tinjauan hukum islam terhadap strategi manajemen …
TRANSCRIPT
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP STRATEGI MANAJEMEN
DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA PEMANEN DI
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT ALDI MIZWAR GROUP KOTA
SUBULUSSALAM
SKRIPSI
Diajukan oleh:
M. AMIN SYAFWAN
NIM. 160102135
Mahasiswa Fakultas Syari‟ah dan Hukum
Prodi Hukum Ekonomi Syariah
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2021 M / 1442 H
,
v
ABSTRAK
Nama : M. Amin Syafwan
NIM : 160102135
Fakultas/Prodi : Syari‟ah dan Hukum/Hukum Ekonomi Syari‟ah
Judul : Tinjauan Hukum Islam Terhadap Strategi Manajemen
Dalam Meningkatkan Produktivitas KerjaPemanen
Perkebunan kelapa sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussam merupakan
salah satu usahayang bergerak dalam bidang pertanian.Dalam tercapainya tujuan
perusahaan, hal ini dapat didukung oleh pengembanganSDM melalui strategi
manajemen dengan baik.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana strategi manajemen dalam meningkatkan produktivitas kerja
pemanen di perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam,
serta bagaimana tinjauan hukum islam terhadap strategi manajemen dalam
meningkatkan produktivitas kerja pemanen di perkebunan Kelapa Sawit Aldi
Mizwar Group Kota Subulussalam. Disini penulis menggunakan metode
penelitian deskriptif analisis melalui data-data kualitatif yang diperoleh dari
penelitian lapangan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Proses yang
dilakukan oleh Perusahaan perkebunan Aldi Mizwar Group dalam
meningkatkan produktivitas kerja karyawan yaitu melalui strandar operasional
kerja, pengawasan, bunus dan pelatihan.Bila disandingkan kedalam Prinsip
Manajemen Islam, sistem manajemen yang meliputi Planning (Perencanaan
mengenai program pemberian bonus dan pelatihan kerja karyawan), Organizing
(Pengorganisasian telah dibentuk struktur organisasi yang terkait dengan aturan
kerja sehingga karyawan bisa melakukan tugas sesuai dengan Standard
Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan), Actuating (Proses
pelaksanaan di Perkebunan Aldi Mizwar Group didasari atas dua hal yakni
pengawasan, motivasi berupa bonus dan pelatihan dimana pelaksanaan tersebut
dilakukan mandor dengan menggunakan instruksi-instruksi yang menunjang
pengetahuan mengenai kegiatan tersebut sehingga terbentuk komunikasi yang
baik di Perkebunan Aldi Mizwar Group) danControlling (Pengawasanhal ini
dilakukan agar mandor bisa memberikan bimbingan, pengarahan dan solusi
kepada karyawan yang kurang motivasi dalam bekerja.Dari paparan diatas dapat
disimpulkan bahwa strategi dalam meningkatkan produktivitas kerja pemanen
sesuai dengan prinsip manajemen syariah.
Buah Di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi
MizwaGroup Kota Subulussalam
Kata Kunci : Aldi Mizwar Group, Strategi Manajemen, Produktivitas
Kerja, Hukum Islam.
Pembimbing I : Dr. Khairani, M, Ag
Pembimbing II : Muhammad Iqbal, MM
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan
kepada Allah Swt. Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat,
nikmat, karunia, kesehatan serta keberkahan umur kepada penulis sehingga atas
izin dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini,
Shalawat berlantunkan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar
Muhammad Saw beserta keluarga, para sahabat dan juga para pengikutnya yang
telah membawa umat manusia keluar dari zaman kebodohan dan kekufuran
menuju ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang menjunjung tinggi
etika dan akhlakul karimah.
Atas berkat Qudrat dan Iradat dari Allah Swt, penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul Tinjauan Hukum Islam
Terhadap Produktivitas Kerja Pemanen Di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi
Mizwar Group Kota Subulussalam.Skripsi ini disusun untuk melengkapi dan
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi penulis guna
memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Fakultas Syari‟ah dan Hukum
UIN Ar-Raniry, Darussalam, Kota Banda Aceh.
Selanjutnya bersamaan dengan ini, terselesainya penulisan karya ilmiah
ini tidak lepas dari bantua berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Oleh Sebab
itu dalam kesempatan yang berbahagia ini dengan penuh rasa hormat dan haru
penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
diantaranya:
1. Bapak Prof.Muhammad Siddiq, MH., Ph.D selaku Dekan Fakultas
Syari‟ah dan Hukum UIN Ar-Raniry Beserta jajarannya .
vii
2. Bapak Arifin Abdullah, S. HI., M.H selaku Ketua Prodi Hukum Ekonomi
Syariah, Beserta jajaranya dan Bapak Dr. Muhammad Yusran Hadi,
Lc.,MA selaku Penasehat Akademik.
3. Ibu Dr. Khairani, M.Ag selaku pembimbing I beserta Bapak Muhammad
Iqbal, MM selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, pikiran
dan tenaganya untuk membimbing dan memberi arahan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Kepada seluruh pihak Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota
Subulussalam Serta Kepala Desa Lae Pemualan Kecamatan Rundeng Kota
Subulussalam yang telah memberikan informasi sebagai penunjang data
dalam penyusunan skripsi ini.
5. Dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada Ibunda tercinta Ramsina dan Ayahanda tercinta
Salman Berutu yang tak pernah putus memberikan do‟a, dukungan,
bimbingan, dan kasih sayang yang tiada henti-hentinya.
6. Terima kasih banyak juga penulis ucapkan kepada kakak dan adik-adik
tersayang yang menjadi penyemangat utama, senantiasa menghibur dan
memberi dukungan secara langsung kepada penulis agar dapat
menyelesaikan skripsi.
7. Terimakasih kepada sahabat yang membantu mensukseskan, memberikan
pengalaman, dukungan dan motivasi dalam penyusunan tugas akhir ini
serta mengajarkan penulis arti persahabatan dan kekeluargaan.
8. Ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan terkhusus prodi
Hes leting 2016.
Semoga amal kebaikan mereka selalu mendapat ridho dan rahmat dari
Allah SWT. Seiring dengan doa dan ucapan terima kasih, Akhirnya penulis
berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama untuk penulis
sendiri. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
viii
Oleh karenanya, diharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kemajuan di masa yang akan datang. Penulis juga
menyerahkan diri kepada Allah Swt, semoga seluruh kebaikan semua pihak
yang terlibat mendapat balasan dan ganjaran dari Allah Swt, serta rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua.Aamiin Ya Rabbal „Alamin.
Banda Aceh, 28 Januari 2021
Penulis,
M. Amin Syafwan
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN DAN SINGKATAN
Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
KebudayaanNomor: 158 Tahun 1987 – Nomor: 0543 b/u/1987
1. Konsonan
No Ara
b
Latin Ket No Ara
b
Latin Ket
1
ا
Tidak
dilamban
gkan
16
ط
ṭ
t dengan
titik di
bawahnya
2
ة
B
17
ظ
ẓ
z dengan
titik di
bawahnya
„ ع T 18 د 3
ṡ س 4s dengan titik
di atasnya
g غ 19
f ف J 20 ج 5
ḥ ح 6h dengan titik
di bawahnya
q ق 21
k ك Kh 22 خ 7
l ه D 23 د 8
Ż ر 9z dengan titik
di atasnya
24 m
R 25 n س 10
Z 26 w ص 11
S 27 h ط 12
‟ ء Sy 28 ػ 13
x
ṣ ص 14 s dengantitik
dibawahnya
29 y
ḍ ض 15d dengan titik
di bawahnya
2. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal
tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.
a. Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau
harkat, transliterasinya sebagai berikut:
Tanda Nama Huruf Latin
◌ Fatḥah A
◌ Kasrah I
◌ Dammah U
b. Vokal Rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan
antara harkat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:
Tanda dan
Huruf
Nama Gabungan
Huruf
Fatḥah dan ya Ai ي◌
Fatḥah dan wau Au و◌
Contoh:
haula : ھول kaifa: كیف
xi
3. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:
arkat dan
huruf
Nama Huruf dan
tanda
Fatḥah dan alif /ا◌
atau ya
Ā
◌ Kasrah dan ya Ī
◌ Dammah dan
waw
Ū
Contoh:
لقا : qāla
مىر : ramā
qīla: قیل
yaqūlu: یقول
4. Ta’ marbutah
Transliterasi untuk ta‟ marbutah ada dua:
a. Ta‟ marbutah hidup ta‟ marbutah yang hidup atau mendapat harakat
fathah, kasrah dan dammah, transliterasinya adalah „t‟.
b. Ta‟ marbutah mati atau mendapat harakat sukun, transliterasinya adalah
„h‟.
c. Kalau pada kata yang terakhir dengan tā‟ marbutah diikuti oleh kata
yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah
maka ta‟ marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h).
xii
Contoh:
لطفالااةروض :rauḍahal-aṭfāl /rauḍatulaṭfāl
رةلمنوالمدینةا : al-Madīnahal-Munawwarah/ al-Madīnatul
Munawwarah
Talḥah:طلحة
Catatan:
Modifikasi
1) Nama orang berkebangsaan Indonesia ditulis seperti biasa tanpa
transliterasi, seperti M. Syuhudi Ismail. Sedangkan nama-nama
lainnya ditulis sesuai kaidah penerjemahan. Contoh: Samad ibn
Sulaimān.
2) Nama negara dan kota ditulis menurut ejaan Bahasa Indonesia,
seperti Mesir, bukan Mişr; Beirut, bukan Bayrūt; dan sebagainya.
3) Kata-kata yang sudah dipakai (serapan) dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia tidak ditransliterasi. Contoh: Tasauf, bukan
Tasawuf.
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Melakukan Penelitian .......................... 65
Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian Kepala Desa ...................................... 66
Lampiran 3 : Foto Dokumentasi Penelitan .............................................. 67
Lampiran 4 : Daftar Wawancara Penelitia ............................................. 70
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... ii
PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................................... iii
PENGESAHAN SIDANG ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................................. v
ABSTRAK .............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ........................................................................... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiii
DAFTAR ISI .......................................................................................... xiv
BAB SATU PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................. 1
B. Perumusan Masalah .................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................... 5
E. Penjelasan Istilah ........................................................ 6
F. Kajian Pustaka ............................................................ 7
G. Meode Penelitian ........................................................ 10
H. Sistematika Penulisan ................................................. 14
BAB DUA MANAJEMEN STRATEGI DALAM ISLAM .............. 16
A. Defenisi Manajemen ................................................... 16
B. Peranan Syariah Dalam Fungsi Manajemen ............... 19
C. Prinsip Manajemen Syariah ........................................ 25
D. Produktivitas Kerja ..................................................... 28
xv
BAB TIGA TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP
STARTEGI MANAJEMEN DALAM
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
KERJA PEMANEN DI PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT ALDI MIZWAR GRUP................... 34
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................... 34
B. Strategi Manajemen Dalam Meningkatkan
Produktivitas Kerja Buruh Pemanen
Buah di Perkebunan Kelapa Sawit
Aldi Mizwar Gruop ..................................................... 37
C. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Strategi
Manajemen Dalam Meningkatkan
Produktivitas Kerja Pemanen Buah
di Perkebunan Kelapa Sawit
Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam ..................... 45
BAB EMPAT PENUTUP ..................................................................... 52
A. Kesimpulan .................................................................. 52
B. Saran ............................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 56
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................. 59
LAMPIRAN ........................................................................................... 60
1
BAB SATU
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kinerja menjadi permasalahan disetiap usaha salah satunya adalah tenaga
kerja yaitu karyawan.Sebab karyawan sangat mempengaruhi pemasukan suatu
usaha yaitu hasil kerjanya.Produktivitas kerja karyawan merupakan salah satu
faktor penting dalam kemajuan suatu perusahaan.Karena penurunan suatu
produktivitas kerja, baik individu maupun kelompok dapat memberi dampak
yang tidak baik bagi suatu usaha.
Produktivitas kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau
kelompok dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi secara legal,
tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Produktivitas
kerjanya akan berpengaruh terhadap perusahaan secara komprehensif.1
Disetiap usaha dalam menjalankan kegiatannya memiliki upaya dalam
meningkatkan peroduktivitas kerja karyawan aturan yaitu manajemen yang akan
memudahkan kegiatannya. Pelaksanaan manajemen yang baik dalam sebuah
perusahaan akan berdampak langsung terhadap keberlangsungan eksistensi
suatu usaha. Dalam hal memberikan manajerial yang baik, peran strategi
menjadi sangat penting.Oleh karena itu strategi dapat diartikan sebagai usaha
manajerial menumbuh kembangkan kekuatan usaha yang bertujuan untuk
mengatur sistem kerja guna mencapai keinginan perusahaan yang telah
ditetapkan.2
Dalam Syariat Islam manusia dituntut untuk memberikan yang terbaik
bagi diri dan lingkungan sekitarnya.Tuntutan ini dalam bentuk menghasilkan
____________
1 Suyadi Prawirosentono, Kebijakan Kinerja Karyawan (Yogyakarta: BPFE, 2008),
hlm 8.
2 Suwarsono Muhammad, Manajemen Strategi Konsep dan Kasus(Yogyakarta: UPP
AMP YKPN,2000), hlm 6.
2
atau menciptakan prestasi terbaik pada suatu pekerjaan.Penurunan produktivitas
kerja tentunya menimbulkan pertanyaan bagaimana model meningkatkan
produktivitas kerja dalam perspektif Islam.Bila Islam menganjurkan umatnya
untuk bekerja tentu prestasi kerjanya menorehkan nilai terbaiknya.3
Islam merupakan agama rahmatan lilalamin yang membahas segala aspek
kehidupan manusia sebagai mahluk hidup.Dan yang menjadi sumber rujukan
Islam adalah Al-Qur‟an dan Hadist kemudian sering disebut dengan istilah
hukum Islam.Hukum Islam adalah hukum yang mengatur segala perbuatan
manusia, baik itu ibadah maupun sosial.Kegiatan sosial merupakan salah satu
aspek muamalah dari sistem Islam, sehingga kaidah fiqih yang digunakan dalam
mengidentifikasikan permasalahan sosial juga menggunakan kaidah fikih
muamalah.
