translate jurnal yohana

Upload: yohana-natalia

Post on 28-Feb-2018

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    1/18

    JOURNAL READINGILMU KESEHATAN MATA

    HUBUNGAN ANTARA PENYAKIT SISTEMIK, MEROKOK

    DAN PEMAKAIAN LENSA KONTAK DENGAN DERAJAT

    KEPARAHAN MATA KERING

    Pembimbing:dr. Irm P!rib", S#. M

    Pen$"!"n:Y%&n N'(i )**+.*.*.*-*

    BAG ILMU KESEHATAN MATA/AKULTAS KEDOKTERAN

    RUMAH SAKIT ANGKATAN LAUT DR. RAMELAN

    SURABAYA

    )*-0

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    2/18

    ABSTRAK

    Tujuan: Penyakit sistemik, merokok, operasi mata dan pemakaian lensa

    kontak memiliki hubungan dengan kejadian mata kering, namun

    tidak diketahui apakah faktor-faktor tersebut berhubungan

    dengan derajat keparahan mata kering yang terjadi. penelitian

    cross sectional dilakukan mengenai efek kondisi sitemik dan

    mata khususnya terhadap derajat keparahan mata kering di

    pasien di Asia.

    Metode: Pengambilan sampel dilakukan terhadap pasien baru di klinik

    mata kering. Riayat medis, gejala mata kering dan assessment

    klinis di kelompokkan, distandarisasi dan dianalisa.

    !asil: "ari #$% pasien &'#( laki-laki), rata-rata * +." usia #.% * $.$

    tahun, '# pasien memiliki riayat rheumatoid artritis, % pasien

    memiliki riayat diabetes melitus, $ pasien memiliki riayat

    penyakit thyroid dan pasien adalah perokok, ' dan $

    pasien pernah menjalani operasi A+/0 dan operasi katarak, 1%

    pasien adalah pemakai lensa kontak. 2ang pernah didiagnosa

    rheumatoid artritis dihubungkan pearnaan fluoresin korna

    superioryang lebih parah. &3R 4 $$.', 1#( 5/ .6(-'7.).

    0esimpulan: +ecara umum, terkecuali rheumatoid artritis, tidak ada hubungan

    antara derajat keparahan mata kering dengan penyakit sistemik,

    merokok, operasi mata sebelumnya dan pemakaian lensa

    kontak. Pasien mata kering dengan rheumatoid artritis

    cenderung mengalami kerusakan permukaan mata di kornea

    superior yang lebih parah.

    Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    3/18

    PENDAHULUAN

    Penyakit mata kering definisinya ialah permukaan okuli yang kering

    dan tidak nyaman berhubungan dengan lapisan robek yang abnormal akibat

    produksi air mata yang kurang atau robekan e8aporasi yang berlebihan.

    kerusakan permukaan okuli dan gangguan 8isual yang berhubungan dengan

    mata kering adalah hal yang biasa, Penyakit mata kering merupakan masalah

    yang signifikan mempengaruhi jutaan orang di dunia dengan angka

    pre8alensi #-#( dari populasi keseluruhan.

    Meibomian gland dysfunction (MGD) ialah kondisi penting yang

    berhubungan dengan mata kering. Tanda dan gejala M9" yang mirip dengan

    penyakit mata kering dan mata kering e8aporatif, sehingga sulit membedakan

    faktor resiko secara medis yang spesifik merupakan M9" atau merupakan

    penyakit mata kering.

    anyak penderita mata kering ialah orang tua yang disertai adanya

    kondisi penyakit medis lain. Penyakit mata kering dan M9" bisa jadi adalah

    akibat dari kondisi penyakit sistemik. dan riayat pernah menjalani operasi

    mata seperti A+/0. faktor resiko sistemik untuk mata kering temasuk auto

    imun dan penyakait inflamasi. Pada sindroma +jogren;s contohnya, kelenjar

    air mata diserang oleh limfosit dan secara bertahap kehilangan fungsinya.

    Rheumatoid artritis, penyakit sistemik lainnya dapat menyebabkan sindroma

    sjogren;s sekunder. "iabetes melitus dapat mempengaruhi saraf kornea

    sehingga menyebabkan respon hiposekresi kelenjar air mata.

