tinjauan ekonomi & keuangan daerah provinsi lampung
DESCRIPTION
Tinjauan Ekonomi & Keuangan Daerah Provinsi LampungTRANSCRIPT
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
Tinjauan Ekonomi &
Keuangan Daerah
Provinsi Lampung
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG2
Peta Lampung
Daftar is i 3
Daftar Isi
Peta Lampung ............................................................................ 2
Daftar isi ..................................................................................... 3
Kata Pengantar ........................................................................... 4
selayang Pandang ..................................................................... 5
Geografis dan Demografis ......................................................... 6
Kondisi Pelayanan Publik ........................................................... 8
Kondisi Perekonomian .............................................................. 17
Kesejahteraan Masyarakat ....................................................... 23
Gambaran Umum Keuangan Daerah ...................................... 28
Kondisi Keuangan Daerah ........................................................ 41
Ucapan Terima Kasih ................................................................ 47
sumber Data ............................................................................ 48
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG4
Kondisi geografis, budaya, tipologi ekonomi yang sangat bervariasi antar-daerah menuntut adanya strategi kebijakan yang berbeda-beda pula agar mampu mendorong akselerasi pembangunan daerah. selaras dengan hal tersebut, otonomi daerah dan desentralisasi fiskal telah pula membuka kesempatan bagi daerah untuk mengarahkan kebijakan publiknya menyesuaikan dengan kebutuhan dan potensi unggulan daerah yang dimilikinya. inovasi, kreatifitas, sensitifitas dan kejelian pemerintah daerah dalam meramu kebijakan akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah.
setelah lebih dari satu dasawarsa pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal, sudah banyak kemajuan dan peningkatan yang terjadi, baik dari sisi pelayanan publik, kondisi keuangan, maupun imbasnya pada perekonomian daerah. Untuk itulah, informasi dan gambaran mengenai kondisi pelayanan publik, kondisi keuangan daerah maupun profil perekonomian daerah menjadi penting untuk ditinjau lebih jauh dari berbagai sudut pandang.
Buku Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah Prov. Lampung ini diharapkan mampu memberikan informasi dan gambaran menyeluruh bagi para stakeholder mengenai profil keuangan daerah serta perekonomian daerah di Prov. Lampung. Kami berharap bahwa buku ini bisa dijadikan sebagai salah satu referensi yang informatif, komprehensif namun juga ringkas, dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal.
Jakarta, Desember 2012 Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan
Dr. Marwanto Harjowiryono.
Kata Pengantar
selayang Pandang 5
Selayang Pandang
Provinsi Lampung sebelum tahun 1964 merupakan Karesidenan Lampung. Pada
tanggal 18 Maret 1964 berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 3 tahun 1964
yang selanjutnya menjadi Undang-Undang nomor 14 Tahun 1964, Karesidenan
Lampung ditetapkan menjadi Provinsi Lampung .
ibukota Provinsi Lampung terletak di Kota Bandar Lampung. secara administratif
Provinsi Lampung dibagi menjadi 12 kabupaten dan 2 kota, serta memiliki 214
kecamatan. Daerah yang memiliki luas wilayah terbesar di Provinsi Lampung
adalah Kabupaten Tulang Bawang yaitu 7.770,84 Km2 dan daerah dengan luas
wilayah paling kecil adalah Kota Metro dengan luas 61,79 Km2 .
Provinsi Lampung fokus pada pengembangan perkebunan besar seperti kelapa
sawit, kakao, kopi, dll. Beberapa daerah juga memiliki hasil perikanan khususnya
tambak udang yang cukup besar dan sudah memasuki pasar nasional dan
internasional. selain itu Lampung juga memiliki keuntungan sebagai pintu gerbang
untuk memasuki Pulau sumatera.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG6
Geografis dan Demografis
Provinsi Lampung merupakan provinsi yang terletak paling selatan di Pulau
sumatera.
secara geografis Provinsi Lampung terletak di 103° 40’ - 105° 50’ Bujur
Timur dan 6° 45’ - 3° 45’ Lintang selatan. Batas wilayah Prov. Lampung
adalah sebelah Utara berbatasan dengan Prov. Bengkulu dan Prov.
sumatera selatan, sebelah Barat berbatasan dengan selat sunda, dan
sebelah Timur berbatasan dengan Laut jawa.