Fikih secara etimologi adalah mengerti atau paham, secara terminologi
fikih adalah pengetahuan tentang hukum syariah Islamiyah yang berkaitan
dengan perbuatan manusia yang telah dewasa dan berakal sehat yang diambil
dari dalil-dalil terperinci.4Muamalah secara bahasa adalah saling bertindak,
saling berbuat dan saling mengamalkan.Menurut istilah pengertian muamalah
dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu pengertian muamalah dalam arti sempit
dan pengertian muamalah dalam arti luas.
Dalam arti sempit adalah aturan-aturan Allah yang wajib ditaati yang
mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam kaitannya dengan cara
memperoleh dan mengembangkan harta benda. Sedangkan pengertian
muamalah dalam arti luas adalah aturan-aturan (hukum) Allah untuk mengatur
manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dalam pergaulan
sosial.Muamalah merupakan salah satu wadah untuk meningkatkan taraf hidup.
____________
3 Mulyadi, Acep. Islam dan Etos Kerja : Relasi Antara Kualitas Keagamaan dengan
Etos Produktivitas Kerja di Daerah Kawasan Industri Kabupaten Bekasi. Turats.Vol. 4, No. 1,
Juni 2008 hlm 5.
4 Rachmat Syafi‟i, Fikih Muamalah, (Bandung: Pustaka Ceria, 2004), hlm 14.
3
Sehingga dalam bidang muamalah, Islam mengatur hubungan yang
sedemikian rupa mengenai Tuntutan dalam bentuk menghasilkan atau
menciptakan prestasi terbaik pada suatu pekerjaan dan jenis usaha yang harus
dilakukan atau ditempuh manusia.5 Agar manusia melaksanakan aktivitas
produksi dan pengembangannya, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, lewat
pengerahan dari lingkungan kerjanya.
Perkebunan kelapa sawit Aldi Mizwar Gruop yang berada Di Desa Lae
Pemualan Kecataman Rundeng Kota Subulussalam.Kegiatan perekonomian
masyarakat di daerah tersebut lebih banyak dibantu oleh usaha-usaha
perkebunan kelapa sawit.Salah satunya adalah Perkebunan kelapa sawit Aldi
Mizwar Group tersebut.Tidak dipungkiri, kecenderungan pemilik perkebunan
menggunakan jasa-jasa masyarakat sebagai karyawan dapat memudahkan
kegiatan suatu usahanya.Salah satu jasa yang banyak dibutuhkan adalah buruh
pemanen kelapa sawit.6
Kinerja karyawan banyak dibentuk dari faktor kejujuran, upah individu.
Apabila tingkat kejujuran dan akhlak atau kepatuhan terhadap regulasi yang
lemahdari karyawan, ditambah dengan kebutuhan hidup yang tinggiakan
mengakibatkan karyawan melakukan tindakan yang akan merugikan dirinya
maupun perusahaan. Tingginya tingkat persaingan antar perusahaan juga
menjadi faktor bagi karyawan untuk menghalalkan segalacara untuk
kepentingannya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak perusahaan membutuhkan
kemampuan karyawan dalam memberikan hasil kerja yang terbaik. Kualitas
kerja karyawan adalah hal penting yang mendukung pencapaian target
perusahaan dan tentunya didukung dengan program pengembangan karyawan
yang efektif dan sesuai dengan nilai-nilai Islam.Untuk itu memberikan suatu
____________
5 Hendi Suhendi, Fikih Muamalah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm 2
6Wawancara dengan Rahmansyah, Kepala Desa Lae Pemualan Kecamatan Rundeng
Kota Subulussalam Tgl 5 November 2020.
4
sistem kerja dan hasil kinerja yang baik akan memberikan pemasukan yang baik
juga bagi pemilik usaha dan pekerja.
Dari penjelasan diatas didapatkan bagaimana cara perusahaan menerapkan
aturan atau upaya dalam hal ini strategi manajemen dalam meningkatkan
produktivitas kerja sesuai dengan syariat-syariat Islam agar produktivitas kinerja
karyawan meningkat. Sebab pada dasarnya Islam datang kedunia ini merupakan
sebagai petunjuk dan pandangan hidup untuk manusia.
Setiap perusahaan pasti selalu menginginkan karyawannya untuk bekerja
secara maksimal agar produktifitas kerjanya meningkat.Akan tetapi menuntut
terus menerus pekerja tanpa melihat kondisi mereka bukanlah hal yang
bijaksana, malah dapat membuat karyawan patah semangat atau kondisi fisiknya
menurun. Oleh sebab itu penulis ingin meneliti lebih jauh mengenai Tinjauan
Hukum Islam Terhadap Strategi Manajemen Dalam Meningkatkan Produktivitas
Kerja Buruh Pemanen Di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota
Subulussalam.
5
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Strategi manajemen dalam meningkatkan produktivitas
kerja buruh pemanen di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group
Kota Subulussalam?
2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap strategi manajemen dalam
meningkatkan produktivitas kerja buruh pemanen di Perkebunan
Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Strategi manajemen dalam meningkatkan
produktivitas kerja buruh pemanen di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi
Mizwar Group Kota Subulussalam ?
2. Untuk mengetahui tinjauan atau penerapan hukum Islam terhadap
Strategi manajemen dalam meningkatkan produktivitas kerja pemanen
di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam?
D. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan serta sebagai syarat
untukmenyelesaikan studi di Program Studi Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Uin Ar-raniry.
2. Diharapkan penelitian ini menjadi masukan yang sangat berarti bagi
karawan panen dalam memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan
produktivitas kinerjanya.
3. Sebagai solusi bagi seluruh pelaku usaha terutama pihak pemilik
perkebunan kelapa sawit dalam menerapkan strategi meningkatkan
produktivitas kinerja karyawan.
4. Penelitian ini berguna untuk menjadi referensi serta menjadi suatu
pembanding untuk penelitian selanjutnya.
6
E. Penjelasan Istilah
1. Hukum adalah peraturan yang dibuat oleh suatu kekuasaan atau adat
yang dianggap berlaku oleh dan untuk orang banyak. 7Islam adalah
agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw, berpedoman pada
kitab suci Al-Qur‟an, yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah
Swt.8
Hukum Islam adalah seperangkat peraturan berdasarkan wahyu
Allah dan Sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia mukallaf yang
diakui dan diyakini mengikat untuk semua yang beragama Islam.9
2. Tinjauan Hukum Islam dimaksudkan tinjauan Hukum Islam adalah
ditinjau berdasarkan hukum yang berasal dari agama Islam dalam
pengertian dalil yang bersumber dari al-Qur‟an, Al Hadis dan
pandangan ulama madzhab yang digali dari dalil-dalil terperinci.10
3. Produktivitas kerja adalah hasil yang dapat dicapai seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum
dan sesuai dengan moral dan etika.11
Produktivitas kerja adalah
tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dapat dicapai dari
pekerjaan tersebut. Tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya. Produktivitas kerja merupakan hasil pekerjaan yang
____________
7Tri Kurnia Nurhayati, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: Eska Media,
2003), hlm. 279.
8Ibid, hlm. 318.
9Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014), hlm. 6.
10
Muhammad Iqbal,Fiqih Siyasah, Kontenstual Doktrin Politik Islam (Jakarta: Raja
Grafndo Persada, 2000), hlm 44.
11
Suyadi Prawirosentono, Kebijakan Kinerja Karyawan (Yogyakarta: BPFE, 2008),
hlm 8.
7
mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategi organisasi, kepuasan
konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.12
4. Karyawan atau pekera adalah sumber daya manusia atau penduduk
yang bekerja disuatu institusi baik pemerintah maupun swasta. Adapun
beberapa rumusan mengenai karyawan dan pentingnya dalam suatu
institusi yaitu dikemukakan oleh Hadari Nawawi, sumber daya manusia
adalah potensi yang menjadi motor penggerak organisasi/perusahaan.
Kemudian oleh Wirawan yang menjelaskan bahwa sumber daya
manusia merupakan sumber daya yang digunakan untuk menggerakkan
dan mensinergikan sumber daya manusia, sumber daya lainnya
menganggur dan kurang bermanfaat dalam mencapai tujuan
organisasi.13
Karyawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
buruh pemanen pada Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group
Kota Subulussalam.
F. Kajian Pustaka
Dalam kajian pustaka berikut penulis akan mendeskripsikan beberapa
penelitian yang ada relevansinya dengan judul skripsi penulis yaitu:
Annur Ramadani dalam skripsinya yang berjudul Tinjauan Hukum Islam
Terhadap Strategi Manajemen Dalam Mengingkatkan Kinerja Karyawan (Studi
Pt. Acc Parepare) yaitu bahwa Proses yang dilakukan oleh pimpinan untuk
memajukan karyawan baik dari pengetahuan, dan kemampuan karyawan
sehingga dapat mengubah kemampuan bekerja. Pada kinerja karyawan PT. ACC
bila disandingkan dengan kinerja dalam Islam hampir serupa.Di PT. ACC
____________
12 Wibowo, Manajemen Kinerja (Jakarta: Rajawali Press, 2013), hlm 2.
13
Ma‟ruf Abdullah, Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan (Yogyakarta: Aswaja
Pressindo, 2014), hlm 6.
8
kinerja yang dimiliki dan diterapkan oleh para karyawan hasilnya berdasarkan
usaha mereka sendiri.14
Skripsi Ahmad Sahli dengan judul: “Pengaruh Shalat DluhaTerhadap
Etos Kerja Pegawai Iain Walisongo Semarang (TinjauanBimbingan Dan
Konseling)”. Hasil penelitian ini bahwa Pelaksanaan sholat dluha pegawai IAIN
Walisongo, ada yang aktif dan ada yang tidak aktif melaksanakan sholat dluha.
Hal ini dapat dilihat dari hasil angket yang disebarkan oleh peneliti kepada
pegawai IAIN Walisongo (responden) 13 dengan hasil rata-rata aktif 50 %
sedangkan yang cukup aktif 10 % dan yang tidak aktif tentu adalah 40 %.
Berdasarkan hasil penelitian dari sejumlah informasi atau dari hasil angket yang
disebarkan kepada para pegawai IAIN Walisongo ternyata pelaksanaan sholat
dluha pegawai IAIN Walisongo baik.Kemudian, dari analisis data yang
dilaksanakan, ternyata pelaksanaan sholat dluha pegawai IAIN Walisongo
berpengaruh terhadap etos kerja pegawai IAINWalisongo.15
Dhita Juliena “Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur‟an (Studi Analisis )
Hasil penelitian menyatakan bahwasannya ayat-ayat etos kerja dalam al-Qur‟an
sangatlah banyak, diantaranya mengharuskan manusia untuk bekerja untuk
memakmurkan bumi dengan mengelolanya. Tauhid adalah modal utama dalam
bekerja, sehingga memiliki sikap etos kerja yang tinggi.Sedangka relevansi ayat
tentang etos kerja dalam meningkatkan produktivitas kerja orang Islam sangat
baik (relevan).16
____________
14 Annur Ramadani, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Strategi Manajemen Dalam
Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Pt. Acc Parepare)”, Skripsi (Parepare: STAIN Parepare
2018).
15
Ahmad Sahli, “Pengaruh Shalat Dluha Terhadap Etos Kerja Pegawai IAIN
Walisongo Semarang (Tinjauan Bimbingan dan Konseling Islam)”, Skripsi, (Semarang: IAIN
Walisongo, 2004)
16
Dhita Juliena “Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur‟an (Studi Analisis)”,Skripsi (Uin
Walisongo Semarang 2015)
9
Ekie Gilang Permata dan Ismu Kusumanto dalam jurnalnnya yang
berjudul “Menggali Nilai-nilai Agama Yang Mampu Mendorong Peningkatan
Etos Kerja Dan Produktivitas Dalam Rangka Menyukseskan Visi Riau
2020”Pengolahan data yang dilakukan menunjukkan bahwa 90 % responden
mengetahui dengan baik 25 ciri etos kerja muslim. Namun, pada dataran aplikasi
responden menyatakan 44 % ragu dan 19 % menyatakan tidak setuju serta 6 %
menyatakan sangat tidak setuju sehingga secara akumulatif terdapat 69 %
responden cenderung tidak setuju bila ciri etos muslim diamalkan. Hal ini
menjadi penjelasan mengapa kualitas dan prestasi kerja karyawan belum
optimal.Belum adanya kultur budaya yang secara kondusif membangun suasana
kerja positif dan pekerjaan lebih bersifat rutinitas menjadikan salah satu faktor
utama karyawan enggan mengaplikasikan 25 ciri etos kerja muslim. 88%
karyawan tidak memiliki visi misi pribadi menjadi enyebab motivasi kerja
karyawan lebih didominasi oleh berbagai kombinasi faktor eksternal, dimana
jika faktor eksternal tidak kondusif maka prestasi kerja karyawan pun akan
menurun dengan signifikan. Membangun karakter internal menjadi salah satu
faktor penting pembinaan karyawan agar bekerja lebih berorientasi prestasi
daripada faktor-faktor eksternal, seperti gaji, reward, insentif dan bonus.17
Buku yang berjudul kajian tematik al-Qur‟an tentang kemasyarakatan
dengan tema etos kerja dalam perspektif al-Qur‟an, oleh H. Abuddin
Nata.Didalamnya mengulas tentang pengertian etos kerja dalam al-Qur‟an, dan
bentuk-bentuk etos kerja dalam al-Qur‟an. Dijelaskan juga didalamnya bahwa
al-Qur‟an meminta kepada manusia agar mengerahkan segala dayanya secara
total dengan penuh semangat, pantang menyerah atau putus asa.18
____________
17Ekie Gilang Permata dan Ismu Kusumanto “Menggali Nilai-nilai Agama Yang
Mampu Mendorong Peningkatan Etos Kerja Dan Produktivitas Dalam Rangka Menyukseskan
Visi Riau 2020”Jurnal, (Uin Sultan syarif Kasim Riau).
18
Abuddin Nata, “Kajian Tematik Al-Qur‟ an tentang Kemasyarakatan”, (Bandung:
Angkasa, 2008), hlm 52.
