transp-mankom2.doc

25
PENGANTAR Keterampilan manajemen komunikasi mutlak diperlukan oleh para praktisi komunikasi agar mereka bisa menjadi lebih profesianal dalam aktifitasnya. Menjadi lebih profesional dalam setting perusahaan mengandaikan bahwa praktisi komunikasi tidak semata-mata berada dalam posisi diperintah melainkan juga dalam posisi memerintah, ikut mengarahkan dan mengatur program komunikasi macam apa yang harus dijalankan perusahaan. Sebagai upaya untuk menjadi profesional itulah seorang praktisi komunikasi harus membekali diri dengan kemampuan manajerial. Kemampuan manajerial akan menempatkan seorang sarjana komunikasi untuk tidak hanya berperan sebagai teknisi komunikasi namun juga akan mampu berperan sebagai manajer komunikasi. Perbedaan diantara keduanya adalah sebagai berikut: Teknisi komunikasi (communication technician) menjalankan pekerjaannya hanya berdasarkan keterampilan komunikasi atau keterampilan jurnalistik yang dimiliki, misalnya menulis, menyunting, membuat pesan melalui media audio visual dan sebagainya. Mereka tidak ikut dalam pembuatan keputusan organisasi dan mereka hanya mengimplementasikan keputusan-keputusan yang dibuat orang lain. Mereka juga tidak melakukan riset baik untuk perencanaan maupun untuk evaluasi. Manajer Komunikasi (communication manager) melakukan penelitian secara sistematis dan melakukan perencanaan untuk setiap program komunikasi organisasi. Mereka mengelola program-program komunikasi organisasi, memberi pertimbangan pada manajemen dan membuat keputusan tentang kebijakan komunikasi perusahaan. Seorang manajer komunikasi ikut dalam proses pengambilan keputusan pada tingkat puncak pada perusahaan. Pada dasarnya pengembangan karir dalam bidang komunikasi memang dimulai dari peran teknisi komunikasi.

Upload: tiara

Post on 20-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

12122

TRANSCRIPT

PENGANTAR

Keterampilan manajemen komunikasi mutlak diperlukan oleh para praktisi komunikasi agar mereka bisa menjadi lebih profesianal dalam aktifitasnya. Menjadi lebih profesional dalam setting perusahaan mengandaikan bahwa praktisi komunikasi tidak semata-mata berada dalam posisi diperintah melainkan juga dalam posisi memerintah, ikut mengarahkan dan mengatur program komunikasi macam apa yang harus dijalankan perusahaan. Sebagai upaya untuk menjadi profesional itulah seorang praktisi komunikasi harus membekali diri dengan kemampuan manajerial.

Kemampuan manajerial akan menempatkan seorang sarjana komunikasi untuk tidak hanya berperan sebagai teknisi komunikasi namun juga akan mampu berperan sebagai manajer komunikasi. Perbedaan diantara keduanya adalah sebagai berikut:

Teknisi komunikasi (communication technician) menjalankan pekerjaannya hanya berdasarkan keterampilan komunikasi atau keterampilan jurnalistik yang dimiliki, misalnya menulis, menyunting, membuat pesan melalui media audio visual dan sebagainya. Mereka tidak ikut dalam pembuatan keputusan organisasi dan mereka hanya mengimplementasikan keputusan-keputusan yang dibuat orang lain. Mereka juga tidak melakukan riset baik untuk perencanaan maupun untuk evaluasi.

Manajer Komunikasi (communication manager) melakukan penelitian secara sistematis dan melakukan perencanaan untuk setiap program komunikasi organisasi. Mereka mengelola program-program komunikasi organisasi, memberi pertimbangan pada manajemen dan membuat keputusan tentang kebijakan komunikasi perusahaan. Seorang manajer komunikasi ikut dalam proses pengambilan keputusan pada tingkat puncak pada perusahaan.

Pada dasarnya pengembangan karir dalam bidang komunikasi memang dimulai dari peran teknisi komunikasi. Setelah melewati masa kerja tertentu barulah seorang praktisi komunikasi mengalami peningkatan karir menjadi seorang supervisor, yang merupakan peran manajer tingkat bawah untuk selanjutnya naik menjadi manajer tingkat menengah dan bukan tidak mungkin pada akhirnya seorang praktisi komunikasi juga bisa mencapai jenjang karir sebagai manajer puncak.

Untuk mencapai itu semua, penguasaan aspek-aspek ilmu manajemen dan bisa mengaplikasikannya ke dalam program-program komunikasi sehingga menghasilkan suatu kegiatan komunikasi yang efektif mutlak diperlukan, dan dalam mata kuliah Manajemen Komunikasi inilah tersedia jawabannya.

