 ....... 5
TABEL 2.2 SASARAN KEGIATAN PUSTAN INDUSTRI TAHUN 2018 ............................. 6
TABEL 2.3 INDIKATOR KINERJA BERDASARKAN OUTPUT KEGIATAN ...................... 6
TABEL 3.1 RENCANA AKSI PERJAKIN PUSTAN INDUSTRI TAHUN ANGGARAN
2018
.................................................................................................................................
8
TABEL 3.2 REALISASI PENCAPAIAN TRIWULAN IV PERJAKIN PUSTAN INDUSTRI 9
TABEL 3.3 PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS I TRIWULAN IV PERJAKIN
PUSTAN INDUSTRI TA 2018.................................................................................. 10
TABEL 3.4 PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS II TRIWULAN IVPERJAKIN
PUSTAN INDUSTRI TA 2018.................................................................................. 19
TABEL 3.5 PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS IV TRIWULAN IV PERJAKIN
PUSTAN INDUSTRI TA 2018................................................................................. 25
TABEL 3.6 PAGU ANGGARAN KEGIATAN SAMPAI DENGAN TRIWULAN IV
TA 2018.........................................................................................................................
31
TABEL 3.7 REALISASI OUTPUT I SAMPAI DENGAN TRIWULAN IV TA 2018 .............. 33
TABEL 3.8 REALISASI OUTPUT II SAMPAI DENGAN TRIWULAN IV TA 2018 ............. 35
TABEL 3.9 REALISASI OUTPUT IV SAMPAI DENGAN TRIWULAN IV TA 2018 ............ 37
TABEL 3.10 REALISASI OUTPUT IV SAMPAI DENGAN TRIWULAN IV TA 2018 ............ 39
TABEL 3.11 REALISASI OUTPUT V SAMPAI DENGAN TRIWULAN IV TA 2018 ............. 40
TABEL 3.12 REALISASI OUTPUT VI SAMPAI DENGAN TRIWULAN IV TA 2018 ............ 44
1 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tugas, Pokok dan Fungsi Organisasi
Pusat Standardisasi Industri merupakan salah satu unit di bawah Badan Penelitian dan
Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian. Menurut Permenperin Nomor 107/M-
IND/PER/11/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian, Pusat Standardisasi
Industri mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis, rencana, program,
pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan penelitian, pengkajian, pengembangan
standardisasi industri.
Dalam melaksanakan tugasnya, Pustan Industri menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang perumusan dan pengkajian standardisasi industri;
b. penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang penerapan, pemberlakuan, dan kerja sama standardisasi industri;
c. penyusunan kebijakan teknis, rencana, program, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan di bidang penguatan dan pengawasan standardisasi industri serta koordinasi dan
fasilitasi penegakkan hukum standardisasi industri; dan
d. pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha dan
rumah tangga pusat.
1.2. Latar Belakang Kegiatan
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan, memelihara, memberlakukan,
dan mengawasi standar bidang industri yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan
semua pemangku kepentingan. Hingga saat ini terdapat 4.977 SNI bidang industri dari 11.740 SNI
secara nasional. Perumusan SNI dilakukan oleh Komite Teknis/SubKomite Teknis di lingkungan
Kemenperin sebanyak 34 KT/SKT yang mencakup berbagai produk/komoditi industri binaan
Kementerian Perindustrian. Setiap tahun Komite Teknis/SubKomite Teknis membuat Program
Nasional Perumusan Standar (PNPS) yang disesuaikan dengan kebutuhan industri maupun kebutuhan
pasar.
2 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
Untuk kepentingan keamanan, kesehatan, dan keselamatan manusia, hewan dan tumbuhan;
pelestarian fungsi lingkungan hidup; persaingan usaha yang sehat; peningkatan daya saing; dan/atau
peningkatan efisiensi dan kinerja industri, maka pemerintah dapat memberlakukan SNI secara wajib.
Hingga akhir Triwulan IV tahun 2018 SNI yang telah diberlakukan 105 SNI bidang industri secara wajib
yang meliputi komoditi makanan, minuman, kimia, logam, tekstil dan aneka, permesinan, alat
transportasi darat, dan elektronika. Dalam rangka menindaklanjuti kerjasama perdagangan secara
internasional (WTO) maka Indonesia juga harus mengikuti aturan yang berlaku terkait bidang
standardisasi misalnya seperti melakukan notifikasi jika Indonesia akan memberlakukan SNI secara
wajib sesuai dengan mekanisme Technical Barriers to Trade (TBT) – WTO. Selain itu dalam kerjasama
regional seperti ASEAN, standar juga telah menjadi perhatian utama dengan dibentuknya ASEAN
Consultative Committe on Standards and Quality (ACCSQ). Dari data yang ada dengan
diberlakukannya SNI secara wajib, dapat dilihat dampak secara ekonomi dimana terjadi penurunan
nilai impor terhadap produk yang SNI-nya diberlakukan secara wajib.
Dalam pelaksanaan regulasi teknis, banyak negara melakukan teknik-teknik yang tidak langsung
mempersulit pelaku usaha untuk memasukkan produknya ke negara tersebut. Sebagai contoh, Uni
Eropa harus dilakukan pengujian dan sertifikasi di lembaga yang terdaftar dalam notified body
tersebut. Hal serupa dilakukan pula di US, Jepang, Tiongkok, India, dan negara lainnya.
Mengingat standar saat ini digunakan sebagai barier di dalam mekanisme perdagangan, maka untuk
mengatasi keberagaman skema sertifikasi, ditetapkanlah ISO 17067:2013 (Conformity Assesment –
Fundamentals of Product Certfication and Guidelines for Product Certification Scheme) mengenai
skema sertifikasi yang memperkenankan regulator untuk menyusun skema sertifikasi terkait dengan
standar yang ditetapkan menjadi regulasi teknis.
Dalam pelaksanaan penerapan SNI/ST secara wajib bidang industri, Menteri Perindustrian menunjuk
Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) yang terdiri dari Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) dan
Laboratorium Penguji) yang diperkenankan memproses SPPT SNI/ST yang tentunya telah dilakukan
evaluasi baik secara administrasi maupun kompetensi oleh BPPI sesuai prosedur kerja yang telah
ditetapkan melalui Peraturan Kepala BPPI Nomor 422 Tahun 2010 tentang Penunjukan, Pengawasan,
dan Pelaporan Kinerja Lembaga Penilaian Kesesuaian. Skema sertifikasi yang nantinya telah
dirumuskan oleh regulator menjadi bagian dari penilaian kelayakan penunjukan LPK.
3 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
1.3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Pustan Industri mengacu pada Permenperin RI Nomor 107/M-IND/PER/11/2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian. Susunan organisasi Pustan Industri
berdasarkan Permenperin tersebut yaitu:
1. Bidang Perumusan dan Pengkajian Standardisasi Industri;
a. Subbidang Perumusan Standardisasi Industri;
b. Subbidang Pengkajian Standardisasi Industri
2. Bidang Penerapan, Pemberlakuan, dan Kerja Sama Standardisasi Industri;
a. Subbidang Penerapan dan Pemberlakuan Standardisasi Industri;
b. Subbidang Kerja Sama Standardisasi Industri;
3. Bidang Penguatan dan Pengawasan Standardisasi Industri;
a. Subbidang Penguatan Standardisasi Industri;
b. Subbidang Pengawasan Standardisasi Industri;
4. Subbagian Program dan Tata Usaha;
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
Berikut ini merupakan struktur organisasi di Pustan Industri:
4 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Pustan Industri
Pusat Standardisasi Industri
Bidang Perumusan dan Pengkajian
Standardisasi Industri
Subbidang Perumusan Standardisasi Industri
Subbidang Pengkajian Standardisasi Industri
Bidang Penerapan Pemberlakuan dan
Kerjasama Standardisasi Industri
Subbidang Penerapan dan Pemberlakuan
Standardisasi Industri
Subbidang Kerjasama Standardisasi Industri
Bidang Penguatan dan Pengawasan
Standardisasi Industri
Subbidang Penguatan Standardisasi Industri
Subbidang Pengawasan Standardisasi Industri
Jabatan Fungsional
Subbagian Program dan Tata Usaha
5 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
BAB II
RENCANA KEGIATAN
2.1. Kegiatan Tahun Anggaran 2018
Pustan Industri berdasarkan kebijakan Badan Penelitian dan Pengembangan Industri mempunyai
satu kegiatan yaitu Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri. Kegiatan ini memiliki komponen
kegiatan seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Daftar kegiatan Pustan Industri Tahun Anggaran 2018
1860 Perencanaan Kebijakan Standardisasi Industri
1860.002 Regulasi Pembinaan, Pengawasan dan Penyidikan
Penyusunan Rancangan Permen tentang Penunjukan LPK dalam Rangka Pemberlakuan SNI dan/atau PTC secara wajib
Pengawasan LPK Pengawasan Standardisasi Industri Manajemen PPNS Pelatihan Transisi ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015 Pelatihan Lead Auditor ISO 9001:2015 1860.004 Laporan Penerapan, Pemberlakuan dan Kerjasama Standar Industri
Pengembangan Laboratorium dan Industri LED Sidang Kerjasama Standardisasi dalam rangka FTA Persiapan Posisi Indonesia dalam Sidang Kerjasama Standardisasi Jejaring Laboratorium Pengujian Produk Karet Indonesia Sub Kemenperin Penyusunan Skema Sertifikasi Perencanaan Regulasi Teknis 1860.008 Standar Industri yang dirumuskan dan dikaji
Penilaian dan Pengembangan Jabatan Fungsional AMMI Kajian Efektifitas Penerapan SNI Kajian Analisa Dampak Regulasi Kajian Pengembangan Standar Ban Pejal (Solid) Kajian Pengembangan Standar Produk Tisu Pemeliharaan dan Perluasan SMM Peninjauan Standar Industri Persiapan dalam Sidang Standar Regional/Internasional Rapat Konsensus Rapat Teknis Persiapan Perumusan RSNI 1860.009 Peningkatan Kemampuan Pengujian Laboratorium Uji di Pusat Pertumbuhan
Industri
1860.951 Layanan Internal
Pengadaan Peralatan dan Mesin dalam rangka menunjang Kinerja Pustan Industri Pemeliharaan SMM Pemeliharaan Sistem Informasi Kebijakan Standardisasi Industri Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pustan Industri Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Pustan Industri 2017 1860.994 Layanan Perkantoran
6 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
Pertemuan/Jamuan Delegasi/misi/tamu Operasional Perkantoran dan Pimpinan
2.2. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Tahun Anggaran 2018
Berdasarkan Rencana Strategis Pustan Industri 2015 – 2019 dan Rencana Kinerja 2018, Pustan
Industri pada Tahun 2018 menetapkan sasaran kegiatan berdasarkan Perjanjian Kinerja (Perjakin)
2018 dengan indikator kinerja seperti pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Sasaran Kegiatan Pustan Industri Tahun 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1
Tersusunnya RSNI, ST dan PTC Jumlah RSNI, ST dan PTC 100 RSNI Jumlah Kajian terkait Standardisasi 3 Kajian
2 Tersedianya Regulasi Teknis Standardisasi Industri
Jumlah Regulasi teknis yang tersusun 10 Regulasi Jumlah Skema Sertifikasi 5 Skema
3 Terlaksananya Pembinaan dan Pengawasan Standardisasi Industri
Jumlah personil audito/asesor yang kompeten
40 orang
Jumlah pelaksanaan kegiatan pengawasan 2 Laporan
Indikator kinerja berdasarkan output kegiatan dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Indikator Kinerja Berdasarkan Output Kegiatan Kode Output Indikator Kinerja Target
1860.002 Regulasi Pembinaan, Pengawasan dan Penyidikan Standardisasi Industri
Jumlah regulasi teknis yang disusun 10 Regulasi
1860.004 Laporan Penerapan, Pemberlakuan dan Kerjasama Standar Industri
Jumlah kerjasama, jumlah skema sertifikasi dan rencana pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib
6 Laporan
1860.008 Standar Industri yang dirumuskan dan dikaji
Jumlah RSNI, ST, dan/atau PTC yang disusun serta tersedianya kajian terkait standar industri
100 Standar
1860.009 Laboratorium Uji yang meningkat kemampuan pengujiannya di Pusat Pertumbuhan Industri
Jumlah Peralatan Laboratorium Uji 40 unit
1860.951 Layanan Internal Meningkatnya Kualitas Manajemen Pusat Standardisasi Industri
3 Laporan
1860.994 Layanan Perkantoran Terlaksananya Manejemen Kinerja pada Pusat Standardisasi Industri
12 Bulan Layanan
7 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1. Hasil dan Analisis Capaian yang Telah Dicapai Serta Kendala dan Tindak Lanjut
Perjakin Pustan Industri Tahun Anggaran 2018 adalah suatu pernyataan kinerja atau perjanjian
kinerja antara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dengan Kepala Pustan Industri
untuk mewujudkan target kinerja tertentu dalam Tahun Anggaran 2018. Perjanjian Kinerja ini
ditindaklanjuti dengan dirancangnya suatu Rencana Aksi 2018 untuk mencapai sasaran strategis yang
ditentukan. Rencana aksi ditunjukan pada Tabel 3.1.