10
Sudarto dalam buku yang berjudul Wacana IslamProgresif (IRCiSoD,
Jogjakarta 2014).Dalam buku ini menuliskan tentang bagaimana ajaran Islam
dalam menghadapi persoalan kemanusiaan, salah satunya yaitu persoalan
mengenai etika kerja atau etos kerja yang mendapat perhatian sangat besar dari
sistem nilai ajaran Islam.Untuk mengatasi persoalan tersebut, umat Islam
memiliki keyakinan yang kuat bahwa ajaran Islam merupakan alternatif terbaik
untuk menyembuhkan berbagai problem kehidupan manusia.19
Toto Tasmara dalam buku yang berjudul “Etos KerjaPribadi Muslim”.
Buku ini menuliskan tentang bagaimana etos kerja muslim yang bersumberkan
al Qur‟an dan hadits. Dalam buku ini dijelaskan secara lengkap mengenai
bagaimana seorang Muslim akan melaksanakan etos kerja muslimnya secara
komprehensif dan lebih baik dalam kehidupan sehari- harinya.20
G. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, yaitu suatu proses penelitian dan pemahaman yang
berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan
masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran
kompleks, meneliti pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi
yang alami.21
Bogdan dan Taylor mengemukakan bahwa metodologi kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.22
Menurut Maleong, alat yang digunakan dalam pengumpulan data untuk
penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri dan instrumen penelitian yaitu ____________
19 Sudarto, Wacana Islam Progresif, (Jogjakarta: IRCiSoD, 2014).
20
Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim, (Jakarta: Gema Insani press, 2015).
21
Creswell, J. W, Qualitatif Inquiry and Research Design, (California: Sage
Publications, 1998), hlm 82.
22
Lexy J. Maleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Remaja Rosda
Karya, 2004), hlm. 5.
11
pedoman wawancara dan dibantu dengan alat tulis, buku catatan dan alat-alat
yang dapat digunakan dalam mendokumentasikan penelitian seperti foto, dll,
serta mengacu pada pokok pertanyaan yang akan menjadi tujuan dalam
penelitian.23
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini
adalah deskriptif analisis yaitu yang bertujuan membuat gambaran yang
sistematis, factual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antara
fenomena yang ingin diketahui.24
2. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data adalah suatu prosedur yang sistematik
dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.Untuk
mempermudah dalam mengumpulkan data penulis menggunakan metode
penelitian lapangan (Field Research) dan (Library research).
a. Library research
Library research yaitu penelitian dengan menelaah dan
membaca kitab-kitab atau buku-buku yang berkaitan dengan topik
penelitian.Kemudian dikategorisasikan sesuai data yang terpakai
untuk menuntaskan karya ilmiah ini sehingga mendapatkan hasil
yang valid.
b. Field Research
Penelitian lapangan (Field Research) merupakan suatu
penyelidikan yang dilakukan dalam kehidupan atau obyek yang
sebenarnya bertujuan untuk mendukung peneliti agar dapat
memperoleh dan mengumpulkan data-data yang berhubungan
dengan mengunjung tempat penelitian.
____________
23Ibid, hlm. 10.
24
Muhammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998), hlm. 63.
12
Peneliti mencari data lapangan pada perkebunan kelapa sawit
Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam.
c. Sumber Data
Data primer dalam penelitian ini di peroleh melalui
wawancara dengan pihak perusahaan.Sedangkan data sekunder yaitu
data yang diperoleh dari buku-buku, buku bacaan, kitab, jurnal,
artikel dan website yang membahas tentang pendorong produktivitas
kerja.
3. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut
a. Observasi
Metode observasi langsung, yaitu cara pengambilan data
dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain
untuk keperluan tersebut.25
Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan
langsung terhadap objek yang akan diteliti dengan melihat langsung
strategi manajemen dalam meningkatkan produktivitas kerja yang di
gunakan oleh Perkebunan kelapa sawit Aldi Mizwar Group Kota
Subulussalam.
b. Interview/wawancara.
Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang
didapat dengan cara bertanya langsung kepada pihak pemberi
informasi yang berperan penting dalam bidang yang akan diteliti.26
Dalam penelitian ini, penulis mendapatkan data
menggunakan teknik wawancara yaitu, salah satu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara
____________
25Moh. Nasir, Metode Penelitian (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia: 2005),hlm 11.
26
Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2005), hlm. 136.
13
langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan kepada
pihak pemberi informasi yang berperan penting dalam bidang yang
diteliti.
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan
cara bertanya langsung kepada pihak yang terlibat langsung, baik itu
dari pihak Perkebunan Aldi Mizwar seperti Humas dan Mandornya
serta yang berprofesi sebagai buruh pemanen kelapa sawit yaitu
berjumlah 4(Empat) orang, maupun Kepala Desa sebagai perwakilan
dari masyarakat.
Wawancara yang dipakai adalah guidance interviewaitu
proses tanya jawab lisan yang diarahkan pada permasalahan yang
sudah terstruktur. Artinya peneliti sudah terlebih dahulu sudah
mempersiapkan pedoman tertulis tentang permasalahan yang akan
diajukan kepada pihak pemberi informasi.27
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan
cara mengumpulkan data-data dengan mengambil gambar tentang
objek penelitian, dokumen-dokumen visual guna menguatkan data
dalam penelitian karya ilmiah ini.
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa
dokumen-dokumen dari PT. Laut Bangko di Kecamatan Penanggalan
Kota Subulussalam.Yakni dokumen mengenai produktivitas kinerja
Buruh Pemanen Kelapa Sawit.
d. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan
teknik wawancara adalah kertas, pulpen, recorder (alat perekam)
untuk mencatat serta merekam keterangan-keterangan yang
____________
27 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana,
2013), hlm. 140.
14
disampaikan oleh narasumber.Sedangkan instrumen yang digunakan
dengan menggunakan metode dokumentasi yaitu kamera.
e. Langkah-Langkah Analisis Data
Setelah penulis mendapatkan data yang diperlukan, yaitu
semua data yang diperoleh dari lapangan baik hasil observasi,
wawancara dan dokumentasi maupun bentuk kajian kepustakaan
akan penulis klasifikasikan dengan mengelompokkan dan
memilahnya berdasarkan tujuan masing-masing pertanyaan agar
memberikan uraian terperinci yang akan memperlihatkan berbagai
hasil temuan.
Kemudian data yang diklasifikasikan tersebut dianalisis
dengan metode deskriptif, sehingga mudah dipahami serta
memperoleh validitas yang objektif dari hasil penelitian.Setelah
semua data dianalisis secara deskriptif, selanjutnya tahap akhir
pengolahan data adalah penarikan kesimpulan untuk menjawan
permasalahan yang ada.
Dalam penulisan proposal ini, penulis berpedoman pada buku
pedoman penulisan karya ilmiah mahasiswa yang diterbitkan oleh
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry Darussalam Banda
Aceh.
H. Sistematika Pembahasan
Dalam menyusun skripsi ini penulis menyusun pembahasannya secara
sistematika kedalam empat bab, yaitu sebagaimana disebut dibawah ini :
Bab satu merupakan pendahuluan yang memuat latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penjelasan istilah, kajian
pustaka, metodelogi penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab dua merupakan pembahasan teoritis tinjauan umum tentang konsep
manajemen dalam islamdalam meningkatkan produktivitas kerja buruh pemanen
15
kelapa sawit yaitu mencakup, defenisi manajemen, peranan syariah dalam fungsi
manajemen, prinsip manajemen dan produktivitas kerja.
Bab tiga merupakan pembahasan yang meliputi hasil penelitian yang
dilakukan oleh penulis yaitu mencakup gambaran umum lokasi penelitian,
strategi manajemen yang digunakan dalam meningkatkan produktivitas kerja
pemanen serta tinjauan hukum islam terhadap strategi manajemen yang
digunakan oleh Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota
Subulussalam.
Bab empat merupakan penutup dari keseluruhan penelitian berisi
kesimpulan dari pembahasan yang telah dipaparkan, serta saran-saran yang
berkenaan dengan penelitian ini dianggap perlu oleh penulis untuk
menyempurnakan penelitian ini.
16
BAB DUA
MANAJEMEN STRATEGI DALAM ISLAM
A. Defenisi Manajemen
1. Manajemen
Manajemen dalam bahasa Arab disebut dengan idarah.Idarah diambil dari
perkataan adartasy-syi‟a atau perkataan „adarta bihi juga dapat didasarkan pada
kata ad-dauran. Pengamat bahasa menilai pengambilan kata yang kedua yaitu:
adarta bihi itu lebih tepat. Oleh karena itu, dalam Elias Modern Dictionary
English Arabic kata manajemen, sepadan dengan kata tadbir, idarah, siyasah,
dan qiyadah dalam bahasa Arab.Dalam Al-Qur‟an dari kata-kata tersebut hanya
ditemui tadbir.Tadbir adalah bentuk masdar dari kata kerja dabbara, yudabbiru,
tadbiran.Tadbir berarti penerbitan, pengaturan, pengurusan, perencanaan dan
persiapan.28
Secara istilah, manajemen adalah suatu aktivitas khusus menyangkut
kepemimpinan, pengarahan, pengembangan personal, perencanaan dan
pengawasan terhadap pekerjaan-pekerjaan yang berkenaan dengan unsur- unsur
pokok dalam suatu proyek. Tujuan adalah agar hasil-hasil yang ditargetkan
dapat tercapai dalam cara efektif dan efesien.29
Manajemen syariah adalah suatu pengelolaan untuk memperoleh hasil
optimal yang bermuara pada pencarian keridhaan Allah. Oleh karena itu maka
segala sesuatu langkah yang diambil dalam menjalankan manajemen tersebut
harus berdasarkan aturan-aturan Allah. perilaku yang terkait dengan nilai-nilai
keimanan dan ketauhidan. Jika setiap perilaku orang yang terlibat dalam sebuah
kegiatan dilandasi dengan nilai tauhid, maka diharapkan perilakunya akan
terkendali dan tidak terjadi perilaku KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme)
____________
28Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan UPP
AMP YKPN, 2005), hlm. 177.
29
Ibit, hlm. 178
17
karena menyadari adanya pengawasan dari yang Maha tinggi, yaitu Allah swt.
Yang akan mencatat setiap amal perbuatan yang baik maupun yang buruk.30
Manajemen syariah dapat diartikan sebagai serangkaian sistem terkait seni
maupun proses yang tujuannya mempermudah dalam pencapaian tujuan dengan
prinsip efektif dan efesien dan juga harus sesuai dengan aturan-aturan syari‟at
islam, yakni Al-qur‟an, hadist, ijma, qiyas, dan sumber ajaran lainnya.
Manajemen syariah membahas soal sistem. Sistem ini disusun agar
perilaku pelaku di dalamnya berjalan dengan baik. Sistem pemerintahan Umar
bin Abdul Aziz misalnya adalah salah satu yang terbaik. Sistem ini berkaitan
dengan perencenaan, organisasi dan kontrol, islam pun telah mengajarkan jauh
sebelum adanya konsep itu lahir.Allah SWT berfirman dalam Al-Qur‟an sabagai
berikut:
ۦ صف ف عجي قزي حت ٱىز ٱىي إ ث ٤ شصص ب مأ
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh.(Qs. As-saff (61):4).31
Dalam ranah aktivitas, Islam memandang bahwa keberadaan manajemen
sebagai suatu kebutuhan yang tak terelakkan dalam memudahkan implementasi
Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat. Implementasi nilai-
nilai Islam berwujud pada difungsikannya Islam berwujud pada difungsikannya
islam sebagai kaidah berpikir dan kaida amal dalam kehidupan. Sebagai kaidah
berpikir, aqidah dan syariah difungsikan sebagai asas dan landasan pola pikir.
Sedangkan sebagai kaidah amal, syariah difungsikan sebagai tolok ukur
(standar) perbuatan.
Oleh Sebab itu aktivitas manajemen yang dilakukan haruslah selalu berada
dalam koridor syariah. Syariah harus menjadi tolok ukur aktivitas manajemen.
____________
30Didin Hafidhuddin & Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik (Cet. I;
Jakarta: Gema Insani Press, 2003), hlm.5.
31Qs. As-saff (61):4.
18
Senafas dengan kemusliman seseorang, maka syariahlah satu-satunya yang
menjadi kendali amal perbuatannya. Hal ini berlaku bagi setiap muslim, siapa
pun, kapan pun dan di mana pun. Inilah sebenarnya penjabaran dari kaidah
ushul yang menyatakan hukum asal suatu perbuatan adalah terikat pada hukum
syara yang yang lima, yakni wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram.
2. Atribut utama Manajemen Strategi
a. Manajemen strategi ditujukan untuk semua tujuan dan sasaran
organisasi, semua harus ditujukan pada apa yang terbaik bagi
keseluruhan organisasi, tidak hanya pada satu area fungsional saja.
b. Manajemen strategi melibatkan semua ketika membuat keputusan.
Stakeaholders adalah semua individu, kelompok, dan organisasi yang
mempunyai kepentingan (stake) pada kinerja organisasi, termasuk
pemilik (pemegang saham pada perusahaan publik), karyawan,
pemasok, masyarakat secara umum, dan lain-lain.
c. Manajemen strategi membutuhkan penggabungan antara perspektif
jangka pendek dan jangka panjang. Inilah yang disebut dengan
“creative tension”, yaitu bahwa seorang manajer harus bisa
mempertahankan visi untuk masa depan organisasi dan juga tetap fokus
pada kebutuhan operasionalnya saat ini.
d. Manajemen strategi meliputi juga kesadaran akantrande-off antara
efektivitas dan efesiensi. Beberapa ahli membedakan antara “
melakukan sesuatu yang benar” (efektivitas) dan “melakukan sesuatu
dengan benar” (efisiensi). Manajer harus mengalokasikan dan
menggunakan sumber daya perusahaan secara bijaksana dan pada saat
yang sama harus mengarahkan segala sumber daya untuk mencapai
sasaran organisasi secara menyeluruh.32
____________
32Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. (Jakarta:PT
Gelora Aksara Pratama, 2006), hlm. 8.
