tipe keragaman (variasi)

9
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA “ MENGENAL TIPE KERAGAMAN (VARIASI)” Oleh : MURDIONO NPM. E1J010065 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2011

Upload: murdiono-mn

Post on 15-Dec-2014

164 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tipe Keragaman (Variasi)

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

“ MENGENAL TIPE KERAGAMAN (VARIASI)”

Oleh :

MURDIONO

NPM. E1J010065

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2011

Page 2: Tipe Keragaman (Variasi)

A. Dasar Teori

Genetika disebut juga ilmu keturunan. Genetika berasal dari bahasa latin yaitu

genos yang artinya suku bangsa atau asal-usul. Dalam ilmu ini dipelajari bagaimana

sifat keturunan (heredity) itu di wariskan kepada anak-cucu, serta variasi yang

mungkin timbul di dalamnya.

Ilmu ini tidak cocok di terjemahkan dengan ilmu kebakaan, karena

sebagaimana tampak nanti, bahan sifat keturunan itu tidaklah bersifat baka. Selalu

mengalami perubahan berangsur atau mendadak. Seluruh mahluk bumi mengalami

evolusi, termasuk manusia. Evolsi itu terjadi karena peerubahan bahan sifat keturunan,

dan dilaksanakan oleh seleksi alam. (wildan, 1992).

Meskipun kebanyakan orang menghubungkan genetika terutama dengan

pemindahan sifat-sifat dari satu generasi ke generasi lain, atau yang biasa disebut

keturunan (heredity), lebih jauh kita mengetahui bahwa hal ini mencakup seluruh

proses biologi. Kriteria yang biasa digunakan oleh para ahli biologi untuk

membedakan organisme hidup dari benda mati, kemampuan untuk berreproduksi

(berkembangbiak), untuk bermutasi, untuk berevolusi, untuk mengadakan reaksi

biokimia (reaksi metabolis). Semua fenomena ini sebenarnya ada di bawah pengaruh

keturunan. (Anna, 1992).

Genetika paling besar dan paling luas dalam bidang pertanian. Ada satu bidang

ilmu pengetahuan cabang pertanian yang disebut seleksi. Ilmu ini banyak sekali di

tunjang oleh ilmu genetika. (Wildan, 1992).

Setiap hari kita menyaksikan berbagai macam makhluk hidup yang ada

disekitar kita, miisalnya semut. Semut ada beberapa jenis, ada yang berwarna merah

dan hitam, ada yang besar, ada yang kecil. Ukuran, perilaku, da kebiasaan semut hidup

tidak sama. Begitu pula jenis makan dan tempat hidupnya tidak sama. (Sudjadi, 2005)

Contoh di atas menunjukkan bahwa dalam organisme hidup dijumpai berbagai

macam dan tipe keragaman. Keanekaragaman itulah yang dikenal dengan istilah

“variasi”. Genetika adalah ilmu yang mempelajari apakah keragaman sifat suatu

organisme itu diwariskan atau tidak, atau mempelajari apa yang menyebabkan

Page 3: Tipe Keragaman (Variasi)

timbulnya keragaman/variasi. Menurut tolak ukurnya, variasi dapat dibagi; variasi

yang bersifat kuantitatif seperti tinggi, berat, dsb. tinggi seseorang bervariasi dengan

selisih melimeter. Karena itu sifat kuantitatif bersifat “kontinum” (urut bersambung

menurut deret matematis). Variasi yang bersifat kualitatif seperti, golongan darah,

warna kulut,dsb. Kualitatif disebut juga “diskontium”. Dalam genetika, kareakter yang

berbeda secara kuantitatif biasanya ditentukan oleh banyak gen (=poligeni) dan

karakter yang berbeda secara kualitatif biasanya ditentukan oleh satu gen

(=monogeni). (Penuntun, 2011)

Secara teoritis, berdasarkan penyebabnya, variasi dalam sistem biologi dibagi

dua yaitu Variasi Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen)

yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel yang lain.

Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh

gen disebut genotif. Ini dikenal sebagai pembawa. (Syamsuri, 2002). Variasi non

genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh factor lingkungan seperti

intensitas cahaya, kelembaban, pH tanah, dll. Keadaan factor-faktor lingkungannya

sama dengan pohon yang pertama, sekalipun demikian hasil panennya berbeda.