8 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
Tabel 3.1. Rencana Aksi Perjakin Pustan Industri Tahun Anggaran 2018
9 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
3.1 Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja
3.1.1. Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Indikator Dalam Perjanjian
Kinerja
Berikut realisasi pencapaian Triwulan IV Perjakin Pustan Industri Tahun Anggaran 2018 seperti
ditunjukan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Realisasi Pencapaian Triwulan IVI Perjakin Pustan Industri No Sasaran
Strategis Indikator Kinerja Target Sasaran sampai Triwulan IV (%)
Rencana kegiatan Target Fisik
Realisasi Fisik
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Tersusunnya RSNI,ST dan PTC
Jumlah RSNI, ST dan PTC 100 RSNI 1) Rapat Teknis; 2) Rapat Konsensus; 3) Monitoring perumusan RSNI; 4) Peninjauan SNI
100 100
Jumlah Kajian terkait Standardisasi
3 Kajian 1) Studi literatur; 2) Menjaring informasi dari stakeholder terkait; 3) Survey lapangan dan pengambilan contoh; 4) Pengujian contoh uji dan monitoring.
100 100
2 Tersedianya Regulasi Teknis Standardisasi Industri
Jumlah Regulasi teknis yang tersusun
10 Regulasi
Evaluasi, Verifikasi dan Penilaian LPK 100 100
Jumlah Skema Sertifikasi 5 Skema FGD Penyusunan Skema Sertifikasi 100 100
3 Terlaksananya Pembinaan dan Pengawasan Standardisasi Industri
Jumlah personil Auditor/Assesor yang kompeten
40 orang - Pelaksanaan Pelatihan - Evaluasi dan penyusunan pra laporan kegiatan
100 100
Jumlah pelaksanaan kegiatan pengawasan
2 laporan Pengawasan berkala dan sewaktu-waktu terhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian serta pelaksanaan kegiatan Pengawasan, Pengamatan, Penelitian dan Pemeriksaan (Wasmatlitrik) terhadap produk-produk SNI yang telah diberlakukan secara wajib
100 100
1. Sasaran Strategis I: Tersusunnya RSNI, ST dan PTC
10 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
Tabel 3.3. Pencapaian Sasaran Strategis I Triwulan IV Perjakin Pustan Industri TA 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Sasaran sampai Triwulan IV (%)
Rencana kegiatan Target Realisasi
Fisik % Fisik %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Tersusunnya RSNI,ST dan PTC
Jumlah RSNI, ST dan PTC
100 RSNI 1) Rapat Teknis; 2) Rapat Konsensus; 3) Monitoring perumusan RSNI; 4) Peninjauan SNI
100 100
Jumlah Kajian terkait Standardisasi
3 Kajian 1) Studi literatur; 2) Menjaring informasi dari stakeholder terkait; 3) Survey lapangan dan pengambilan contoh; 4) Pengujian contoh uji dan monitoring.
100 100
Sasaran Strategis I terdiri dari indikator kinerja:
1. Jumlah RSNI, ST dan PTC
Output yang diharapkan dalam kegiatan adalah 100 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)
yang dikonsensuskan.
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja:
Selama Triwulan IV Tahun 2018 telah dilaksanakan Rakon sebanyak 105 oleh 21
komtek/subkomtek RSNI yaitu:
1) KT 21-01, Permesinan dan Produk Permesinan : 8 RSNI 2) SKT 21-01-S1, Permesinan dan Alsintan : 1 RSNI 3) KT 31-01, Elektronika untuk Keperluan Rumah Tangga : 6 RSNI 4) KT 59-01, Tekstil dan Produk Tekstil : 10 RSNI 5) SKT 59-01-S1, Batik dan Produk Batik : 4 RSNI 6) KT 59-02, Kulit, Produk Kulit dan Alas Kaki : 13 RSNI 7) KT 67-04, Makanan dan Minuman : 7 RSNI 8) SKT 67-04-S1, Minuman : 3 RSNI 9) KT 65-06, Produk Kimia dan Agro Kimia : 3 RSNI 10) KT 71-01, Teknologi Kimia : 1 RSNI 11) KT 71-03, Kimia Pembersih : 5 RSNI 12) KT 71-04, Industri Kimia Organik : 2 RSNI 13) KT 77-01, Logam, Baja dan Produk Baja : 2 RSNI 14) SKT 77-01-S1, Tabung Gas, Kompor, Aluminium, dan Produk Pengecoran : 2 RSNI 15) SKT 77-01-S2, Aluminium dan Tembaga : 4 RSNI 16) KT 81-01, Industri Kaca : 1 RSNI 17) KT 82-02, Industri Keramik : 7 RSNI 18) KT 83-01, Industri Karet dan Plastik : 4 RSNI 19) KT 85-01, Teknologi Kertas : 13 RSNI 20) KT 87-01, Industri Cat da Warna : 5 RSNI 21) KT 97-02, Furnitur : 4 RSNI
11 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
KT/SKT No Judul PNPS
31-01 Elektronika untuk rumah tangga
1 Mechanical structures for electronic equipment –Thermal management for cabinets in accordance with IEC 60297 and IEC 60917 series – part 1: Design guide : interface dimension and provision for thermoelectrical cooling systems (pertier effect)
2 Bank daya (powerbank) – Bagian 1: Keselamatan
3 Audio/video – Teknologi informasi dan komunikasi peralatan Bagian 1. Persyaratan keselamatan
4 Kapasitor yang digunakan dalam tabung fluorescen dan sirkuit lampu lainnya – Persyaratan kinerja
5 Secondary cell and batteries alkaline or other non acid electrolytes-safety requirement for portable sealed secondary cells, and for baekstiltteries made from them, for use in portable applications-part 2: Lithium system
6 Perkakas listrik genggam dioperasikan motor – Keselamatan – Bagian 1 Persyaratan umum
65-06 Produk Kimia dan Agrokimia
7 Kapur untuk pertanian
8 Pupuk organik padat
9 Parakuat diklorida teknis
77-01-S1 Tabung Gas, Kompor, Aluminium dan Produk Pengecoran
10 Kompor gas LPG
83-01, Industri karet dan plastik
11 Sistem perpipaan plastik untuk pasokan bahan bakar gas - Sistem perpipaan poliamida tanpa plasticider (PA-U) dengan sambungan fusi dan sambungan mekanis - Bagian 1 : Umum
12 Sistem perpipaan plastik untuk pasokan bahan bakar gas - Sistem perpipaan poliamida tanpa plasticider (PA-U) dengan sambungan fusi dan sambungan mekanis - Bagian 2 : Pipa
13 Sistem perpipaan plastik untuk pasokan bahan bakar gas - Sistem perpipaan poliamida tanpa plasticider (PA-U) dengan
12 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
sambungan fusi dan sambungan mekanis - Bagian 3: Fitting
81-01 Industri Kaca 14 Kaca berpola
82-02 Industri Keramik
15 Ubin keramik - bagian 1: Pengambilan contoh dan dasar keberterimaan
16 Ubin keramik - Bagian 4: Penentuan kuat lentur dan beban lentur
17 Ubin keramik - Bagian 8: Penentuan muai panas linier
18 Ubin keramik - Bagian 9: Penentuan ketahanan terhadap kejut suhu
19 Ubin keramik - Bagian 13: Penentuan ketahanan terhadap bahan kimia
20 Ubin keramik - bagian 14: Penentuan ketahanan terhadap noda
21 Ubin keramik – Definisi, klasifikasi, karakteristik dan penandaan
87-01, Industri Cat dan Warna
22 Cat kayu transparan - Bagian 3 : Pewarna kayu
23 Cat kayu transparan - Bagian 4 : sealer
24 Cat pelapis anti bocor berbasis air
25 Tinta penanda khusus pemilih berbahan perak nitrat (AgNO3)
26 Cat dan pernis - Preparasi ekstrak asam dari cat cair atau sebuk
21-01-S1, Permesinan dan Alsintan
27 Egrek
59-01, Tekstil dan produk tekstil
28 Tekstil - Zat warna - Bagian 1: Prinsip umum pengujian identifikasi zat warna pada bahan tekstil berwarna
29 Tekstil - Kain rajut - Cara uji berat kain per satuan panjang dan berat kain persatuan luas
30 Tekstil - Kain jok
31 Tekstil - Istilah dan definisi kain tenun tradisional
13 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
32 Tekstil - Kain sarung
33 Tekstil - Kain ihram
34 Kain tekstil - Cara uji ketahanan terhadap pembasahan permukaan (uji siram)
35 Tekstil - Geotekstil nir tenun (non woven) serat stapel poliester dan polipropilena untuk filtrasi dan separasi
36 Ukuran pakaian dalam pria
37 Tekstil - Karpet jeratan bulu (loop pile carpet)
85-01, Teknologi kertas
38 Pulp - Penggilingan di laboratorium- Bagian 2 : Metode PFI mill
39 Kertas dan karton - Cara uji ketahanan minyak - Bagian 2 : Uji daya tolak permukaan
40 Kertas dan karton - Cara uji daya tembus udara (rentang medium) - Bagian 3L Metode bendsten
41 Karton dupleks
42 Kertas dan karton - Cara uji kekuatan ikatan internal
