tren flat design dalam user interface sistem operasi
TRANSCRIPT
35
TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016
Pendahuluan
Perkembangan teknologi yang begitu
pesat dalam satu dekade terakhir membuat in-
dustri komputer khususnya mencapai lompatan
besar dalam sebuah langkah revolusi teknolo-
gi. Revolusi teknologi tentunya harus bersifat
determinisme, artinya perubahan yang terjadi
dalam perkembangan teknologi sejak zaman
dahulu sampai saat ini memberikan pengaruh
yang besar terhadap masyarakat (Sally Wyatt,
TREN FLAT DESIGN DALAM USER INTERFACESISTEM OPERASI KOMPUTER DAN SMARTPHONE
Deka Pratama Satya Alam
Abstrak
Tren Flat Design Dalam User Interface Sistem Operasi.User Interface (dalam KBBI disebut Antarmuka Pengguna) merupakan elemen penting yang “menjembatani” antara sistem operasi dengan pengguna sehingga suatu perangkat dapat berfungsi dan berguna secara mak-simal. Bahasa Desain Komunikasi Visual sangat berperan penting sebagai “struktur utama” dan “pondasi” jembatan sehingga informasi yang hendak ditransformasikan dari sistem operasi disampaikan dengan baik ke pengguna. Dalam tiga tahun terakhir, perusahan komputasi terbe-sar seperti Apple, Google dan Microsoft memiliki tren flat design untuk diaplikasikan ke dalam user interface mereka. Flat design jauh berbeda dengan dengan tren desain user interface sebe-lumnya karena gaya desain ini membentuk kesan bersih, minimalis, sederhana, dengan mem-buang segala bentuk efek bayangan, gradasi, tekstur dan efek desain rumit lainnya. Secara tak langsung maupun langsung, tren gaya desain user interface ketiga rasaksa komputasi tersebut mempengaruhi penerapan desain karya dan produk secara global.
Kata kunci : tren, flat design, user interface, desain komunikasi visual.
Abstract
Flat Design Trend in User Interface of Operating Systems. User Interface is an im-portant element that “bridge” between operating system with user so that a device can fully worked and useful. The language of Visual Communication Design plays an important role as “the main bridge structure” and foundation so the information is about to be transformed from the operating system delivered well to the user. In the past three years, the largest computer companies such as Apple, Google and Microsoft have a flat design trend to be applied to the user interface. Flat design is much different from the previous trend of user interface design for the style of this design form the impression of a clean, minimalist, simple, and renouncing all forms of shadow effects, gradations, textures effects and other design effects. Indirectly or directly, user interface design trend of that all three biggest computer companies influences the implementation of the art works and product designs globally.
Keywords: trend, flat design, user interface, visual communication design.
36
TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016
2008: 168-169). Dengan sifat dan kegunan
tersebut, secara langsung maupun tidak lang-
sung manusia sangat membutuhkan teknologi
untuk membantu kegiatan sehari-hari. Salah
satu elemen penting yang membuat berbagai
macam teknologi tersebut memiliki kegunaan
dan berfungsi secara optimal adalah “Desain
User Interface(Antarmuka Pengguna)”. Bisa
dibayangkan jika tanpa desain user interface
yang baik, maka informasi yang ditransfor-
masikan antara suatu perangkat dengan peng-
gunanya akan gagal tersampaikan.
Gaya desain dalam user interface
dalam tiga tahun terakhir sendiri mengalami
perombakan masif dan memasuki tren era
baru dalam dunia desain. Gaya flat design
yang diaplikasikan oleh beberapa perusahaan
teknologi ternama mendominasi gaya desain
user interface dan tentu saja hal ini berdampak
secara langsung maupun tidak langsung terh-
adap industri desain grafis secara umum dan
Desain Komunikasi Visual secara khusus.
Meski begitu, masing-masing perusahaan
teknologi yang mempercayakan pada ahli de-
sainnya memiliki ciri khas gaya masing-mas-
ing dalam karya desain user interface-nya.
Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan, jurnal ini akan menguraikan ba-
gaimana perkembangan tren flat design dalam
user interfacedalam sistem operasi terpopuler
saat ini. Fokus pembahasan adalah mengenai
pengertian flat design serta perkembangannya
dalam lingkup user interface. Tujuannya ada-
lah untuk mengetahui lebih dalam tentang flat
designserta menganalisis perkembangan tren
flat design dalam user interface sistem opera-
si. Manfaatnya adalah untuk menambah ilmu
tentang flat design dan pengetahuan menge-
nai perkembangan flat design dalam dunia
user interface secara khusus, dan Desain Ko-
munikasi Visual secara umum.
Pembahasan
User Interface
User Interface atau dalam KBBI dis-
ebut sebagai Antarmuka Pengguna merupa-
kan mekanisme komunikasi antara pengguna
(user) dengan sistem. Komunikasi tersebut
berupa interaksi input dan output. Input seba-
gai perintah yang dikirimkan pengguna agar
sistem melakukan sesuatu sesuai perintah,
lalu output merupakan efek dari perintah yang
dikirimkan pengguna (Satzinger, 2010: 530).
Desain memiliki peran penting dalam
user interface, karena desain memberikan
dampak kemudahan kepada pengguna untuk
37
TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016
mengoperasikan sebuah sistem. Desain dalam
user interface akan menampilkan penjelasan
sistem dan memberikan panduan pengopera-
sian sistem secara menyeluruh dan bertahap
sehingga user dapat mengerti apa yang dilaku-
kan terhadap sebuah sistem. Semakin baik de-
sain user interface, semakin mudah pengguna
untuk mengoperasikan sebuah sistem. Dalam
perkembangannya, Desain user interface kini
memasuki era gaya desain“Flat Design”
Apa itu Flat Design?
Flat design merupakan istilah
yang diberikan untuk gaya desain yang
menonjolkan aspek pendekatan karakter
minimalism(kesederhanaan), usefulness (keg-
unaan), cleanliness(kerapian). Dalam istilah
awam, gaya desain ini menghilangkan kara-
kter gaya efek seperti drop shadows (bayan-
gan), gradients (gradasi warna), textures (tek-
stur), dan semua efek lain yang menampakkan
bahwa desain yang hendak dikomunikasikan
diberi kesan mirip dengan warna, bentuk, cor-
ak benda aslinya. Selain itu, flat design lebih
tampak sederhana dengan efek dua dimensi
yang tampak seolah layer demi layer (lapisan)
mengangkat dari halaman dan masing-mas-
ing elemen mempunyai warna yang kontras
dengan desain sesederhana mungkin, serapi
mungkin, dan tampak sangat jelas pesan apa
yang hendak dikomunikasikan. Dengan ber-
bagai sifat di atas, tampak bahwa flat design
merupakan gaya design yang efisien, menarik,
rapi, cepat untuk dipahami dan relevan untuk
waktu yang cukup lama.(Jerry Cao, 2015: 14-
15)
Capture 1. Contoh Flat Design yang diaplikasi-kan Microsoft ke dalam Windows 8
Sejarah Flat Design
Flat design berasal dari gaya Swiss
Design yang diperkenalkan mulai tahun 1940
sampai 1950-an di Swiss. Swiss Design ber-
fokus pada penggunaan grid, tipografi ‘Sans-
Serif’, hirarki konten yang bersih dan tata le-
tak. Selama era 1940 sampai 1950-an, desain
Swiss mengkombinasikan sebuah gambar be-
sar namun ditampilkan secara sederhana den-
gan tipografi minimalis.
