tipe penelitian di bidang klinis mmlld

Upload: ngakan-made-rudiarta

Post on 08-Jan-2016

234 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ddddd

TRANSCRIPT

1.Pendahuluan Tujuan utama penelitian di bidang kedokteran, dan kesehatan pada umumnya, ialah mengumpulkan informasi bagi (a) perencanaan kegiatan medik- klinik maupun medik-sosial, dan (b) mengembangkan substansi ilmu kedokteran itu sendiri, baik dalam peringkat biologic, klinik, maupun social. Dengan demikian, penelitian kedokteran bukan sekedar kegiatan pengumpulan data klinik atau observasi perilaku individu maupun masyarakat di bidang kesehatan semata. Sebagaimana penelitian di bidang lain, penelitian kedokteran lebih merupakan suatu way of thinking, yaitu cara bagaimana menilai suatu fenomena problematic dengan menggunakan teori yang ada, sehingga terindentifikasi dan terumuskan permasalahan utama yang dihadapi peneliti, bagaimana hipotesis yang bergayut (relevan) dikembangkan dan dirumuskan dalam rangka menjawab permasalahan tersebut, dan bagaimana suatu model rancangan penelitian dipilih dalam rangka pembuktian kebenaran hipotesis dan mencari jawaban yang akurat bagi permasalahan tersebut. Repetisi pelaksanaan siklus penelitian harus disertai dasar pemahaman metodologi yang adekuat. Adekuasitas ini dapat dicapai dengan dua hal, yaitu : (a) penguasaan pokok-pokok metode keilmuan, dan (b) pemahaman alur penelitian.

Penguasaan metode keilmuan yang dimaksud ialah mampu berpikir secara ilmiah, yang biasanya digambarkan dengan sifat-sifat: kritis, obyektif, logis, analitis dan sistematis. Penguasaan metode keilmuan memang merupakan inti dari kemampuan penelitian seseorang. Hal ini dapat dipahami, karena pada hakekatnya metodologi penelitian merupakan bagian dari metode keilmuan itu sendiri. Mempelajari filsafat ilmu pengetahuan dalam banyak hal akan membantu sekali usaha seorang calon peneliti untuk dapat menguasai metode keilmuan secara lebih mendalam. (Sastroasmoro dkk, 2002)2. Jenis-Jenis Penelitian KlinisMenurut Siswanto dkk (2013), penelitian di bidang kesehatan adalah suatu penelitian yang dikhususkan pada bidang kesehatan. Secara umum, metodologi dan prosedurnya hampir sama dengan penelitian pada umumnya, hanya saja penelitian di bidang kesehatan memiliki penekanan pada pendekatan tertentu, seperti pendekatan waktu, sehingga muncul jenis penelitian seperti kasus-kontrol. Klasifikasi penelitian pada bidang kesehatan meliputi:

1. Ditinjau dari Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian bidang kesehatan pada lingkup ini meliputi tiga bagian, yaitu: (1) penelitian klinis/klinik, (2) penelitian lapangan yang meliputi penelitian kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan, serta (3) penelitian laboratorium (farmakologi).

a. Penelitian Klinis/Klinik

Penelitian ini merupakan penelitian perorangan. Perhatian penelitian pada aspek kedokteran dasar, dengan maksud untuk perkembangan dan kemajuan ilmu kedokteran. Penelitian kedokteran pada aspek sosial untuk perkembangan dan permasalahan kesehatan secara mikro di suatu negara. (Siswanto dkk, 2013)

b. Penelitian Lapangan

Fokus penelitian bidang ini pada komunitas. Penelitian bidang ini terbagi menjadi dua, yaitu:

1) Penelitian ini disebut juga penelitian epidemiologik atau penelitian observasional atau penelitian survei. Tujuan penelitian ini pada suatu komunitas atau suatu kelompok masyarakat. Penelitian ini dapat mengungkapkan suatu kejadian, distribusi, serta determinan dari suatu penyakit yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini juga dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi status kesehatan suatu masyarakat. Hasil dari penelitian ini dapat digunkana untuk menegakkan diagnosa komunitas, mempelajari perkembangan suatu penyakit di suatu komunitas, serta dapat digunakan sebagai evaluasi untuk program-program khususnya dari Departemen Kesehatan. (Siswanto dkk, 2013)