43 Kertas dan karton - Cara uji ketahanan lengkung - Bagian 2 : Alat uji tipe Taber
44 Kertas dan karton tahan minyak
45 Karton salut
46 Pulp - Cara uji abu tidak larut asam
47 Kertas pembentuk rokok
48 Kertas dan karton - Cara uji derajat putih CIE (D65/100)( kondisi siang hari di luar ruangan)
49 Kertas, karton, dan pulp - Cara uji faktor pantulan biru baur - Bagian 1 : Kondisi siang hari di dalam ruangan (derajat cerah ISO)
50 Kertas dan karton - Cara uji warna dengan pantulan baur - Bagian 1 : Kondisi siang hari di dalam ruangan (C/2)
14 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
59-02, Kulit, Produk kulit, dan Alas kaki
51 Kulit - Penentuan penggelembungan dan kekuatan permukaan ( Metode bola meletup)
52 Kulit - Uji ketahanan luntur warna - Ketahanan luntur warna terhadap penggosokan
53 Kulit - Uji fisis dan mekanis - Penentuan kelemasan
54 Kulit - Uji fisis dan mekanis - Penentuan permeabilitas uap air
55 Kulit - Uji fisi dan mekanis - Penentuan penyerapan air statis
56 Kulit - Uji fisi dan mekanis - Penentuan temperatur penyusutan hingga 100 C
57 Kulit - Penentuan ketahanan abrasi - Bagian 1 : Metode Taber
58 Kulit - Penentuan ektahanan air pada kulit yang fleksiberl - Bagian 1 : Kompresi linier berulang (penetrometer)
59 Kulit - Penentuan ketahanan nbengkung - Bagian 2 : Metode bengkung vamp
60 Kulit - Uji fisis dan meaknis - Penetuan kekuatan sobek - Bagian 2 : Sobekan dua tepi
61 Kulit - Uji Kimiawi - Persiapan contoh uji pengujian kimiawi
62 Kulit - Uji fisis dan mekanis - Persiapan dan pengkondisian contoh uji
63 Kulit - Uji kimiawi, fisis, mekanis dan ketahanan luntur - Lokasi pengambilan contoh uji
21-01, Permesinan dan produk permesinan
64 Mesin panen padi kombinasi (paddy combine harvester) - Syarat mutu dan metode uji
65 Mini tiller - Mesin pengolahan tanah sekunder - Syarat mutu dan metode uji
66 Katup tabung DME
67 regulator tekanan rendah untuk tabung DME
83-01, Industri Karet dan plastik
68 Ban mobil penumpang (revisi)
69 Ban truk dan bus (revisi)
15 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
70 Ban truk ringan
71 Ban sepeda motor
67-04, Makanan dan Minuman
72 Bihun instan
73 Pasta
74 Daging luncheon
75 Daging asap
76 Gula sukrosa cair
77 Gula coklat sukrosa
21-01, Permesinan dan produk permesinan
78 Alat penyimpanan produk holtikultura paska panen menggunakan teknologi ozon - Syarat mutu dan metode uji
79 Pompa rotodinamik - Uji keberterimaan unjuk kerja hidrolisi - Kelas 1, 2, dan 3
80 Ketel uap dan bejana tekan - Bagian 1: Tata cara untuk konstruksi ketel uap
81 Spesifikasi meter air minum
59-01-S1,Batik dan Produk Batik
82 Istilah batik
83 Batik cap - Kain ciri syarat mutu dan metode uji
84 Batik kombinasi - Kain - Ciri, Syarat mutu dan metode uji
85 Batik tulis - Kain - Ciri syarat mutu dan metode uji
67-04-S1, Minuman
86 Minuman beralkohol beraroma
87 krimer kental manis
88 kopi premiks
71-03, Kimia Pembersih
89 Pelembut pakaian
90 Pewangi pelicin pakaian
91 Pembersih lantai
16 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
92 Penghilang noda
93 Pembersih kaca
77-01-S2, Produk Logam Non Besi
94 Peralatan masak (cookware) dari logam
95 Peralatan makan dan alat bantu masak dan saji dari baja tahan karat (flatware)
77-01, Logam, Baja dan produk Baja
96 bus bar tembaga
97 bilet aluminium
67-04, Makanan dan Minuman
98 Minyak goreng sawit
71-01, Teknologi Kimia 99 khlor cair
97-02, Furnitur
100 Furnitur - Meja kerja kantor
101 Furnitur - Kursi kerja kantor
102 Furnitur - Unit penyimpanan - Penentuan kekuatan dan ketahanan
103 Furnitur - Unit penyimpanan - Penentuan stabilitas
71-04, Industri Kimia Organik
104 Natrium karboksimetil selulosa teknis
105 Natrium karboksimetil selulosa tara pangan
Hingga akhir Triwulan IV jumlah RSNI3 yang dihasilkan yaitu 105 RSNI , melebihi target yaitu 100
RSNI .
b. Kendala:
17 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
1. Rapat konsensus padat dilaksanakan di akhir tahun, dikarenakan ketersediaan waktu para
stake holder dalam pelaksanaan rakon yang kebanyakan dapat di laksanakan menjelang
akhir tahun.
c. Rekomendasi
1. Melakukan koordinasi proses rapat teknis dan rakon penyusunan RSNI dengan KT/SKT
untuk tahun ke depannya agar tidak terjadi penumpukan rakon diakhir tahun.
2. Jumlah Kajian terkait Standardisasi
Kajian Standardisasi yang direncanakan akan dilaksanakan pada Tahun 2018 terdapat 4 (empat)
kajian, tetapi berdasarkan Renstra PSI 2015-2019 Amd1:2017 Target 2018 hanya 3 (tiga) kajian,
yaitu Kajian Pengembangan Standar sebanyak dua laporan, Kajian Analisa Dampak Regulasi
sebanyak satu laporan, dan Kajian Efektifitas Penerapan SNI sebanyak satu laporan.
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja:
Kegiatan Kajian pengembangan Standar pada Triwulan IV Tahun 2018 mencapai realisasi fisik
sebesar 100%, target fisik kegiatan Triwulan IV sebesar 100%. Hasil yang dicapai yaitu telah
melakukan studi literatur, melakukan survey lapangan dan pengambilan contoh serta
pengujian contoh uji dan monitoring dan Konsinyering akhir laporan Kajian.
1. Kajian Pengembangan Standar Ban Pejal (Solid)
Pada Triwulan IV Tahun 2018, kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu Pengembangan
Standar Nasional Indonesia (SNI) Ban Pejal (solid Tire), dalam bentuk Forum Grup Diskusi
yang dihadiri oleh Direktur Industri Kimia Hilir, Direktur Industri Hasil Hutah dan
Perkebunan, perwakilan dari Balai Besar Karet Kulit dan Plastik (BBKKP), Badan
Standardisasi Nasional (BSN), Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang, Pusat
Penelitian Karet Indonesia Kementerian Pertanian, Gabungan Perusahaan Karet Indonesia
(Gapkindo), PT. Surya Mas Agung, PT. IRC INOAC, PT. Multistrada Arah Sarana, dan PT.
Bridgestone Tire Indonesia. Pelaksanaan acara di hotel Royal Amaroossa Bogor, Jalan Otto
Iskandardinata no. 84, Baranangsiang, Bogor Timur, Bogor, Jawa Barat pada tanggal 28
November 2018.
2. Kajian Pengembangan Standar Produk Tisu
Kegiatan yang dilakukan selama Triwulan IV tahun 2018 yaitu Kajian Pengembangangan
Standar Nasional Indonesia (SNI) Produk Tisu, dengan jenis tisu yang menjadi bahan kajian
ini adalah SNI tisu serbet (SNI 3344:2017), tisu muka (SNI 173:2017), tisu toilet (SNI
18 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
103:2017) dan tisu towel (SNI 7891:2017), dan pelaksanaan kegiatan dalam bentuk Forum
Grup Diskusi di Hotel Santika Bogor, Botani Square Bogor, Jl. Raya Padjajaran, Tegal lega,
Bogor pada tanggal 26 November 2018. Acara tersebut dihadiri oleh stakeholder terkait
yaitu : perwakilan dari Direktorat Industri Hasil Hutan dan Perkebunan, Puslitbang Industri
Hijau dan Lingkungan Hidup, Balai Besar Pulp dan Kertas, Badan Standardisasi Nasional,
Pusat Standardisasi Industri, PT. Pindo Deli (plant Karawang dan Perawang), PT. The
Univenus, Pt. Graha Bumi Hijau, dan Asosiaasi Pulp dan Kertas Indonesia.
3. Kajian Analisa Dampak Regulasi
Pada Triwulan IV dilaksanakan Forum Grup Diskusi Pemberlakuan SNI Aki untuk
Kendaraan Bermotor yang dihadiri oleh perwakilan dari Direktorat Industri Maritim, Alat
Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP), Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T),
Balai Sertifikasi Industri, PT. TUV NORD Indonesia, PT TUV Rheinland Indonesia, PT.
Sucofindo, Gabungan Industri Alat-Alat Mobil dan Motor (GIAMM), PT. GS Battery, PT.
Nipress, PT. Yuasa Battery Indonesia, PT. Furukawa Indomobil Battery Manufacturing, PT.
Selatan Jadi Jaya, PT. Jaya Timur, PT. Tri Mega Baterindo, PT. Trimitra Baterai Perkasa, PT.
