tr spondilodisitis

20
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Tulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang membentuk punggung yang mudah digerakkan. Terdapat 33 tulang punggung pada manusia, 5 di antaranya bergabung membentuk bagian sacral, dan 4 tulang membentuk tulang ekor (coccyx). Tiga bagian di atasnya terdiri dari 24 tulang yang dibagi menjadi 7 tulang cervical (leher), 12 tulang thorax (thorax atau dada) dan, 5 tulang lumbal. Banyaknya tulang belakang dapat saja terjadi ketidaknormalan. Tulang belakang merupakan penopang tubuh utama. Terdiri atas jejeran tulang-tulang belakang (vertebra). Di antara tulang-tulang vertebra terdapat discus invertebralis merupakan tulang rawan yang membentuk sendi yang kuat dan elastis. Discus invertebralis memungkinkan tulang belakang bergerak ke segala arah. Diskus intervertebralis adalah cakram yang membentuk sendi tulang rawan di antara vertebra , memberikan peredam kejut yang sangat efisien. Diskus intervertebralis terdiri dari anulus fibrosus , nukleus pulposus dan tulang rawan di ujung lempengnya . SPONDILODISITIS 1

Upload: aribowo-ikdk

Post on 21-Jul-2016

206 views

Category:

Documents


30 download

DESCRIPTION

SPONDILODISITIS

TRANSCRIPT

Page 1: Tr Spondilodisitis

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar BelakangTulang punggung atau vertebra adalah tulang tak beraturan yang membentuk

punggung yang mudah digerakkan. Terdapat 33 tulang punggung pada manusia, 5 di

antaranya bergabung membentuk bagian sacral, dan 4 tulang membentuk tulang

ekor (coccyx). Tiga bagian di atasnya terdiri dari 24 tulang yang dibagi menjadi

7 tulang cervical (leher), 12 tulang thorax (thorax atau dada) dan, 5 tulang lumbal.

Banyaknya tulang belakang dapat saja terjadi ketidaknormalan.

Tulang belakang merupakan penopang tubuh utama. Terdiri atas jejeran

tulang-tulang belakang (vertebra). Di antara tulang-tulang vertebra terdapat discus

invertebralis merupakan tulang rawan yang membentuk sendi yang kuat dan elastis.

Discus invertebralis memungkinkan tulang belakang bergerak ke segala arah.

Diskus intervertebralis adalah cakram yang membentuk sendi tulang rawan di

antaravertebra, memberikan peredam kejut yang sangat efisien. Diskus

intervertebralis terdiri dari anulus fibrosus, nukleus pulposus dan tulang rawan di

ujung lempengnya.

Diskus intervertebralis terdiri dari annulus fibrosus yaitu masa fibroelastik

yang membungkus nucleus pulposus, suatu cairan gel kolloid yang mengandung

mukopolisakarida. Fungsi mekanik diskus intervertebralis mirip dengan balon yang

diisi air yang diletakkan diantara ke dua telapak tangan . Bila suatu tekanan kompresi

yang merata bekerja pada vertebrae maka tekanan itu akan disalurkan secara merata

ke seluruh diskus intervertebralis. Bila suatu gaya bekerja pada satu sisi yang lain,

nucleus polposus akan melawan gaya tersebut secara lebih dominan pada sudut sisi

lain yang berlawanan. Keadaan ini terjadi pada berbagai macam gerakan vertebra

seperti fleksi, ekstensi, laterofleks

SPONDILODISITIS 1

Page 2: Tr Spondilodisitis

Diskus intervebralis dikelilingi oleh ligamentum anterior dan ligamentum

posterior. Ligamentum longitudinal anterior berjalan di bagian anterior corpus

vertebrae, besar dan kuat, berfungsi sebagai alat pelengkap penguat antara vertebrae

yang satu dengan yang lainnya. ligamentum longitudinal posterior berjalan di bagian

posterior corpus vertebrae, yang juga turut memebentuk permukaan anterior kanalis

spinalis. Ligamentum tersebut melekat sepanjang kolumna vertebralis, sampai di

daerah lumbal yaitu setinggi L 1, secara progresif mengecil, maka ketika mencapai

L 5 -sacrum ligamentum tersebut tinggal sebagian lebarnya.