38
TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016
Gambar 1. Contoh Swiss Style yang merupakan cikal bakal Flat Design
(Sumber : http://www.designishistory.com/home/swiss/)
Seiring berkembangnya jaman,Swiss
Style mulai dikembangkan sampai pada akh-
irnya pada tahun 1980-an Flat Design mulai
muncul.Flat Design pada kala itu masih san-
gat sederhana dan tidak ada variasi sama seka-
li. Baru pada tahun 2012, Microsoft kembali
mengadopsi gaya desain Flat Design untuk
diaplikasikan ke dalam user interface sistem
operasinya yaitu Windows 8.
Gambar 2. Contoh poster bergaya Flat Design pada tahun 1980
(Sumber : http://www.designishistory.com/home/swiss/)
39
TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016
Elemen Desain pada Flat Design
Secara garis besar ada empat ele-
men desain mendasar dalam flat design,
yaituIlustrasi,Warna, Tipografidan Tata Le-
tak.
a. Ilustrasi
Ilustrasi adalah seni gambar yang di-
manfaatkan untuk memberi penjelasan atau
menyampaikan pesan secara visual. Ilustrasi
dalam gaya desain flat design lebih menon-
jolkan kaidah minimalis, fungsional, dan
menghindari hal-hal yang bersifat rumit un-
tuk dipahami.
Dalam user interface sendiri, ilustrasi
berperan penting untuk mengkomunikasikan
fungsi yang lebih spesifik dari sebuah sys-
tem perangkat tertentu agar dengan mudah
dipahami oleh penggunanya. Maka dari itu,
ilustrasi erat hubungannya dengan ilmu semi-
otika.
b. Warna
Sama halnya dengan Ilustrasi, peran
warna dalam gaya Flat design sangat penting
sekali karena berbagai penyederhanaan yang
dilakukan sehingga diperlukan warna-warna
yang menonjol untuk memperindah tampilan.
Dengan memilih warna yang tepat dengan
tema yang digunakan dalam desain sangat
membantu sekali dalam membentuk flat de-
sign yang efektif.
Warna yang digunakan dalam flat de-
sign juga lebih spesifik karena dalam pengap-
likasiannya (khususnya dalam user interface)
paduan warna tidak lebih dari tiga kombinasi.
Hal ini dimaksudkan agar tampilan user in-
terfacelebih mudah dan lebih jelas untuk di-
operasikan.Warna yang digunakan cenderung
datar, menggunakan solid color dengan pe-
warnaan blocking, menggunakan warna yang
sama dengan saturasi yang berbeda untuk
menciptakan kontras yang halus antar gam-
bar, teks, dan latar belakang.
c. Tata Letak
Tata letak dalam gaya Flat design juga
memegang peranan penting untuk memutus-
kan berhasil tidaknya hasil desain. Tata letak
bukan sebatas menata letak material-material
(content) suatu elemen,melainkan bagaimana
mengorganisasikan ruang. Masing-masing
ruang memiliki elemen yang berbeda.
Terdapat beberapa prinsip dalam
menghasilkan tata letak yang baik, yaitu (a)
Proporsi, kesesuaian antara ukuran halaman
dengan isi atau elemen-elemen desainnya, (b)
40
TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016
Keseimbangan, penempatan elemen-elemen
visual dalam suatu bidang agar terlihat memi-
liki bobot visual seimbang, (c) Kontras/Pene-
kanan, membuat fokus utama untuk menarik
perhatian audience dengan menonjolkan apa
yang terpenting atau menjadi fokus, (d) Irama,
pola yang dibuat oleh elemen-elemen secara
berulang dan bervariasi, dan (e) Kesatuan,
hubungan antara elemen desain yang semula
berdiri sendiri serta memiliki ciri masing-
masing, ketika dipadukan menjadi satu kes-
atuan yang utuh dan memiliki fungsi baru.