Century Batteries Indonesia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan dan Iklim
Usaha Industri, dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau dan Lingkungan
Hidup. Pelaksanaan acara tersebut di Hotel Santika Bogor, Botani Square Bogor, Jl. Raya
Padjajaran, Tegallega, Bogor tanggal 12 November 2018.
b. Kendala:
Tidak ada kemdala, semua berjalan sesuai time table dan laporan akhir pun sudah tersusun
dan pelaksanakan Focus Group Discussion terkait hasil akhir Kajian terlaksana .
c. Rekomendasi
-
2. Sasaran Kegiatan II: Tersedianya Regulasi Teknis Standardisasi Industri
Tabel 3.4. Pencapaian Sasaran Strategis II Triwulan IV Perjakin Pustan Industri TA 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Sasaran sampai Triwulan IV (%)
Rencana kegiatan Target Realisasi
Fisik % Fisik %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2 Tersedianya Regulasi Teknis Standardisasi
Jumlah Regulasi teknis yang tersusun
10 Regulasi
Evaluasi, Verifikasi dan Penilaian LPK 100 100
19 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
Industri Jumlah Skema Sertifikasi
5 Skema FGD Penyusunan Skema Sertifikasi 100 100
Sasaran Strategis II terdiri dari indikator kinerja:
1. Jumlah regulasi teknis yang tersusun
Dalam rangka mendukung pemberlakuan SNI yang diberlakukan secara wajib. Pustan Industri
menyiapkan Lembaga Penilaian Kesesuaian yang mampu melakukan sertifikasi dan pengujian
terhadap SNI secara wajib.
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja
Pada Triwulan IV tahun 2018 direncanakan target sasaran fisiknya sebesar 100% dan tercapai
realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil yang dicapai pada periode Oktober hingga Desember yaitu
20 (Dua puluh) naskah Permen LPK yang telah melalui penilaian kemampuan LPK pada Tahun
Anggaran 2018, jumlah konsep yang telah di sahkan hingga Triwulan IV TA 2018 yaitu sebanyak
10 (sepuluh) permenperin.
10 Permenperin yang dihasilkan hingga Triwulan IV Tahun 2018 yaitu:
1. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2018 tentang Lembaga
Penilaian Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia
Lampu Swabalast Secara Wajib.
2. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2018 Lembaga Penilaian
Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan Dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Pupuk
Anorganik Secara Wajib
3. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 47/M-IND/PER/7/2016 Tentang Lembaga
Penilaian Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan Dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia
Persyaratan Zat Warna AZO, Kadar Formaldehida, Dan Kadar Logam Terekstraksi Pada Kain
Untuk Pakaian Bayi Secara Wajib
4. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2018 Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 74/M-IND/PER/10/2016 Tentang Lembaga
20 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
Penilaian Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan Dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia
Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan Secara Wajib
5. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2018 Lembaga Penilaian
Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan Dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Kakao
Bubuk Secara Wajib
6. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2018 Lembaga Penilaian
Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan Dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Kompor
Gas Dengan Sistem Pemantik Secara Wajib
7. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2018 Lembaga Penilaian
Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Baja
Lembaran Lapis Seng (Bj.LS) Dan Standar Nasional Indonesia Baja Lembaran Dan Gulungan Lapis
Paduan Aluminium-Seng (Bj.LAS) Secara Wajib.
8. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2018 Lembaga Penilaian
Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan Dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Baja
Tulangan Beton Secara Wajib.
9. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2018 Lembaga Penilaian
Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan Dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Terhadap
Produk Industri Elektronika Secara Wajib
10. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2018 Lembaga Penilaian
Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan Dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Pelumas
Secara Wajib
Sedangkan 10 Konsep Naskah Permenperin yang masih menunggu pengesahan dari Menteri
adalah sebagai berikut :
a. Naskah Rancangan Peraturan Menteri tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 22/M-IND/PER/3/2013 tentang Penunjukan Lembaga
Penilaian Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional
(SNI) Kaca Lembaran Secara Wajib
b. Naskah Rancangan Peraturan Menteri tentang Perubahan Keenam Atas Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 44/M-IND/PER/9/2013 tentang Penunjukan Lembaga
Penilaian Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional
(SNI) Ban Secara Wajib
21 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
c. Naskah Rancangan Peraturan Menteri tentang Lembaga Penilaian Kesesuaian Dalam
Rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional (SNI) Semen Secara Wajib
d. Naskah Rancangan Peraturan Menteri tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/PER/10/2012 tentang Penunjukan Lembaga
Penilaian Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional
(SNI) Produk Melamin - Perlengkapan Makan dan Minum Secara Wajib.
e. Naskah Rancangan Peraturan Menteri tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 44/M-IND/PER/12/2017 tentang Penunjukan Lembaga Penilaian
Kesesuaian Dalam Rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional (SNI)
Keramik Secara Wajib.
f. Naskah Rancangan Peraturan Menteri tentang Lembaga Penilaian Kesesuaian Dalam
Rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional (SNI) Selang Kompor Liquefied
Petroleum Gas Secara Wajib.
g. Naskah Rancangan Peraturan Menteri tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 16/M-IND/PER/5/2017 tentang LPK dalam rangka Pemberlakuan
dan Pengawasan SNI Kopi Instan secara wajib;
h. Naskah Rancangan Peraturan Menteri tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor Nomor 11/M-IND/PER/3/2017 tentang LPK dalam rangka
Pemberlakuan dan Pengawasan SNI Air Mineral, Air Demineral, Air Mineral Alami dan
Air Minum Embun secara wajib; dan
i. Naskah Rancangan Peraturan Menteri tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 36/M-IND/PER/7/2013 tentang Penunjukan LPK dalam rangka
Pemberlakuan dan Pengawasan SNI Spesifikasi Meter Air Minum secara wajib.
j. Naskah Peraturan Menteri Perindustrian tentang LPK dalam rangka Pemberlakuan dan
Pengawasan SNI Regulator Secara Wajib, bersama ini kami sampaikan Naskah Peraturan
Menteri Perindustrian tentang LPK dalam Rangka Pemberlakuan dan Pengawasan SNI
Regulator Tekanan Rendah dan Regulator Tekanan Tinggi untuk Tabung Baja LPG Secara
Wajib
22 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
b. Kendala
1. Masih terdapatnya LPK yang belum memperoleh akreditasi sesuai ruang lingkupnya, sementara masa pemberlakuan/tenggang waktu penunjukan LPK sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia telah berakhir
2. Lamanya proses akreditasi ruang lingkup di lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang menyebabkan diperlukan konfirmasi progress reakreditasi LPK.
3. Lamanya proses legalisasi Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia tentang penunjukan LPK, karena diperlukan Harmonisasi kembali dengan Kementerian Hukum dan HAM sehingga sampai saat ini permenperin yang masih proses untuk harmonisasi
Rekomendasi:
- melakukan monitor dan memproses lebih lanjut terkait amanat Peraturan Menteri
Perindustrian Republik Indonesia tentang Penunjukan LPK yang masih sedang dalam proses,
agar pada tahun berikutnya Naskah tersebut dapat segera di berlakukan dan disahkan dalam
permenperin.
2. Tersusunnya skema sertifikasi
Skema sertifikasi sangat diperlukan untuk keseragaman proses sertifikasi produk dalam rangka
pemberlakuan SNI yang diberlakukan secara wajib. Skema sertifikasi mengatur jumlah auditor,
waktu pelaksanaan audit, hingga jumlah pengambilan contoh di Pabrik.
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja:
Pada Triwulan IV tahun 2018 direncanakan target sasaran fisiknya sebesar 100% dan tercapai
realisasi fisiknya sebesar 100%. Hasil yang dicapai yaitu 7 skema sertifikasi dari FGD Penyusunan
skema sertifikasi, telah melakukan survey pengumpulan data merekap usulan dari direktorat
untuk pemberlakuan SNI wajib.
Menghadiri rapat-rapat koordinasi yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembina Industri untuk
mengidentifikasi rencana pemberlakuan SNI secara wajib dari direktorat Pembina Industri.
FGD skema sertifikasi pada Triwulan IV tahun 2018 yaitu
No Tanggal Skema Sertifikasi
1 15 Maret 2018 SNI Pelumas
2 23 April 2018
SNI ISO 20492-2:2014, Kaca untuk bangunan – kaca isolasi – bagian 2 : uji pengkabutan kimia.
3 25-27 April 2018 SNI 8347:2016, Kawat ban
4 19 Juli 2018 7275:2018, Keramik tableware
23 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
5 30 Juli – 1 Agustus 2018
Pemberlakuan SNI Mainan
6 5 – 7 September 2018
1. SNI 60335-2-14-2011, Peralatan listrik rumah tangga dan
peralatan serupa – keselamatan - Bagian 2 -14 : Persyaratan
khusus untuk peralatan dapur
2. SNI 60335-2-15-2011 Peralatan listrik rumah tangga dan
sejenisnya – Keselamatan – Bagian 2-15: Persyaratan khusus
untuk peralatan pemanas cairan
3. SNI 60335-2-29-2012 Peralatan listrik rumah tangga dan
sejenisnya – Keselamatan – Bagian 2-29: Persyaratan khusus
untuk pengisi baterai;
7 11-13 Oktober 2018
SNI 30:2017, Asam Sulfat Pekat Teknis
b. Kendala:
1) Belum semua LSPro dan Laboratorium Uji terakreditasi untuk SNI yang akan diberlakukan
wajib.
2) Kapasitas Laboratorium Uji yang terbatas khususnya peralatan pengujian yang dapat
mengganggu proses sertifikasi sehingga diperlukan metode pengambilan contoh yang efektif
dan efisien.
3) Keterbatasan anggaran dan sumberdaya sehingga skema sertifikasi yang dihasilkan belum
sepenuhnya mencakup semua produk industri yang SNI-nya diberlakukan secara wajib
c. Rekomendasi:
1. Diharapkan adanya pengembangan laboratorium uji baik dari sisi peralatan maupun personil
penguji dalam mendukung rencana SNI wajib.
2. Diharapkan seluruh LPK termasuk industri dapat berpartisipasi aktif dalam penyusunan
skema sertifikasi produk.
3. Diperlukan pembahasan secara reguler untuk penyusunan skema sertifikasi agar semua
produk yang SNI-nya akan diberlakukan wajib memiliki skema sertifikasi
4. Meningkatkan status keanggotaan Indonesia untuk menjadi participating member pada
ISO/TC 31, tyres, rims and valves, sehingga Indonesia dapat berperan lebih aktif lagi dalam
penyusunan ISO. Indonesia harus aktif dalam setiap perundingan, baik di tingkat ASEAN
24 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
ataupun forum internasional seperti TBT-WTO, dan lainnya, serta memonitor standar atau
peraturan-peraturan dari anggota komunitas tersebut yang berpotensi mengambat ekspor
produk industri dalam negeri dan merugikan industri nasional.