Provinsi Lampung merupakan gabungan dari kota kembar Tanjung Karang
dan Teluk Betung dengan luas daratan sebesar 35.288,35 Km2. Kondisi
alam di Prov. Lampung sepanjang pantai sebelah barat dan selatan
berbukit-bukit dan di bagian tengah merupakan dataran rendah. sementara
itu di sebelah timur sepanjang tepi Laut Jawa merupakan wilayah perairan
yang luas dan memiliki potensi kelautan yang cukup besar.
Geograf is dan Demograf is 7
No Tahun 2007 2008 2009 2010
1 Kab. Lampung Barat 404.908 409.740 414.585 419.037
2 Kab. Tanggamus 875.276 884.419 529.893 536.613
3 Kab. Lampung Selatan 878.182 889.888 901.655 912.490
4 Kab. Lampung Timur 931.534 938.476 945.367 951.639
5 Kab. Lampung Tengah 1.138.678 1.149.679 1.160.667 1.170.717
6 Kab. Lampung Utara 571.107 575.648 580.163 584.277
7 Kab. Way Kanan 390.766 396.005 401.272 406.123
8 Kab. Tulang Bawang 793.434 807.830 388.766 397.906
9 Kab. Pesawaran 384.333 389.289 394.267 398.848
10 Kab. Pringsewu 363.683 365.369
11 Kab. Mesuji 185.518 187.407
12 Kab. Tulang Bawang Barat 48.154 50.707
13 Kota Bandar Lampung 824.896 856.126 869.470 881.801
14 Kota Metro 137.674 140.314 142.988 145.471
7.330.788 7.437.414 7.326.448 7.408.405Prov. Lampung
Jumlah penduduk (orang)
2007-2010
secara demografis, jumlah penduduk
di Provinsi Lampung pada tahun 2010
mencapai 7.408.405 jiwa. Daerah dengan
jumlah penduduk terbanyak adalah
Kab. Lampung Tengah yaitu mencapai
1.170.717 jiwa atau sekitar 15,8%
dari seluruh penduduk di Lampung.
sedangkan daerah yang paling sedikit
jumlah penduduknya adalah Kab. Tulang
Bawang Barat yaitu 50.707 jiwa atau hanya
sekitar 0,68%.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG8
Kondisi Pelayanan Publik1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Infrastruktur
4. Perusahaan Air Minum
5. Sumber Daya Listrik
Pelayanan Publ ik 9
Sekolah Kelas Guru Murid
(2) (3) (4) (5)
4.570 30.099 39.699 942.719
4.555 29.860 41.380 951.007
4.558 29.866 45.118 952.539
4.563 29.872 48.857 954.072
4.565 30.270 49.467 960.502
4.599 59.176 59.985 978.944
4.553 33.396 69.682 944.570
Sumber : Dinas Pendidikan Prov. Lampung
2009/2010
2010/2011
2004/2005
2005/2006
2006/2007
2007/2008
2008/2009
Tahun
(1)Jumlah Sekolah Dasar, Kelas,
guru, dan murid se-prov.
Lampung 2004/2005 - 2010/2011
Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan
dasar khususnya sekolah Dasar (sD) di Provinsi
Lampung pada tahun 2010/2011 secara total
mencapai 4.553 sekolah dengan jumlah kelas
sebanyak 33.396 kelas. Berdasarkan jumlah
murid, terdapat 944.570 murid sD pada
tahun ajaran 2010/2011, jumlah ini mengalami
penurunan jika dibandingkan tahun 2009/2010
yang mencapai 978.944 murid.
sementara itu, jumlah guru sD terus mengalami
peningkatan setiap tahun ajaran. Pada tahun
2010/2011 guru sD di Lampung sebanyak
69.682 guru.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG10
Sekolah Kelas Guru Murid
(2) (3) (4) (5)
921 7.349 18.428 284.757
949 7.702 22.766 299.241
1.060 7.708 22.027 307.209
1.172 7.714 21.290 305.190
1.147 7.781 20.435 309.402
1.207 9.056 23.149 340.995
1.142 9.083 27.778 320.127
Sumber : Dinas Pendidikan Prov. Lampung
2009/2010
2010/2011
2004/2005
2005/2006
2006/2007
2007/2008
2008/2009
Tahun
(1)
Jumlah Sekolah Lanjutan
Tingkat pertama, Kelas, guru,
dan murid se-prov. Lampung
2004/2005 - 2010/2011
Ketersediaan sarana dan prasarana
pendidikan sekolah Menengah Pertama
(sMP) di Provinsi Lampung pada tahun
2010/2011 secara keseluruhan mencapai
1.142 sekolah dengan jumlah kelas sebanyak
9.083 kelas. Pada tahun ajaran 2010/2011
terdapat 320.127 murid sMP. Jumlah ini
mengalami penurunan jika dibandingkan
tahun ajaran 2009/2010 yang mencapai
340.995 murid. sementara itu, jumlah guru
sMP pada tahun 2010/2011 mencapai
27.778 guru.