2) Penelitian Bidang Pelayanan Kesehatan

Penelitian ini untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar lebih efektif dan efisien. Penelitian ini biasanya dilakukan bila ada keluhan dari masyarakat terhadap suatu pelayanan kesehatan. (Siswanto dkk, 2013)

c. Penelitian Laboratorium

Penelitian ini banyak dilakukan pada bidang farmakologi. . penelitian ini disbut juga Quality Control. Penelitian ini untuk menjaga kualitas dari suatu obat, baik khasiat maupun komposisinya. Hal yang diperlukan pada penelitian dalam bidang ini adalah suatu kemampuan untuk melakukan uji laboratorium terhadap kandungan, komposisi, dan khasiat suatu obat. Masalah obyektivitas, validitas dasar, dan reliabilitas merupakan hal yang sangat diutamakan dalam penelitian laboratorium. (Siswanto dkk, 2013)

2. Ditinjau dari Pendekatan Waktu Pengumpulan Data

Jenis penelitian berdasarkan pendekatan waktu pengumpulan data dibagi menjadi dua, yaitu

a. Penelitian Longitudinal (Pendekatan Bujur)

Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara berturut-turut selama perkembangan dicatat berdasarkan waktu dan subjek yang sama. Salah atu bentuk penelitian longitudinal adalah penelitian perkembangan yang bertujuan mempelajari pola dan urutan perkembangan dan atau perubahan. (Siswanto dkk, 2013)

b. Penelitian Case Control Case control adalah rancangan studi epidemiologi yg mempelajari hubungan antara paparan (faktor penelitian) dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kontrol status paparannya.Ciri2 penelitian case control1.Penelitian yg bersifat observasional2.Diawali dengan kelompok penderita dan bukan penderita3.Terdapat kelompok kontrol4.Kelompok kontrol harus memiliki risiko terpajan oleh faktor risiko yg sm dengan kelompok kasus.5.Membandingkan besarnya pengalaman terpajan oleh faktor risiko antara kelompok kasus dan kontrol.6.Tidak mengukur insidensiKelebihan Case Control :1.Sangat sesuai dengan penelitian penyakit yg jarang terjadi atau penyakit yg kronik2.Relatif cepat dan tdk mahal3.Relatif efisien, memerlukan waktu yg kecil4.Sedikit masalah pengurangan periode investigasi.Kelemahan Case Control1.Tidak dapat incidence Rate2.Sangat sulit memperoleh informasi biar periode terlalu lama.3.Alur metodologi inferensi kausal yang bertentangan dengan logika normal.4.Rawan terhadap bias5.Tidak cocok untuk paparan langka6.Tidak dapat menghitung laju insidensi7.Validasi informasi yang diperoleh sulit dilakukan8.Kelompok kasus dan kontrol dipilih dari dua populasi yang terpisah (Budiarto,2004)c. Penelitian Kohort Adalah rancangan penelitian epidemiologi analitik observasional yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok terpapar dan kelompok tidak terpapar berdasarkan status penyakit.Ciri-ciri Penelitian Kohort :1.Bersifat observasional2.Pengamatan dilakukan dari sebab ke akibat3.Disebut sebagai studi insidens4.Terdapat kelompok kontrol5.Terdapat hipotesis spesifik6.Dapat bersifat prospektif ataupun retrospektif7.Untuk kohor retrospektif, sumber datanya menggunakan data sekunderKelebihan Penelitian Kohort :1.Kesesuaian dengan logika normal dalam membuat inferensi kausal2.Dapat menghitung laju insidensi3.Untuk meneliti paparan langka4.Dapat mempelajari beberapa akibat dari suatu paparanKekurangan Penelitian Kohort :1.Lebih mahal dan butuh waktu lama2.Pada kohort retrospektif, butuh data sekunder yang lengkap dan handal3.Tidak efisien dan tidak praktis untuk kasus penyakit langka4.Risiko untuk hilangnya subyek selama penelitian, karena migrasi, partisipasi rendah atau meninggal (Budiarto,2004)d. Penelitian Cross-Sectional (Pendekatan Silang) Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan, tetapi dengan subjek yang berbeda. (Siswanto dkk, 2013)