5. Perlu adanya pemetaaan dan data base kemampuan Laboratorium uji pemerintah dan
swasta, tidak hanya untuk produk karet dan turunannya, tetapi untuk produk lainnya, dengan
satu sistem data base secara nasional.
3. Sasaran Kegiatan IV: Terlaksananya Pembinaan dan Pengawasan Standarisasi Industri
Tabel 3.5. Pencapaian Sasaran Strategis IV Triwulan IV Perjakin Pustan Industri TA 2018
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Sasaran sampai Triwulan IV (%)
Rencana Kegiatan Target Realisasi
Fisik % Fisik %
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
3 Terlaksananya Pembinaan dan Pengawasan Standardisasi Industri
Jumlah personil Auditor/Assesor yang kompeten
40 orang - Pelaksanaan Pelatihan - Evaluasi dan penyusunan pra laporan kegiatan
100 100
Jumlah pelaksanaan kegiatan pengawasan
2 laporan Pengawasan berkala dan sewaktu-waktu terhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian serta pelaksanaan kegiatan Pengawasan, Pengamatan, Penelitian dan Pemeriksaan (Wasmatlitrik) terhadap produk-produk SNI yang telah diberlakukan secara wajib
100 100
Sasaran Strategis IV terdiri dari Indikator Kinerja :
1. Jumlah personil auditor/asesor yang kompeten
Sejak ditetapkannya SNI ISO 9001:2015 (15 September 2015) dengan tenggang waktu transisi
hingga 15 September 2018 (kesepakatan International Accreditation Forum (IAF)), maka sertifikasi
produk/kesesuaian yang telah ada (sebelum versi SNI ISO 9001:2015) perlu dilakukan penyesuaian
dan terhadap sertifikasi produk/kesesuaian yang baru perlu mengacu kepada Sistem Manajemen
Mutu SNI ISO 9001:2015. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, mengingat waktu transisi yang
singkat dan jumlah Auditor SNI ISO 9001:2015 yang terbatas maka Pusat Standardisasi Industri
bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan Sistem Manajemen Mutu, pada TA.2018 melaksanakan
kegiatan Peningkatan Kemampuan SDM Dalam Rangka Pemberlakuan SNI/ST/PTC Secara Wajib
Melalui Pelatihan Lead Auditor ISO 9001:2015.
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja:
Pada Triwulan IV Tahun 2018 menetapkan target sebesar 100%, hasil yang dicapai mencapai
100% dimana telah dilaksanakan pelatihan Lead Auditor ISO 9001:2015 register IRCA yang
25 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
dilaksanakan pada tanggal 16 April hingga 20 April 2018 dengan jumlah peserta sebanyak 20
orang serta Pelatihan Transisi ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015 register IRCA pada tanggal 2 Mei
hingga 3 Mei 2018 juga dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang.
Berdasarkan dari target yang ditetapkan dalam Perjakin, jumlah personil auditor/asesor yang
kompeten telah mencapai target yaitu 40 orang.
b. Kendala:
Peminat untuk menjadi peserta pelatihan lead auditor baik ISO 9001:2015 maupun transisi ISO
9001:2008 ke ISO 9001:2015 cukup banyak, tetapi tidak dapat difasilitasi karena keterbatasan
anggaran.
c. Rekomendasi:
Menyiapkan anggaran lebih untuk menambahkan jumlah peserta yang ingin mengikuti pelatihan
V
2. Jumlah Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan
Sehubungan dengan pelaksanaan penerapan SNI dan pemberlakuan Standardisasi Industri, maka
diperlukan evaluasi terhadap kinerja LPK terkait kepatuhannya dalam menerbitkan Sertifikat
Kesesuaian sesuai dengan peraturan dan petunjuk teknis yang telah ditetapkan. Hasil evaluasi LPK
didapat berdasarkan laporan kinerja dan pengawasan LPK oleh Pustan Industri dan akan
disampaikan dalam suatu pertemuan guna menjadi koreksi dan perbaikan kedepan.
a. Hasil yang telah dicapai dan analisis capaian kinerja:
Triwulan IV Tahun 2018 realisasi fisik tidak tercapai yaitu 100% dari 100% target yang ditetapkan. Pengawasan ada 2 jenis yaitu :
a. Berkala: pengawasan yang telah direncanakan dan dilakukan melalui peninjauan dan verifikasi terhadap prosedur penerbitan Sertifikat Produk Penggunan Tanda SNI yang dikeluarkan oleh LPK berdasarkan ketentuan yang berlaku.
b. Sewaktu-waktu: pengawasan yang dilaksanakan berdasarkan adanya masukan,kendala atau pun masalah yang memerlukan koordinasi dan tinjauan langsung kepada LPK dalam rangka menjamin prosedur penerbitan Sertifikat Produk Penggunan Tanda SNI yang dikeluarkan oleh LPK sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pengawasan terhadap LPK telah dilaksanakan sebagai berikut
No Lembaga Penilaian Kesesuaian Jenis Pengawasan
Januari
26 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
- - Februari
1 LSPro Baristand Industri Medan Berkala 2 LSPro Baristan Aceh Berkala 3 LSPro Balai Sertifikasi Industri Berkala
Maret 1 LSPro Baristand Industri Surabaya Berkala 2 LSPro BBK (Cencera) Berkala 3 LSPro Baristan Industri Surabaya Sewaktu-waktu 4 LSPro Balai Sertifikasi Industri Sewaktu-waktu
April 1 LSPro BBTPPI Semarang Sewaktu-waktu 2 LSPro Baristand Industri Surabaya Sewaktu-waktu
Mei 1 LSPro BBTPPI Semarang Sewaktu-waktu 2 ILPro IPB Sewaktu-waktu 3 LSPro Baristand Industri Surabaya Sewaktu-waktu
Juni 1 LSPro BBLM (MIDC) Bandung Sewaktu-waktu 2 LSPro Global Integrita Sertifikasi (GIS) Tangerang Sewaktu-waktu 3 LMK-PLN Berkala
Juli 1 LSPro BBKKP Yogyakarta Sewaktu-waktu 2 LSPro Turangga Tosan Berkala 3 LSPro BBIA Sewaktu-waktu
Agustus 1 LSPro Baristand Industri Palembang Berkala
September 1 LSPro Baristand Industri Manado Sewaktu-waktu 2 LSPro BBIHP Makassar Sewaktu-waktu 3 LSPro BBT Bandung Sewaktu-waktu 4 LSPro Integrita Global Sertifikasi Berkala 5 LSPro Turangga Tosan Sewaktu-waktu
Oktober 1 LSPro BBIHP Makassar Berkala 2 LSPro BBTPPI Semarang Berkala 3 LSPro BBIA Sewaktu-waktu
November 1 LSPro BBK Bandung Berkala 2 LSPro Baristand Industri Lampung Berkala 3 LSpro Baristand Industri Pontianak Sewaktu-waktu 4 LSPro Turangga Tosan Sewaktu-waktu 5 LSpro B4T Bandung Berkala 6 LSpro Baristand Palembang Sewaktu-waktu 7 LSPro BBT Bandung Berkala
27 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
Desember
Kemudian tercapainya pengawasan dan penyidikan terhadap penerapan SNI yang telah diberlakukan secara wajib oleh Kemenperin. Kegiatan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Dalam rangka penyamaan persepsi dan juga sharing knowledge antar PPNS maka diadakan FGD guna membahas isu-isu yang sedang berkembang di bidang penyidikan standardisasi industri.
b) Memastikan kesesuaian proses kegiatan sertifikasi yang dilakukan oleh LPK sesuai dengan regulasi Kementerian Perindustrian. Dengan pemberlakuan SNI Wajib oleh Kementerian Perindustrian dan ditunjuknya LPK serta sumber daya pendukung, perlu dilakukan pengawasan proses sertifikasi SNI Wajib agar sesuai dengan regulasi yang telah diberlakukan. Sehingga, melalui Bidang Penguatan dan Pengawasan Standardisasi Industri perlu dilakukan pengawasan lapangan penerapan standardisasi industri.
c) Selama diberlakukannya SNI Wajib, ternyata masih banyak penyimpangan yang terjadi di lapangan terkait pemberlakuan SNI Wajib tersebut. Penyimpangan tersebut sebagian bersifat administratif, dan ada yang memuat unsur pidana. Sehingga perlu dilakukan verifikasi terhadap penyimpangan yang terjadi.
No Pengawasan, Pengamatan, Penelitian, dan Pemeriksaan (WASMATLITRIK))
Jenis Pengawasan
Mei
1 Lokasi: DKI Jakarta Produk: Pupuk NPK
Sewaktu-waktu tindaklanjut laporan masyarakat
2 Lokasi: Medan (Sumatera Utara) Produk: Pupuk NPK
Sewaktu-waktu tindaklanjut laporan masyarakat
3 Lokasi: Surabaya (Jawa Timur) Produk: Pupuk NPK
Sewaktu-waktu tindaklanjut laporan masyarakat
Juli 4 Lokasi : Yogyakarta
Produk: Mainan Anak Sewaktu-waktu tindaklanjut
laporan masyarakat Agustus
5 Lokasi : Garut (Jawa Barat) Produk: Kakao Bubuk
Sewaktu-waktu tindaklanjut laporan masyarakat
November 6 Lokasi: Bandung (Jawa Barat)
Produk: Mainan Anak Sewaktu-waktu tindaklanjut
laporan masyarakat Desember
7 Lokasi: Bogor (Jawa Barat) Sewaktu-waktu tindaklanjut
28 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
Produk: AMDK laporan masyarakat 8 Lokasi: Tangerang
Produk: Mainan Anak Sewaktu-waktu tindaklanjut
laporan masyarakat
b. Kendala:
1) Sistem pengarsipan dokumen dalam rangka penerbitan SPPT SNI di LPK yang mayoritas masih
dilaksanakan secara manual berindikasi kepada proses telusur yang memakan waktu dan
rentan terhadap rusak atau hilangnya dokumen.
2) Pengawasan berkala terhadap LPK belum dapat dilakukan terhadap seluruh LPK karena
keterbatasan waktu dan SDM Sub Bidang Pengawasan Standardisasi Industri Pustan Industri.