Pelayanan Publ ik 11
2009 2010
1 Kab. Lampung Barat 66,83 67,14
2 Kab. Tanggamus 68,92 69,33
3 Kab. Lampung Selatan 68,2 68,44
4 Kab. Lampung Timur 70,02 70,22
5 Kab. Lampung Tengah 69,09 69,25
6 Kab. Lampung Utara 67,73 67,94
7 Kab. Way Kanan 69,26 69,45
8 Kab. Tulang Bawang 68,59 68,86
9 Kab. Pesawaran 68,3 68,4
10 Kab. Pringsewu 68,44 68,51
11 Kab. Mesuji 68,39 68,39
12 Kab. Tulang Bawang Barat 68,66 68,66
13 Kota Bandar Lampung 70,5 70,87
14 Kota Metro 72,38 72,54
Prov. Lampung 69,25 69,50
No DaerahAngka Melek huruf (%)
angka melek Huruf (amH)
se-prov. Lampung
Tahun 2009-2010
salah satu indikator dasar yang
menggambarkan tingkat kemajuan
di bidang pendidikan adalah angka
melek huruf. Di Prov. Lampung, secara
rata-rata angka melek hurufnya relatif
cukup rendah yaitu kurang dari 70%.
Angka melek huruf tertinggi berada di
Kota Metro yang mencapai 72,54%.
sementara Kab. Lampung Barat
angka melek hurufnya masih di bawah
rata-rata, karena hanya mencapai
kisaran 67%.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG12
No. Kabupaten / KotaAngka Partisipasi
Kasar (APK)
Angka Partisipasi
Murni (APM)No. Kabupaten / Kota
Angka Partisipasi
Kasar (APK)
Angka Partisipasi
Murni (APM)
1 Kab. Lampung Barat 115,51 94,22 1 Kab. Lampung Barat 94,06 71,56
2 Kab. Lampung Selatan 121,66 99,24 2 Kab. Lampung Selatan 80,62 61,85
3 Kab. Lampung Tengah 121,43 99,05 3 Kab. Lampung Tengah 99,19 75,67
4 Kab. Lampung Timur 119,61 97,57 4 Kab. Lampung Timur 95,86 73,28
5 Kab. Lampung Utara 119,45 97,44 5 Kab. Lampung Utara 99,12 75,35
6 Kab. Pesawaran 93,71 76,27 6 Kab. Pesawaran 90,83 69,65
7 Kab. Tanggamus 121,33 99,02 7 Kab. Tanggamus 95,22 72,81
8 Kab. Tulang Bawang 122,14 99,63 8 Kab. Tulang Bawang 86,39 65,95
9 Kab. Way Kanan 118,83 96,93 9 Kab. Way Kanan 96,38 74,00
10 Kota Bandar Lampung 119,78 97,77 10 Kota Bandar Lampung 107,42 80,99
11 Kota Metro 121,19 98,86 11 Kota Metro 118,06 89,16
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SD
se-Prov. Lampung Tahun 2009/2010
Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP
se-Prov. Lampung Tahun 2009/2010
salah satu indikator keberhasilan pendidikan dasar di daerah
adalah dengan melihat seberapa besar tingkat Angka
Partisipasi Murni (APM) anak usia sekolah sD dan sMP.
Tingkat APM sD yang tertinggi pada tahun 2009/2010
terdapat di Kab. Tulang Bawang yaitu 99,63 dan yang
terendah terdapat di Kab. Pesawaran yaitu 76,27.
salah satu indikator keberhasilan pendidikan dasar di daerah
adalah dengan melihat seberapa besar tingkat Angka
Partisipasi Murni (APM) anak usia sekolah sD dan sMP.
Tingkat APM sMP tahun 2009/2010 yang tertinggi terdapat di
Kota Metro yaitu 89,16 sedangkan APM terendah terdapat di
Kab. Lampung selatan yaitu sebesar 61,85.
