TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Kondisi tegang(menegangkan) terlihat dirasakan oleh Presiden terpilih Joko Widodo saat mengikuti acara gladi bersih pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019 di gedung paripurna I atau gedung kura-kura Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).Akibat sikap yang tegang dari mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, tak jarang suasana gladi bersih penuh dengan tawa karena beberapa adegan Jokowi yang keluar dari skenario.Kejadian pertama yang mengundang tawa yaitu ketika penandatangan berita acara pelantikan. Di mana, setelah Jokowi selesai tanda tangan, dirinya mempersilahkan wakil presidenJusuf Kallauntuk tanda tangan dengan pena yang telah disediakan.Akan tetapi, JK menolak karena sudah memiliki pena sendiri yang dkantongi pada saku depan batiknya. Namun, pimpinan MPR pun meminta JK agar menggunakan pena yang telah disediakan. Alhasil, JK menurutinya.Nah, setelah usai menandatangai surat tersebut, spontan JK mengantongi penanya. Pimpinan MPR yang sadar pun meminta pena tersebut dikembalikan ke tempat semula.Kejadian berikutnya yang mengundang tawa, ketika Jokowi selesai menyampaikan pidato kenegaraannya. Bukan, langsung kembali ke kursinya, tapi dia menyempatkan diri untuk berhenti sebentar di hadapan pimpinan MPR seakan mau memberikan hormat."Nggak usah ke sini pak, kembali ke kursi," kata Ketua MPR Zulkifli Hasan.Diketahui, Jokowi-JK hadir di gedung DPR, Minggu (19/10/2014) sekitar pukul 09.55 WIB dengan menggunakan mobil Mercy berwarna hitam bernomor polisi B 1925 RFS.Jokowi yang menggunakan baju kemeja putih tangan panjang dan JK mengenakan batik lengan pendek berwarna biru muda, turun dari mobil disambut oleh Sekretaris Jenderal MPR Eddy Siregar.Kedatangan Jokowi-JK pun tidak sendirian, tetapi bersama tim transisi seperti Kepala Staf Tim Transisi Jokowi-JK, Rini M Soemarni dan Deputi Tim Transisi, Andi Widjajanto. Sementara Pimpinan MPR yang hadir yaitu Zulkifli Hasan, EE Mangindaan, Hidayat Nurwahid, Oesman Sapta Odang dan Mahyudin.