3) Sering terjadinya perbedaan penafsiran dari peraturan dan kurangnya informasi yang diketahui
oleh LPK sehingga dalam penerapan proses penerbitan SPPT SNI masih ditemukan
ketidaksesuaian
4) Diperlukan waktu dan proses yang cukup lama untuk melakukan persiapan dan koordinasi
terkait proses verifikasi pemberlakuan SNI wajib, padahal seringkali kebutuhan verifikasi
merupakan kebutuhan yang mendesak
5) Kurangnya informasi yang diketahui oleh pelaku usaha terkait pemberlakuan SNI secara wajib
Rekomendasi:
a. Perlu dilakukan rekomendasi kepada LPK untuk melakukan sistem pengarsipan secara
online.
b. Perlu dilakukan pemutakhiran sistem informasi Pustan (www.pustan.go.id) yang berbasis
teknologi informasi sehingga tapan-tahapan sertifikasi yang dilakukan oleh LPK dari awal
hingga akhir dapat terpantau dan terintegrasi untuk diawasi melalui suatu sistem yang akan
diterapkan di seluruh LPK yang ditunjuk oleh Menteri Perindustrian. Selain itu juga
memfasilitasi penyimpanan dokumen dalam rangka penerbitan SPPT SNI yang dikonversi
kedalam bentuk digital.
c. Pengawasan berkala terhadap LPK akan dilakukan berdasarkan prioritas kebutuhan, untuk
komoditi-komoditi utama dan melihat bagaimana tingkat kesesuaian penerapan yang telah
dilakukan , sehingga pengawasan menjadi lebih spesifik dan tepat sasaran.
d. Akan dilakukan pembinaan kepada LPK setiap dilakukan pengawasan, sehingga informasi
dan pemahaman yang terhimpun di LPK merupakan informasi yang benar dan sesuai
dengan peraturan yang diberlakukan.
29 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
3.1.2. Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan Indikator pada Kinerja
Output Kegiatan
Tabel 3.6 Pagu Anggaran Kegiatan TA 2018
Output Pagu
(Rp 000)
1860.002 Regulasi Pembinaan, Pengawasan dan Penyidikan 1.726.935
1860.004 Laporan Penerapan, Pemberlakuan dan Kerjasama Standar Industri
1.564.515
1860.008 Standar Industri yang dirumuskan dan dikaji 3.933.400
1860.009 Laboratorium uji yang meningkat kemampuan pengujiannya
37.000.000
1860.951 Layanan Internal 575.000
1860.994 Layanan Perkantoran 490.000
RATA-RATA
1. Output I: Regulasi Pembinaan, Pengawasan dan Penyidikan
Tabel 3.7 Realisasi Output I sampai dengan Triwulan IV TA 2018
Output Pagu Triwulan IV
Keuangan Fisik
(Rp 000) S R S R
(%) (%) (%) (%)
Regulasi Pembinaan, Pengawasan dan Penyidikan
1.726.935
1 Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri tentang Penunjukan LPK dalam rangka Pemberlakuan SNI/ST/PTC secara wajib
754.679 100 94.38 100 100
2 Pengawasan LPK 383.083 100 96.38 100 100
3 Pengawasan Standardisasi Industri 66.208 100 71.83 100 100
4 Manajemen PPNS 205.965 100 84.20 100 100
5 Pelatihan Transisi ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015
107.000 100 100 100 100
30 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
6 Pelatihan Lead Auditor ISO 9001:2015 210.000 100 99.99 100 100
a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja:
Pagu anggaran untuk output I sebesar Rp. 1.726.935.000,- dengan kegiatan pendukung
seperti yang tertera pada Tabel 3.7. Output I terdiri dari 6 (enam) kegiatan pendukung yang
seluruhnya ditetapkan targetnya dalam Perjakin 2018.
1. Penyusunan Rancangan Permen tentang Penunjukan LPK dalam rangka Pemberlakuan
SNI/ST/PTC: realisasi keuangan tidak tercapai yaitu 94.38%. Kegiatan yang
dilaksanakan pada Triwulan IV ini yaitu melakukan evaluasi LPK untuk penunjukan SNI ,
namun capaian permen yang telah terkonsep sebanyak 20 konsep dan ditetapkan
sebanyak 10 permenperin baru.
2. Pengawasan LPK: realisasi keuangan tercapai yaitu 96.38% dari 100%. Kegiatan yang
dilaksanakan pada Triwulan IV ini yaitu pengawasan terhadap 34 LSPro.
3. Pengawasan Standardisasi Industri: realisasi keuangan yang tercapai jauh dari target
yang ditetapkan yaitu 71.83% dari 100%. Penyerapan termasuk paling rendah karena
bulan desember tertunda untuk melaksanakan dinas dikarenakan persiapan dan
pelaksanaan FGD.
4. Manajemen PPNS: realisasi keuangan tidak tercapai yaitu 84.20% dari 100%. Kegiatan
yang dilakukan pada Triwulan IV ini melaksanakan wasmatlitrik di 3 daerah yaitu
Bandung, bogor , tangerang menyesuaikan dengan pengaduan yang dilayangkan
kepada PSI.
5. Pelatihan Transisi ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015: Realisasi keuangan sebesar 100%
dari 100%. Kegiatan yang dilakukan pada Triwulan IV yaitu pembuatan pelaporan
karena pelaksanaan pelatihan sudah selesai di bulan mei.
6. Pelatihan Lead Auditor ISO 9001:2015: realisasi keuangan sebesar 99.9% dari 100%.
Kegiatan yang dilakukan pada Triwulan IV tidak ada karena pelaksanaan pelatihan
telah dilaksanakan di Triwulan III.
b. Kendala
-
c. Rekomendasi
31 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
2. Output II: Laporan Penerapan, Pemberlakuan dan Kerjasama Standar Industri
Tabel 3.8 Realisasi Output II sampai dengan Triwulan IV TA 2018
Output Pagu Triwulan IV
Keuangan Fisik
(Rp 000) S R S R
(%) (%) (%) (%)
Laporan Penerapan, Pemberlakuan dan Kerjasama Standar Industri
1.564.515
1 Pengembangan Laboratorium dan Industri LED
101.930 100 91.66 100 100
2 Sidang Kerjasama Standardisasi dalam rangka FTA
908.181 100 96.43 100 100
3 Persiapan Posisi Indonesia dalam Sidang Kerjasama Standardisasi
159.485 100 91.96 100 100
4 Jejaring Laboratorium Pengujian Produk Karet Indonesia Sub Kemenperin
131.216 100 98.77 100 100
5 Penyusunan Skema Sertifikasi 814.403 100 99.81 100 100
6 Perencanaan Regulasi Teknis 49.300 100 98.99 100 100
a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja:
Pagu anggaran untuk output II sebesar Rp. 1.564.515.000,- dengan realisasi keuangan
sampai dengan Triwulan IV sebesar seperti pada Tabel 3.8. Output II terdiri dari 6 (enam)
kegiatan pendukung.
1. Pengembangan Laboratorium dan Industri LED: realisasi keuangan 91.66% dari 100%.
Kegiatan yang dilakukan pada Triwulan IV ini yaitu melakukan koordinasi dengan
stakeholder terkait, pengumpulan data terkait kerjasama pengembangan LED dan
pelaksanakan FGD pada 8 November 2018 serta melakukan koordinasi dengan Ditjen
terkait dan KL Lainnya.
2. Sidang Kerjasama Standardisasi dalam rangka FTA: realisasi keuangan 96.43% dari
100%. Kegiatan yang dilakukan pada Triwulan IV ini yaitu menyiapkan bahan laporan
untuk hasil dari Sidang-sidang yang sudah dilaksanakan pada Triwulan III.
3. Persiapan Posisi Indonesia dalam Sidang Kerjasama Standardisasi: realisasi keuangan
91.96% dari 100%. Kegiatan yang dilakukan pada Triwulan IV ini yaitu melaksanakan
FGD posisi Indonesia dan melakukan koordinasi dengan Ditjen dan KL terkait.
32 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
4. Jejaring Laboratorium Pengujian Produk Karet Indonesia Sub Kemenperin: realisasi
keuangan 98.77 % dari 100%. Kegiatan yang dilakukan pada Triwulan IV ini yaitu
membahas tindaklanjut kedepan mengenai laboratorium uji produk karet dari hasil
FGD yang sudah dilaksanakan pada triwulan III
5. Penyusunan skema sertifikasi: realisasi keuangan 99.81% dari 100%. Kegiatan yang
dilakukan pada Triwulan IV ini yaitu merekapitulasi usulan dari direktorat untuk
pemberlakuan SNI wajib, melaksanakan FGD SNI 30: 2017, Asam Sulfat Pekat Teknis,
dilaksanakan pada tanggal 11-13 Oktober 2018 di Royal Padjadjaran Hotel, Jl. Raya
Pajajaran No.12, Babakan, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. Dihadiri oleh
perwakilan dari Pusat Standardisasi Industri, Direktorat Industri Kimia Hulu, Badan
Standardisasi Nasional, LSPro dan Laboratorium Penguji BBKK, LSPro Balai Sertifikasi
Industri, LSPro Sucofindo, LSPro PSMB-LT Surabaya, Laboratorium Penguji Baristand
medan, Laboratorium Penguji Baristand Surabaya, PT. IAS, PT. LSL, PT. OKU dan
Assosiasi Kimia Dasar (AKIDA)Pelumas , jumlah skema sertifikasi yang dihasilkan
sebanyak 7 skema.
6. Perencanaan Regulasi teknis: realisasi keuangan 98.99 % dari 100%. Kegiatan yang
dilakukan pada Triwulan IV ini yaitu melakukan koordinasi dengan Direktorat dan
kesiapan balai terhadap penerapan SNI wajib, dan identifikasi PNRT, serta pembuatan
pelaporan.
b. Kendala:
Masih banyaknya Skema SNI yang masih harus di buat kembali atau di revisi karena skema
sudah terlalu tua umurnya dan kurang relevan dengan keadaan sekarang yang sebenarnya.
c. Rekomendasi
Menyiapkan anggaran yang cukup untuk dapat mengkonsep penyusunan skema sertifikasi
baru yang lebih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan pemerintah dan para stake holder
terkait.
3. Output IV: Standar Industri yang dirumuskan dan dikaji
Tabel 3.9 Realisasi Output IV sampai dengan Triwulan IV TA 2018
Output Pagu Triwulan IV
33 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
Keuangan Fisik
(Rp 000) S R S R
(%) (%) (%) (%)
Standar Industri yang dirumuskan dan dikaji 3.933.400
1 Penilaian dan Pengembangan Jabfung AMMI
495.023 100 87.46 100 100
2 Kajian Analisa Dampak Regulasi 340.098 100 95.42 100 100
3 Kajian Pengembangan Standar Ban Pejal (Solid)
315.021 100 91.80 100 100
4 Kajian Pengembangan Standar Produk Tisu
325.457 100 91.42 100 100
5 Pemeliharaan dan Perluasan SMM 323.040 100 97.50 100 100
6 Peninjauan Standar Industri 88.200 100 93.12 100 100
7 Persiapan dalam sidang standar regional/internasional
12.367 100 86.26 100 100
8 Rapat Konsensus 1.521.658 100 96.23 100 100
9 Rapat Teknis 360.924 100 97.80 100 100
10 Persiapan Perumusan RSNI 151.612 100 99.32 100 100
a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja Pagu anggaran untuk output IV sebesar Rp.