Pengetahuan yang memadai tentang komposisi lingkungan akan menentukan genotif

yang sesuai untuk kondisis tertentu. (Welsh, 1991)

Keanekaragaman individu memunculkan variasi. Dan sifat individu ditentukan

oleh gen. factor genotif yang berinteraksi dengan factor lingkungan memunculkan

sifat yang tampak atau fenotif. (Syamsuri, 2002).

B. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mengamati dan mengenal tipe-tipe keragaman

pada tanaman.

C. BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

o Bahan dan Alat Praktikum

Bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

Biji serealia (padi, jagung, sorgum)

Page 4: Tipe Keragaman (Variasi)

Biji kacang-kacangan (kedelai, kacang hijau, kacang tanah)

Bunga

Alat ukur

Kaca pembesar

o Cara Kerja

Amati biji-bijian yang tersedia dan bunga yang di bawa.

Cari dan dapatkan paling sedikit tiga ciri yang berbeda untuk suatu/karakter

yang anda temukan

Catat dalam bentuk tabel keragaman yang anda temukan dan digambar.

D. PEMBAHASAN

Praktikum ini dilakukan dengan mengamati bahan-bahan yaitu berbagai biji-

bijian dan bunga bugenvil, kemudian dari pengamatan tersebut dicari ciri-ciri yang

berbeda dari masing-masing bahan praktikum. Hasil pengamatan ciri-ciri tersebut

kemudian di catat dan digambar.

Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa terdapat keberagaman ciri / karakter

dari satu jenis biji dan bunga tersebut. Pada tabel hasil pengamatan 1 terlihat bahwa

terdapat banyak varietas dari biji kedelai dengan karakteristiknya masing-masing.

Kedelai dengan varietas kipas putih memiliki ciri-ciri biji kecil, berwarna orange

dengan bentuk hilum panjang dan berwarna coklat. Biji kedelai varietas cikurai

memiliki ciri-ciri biji besar berwarna hitam, dengan bentuk hilum yang panjang dan

berwarna hitam. Biji kedelai dengan varietas tanggamus memiliki ciri-ciri ukuran biji

sedang berwarna putih, dengan bentuk hilum panjang berwarna hitam. Varietas

kedelai yang diamati selanjutnya adalah varietas unib 4 yang memiliki ciri-ciri ukuran

biji yang sedang berwarna coklat pucat, dengan bentuk hilum panjang berwarna hitam.

Varietas kedelai terakhir yang diamati adalah kedelai dari varietas import dengan ciri

ukuran biji besar berwarna orange kecoklatan, bentuk hilum panjang dan berwarna

hitam.

Pada tabel hasil pengamatan 2 juga terlihat bahwa terdapat banyak

keanekaragaman varietas dari tanaman padi dengan berbagai ciri / karakteristik biji

masing-masing varietas. Ciri yang diamati pada biji padi ini adalah ukuran, warna, dan

Page 5: Tipe Keragaman (Variasi)

bentuknya serta dilakukan juga pengukuran terhadap panjang bijinya dengan

menggunakan penggaris. Dari pengamatan dan pengukuran yang telah dilakukan

diperoleh hasil bahwa untuk varietas 1 ( padi gogo) memiliki ukuran biji yang sedang,

warna biji kuning keemasan, bentuk biji bulat panjang dan panjang i bijinya 0,7 cm.

Untuk varietas 2 ( padi sawah ) memiliki ciri-ciri ukuran biji lebih panjang dari padi

gogo, warna biji kuning kecoklatan, bentuk biji bulat memanjang dengan ukuran

panjang 0,9 cm. Varietas ketiga yang diamati adalah padi burung yang berdasarkan

hasil pengamatan memiliki ciri-ciri ukuran biji kecil, lebih kecil dari padi gogo dan

padi sawah, warna biji kuning bersih, bentuk biji bulat dengan ukuran panjang bijinya

0,6 cm.

Tabel hasil pengamatan 3 menunjukkan hasil pengamatan terhadap berbagai

varietas biji jagung. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa jagung varietas

lokal memiliki ciri-ciri ukuran biji besar dengan warna orange keputihan, bentuk

bijinya bulat gepeng. Untuk pengamatan terhadap jagung varietas popcorn diperoleh

ciri-ciri ukuran biji lebih kecil daripada biji jagung varietas lokal tetapi dengan warna

yang sama yaitu orange keputihan, bentuk biji bulat tidak terlalu gepeng. Varietas

jagung ketiga yang diamati adalah jagung varietas manis dengan ciri-ciri yang

diperoleh yaitu ukuran biji besar dengan warna ungu keputihan, bentuk bijinya

panjang gepeng.