Keterpaduan antar elemen dengan
manajemen tata letak menjadi salah satu kun-
ci utama efektifitas user interface dalam suatu
sistem agar informasi dapat dengan mudah
ditransformasikan dari sistem ke pengguna.
d. Tipografi
Penerapan tipografi dalam user inter-
face memegang peranan penting untuk me-
lengkapi dan memperjelas informasi yang
sudah disampaikan dari elemen desain ilus-
trasi, tata letak dan warna. Di dalam desain
grafis, tipografi didefinisikan sebagai suatu
proses seni untuk menyusun bahan publikasi
menggunakan huruf cetak. Oleh karena itu,
“menyusun” meliputi merancang bentuk hu-
ruf cetak hingga merangkainya dalam sebuah
komposisi yang tepat untuk memperoleh
suatu tampilan yang dikehendaki (Kusrianto,
2007: 190).
Dalam sebuah user interface sendiri,
tipografi menjadi sangat penting sebagai pen-
jelas fungsi detail fitur dari sebuah sistem
agar pengguna dapat dengan mudah dan jelas
mengerti user interface yang untuk kemudian
dioperasikan.
Flat Design padaSistem Operasi Terpop-
uler
Pembahasan flat design pada sistem
operasi akan dibatasi dengan bahasan bahasan
sistem operasi yang berasal dari perusahaan
komputer terpopuler, teraktual, dan terbaik
dengan mengambil dari data riset.
41
TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016
Gambar 3. Grafik perbandingan margin Apple, Google, Microsoft dengan persentase perbandin-gan penggunaan sistem operasi di seluruh dunia
(Sumber :http://www.theverge.com/2013/7/23/549094/apple-microsoft-google-
profit-revenue-margins-q2-2013-chart)
Berdasarkan data riset di atas, maka
pembahasandifokuskanterhadap tiga objek
sistem operasi dari tiga perusahaan teknologi
terbesar di dunia. Tiga perusahaan tersebut
adalah Microsoft dengan sistem operasi Win-
dows dan Windows Mobile, Google dengan
sistem operasi Android, lalu Apple dengan
macOS dan iOS.
1. Microsoft Windows
Capture 2. “Modern UI”, gaya user interface pada sistem operasi Windows 10
a. Windows 10 Desktop
Windows merupakan sistem operasi
komputer paling banyak digunakan di dunia.
Versi terbarunya adalah Windows 10 Build
14393 yang merupakan versi Anniversary
Update, yaitu update yang juga sebagai per-
ayaan ulang tahun Windows 10 yang pertama
kalinya.
Pada dasarnya, Windows 10 masih
membawa konsep desain Flat Design dari
Windows 8 untuk user interface-nya, Micro-
soft menyebutnya sebagai “Metro Design”.
Kunci “Metro Design” berfokus kepada kont-
en dari aplikasi, dominasi teks lebih banyak
menginformasikan pesan daripada grafis atau
gambar. Microsoft mengganti penamaan ba-
hasa desainnya dari “Metro Design” menjadi
“Modern UI” pada tanggal 8 Agustus 2012
karena terbentur dengan klaim hak cipta.
Prinsip desain dari “Modern UI” pada
Windows 10 mengadopsi gaya desain dari flat
design dengan pengaplikasian yang khas men-
gotak membuat gaya desainnya memiliki ciri
tersendiri. Prinsipnya desainnya yaitu “sleek,
quick, modern, refresh”atau ringkas, gesit,
modern dan menyegarkan. Penerapan desain-
nya berupa kumpulan icon yang berbentuk
persegi, tersusun secara rapi dan sistematis,
42
TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016
dengan ukuran yang fleksibel, dillengkapi
dengan teks di bawahnya menggunakan font
“Segoe UI” yang dirancang oleh Steve Mat-
teson di Agfa Monotype.
Capture 3. Windows 10 Desktop Mode
Elemen bentuk persegi, permainan warna, dan
tata letak merupakan elemen yang dominan
dalam user interface Windows 10. Sistem nav-
igasi yang mudah, elemen desain yang simpel
namun fungsional dan jelas, membuat user
interface mudah untuk dikenali, dimengerti,
dan dioperasikan oleh para penggunanya.