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

2

GLOBAL MATERI MANAJEMEN KOMUNIKASI1. Pengertian dasar tentang manajemen dan kaitannya dengan

proses komunikasi agar bisa berjalan secara efektif sesuai tujuan komunikasi itu dilaksanakan

2. Pembahasan mendalam tentang communication networks sampai tingkat evaluasi keberhasilan proses komunikasi

3. Untuk itu dibutuhkan target yang bisa dijadikan ukuran keberhasilan yaitu :a. peningkatan performance dan pengembangan pribadi

dalam proses pelaksanaan komunikasi antar personab. Untuk pengembangan institusi baik formal maupun

informalc. Pada tingkat region dan nation bagaimana

penggunaan metode dan sarana komunikasi yang tepat4. Adapun tujuan manajemen komunikasi ini adalah untuk :

a. meningkatkan hasil dan menyelesaikan tujuan komunikasi yang ingin dicapai

b. mengenalkan variasi dan gagasan baru untuk pengembangan dan peningkatan tujuan, sasaran atau target serta hasil komunikasi yang dilakukan.

Untuk itu, kita bahas dulu materi tentang manajemen sebagai pengantar. Tapi perlu diingat jangan terjebak menjadi pembahasan manajemen sebagai ilmu murni.

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

3

KONSEP DASAR MANAJEMEN

A. Pengertian :Dilihat dari asal katanya, kata manajemen atau

management dalam Bahasa Inggris berasal dari kata Italia, maneggiare yang kurang lebih berarti menangani atau to handle. Dalam bahasa latin ada kata yang punya pengertian hampir sama yakni manus yang artinya tangan atau menangani.

Sementara berbicara tentang definisi, layaknya istilah-istilah lain dalam kajian Ilmu Sosial, Manajemen juga memiliki sejumlah definisi yang diberikan para ahli. Disini hanya akan dikemukakan satu definisi yang diungkapkan oleh GR Terry sebagai berikut:

Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan: Perencanaan, Pengorganisasian, Penggiatan dan Pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

Definisi tersebut diatas dianggap sebagai salah satu definisi yang paling lengkap dan jelas sehingga banyak dikutip dan diterapkan oleh banyak orang yang berkecimpung dalam bidang manajemen.

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

4

Disamping pengertian dan definisi manajemen yang sudah diuraikan tadi, McFarland, 1979 juga mengemukakan empat pengertian manajemen yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari:

1. proses-proses pengorganisasian; yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, penggiatan dan pengevaluasian.

2. Kata manajemen juga berarti karir atau jabatan3. Kata manajemen juga dapat berarti kelompok orang

yang bertanggungjawab dalam menjalankan sebuah organisasi.

4. Kata manajemen juga dapat merupakan sebuah ilmu atau seni untuk mengatur orang lain

Selanjutnya Harbison dan Myers menggolongkan manajemen itu menjadi tiga tipe, yaitu:

1. Patrimonial ManagementTerdapat apabila suatu perusahaan dimiliki oleh sebuah keluarga dan kedudukan-kedudukan yang penting dalam hirarki perusahaan dikuasai oleh anggota-anggota keluarga tersebut.

2. Political ManagementSuatu bentuk manajemen dimana kedudukan-kedudukan penting dan pokok dalam organisasi dipegang oleh mereka yang mempunyai hubungan-hubungan politik berdasarkan atas loyalitas pada suatu partai politik tertentu.

3. Profesional ManagementKedudukan yang strategis dan penting diserahkan kepada mereka yang telah memberikan bukti akan kecakapannya, kapasitas, kesanggupan, keahlian atau dengan perkataan lain atas dasar jasa dan hasil yang mereka berikan kepada perusahaan.

B. Fungsi-fungsi Dasar ManajemenPada intinya fungsi-fungsi manajemen meliputi fungsi

Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi. Namun dalam pelaksanaannya fungsi-fungsi dasar tersebut bisa dikembangkan secara fleksibel sesuai kebutuhan organisasi.

Berikut adalah fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Dessler, 1996:

1. Planning. Meliputi penentuan tujuan, tindakan, pengembangan aturan dan prosedur-prosedur, pengembangan rencana dan melakukan prediksi.

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

5

2. Organizing. Meliputi pemberian tugas, bagian-bagian, pendelegasian wewenang, mengkoordinir pekerjaan

3. Staffing, meliputi rekruitmen karyawan, pelatihan dan pengembangan

4. Leading, mencakup pemberian perintah, menjaga motivasi dan semangat kerja karyawan

5. Controlling, menentukan standar, melakukan perbaikan bila diperlukan.

Selain fungsi-fungsi tersebut masing banyak kombinasi fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh banyak ahli antara lain:

GR. Terry Henry Fayol Harold Koontz Luther Gullick1. Planning2. Organiz-

ing3. Actuating4. Controllin

g

1. Planning2. Organiz-

ing3. Command-

ing4. Coordinat

ing5. Controlli

ng

1. Planning2. Organizing3. Staffing4. Directing5. Controll-

ing

1. Planning2. Organizing3. Staffing4. Directing5. Coordinat-

ing6. Reporting7. Budgeting

KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN

Komunikasi dalam manajemen diibaratkan sebagai “minyak pelumas” bahkan GR. Terry mengatakan bahwa management is communications. Dari pendapat tersebut terlihat betapa pentingnya peran komunikasi dalam kegiatan manajemen.

GR. Terry mengemukakan bahwa dalam suatu kegiatan manajemen terdapat lima bentuk komunikasi, antara lain:

1. Komunikasi formal. Biasanya terjadi dalam jalus komunikasi formal, memiliki wewenang dan tanggung jawab yaitu melalui instruksi-instruksi bentuk lisan dan tulisan sesuai dengan prosedur secara fungsional yang berlaku dari arus atasan ke bawahan atau sebaliknya.

