tinjauan pustaka migren

Upload: ndarumas-lina

Post on 10-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 TINJAUAN PUSTAKA migren

    1/4

    TINJAUAN PUSTAKA

    1. DefinisiMigraine adalah nyeri kepala berulang dengan manifestasi serangan selama 4-72

    jam. Karakteristik nyeri kepala unilateral, berdenyut, intensitas sedang atau berat,

    bertambah berat dengan aktivitas fisik yang rutin dan diikuti dengan mual dan/atau

    fotofobia dan fonofobia.1

    2. EtiologiPenyebab pasti migrain masih belum begitu jelas. Diperkirakan, adanya

    hiperaktiftas impuls listrik otak meningkatkan aliran darah di otak, akibatnya terjadi

    pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi. Pelebaran dan inflamasi ini

    menyebabkan timbulnya nyeri dan gejala yang lain, misalnya mual. Semakin berat

    inflamasi yang terjadi, semakin berat pula migrain yang diderita. Telah diketahui bahwa

    faktor genetik berperan terhadap timbulnya migrain.

    Tidak ada keterangan lengkap yang dapat menjelaskan sebab terjadinya migren.1, 3, 4

    Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap migren ialah :

    1. Faktor pencetusPerubahan lingkungan internal dan eksternal penderita. Contoh faktor pencetus

    trauma, stress psikogenik, gangguan tidur, kelelahan, iklim, beberapa jenis makanan

    yang mengandung tiramin atau monosodium glutamat. Migrain dapat dicetuskan oleh

    makanan, stres, dan perubahan aktivitas rutin harian, walaupun tidak jelas bagaimana

    dan mengapa hal tersebut dapat menyebabkan migrain.

    2. Faktor familialResiko anak yang terkena migren lebih besar jika kedua orang tuanya mempunyai

    riwayat yang sama.

    Di seluruh dunia, migrain mengenai 25% wanita dan 10% pria. Wanita dua

    sampai tiga kali lebih sering terkena migrain dibanding laki-laki. Migrain paling sering

    mengenai orang dewasa (umur antara 20 sampai 50 tahun), tetapi seiring bertambahnya

  • 7/22/2019 TINJAUAN PUSTAKA migren

    2/4

    umur, tingkat keparahan dan keseringan semakin menurun. Migrain biasanya banyak

    mengenai remaja. Bahkan, anak-anak pun dapat mengalami migrain, baik dengan atau

    tanpa aura. Resiko mengalami migrain semakin besar pada orang yang mempunyai

    riwayat keluarga penderita migrain.

    3. PatofisiologiMigren merupakan reaksi neurovaskular terhadap perubahan mendadak didalam

    lingkungan eksternal maupun internal, serta setiap individu mempunyai ambang

    migren berbeda. Mekanisme migren dapat dibagi menjadi 3 fase. Pertama pembangkit

    dibatang otak akibat faktor pencetus. Kedua mungkin sebagai aktivasi vasomotor dimana

    arteri di dalam otak maupun di luar dapat berkontriksi atau melebar. Ketiga refleks

    trigeminovaskular yaitu aktivasi sel nukleus kaudatus trigeminal medular (mekanisme

    otak untuk memproses nyeri pada kepala dan wajah) dan pelepasan neuropeptida yang

    vasoaktif pada akhiran vaskuler saraf trigeminal,fase terakhir ini yang dapat

    menyebabkan nyeri.1,4

    Difus locus ceruleus ke korteks serebri dapat mengawali terjadinya oligemia kortikal dan

    mungkin pula terjadinya depresi yang meluas. Aktivitas didalam sistem ini menjelaskan

    terjadinya aura pada migren.4

    Migrain sekali diperkirakan dimulai secara eksklusif oleh masalah dengan

    pembuluh darah. Teori vaskular migrain sekarang dianggap sekunder untuk disfungsi

    otak dan mengaku mendiskreditkan oleh orang lain. Pelatuk poin dapat setidaknya bagian

    dari penyebabnya, dan melestarikan sebagian besar jenis sakit kepala. Efek migrain

    mungkin bertahan selama beberapa hari setelah sakit kepala utama telah berakhir. Banyak

    penderita melaporkan perasaan sakit di wilayah di mana migrain, dan beberapa

    melaporkan gangguan berpikir selama beberapa hari setelah sakit kepala telah berlalu.

    1. Teori depolarizationSebuah fenomena yang dikenal sebagai kortikal menyebarkan depresi dapat

    menyebabkan migrain. Di kortikal menyebarkan depresi, aktivitas saraf tertekan atas area

    korteks otak. Situasi ini mengakibatkan rilis mediator inflamasi menyebabkan iritasi saraf

  • 7/22/2019 TINJAUAN PUSTAKA migren

    3/4

    kranial akar, terutama trigeminal saraf, yang menyampaikan informasi sensorik untuk

    wajah dan banyak kepala.

    Pandangan ini didukung oleh neuroimaging teknik, yang tampaknya menunjukkan bahwa

    migrain terutama gangguan otak (neurologis), tidak pembuluh darah (vaskular).

    Menyebarkan depolarization (perubahan listrik) mungkin mulai 24 jam sebelum

    serangan, dengan munculnya sakit kepala yang terjadi saat ketika wilayah otak

    depolarized. Penelitian Perancis pada tahun 2007, menggunakan teknik Positron

    Emission Tomography (PET) mengidentifikasi hipotalamus sebagai kritis terlibat dalam

    tahap awal.

    2. Teori vaskularMigrain dapat mulai ketika pembuluh darah di otak kontrak dan memperluas tidak tepat.

    Ini mungkin mulai di lobus oksipital, di back of otak, sebagai arteri kejang. Mengurangi

    aliran darah dari lobus oksipital memicu aura yang beberapa individu yang memiliki

    migrain alami karena korteks visual di wilayah oksipital.

    3. Teori serotoninSerotonin adalah jenis neurotransmiter, atau "komunikasi kimia" yang lewat pesan di

    antara sel-sel saraf. Ini membantu untuk kontrol suasana hati, sensasi nyeri, perilaku

    seksual, tidur, serta pelebaran dan penyempitan pembuluh darah antara lain. Tingkat

    rendah serotonin dalam otak dapat mengakibatkan proses penyempitan dan pembesaran

    pembuluh darah yang memicu migrain. Studi lain 10 pasien dengan sejarah panjang

    kronis sakit kepala yang baru-baru ini telah memburuk atau kubunya perawatan

    menemukan bahwa semua pasien 10 sensitif terhadap gluten. MRI scan ditentukan bahwa

    masing-masing memiliki peradangan dalam sistem saraf tengah yang disebabkan oleh

    gluten-kepekaan. Tujuh dari sembilan ini pasien yang berlangsung diet bebas gluten

    berhenti having headaches sepenuhnya.

  • 7/22/2019 TINJAUAN PUSTAKA migren

    4/4

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Harsono, Migren Dalam Buku Ajar Neurologi Klinis, Edisi I, Gadjah MadaUniversity Press, 1996, hal 289-299.

    2. Evans R.W, Headaches During Chilhood and adolescence In Handbook of Headache,Lippincont-William S and Wilkins, Philadelphia, 2000, p.139-149.

    http://www.alltheweb.com/

    3. Robert H.A., Migrain, Nervous System In Nelson Textbook of Pediatric, VaughanV.C and Nickey R.J, Ed.XIV, W.B Saunders Company Philadelphia,1975, p. 1506-

    1507.

    4. Raymond D. A. Headache In Horrisons Textbook Principles of Internal Medicine EdXI, Mc Graw-Hill Inc, New York, p.77-85.