Microsoft sendiri memberikan opsi tampilan
“Desktop” bagi pengguna komputer desktop
dengan menampilkan taskbar dilengkapi den-
gan icon dan start menu khas Windows lama
(Windows 7 ke bawah), namun tetap dileng-
kapi tiles mengotak pada Start Menu.
b. Windows Phone 10
Secara mendasar, gaya desain sistem
operasi user interface Windows Phone versi
10 masih sama persis dengan gaya design
versi Windows 10 Desktop karena memang
masih dalam ekosistem dan produsen yang
sama. Windows Phone versi 10 sebetulnya
memakai sistem operasi yang sama namun
dengan penyesuaian tampilan yang lebih mo-
bile. Jika pada versi Desktop-nya Windows 10
menggunakan konsep Modern UI dengan ori-
entasi layar Landscape karena memang versi
Desktop menggunakan layar yang umumnya
horizontal, maka untuk versi mobile-nya, Mi-
crosoft masih juga menerapkan gaya desain
“Modern UI” namun dengan orientasi layar
vertikal (potrait).
Capture4. “Modern UI” pada Windows Mobile 10
43
TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016
2. Google Android 7.0 Nougat
Android merupakan sistem operasi ter-
populer di dunia saat ini. Segmentasi perang-
kat mobile yang luas ini menjadikan market-
share Android lebih banyak jika dibandingkan
daripada kompetitornya. Tingginya pengguna
Android di seluruh dunia juga tidak lepas dari
dampak sistem user interface yang begitu
mudah digunakan sehingga semua orang dari
berbagai kalangan dapat dengan mudah ber-
adaptasi.Android versi terbaru yaitu Android
7.0 diberi kode name ‘Nougat’. User Inter-
face pada sistem operasi ini seperti layaknya
Microsoft Windows 10 dengan “Modern UI”-
nya, memiliki gaya desain dan nama tersendi-
ri, yaitu “Material Design”.
Material Design merupakan gaya de-
sain yang mensintesis prinsip desain klasik
yang memiliki inovasi dan hubungan dengan
teknologi dan juga ilmu pengetahuan. Penggu-
naan kata Material dimaksudkan Google seba-
gai metafora yang menggambarkan ruang dan
benda di atasnya yang bergerak sesuai dengan
sifat “materi-nya”, terinspirasi dari kertas dan
tinta yang dapat bergerak seolah mendapatkan
efek sihir dalam imajinasi, setidaknya itulah
Material Design menurut pihak Google da-
lam website-nya yang menjelaskan mengenai
(https://material.google.com/).
Menurut pengamatan, ada beberapa
elemen penting yang diaplikasikan Google
ke dalam gaya desain Material Design. Yaitu
Layer, Sign, dan Motion Effect.
• Layer(Lapisan)
User Interface pada sistem operasi
Android 7.0 memiliki elemen lapisan inter-
face (tampilan ) yang saling menumpuki jika
beberapa aplikasi dibuka secara bersamaan.
Konsep elemen ini digunakan agar pengguna
menganalogikan aplikasi atau perintah yang
dibuka sebagai sebuah lembar tersendiri. Den-
gan analogi tersebut, pengguna dapat langsung
beradaptasi dengan user interface Android 7.0
secara mudah.
Gambar 4. Konsep Layer pada Android 7.0
Sumber : https://material.google.com/#introduction-principles
44
TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016
• Sign (Tanda)
Tanda dalam user interface ini mem-
berikan kontribusi besar sebagai navigator
penentu arah kemana pengguna ingin men-
goperasikan sistem. Tanda dalam konteks ini
dapat berupa simbol, teks, warna dan gambar.