3.933.400,- dengan realisasi keuangan sampai dengan Triwulan IV seperti yang ditunjukan
pada Tabel 3.9.
1. Penilaian dan Pengembangan Jabfung AMMI: realisasi keuangan sebesar 87.46% dari
100%. Kegiatan yang dilakukan pada Triwulan IV yaitu melakukan penyerahan konsep
Finalisasi konsep Permenperin tentang Petunjuk Teknis Jafung AMMI dan menyiapkan
laporan mengenai penilaian dan pengembangan jabfung AMMI.
2. Kajian analisa dampak regulasi: realisasi keuangan sebesar 95.42% dari 100%. Kegiatan
yang dilakukan pada Triwulan IV yaitu menganalisis hasil dari pengujian tersebut
agar dapat menyiapkan laporan akhir dan juga melaksanakan Konsinyering FGD
di kajian pemberlakuan SNI Aki.
3. Kajian pengembangan standar ban pejal (solid): realisasi keuangan sebesar
91.80% dari 100%. Kegiatan yang dilakukan pada Triwulan IV yaitu
menganalisis hasil dari pengujian dan melaksanakan konsinyering pembahasan
hasil kajian pengembangan standar ban pejla (solid) pada tanggal 29-30
34 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
November di Amaroossa Hotel Bogor. Hasil dari FGD dijadikan pertimbangan
untuk menyiapkan laporan akhir.
4. Kajian Pengembangan Standar Produk Tisu: realisasi keuangan sebesar 91.42% dari
100%. Kegiatan yang dilakukan selama Triwulan IV tahun 2018 yaitu Melakukan
pengujian Sampel ke Lab Uji di BPPK Bandung dan pengujian formaldehid, PCBs
content dan Glioxal di laboratorium Intertek,
dan menganalisis hasil dari pengujian tersebut . Kemudian melaksanakan
konsinyering FGD hasil kajian pada tanggal 25-26 November di Hotel Santika
Bogor
5. Pemeliharaan dan perluasan SMM: realisasi keuangan sebesar 97.50% dari
100%. Kegiatan yang dilakukan selama Triwulan IV tahun 2018 yaitu
melaksanakan Resertifikasi Sistem MAnajemen Mutu IS0 9001:2015 oleh
Sucofindo, kemudian melakukan monitoring terhadap proses perumusan SNI
yang menjadi indikator Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001, telah
dilaksanakan rapat teknis dan Rakon Komtek Permesinan dan Subkomtek
Alsintan dan Komtek KImia Pembersih dan Subkomtek Minuman di Bogor. Lalu
melaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen di Putri Duyung Cottage dan
menyusun laporan.
6. Peninjauan Standar Industri: realisasi keuangan sebesar 93.12% dari 100%. Kegiatan
yang dilakukan selama Triwulan IV tahun 2018 yaitu melaksanakan konsinyering
Peninjauan Standar industri untuk RSNI pada subkomtek minuman.
7. Persiapan dalam sidang standar regional/internasional: Realisasi keuangan sebesar
86.26% dari 100%. Kegiatan yang dilakukan selama Triwulan IV tahun menyiapkan
laporan sidang internasional yang sudah di laksanakan pada triwulan III.
8. Rapat Konsensus: realisasi keuangan sebesar 96.23% dari 100%. Kegiatan yang
dilakukan selama Triwulan IV tahun 2018 yaitu melaksanakan Konsinyering rapat
konsensus Komtek Kulit (RSNI 13 judul) dan konsinyering 1 judul RSNI power bank,
konsinyering rapat Konsensus untuk produk Logam, produk batik dan kimia pembersih.
35 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
9. Rapat Teknis: realisasi keuangan sebesar 97.80% dari 100%. Kegiatan yang dilakukan
selama Triwulan IV tahun 2018 yaitu konsinyering rapat teknis perumusan standar
untuk komtek Kulit dan ratek kimia pembersih.
10. Persiapan perumusan RSNI: realisasi keuangan sebesar 99.32% dari 100%. Kegiatan
yang dilakukan selama Triwulan IV tahun 2018 yaitu melaksanakan koordinasi dengan
komtek/subkomtek terkait perumusan RSNI yang telah dilaksanakan dan yang akan
dilaksanakan pada tahun 2019 dan menyiapkan laporan.
b. Kendala
Pelaksanaan rapat teknis dan rapat konsinyering dilaksanakan padat di akhir tahun sehingga
pekerjaan full walaupun memang semua bisa mencapai target.
c. Rekomendasi
Melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan kembali SNI mana yang akan
dibuatkan tahun ke depannya .
4. Output IV: Laboratorium uji yang meningkat kemampuan pengujiannya
Tabel 3.10 Realisasi Output IV sampai dengan Triwulan IV TA 2018
Output Pagu Triwulan IV
Keuangan Fisik
(Rp 000) S R S R
(%) (%) (%) (%)
Laboratorium uji yang meningkat kemampuan pengujiannya 37.000.000 100 95.71 100 100
a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja
Pagu anggaran untuk output IV sebesar Rp. 37.000.000.000,- dengan realisasi keuangan
sampai dengan Triwulan IV seperti pada Tabel 3.10. Kegiatan yang dilakukan pada Triwulan
IV yaitu kontrak lelang ulang untuk paket 1 dan 2, kemudian pemeriksaan hasil pekerjaan
Paket 3 dan 5 di Pekanbaru, Pontianak, Manado, Palembang, Semarang, Lampung,
Banjarbaru, Samarinda, Bandung dan Jakarta. Pada bulan Desember Pemeriksaan hasil
pekerjaan Paket 1 (BAST tanggal 10 Desember 2018) dan Paket 2 (BAST tanggal 17
Desember 2018) dan penyusunan laporan.
b. Kendala
36 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
Adanya pelelangan ulang untuk beberapa paket menyebabkan sedikit keterlambatan.
c. Rekomendasi
Menyiapkan time schedule dan keperluan lelang dengan lengkap.
5. Output V: Layanan Internal
Tabel 3.11 Realisasi Output V sampai dengan Triwulan IV TA 2018
Output Pagu Triwulan IV
Keuangan Fisik
(Rp 000) S R S R
(%) (%) (%) (%)
Layanan Internal 575.000
1 Pengadaan peralatan dan mesin dalam rangka menunjang kinerja Pustan Industri
25.500 100,00 96,69 100,00 100,00
2 Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pustan
214.113 100,00 84.95 100,00 100,00
3 Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Pustan Industri
335.387 100,00 96,63 100,00 100,00
a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja
Pagu anggaran untuk output V sebesar Rp. 575.000.000,- dengan realisasi keuangan sampai
dengan Triwulan IV seperti pada Tabel 3.11.
1. Realisasi pengadaan peralatan dan mesin dalam rangka menunjang kinerja Pustan
Industri dan barang yang dibeli telah diperiksa spesifikasi dan volumenya, sudah
terlaksana dari triwulan III.
2. Realisasi keuangan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Pustan yaitu 84.95%
dari 100% pada triwulan IV mengikuti kegiatan yang berhubungan monitoring dan
evaluasi di luar kota.
37 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
3. Realisasi keuangan penyusunan rencana kerja dan anggaran pustan industri yaitu
96.63% dari 100% pada triwulan IV mengikuti kegiatan yang berhubungan dengna
penyusunan renja dan anggaran 2019.
b. Kendala
-
c. Rekomendasi
-
6. Output VI: Layanan Perkantoran
Tabel 3.12 Realisasi Output VI sampai dengan Triwulan IV TA 2018
Output Pagu Triwulan IV
Keuangan Fisik
(Rp 000) S R S R
(%) (%) (%) (%)
Layanan Perkantoran 490.000
1 Pertemuan/jamuan delegasi/misi/tamu 13.800 100 69.20 100 100
2 Operasional perkantoran dan pimpinan 476.200 100 96.07 100 100
a. Hasil yang dicapai dan analisis capaian kinerja
Pagu anggaran untuk output VI sebesar Rp. 490.000.000,- dengan realisasi keuangan
sampai dengan Triwulan IV seperti pada Tabel 3.12.
Realisasi keuangan layanan perkantoran sudah terserap sesuai dengan operasional kantor
dan penyerapan dari perjalanan dinas pimpinan
b. Kendala: -
c. Tindak lanjut:-
38 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
3.2. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan
3.2.1 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja Pustan Industri kepada BPPI ada 3 (tiga) sasaran program atau kegiatan.
Masing-masing kegiatan mempunyai target yang harus dicapai dan hingga akhir triwulan IV secara
keseluruhan semua target telah tercapai 100%, sedangkan target keuangan tercapai 95.56% . Hambatan
yang biasanya terjadi yaitu permasalahan terkait anggaran. Adanya sebagian Akun yang direvisi dari
Belanja Jasa Lainnya menjadi Belanja Jasa Profesi dan adanya revisi Pemotongan Anggaran sehingga
menghambat pelaksanaan kegiatan yang telah dijadwalkan menjadi molor di akhir, serta adanya
hambatan lain seperti keterlibatan dengan sektor, kementerian lain, industri dan pemangku
kepentingan lainnya sehingga sulit untuk mengatur sendiri pelaksanaan kegiatan.
3.2.2 Hambatan dan Kendala Pelaksanaan Kinerja Output Kegiatan
Kegiatan yang terdapat di Pustan Industri ada 6 (enam) Kegiatan. Sama halnya dengan
pelaksanaan berdasarkan perjanjian kinerja. Hambatan yang sering terjadi yaitu terkait anggaran. Pada
tahun ini Adanya sebagian Akun yang direvisi dari Belanja Jasa Lainnya menjadi Belanja Jasa Profesi dan
adanya revisi Pemotongan Anggaran sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan yang telah
dijadwalkan. Karena pencairan anggaran mundur sehingga banyaknya pelaksanaan kegiatan terkendala
pada penjadwalan dan pengaturan waktu kegiatan yang menumpuk di Triwulan IV. Namun terlepas dari
itu target dari kinerja sendiri sudah tercapai.
3.3 Langkah Tindak Lanjut
3.3.1 Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Perjanjian Kinerja
Pada perjanjian kinerja hingga Triwulan IV, seluruh target telah tercapai yaitu telah tersedianya
40 auditor/asesor yang kompeten dalam standardisasi industry dan penyusunan 7 skema sertifikasi
39 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
industri. Perumusan RSNI3 sampai saat ini sudah tercapai 105 RSNI . Kajian 3 laporan kajian.