19
B. Peranan Syariah Dalam Fungsi Manajemen
Peran syariah Islam adalah pada cara pandang dalam implementasi
manajemen. Dimana standar yang diambil dalam setiap fungsi manajemen
terikat dengan huum-hukum syara‟ (syariat islam). Fungsi-fungsi manajemen
adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan
fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam
pelaksanaannya.Fungsi-fungsi manajemen lebih popular dikalangan mahasiswa
dan masyarakat serta sering diakronimkan dengan “POAC” yaitu Planning,
Organizing, Actuating, Controlling.33
1. Peranan Syariah dalam Tahap Perencanaan (Planning)
Jika dilihat dari kata syariah dalam fungsi manajemen memiliki dua
konsep yaitu syariah dan fungsi manajemen jadi kita jelaskan kedua konsep
tersebut yaitu:
Secara etimologi kata Syari‟ah berasal dari bahasa Arab, dari kata syara‟a
yang berarti jalan. Adapun secara terminologi syari‟ah adalah suatu sistem
norma Illahi yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan
manusia dengan seluruh ciptaan Tuhan di alam semesta.
Perencanaan (planning) pada dasarnya merupakan suatu proses untuk
memetapkan di awal berbagai hasil akhir yang ingin dicapai perusahaan di masa
mendatang. Antara kegiatan perencanaan dengan hasil akhir yang ingin dicapai
diasumsikan terdapat jeda waktu, di mana semakin panjang rencana yang dibuat
maka jeda waktu antara perencanaan dengan hasil akhir yang ingin dicapai
semakin besar dan derajat ketidakpastian pencapaian hasil tersebut juga semakin
meningkat. Sebaliknya, semakin pendek jeda waktu antara perencanaan yang
dibuat dengan target hasil yang ingin dicapai maka derajat ketidakpastian
____________
33
Arifuddi siraj, Cara Praktis Mempelajari Manajemen (Cet. 1; Makassar: Alauddin
University Press, 2012), hlm. 9
20
pencapaian hasil akan menurun.34
Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa syariah dan fungsi manajemen itu berkaitan erat karna segala sesuatu
yang kita rencanakan itu harus sesuai dengan syariah.
Berikut ini adalah implementasi syariah dalam fungsi perencanaan,
perencanaan Bidang SDM, Permasalahan utama bidang SDM adalah penetapan
standar perekrutan SDM.Implementasi syariah pada bidang ini dapat berupa
penetapan profesionalisme yang harus dimiliki oleh seluruh komponen SDM
perusahaan.Kriteria profesional menurut syariah adalah harus memenuhi 3
unsur, yaitu kafa‟ah (ahli di bidangnya), amanah (bersungguh-sungguh dan
bertanggung jawab), memiliki etos kerja yang tinggi (himmatul „amal).
Sebagaimana Nabi Saw telah bersabda:
Artinya: Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang jika melakukan
sesuatu pekerjaan, dilakukan secara itqan (tepat, terarah, jelas, dan tuntas). (HR.
Thabrani).35
Dalam Al-Qur‟an Allah berfirman:
٨إى سثل فٱسغت ٧فئرا فشغذ فٱصت
Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain (7). Dan hanya kepada Tuhanlah
hendaknya kamu berharap (8). (Q.s Al Insyirah: 7-8).36
Setiap apa yang diperbuat oleh manusia maka ia harus mempertanggung
jawabkannya. Agama mengajarkan umatnya untuk membuat perencanaan yang
matang dan itqan, karena setiap pekerjaan akan menimbulkan sebab akibat.
Adanya perencanaan yang baik akan menimbulkan hasil yang baik juga
sehingga akan disenangi oleh Allah. Tentunya penilaian yang paling utama
hanya penilaian yang datangnya dari Allah SWT.
____________
34Sondang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial (jakarta: PT Bumi Aksara, 2005),
hlm. 63.
35
HR.Thabrani 36
QS.Al-Insyirah (94) : 7-8.
21
2. Peranan Syariah Dalam Tahap Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang,
alat-alat, tugas-tugas, serta wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa
sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digunakan sebagai suatu kesatuan
yang utuh dan bulat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.37
Wujud dari pelaksanaan organisasi ini adalah tampaknya kesatuan yang
utuh, kekompakan, kesetiakawanan, dan terciptanya mekanisme yang sehat,
sehingga kegiatan lancar, stabil dan mudah mencapai tujuan yang ditetapkan.
Proses organisasi yang menekankan pentingnya pentingnya tercipta kesatuan
dalam segala tindakan. Dalam hal ini al-Qur‟an telah menyebutkan betapa
pentingnya tindakan kesatuan yang utuh, murni dan bulat dalam suatu
organisasi. Firman Allah didalam Al-qur‟an : Q.S al-Anfaal/8 : 46yaitu:
أطعا ع ٱىصجش ٱىي ا إ ٱصجش ت سحن رز ضعا فزفشيا ىب ر ۥ سعى ٤٤ٱىي
Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-
bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang
kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar(QS.Al-Anfal (8): 46).38
Berikut ini adalah beberapa Implementasi syariah dalam fungsi
Pengorganisasian:
a. Aspek Struktur
Pada aspek ini syariah di Implementasikan pada sumber daya
manusia yaitu hal-hal yang berkorelasi dengan faktor prefesionalisme
serta aqad pekerjaan.
b. Aspek Tugas dan Wewenang
____________
37Ibit, hlm. 60.
38
QS.Al-Anfal (8): 46.
22
Implementasi syriah dalam hal ini terutama di tekanan pada
kejelasan tugas dan wewenang masing-masing bidang yang diterimah
oleh para sumber daya manusia pelaksana.
c. AspekHubungan
Implementasi syariah pada aspek ini berupa penetapan budaya
organisasi bahwa setiap interaksi antar SDM adalah hubungan
muamalah yang selalu mengacu pada amar ma‟ruf dan nahi munkar.
3. Peranan Syariah dalam FungsiPelaksanaan (Actuating)
Pelaksanaan merupakan istilah yang sering dikenal sebagai penggerakan
atau pengawasan serta merupakan fungsi manajemen yang terpenting dan paling
dominan dalam proses manajemen. Pelaksanaan dapat ditetapkan setelah adanya
rencana, organisasi dan karyawan. Jika fungsi ini telah ditetapkan maka proses
manajemen dalam merealisasikan tujuan dimulai.
Pelaksanaan merupakan hubungan antara aspek-aspek individual yang
ditimbulkan oleh adanya pengaturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat
dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan lembaga yang
nyata.39
Pelaksanaan adalah suatu fungsi pembimbing dan pemberian pimpinan
serta penggerakan orang agar kelompok itu suka dan mau bekerja.Jadi yang
terpenting adalah adanya sebuah tindakan membimbing, mengarahkan,
menggerakkan para karyawan agar bekerja secara baik, tenang, dan tekun. Hal
ini diterangkan di dalam Al-Qur‟an sebagai berikut:
ا شذذ ا ثأط ىزس ا ق جشش ىذ ؤ ٱى ٱىز ي أجشا حغ ع ى ٢ ا ٱىصيحذ أ
Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang
sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada
orangorang yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka
akan mendapat pembalasan yang baik. (QS Al- Kahfi ayat (14): 2).40
____________
39Badrudin, Dasar-dasar Manajemen, Bandung : Alfabeta, 2013, hlm. 152.
40QS Al- Kahfi ayat (14): 2.
23
Proses pelaksanaan (actuating) adalah memberikan perintah, petunjuk,
pedoman dan nasehat serta keterampilan dalam berkomunikasi. Pelaksanaan
merupakan inti daripada management yaitu menggerakkan untuk mencapai
hasil, sedang inti dari actuating adalah leading, harus menentukan prinsip-
prinsip efisiensi, komunikasi yang baik dan prinsip menjawab pertanyaan : Who
(siapa), Why (mengapa), How (bagaimana), When (kapan), Where (dimana).
4. Peranan Syariah Dalam Fungsi Pengendalian (Controlling)
Diantara beberapa fungsi manajemen, perencanaan (planning) dan
pengendalian (controlling) memiliki peran yang sangat penting. Dalam fungsi
perencanaan, inti dasarnya adalah menetapkan mengenai apa yang harus dicapai
pada periode tertentu serta tahapan untuk mencapainya. Sedangkan dalam
pengendalian berusaha untuk mengevaluasi apakah tujuan dapat dicapai, apabila
tidak dapat dicapai maka dicari faktor penyebabnya.Dengan demikian, dapat
dilakukan tindakan perbaikan.
Pengendalian merupakan proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu
standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan
apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai
dengan rencana yaitu selaras dengan standar.41
Pengendalian dalam pandangan Islam dilakukan untuk meluruskan yang
tidak lurus, mengoreksi yang salah dan membenarkan yang hak.pengendalian
(controlling) dalam ajaran Islam terbagi menjadi dua hal. Pertama,
pengendalian yang bersumber dari diri sendiri yang bersumber dari tauhid dan
keimanan kepada Allah SWT.Kedua, sebuah pengendalian yang berasal dari
luar diri sendiri (sistem).Allah berfirman dalam Al-Qur‟an sebagai berikut:
ب ىب رفعي رقى ا ى ءا ب ٱىز ٢أ
____________
41Badrudin, Dasar-dasar Manajemen, Bandung : Alfabeta, 2013, hlm. 36.
24
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu
yang tidak kamu kerjakan.(Qs. Ash- Shaff ayat (61): 2).42
أين بس ا أفغن ا ق ءا ب ٱىز ب ا أ ب ٱىحجبسح ٱىبط قد ىب شذاد بظغي يئنخ عي
عص ب ٱىي ش أ فعي ب ش ٤ ؤ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. (Qs. At-Tahrim (66) :6).43
Menjaga keselamatan dan kesuksesan institusi merupakan tugas utama
manajer, baik organisasi keluarga maupun organisasi secara universal.
Bagaimana manajer bisa mengontrol orang lain sementara dirinya masih belum
terkontrol. Dengan demikian seorang manajer harus mengontrol seluruh
anggotanya dengan baik. Dalam ayat lain Allah menjelaskan bahwa kontrol
yang utama ialah dari Allah SWT. Dijelaskan dalam Al-Qur‟an Sebagai berikut:
ثيثخ إىب ج ب ن ب ف ٱىأسض د ب ف ٱىغ عي ٱىي ىب خغخ أى رش أ ساثع
ىب عبدع ٱىق إىب يا ب ع ث جئ ب مبا ث أ ع ىب أمثش إىب رىل أد ٱىي خ إ
٧ثنو شء عي
Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa
yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga
orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara)
lima orang, melainkan Dialah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan
antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia
berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan
memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka
kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.( Q.s Al-
Mujadilah (58) :7).44
____________ 42
QS. Ash-Shaff ayat (61): 2.
43QS. At-Tahrim (66): 6
44QS. Al-Mujadilah (58) :7
25
Dalam konteks ayat ini sebenarnya sangat cukup sebagai konsep kontrol
yang sangat efektif untuk diaplikasikan. Memahami dan membumikan konteks
ayat ini menjadi hal yang sangat urgen. Para pelaksana institusi akan
melaksanakan tugasnya dengan konsisten sesuai dengan sesuatu yang
diembannya, bahkan lebih-lebih meningkatkan semangat lagi karena mereka
menganggap bahwa setiap tugas pertanggung jawaban yang paling utama adalah
kepada Sang Khalik yang mengetahui segala yang diperbuat oleh makhluk-Nya.
C. Prinsip Manajemen Syariah
Perbuatan manusia menurut pendekatan syariah dapat berbentuk perbuatan
ibadah dan dapat berbentuk perbuatan mu‟amalah, suatu perbuatan ibadah pada
dasarnya tidak boleh dilakukan kecuali ada dalil atau ketentuan yang terdapat
dalam Al-Qur‟an atau Al-Hadits, yang menyatakan bahwa perbuatan itu harus
atau boleh dilakukan.sedangkan dalam mu‟amalah pada dasarnya semua
perbuatan boleh dilakukan kecuali ada ketentuan dalam Al- Qur‟an atau Al-
Hadits yang melarangnya.45
Manajemen yang baik harus memenuhi syarat-syarat yang tidak boleh
ditinggalkan (condition sine qua non) demi mencapai hasil yang baik.Oleh
karena itu, para penguasa dan pengusaha wajib mempelajari ilmu manajemen
yang sesuai syari‟at Islam. Terdapat beberapa prinsip manajemen syariah,
yaitu:46
1. Keadilan
Meski benar keadilan dan ketidak adilan telah terlihat jelas semenjak
manusis eksis dimuka bumi, manusia masih kabur dalam menggambarkan tapal
batasnya. Arti keadilan tidak pernah dipahami secara lengkap. Keadilan
merupakan satu prinsip fundamental dalam ideologi Islam. Pengelolaan keadilan
seharusnya tidak sepotong-potong, tanpa mengacu kepada status sosial. Aset
____________
45Muhammad, Manajemen Bank Syariah, hlm.188.
46
Ibit.hlm.183.
26
finansial, kelas dan keyakinan religius seseorang. Al-Qur‟an telah
memerintahkan penganutnya untuk mengambil keputusan dengan berpegang
pada kesamaan derajat, keutuhan dan keterbukaan.
Kata kunci yang digunakan Al-Qur‟an dalam menjelaskan konsep
keadilan adalah „adl dan qist. „adl mengandung pengertian sawiyyah, dan juga
mengandung makna pemerataan dan kesamaan. Qist mengandung makna
distribusi, asuransi, jarak yang merata. Sehingga kedua kata dalam Al-Qur‟an
yang digunakan untuk menyatakan keadilan yakni „adl dan qist mengandung
makna distribusi yang merata. Termasuk distribusi materi.
2. Amanah danPertanggungjawaban
Dalam hal amanah dan pertanggungjawaban, Islam menggariskan dalam
firman Allah dalam Al-Qur‟an sebagai berikut: .S.An-Nahl/16:93.
خ ىجعين أ ذ شبء ضو ىن حذح ى شبء ٱىي ىزظ شبء ي ب مز رع ع ٩٩ى
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat
(saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan
memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan
sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.