Tulang belakang maupun cakram tulang belakang dapat terkena perdangan

oleh beberapa sebab, diantaranya infeksi akibat bakteri/kuman, yang dapat

mengakibatkan kondisi abnormal pada tulang belakang

SPONDILODISITIS 2

Page 3: Tr Spondilodisitis

BAB II

SPONDILODISITIS

A. Definisi :Spondilodisitis adalah gabungan dari discitis (peradangan pada cakram

intervertebralis) dan spondylitis (peradangan pada salah satu atau lebih vertebra)

dimana peradangan melibatkan daerah yang berdekatan dengan cakram

intervertebralis. Spodilodisitis dapat terjadi di semua bagian tulang belakang, namun

lebih umum sering terjadi di daerah lumbal. Spondilodisitis dapat mengakibatkan

perubahan bagian tulang belakang dan komplikasi neurologis.

B. Etiologi :Spondilodisitis dapat disebabkan dari infeksi bakteri, virus, dan jamur.

Pathogen dapat masuk kedalam tubuh menyerang secara langsung dengan adanya

trauma tembus menyerang tulang belakang dengan penyebaran secara hematogen,

aliran getah bening, atau sebuah infeksi pada luka sesudah operasi. Pathogen-

patogen yang dapat menyebabkan spondilodiscitis adalah :

1. Mycobacterium tuberculosis

Mikobakterium tuberkulosis adalah basil tidak berspora disebut juga basil

tahan asam. (BTA). Ada 2 jenis mikobakterium yang dapat menginfeksi

manusia, yaitu tipe bovin dan tipe human. Tipe bovin ditularkan melalui sapi

yang menderita mastitis tuberkulosa, biasanya masuk melalui saluran cerna.

Tipe human ditularkan melalui tetes dahak penderita yang terhirup melalui

saluran pernafasan (droplet infection).

Pada prinsipnya, ketika masuk dalam tubuh manusia, bakteri tersebut bisa

menyerang ke organ mana pun. Jika kondisi paru-paru seseorang dalam kondisi

baik maka bakteri yang memiliki masa inkubasi dalam tubuh manusia sekitar 12

pekan ini akan menyerang organ-organ lain. Sepanjang ada aliran darah, bakteri

SPONDILODISITIS 3

Page 4: Tr Spondilodisitis

bisa menyerang persendian, tulang, atau bahkan otak. Tuberkulosis tulang juga

tidak selalu disertai batuk seperti halnya tuberkulosis paru-paru. Kadang ada

yang disertai batuk, tapi ada juga yang tidak. Jenis tulang yang biasanya

diserang mikrobakterium tuberkulosis umumnya merupakan tulang-tulang besar

yang menjadi penopang tubuh, seperti tulang belakang, tulang pinggul, tulang

bokong, tulang bahu, termasuk persendian serta kaki.

Bakteri-bakteri penyebab tuberkulosis tersebut masuk dalam spongiosa

tulang ketika terbawa oleh aliran darah. Jika tulang yang diserang ini ditekan

maka akan menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa. Namun umumnya bersifat

lokal. Jadi nyerinya hanya di satu titik saja. Jika tidak kunjung diobati, bakteri-

bakteri ini akan menggerogoti dan menghancurkan tulang tempat bakteri

tersebut bersarang. Lama-kelamaan tulang menjadi keropos dan hancur.

Akibatnya, penderitanya akan lumpuh atau meninggal.

Semakin muda seseorang menderita tuberkulosis tulang dan tidak mendapat

perawatan medis yang layak maka akan semakin besar kemungkinan orang

tersebut menderita cacat permanen. Sebaliknya, pasien yang segera menyadari

bahwa dirinya menderita TB tulang kurang dari enam bulan dan segera

mengupayakan pertolongan, kemungkinan untuk sembuh sangat besar.

Tuberkulosis bisa menyebar sampai ke cakram intervertebralis. Sehingga

menyebabkan destruksi tulang yang progressive dan menyebabkan tulang

vertebrae menjadi kolaps dan khyposis. Kanalis spinalis bisa menjadi kecil atau

sempit oleh karena absess, granulasi jaringan, atau invasi secara langsung, dan

inilah yang menyebabkan medulla spinalis mengalami kompresi dan terjadi

defisit neurologi. Kifosis terjadi karena di sebabkan kolapsnya tulang vertebrae

anteriornya. Lesi pada torakal yang seringkali menyebabkan kifosis. Absess

dingin bisa terjadi jika infeksi sampai ke ligament dan jaringan lunaknya. Abses

pada daerah lumbal dapat menjalar ke daerah psoas sampai ke daerah trigonum

femoral dan tentunya dapat mengikis kulit.