Ciri-ciri Crosectional :1.Mendeskripsikan penelitian2.Penelitian ini tidak terdapat kelompok pembanding3.Hubungan sebab akibat hanya merupakan sebab-akibat4.Penelitian ini menghasilkan hipotesis5.Merupakan penelitian pendahuluan dari penelitian analitisKelebihan Crosectional :1.Dapat dilakukan dengan hanya sekali pengamatan2.Lebih murah di banding dengan penelitian lainnya3.Berguna untuk informasi perencanaan4.Untuk mengamati kemungkinan hubungan berbagai variabel yg ada.Kekurangan Crosectional :1. Tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan yg terjadi dengan berjalannya waktu.2. Informasi yg diperoleh tidak mendalam sehingga sering kali masalah kesehatan yg dicari tdk diperoleh (Budiarto,2004)3. Ditinjau dari Kedalaman Analisis/Hubungan antar Variabel

Penelitian kesehatan ditinjau dari hubungan antar variabel dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat suatu perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Analisis untuk penelitian deskriptif biasanya hanya pada tahap deskripsi, yaitu menganalisa dan menyajikan fakta secara sistemaik sehingga lebih mudah dipahami. (Siswanto dkk, 2013)

b. Penelitian Inferensial

Penelitian inferensial adalah penelitian yang bersifat menganalisis hubungan antarvariabel. Penelitian inferensial dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Penelitian Komparatif

Penelitian ini bersifat membandingkan antarvariabel.

2) Penelitian Asosiatif.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antarvariabel. Tipe dari penelitian ini antara lain:

a) Menekankan pada penentuan tingkat hubungan yang dapat digunakan untuk melakukan prediksi

b) Jika hubungan antarvariabel relatif lebih tinggi, kemungkinan sifat hubungan berupa hubungan sebab akibat

c) Hubungan antarvariable yang bersifat sebab akibat dapat diteliti melalui tipe penelitian kausal komparatif dan eksperimen

(Siswanto dkk, 2013)4. Ditinjau dari Substansi

Menurut Hardjodisastro (2006), substansi adalah suatu individu, contohnya manusia, hewan, pohon, dan sebagainya. Substansi memiliki pengertian yang lain juga, yaitu bagaimana sifat-sifat dari suatu individu tersebut. Penelitian kesehatan berdasarkan substansi dibagi menjadi pendekatan kualitas, kuantutas, dan gabungan (Siswanto dkk, 2013).a. Pendekatan Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada analisis data-data numerikal yang diolah dengan metode statistika. (Siswanto dkk, 2013)

b. Pendekatan kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak nggunakan data-data numerikal, sehingga hanya berbentuk pernyataan-pernyataan atau kalimat. Penelitian ini lebih menekankan pada analisis pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antarfenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. (Siswanto dkk, 2013)

c. Pendekatan Gabungan

Penelitian jenis ini adalah penelitian yang menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif. (Siswanto dkk, 2013)

5. Ditinjau dari ada tidaknya Intervensi

Jenis penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Penelitian Survey/Observasional

Penelitian jenis ini adalah penelitian yang dilakukan pada suatu populasi, baik luas maupun sempit, tetapi data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari suatu populasi. Media yang biasanya digunakan adalah kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Tujuan dari penelitian survei ini adalah penjajagan, deskriptif, penjelasan, evaluasi, prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang, penelitian operasional, dan pengenbangan indikator-indikator sosial. (Siswanto dkk, 2013)b. Penelitian Eksperimen