Gambar 5. Konsep Tanda pada Android 7.0
Sumber : https://material.google.com/#introduction-principles
• Motion Effect (Efek Gerak)
Efek gerak merupakan elemen tersier
dalam user interface ini. Namun dengan adan-
ya elemen ini memudahkan pengguna untuk
mengoperasikan sistem. Elemen ini memberi-
kan efek intuitif dan pergerakan ke elemen
layer dan sign ketika dioperasikan. Motion
effect membuat kedua elemen tadi menjadi
lebih menyatu dan terkesan ‘hidup’.
Gambar 6. Konsep Motion Effect pada An-droid 7.0 (Sumber : https://material.google.
com/#introduction-principles)
Semua elemen di atas merupakan ele-
men mendasar yang membentuk gaya desain
user interface Material Design. Antar elemen
saling memiliki keterkaitan dan tidak dapat
berdiri sendiri. Dapat dilihat dari ilustrasi di
atas, masing-masing elemen menggunakan
konsep dasar user interface flat design baik
dari sisi warna, ilustrasi, tata letak, dan juga ti-
pografinya. Konsep dasar tersebut sebetulnya
juga sama dengan Modern UI pada Windows
10, namun dengan gaya dan pengaplikasian
efek yang berbeda sehingga masing-masing
user interface memiliki cirinya sendiri.
Capture5. User Interface Android Nougat 7.0
45
TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016
3. Apple
a. iOS
Windows 8 merupakan pionir dan
trendsetter, membawa flat design menjadi
sebuah standar baru desain pada user inter-
face sebuah sistem operasi. Namun banyak
pengamat desain menilai bahwa Apple melalui
sistem operasi iOS-nya pada perangkat iDe-
vice (perangkat mobile Apple) menerapkan
flat design secara efektif. Hal tersebut dapat
dilihat dari kesuksesannya ketika Apple mem-
berikan update besar dengan merombak user
interface iOS 6 yang bergaya skeuomorphism,
menjadi flat designpada iOS 7. Hal tersebut
menandai revolusi desain user interfacepa-
da sistem operasi, selain memang pengaruh
tersebut juga berasal dari Microsoft Windows
dengan “Metro Design-nya”.
Saat Apple meluncurkan iOS 7, de-
sainer Apple yakniSir Jonathan Paul “Jony”
Ivememberikan tanggapan bahwa orang-
orang sudah familiar dengan teknologi touch
screen, mereka sudah mengerti manfaat dan
fungsinya sehingga tidak perlu tombol fisik
(desain menyerupai aslinya, yang disebut-
gaya skeuomorphism). Jadi ada kebebasan
untuk bereksperimen untuk tidak terikat ref-
erensi fisik secara nyata. Sebelumnya ikon
tampil menyerupai bagaimana mereka mun-
cul dalam kehidupan nyata (real).
Perlu dijelaskan, bahwa Skeuomor-
phism juga diadaptasi sistem operasi lain
sebelum tren flat design muncul, baik Micro-
soft dengan Windows-nya, dan Google den-
gan Android, mereka juga mengalami fase de-
sain Skeuomorphism. Skeuomorphism berasal
dari bahasa Yunani yang berarti berbentuk
sesuai alatnya.Gaya desain skeuomorphism
berupa objek dalam desain divisualisasikan
menyerupai sifat objek aslinya. Ciri khas atau
kekuatan dari skeuomorphism adalah peng-
gunaan bayangan, bevel dan embos, dan lain-
lain untuk membentuk objek agar semakin
nyata. Skeuomorphism dipopulerkan di dunia
digital oleh Apple melalui User Interface pa-
daMacintosh dan iOS.