SPONDILODISITIS 4

Page 5: Tr Spondilodisitis

Tingkatan utama dari tuberkulosis di golongkan oleh empat kekhasan Pott,

yaitu: Deformitas pada punggung (Gibbus) dihasilkan dari penghancuran tulang

belakang itu sendiri; kelumpuhan (paraplegia) bengkak pada tulang belakang

atau Gibbus lanjutan; tekanan urat saraf tulang belakang; dan pembentukan

bengkak di area atau didaerah otot psoas.

2. Mycobacterium leprae

Pathogen dari penyakit kusta/lepra adalah sebuah gram-positif, yang

biasanya di tularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui udara. Penyakit

kusta/lepra terjadi biasanya di daerah tropis dan subtropis. Hal ini juga

mengakibatkan sebuah peradangan granulomatous yang menjalar melalui sistem

pembuluh darah dan jaringan getah bening. Bulatan bulatan kecil berkembang

dalam kulit dan sekitaran system saraf, gejala yang lumpuh. Hal ini secara

patologis mengubah daerah daerah seluruh bagian badan hancur dengan

mudahnya. Gejala vertebral dapat menjadi sangat mirip/serupa dengan beberapa

yang sudah diamati di peradangan tuberculosis

3. Bacteri brucela

Bacteri Brucela, penyebab dari brucellosis ( penyakit bang, penyakit Malta),

bakteri gram-negatif, yang sudah di tularkan ke manusia dari hewan (anjing,

ternak, Babi, domba, kambing). Selain itu penyakit demam Dan pembengkakan

liver Dan limpa, ruas tulang punggung juga memingkinkan untuk di jangkitkan

Dan di kontaminasi( spondylitis) sama seperti tulang2 (osteomyelitis), synovial

bursae (bursitis), sendi2, meninges( meningoencephalitis), sistem urogenital,

katup jam ring Dan endocardium setts pericardium.

4. Salmonel typlopsa

SPONDILODISITIS 5

Page 6: Tr Spondilodisitis

Bertanggung jawab untuk infeksi pada saluran pencernaan. Termasuk sebuah

kelompok bakteri gram-negative besar yang biasanya ditularkan oleh

makanan/minuman yang sudah terkontaminasi secara langsung, tidak jarang

pula terkontaminasi melalui cairan. Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui

mulut lalu masuk ke usus kecil, setelah itu berpindah tempat melalui dinding

usus, berkembang biak di daerah getah bening.

Bakteri lalu masuk ke aliran darah, menyebar ke hati, limpa, ginjal, usus,

meninges, sumsum tulang, tulang-tulang dan sendi tulang Penyakit yang disebabkan

bakteri ini, dapat meliputi gejala-gejala seperti penyakit komplikasi tulang belakang

osteomyelitis dan spondylitis typhosa (peradangan tulang belakang), jika menyerang

otak dapat menyebabkan pembekakan otak), lubang-lubang pada usus kecil sampai

peradangan peritoneum, dan gagal jantung.

Pada pasien immunocompromised (imunitas lemah)  atau pasien yang

membutuhkan perawatan intensif, peradangan pada tulang belakang dan cakram

intervertebral bisa disebabkan oleh virus, jamur ( candida albican, aspergillosis) atau

parasit/benalu yang terinfeksi dengan anjing, domba, rubah, cacing pita

( echinococcus), selain itu pengerumunan echinococcus pada colom tulang belakang

dapat mengakibatkan pembentukan kista di dalam kolom tulang belakang.

C. PatogenesisJika tulang terinfeksi, bagian dalam tulang yang lunak (sumsum tulang) sering

membengkak. Karena pembengkakan jaringan ini menekan dinding sebelah luar

tulang yang kaku, maka pembuluh darah di dalam sumsum bisa tertekan,

menyebabkan berkurangnya aliran darah ke tulang. Tanpa pasokan darah yang

memadai, bagian dari tulang bisa mati. Patogen-patogen tersebut dapat masuk ke

dalam tulang belakang dan cakram tulang belakang yang biasanya terlindung dengan

baik, dapat mengalami infeksi melalui beberapa jalan, diantaranya :

SPONDILODISITIS 6

Page 7: Tr Spondilodisitis

1. Melewari aliran darah ( hematogenic)

Infeksi terjadi apabila jika organisme bersifat virulen dan jumlah inokulum

yang besar. Bakeri dapat masuk kedalam tubuh secara langsung dengan

adanya trauma tembus, dengan penyebaran secara hematogen dari pusat Pusat

peradangan yang berada jauh dari tulang belakang dapat menyebarkan

patogen-patogen melalui aliran darah yang menuju tulang belakang. melalui

pembuluh darah karena refluks di Batson yang pleksus disebabkan oleh

peningkatan tekanan .