    Penyakit mata kering akibat A+/0 merupakan hal yang ajar dengan

    #( dari pasien mengalami mata yang kering secara menetap sampai

    dengan 6 bulan setelah operasi. 3perasi lainnya ialah operasi katarak. /nsisi

    saat operasi katarak dapat menyebabkan kerusakan saraf kornea sehingga

    mengurangi sensasi kornea.

    elum ada laporan mengenai apakah kondisi penyakit sistemik atau

    kondisi okuli berhubungan dengan gejala yang sudah disebutkan atau tanda

    klinis mata kering atau M9" pada pasien mata kering. !al ini seusai karena

    derajat keparahan mata kering sangat luas dan metode terapinya sangat

    berbeda pada penyakit mata kering ringan dan berat.

    Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    4/18

    +tudi saat ini ialah studi cross sectional yang menggunakan data klinis

    yang dikumpulkan secara prospektif dari grup pasien dengan penyakit mata

    kering yang diterapi di klinik mata. Tujuan dari studi ini ialah untuk

    menge8aluasi gejala dan tanda pada pasien penyakit mata kering< M9"

    untuk mengidentifikasi kemungkinan hubungan antara adanya kondisi mata

    dan kondisi sistemik dengan derajat keparahan penyakit mata kering.

    Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    5/18

    METODE PENELITIAN

    P!ien

    Pengambilan sampel secara prospektif dari pasien di klinik mata kering

    di +ingapore =ational >ye 5enter dilakukan antara bulan agustus '%%6

    sampai dengan oktober '%$%. sejumlah #$% pasien baru yang berobat ke

    klinik terlibat dalam studi ini.

    Protokol studi merupakan bagian yang rutin, perpanjangan tangan dari

    audit klinik jangka panjang dan disetujui oleh /nstitutional Re8ie oard of the

    +ingapore >ye Research. +emua prosedur studi mematuhi aturan deklarasi

    helsinki mengenai penelitian terhadap manusia. 0arena semua prosedur yang

    dilakukan adalah esensial untuk standar peraatan klinik terhadap semua

    pasien, persetujuan tertulis tidak diperlukan. Pasien diinformasikan mengenai

    kebijakan rumah sakit dan identitas pasien tidak dipublikasikan.

    Pasien dengan gejala mata kering dan paling tidak satu temuan

    abnormaldari pemeriksaan objektif klinis &schirmer;s test tanpa anestesi ? $%

    mm dalam # menit, tear break up time &T@T) ? $% detik, atau fluorescent

    corneal stain ytang signifikan saat die8aluasi oleh klinisi) dirujuk ke peneliti

    dan direkrut saat kunjungan.

    Peng"m#"(n d'

    9ejala mata kering, permukaan oculi dikelompokkan dan dianalisa.

    Pasien ditanyai mengenai riayat yang berhubungan dengan mata kering

    seperti kebiasaan merokok, pemakai lensa kontak, riayat operasi mata

    sebelumnya, diagnosa RA, riayat "M dan penyakit tiroid. 0ebiasaan

    merokok maksudnya ialah perokok aktif dalam $ tahun terakhir, disebut

    pemakai lensa kontak bila kebiasaan memakai dalam $ bulan terakhir.

    A!!e!!men' 1(ini!

    Assessment terhadap gejala mata kering diberikan oleh pemeriksa

    yang ahli menggunakan dari pertanyaan yang dijelaskan sebelumnya.

    Pasien diberi pertanyaan sebagai berikut: BApakah anda sensitif terhadap

    Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    6/18

    sinar yang terang dalam $ bulan iniCB BApakah dalam sebulan ini mata anda

    mengalamsi perasaan seperti berpasirCB dan BApakah dalam sebulan terakhir

    mengalami gangguan penglihatan berupa mata kaburCB jaaban diberikan

    kode menjadi % &tidak pernah), $ &kadang-kadang), ' &$ kali dalam seminggu),

    &beberapa kali dalam seminggu), &paling tidak sekali sehari).