2. Komunikasi non-formal, yaitu di luar komunikasi formal, terjadi secara spontan. Misalnya Sumbang saran yang berkaitan dengan tugas, kewajiban. Efektif digunakan dalam perusahaan yang bersifat padat karya dengan jumlah pekerja cukup banyak, dan tidak terlalu teknis.

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

6

3. Komunikasi informal. Seperti halnya komunikasi non formal namun lebih menekankan pada aspek human relations-nya. Atau dengan kata lain digunakan dalam permasalahan di luar pekerjaan secara langsung.

4. Komunikasi teknis. Biasanya hanya dilakukan dan dimengerti oleh orang-orang tertentu saja yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.

5. Komunikasi prosedural. Biasanya dekat dengan komunikasi formal, diwujudkan misalnya dalam bentuk pemberian laporan tahuan/bulanan, instruksi tertulis, memo dan lain-lain.

Bahkan menurut M.Kh. Rahman dari enam elemen penting organisasi yaitu :1. Ukuran organisasi (size)2. Keterkaitan tindakan (interdependent actions)3. Konteks tempat dan waktu (bounding in space and duration)4. Kondisi sumber daya (input of resources)5. Komunikasi (communication)6. Target hasil (output of organization)Komunikasi dipandang sebagai sentral elemen-elemen lainnya dalam kegiatan manajemen organisasi. Alasan pertama, komunikasi memiliki fungsi untuk mempertemukan antara tujuan organisasi dengan terget hasil yang dicapai. Kedua, berfungsi untuk mengadaptasikan perubahan lingkungan organisasi. Ketiga, untuk membina hubungan antar anggota organisasi dalam melaksanakan berbagai tugas (beban kerja) organisasi. Untuk itu, kemampuan komunikasi yang efektif menjadi hal yang mutlak harus dimiliki oleh seorang pelaku organisasi.

Sementara Onong U Effendy mengelompokkan komunikasi dalam manajemen menjadi tiga dimensi, yaitu:

1. Komunikasi vertikal, yaitu arus komunikasi dua arah timbal balik dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bisa dari atas ke bawah (downward communication) dan bisa dari bawah ke atas(upward communication).

2. Komunikasi horizontal, merupakan komunikasi satu level yang terjadi antara satu karyawan dengan karyawan lainnya atau pimpinan satu departemen dengan departemen lainnya dalam satu tingkatan dan lain sebagainya.

3. Komunikasi eksternal, Berlangsung secara dua arah antara pihak organisasi/lembaga dengan pihak luar.Komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi

ditentukan oleh kebijakan dan arus informasi yang ada dalam

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

7

organisasi tersebut. Arus informasi akan membentuk pola-pola hubungan atau jaringan komunikasi.

Menurut Stephen P. Robbins pada umumnya dikenal lima model jaringan komunikasi yaitu sebagai berikut:

a) Model Rantai (chain)Dalam model jaringan komunikasi ini, hanya dikenal komunikasi sistem arus ke atas (upward) dan ke bawah (downward). Model ini hanya memungkinkan adanya hubungan garis langsung (komando) tanpa adanya suatu penyimpangan. Model ini banyak dianut dalam organisasi militer, masalah laporan keuangan, pembayaran gaji dan lain-lain.

b) Model Roda (wheel)Sistem jaringan komunikasi, disini semua laporan, instruksi perintah kerja dan kepengawasan terpusat satu orang yang memimpin empat bawahan atau lebih dan antara bawahan tidak terjadi interaksi (komunikasi sesamanya).

c) Model Lingkaran (circle)Pada model komunikasi ini semua anggota/staff bisa berinteraksi pada setiap tiga tingkatan hirarkinyatetapi tanpa ada kelanjutannya pada tingkat yang lebih tinggi, dan hanya terbatas pada setiap levelnya.

d) Model saluran bebas (all-channel)Model ini adalah pengembangan dari model lingkaran, dimana semua tiga level tersebut dapat melakukan interaksi secara timbal balik tanpa menganut siapa yang menjadi tokoh sentarlnya.

e) Model huruf “Y”Model ini tidak jauh berbeda dengan model rantai, hanya saja terdapat empat level jenjang hirarki, satu supervisor memiliki dua atasan dan dua bawahan.

Di dalam hubungan komunikasi organisasi biasanya terdapat orang-orang yang memegang peranan penting, diantaranya :

1. Opinion leader. Merupakan pimpinan formal organisasi, meski tidak selalu memiliki otoritas dalam organisasi tersebut, namun dapat membimbing perilaku ataupun sikap anggotanya.

2. Gate keepers adalah individu-individu yang mengontrol arus informasi antara anggota-anggota organisasi. Ia memiliki wewenang untuk memutuskan apakah satu informasi itu penting atau tidak

3. Cosmopolites, merupakan penghubung organisasi dengan pihak luar (public external)

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

8

4. Bridge, merupakan anggota kelompok atau klik dalam suatu organisasi yang menghubungan kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.