2. Melewati aliran getah bening ( lymphogeneric)

3. Melalui sebuah infeksi pada luka sesudah operasi (iatrogenic)

Pada prinsipnya, ketika masuk dalam tubuh manusia, bakteri tersebut bisa

menyerang ke organ mana pun. Sepanjang ada aliran darah, bakteri bisa menyerang

persendian, tulang, atau bahkan otak.. Jenis tulang yang biasanya diserang

mikrobakterium tuberkulosis umumnya merupakan tulang-tulang besar yang menjadi

penopang tubuh, seperti tulang belakang, tulang pinggul, tulang bokong, tulang bahu,

termasuk persendian serta kaki. 

Bakteri-bakteri penyebab tuberkulosis tersebut masuk dalam spongiosa tulang

ketika terbawa oleh aliran darah. Jika tulang yang diserang ini ditekan maka akan

menimbulkan rasa nyeri yang luar biasa. Namun umumnya bersifat lokal. Jadi

nyerinya hanya di satu titik saja.

Jika tidak kunjung diobati, bakteri-bakteri ini akan menggerogoti dan

menghancurkan tulang tempat bakteri tersebut bersarang. Lama-kelamaan tulang

menjadi keropos dan hancur.

D. Manifestasi Klinis Sakit punggung yang berasal dari pergerakan dan tekanan

SPONDILODISITIS 7

Page 8: Tr Spondilodisitis

Tekanan dan nyeri tekan pada tulang belakang sering disertai saat perubahan

postur untuk mengurangi rasa sakit

Jaringan mati pada tulang belakang dan pada cakram tulang belakang

( necrosis).

Pembengkakan setempat (abscess); abses psoas, jaringan lunak sekitar tulang

belakang.

Perusakan struktur tulang belakang dengan deformitas pada punggung

(Gibbus).

Demam.

Komplikasi nerologis dengan kerusakan sesor motorik ( paraplegia, paresis)

Gejala spesifik yang timbul dari kelompok organ lainnya yang secara tidak

langsung berhubungan dengan tulang belakang dan disebabkan oleh penyakit

utama ( tuberculosis, typhus, dll.)

E. Diagnosis1. Anamnesis

Apakah pasien terkena infeksi bakteri baru-baru ini?

Apakah pasien pernah melakukan operasi/ melakukan prosedur pengobatan

pada sumsum tulang belakang?

Apakah pasien mederita penyakit seperti tuberculosis ?

Apakah pasien menderita penyakit autoimun atau diabetes melitus?

2. Pemeriksaan fisik

Sikap/postur tubuh

Selama perjalanan penyakitnya, sikap tubuh yang normal akan hilang.

Apabila vertebra cervical terserang, maka pergerakan leher akan terbatas

serta menimbulkan rasa nyeri. Leher penderita mengalami pergeseran ke

depan dan hal ini dapat dibuktikan dengan cara : penderita diminta berdiri

SPONDILODISITIS 8

Page 9: Tr Spondilodisitis

tegak, apabila terjadi pergeseran maka occiput tidak dapat menempel pada

dinding.

Mobilitas tulang belakang

Pertama kali yang diperiksa adalah apakah ada keterbatasan gerak.

Biasanya ditemukan adanya keterbatasan gerak pada tulang vertebra lumbal,

yang dapat dilihat dengan cara melakukan gerakan fleksi badan ke depan, ke

samping dan ekstensi. Di samping itu fleksi lateral juga akan menurun dan

gerak putar pada tulang belakang akan menimbulkan rasa sakit.

F. Pemeriksaan Penunjang1. Laboratorium

Pengukuran rata-rata sedimentasi darah (BSR), penghitungan sel darah

putih (leukosit), C-reaktive protein (CRP).

Pengukuran PMN (polimorfonukleous) elastase,

Perhitungan jumlah limfosit

Tes tuberculin.

2. Deteksi patogen :

Spondylodiscitis bisa dideteksi secara histologis ( seluler ) atau

mikrobiologis . Jika dicurigai adanya spondilodiscitis, maka materi jaringan

dari segmen tulang belakang dapat diperoleh dengan aspirasi jarum halus atau

biopsy punch. meterial kemudian dapat diperiksa pada tingkat sel di bawah

mikroskop. Bagian dari material tersebut dapat digunakan sebagai substrat

nutrisi kemudian diidentifikasi .

3. Gambaran radiografi

Foto polos

SPONDILODISITIS 9

Page 10: Tr Spondilodisitis

Foto polos tidak peka digunakan terhadap perubahan awal dari

discitis/osteomyelitis, dengan gambaran yang normal sampai 2-4 minggu.

