tipus 5

2
Tinjauan Pustaka Working Time Alginat tipe fast-set memiliki working time 1,25 hingga 2 menit, sedangkan tipe regular-set memiliki working time 3 sampai 4,5 menit. Dengan mixing time 45 detik pada alginat tipe fast-set, working time agar alginat cetakkan adalah 30 sampai 75 detik. Sedangakan pada regular-set alginat, dengan mixing time 60 detik, akan didapatkan working time 2 sampai 3,5 menit. Ketika working time, adonan alginat harus diletakkan pada sendok cetak dan segera dicetakkan (Sakaguchi dan Powers, 2012, hal 283). Setting Time Setting time alginat tipe fast-set adalah 1,5 hingga 3 menit, sedangkan regular-set adalah 3 hingga 4,5 menit. Mengontrol setting time dapat dilakukan dengan mengubah suhu air, adanya retarder, atau mengubah rasio W/P (tidak dianjurkan) (Anusavice 2013, hal. 172-173). Dimensional Stability Setelah cetakan dilepas dari mulut dan terkena udara pada suhu ruang, akan terjadi penyusutan seperti sineresis dan penguapan. Sebaliknya jika cetakan direndam dalam air, akan terjadi imbibisi. Perubahan suhu juga berpengaruh pada peribahan dimensi. Pada alginat, cetakan akan menyusut akibat perbedaan suhu antara mulut (37 o C) dengan suhu ruangan (23 o C). Perubahan ini mengakibatkan cetakan menjadi kurang akurat. Sehingga penuangan material model harus segera dilakukan untuk mendapatkan ketepatan dimensi maksimum. Jika penuangan herus ditunda, untuk mengurangi perubahan dimensi dapat dilakukan dengan merendamnya dalam air keran, didisinfeksi, dibungkus kertas handuk, dan diletakkan pada kantong plastik tertutup (Anusavice 2013, hal. 174).

Upload: rifatul-jannah

Post on 26-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

Tinjauan PustakaWorking TimeAlginat tipe fast-set memiliki working time 1,25 hingga 2 menit, sedangkan tipe regular-set memiliki working time 3 sampai 4,5 menit. Dengan mixing time 45 detik pada alginat tipe fast-set, working time agar alginat cetakkan adalah 30 sampai 75 detik. Sedangakan pada regular-set alginat, dengan mixing time 60 detik, akan didapatkan working time 2 sampai 3,5 menit. Ketika working time, adonan alginat harus diletakkan pada sendok cetak dan segera dicetakkan (Sakaguchi dan Powers, 2012, hal 283).

Setting TimeSetting time alginat tipe fast-set adalah 1,5 hingga 3 menit, sedangkan regular-set adalah 3 hingga 4,5 menit. Mengontrol setting time dapat dilakukan dengan mengubah suhu air, adanya retarder, atau mengubah rasio W/P (tidak dianjurkan) (Anusavice 2013, hal. 172-173).

Dimensional StabilitySetelah cetakan dilepas dari mulut dan terkena udara pada suhu ruang, akan terjadi penyusutan seperti sineresis dan penguapan. Sebaliknya jika cetakan direndam dalam air, akan terjadi imbibisi.Perubahan suhu juga berpengaruh pada peribahan dimensi. Pada alginat, cetakan akan menyusut akibat perbedaan suhu antara mulut (37 oC) dengan suhu ruangan (23 oC). Perubahan ini mengakibatkan cetakan menjadi kurang akurat. Sehingga penuangan material model harus segera dilakukan untuk mendapatkan ketepatan dimensi maksimum. Jika penuangan herus ditunda, untuk mengurangi perubahan dimensi dapat dilakukan dengan merendamnya dalam air keran, didisinfeksi, dibungkus kertas handuk, dan diletakkan pada kantong plastik tertutup (Anusavice 2013, hal. 174).

Elastic RecoveryCetakan alginat akan mendapatkan kompresi sekitar 10% pada daerah undercut selama pelepasan dari rongga mulut. Besar kompresi tergantung pada lebar undercut dan celah antara sendok cetak dengan gigi. Spesifikasi ANSI/ADA menyarankan elastic recovery sebesar 95% ketika material cetak ditekan 20% selama 5 detik, yang merupakan waktu pelepasan cetakan dari mulut. Jika nilai elastic recovery adalah 98,2%, maka nilai deformasi permanen adalah 1,8%.Deformasi permanen menunjukkan kompresi cetakan setelah mengeras, yang merupakan fungsi persentase kompresi, waktu kompresi, dan waktu setelah lepas dari beban kompresi. Deformasi permanen yang rendah terjadi ketika:1. Presentase kompresi lebih rendah2. Cetakan berada pada tekanan dengan waktu lebih singkat3. Recovery time lebih lama, hingga 8 menin setelah dilepaskan dari beban.Secara klinis, faktor-faktor ini dijadikan persyaratan tentang jumlah alginat yang diperlukan antara sendok cetak dan gigi, penyimpanan alginat yang sesuai di dalam sendok cetak dan kecepatan pengeluaran cetakan dari mulut. Biasanya, prosedur diikuti untuk mensterilkan cetakan dan menghasilkan model gipsum dengan waktu yang cukup untuk setiap recovery yang mungkin terjadi (Sakaguchi dan Powers, 2012, hal 284).

Daftar PustakaAnusavice, KJ. 2012, Phillips Science of Dental Material, 12th ed., W.B Saunders, hal. 174.Sakaguchi R, Powers J. Craig's Restorative Dental Materials. St. Louis, Mo.: Elsevier/Mosby; 2012, hal 283-284