5. Liaison. Hampir sama dengan bridge, yaitu menghubungan kelompok satu dengan kelompok yang lain hanya liaison bukan merupakan anggota dari salah satu kelompok itu.

TAHAP-TAHAP OPERASI KOMUNIKASI

Jika kita melakukan suatu proses komunikasi, maka komunikasi itu sengaja kita lakukan dan bukan karena lasan kebetulan. Akan tetapi sengaja atau tidak, setiap kegiatan kita dalam mencapai sesuatu ada proses yang m,engiringi sebelumnya agar pencapaian hasil atau efek dapatlah optimal. Empat tahap menurut Cultif dan Center itu adalah :1. Fact Finding, ini bukan research atau survey.2. Planning and Programming, dari data dan fakta yang kita

punya kita dapat melakukan perincian secara teratur dan berurutan tentang langkah-langkah yang akan dilaksanakan. Dan dengan programming kita melakukan perincian waktu (timing) secara teratur dan menurut urutan tertentu, tentang pelasanan langkah demi langkah dari planning itu.Menurut Cultip dan Center sesuatu perencanaan operasi

komunikasi membutuhkan :1. A searching look backward perhatian yang sungguh

terhadap faktor-faktor situasi yang dapat mempengaruhi setipa komunikasi

2. A deep look inside pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta, opini yang terkumpul, terutama dalam validitasnya

3. A wide look around penilaian yang tepat tentang situasi yang dihadapi, baik politik, sosial, ekonomi juga kecenderungan situasi

4. A long, long look a head jauh melihat ke depan yakni pada tujuan yang ingin dicapai dan efeknya kepada kita, diri kita, lembaga kita, dan bahkan daerah atau negara kita

3. Communicating4. Evaluation

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

9

Contoh kasus dalam pelaksanaan empat tahap di atas :Perusahaan Standard Oil’s di kota Manota akan menutup Sale & Division untuk efisiensi. Tapi efeknya adalah : 600 karyawannya harus pindah pekerjaan, jangan sampai

nganggur masyarakat Mankota akan kehilangan pendapatannya para langganan di kota jangan sampai menjadi hilang publik di kota akan muncul rasa ingin tahu terhadap

penutupan perusahaan dan karenanya harus jangan merugikan perusahaan

Apa yang harus dilakukan oleh pengelola perusahaan menghadapi kasus di atas??

Jawabannya1. Perusahaah mengadakan penelitian tentang bagaimana cara

agar pengumuman itu dapat berakibat positif2. Langkah selanjutnya, kapan pengumuman itu dilaksanakan.

Ini berarti bahwa 1. Timing-nya 2. Pengumuman itu harus setepat-tepatnya, sebelum menjadi desas desus 3. tetapi pengumuman itu harus sejalan dengan rencana pelaksanaan penutupan yang lengkap dan ke-4 perkiraan tentang pengertian masyarakat setempat sudah jelas diketahui

3. Pelaksanaannya 4. Evaluasinya (ternyata hasilnya adalah positif)

STRATEGI OPERASI

Mungkin istilah strategi kurang tepat apalagi kalau dilihat dari istilah militer yaitu I art of planning operations is war, specially of the movement of armies and navies into favourable position of fighting. Tetapi karena komunikan kita adalah banyak menerima sumber informasi dan banyak pihak maka strategi agar proses komunikasi yang kita lakukan berhasil guna dan sesuai dengan tujuan yang kita lakukan maka pemahaman akan strategi operasi komunikasi perlu kita ketahui. Maka strategi dalam komunikasi adalah cara mengatur pelaksanaan operasi komunikasi agar berhasil.

Dalam perencanaan strategi operasi komunikasi ini perlu diketahui faktor-faktor keberhasilan yaitu :1. Tujuan komunikasi. apakah yang hendak kita capai dengan

operasi komunikasi itu. Bentuk komunikasi yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai apa yang akan digunakan

2. Media apa yang paling tepat digunakan3. Tingkat efektifitas dari pesan yang paling mendapat

perhatian audience/komunikan

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

10

Secara tidak langsung (komunikasi massa) berfungsi untuk memberikan kesadaran umum atau disebut oleh Frank Wilder dengan fasic awareness. Kesadaran umum yang dimaksud adalah tingkat pengertian umum saja. Karenanya kita cukup memilih bentuk komunikasi yang tidak langsung atau melalui media. Sementara fungsi komunikasi langsung adalah memberikan detailed message pesan terperinci. Ini berarti, bahwa komunikasi langsung hendak mencapai lebih dari sekadar kesadaran umum saja. Jadi, bila menghendaki komunikannya yakin sampai pada hal yang sekecil-kecilnya mengenai sesuatu pesan, gunakan komunikasi ini baru diuji kadar pemahamannya dengan komunikasi tidak langsung.

COMMUNICATION NETWORKS

Untuk mengingat kembali, istilah jaringan komunikasi ini adalah proses komunikasi yang terjadi dari setiap keterlibatan komponen-komponen yang ada dalam komunikasi tersebut. Dari proses pengiriman sampai hasil yang dicapai. Wilbur Schramm menyebutkan dengan lima unsur utama yaitu : source – encoder – signal – decoder and – destination. Harold D. Laswell menyebutkan dengan skema who – says what – in which channel – to whom – and with what effect.