(Qs.An-Nahl (16) : 93). 47
Al-Maraghi mengklarifikasikan amanat terdiri dari tanggungjawab
manusia kepada sesamanya, tanggungjawab manusia kepada Tuhan dan
tanggungjawab manusia kepada dirinya sendiri. Prinsip tersebut bermakna
bahwa setiap pribadi yang mempunyai kedudukan fungsional dan interaksi antar
manusia dituntut agar melaksanakan kewajibannya dengan sebaik- baiknya.
Apabila ada kelainan terhadap kewajiban tersebut akan mengakibatkan kerugian
baginya sendiri.
____________
47. QS.An-Nahl (16) : 93.
27
3. Komunikatif
Sesungguhnya dalam setiap gerak manusia tidak dapat menghidari untuk
berkomunikasi, dalam manajemen komunikasi menjadi faktor yang penting
dalam melakukan transformasi kebijakan atau keputusan dalam rangka
pelaksanaan manajerial itu sendiri menuju tercapainya tujuan yang
diharapkan.Begitu pentingnya komunikasi dalam manajeman, sehingga
menuntut komunikasi tersebut disampaikan dengan tepat.
Ketetapan penyampaian komunikasi ini, selanjutnya disebut sebagai
komunikatif. Diantara ayat-ayat Al-Qur‟an yang menjelaskan komunikasi yang
komunikatif sebagai berikut: Q.S. Thaaha/20 :44.
ۥ قه ۥ ا ى ا فقىب ى ٤٤أ خش ززمش ىعي
Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah
lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut". (Q.s Ta ha (20) : 44).48
Menurut Al-Maraghi ayat tersebut terkait pembicaraan dengan Fir‟aun
yakni pembicaraan yang lemah lembut agar lebih dapat menyentuh hati dan
lebih dapat menariknya untuk dapat menerima dakwah. Sebab dengan perkataan
yang lemah lembut hati orang-orang yang durhaka akan menjadi halus dan
kekuatan orang-orang yang sombong akan hancur.
D. Produktivitas Kerja
1. Indikator Produktivitas Kerja
Bagi karyawan di sebuah perusahaan produktivitas adalah hal penting.
Dimana produktivitas diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sehingga diharapkan semua pekerjaan akan dapat dilaksakan secara efektif
____________
48Q.s Ta ha (20) : 44
28
maupun efisien.49
Banyaknya unsur yang dapat mempengaruhi produktivitas,
sehingga perlu adanya indikator untuk mengukurnya.
Ditinjau berdasarkan tingkatannya, produktivitas memiliki tolak ukur
masing-masing.Sehingga perlu adanya penjelasan mengenai unsur, indikator
maupun kriteria tentang produktivitas kerja pegawai. Indikator produktivitas
kerja terdapat enam indikator dalam buku Edy Sutrisno, sebagai berikut:50
a. Kemampuan, dengan memiliki kemampuan yang pegawai akan
mempermudah dalam melaksanakan tugas. Kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki oleh setiap pegawai sangatlah berpengaruh
terhadap profesionalisme dalam bekerja.
b. Meningkatkan hasil yang dicapai, sebagai usaha dalam meningkatkan
hasil yang diperoleh atau dicapai. Setiap pegawai akan mendapatkan
hasil yang memuaskan apabila berusaha untuk mengerjakan maupun
melaksanakan pekerjaan dengan baik.
c. Semangat kerja, merupakan usaha untuk meningkatkan mutu individu
agar lebih baik dari hari kemarin. Indikator ini akan nampak dari sikap
kerja dan hasil yang dicapai dalam sutu hari kemudian dibandingkan
dengan hari sebelumnya.
d. Pengembangan diri, diperlukan dalam rangka meningkatkan
kemampuan kerja. Seberat apapun tantangan dan harapan yang
dihadapi untuk mengembangkan diri pegawai. sebab apabila semakin
kuat tantangan yang dihadapi maka mutlak terdapat pengembangan diri
yang dilakukan. Sehingga harapan dapat tercapai dan berdampak
peningkatan kemampuan karyawan atau pegawai.
e. Mutu, selalu berpandangan untuk semakin lebih baik atau menjadi yang
terbaik dari yang lalu. Kualitas kerja menunjukkan mutu yang dimiliki
____________
49Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Surabaya: Kencana Prenada
Media Group, 2011), hlm. 104.
50
Ibit, hlm. 105.
29
oleh pegawai tersebut. jadi, peningkatan mutu perlu dilakukan untuk
memberikan hasil yang terbaik bagi dirinya sendiri atau instansi.
f. Efisiensi, merupakan perbandingan dari hasil yang telah dicapai oleh
instansi dengan sumber daya yang digunakan.
Jadi, Indikator dan kriteria dari produktivitas diatas akan lebih tampak
pada pegawai apabila menerima beban kerja. Selain itu menurut Sedarmayanti
dalam bukunya Tata Kerja dan Produktivitas Kerja perlu juga adanya standar
operasional prosedur dalam upaya mencapai produktivitas kerja yang
meningkat, antara lain:51
a. Standarisasi cara/prosedur kerja.
b. Standarisasi peralatan kerja.
c. Standarisasi lingkungan kerja.
d. Standarisasi tenaga kerja.
e. Standarisasi pemakaian material.
f. Standarisasi kinerja (performance).
2. Unsur Yang Meningkatkan Produktivitas Kerja
a. Keterampilan dan Kemampuan
Kompetensi dapat mencakup luas termasuk keterampilan dan
kemampuan yang dimiliki oleh pegawai.Sedangkan faktor pembentuk
dari kemampuan yaitu pengetahuan dan keterampilan.Apabila
seseorang memiliki pengetahuan dan keterampilan tinggi maka
kemampuan yang dimiliki pun juga tinggi sehingga dapat
meningkatkan produktivitas kerja pegawai.52
Ghate Prachi dan Mistry menyatakan bahwa keterampilan dan
kemampuan pekerja adalah unsur utama yang mendorong
____________
51Sedarmayanti, Tata Kerja dan Produktivitas Kerja, (Bandung: Mandar Maju, 2017),
hlm.143.
52
Burhanuddin Yusuf, Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan
Syari‟ah, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2015), hlm. 283.
30
produktivitas. Mereka melakukan penelitian dimana pekerjaan yang
sama diberikan kepada pekerja terampil dan tidak terampil dan
perbandingan biaya, hasilnya pekerja yang memiliki keterampilan
dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dan mengurangi biaya tenaga
kerja.53
Dengan memiliki keterampilan dan kemampuan yang tinggi
diharapkan pegawai dapat meningkatkan produktivitas kerja.
b. Situasi dan keadaan lingkungan
Faktor ini biasanya berkaitan dengan fasilitas yang diterima oleh
pegawai atau karyawan agar dapat bekerja dengan baik dan
tenang.Banyak penelitian yang didasarkan pada lingkungan fisik dan
dampaknya pada sumber daya manusia perusahaan yang berkaitan
dengan hal seperti pencahayaan, estetika ruang interior dan tingkat
kebisingan.
Penelitian dari Fassoulis dan Alexopoulus menyatakan bahwa
lingkungan kerja yang buruk terbukti mengurangi kepuasan kerja dan
produktivitas.Gangguan di lingkungan kerja memberikan peran besar
dalam menentukan produktivitas kerja pegawai. Sebuah studi menarik
dilakukan untuk melangkah lebih jauh dan menentukan apakah
dekorasi ruang kantor terpengaruh produktivitas atau tidak. Studi ini
mengungkapkan beberapa hasil yang menarik, ketika ruang kantor
dihiasi dengan cara yang diinginkan karyawan, mereka dapat lebih
produktif.54
c. Motivasi
Motivasi sendiri dalam buku Burhanuddin Yusuf yang berjudul
Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan Syari‟ah
____________
53Shinde VJ dan Hedaoo MN, A Review On Productivity Improvement In Construction
Industry, (India: International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET)
Volume 4 November 2017), hlm. 213.
54
Kyle Shobe, Productivity Driven by Job Satisfaction, Physical Work Environment,
Management Support and Job Autonomy, (USA: Bussines and Economic Journal Volume 9
tahun 2018), hlm, 4.
31
berasal dari kata latin ”Movere” yang berarti dorongan atau daya
penggerak. Maksudnya motivasi dapat menjadi perangsang atau daya
penggerak pegawai untuk melakukan sesuatu, karena setiap tujuan
tertentu yang ingin dicapai memiliki motif yang berbeda.55
Untuk menunjang produktivitas kerja perlu adanya motivasi,
karena apabila seseorang memiliki motivasi rendah maka hasil yang
dicapai pun juga minim.Sehingga konsep motivasi atau semangat kerja
ini sangat penting untuk kinerja individual.56
Selain itu motivasi seorang pekerja juga dapat dipengaruhi oleh
faktor individu maupun organisasi.Faktor individu dapat terkait tentang
sikap, kemampuan, tujuan dalam bekerja, maupun kebutuhan
hidup.Sedangkan faktor organisasi dapat meliputi jaminan pekerjaan,
gaji, pengawasan, pujian, dan kesulitan dari pekerjaan itu sendiri.57
d. Upah
Menurut Sharma, hasil produktivitas yang lebih tinggi dalam
pertumbuhan ekonomi, profibilitas yang lebih tinggi dan kemajuan
sosial. Hal ini hanya dengan meningkatkan produktivitas, karyawan
dapat memperoleh upah/gaji, kondisi kerja yang lebih baik dan
kesempatan kerja yang lebih besar.58
Jadi, upah yang minim juga dapat
menyebabkan penurunan produktivitas pegawai.
e. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan dari sumber daya manusia pun juga perlu
diperhatikan.Pengembangan diri dapat dilakukan baik dari pendidikan
formal maupun informal.Tingkat pendidikan seseorang menurut Jati
____________
55Burhanuddin Yusuf, Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan
Syari‟ah, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2015), hlm, 263.
56
Ibit, hlm. 2.
57
Ibit, hlm. 263.
58
Jalal Hanasya, Improving employee productivity through work engagement: Evidence
from higher education sector, (Malaysia: International Journal of Industrial Engineering
Computations, Januari 2016), hlm, 63.
32
Setiati dalam jurnal Analisis Faktor-faktor Produktivitas Kerja pada
Pegawai Perpustakaan ITS mengungkapkan adanya dinamika yang
terjadi dalam lingkungan organisasi.59
Apabila bekal dari tingkat
pendidikan seperti prestasi akamedik yang telah dicapai dapat menjadi
salah satu pertimbangan dan diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas.60
f. Penerapan teknologi
Untuk mempertahankan produktivitas kerja dapat dilakukan
dengan upaya mengikuti kemajuan teknologi.Karena dengan kemajuan
teknologi dapat mempermudah pegawai untuk menyelesaikan tugas dan
kewajibannya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Sedarmayanti bahwa dengan menggunakan penerapan teknologi akan
mempermudah pekerjaan dengan tepat waktu.61
Oleh karena itu dapat disimpulkan untuk mendorong peningkatan
produktivitas kerja pegawai terdapat banyak unsur.Baik dari individu maupun
kelompok.Unsur internal maupun eksternal dari organisasi.Produktivitas kerja
sangat erat kaitannya dan tidak dapat dipisahkan dengan unsur-unsur yang
mempengaruhinya.
____________
59Jati Setiati, Analisis Faktor-faktor Produktivitas Kerja Pada Pegawai Perpustakaan
ITS, (Surabaya: Jurnal Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Airlangga), hlm. 5.
60
Budi Rismayadi, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan (Studi
Kasus Pada Cv Mitra Bersama Lestari Tahun 2014), (Jakarta: Jurnal Manajemen & Bisnis
Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 1 No 1 tahun 2015), hlm. 6.
61
Jati Setiati, Analisis Faktor-faktor Produktivitas Kerja Pada Pegawai Perpustakaan
ITS, (Surabaya: Jurnal Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Airlangga) hlm, 5.
33
BAB TIGA
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP STRATEGI MANAJEMEN
DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar
Group Desa Lae Pemualan Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam Provinsi
Aceh. Kegiatan perusahaan pada saat ini adalah mengembangkan perkebunan
kelapa sawit, Luas area Perkebunan adalah (165 hektar). Dan dari jumlah
tersebut keseluruhan merupakan Tanaman Menghasilkan, hanya beberapa hektar
saja yang belum mengahasilkan. Usaha perkebunan kelapa sawir Aldi Mizwar
Group berdiri sejak 1980 dan banyak memperkerjakan masyarakat setempat
sebagai karyawan tetap.
1. Struktur Usaha
Struktur usaha perkebunan kelapa sawit Aldi Mizwar Group adalah suatu
kerangka hubungan kerja antara individu yang bekerja secara sadar untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Sebagai badan usaha yang bertujuan
mendapatkan laba, dalam menjalankan kegiatanya maka diperlukan suatu
organisasi secara nyata dan jelas. Agar tujuan yang telah ditetapkan dapat
tercapai maka orang yang bekerja dalam suatu organisasi dapat diatur dan
bertanggung jawab atas tugas-tugasnya.
Dari sturtur organisasi ini dapat dilihat adanya garis-garis kekuasaan dan
tanggung jawab yang telah dibagi bagi kedalam beberapa tingkatan, mulai dari
yang tertinggi sampai yang terendah atau dapat dilihat garis-garis wewenang
yang diatur secara vertikal.
34
Pemilik Perkebunan
Aldi Mizwar
Struktur Organisasi
Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Gruop
Adapun tugas-tugas dan wewenang serta tanggung jawab masing-masing
anggota organisasi pada Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group adalah
sebagai berikut :
a. Pemilik Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group. Tugas dan
tanggungjawab Direktur Utama adalah sebagai berikut:
1) Menyusun perencanaan,mengarahkan, mengevaluasi,
mengkoodinasi, serta mengendalikan jalanya usaha agar tetap sesuai
dengan kebijaksanaan dan anggaran dasar perusahaan.
2) Mewakili perusahaan baik secara intern maupun extern.
3) Menerima tanggung jawab untuk pekerjaan yang dilakukan
bawahan.
4) Mengangkat dan memberhentikan karyawan.
Humas
Tamrin
Hubunagan dengan
Eksternal usaha
perkebunan kelapa
sawit
Mandor
Imran
Karyawan Pemanen
Kelapa Sawit
35
5) Mempertanggung jawabkan hasil usaha dan kegiatan perusahaan
pada
6) Berperan dalam menandatangani cek dan transaksi penting lainnya.