Tabel hasil pengamatan 3 menunjukkan hasil pengamatan terhadap berbagai

varietas biji sorgum. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa sorgum dari

varietas PSJ-6-04 memiliki ukuran biji kecil yang berwarna putih kecoklatan, dengan

bentuk biji bulat. Varietas kedua adalah sorgum dari varietas Higari-G yang memiliki

ciri-ciri ukuran biji lebih besar dari biji sorgum dari varietas PSJ-6-04, berwarna putih

kehitaman, dengan bentuk biji bulat. Varietas ketiga yang diamati adalah sorgum dari

varietas B-94, dengan ciri-ciri ukuran biji lebih besar dari pada biji sorgum dari

varietas PSJ-6-04 dan varietas B-94, berwarna putih, bentuk biji bulat.

Tabel hasil pengamatan 4 menunjukkan hasil pengamatan dan pengukuran

terhadap keanekaragaman varietas bunga bogenvil. Berdasarkan hasil pengamatan dan

pengukuran diketahui bahwa varietas pertama yang diamati memiliki ciri-ciri bunga

berwarna merah, ukuran bunga 4,5 cm, bentuk daun mahkota bunga bulat lebar, dan

Page 6: Tipe Keragaman (Variasi)

panjang daun 6 – 7 cm. Varietas kedua yang diamati memiliki ciri-ciri warna bunga

ungu, ukuran bunga 3,5 cm, bentuk daun mahkota bunga lancip kecil, dan ukuran

panjang daun 4,5 – 5 cm. Varietas ketiga yang diamati memiliki ciri-ciri bunga

berwarna putih, ukuran bunga 3,5 cm, bentuk daun mahkota bunga lancip kecil, dan

ukuran panjang daun 4,5 – 5 cm. Varietas keempat yang diamati memiliki ciri-ciri

bunga berwarna kuning, ukuran bunga 4 cm, bentuk daun mahkota bunga bulat lebar,

panjang daun 6 – 7 cm.

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa

terdapat ciri / karakteristik yang berbeda dari satu jenis tanaman atau spesies. Seperti

pada biji kedelai, biji padi, biji jagung dan biji sorgum, ternyata ada beberapa ciri

pembeda antara masing-masing individu dari spesies yang sama, inilah yang

dinamakan dengan varietas. Varietas muncul karena masih ditemukan perbedaan ciri

dari masing-masing individu dalam spesies yang sama, artinya setiap varietas

memiliki ciri khusus tersendiri yang berbeda dengan varietas lain meskipun ciri-ciri

umum spesiesnya sama. Sifat individu ditentukan oleh gen. Faktor genotif yang

berinteraksi dengan faktor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotif.

Karena lingkungan yang berbeda, sifat yang muncul pada tanaman dapat berbeda

meskipun genotifnya sama. Jadi, gen yang sama dapat menampakkan sifat yang

berbeda karena lingkungannya yang berbeda. Misalnya pada biji kedelai, kedelai yang

berasal dari jenis tanah yang sama yaitu dari lahan gambut memiliki fenotif yang

berbeda yaitu terdapat perbedaan pada warna biji, bentuk biji, ukuran dan panjang biji.

Karena walaupun lahannya sama-sama gambut tetapi lingkungan disuatu tempat itu

berbeda-beda. Disini terlihat jelas bahwa faktor lingkungan berpengaruh pada

penampakan ( fenotip ) biji kedelai. Keanekaragaman fenotif tersebut memunculkan

variasi. Selain karena faktor lingkungan, keanekaragaman ( variasi ) juga dapat

disebabkan karena perbedaan gen itu sendiri. Misalnya pada biji kedelai terdapat

banyak varietas, yaitu kedelai impor, cikuary, unib 4, tanggamus, dan kipas putih.

Berbagai varietas yang ada pada kedelai ini disebabkan karena variasi genetik, jadi

yang berperan disini adalah gen.