Unsur atau elemen ini adalah bagian-bagian terpenting yang mutlak harus ada pada suatu kesatuan atau keseluruhan walaupun ada faktor lain/pendukung. Yang mungkin saja ada. Dalam komunikasi antar persona dan kelompok, nampaknya mudah bagi kita untuk memulai mengadakan komunikasi. Akan tetapi jagan terlalu disederhanakan, karena apa dengan kita saja mereka melakukan komunikasi (berdiri sendiri) atau disebabkan sebelumnya telah berkomunikasi dengan pihak lain? Berbeda lagi dengan komunikasi massa. Menentukan siapa sumbernya bisa jadi sulit untuk dapat ditentukan?

Pada hakikatnya komunikasi itu adalah abstrak. Ia akan berebtuk fisikal atau kongkret jika telah disalurkan melalui suatu media tertentu. Mengenai media ini secara umum dikenal dua jenis yaitu media umum dan media massa, yang menurut David K. Berlo setiap media itu hanyalah salah satu bagian dari cahnnel atau saluran saja. Akan tetapi menurut Edward Sapir disamping media, ada fasilitas-fasilitas tambahan dalam penyaluran suatu pesan komunikasi yaitu :1. fundamental techniquess atau proses primer misalnya

bahasa atau lambang-lambang2. secondary techniquess adalah media bantu seperti kertas,

mesin tik, komputer tau hal lain yang dianggap memudahkan berlangsungnya suatu proses komunikasi.

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

11

TRANSAKSI KOMUNIKASI

Secara umum sebuah proses komunikasi yang terjadi dari proses encode-decode bisa disebut sebuah transaksi. Secara normal komunikan akan mendapatkan atau bahkan melakukansesuatu seperti yang diharapkan oleh sumber atau komunikatornya. Dengan konsep komunikasi berjalan berimbang setiap pihak saling bergantian posisi dalam transaksi tersebut, tidak hanya satu jalur atau pihak saja.

Dalam banyak kasus dapat terjadi situasi komunikasi yang justru menjadi perbedaan pengertian diantara pihak-pihak yang berproses tersebut. Masalah kesepahaman arti ini dikenal istilah divergent dan konvergent transactions. Divergen adalah pengartian yang tidak tepat oleh salah satu pihak pelaku komunikasi. Dengan contoh, kasus penduduk suku Samin di Blora ketika disensus tentang jumlah anak semua kepala keluarga menjawab jumlah anaknya ‘cuma’ dua, padahal realitasnya mereka beranak banyak bahkan prinsip “setiap anak punya rejeki” atau “banyak anak banyak rejeki”, “orang dikasih anak oleh Tuhan aja koq nggak mau” itu dipegang kuat. Sehingga membuat penyensus kebingungan dan menanyakan kenapa dijawab dua padahal anak mereka banyak. Dengan tenang mereka menjawab : betul anak mereka cuma dua karena hanya jenis kelamin laki-laki dan perempuan tidak ada yang wandu/banci ?

Sementara konvergen adalah kesesuaian arti diantara pelaku komunikasi, atau tingkat penyesuaian tujuan dari pesan yang terjadi. Misal, seorang suami mendapatkan uang cukup banyak tapi ingin merenovasi rumah yang dianggap tidak layak. Sedang istri memilih dengan uang itu beli mobil agar tidak kepanasan atau kehujanan saat bepergian. Akhirnya terjadi kesepahaman dengan mengambiol kesepakatan beli mobil tidak yang baru tapi masih bagus, tidak sering digunakan agar hemat atau cepat rusak, ke kantor karena jaraknya dekat sesekali jalan kaki dan sebagian uang utnuk merenovasi rumah. Disini terjadi kesesuaian dengan tujuan masing-masing.Kasus : bagaimana dengan orang Jawa yang mengatakan ‘ya’ tapi bermakna ‘tidak’?

Dalam transaksi komunikasi digunakan channel berupa tiga bentuk yaitu :1. the spoken word2. the printed word and symbol dimana membaca dan menulis

dibutuhkan3. the visual image seperti gambar, foto, TV, bahasa tubuh,

diagram atau lainnya

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

12

Kesalahan atau kegagalan dalam melakukan sebuah transaksi komunikasi dapat diketahui dari :1. Pada sumber ; dimana sangat tergantung pada knowledge,

attitudes and behaviour. Seperti pertanyaan apakah mereka bisa dipercaya, betul atau salah. Bisa dipercaya atau tidak, jelas dan konsisten. Apakah lengkap yang mau disampaikan.