7) Membuat atau menyetujui peraturan-peraturan yang berlaku
dilingkungan usaha perkebunan.
b. Humas tugasnya yaitu menjadi penghubung antara usaha perkebuanan
kelapa sawit dengan pihak-pihak luar seperti pemerintah, perusahaan
mitra usaha, masyarakat sekitar lokasi perkebunan dan menjadi
penghubung dalam menyelesaikan pertikaian antara perusahaan dengan
karyawan.
c. Mandor tugasnya yaitu waktunya dimafaatkan untuk mengontrol
tanggung jawabnya, setiap hari membuat inspeksi atas setiap
dilapangan untuk memastikan mutu kerja dan prestasi kerja sesuai
standar. Mengawasi kualitas penen dalam blok, diantaranya
memastikan semua bahan matang dipanen oleh pemanen dan tidak
memanen buah mentah.
2. Aktivitas Usaha
Aktivitas Usaha Perkebunan adalah usaha yang aktivitas atau kegiatan
utamanya bergerak dalam bidang perkebunan yaitu menjalankan usaha dibidang
perkebunan kelapa sawit. Dalam usaha tersebut terdapat adanya divisi yaitu
divisi kebun. Divisi kebun bertanggung jawab mengelola kebun perusahaan
mulai dari melakukan pembibitan sawit, penanaman, perawatan dan pemanenan
sawit. Hasil panen sawit yang berupa Tandan Buah Segar (TBS) kemudian
diangkut ke pabrik untuk diolah menjadi minyak sawit.
36
B. Strategi Manajemen Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja
Pemanen Di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota
Subulussalam
Karyawan disetiap usaha merupakan aset yang sangat penting dan dalam
dunia public relations dikenal dengan hubungan masyarakat internal yaitu
publik yang terdiri dari para pekerja (karyawan) menjadi bagian utama dari unit
usaha perusahaan itu sendiri.
Sehingga adanya kegiatan peningkatan produktivitas disetiap usaha
sangatlah penting untuk dilakukan. Adapun strategi yang digunakan Perkebunan
Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group dalam peningkatan produktivitas kerja
karyawan yaitu yang pertama menerapkan regulasi seperti standar operasional
pekerja, kedua penerapan monitoring (pengawasan), ketiga balas jasa
berdasarkan kinerja seperti bonus dan pelatihan.62
1. Penerapan regulasi
Penerapan regulasi terhdap karyawan dapat meningkatkan produktivitas
melalui standar operasional pekerja. Dengan memberikan standart operasional
pekerja tersebut maka karyawan akan lebih besar kesediaannya dalam mencapai
tujuan perusahaan. Adapun beberapa standart operasional pekerja yaitu:
1. Pemanen mampu menjaga kualitas buah artinya tidak memanen buah
mentah. Adapun buah yang mentah ditandai dengan belum adanya
berondolan sama sekali, sedangkan buah masak yaitu pada lingkaran
buah sudah berondol yaitu adanya biji buah sawit yang sudah terlepas
dari buahnya. Hal ini di jaga dengan tidak memanen buah mentah pada
saaat panen agar produksi kelapa sawit akan seabil. Akan tetapi jika
pemanen mengambil buah mentah terus menurus justru akan Nampak
lebih buruk pada tanaman sawit itu sendiri, diantaranya tanaman sawit
____________
62Wawancara dengan pak Imran, Mandor Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar
Group Kota Subulussalam. Tgl 30 oktober 2020
37
akan megalami trek atau memungkinkan jumlah hasil panen
berikutnya akan turun.
2. Pemanen mampu menjaga pelepah yang biasa nya disebut songgo atau
penyangga buah hal ini di lakukan dengan tepat yaitu rata rata dua
penyangga atau lebih lebih jelasnya dua pelepah dibawah tandan. Hal
ini berguna agar tidak turunnya berat rata rata buah dan buah akan
besar. Jika songgo tidak di jaga, tanaman sawit akan rentan
mengeluarkan bunga jantan banyak dan tidak hanya itu buah akan
mengecil yang nantinya akan berpengaruh pada berat rata rata buah
hasil panen. Oleh sebab itu jika hal ini tidak dijaga kemungkinan hasil
panen buah kelapa sawit dimasa berikutnya terus menurun.
3. Pemanen mampu menjaga dan memastikan buah yang masak sudah
terpanen semua, jika buah masak tertinggal di pokok buah akan
berakibat busuk dan akan mempengaruhi buah diatas nya, sehingga
berdampak pada panen berikutnya yaitu buah tidak bisa dipanen karena
pembusukan.63
Dengan adanya regulasi berupa standar operasional pekerja tersebut.
Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam berharap agar
karyawan menjalankan aktivitas memanen buah sawit dapat lebih bisa menilai
bagaimana seharusnya mengambil sikap yang benar guna tercapainya visi dan
misi serta tujuanperusahaan. Sehingga dapat diketahui apa yang menjadi
kekurangan dan yang harus diperbaiki pada saat panen selanjutnya, agar
tercapainya produktivitas kerja yang baik sehingga sesuatu yang dihasilkan juga
ikut membaik.
Pengukuran produktivitas yang baik merupakan suatu alat manajemen
yang penting di semua tingkatan ekonomi karena mempunyai sifat evaluatif dan
pengembangan. Indikator produktivitas kerja menjadi sangat penting, karena
____________
63Wawancara dengan pak Imran, Mandor Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar
Group Kota Subulussalam. Tgl 30 oktober 2020
38
sebagai pengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam meningkatkan
produktivitas kerja yang dihasilkan oleh karyawan.
Jadi, Indikator dan kriteria dari produktivitas diatas akan lebih tampak
pada pegawai apabila menerima beban kerja. Selain itu menurut Sedarmayanti
dalam bukunya Tata Kerja dan Produktivitas Kerja perlu juga adanya standar
operasional prosedur dalam upaya mencapai produktivitas kerja yang
meningkat, antara lain:64
a. Standarisasi cara/prosedur kerja.
b. Standarisasi peralatan kerja.
c. Standarisasi lingkungan kerja.
d. Standarisasi tenaga kerja.
e. Standarisasi pemakaian material.
f. Standarisasi kinerja (performance).
Menurut Robi selaku karyawan panen Perkebunan Kelapa Sawit Aldi
Mizwar Group ketika ditanyakan mengenai strategi peningkatan produktivitas
kerja karyawan dan bagaimana tanggapan anda tentang strategi yang digunakan
oleh perusahaan tersebut, saudara Robi mengatakan bahwa :
“Strategi produktivitas bisa dilihat dari sesuatu yang dihasilkan meningkat
atau tidak antara pemasukan dan pengeluarannya. Seperti halnya diperkebunan
kelapa sawit Aldi Mizwar Group yang bergerak dibidang produksi buah segar
kelapa sawit, Biasanya Mandor melihat suatu peningkatan produktivitas dengan
melihat dari hasil yang dihasilkan oleh karyawan panen yaitu buah yang sesuai
dengan SOP. Dan untuk bisa menghasilkan produk buah segar, dibutuhkan
disiplin dan kemampuan serta kemauan karyawan terhadap pekerjaan yang
dikerjakan. dan dengan Standar Operasional Pekerja, perusahaan biasa
____________
64Sedarmayanti, Tata Kerja dan Produktivitas Kerja, hlm.143.
39
mengetahui meningkat tidaknya suatu perusahaan biasa dilihat dengan adanya
buah sawit yang tidak sesuai sop yang diterapkan oleh perusahaan.”65
Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa peningkatan produktivitas kerja
karyawan panen dengan adanya strategi, hal ini tentu tidak terlepas dari adanya
strategi manajemen yang diberikan kepada karyawan sehingga karyawan dapat
menyelesaikan setiap tugas dan pekerjaan mereka dengan optimal.
Dengan demikian, penulis mengambil kesimpulan bahwa strategi
peningkatan produktivitas dengan adanya penerapan regulasi seperti standar
operasional pekerja kepada karyawan panen sangat penting dalam strategi
peningkatkan produktivitas kerja karyawan Perkebunan Kelapa Sawi Aldi
Mizwar Group Kota Subulussalam.
2. Menerapkan Pengawasan (Monitoring)
Pengawasan dalam sebuah perusahaan juga dilakukan agar tercapainya
tujuan perusahaan.Adapun tujuan untuk dilakukannya pengawasan ini yaitu
memantau karyawan setiap kali dalam memanen.Sehingga apabila terjadinya
kesalahan pada karyawan lebih cepat terselesaikan, oleh karenanya diadakan
pengawasan oleh pihak perusahaan yaitu mandor.
“Sebuah perusahaan tentu punya target, target perusahaan itu harus kita
kejar dan kita raih dan untuk mendapatkan target itu pastinya dilakukan
pengawasan yaitu buah seperti apa saja yang sudah dipanen sehingga dari situ
kita bisa melihat naik atau turun di masing-masing karyawan”.66
Jika ditinjau berdasarkan tingkatannya, produktivitas memiliki tolak ukur
masing-masing. Indikator produktivitas kerja terdapat enam indikator dalam
buku Edy Sutrisno,diantaranya sebagai berikut:67
____________
65Wawancara dengan Robi, Pemanen Di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group
Kota Subulussalam. Tgl 31 oktober 2020 66
Wawancara dengan pak Imran, Mandor Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar
Group Kota Subulussalam. Tgl 30 oktober 2020
67Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Surabaya: Kencana Prenada
Media Group, 2011),hlm. 105.
40
a. Pengembangan diri, diperlukan dalam rangka meningkatkan
kemampuan kerja. Seberat apapun tantangan dan harapan yang
dihadapi untuk mengembangkan diri pegawai. sebab apabila semakin
kuat tantangan yang dihadapi maka mutlak terdapat pengembangan diri
yang dilakukan. Sehingga harapan dapat tercapai dan berdampak
peningkatan kemampuan karyawan atau pegawai.
b. Efisiensi, merupakan perbandingan dari hasil yang telah dicapai oleh
instansi dengan sumber daya yang digunakan.
Berdasarkan indikator produktivitas kerja yang dilakukan pemanen di
Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwa Group, pengawasan yang dilakukan
mandor yaitu mengadakan pemantaun di akhir setiap kali panen, biasanya di
adakan rapat dengan para karyawan panen, bila perlu untuk membahas masalah
yang terkait dengan kinerja karyawannya untuk mengevaluasi mereka dan
memberikan arahan jika terjadi penurunan pada kinerjanya.68
Jadi peneliti menyimpulkan adanya strategi peningkatan produktivitas
kerja karyawan Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota
Subulussalam hal ini tentu tidak lepas dari adanya merekrusisasi pekerjaan yang
diterapkan kepada karyawannya seperti pengawasan (monitoring).Hal ini
dibuktikan dengan adanya strategi seperti pengawasan yang diberikan kepada
karyawan.Dengan pengawasan disini pemimpim berperang penting terhadap
kineja karyawan seperti pengembangan diri dan efaluasi karena memberikan
arahan dan solusi kepada karyawannya melalui pengawasan ini.
3. Balas Jasa Berdasarkan Kinerja
Perusahaan yang menggunakan pendekatan balas jasa karyawan
berdasarkan pada kualitas dan kuantitas pekerjaan mereka.Bagi bawahan,
produktivitas yang lebih tinggi berarti semakin besar ganjaran.Para manajer
____________
68Wawancara dengan Robi, Pemanen Di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group
Kota Subulussalam. Tgl 31 oktober 2020
41
yang menggunakan pendekatan ini menyadari bahwa senioritas dan pendidikan
didalam dirinya bukanlah ukuran-ukuran yang tepat sebagai dasar pemberian
ganjaran.
Ditinjau berdasarkan tingkatannya, produktivitas memiliki tolak ukur
masing-masing. Indikator produktivitas kerja terdapat enam indikator dalam
buku Edy Sutrisno, diantaranya sebagai berikut:69
Meningkatkan hasil yang
dicapai, sebagai usaha dalam meningkatkan hasil yang diperoleh atau dicapai.
Setiap pegawai akan mendapatkan hasil yang memuaskan apabila berusaha
untuk mengerjakan maupun melaksanakan pekerjaan dengan baik. Berikut
program manejemen balas jasa berdasarkan kinerja yang dilakukan oleh
Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam:
a. Bonus
Bonus kerja jika mampu melampaui batas target yaitu para pemanen
diberikanpremi atau bonus yang merupakan sebuah tambahan pendapatan yang
diproleh selain gaji yang diterima pemanen. Karena pemanen ini selain
mendapatkan gaji tetap dari pemilik perkebunan juga mendapatkan bonus atau
premi pada saatadanya premi lebih borong yang merupakan akibat dari
pemanen tersebut kelebihan basisnya (kerja berdasarkan ditargetkan).”70
Disini dapat terlihat bahwa cara yang dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan produktivitas kerjasalah satunya yaitu memberikan partisipasi
kepada karyawan seperti: memberikan bonus sebagai motivasi.
Pengakuan dari karyawan panen bahwa menyadari betapa pentingnya
motivasi itu untuk semangat dalam bekerja salah satunya bobus seseorang dalam
pekerjaannya, dan untuk mencapai tujuan Organisasi.71
____________
69Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Surabaya: Kencana Prenada
Media Group, 2011),hlm. 105.
