tor+diskusi+publik+ormas+islam

3
Term of Reference Diskusi Publik “MEWUJUDKAN KEBIJAKAN DAN ANGGARAN UNTUK UMMAH” Hotel Millennium Jakarta, Jumat, 22 Januari 2010 A. Latar Belakang Sejak abad ke-20 an ormas Islam lahir di Indonesia dan telah memainkan peranan yang sangat signifikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ormas Islam, dalam sejarahnya lahir sebagai respons terhadap situasi zaman yang dihadapinya terutama masalah sosial, politik, dan keagamaan. Dalam spektrum yang luas, semua ormas Islam memiliki platform yang sama yakni amar ma’ruf nahi munkar, menyuruh kebaikan dan mencegah kemungkaran, di tengah berbagai persoalan bangsa baik yang menyangkut sosial, politik, ekonomi, budaya, maupun agama. Tidak dipungkiri, perkembangan peran dan kiprah ormas Islam dewasa ini telah mengalami pergeseran dari nafas awal sejarah perjalanan kelahirannya Perlu kiranya ormas Islam meredefinisi peran yang harus dimainkan dalam kerangka amar ma’ruf nahi munkar atau mendorong hal-hal yang baik dan mengingatkan jika terjadi kesalahan atau kekhilafan dalam kehidupan bermasyarakat. Terutama mengingatkan penyelenggara negara yaitu pemerintahan (ulil amri) dalam menyelenggarakan pemerintahan yang berpihak kepada masyarakat mustadhafiin. Hal ini sangat relevan dilakukan oleh ormas Islam karena ormas Islam mempunyai struktur yang sama dengan struktur pemerintah. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat bukan saja menjadi tugas pemerintah, namun menjadi tugas civil society atau organisasi masyarakat lainnya termasuk

Upload: qoniah-aardig-al-yamani

Post on 25-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tor

TRANSCRIPT

Term of Reference

Term of Reference

Diskusi Publik

MEWUJUDKAN KEBIJAKAN DAN ANGGARAN UNTUK UMMAH

Hotel Millennium Jakarta, Jumat, 22 Januari 2010

A. Latar Belakang

Sejak abad ke-20 an ormas Islam lahir di Indonesia dan telah memainkan peranan yang sangat signifikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ormas Islam, dalam sejarahnya lahir sebagai respons terhadap situasi zaman yang dihadapinya terutama masalah sosial, politik, dan keagamaan.

Dalam spektrum yang luas, semua ormas Islam memiliki platform yang sama yakni amar maruf nahi munkar, menyuruh kebaikan dan mencegah kemungkaran, di tengah berbagai persoalan bangsa baik yang menyangkut sosial, politik, ekonomi, budaya, maupun agama. Tidak dipungkiri, perkembangan peran dan kiprah ormas Islam dewasa ini telah mengalami pergeseran dari nafas awal sejarah perjalanan kelahirannya

Perlu kiranya ormas Islam meredefinisi peran yang harus dimainkan dalam kerangka amar maruf nahi munkar atau mendorong hal-hal yang baik dan mengingatkan jika terjadi kesalahan atau kekhilafan dalam kehidupan bermasyarakat. Terutama mengingatkan penyelenggara negara yaitu pemerintahan (ulil amri) dalam menyelenggarakan pemerintahan yang berpihak kepada masyarakat mustadhafiin. Hal ini sangat relevan dilakukan oleh ormas Islam karena ormas Islam mempunyai struktur yang sama dengan struktur pemerintah.

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat bukan saja menjadi tugas pemerintah, namun menjadi tugas civil society atau organisasi masyarakat lainnya termasuk ormas Islam. Peran Pemerintah di antaranya mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang didapat dalam bentuk anggaran atau dana untuk didistribusikan guna memenuhi kebutuhan masyarakat banyak. Kondisi ini tidak serta-merta hadir dengan sendirinya, namun perlu keterlibatan komponen masyarakat untuk membantu menjadi pengingat pemerintah agar tetap konsisten dalam memanfaatkan dan mengelola sumber daya anggaran tersebut untuk kepentingan masyarakat terutama masyarakat mustadhafiin.

PATTIRO (Pusat Telaah dan Informasi Regional) telah melakukan pendampingan terhadap koalisi ormas Islam di enam daerah. Program dengan tajuk Civil Society Initiative Against Poverty (CSIAP) ini, hampir berjalan satu tahun dan banyak pelajaran yang didapat. Salah satunya adalah meningkatkan kepedulian Ormas Islam dalam mendorong anggaran daerah yang berpihak pada masyarakat miskin (mustadlafiin). Koalisi itu membentuk nama yang khas, Jagad Mentari (Pekalongan), Jagad Bersinar (Blitar), Forum Mustaqim (Sumatera Selatan), Pokja Anggaran (Jawa Barat), Masyarakat Peduli Anggaran Garut MAPAG (Garut), Tim 9 NU (Semarang). Mereka merupakan koalisi antara NU, Muhammadiyah, PUI, Persis, Syarikat Islam, dan masyarakat sipil lain.

B. Tujuan

1. Mendapatkan gambaran konsep Islam dalam membangun maslahatul ummah

2. Mendapatkan penguatan gerakan advokasi Ormas Islam dalam mewujudkan kebijakan dan anggaran yang pro masyarakat miskin (mustadhafiin).

C. Output

1. Konsep Islam dalam membangun maslahatul ummah

2. Penguatan teologis dan konsepsional terhadap advokasi anggaran.

3. Best practices dari NU dan Muhammadiyah dalam menggerakkan jaringan untuk advokasi kebijakan publik.

D. Waktu dan Tempat

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Jumat, 22 Januari 2010 bertempat Hotel Millennium, Jalan Fachrudin 3Jakarta 10250IndonesiaE. Pembicara dan Peserta

I. Pembicara :

1. KH Masdar Farid Masudi (Ketua PB NU)

2. Said Tuhuleley (Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah)

3. Alamsyah Saragih (Ketua Komisi Informasi Pusat)

4. Ilham Cendekia Srimarga (Direktur Eksekutif PATTIRO)

II. Peserta

Peserta pada kegiatan ini adalah Koalisi Ormas Islam dan tim pelaksana program CSIAP, di Jakarta maupun daerah. Juga ormas Islam, majelis talim, jamaah pengajian, dan organisasi mahasiswa se-Jabotabek.

F. Penutup

Demikian gambaran kegiatan yang akan dilaksanakan, atas segala perhatian dan kesediaanya kami sampaikan terima kasih. Apabila ada hal yang kiranya perlu penjelasan lebih lanjut silahkan menghubungi, sekretariat PATTIRO, telp 021-83790541, Agus Salim 081 399 777 721 atau Amin Sudarsono 081 328 193 554.