Pelayanan Publ ik 13
Pemerintah Swasta ABRI
1 Rumah Sakit Umum 12 20 2 34
Tempat Tidur 1653 1881 230 3764
2 Rumah Sakit Khusus 1 2 3
Tempat Tidur 100 50 150
3 Rumah Sakit Bersalin 3 3
Tempat Tidur 91 91
4 Balai Pengobatan 166 166
5 Klinik Spesial
6 Laboratorium Kesehatan 1 1
7 Optik
8 Apotik 306 306
9 Toko Obat 113 113
10 Perdagangan Besar Farmasi 52 52
Sumber : Dinas Kesehatan Prov.Lampung
StatusJumlahFasilitas KesehatanNo.
Jumlah Sarana Kesehatan
se-prov. Lampung Tahun 2010
Prov. Lampung memiliki sarana kesehatan
yaitu 40 rumah sakit (rs) yang terdiri dari
rs Umum, rs Khusus, dan rs Bersalin.
Jumlah rumah sakit Umum di Prov. Lampung
baik yang dikelola oleh pemerintah, swasta,
maupun ABri secara keseluruhan berjumlah
34 rs dengan kapasitas tempat tidur sebanyak
3.764 buah. rumah sakit khusus sebanyak 3
rs dengan kapasitas tempat tidur 150 buah.
Prov. Lampung hanya memiliki 3 rumah sakit
Bersalin yang semuanya dikelola oleh swasta.
Untuk melayani kesehatan penduduk, juga
terdapat 166 balai pengobatan yang tersebar
di kab/kota di Prov. Lampung.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG14
2009 2010
1 Kab. Lampung Barat 66,83 67,14
2 Kab. Tanggamus 68,92 69,33
3 Kab. Lampung Selatan 68,2 68,44
4 Kab. Lampung Timur 70,02 70,22
5 Kab. Lampung Tengah 69,09 69,25
6 Kab. Lampung Utara 67,73 67,94
7 Kab. Way Kanan 69,26 69,45
8 Kab. Tulang Bawang 68,59 68,86
9 Kab. Pesawaran 68,3 68,4
10 Kab. Pringsewu 68,44 68,51
11 Kab. Mesuji 68,39 68,39
12 Kab. Tulang Bawang Barat 68,66 68,66
13 Kota Bandar Lampung 70,5 70,87
14 Kota Metro 72,38 72,54
No DaerahAngka Harapan Hidup (tahun)
Provinsi Lampung 69,25 69,50
angka Harapan Hidup (aHH)
se-prov. Lampung Tahun 2009-
2010
Angka harapan hidup di Prov.
Lampung pada tahun 2009 mencapai
69,25 tahun dan tahun 2010 meningkat
menjadi 69,5 tahun . Bila dilihat per
daerah maka angka harapan hidup
yang tertinggi pada tahun 2010
terdapat di Kota Metro yaitu 72,54
tahun dan angka harapan hidup yang
terendah terdapat di Kab. Lampung
Barat yaitu 67,14 tahun.
Pelayanan Publ ik 15
No. Uraian Jalan Negara Jalan Provinsi Jumlah
1 Jenis Permukaan
a. Aspal 1.159,57 1.854,66 3.014,23
b. Agragat / Kerikil - 240,65 240,65
c. Tanah - 274,66 274,66
d. Lainnya - - -
2 Kondisi Jalan
a. Baik 619,18 680,81 1.299,99
b. Sedang 391,58 385,35 776,93
c. Rusak 78,26 778,28 856,54
d. Kritis 70,55 495,29 565,84
3 Keras Jalan
a. Kelas I - - -
b. Kelas II 20,64 - 20,64
c. Kelas III 1.138,93 - 1.138,93
d. Kelas III A - - -
e. Kelas III B - 2.339,73 2.339,73
f. Kelas III C - - -
d. Kelas tidak dirinci - - -
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Prov. Lampung
panjang Jalan negara dan Jalan
provinsi se-provinsi Lampung
(km), 2010
sarana penunjang transportasi
darat antar daerah di wilayah Prov.
Lampung meliputi jalan negara dan
jalan provinsi. Kondisi jalan yang
sudah diaspal pada tahun 2010
sepanjang 3.014,23 km dan yang
belum diaspal sepanjang 515,31 km.