Capture 6. iOS 7 dengan gaya flat design dan iOS 6 dengan gaya skeuomorphism
46
TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016
Apple sendiri tidak menamakan secara
spesifik gaya desain dalam user interface-nya
layaknya “Modern-UI” milik Microsoft dan
“Material Design” milik Android. Namun,
kesan bersih, minimalis, sederhana, dengan
membuang segala bentuk efek gradasi rumit
yang merupakan patokan gaya flat design ter-
cermin dari user interface yang kita lihat sep-
erti pada gambar di atas. Saat ini, versi
terbaru iOS adalah iOS versi 10.1. Dan gaya
desain user interface pada versi terbaru terse-
but tidak jauh berbeda sejak iOS 7 keluar.
b. macOS
“macOS” merupakan sistem operasi
milik Apple yang diperuntukkan bagi perang-
kat laptop dan desktop khusus produksi Ap-
ple. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ma-
cOS (sebelumnya bernama Macintosh) juga
mengalami fase gaya desain user interface
Skeuomorphism. Transisi tersebut terjadi pada
versi Mac OS X Mavericks 10.9 ke Mac OS
X Yosemite 10.10,setahun setelah iOS 7 rilis.
Karena berada dalam ekosistem yang sama
(Apple), maka unsur desain flat design pada
macOS identik dengan dengan apa yang ada
dalam iOS. Pembedanya hanya pada orientasi
tata letak macOS lebih diperuntukkan sebagai
desktop, sedangkan iOS lebih kepada perang-
kat mobile.
Gambar 7. User Interface macOS SierraSumber : http://www.apple.com/macos/sierra/
PENUTUP
Dapat kita lihat dari pembahasan di
atas bahwa baik Microsoft, Google dan Ap-
ple menunjukkan gaya desain user interface-
nya masing-masing. Bahkan Microsoft dan
Google memberikan nama khusus untuk gaya
desain tersebut.
Ketiga gaya desain user interface di
atas sebetulnya mengadopsi gaya desain yang
sama, yaitu flat design. Hal ini dapat dengan
temuan dari sifat masing-masing desain user
interface yang memiliki persamaan aspek flat
design sebagai berikut:
47
TEROB VOLUME I NOMOR 1 OKTOBER 2016
Sistem Operasi Aspek Flat Design
Microsoft Win-dows 10 (Desktop
& Mobile)
Google Android 7.0
Apple macOS Si-erra & iOS 10.1
Minimalism √ √ √Usefullness √ √ √Cleanliness √ √ √
Industri Grafika, Jakarta: Link Match Graph-ic.
Heizer, Jay dan Barry Render. 2009. Operations Management-Manajemen Opera-si. Edisi 9 Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.
Huang, H., & Lai, H.-H., 2007, Fac-tors Influencing the Usability of Icons in the LCD Touchscreen, Elseiver.
Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar De-sain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi.
Shneiderman, B., (1998), Design-ing the User Interface, Strategy for Effective Human-ComputerInterfaction, Third Edition, Addison Wesley.
Shneiderman, B., & Plasant, C., 2005, Designing User Interface, Pearson Education Inc., UnitedStates of America.
Sihombing, Danton. 2001. Tipografi Dalam Desain Grafis, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
Tabel 1. Analisa aspek desainFlat Design dalam
user interface sistem operasi.
Terbukti bahwa gaya desain user in-
terface Flat Design ‘diadopsi’ oleh ketiga
sistem operasi yang populer di berbagai neg-
ara. Hal ini tentu saja berdampak kepada tren
Desain Komunikasi Visual dalam industri de-
sain grafis lain seperti misalnya Web-Design,
Advertising, Graphic-Motion, Visual Effect,
Infographic, dan terapan desain lainnya yang
juga mengadopsi flat design sebagai tren gaya
desain saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Andi. Safanayong, Yongky. 2006. De-sain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: Arte Intermedia.
Bauer, D. T., Guerlain, S., & Brown, P. J., 2010, The Design and Evaluation of Graphical Displayfor Laboratory Data.
Cao, Jerry, 2015. Web UI Design for the Human Eye, Mountain View: UXPin Inc.
Cao, Jerry, 2015. Web UI Trends Pres-ent & Future: The Evolution of Flat Design, Mountain View: UXPin Inc.
Dameria, Anne, 2007. Color Basic, Panduan Dasar Warna Untuk Desainer dan