    Pemeriksaan klinis dilakukan oleh seorang dokter spesialis mata untuk

    menghindari ketidaksesuaian. Pemeriksaan klinis yang dilakukan ialah

    +chirmer;s test &tanpa anestesi), T@T, tes fluorescent dan e8aluasi kelenjar

    meibom. @ntuk T@T dan e8aluasi stain kornea dengan menggunakan

    fluorescent strip, yang telah dilembabkan dengan sodium chloride, T@T

    diukur dengan stopatch ditentukan dari sejak aktu diambil &dalam detik)

    sejak noda hitam pertama yang muncul pada kornea saat mata terbuka. Tes

    fluorescent kornea dinilai berdasar pemeriksaan fluorescent kornea

    sebelumnya. 0ornea dibagi menjadi # Dona e8aluasi - superior, inferior, nasal,

    termporal, dan central. Eumlah titik fluorescent di setiap Dona dicatatF jumlah

    yang lebih besar terlihat dari skor yang lebih tinggi &dari %-#). satu poin ekstra

    diberikan pada derajat dimana terdapat filamen di dalam Dona dan poin lagi

    bila ada bercak fluorescent yang saling berhubungan.

    Anteriorisasi garis MarG;s &mucocutaneous junction) relatif terhadap

    kelenjar meibom &grading oleh 2amaguchi) pada batas mata diassess sama

    seperti laporan sebelumnya di temporal dan nasal sebagian dari setiap garis

    batas mata. =ilai skor yang lebih tinggi mengindikasikan M9" yang lebih

    parah.

    An(i! S''i!'i1

    Analisa statistic dilakukan dengan menggunakan +P++ 8ersi $7. @ntuk

    menjaga keindependenan dari poin data, hanya poin data yang diperoleh dari

    mata kanan yang digunakan dalam analisis. @sia dan distribusi jenis kelamin

    die8aluasi menggunakan tes Hhi-+Iuare maupun Mann-Jhitney @. "imana

    jumlah kolomnya K7, dan sebagai gantinya digunakan tes probabilitas Lisher.

    Adanya penyakit sistemik, merokok, operasi mata, dan pemakaian

    kontak lensa telah dianalisa sebagai 8ariable bebas dimana hasil pengukuran

    Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    7/18

    &tes penyakit mata kering) sebagai 8ariable terikatnya. Hariabel hasil seperti

    T@T dibandingkan dengan grup dikotomis & seperti perokok dan non

    perokok) menggunakan tes Mann-Jhitney sejak data tidak didistribusikan

    normal.

    0orelasi analisis +pearman pertama kali digunakan untuk menentukan

    korelasi antara keparahan tanda klinis dan simptomp dengan usia.

    Pengukuran 8ariable terikat dikotomisasi diatas atau dibaah rata-rata nilai

    8ariable analisa regresi dari $ sampai $%.

    +emenjak tes statistic multiple dilakukan pada studi ini, signifikansi

    le8el statistic (p < %.%#) untuk analisis ini menggunakan koreksi onferroni.

    "imana analisis untuk mengetahui hubungan antara gejala dan bermacam

    kondisi digunakan nilai signifikansi p K4 %.%%'. @ntuk analisis tanda klinis dan

    berbagai kondisi, dengan onferroni menunjukkan nilai p = %.%%%6, namun

    pada +P++ hanya dapat memberikan nilai signifikansi maksimal tiga angka

    decimal, nilai ini berkisar dip K %.%%$.

    Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    8/18

    Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    9/18

    HASIL

    "emografik pasien

    Rata-rata

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    10/18

    Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    11/18

    PEMBAHASAN

    Penelitian ini meneliti hubungan antara penyakit mata dan penyakit

    sistemik dengan derajat keparahan mata kering pada pasien Asia. +emenjak

    pasien penyakit mata kering muncul dengan lebih dari satu faktor

    predisposisi, kami menggunakan analisis multi8ariate yaitu mengatur usia,

    jenis kelamin, dan factor predisposisi lainnya. +etelah dilakukan pengaturan,

    kami menemukan baha RA berkaitan dengan tanda-tanda adanya

    keparahan mata kering yang selama ini belum pernah dilaporkan

    sebelumnya. Penilitian ini tidak melibatkan subjek yang memiliki kondisi

    normal, karena focus dari studi ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

    keparahan mata kering dengan penyakit sistemik atau kondisi okuli tertentu.