Dalam praktikum ini terdapat variasi yang bersifat kuantitatif, yaitu bentuk biji

atau bunga, ukuran biji atau ukuran bunga, serta panjang biji dari bahan pratikum yang

Page 7: Tipe Keragaman (Variasi)

diamati. Selain variasi yang bersifat kuantitatif, juga terdapat variasi yang bersifat

kualitatif, yaitu warna biji atau warna bunga serta bentuk permukaan biji dari bahan

yang diamati. Pada biji padi, biji jagung, biji sorgum, bunga bugenvil bunga juga

terdapat keragaman/ variasi yang besifat kuantitatif dan variasai yang bersifat

kualitatif.

Bila dibandingkan dalam satu jenis tanaman atau satu spesies, juga terdapat

keragaman seperti bentuk buah, warna, ukuran ataupun perbedaan ciri khusus bunga

seperti warna dan bentuknya. Hal ini juga menunjukkan variasi yang dari satu spesies

tersebut yang dapat disebabkan karena faktor gen atau factor lingkungan atau

pengaruh keduanya.

E. KESIMPULAN

Dari hasil dan pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa:

Keanekaragaman dari bentuk, warna, ukuran memunculkan variasi.

Sifat individu ditentukan oleh gen. Factor genotif yang berinteraksi dengan

factor lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotif. Karena

lingkungan yang berbeda, sifat yang muncul pada tanaman dapat berbeda

meskipun genotifnya sama.

Pada pratikum ini, terdapat variasi yang bersifat kuantitatif, yaitu bentuk

dari pada biji atau bunga, ukuran biji atau ukuran bunga, panjang biji dari

bahan pratikum yang kami amati.

Terdapat variasi yang bersifat kualitatif, yaitu warna biji atau warna bunga,

bentuk permukaan biji dari preparat yang diamati.

Dalam satu spesies atau satu jenis tanaman terdapat perbedaan dan ciri

tersendiri.

Gen yang sama menampakkan sifat yang berbeda karena lingkungannya

yang berbeda.

Jawaban Pertanyaan

1. Apa pentingnya keragaman?

Jawab:

Page 8: Tipe Keragaman (Variasi)

Karena dengan adanya keragaman/variasi kita dapat membedakan makhluk hidup dari

segi bentuk, warna, ukuran, tempat hidup, tingkah laku, bentuk interaksi, golongan

darah.

2. Apa kemungkinan yang menyebabkan keragaman genetic? Berikan contoh yang

spesifik.

Jawab:

Karena adanya keragaman gen, maka sifat-sifat di dalam satu spesies bervariasi atau

keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi.

Contohnya pada manusia. Seorang anak kembar, keduanya tidak akan serupa atau

sama persis. Pasti saja terdapat perbedaan, misalnya bulu matanya, bentuk

hidunganya, tingginya, dan lain-lain walaupun mereka mempunyai gen yang sama

yang berasal dari kedua orang tuanya.

Contoh lain, tanaman mangga. Tanaman mangga mempunyai banyak varietas, bentuk

buah yang berbeda, rasa. Tanaman mangga gadung ada yang rasanya manis dan asam,

padahal satu spesies. Akan tetapi, variasi ini tidak dapat digunakan sebagai pembeda

untuk memisahkan mereka dalam spesies yang berbeda.

3. Bagaimana anda bisa mengetahui bahwa penyebab keragaman adalah karena

genetic atau lingkungan?

Jawab:

Karena keanekaragaman gen dapat memunculkan variasi/keragaman. Sebab gen

merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang menentukan sifat makhluk hidup.

Kalau lingkungan mempengaruhi keragaman, walaupun gennya sama tapi bila ditanam

dilingkungan yang berbeda maka akan menimbulkan variasi/ keragaman. Bukan hanya

itu saja, lingkungan yang tidak mendukung juga akan menimbulkan keragaman,

karena lingkungan faktor yang mempengaruhinya yaitu, pH tanah, intensitas cahaya

matahari, kesuburan tanah, dll.

DAFTAR PUSTAKA

Pai, A C. 1992. Dasar-dasar Genetika. Jakarta: Erlangga.

Sudjadi, B. 2005. Biologi. Surabaya: Yudhistira.

Page 9: Tipe Keragaman (Variasi)

Suryati, Dotti. 2011. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi

Universitas Bengkulu.

Syamsuri, I, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Welsh, J R.. 1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta:

Erlangga.

Yatim, W. 1992. Genetika. Jakarta: Erlangga.