2. Pada proses pengiriman (perlu diingat kembali teori Eric Berne !)

3. Penggunaan media : media langsung atau tidak sangat menentukan kegagalan dan keberhasilan sebuah proses komunikasi

4. Proses penerimaan ; dengan kapasitas dan daya terima komunikan menangkap sebuah pesan

5. Pada penerima sama dengan problem nomer satu tergantung tingkat knowledge, attitudes and behaviour.

PERENCANAAN

Definisi menurut Webster’s New College Dictionary 1979 : A method for advising ang end A customary way of doing something A detailed formulation of program of action

Kedudukan perencanaan dalam proses komunikasi merupakan sebuah kebutuhan bahwakan Hall menyebutkan tingkat pentingnya yaitu :1. memastikan tujuan2. menentukan cara mencapai tujuan tersebut3. apa implikasi yang akan digunakan4. waktu yang dibutuhkan dalam proses5. bagaimana kelangsungan dari program tersebut

Untuk seorang individu perencanaan menduduki tempat terpenting dalam sebuah komunikasi. Karena perencanaan sebenarnya adalah aktifitas manusia yang berguna untuk memapankan image dengan situasi nyata dan menggambarkan pilihan atau urutan pelaksanaan dan hasil uji untuk mengembangkan keinginan akhir (tujuan). Maka perencanaan mempunyai batasan yang terkait dengan mental individu dan prosesnya :1. skopenya terdiri dari jumlah, variasi dan kompleksitas

dari issu/masalah yang kan diselesaikan2. stabilitas, berapa faktor yang disetujui, pembuatan

keputusan dan kesimpulan yang bisa digunakan untuk mengadakan sebuag perubahan

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

13

3. kelengkapan, bahwa semakin lengkap data akan semakin bagus

Komponen Perencanaan :1. Identifikasi masalah2. Penjelasan tujuan yang berhubungan dengan masalah3. Pengembangan strategi untuk mengatasi masalah tersebut4. Penyiapan rencana pelaksanaan5. Pengembangan evaluasi

Sementara Kriteria Tujuan Perencanaan Komunikasi yang Baik adalah :1. Pembahasan masalah komunikasi sesuai target usaha :

a. kesesuaian karakteristik personal antara sumber dengan penerima

b. Pemilihan media apakah ada yang terlewati atau tidak

c. Jaringan kerja lain yang bisa membantu mengembangkan perencanaan seperti yang kita butuhkan

d. Kesesuai pesan dalam jaringan kerja tersebut2. Kesempatan untuk melakukan perubahan atas masalah atau

target terkait dengan tipe dan ukuran perubahan yang kita inginkan

3. Tipe pengukuran yang digunakan dalam sebuah evaluasi4. Jadwal waktu untuk pelaksanaan perubahan masalah atau

target bila ada.

Secara sederhana Cultif dan Center merumuskan perencanaan yang baik dengan :1. Apa yang hendak dicapai dengan komunikasi itu.2. Bentuk komunikasi apa yang akan dilakukan3. Bagiaman prose penyaluran informasi4. Publik mana yang menjadi sasaran

Level Perencanaan

Untuk bisa menjelaskan apakah perencanaan dilakukan oleh tidak sekadar individu perlu diberikan beberapa contoh level perencanaan dan bentuk aplikasi. Level pengambil keputusan tingkat nasional

Tujuan ekonomi dan sosialKebudayaan dan ideologiPrioritas pembangunanTujuan sektoral

Rencana lima tahunanRencana anggaranRegulasi media massaRencana telekomunikasi

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

14

Level perencanaan tingkat menteri

Pembagian sumber dayaKoordinasi program

Rencana pembagian mediaLembaga informasi nasionalKespakatan khalayak, media dan pesanKoordinasi diantara menteri

Level Lembaga :1. Level kebijakan manajerial

Rencana proyek pengembanganRencana sektor pendukungMembuat anggaran internal

Identifikasi kebutuhan pengembanganTanggapan pernyataan kebijakan menteri dari sisi misi, tujuan, anggaran, dan laporan-laporan

2. Level strategi supervisor

Rencana proyek komunikasinya, terkait dengan masalah pengembanganEvaluasi lintas sektoral

Integrasi proyek lintas bidangPembagian media dan pesanPenelitian metode yang tepat

3. Level pelaksana proyek

Sasaran komunikasi, analisa khalayak, strategi media dan pesan-pesannyaEvaluasi rutin dan nonrutin

Proposal proyekRencana proyekLaporan semi dan akhir

Buatlah contoh sebuah perencanaan sebuah program/kegiatan dari tiga level perencana di atas terkait dengan pemahaman Anda akan perencanaan yang baik !

TAHAP PELAKSANAAN

Bagaimanapun baikanya suatu perencanaan jika cara penyampaiannya tidak tepat maka komunikasi itu tidak akan berhasil. Maka tahap pelaksanaan komunikasi juga merupakan faktor yang sangat penting. Dalam operasi komunikasi Joseph Klapper meyebutka tiga faktor penting yaitu :1. Group membership bagaimana tiap individu sudah menganut

nilai dan keyakinan tertentu, menjadi anggota organisasi/partai tertentu atau telah mempunyai pendirian sendiri.

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

15

2. Selective processes setiap individu mempunyai sikap selektif, menerima pesan karena faktor personalnya

3. Predispositions kemungkinan perubahab opini atau pendirian bila telah prodisposed to change dengan alasan mungkin tidak puas atau sudahj tidak tepat.