    Pertama-tama kami menganalisa keparahan dari tiap bentuk klinis

    yang berhubungan dengan usia dan ternyata banyak tanda klinis ditemukan

    seiring dengan bertambahnya usia. @sia yang seperti kita ketahui merupakan

    factor resiko dari penyakit mata kering ternyata hasilnya tidak begitu jauh

    berbeda dengan jumlah tanda klinis keparahan penyakit mata kering yang

    ditemukan pada pasien yang lebih muda usianya.

    Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    12/18

    Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    13/18

    Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    14/18

    R&e"m'%id r'&ri'i!

    Rheumatoid arthritis merupakan penyakit sistemik autoimun kronis

    yang menyerang persendian dan jaringan sekitarnya. @mumnya organ lain

    juga ikut diserang oleh proses radang termasuk organ mata. Meskipun RA

    merupakan factor resiko terjadinya penyakit mata kering, hal tersebut belumada laporannya. +alah satu studi terdahulu menemukan hasil tes +chirmerNs

    dan T@Ts ternyata lebih rendah pada pasien dengan RA namun penulis

    tidak melaporkan tentang hubungannya dengan pearnaan kornea. +ejauh

    yang penulis amati, tidak ada literature sebelumnya yang menjelaskan

    tentang odds ratio dari RA dan penyakit mata kering pada epidemiological

    yang terkontrol. erdasarkan suatu studi klinik, ''( pasien anita dengan

    penyakit mata kering dan '( pasien laki-laki dengan mata kering memiliki

    penyakit RA namun tidak diketahui apakah kondisi RA tersebut memperparah

    gejala dari penyakit mata kering,

    Pada studi kali ini, pearnaan kornea menunjukan hasil yang lebih

    buruk pada pasien dengan RA, secara signifikan jumlahnya lebih banyak

    dibandingkan dengan pasien mata kering tanpa RA. !al ini kemungkinan

    diakibatkan oleh jumlah sitokin pro-inflamatori yang berlebihan pada air mata.

    Adanya sitokin tersebut kemungkinan dapat merusak sel epitel dibandingkan

    menyebabkan kekurangan aIuos. 0ang et al. sebelumnya dilaporkan baha

    Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    15/18

    jumlah sitokin interleukin $7 pada air mata berhubungan dengan tingkat

    keparahan dari pearnaan fluoresin kornea, namun tidak spesifik pada

    bagian mana. Meskipun sitokin tertentu pada air mata pasien RA tidak

    disebutkan, telah dilaporkan baha Sjogrens syndromeF penyakit sistemik

    autoimun lainnya yang menyerang mata. +emakin besar tingkat keparahan

    dari pearnaan kornea pada pasien mata kering dengan RA dapat berarti

    suatu keadaan yang lebih parah atau bahkan tipe mekanisme dari penyakit

    mata kering yang berbeda. 0ami meyakini hal tersebut karena pada kornea

    superior terletak dan hampir selalu kontak dengan palpebral konjungti8a

    bagian atas, sehingga lebih sering terkena sitokin proinflamatory yang

    dihasilkan oleh pembuluh darah palpebral. Peningkatan sitokin khususnya

    pada area tersebut menyebabkan kerusakan. agaimanapun juga, 8ariasi

    regional pada sitokin air mata belum pernah dilaporkan dan studi yang lebih

    lanjut dibutuhkan untuk menegakkan hipotesa kami.

    Pem1in Len! K%n'1

    Menariknya pada studi ini, pemakaian lensa kontak tidak begitu

    menyebabkan pemakainya seperti mengalami keluhan mata berpasir.

    Pemakai lensa kontak memiliki hasil tes +chirmerNs yang lebih tinggi,

    menunjukkan baha yang tidak memakai lensa kontak mengalami penyakit

    mata kering yang lebih ringan. Tidak seperti penyakit sistemik, pemakaian

    lensa kontak hanyalah gaya hiduo dan perilaku yang dapat dihindari.

    aporan yang telah diterbitkan menunjukkan baha pasien yang

    menggunakan lensa kontak dengan kandugan air yang lebih tinggi memiliki

    resiko penyakit mata kering yang tinggi pula dibandingkan dengan pasien

    yang menggunakan lensa kontak dengan kadar air yang lebih rendah. +elain

    itu, tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengguna lensa kontak yang

    permeable dengan udara dan pengguna lensa kontak hydrogel. Perbedaan

    durasi dan jenis lensa kontak tidak die8aluasi pada studi ini karena hanya

    sedikit pasien yang menggunakan lensa kontak. +tudi tambahan diperlukan

    untuk membuktikan hubungan antara durasi pemakaian lensa kontak atau

    jenis lensa kontak dengan tingkat keparahan penyakit mata kering.

    Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    16/18

    Ke1"'n S'"di dn 1e'erb'!n

    0ekuatan dari penelitian ini adalah keseragama metode klinis dan

    perekrutan sejumlah calon pasien penyakit mata kering yang sesuai.

    Parameter klinis dinilai oleh pengamat tunggal dengan cara yang sesuai

    standard, seperti pengukuran T@T dengan stopatch. 0ebanyakan pasien

    yang memiliki penyakit sistemik didiagnosis oleh rumah sakit umum yang

    bermultidisiplin dan berdekatan dengan pusat mata seperti bagian

    endokrinologi, sehingga dapat memberikan diagnosis yang dapat diandalkan

    berkaitan dengan kondisi sistemik.

    +alah satu keterbatasan dari studi ini adalah kami tidak memasukkan

    kondisi lainnya yang berkaitan dengan penyakit mata kering. Termasuk

    +jogren syndrome, yang tidak ada dalam jumlah cukup untuk die8aluasi.

    +elain itu kami tidak dapat mengkonfirmasi hubungan sebab akibat antara

    kondisi medis dengan keadaan mata karena penelitian ini bersifat cross-

    sectional. 0eparahan factor resiko, contohnya jumlah rokok, durasi dan tipe

    lensa kontak yang digunakan juga tidak die8aluasi pada studi ini.

    Penyelidikan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menentukan efek

    dari factor-faktor ini pada pasien penyakit mata kering dalam penelitian ini.

    "alam penelitian ini, kami tidak memeriksa kemungkinan efek pengobatan

    mata kering. !al ini dapat menjadi subjek studi dimasa depan. 0elemahan

    lainnya adalah pengukuran tunggal T@T. Rata-rata beberapa pengukuran

    dapat meberikan hasil yang lebih akurat. "an juga tidak dilakukan

    pengukuran objektif dari ketebalan lapisan lipid atau penyebarannya. !al ini

    dapat ditambahkan pada studi yang akan datang.

    Perkiraan berdasarkan populasi dengan kemungkinan memiliki RA dan

    penyakit mata kering akan berguna. Penelitian lebih lanjut dalam patofisiologi

    RA dapat menjelaskan peningkatan keparahan kerusakan permukaan mata

    pada penyakit mata kering. Misalnya sitokin yang berbeda atau peningkatan

    sitokin pada RA dibandingkan dengan pasien dengan peyakit mata kering

    lainnya. Penyelidikan yang lebih lanjut diperlukan untuk menge8aluasi

    bagaimana RA mempengaruhi Dona tertentu kornea.

    Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    17/18

    Re(e2n!i 1(ini!

    +tudi terkini menghasilkan temuan yang berpengaruh terhadap

    manajemen pasien mata kering. 0eparahan bercak fluorescent kornea pada

    pasien dengan RA menunjukkan dibutuhkan terapi anti inflamasi yang lebih

    intens. 0linisi yang menangani kasus mata kering sebaiknya familiar dengan

    tanda dan gejalapenyakit sperti RA agar dapat mendeteksi penyakit sistemik

    yang belum ditemukan sebelumnya dan memfasilitasi terapi yang tepat.

    0arena populasi studi kebanyakan orang ras china, hasilnya mungkin

    tidak dapat diaplikasikan ke populasi dari ras lain.

    Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata

  • 7/25/2019 Translate Jurnal Yohana

    18/18

    KESIMPULAN

    "ari studi ditemukan baha pasien dengan RA mudah terkena

    penyakit mata kering, dan cenderung mengalami mata kering derajat yang

    parah. Pada manajemen mata kering, sebaiknya dicari apakah ada penyakit

    sistemik yang menyertai, dan melakukan diskusi dengan klinis bidng lain

    mengenai diagnosis penyakit sistemik dan menjadi salah satu komponen dari

    manajemen terapi.

    Journal Reading Ilmu Kesehatan Mata