Memanipulasi, kontrol atau pengendalian adalah karakteristik dari penelitian eksperimen. Peneliti melakukan manipulasi dan kontrol terhadap variabel independen tertentu. Penelitian jenis ini biasanya digunakan untuk melihat pengaruh perlakuan independen terhadap variabel dependen. Peneliti melakukan eksperimen dengan membandingkan dua kelompok subjek yang diteliti, dengan memberikan suatu perlakuan terhadap variabel independen yang satu, sedangkan variabel lain tidak dimanipulasi atau sebagai kontrol. (Siswanto dkk, 2013)

6. Ditinjau dari Segi Manfaat atau Kegunaan

Ditinjau dari segi manfaat atau kegunaannya, penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi :

a. Penelitian dasar ( basic of fundamental research )Penelitian ini dilakukan untuk memahami atau menjelaskan gejala yang muncul pada suatu ikhwal. Kemudian dari gejala yang terjadi pada ikhwal tersebut dianalisis, dan kesimpulannya adalah merupakan pengetahuan atau teori baru. Jenis penelitian ini sering juga disebut penelitian murni atau disebut pure research karena dilakukan untuk merumuskan suatu teori baru atau dasar pemikiran ilmiah tentang kesehatan/ kedokteran. Misalnya penelitian tentang teori penyebab kanker, penelitian kloning, bayi tabung dan sebagainya. (Siswanto dkk, 2013)b. Penelitian terapan ( aplied research )Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki atau memodifikasi proses suatu system atau program, dengan menerapkan teori-teori kesehatan yang ada. Dengan kata lan penelitian ini berhubungan dengan penerapan suatu system atau metode yang terbaik sesuai dengan sumber daya yang tersedia untuk suatu hal atau suatu keadaan. Artinya, penelitian dilakukan sementara itu system baru tersebut diuji coba dan dimodifikasi. Penelitian terapan ini sering disebut penelitian operasional ( operasional research ). Contoh penelitian untuk mengembangkan system pelayanan terpadu di puskesmas. (Siswanto dkk, 2013)c. Penelitian tindakan ( action research )Penelitian ini dilakukan terutama untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis guna memperbaiki suatu situasi atau keadaan kesehatan masyarakat, yang dilakukan secara terbatas. Biasanya penelitian ini dilakukan terhadap suatu keadaan yang sedang berlangsung. Penelitian ini biasanya dilakukan dimana pemecahan masalah perlu dilakukan, dan hasilnya diperlukan untuk memperbaiki suatu keadaan. Misalnya penelitian tindakan untuk peningkatan kesehatan masyarakat transmigrasi. (Siswanto dkk, 2013)d. Penelitian evaluasi ( evaluation research )Penelitian ini dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap suatu pelaksanaan kegiatan atau program yang sedang dilakukan dalam rangka mencari umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk memperbaiki suatu program atau system. Penelitian evaluasi ada dua tipe, yaitu : tinjauan ( review ) dan pengujian ( trial ). Penelitian evaluasi yang bersifat tinjauan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program itu berjalan, dan sejauh mana program tersebut mempunyai hasil atau dampak. Misalnya penelitian untuk mengevaluasi keberhasilan program imunisasi, program perbaikan sanitasi lingkungan, program keluarga berencana dan lain sebagainya.Sedang penelitian pengujian atau trials dilakukan untuk menguji efectivitas dan efisiensi statu pengobatan atau program-program. Biasanya penelitian ini dilkukan untuk menguji keampuhan dari suatu produk obat baru atau sistem pengobatan yang lain. Oleh sebab itu jenis penelitian ini lebih dikenal dengan nama penelitian klinik atau clinical trials. (Siswanto dkk, 2013)

DAFTAR PUSTAKABudiarto, E. 2004, Metodologi Penelitian Kedokteran, Sebuah Pengantar, Jakarta, EGC

Hardjodisastro, D., 2006, Menuju Seni Ilmu Kedokteran, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Satstroasmoro, Sudigdo. dkk. 2002. Dasar-dasar Metodolgi penelitian klinis Edisi ke-2. Jakarta: CV. Sagung Seto.Siswanto, Susila, dan Suyanto, 2013, Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran, Bursa Ilmu, Yogyakarta