Joseph Klapper menyatakan bahwa komunikasi massa saja tidak cukup untuk melakukan perubahan opini seseorang tapi harusdisusul dengan komunikasi yang lain. Senada dengan itu Paul Lazarfeld menemukan dalam penelitiannya bahwa setipa komunikasi massa hanya cukup untuk membuat seseorang menjadi ‘sadar’ akan masalah tetapi belum berarti telah berubah pendapatnya. Maka harus diikutkan sebuah komunikasi persona atau kelompok yang tepat.

Syarat Komunikasi Efektif Menurut Wilbur Schramm (The condition of succes in communication) :

1. Pesan haruslah direncanakan dan dosampaikan setepat mungkin untuk menarik perhatian sasaran yang dituju

2. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang didasarkan pada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga terjadi kesamaan pengertian

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi dari sasaran dan menyarankan cara-cara untuk mencapai kebutuhan tersebut

4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok dimana kesadaran pada saat ia digerakkan untuk emmberikan respon sesuai yang dikehendaki

Wilbur Schramm menambahkan :1. Suatu pesan akan lebih besar kemungkinan berhasil bila

sesuai dengan pola-pola pengertian, sikap, nilai-nilai dan tujuan dari sasaran

2. Efek komunikasi adalah hasil dari paduan sejumlah kekuatan, dimana pihak komunikator hanya menguasai satu kekuatan saja

EVALUASI

Pada hakikatnya jika membahas evaluasi sebnarnya mengulang tahap perencanaan karena proses kerja hampir sama. Bedanya kalau dalam tahap pertama kita menyelidiki situasi yang akan dihadapi dalam proses penyampaian komunikasi, maka

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

16

tahap ini kita menuelidiki situasi akhir apakah ada pengarauh dari proses komunikasi yang kita lancarkan.

Tetapi yang paling penting ialah evaluasi akhir adalah untuk memperoleh data apakah kita berhasil atau tidak. Kalau terdapat kesalahan maka harus segera diperbaiki dan tidak dapat diulang lagi. Dan jika berhasil maka operasi komunikasi tersebut bisa dilanjutkan dengan operasi komunikasi yang lain. Bahkan dalam komunikasi yang teratur dan efektif evaluasi itu dapat dilaksanakan sebelum, selama, dan sesudah komunikasi itu dilancarkan.

KONSEP DATA DAN INFORMASI

Data : keterangan-keterangan yang bersifat kualitatif maupuhn kuantitatif yang belum diolah, data bisa jadi informasi bagi orang lain tapi belum tentu bagi kita. Untuk dapat memperoleh informasi dari data yang kita miliki maka ada empat metode pengumpulan data yang bisa kita gunakan (Burch and Strater) :

1. Pengamatan langsung2. Wawancara3. Koresponden4. Angket

Informasi : data yang telah diolah sedemikian rupa menjadi bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam proses pengambilan keputusan pada masa sekarang (Gordon B. Davis)

Fungsi informasi menurut Burch and Strater adalah untuk :1. to reduce variety of choise2. to provide a set of standars, measurement rules,

and decision rules for the determination and decimination of error seignals and feedback for control purposes.

MEMPRODUKSI INFORMASI DARI DATA

Langkah-langkah yang perlu diambil dalam pengolahan data adalah dengan menggunakan berbagai sarana baik manual maupun nonmanual sehingga data dapat digunakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Burch and Strater metode pengolahan data yang penting adalah :1. manual, data diproses dengan hanya mengandalkan

ketrampilan manusia tanpa bantuan alat2. elektromekanikal, data diproses dengan mengandalkan

ketrampilan manusia dengan bantuan alat eletronik

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

17

3. punched card equipment, data diproses dan dicatat dalam suatu kartu untuk di file

4. elektronik computer, pengolahan data dengan menggunakan komputer

Burch and Strater mengatakan bahwa paling tidak ada 10 langkah pengolahan data :1. Capturing (pencatatan)2. Verification (pengecekan)3. Classifying (penggolongan)4. Sorting (penyortiran)5. Summarizing (peringkasan)6. Calculating (penghitungan)7. Storing (penyimpanan)8. Retrieving (pengambilan kembali)9. Reproducing (pemproduksian kembali)10. Distributing and communicating

Informasi Yang EkonomisInformasi merupakan sumber berharga dalam organisasi

manapun, tanpa informasi resmi sebagaian besar organisasi tidak dapat hidup. Pada banyak organisasi terdapat kecenderungan untuk mengembangkan efektifitas dan penggunaan informasi melebihi kebutuhan-kebutuhan resmi dan pemecahan masalah rutin. Dalam usaha meningkatkan kemajuan organisasi, manajemen dan hal-hal pokok lainnya secara aktif mencari masalah baru untuk dipecahkan.

KEAHLIAN DASAR KOMUNIKASI

Tujuan dari manajemen komunikasi adalah mengelola kegiatan komunikasi agar bisa berjalan dan mencapai hasilnya secara efektif. Untuk mencapai tujuan tersebut maka seorang manajer komunikasi harus menguasai keahlian-keahlian dasar komunikasi yang dapat dipelajari dalam tugas atau program-program formal dan latihan yang berkesinambungan, sehingga keahlian tersebut bisa menjadi bagian dari modal seorang manajer dalam berhubungan dan mengelola orang lain.