70
Wawancara dengan pak Imran, Mandor Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar
Group Kota Subulussalam. Tgl 30 oktober 2020
71
Wawancara dengan Pak Anhar, Pemanen Di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar
Group Kota Subulussalam. Tgl 31 oktober 2020
42
Berdasarkan unsur yang meningkatkan produktivitas kerja karayawan,
Motivasi sendiri dalam buku Burhanuddin Yusuf yang berjudul Manajemen
Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan Syari‟ah berasal dari kata latin
”Movere” yang berarti dorongan atau daya penggerak. Maksudnya motivasi
dapat menjadi perangsang atau daya penggerak pegawai untuk melakukan
sesuatu, karena setiap tujuan tertentu yang ingin dicapai memiliki motif yang
berbeda.72
Untuk menunjang produktivitas kerja perlu adanya motivasi, karena
apabila seseorang memiliki motivasi rendah maka hasil yang dicapai pun juga
minim. Sehingga konsep motivasi atau semangat kerja ini sangat penting untuk
kinerja individual.73
Selain itu motivasi seorang pekerja juga dapat dipengaruhi
oleh faktor individu maupun organisasi. Faktor individu dapat terkait tentang
sikap, kemampuan, tujuan dalam bekerja, maupun kebutuhan hidup. Sedangkan
faktor organisasi dapat meliputi jaminan pekerjaan, gaji, pengawasan, pujian,
dan kesulitan dari pekerjaan itu sendiri.74
Jadi peneliti menyimpulkan adanya strategi peningkatan produktivitas
kerja karyawan Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota
Subulussalam hal ini tentu tidak lepas dari adanya balas jasa berdasarkan kinerja
seperti pemberian bonus kepada karyawan.Sehingga menjadikan solusi bagi
karyawan untuk tetap memberikan hasil yang terbaik.
b. Program Pelatihan
Guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya, para karyawan
Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam diberikan
pelatihan tambahan. Seperti yang dikatakan oleh Pak Imran Mandoryaitu:
Memberikan pelatihan tambahan kepada karyawan guna meningkatkan
produktivitas kerjanya, disini bermaksut yaitu jika karyawan terlalu sering
____________
72Burhanuddin Yusuf, Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan
Syari‟ah, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2015), hlm, 263.
73
Ibit, hlm. 2.
74
Ibit, hlm. 263.
43
melakukan kesalahan dan telah diefaluasi tetap juga terjadi kesalahan maka
karyawan tersebut diberikan pelatihan ketempat panen yang produksi buahnya
tidak terlalu strategis sehingga tidak selalu merugikan perusahaan.75
Ditinjau berdasarkan tingkatannya, produktivitas memiliki tolak ukur
masing-masing. Indikator produktivitas kerja terdapat enam indikator dalam
buku Edy Sutrisno, diantaranya kemampuan, dengan memiliki kemampuan yang
pegawai akan mempermudah dalam melaksanakan tugas. Kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki oleh setiap pegawai sangatlah berpengaruh terhadap
profesionalisme dalam bekerja.76
Berdasarkan unsur peningkatan produktivitas kerja kompetensi dapat
mencakup luas termasuk keterampilan dan kemampuan yang dimiliki oleh
pegawai.Sedangkan faktor pembentuk dari kemampuan yaitu pengetahuan dan
keterampilan.Apabila seseorang memiliki pengetahuan dan keterampilan tinggi
maka kemampuan yang dimiliki pun juga tinggi sehingga dapat meningkatkan
produktivitas kerja pegawai.77
Ghate Prachi dan Mistry menyatakan bahwa keterampilan dan
kemampuan pekerja adalah unsur utama yang mendorong produktivitas. Mereka
melakukan penelitian dimana pekerjaan yang sama diberikan kepada pekerja
terampil dan tidak terampil dan perbandingan biaya, hasilnya pekerja yang
memiliki keterampilan dapat mengerjakan pekerjaan lebih cepat dan
mengurangi biaya tenaga kerja.78
Dengan memiliki keterampilan dan
kemampuan yang tinggi diharapkan pegawai dapat meningkatkan produktivitas
kerja.
____________
75Wawancara dengan pak Imran, Mandor Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar
Group Kota Subulussalam. Tgl 30 oktober 2020
76
Ibit, hlm. 105.
77
Burhanuddin Yusuf, Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan
Syari‟ah, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2015), hlm. 283.
78
Shinde VJ dan Hedaoo MN, A Review On Productivity Improvement In Construction
Industry, (India: International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET)
Volume 4 November 2017), hlm. 213.
44
Jadi peneliti menyimpulkan adanya strategi peningkatan produktivitas
kerja karyawan Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota
Subulussalam hal ini tentu tidak lepas dari adanya balas jasa berdasarkan kinerja
seperti pemberian pelatihan kepada karyawan.Sehingga menjadikan solusi bagi
karyawan untuk tetap dapat bekerja sehingga mengurangi terjadinya pemecatan
terhadap karyawan.
C. Tinjaun Hukum Islam Terhadap Strategi Manajemen Dalam
Meningkatkan Produktivitas Kerja Pemanen buah Di Perkebunan
Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam.
Manajemen syariah adalah suatu pengelolaan untuk memperoleh hasil
optimal yang bermuara pada pencarian keridhaan Allah. Oleh karena itu maka
segala sesuatu langkah yang diambil dalam menjalankan manajemen tersebut
harus berdasarkan aturan-aturan Allah. perilaku yang terkait dengan nilai-nilai
keimanan dan ketauhidan. Jika setiap perilaku orang yang terlibat dalam sebuah
kegiatan dilandasi dengan nilai tauhid, maka diharapkan perilakunya akan
terkendali dan tidak terjadi perilaku KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme)
karena menyadari adanya pengawasan dari yang Maha tinggi, yaitu Allah swt.
Yang akan mencatat setiap amal perbuatan yang baik maupun yang buruk.79
Manajemen syariah membahas soal sistem. Sistem ini disusun agar
perilaku pelaku di dalamnya berjalan dengan baik. Sistem pemerintahan Umar
bin Abdul Aziz misalnya adalah salah satu yang terbaik. Sistem ini berkaitan
dengan perencenaan, organisasi dan kontrol, islam pun telah mengajarkan jauh
sebelum adanya konsep itu lahir.Allah SWT berfirman dalam Al-Qur‟an sabagai
berikut:
____________
79Didin Hafidhuddin & Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik (Cet. I;
Jakarta: Gema Insani Press, 2003), hlm.5.
45
ۦ صف ف عجي قزي حت ٱىز ٱىي ا إ مأ ٤ شصص ث
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh.(Qs. As-saff (61):4).80
Dalam ranah aktivitas, Islam memandang bahwa keberadaan manajemen
sebagai suatu kebutuhan yang tak terelakkan dalam memudahkan implementasi
Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat. Implementasi nilai-
nilai Islam berwujud pada difungsikannya Islam berwujud pada difungsikannya
islam sebagai kaidah berpikir dan kaida amal dalam kehidupan. Sebagai kaidah
berpikir, aqidah dan syariah difungsikan sebagai asas dan landasan pola pikir.
Sedangkan sebagai kaidah amal, syariah difungsikan sebagai tolok ukur
(standar) perbuatan.
Oleh Sebab itu aktivitas manajemen yang dilakukan haruslah selalu berada
dalam koridor syariah. Syariah harus menjadi tolok ukur aktivitas manajemen.
Senafas dengan kemusliman seseorang, maka syariahlah satu-satunya yang
menjadi kendali amal perbuatannya. Hal ini berlaku bagi setiap muslim, siapa
pun, kapan pun dan di mana pun. Inilah sebenarnya penjabaran dari kaidah
ushul yang menyatakan hukum asal suatu perbuatan adalah terikat pada hukum
syara yang yang lima, yakni wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram.
Berdasarkan peranan syariah dalam fungsi manejemen yaitu sebagaimana
ada beberapa fungsi manajemen yang digunakan ada empat yaitu: “POAC”.
Perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating)
pengontrolan (controlling).81
1. Penerapan Regulasi Pada Tahap Manajemen Syariah
Analisis berdasarkan tinjauan hukum Islam mengenai peningkatan
produktivitas ini dengan diberikan standar operasional pekerja kepada karyawan
____________ 80
Qs. As-saff (61):4.
81Arifuddi siraj, Cara Praktis Mempelajari Manajemen (Cet. 1; Makassar: Alauddin
University Press, 2012), hlm. 9
46
panen sudah sesuai berdasarkan manajemen syariahnya sebagaimana yang
diterapkan di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam.
Sebagaimana ada beberapa fungsi manajemen syariah yang digunakan
ada empat yaitu: “POAC”. Perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (actuating) pengontrolan (controlling).82
Dari
peningkatan produktivitas kerja karyawan dengan diberikannya regulasi seperti
standart operasional pekerja kepada karyawan di sini masuk dalam fungsi
manajemen yaitu pengorganisaisan (organizing).
Dalam pengorganisasian di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group
terdapat regulasi yang terstruktur organisasi yang yang tergambar ketika dalam
bekerja seperti cara kerja, jenis kerja yang harus dilakukan.Hal ini menunjukkan
bahwa Di Perkebunan Tersebut telah menentukan standar pekerjaan yang harus
dilakukan oleh karyawan.
Dalam hal ini al-Qur‟an telah menyebutkan betapa pentingnya tindakan
kesatuan yang utuh, murni dan bulat dalam suatu organisasi.Firman Allah
didalam Al-qur‟an : Q.S al-Anfaal/8 : 46yaitu:
ع ٱى ٱىي ا إ ٱصجش ت سحن رز ضعا فزفشيا ىب ر ۥ سعى أطعا ٱىي ٤٤صجش
Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-
bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang
kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar (QS.Al-Anfal (8): 46).83
Dalam pandangan Islam organisasi bukan semata-mata wadah, melainkan
lebih menekankan pada bagaimana sebuah pekerjaan dilakukan secara rapi.
Dalam menjalankan masing-masing bidangnya mereka akan saling membantu
jika ada kesulitan. Karena hakikatnya manusia ditugasi atau diamanahi oleh
Allah sebagai kholifah di muka bumi. Dalam menjalankan fungsi
____________
82 Arifuddi siraj, Cara Praktis Mempelajari Manajemen (Cet. 1; Makassar: Alauddin
University Press, 2012), hlm. 9
83
QS.Al-Anfal (8): 46.
47
kekhalifahannya diharapkan mereka dapat menciptakan kemakmuran,
sedangkan kemakmuran tersebut akan terwujud apabila di antara manusia itu
saling tolong-menolong serta tidak terpecah belah.
Selain itu, ajaran Islam juga menekankan bahwa dalam melaksanakan
sesuatu kegiatan harus dijalankan sesuai dengan keahliannya, agar segala
sesuatu tersebut dapat berjalan lancar.Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar
Group memiliki prosedur tetap yang tercantum dalam SOP
(StandardOperational Procedure). SOP dibuat dengan tujuan untuk dijadikan
standar atau pedoman karyawan dalam menjalankan tugasnya serta untuk
memudahkan karyawan dalam bekerja.84
2. Penerapan Monitoring (pengawasan) Pada Tahap Manajemen
Syariah
Analisis manajemen syariah mengenai peningkatan produktivitas melalui
dengan merekturisasi pekerjaan seperti monitoring (pengawasan) sudah sesuai
dengan manajemen syariahnya sebagaimana yang diterapkan di Perkebunan
Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam. Berdasarkan fungsi
manajemen syariah yang digunakan ada empat yaitu: Perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) pengontrolan
(controlling).
Dari peningkatan produktivitas kerja karyawan dengan diberikannya
pengawasan serta diakhiri melalui evaluasi kinerja kepada karyawan di sini
masuk dalam fungsi manajemen yaitu pengontrolan (controlling). Dalam
pengontrolan di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group terdapat
pengawasan yang tergambar ketika dalam mengawasi karyawan sedang
melakukan pekerjaan dan diakhiri dengan adanya evaluasi kinerja.
Pengomtrolan dalam pandangan Islam dilakukan untuk meluruskan yang
tidak lurus, mengoreksi yang salah dan membenarkan yang
____________
84Wawancara dengan pak Imran, Mandor Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar
Group Kota Subulussalam. Tgl 30 oktober 2020
48
hak.pengontrolan(controlling) dalam ajaran Islam terbagi menjadi dua hal.
Pertama, pengontrolan yang bersumber dari diri sendiri yang bersumber dari
tauhid dan keimanan kepada Allah SWT.Kedua, sebuah pengontrolan yang
berasal dari luar diri sendiri (sistem).
Allah berfirman dalam Al-Qur‟an sebagai berikut:
ب ىب رفعي رقى ا ى ءا ب ٱىز ٢أ
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu
yang tidak kamu kerjakan. (Qs. Ash- Shaff ayat (61): 2).85
أ ا أفغن ا ق ءا ب ٱىز ب ا ين بسأ ب ٱىحجبسح ٱىبط قد ىب شذاد غيبظ يئنخ عي
عص ب ٱىي ش أ فعي ب ش ٤ ؤ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. (Qs. At-Tahrim (66) :6).86
Menjaga keselamatan dan kesuksesan institusi merupakan tugas utama
manajer, baik organisasi keluarga maupun organisasi secara universal.
Bagaimana manajer bisa mengontrol orang lain sementara dirinya masih belum
terkontrol. Dengan demikian seorang manajer harus mengontrol seluruh
anggotanya dengan baik. Dalam ayat lain Allah menjelaskan bahwa kontrol
yang utama ialah dari Allah SWT. Dijelaskan dalam Al-Qur‟an Sebagai berikut:
ث ج ب ن ب ف ٱىأسض د ب ف ٱىغ عي ٱىي ىب خغخ أى رش أ ساثع يثخ إىب
جئ ب مبا ث أ ع ىب أمثش إىب رىل ىب أد عبدع إىب ٱىي خ إ ٱىق يا ب ع ث
٧ثنو شء عي
Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa
yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga
____________
85QS. Ash-Shaff ayat (61): 2.
86QS. At-Tahrim (66): 6
49
orang, melainkan Dialah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara)
lima orang, melainkan Dialah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan
antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia
berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan
memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka
kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.( Q.s Al-
Mujadilah (58) :7).87
Dalam konteks ayat ini sebenarnya sangat cukup sebagai konsep kontrol
yang sangat efektif untuk diaplikasikan. Memahami dan membumikan konteks
ayat ini menjadi hal yang sangat urgen. Para pelaksana institusi akan
melaksanakan tugasnya dengan konsisten sesuai dengan sesuatu yang
diembannya, bahkan lebih-lebih meningkatkan semangat lagi karena mereka
menganggap bahwa setiap tugas pertanggung jawaban yang paling utama adalah
kepada Sang Khalik yang mengetahui segala yang diperbuat oleh makhluk-Nya.
Fungsi kepempimpinan selain sebagai pengembala (pembimbing,
pengarah, pemberi solusi dan fasilitator), maka Implementasi syariah dalam
fungsi pengarahan dapat dilaksanakan pada dua fungsi utama dari
kepemimpinan itu sendiri, yakni fungsi pemecahan masalah (pemberi solusi)
dan fungsi sosial(fasilitator).
Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam dalam
fungsi pengontrolan ini sudah sesuai dengan manajemen syariah karena dengan
adanya fungsi pengontrolan ini pemimpin bisa memberikan bimbingan,
pengarahan dan solusi kepada karyawan yang kurang motivasi dalam bekerja.
3. Penerapan balas jasa berdasarkan kinerja seperti bonus dan
pelatihan pada tahap manajemen syariah
Analisis manajemen syariah mengenai peningkatan produktivitas ini
dengan balas jasa berdasarkan kinerja seperti bonus dan pelatihan sudah sesuai
dengan manajemen syariahnya sebagaimana yang diterapkan di Perkebunan
____________ 87
QS. Al-Mujadilah (58) :7
50
Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam. Berdasarkan fungsi
manajemen syariah yang digunakan ada empat yaitu: Perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) pengontrolan
(controlling).
Dari peningkatan produktivitas kerja karyawan dengan diberikannya
bonus dan pelatihan kepada karyawan di sini masuk dalam fungsi manajemen
syariah yaitu perancanaan (planning).Dalam menyusun perencanaan program
manajer lebih mengutamakan pada kemampuan SDM yang dimiliki agar hasil
panen lebih baik lagi.
Implementasi syariah pada bidang ini dapat berupa penetapan
profesionalisme yang harus dimiliki oleh seluruh komponen SDM
perusahaan.Kriteria profesional menurut syariah adalah harus memenuhi 3
unsur, yaitu kafa‟ah (ahli di bidangnya), amanah (bersungguh-sungguh dan
bertanggung jawab), memiliki etos kerja yang tinggi (himmatul „amal).
Sebagaimana Nabi Saw telah bersabda:
Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang jika melakukan sesuatu
pekerjaan, dilakukan secara itqan (tepat, terarah, jelas, dan tuntas). (HR.
Thabrani).88
Dalam Al-Qur‟an Allah berfirman:
٨إى سثل فٱسغت ٧فئرا فشغذ فٱصت
Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain (7). Dan hanya kepada Tuhanlah
hendaknya kamu berharap (8). (Q.s Al Insyirah: 7-8).89
Setiap apa yang diperbuat oleh manusia maka ia harus mempertanggung
jawabkannya. Agama mengajarkan umatnya untuk membuat perencanaan yang
matang dan itqan, karena setiap pekerjaan akan menimbulkan sebab akibat.
Adanya perencanaan yang baik akan menimbulkan hasil yang baik juga
____________
88HR.Thabrani
89QS.Al-Insyirah (94) : 7-8.
51
sehingga akan disenangi oleh Allah. Tentunya penilaian yang paling utama
hanya penilaian yang datangnya dari Allah SWT.
Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam dalam
fungsi penrancanaan ini sudah sesuai dengan manajemen syariah karena dengan
adanya fungsi perancanaan ini pemimpin bisa memberikan program berupa
bonus dan pelatihan sehingga meningkatkan SDM dalam hal ini karyawan.
52
BAB EMPAT
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Strategi manajemen dalam meningkatkan produktivitas kerja
pemanen Di perkebunan kelapa sawit Aldi Mizwar Group Kota
Subulussalam.
Berdasarkan data penelitian yang telah diperoleh maka dapat
disimpulkan bahwa manjemen strategi peningkatan produktivitas kerja
karyawan panen di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota
Subulussalam dapat di dilihat dengan tiga cara yaitu:
a. Penerapan regulasi seperti standar operasional pekerja dengan
demikian, strategi peningkatan produktivitas dengan adanya penerapan
regulasi seperti standar operasional pekerja kepada karyawan panen
sangat penting dalam strategi peningkatkan produktivitas kerja
karyawan Perkebunan Kelapa Sawi Aldi Mizwar Group Kota
Subulussalam.
b. Penerapan Pengawasan terhadap karyawan panen, dengan adanya
strategi peningkatan produktivitas kerja karyawan Perkebunan Kelapa
Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam hal ini tentu tidak lepas
dari adanya merekrusisasi pekerjaan yang diterapkan kepada
karyawannya seperti pengawasan (monitoring). Hal ini dibuktikan
dengan adanya strategi seperti pengawasan yang diberikan kepada
karyawan. Dengan pengawasan disini pemimpim berperang penting
terhadap kineja karyawan seperti pengembangan diri dan efaluasi
karena memberikan arahan dan solusi kepada karyawannya melalui
pengawasan ini.
53
c. Balas jasa berdasarkan kinerja seperti bonus dan pelatihan. Dengan
adanya strategi peningkatan produktivitas kerja karyawan Perkebunan
Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam Sehingga
menjadikan solusi bagi karyawan untuk tetap memberikan hasil yang
maksimal. Dan pemberian pelatihan kepada karyawan juga menjadikan
solusi bagi karyawan untuk tetap dapat bekerja sehingga mengurangi
terjadinya pemecatan terhadap karyawan.
2. Tinjaun Hukum Islam Terhadap Strategi Manajemen Dalam
Meningkatkan Produktivitas Kerja Pemanen buah Di Perkebunan
Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam.
Sistem manajemen syariah telah diterapkan di Perkebunan Kelapa Sawit
Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam dengan baik dan sesuai prinsip Islam.
Hal ini terlihat dari hasil penelitian dan pembahasan tentang sistem manajemen
syariah yang meliputi Planning, Organizing,Actuating dan Controlling
sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, sehingga dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Pada tahap perencanaan kegiatan di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi
Mizwar Group Kota Subulussalam disusun meliputi perencanaan
mengenai program pemberian bonus dan pelatihan kerja bagi
karyawan.
b. Pada tahap pengorganisasian yang ada di Perkebunan Kelapa Sawit
Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam telah dibentuk struktur
organisasi yang terkait dengan aturanbekerja sehingga karyawan bisa
melakukan tugas sesuai dengan ketentuan yang menggunakan Standard
Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
c. Proses pelaksanaan di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group
Kota Subulussalam didasari atas dua hal yakni pengawasan dan
54
motivasi dalam hal ini bonus dan pelatihan, dimana pelaksanaan
tersebut dilakukan oleh mandor selaku perwakilan perusahaan dengan
menggunakan instruksi-instruksi yang menunjang pengetahuan
mengenai kegiatan tersebut sehingga terbentuk komunikasi yang baik
di perusahaan tersebut.
d. Pengontrolan di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota
Subulussalam dilakukan dengan adanya pengawasan, hal ini dilakuakn
agar mandor bisa memberikan bimbingan, pengarahan dan solusi
kepada karyawan yang kurang motivasi dalam bekerja.
Maka dari itu, sistem manajemen syariah yang meliputi planning,
organizing, actuating dan controlling dapat diaplikasikan secara nyata dalam
pengelolaan di Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota
Subulussalam.Dimana semua aspek manajemen yang terkait disesuaikan dengan
perintah dan larangan Allah SWT.
A. SARAN
Sehubungan dengan pokok permasalahan, penulis ingin menyampaikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Penulis berharap kepada para pemilik perkebunan baik yang sudah
berbadan hukum maupun tidak yang dimana didalamnya banyak
memperkerjakan sumber daya manusia sebagai karyawan, agar
menerapkan strategi manajemen sesuai dengan nilai Islam dalam
meningkatkan produktivitas kerja.
2. Penulis berharap kepada para karyawan panen di perkebunan Aldi
Mizwar Group agar dapat memberikan kinerja terbaik dan bersaing
secara sehat.
3. Penulis berharap kepada rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi lainnya
yang membaca skripsi ini untuk dapat melakukan penelitian lebih lanjut
55
mengenai model produktivitas kerja yang baik untuk kehidupan
berbisnis dalam hal apapun yang bersifat umum.
56
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata, “Kajian Tematik Al-Qur‟an tentang Kemasyarakatan”. Bandung: Angkasa, 2008.
Ahmad Sahli, “Pengaruh Shalat Dluha Terhadap Etos Kerja Pegawai IAIN
Walisongo Semarang (Tinjauan Bimbingan dan Konseling Islam)”,
Skripsi, Semarang: IAIN Walisongo, 2004.
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2014.
Annur Ramadani, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Strategi Manajemen
Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Pt. Acc Parepare)”,
Skripsi. Parepare: STAIN Parepare 2018.
Arifuddi siraj, Cara Praktis Mempelajari Manajemen. Cet. 1; Makassar:
Alauddin University Press, 2012.
Badrudin, Dasar-dasar Manajemen, Bandung : Alfabeta.
Budi Rismayadi, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Karyawan
(Studi Kasus Pada Cv Mitra Bersama Lestari Tahun 2014). Jakarta:
Jurnal Manajemen & Bisnis Universitas Buana Perjuangan Karawang
Vol 1 No 1 tahun 2015.
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, Jakarta: Kencana,
2013.
Burhanuddin Yusuf, Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan
Syari‟ah, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2015.
Creswell, J. W, Qualitatif Inquiry and Research Design,.California: Sage
Publications, 1998.
DepartemenAgama RI Al-Hikmah, Al-Qur‟an danTerjemahnya. Bandung:
Diponegoro.
Dhita Juliena “Etos Kerja dalam Perspektif Al-Qur‟an (Studi Analisis)”,Skripsi. Uin Walisongo Semarang 2015.
Didin Hafidhuddin & Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik .Cet.
I; Jakarta: Gema Insani Press, 2003.
57
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Surabaya: Kencana Prenada
Media Group, 2011.
Ekie Gilang Permata dan Ismu Kusumanto “Menggali Nilai-nilai Agama Yang
Mampu Mendorong Peningkatan Etos Kerja Dan Produktivitas Dalam
Rangka Menyukseskan Visi Riau 2020”Jurnal, Uin Sultan syarif Kasim
Riau.
Hendi Suhendi, Fikih Muamalah, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.
Jalal Hanasya, Improving employee productivity through work engagement:
Evidence from higher education sector, Malaysia: International Journal
of Industrial Engineering Computations, Januari 2016.
Jati Setiati, Analisis Faktor-faktor Produktivitas Kerja Pada Pegawai
Perpustakaan ITS, Surabaya: Jurnal Jurusan Ilmu Informasi dan
Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga.
Kyle Shobe, Productivity Driven by Job Satisfaction, Physical Work
Environment, Management Support and Job Autonomy, USA: Bussines
and Economic Journal Volume 9 tahun 2018.
Lexy J. Maleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Remaja Rosda
Karya, 2004), hlm. 5.
Ma‟ruf Abdullah, Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan.Yogyakarta:
Aswaja Pressindo, 2014.
Moh. Nasir, Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia: 2005.
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif.
Jakarta:PT Gelora Aksara Pratama, 2006.
Muhammad Iqbal,Fiqih Siyasah, Kontenstual Doktrin Politik Islam. Jakarta:
Raja Grafndo Persada, 2000.
Muhammad Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998.
Muhammad Teguh, Metodologi Penelitian Ekonomi, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2005.
Muhammad, Manajemen Bank Syariah.Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan UPP AMP YKPN, 2005.
58
Mulyadi, Acep. Islam dan Etos Kerja : Relasi Antara Kualitas Keagamaan
dengan Etos Produktivitas Kerja di Daerah Kawasan Industri
Kabupaten Bekasi. Turats.Vol. 4, No. 1, Juni 2008.
Rachmat Syafi‟i, Fikih Muamalah, Bandung: Pustaka Ceria, 2004.
Sedarmayanti, Tata Kerja dan Produktivitas Kerja,Bandung: Mandar Maju,
2017.
Shinde VJ dan Hedaoo MN, A Review On Productivity Improvement In
Construction Industry,India: International Research Journal of
Engineering and Technology (IRJET) Volume 4 November 2017.
Sondang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial. jakarta: PT Bumi Aksara, 2005.
Sudarto, Wacana Islam Progresif, Jogjakarta: IRCiSoD, 2014.
Suwarsono Muhammad, Manajemen Strategi Konsep dan Kasus. Yogyakarta:
UPP AMP YKPN,2000.
Suyadi Prawirosentono, Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE,
2008.
Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim, Jakarta: Gema Insani press, 2015.
Tri Kurnia Nurhayati, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta: Eska Media,
2003.
Wibowo, Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Press, 2013.
60
LAMPIRAN
62
Foto Wawancara Dengan Kepala desa Lae Pemualan Kecamatan Rundeng Kota
Subulussalam
Foto Wawancara Dengan Humas Perkebunan Kelala Sawit Aldi Mizwar Group
Kota Subulussalam
63
Foto Wawancara Dengan Mandor Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group
Kota Subulussalam
64
DAFTAR PEDOMAN WAWANCARA
A. Wawancara Informan Mandor Perkebunan Kelapa Sawit Aldi
Mizwar Group Kota Subulussalam
Pertanyaannya:
1. Menurut Bapak/Ibu Strategi seperti apa saja yang dilakukan dalam
meningktakan produktivitas kerja buruh pemanen di Perkebunan
Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam?
2. Bagaimana menurut Bapak/Ibu mengenai dengan Strategi
Manajemen dalam meningktakan produktivitas kerja buruh pemanen
Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalam?
3. Bagaimana Perkembanan karyawan panen setelah adanya strategi
yang diterapkan oleh Perkebunan Kelapa sawit dalam meningkatan
produktivitas kerja bagi karyawan?
B. Wawancara Informan Pemanen Perkebunan Kelapa Sawit Aldi
Mizwar Group Kota Subulussalam
Pertanyaanya:
1. Bagaimana Menurut Bapak/Ibu mengenai dengan strategi yang
digunakan oleh Perkebunan Kelapa Sawit untuk menigkatkan
produktivitas kerja karyawan panen?
2. Bagaimana dengan pemberian regulasi seperti standar operasional
kerja yang diterapkan Perkebunan Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group
Kota Subulussalm?
Apakah dapat mempengaruhi kinerja anda?
3. Bagaimana dengan penerapan pengawas yang diterapkan Perkebunan
Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalm?
Apakah dapat mempengaruhi kinerja anda?
65
4. Bagaimana dengan bonus dan pelatihan diterapkan Perkebunan
Kelapa Sawit Aldi Mizwar Group Kota Subulussalm?
Apakah dapat mempengaruhi kinerja anda?