Penyempitan ruang cakram dan ketidakteraturan bentuk end-plates dapat

dilihat . Dalam kasus yang tidak ditangani sklerosis muncul dalam 10-12

minggu .

CT-Scan

Temuan pada CT-Scan mirip dengan pemeriksaan film polos , tetapi lebih

peka terhadap perubahan awal . Selain itu terlihat dengan jelas pula

pembengkakan jaringan lunak disekitar dan abses epidural.

MRI

MRI dijadikan pilihan utama pencitraan karena kepekaan dan spesifisitas

yang tinggi. Juga berguna dalam diferensiasi antara infeksi piogenik ,

infeksi tuberkulosis / jamur atau proses neoplastik.

G. Penatalaksanaan 1. Pengobatan konservatif:

Terapi ini berdasar pada pemberian antibiotik dan imobilisasi tulang belakang.

Terapi konservatif ini dapat dipertimbangkan jika gejala klinis dan kerusakan

yang relatif ringan atau risiko operasi terlalu besar. Masalah utama dalam terapi

konservatif adalah untuk mencapai fiksasi yang baik. Mobilisasi pada pasien

hanya disarankan sekali setelah infiltrasi osseus terlihat. Meskipun istirahat tidur

disarankan, namun praktik ini sekarang sedang ditinggalkan.

2. Obat

Pengobatan spontan rutin; oksasilin, dicloxacillin, dan sefalosporin diberikan.

Untuk kasus yang rumit atau di host dikompromikan, luas spektrum antibiotika

efektif terhadap organisme gram-negatif dan anaerob harus ditambahkan. NSAID

SPONDILODISITIS 10

Page 11: Tr Spondilodisitis

atau narkotika ringan dapat membantu pasien dengan sakit parah pada awalnya

sampai infeksi dikontrol.

3. OperasiBiopsi mungkin diperlukan pada pasien immunocompromised, atau satu untuk

yang terapi medis telah gagal. Anterolateral atau pendekatan posterolateral

dengan panduan fluoroscopic. Drainase mungkin diperlukan untuk pasien yang

gagal untuk merespon manajemen medis saja. Biasanya diperoleh melalui

pendekatan anterior untuk memungkinkan visualisasi yang memadai,

debridement, dan keselamatan Bedah rekonstruksi ruas tulang belakang dapat

diindikasikan untuk orang dewasa dengan ruang disk kerusakan substansial atau

kompromi endplate

4. Manajemen Terapi Fisik

Prognosis tampak baik dengan pengobatan konservatif termasuk NSAID,

istirahat, fisioterapi, dan penggunaan korset. Memakai korset dalam jangka waktu

6-10 minggu telah disetujui oleh sebagian besar penulis.

Peran fisioterapi meliputi terapi pemulihan fungsi (kekuatan, stabilitas

koordinasi, mobilitas) jika perlu. Latihan yang dapat meningkatkan kekuatan otot

dan koordinasi penting dilakukan, dan stabilitas punggung harus dilatih pula.

BAB III

SPONDILODISITIS 11

Page 12: Tr Spondilodisitis

KESIMPULAN

Spondilodisitis merupakan peradangan pada tulang belakang yang melibatkan

cakram invertebralis dan ruas vertebra yang berdekatan dengan cakram invertebralis.

Spondilodiscitis disebabkan oleh infeksi patogen seperti bakteri, virus, dan jamur.

Patogen penyebab spondilodiscitis menyebar secara hematogen, limfogen, atau

sebuah infeksi pada luka sesudah operasi. Gejala dari spondilodiscitis ialah sakit

punggung, demam, pembengkakan setempat (abcess), dan kerusakan saraf sensoris

dan motoris.

DAFTAR PUSTAKA

SPONDILODISITIS 12

Page 13: Tr Spondilodisitis

Dr Di Muzio, Brunno, Dr Gaillard, Frank. Spondylodiscitis Diakses pada 22

September 2013. (http://radiopaedia.org/articles/spondylodiscitis)

Stoltzfus, Seth and Leonard, Marijane. Discitis. Diakses pada 22 September 2013,

(http://www.healthline.com/health/diskitis)

Dr. Genta, Feb 09, 2000, Bacterial Spondylodiscitis. Diakses pada 22 september 2013

(http://www.medscape.com/viewarticle/408518)

Professor Dr. Jürgen Harms, Spondylodiscitis. Diakses pada 22 September 2013

(http://harms-spinesurgery.com/src/plugin.php?m=harms.ENT02.01R)

SPONDILODISITIS 13