Kelima keahlian tersebut adalah:1. Mendengar, 2. Memberi dan menerima umpan balik3. Menunjukkan ketegasan4. Menangani konflik5. Memecahkan masalah

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

18

Ad. 1. Mendengar.Mendengar yang dimaksud disini adalah mendengar secara aktif, sehingga pesan akan diterima tidak akan keliru atau menyimpang dari pesan yang disampaikan, dan pelaksanaan dari pesan itupun akan sesuai dengan yang diharapkan.

Ad. 2. Memberi dan menerima umpan balikKeahlian ini sering diabaikan orang, padahal untuk bisa menjadi seseorang yang ahli dalam memberi dan menerima umpan balik itu bukan hal yang mudah. Untuk itu ada kiat-kiat untuk meningkatkan keahlian dalam bidang ini:

a) Berikan umpan balik secara spesifikb) Berikan alasan untuk komentar andac) Pusatkan pada perilaku yang dapat diubahd) Berikan uraian bukan evaluasie) Ungkapkan pendapat sebagai opini bukan faktaf) Berikan uraian yang konstruktifg) Hindari ungkapan-ungkapan yang menyerangh) Berikan pujian

i) Berikan kritikanj) Bila bertentangan dengan seseorang:

Nyatakan keberatan dengan jelas Ungkapkan keraguan dengan cara yang konstruktif Bersedia mengubah pendapat jika lebih banyak

fakta yang muncul Berikan alasan-alasan untuk keberatan anda Menyadari bahwa orang lain mungkin mempunyai

sudut pandang yang berbeda dari andak) Bila menolak permintaan :

Jawaban singkat, jelas Beri alasan Jangan bertele-tele dalam meminta maaf

Berikut adalah kiat dalam menerima umpan balik :a) Dengarkan dengan telitib) Pikiran tetap dinginc) Perhatikan hal-hal yang dipertanyakan/ menjadi

keberatand) Ungkapkan kembali dengan kata-kata sendiri apa yang

anda dengare) Pastikan persepsi anda mengenai apa yang anda dengarf) Minta penjelasan/contohg) Jangan berlebihan dalam reaksi anda terhadap umpan

balikh) Evaluasi ketepatan dan manfaat potensial umpan balik

tersebut bagi andaAd. 3. Menunjukkan ketegasan

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

19

Ketegasan terletak diantara perilaku rendah diri dan perilaku agresif. Perilaku tegas memungkinkan seorang pimpinan untuk mengatakan apa yang diinginkan tanpa berlebiohan atau berlaku kasar terhadap orang lain. Dalam hal ini seorang pimpinan harus bersedia bernegosiasi dengan stafnya.

Ad. 4. Menangani konflik.Konflik, ketegangan, masalah dengan individu atau kelompok lain dalam organisasi tidak dapat dihindari. Untuk bisa menangani konflik yang terjadi seorang manajer komunikasi bisa menggunakan pendekatan-pendekatan berikut:a) Gunakan pendekatan mendengar aktif dan reflektifb) Gunakan pendekatan perilaku yang tegasc) Kurangi kendala-kendala komunikasi antar pihak yang

terlibatd) Pusatkan perhatian pada pokok-pokok masalahe) Kenali dan nilailah dengan teliti tindakan yang

diputuskanAd. 5. Memecahkan masalah

Memecahkan masalah berbicara tentang mencari suatu bentuk kesepakatan bersama mengenai keputusan dan tindakan yang harus diambil dalam situasi bermasalah. Proses membagi masalah ini harus dilaksanakan dengan melibatkan orang lain.Keahlian-keahlian komunikasi yang dimiliki manajer

itu bisa diterapkan secara padu padan, untuk keperluan itu diperlukan juga penguasaan atas dua keahlian lain:

1. Konseling (councelling)2. Pelatihan (coaching)

Ad. 1. Konseling adalah pertemuan tatap muka yang bersifat rahasia dan tidak mengarahkan namun dimaksudkan untuk menolong orang lain memahami diri dan perasaannya. Konseling efektif dapat dilakukan dengan tujuh langkah berikut:a) Persiapkan diri untuk pertemuan konselingb) Rumuskan tujuan pertemuanc) Ungkapkan permasalahannyad) Dapatkan pandangan karyawane) Perjelas permasalahannyaf) Bantu karyawan mengembangkan pemecahannyag) menindaklanjuti

Ad. 2 Proses coaching terdiri dari tiga tahap:a) Mengidentifikasi kesempatan untuk menata tugas-

tugas yang dikerjakanb) Mempersiapkan sistem pemantauan

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

20

c) Mengukur pencapaian tugas terhadap target

Kemampuan komunikasi yang dituntut dalam coaching adalah: Menetapkan target-target yang jelas dan dapat

dipenuhi Mempersiapkan dan mempertahankan hubungan kerja yang

erat dengan bawahan Mempertahankan cara pemecahan masalah bersama Memahami perasaan pribadi yang dibimbing Mendengar dengan aktif

Transparansi Manajemen Komunikasi/ bek-mit/ 2002

21