Tersusunnya 10 Permenperin penujukan LPK dan laporan pengawasan serta penyidikan.
3.3.2 Langkah dan Tindak Lanjut Pelaksanaan Kinerja Output Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan pada Triwulan IV sudah berjalan efektif dan efisien, terlihat secara
keseluruhan semua sudah mencapai target yang di rencanakan .
40 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
BAB IV
PENUTUP Secara umum kegiatan yang dilaksanakan Pusat Standardisasi Industri sampai dengan Triwulan IV Tahun
2018 ini sudah berjalan dengan baik dan maksimal, terlihat dari hasil realisasi capaian fisik yang sudah
100%, begitu juga capaian realisasi keuangan mencapai 95,56% Sedangkan pada Triwulan IV Tahun
2017, Realisasi Fisik mencapai 98.57% dan realisasi Keuangan 97.94% . Untuk pencapaian realisasi fisik
tahun 2018 lebih tinggi daripada Triwulan IV 2017. Sedangkan Realisi keuangan di tahun 2018 lebih
rendah di bandingkan dengan realisasi keuangan tahun 2017 . Permasalahan yang dihadapi masih
dalam batas kontrol dan dalam alasan yang jelas yaitu faktor terlambatnya pencairan dana APBN yang
menyebabkan beberapa kegiatan yang seharusnya sudah mulai dilaksanakan di awal tahun menjadi
tertunda, dan juga adanya kegiatan yang bisa dilakukan apabila adanya pelaporan mengenai SNI Wajib
(tentative), begitu juga mengenai stakeholder terkait, namun permasalahan tersebut masih dapat
terkontrol oleh Pusat Standarisasi Industri sehingga tidak mengganggu pelaksanaan kegiatan lainnya dan
Pusat Standardisasi Industri akan melaksanakan kegiatan-kegiatan selanjutnya dengan baik agar segala
kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan maksimal.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam pencapaian Triwulan IV ini, Pusat Standardisasi Industri
akan melaksanakan kegiatan dengan se efektif dan seefisien mungkin dan turut berkoordinasi dengan
BPPI dalam menyelesaikan kegiatan yang ada.
Jakarta,
Januari 2019
Kepala Pusat Standardisasi Industri Yan Sibarang Tandiele
41 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
LAMPIRAN 1 FORM A
42 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
LAMPIRAN 2 FORM PENGUKURAN RENCANA AKSI
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Triwulan IV Kendala/Permasalahan
% Fisik Kegiatan Target Antara
Realisasi Rencana Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Tersusunnya
RSNI,ST dan PTC Jumlah RSNI, ST dan PTC
100 RSNI 100 100 1) Rapat Teknis; 2) Rapat Konsensus; 3) Monitoring perumusan RSNI; 4) Peninjauan SNI
1) Rapat Teknis; 2) Rapat Konsensus; 3) Monitoring perumusan RSNI; 4) Peninjauan SNI
Rapat konsensus belum dapat dilaksanakan karena RSNI masih dalam tahap rapat teknis. Terdapat pemblokiran anggaran sehingga diperlukan revisi anggaran terlebih dahulu sebelum dapat dilaksanakannya rapat konsensus
Jumlah Kajian terkait Standardisasi
3 Kajian 100 100 1) Studi literatur; 2) Menjaring informasi dari stakeholder terkait; 3) Survey lapangan dan pengambilan contoh; 4) Pengujian contoh uji dan monitoring.
1) Studi literatur; 2) Menjaring informasi dari stakeholder terkait; 3) Survey lapangan dan pengambilan contoh; 4) Pengujian contoh uji dan monitoring.
Kajian Efektifitas diblokir, Kajian Pengembangan Standar untuk Produk Tissu dan Ban Pejal menunggu hasil uji contoh dari lab Uji, dan kajian analisa dampak regulasi masih dalam verifikasi lab. Selain itu, ada beberapa kegiatan dalam proses revisi sehingga target realisasi tidak tercapai
2 Tersedianya Regulasi Teknis Standardisasi Industri
Jumlah Regulasi teknis yang tersusun
10 Regulasi 100 100 Evaluasi, Verifikasi dan Penilaian LPK
Evaluasi, Verifikasi dan Penilaian LPK
Proses pengesahan permen LPK memakan waktu yang lama
Jumlah Skema Sertifikasi
5 Skema 100 100 FGD Penyusunan Skema Sertifikasi
FGD Penyusunan Skema Sertifikasi
-
3 Terlaksananya Pembinaan dan Pengawasan Standardisasi Industri
Jumlah personil Auditor/Assesor yang kompeten
40 orang 100 100 - Pelaksanaan Pelatihan - Evaluasi dan penyusunan pra laporan kegiatan
- Pelaksanaan Pelatihan - Evaluasi dan penyusunan pra laporan kegiatan
Peminat untuk menjadi peserta pelatihan lead auditor baik ISO 9001:2015 maupun transisi ISO 9001:2008 ke ISO 9001:2015 cukup banyak, tetapi tidak dapat difasilitasi karena keterbatasan anggaran
Jumlah pelaksanaan kegiatan pengawasan
2 laporan 100 100 Pengawasan berkala dan sewaktu-waktu terhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian serta pelaksanaan kegiatan Pengawasan, Pengamatan, Penelitian dan Pemeriksaan (Wasmatlitrik) terhadap produk-produk SNI yang
Pengawasan berkala dan sewaktu-waktu terhadap Lembaga Penilaian Kesesuaian serta pelaksanaan kegiatan Pengawasan, Pengamatan, Penelitian dan Pemeriksaan (Wasmatlitrik) terhadap produk-produk SNI yang
Dalam melaksanakan pengawasan LPK diperlukan data pendukung, data dukung ini diperoleh dari pelaporan dengan media kertas surat yang memiliki banyak kelemahan dari sisi ketepatan waktu pengiriman, kelengkapan data laporan dan kapasitas media penyimpanan. Penggunaan SIM masih banyak kendala baik dari SIM itu sendiri dan LPK
43 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Triwulan IV Kendala/Permasalahan
% Fisik Kegiatan Target Antara
Realisasi Rencana Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) telah diberlakukan secara wajib
telah diberlakukan secara wajib
44 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
LAMPIRAN 3 FORM ALKI
Pagu anggaran pada ALKI = Rp. 45.289.850.000
No. Kegiatan Pagu Target Keuangan
Realisasi Keuangan
Target Fisik
Realisasi Fisik
1. 1860.002 - Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri Tentang Penunjukan Lpk Dalam Rangka Pemberlakuan Sni/st/pedoman Tata Cara Secara Wajib
765.569.000 100,00% 94,38% 100,00% 100,00%
2. 1860.002 - Pengawasan Lpk 383.083.000 100,00% 96,38% 100,00% 100,00%
3. 1860.002 - Pengawasan Standardisasi Industri 66.208.000 100,00% 71,83% 100,00% 100,00%
4. 1860.002 - Manajemen Ppns 196.165.000 100,00% 84,20% 100,00% 100,00%
5. 1860.002 - Pelatihan Transisi Iso 9001:2008 Ke Iso 9001-2015
105.910.000 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
6. 1860.002 - Pelatihan Lead Auditor Iso 9001:2015
210.000.000 100,00% 99,99% 100,00% 100,00%
7. 1860.004 - Pengembangan Laboratorium Dan Industri Led
101.930.000 100,00% 91,66% 100,00% 100,00%
8. 1860.004 - Sidang Kerjasama Standadisasi Dalam Rangka Fta
308.181.000 100,00% 96,43% 100,00% 100,00%
9. 1860.004 - Persiapan Posisi Indonesia Dalam Sidang Kerjasama Standardisasi
159.485.000 100,00% 91,96% 100,00% 100,00%
10. 1860.004 - Jejaring Laboratorium Pengujian Produk Karet Indonesia Sub Kementerian Perindustrian
131.216.000 100,00% 98,77% 100,00% 100,00%
11. 1860.004 - Penyusunan Skema Sertifikasi 814.403.000 100,00% 99,81% 100,00% 100,00%
12. 1860.004 - Perencanaan Regulasi Teknis 49.300.000 100,00% 98,99% 100,00% 100,00%
13. 1860.008 - Penilaian Dan Pengembangan Jabatan Fungsional Ammi
495.023.000 100,00% 87,64% 100,00% 100,00%
14. 1860.008 - Kajian Analisa Dampak Regulasi 310.298.000 100,00% 95,42% 100,00% 100,00%
15. 1860.008 - Kajian Pengembangan Standar Ban Pejal (solid)
298.915.000 100,00% 91,80% 100,00% 100,00%
16. 1860.008 - Kajian Pengembangan Standar Produk Tisu
315.819.000 100,00% 91,42% 100,00% 100,00%
17. 1860.008 - Pemeliharaan Dan Perluasan Sistem Manajemen Mutu (smm)
320.640.000 100,00% 97,50% 100,00% 100,00%
18. 1860.008 - Peninjauan Standar Industri 77.400.000 100,00% 93,12% 100,00% 100,00%
19. 1860.008 - Partisipasi Dalam Sidang Standar Regional/internasional
12.367.000 100,00% 86,26% 100,00% 100,00%
20. 1860.008 - Rapat Konsensus 1.610.618.000 100,00% 96,23% 100,00% 100,00%
21. 1860.008 - Rapat Teknis 340.708.000 100,00% 97,80% 100,00% 100,00%
22. 1860.008 - Persiapan Perumusan Rsni 151.612.000 100,00% 99,32% 100,00% 100,00%
23. 1860.009 - Peningkatan Kemampuan Pengujian Laboratorium Uji Di Pusat Pertumbuhan Industri
37.000.000.000 100,00% 95,71% 100,00% 100,00%
24. 1860.951 - Penyusunan Rencanan Kerja Dan 337.697.000 100,00% 96,69% 100,00% 100,00%
45 | L A P O R A N P P 3 9 P U S T A N I N D U S T R I T R I W U L A N IV T A H U N 2 0 1 8
Anggaran Pusat Standardisasi Industri
25. 1860.951 - Pemantauan Dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pustand
211.803.000 100,00% 84,95% 100,00% 100,00%
26. 1860.951 - Pengadaan Peralatan Dan Mesin Dalam Rangka Menunjang Kinerja Pusat Standardisasi Industri
25.500.000 100,00% 96,63% 100,00% 100,00%
27. 1860.994 - Pertemuaan/jamuan Delegasi/misi/tamu
13.800.000 100,00% 69,20% 100,00% 100,00%
28. 1860.994 - Operasional Perkantoran Dan Pimpinan
476.200.000 100,00% 96,07% 100,00% 100,00%
TOTAL 45.289.850.000 100,00% 95,56% 100,00% 100,00%