Dari total panjang jalan negara dan
jalan provinsi yang ada di Lampung,
sebanyak 1.299,99 km dalam
kondisi baik. sementara itu terdapat
856,54 km jalan yang membutuhkan
perbaikan karena kondisinya rusak
dan 565,84 km kondisinya kritis.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG16
Daya
Tersambung
Produksi
ListrikListrik Terjual
(KVA) (MWh) (MWh)
1 Januari 938.240 1.077.488 204.909 191.807
2 Pebruari 944.549 1.086.135 189.527 173.422
3 Maret 957.342 1.103.584 205.940 168.600
4 April 982.151 1.118.627 209.519 181.720
5 Mei 982.151 1.136.567 218.405 186.168
6 Juni 985.589 1.145.901 209.967 198.200
7 Juli 992.784 1.154.488 214.738 188.684
8 Agustus 996.511 1.165.712 222.891 185.008
9 September 999.865 1.172.276 217.009 192.199
10 Oktober 1.004.125 1.184.929 245.087 199.425
11 Nopember 1.036.526 1.221.863 229.625 206.677
12 Desember 1.037.981 1.226.601 239.196 187.540
Prov. Lampung 1.037.981 1.226.601 2.606.813 2.259.450
PelangganBulanNo.
pelanggan, Daya Terpasang,
produksi dan Distribusi Listrik
di prov. Lampung
pelanggan, Daya Terpasang,
produksi dan Distribusi Listrik
di prov. Lampung
Jumlah pelanggan listrik di Prov.
Lampung terus mengalami peningkatan
sejak tahun 2006 hingga mencapai
1.037.981 pelanggan pada tahun 2010.
Daya yang tersambung di Prov. Lampung
tahun 2010 sebesar 1.226.601 KvA.
sementara itu, total produksi listrik di
tahun 2010 mencapai 2.606.813 MWh
dan yang terjual sebanyak 2.259.450
MWH.
Perekonomian 17
Kondisi Perekonomian1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
2. Perhotelan
3. Produksi Tanaman Pangan
4. Produksi Perkebunan
5. Produksi Ternak
6. Produksi Perikanan
7. Industri
8. Tingkat Inflasi
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG18
Kinerja ekonomi Provinsi Lampung terus menguat setiap tahunnya. Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh besarnya PDrB
Provinsi Lampung yang terus meningkat. Pada tahun 2010 PDrB Lampung mencapai rp 107.277.262 juta.
Besarnya PDrB Lampung didominasi oleh empat sektor usaha, yaitu pertanian; pengangkutan dan komunikasi; perdagangan, hotel,
dan restoran; dan industri pengolahan. sektor yang paling banyak memberikan kontribusi adalah sektor pertanian yaitu sebesar
37%, diikuti dengan sektor industri pengolahan 16% , sektor perdagangan, hotel, dan restoran 15%, dan sektor pengangkutan dan
komunikasi sebesar 10%.
produk Domestik Regional Bruto atas
Dasar Harga Berlaku menurut Lapangan
usaha Tahun 2010
Pertanian37%
Industri Pengolahan
16%
Perdagangan, Hotel dan Restoran
15%Pengangkutan
dan Komunikasi10%
Jasa-Jasa9%
Keuangan, Persewaan dan
Jasa Perusahaan7%
Bangunan dan Konstruksi
4%
Pertambangan2%
Listrik, Gas dan Air Minum
0%
Other22%
Perekonomian 19
No Kab/Kota Padi Palawija
1 Kab. Lampung Barat 39.480 6.933
2 Kab. Tanggamus 42.625 7.973
3 Kab. Lampung Selatan 79.423 126.608
4 Kab. Lampung Timur 89.845 178.262
5 Kab. Lampung Tengah 127.020 243.368
6 Kab. Lampung Utara 37.763 93.480
7 Kab. Way Kanan 35.269 35.529
8 Kab. Tulang Bawang 42.938 35.851
9 Kab. Pesawaran 28.266 165.439
10 Kab. Pringsewu 21.777 10.674
11 Kab.Mesuji 25.496 13.749
12 Kab. Tulang Bawang 14.438 48.261
13 Kota Bandar Lampung 1.852 389
14 Kota Metro 4.416 919
590.608 967.435Prov. Lampung
Luas panen Tanaman Bahan
makanan menurut Jenisnya
se-prov. Lampung Tahun 2010
(hektar)Pada tahun 2010 total luas panen tanaman padi
di Lampung sebesar 590.608 hektar. Tiga daerah
dengan luas panen tanaman padi terbesar
yaitu Kab. Lampung Tengah 127.020 hektar,
Kab. Lampung Timur 89.845 hektar, dan Kab.
Lampung selatan 79.423 hektar.
Total luas panen tanaman palawija di Prov.
Lampung mencapai 967.435 hektar . Tiga daerah
yang memiliki luas panen tanaman palawija
terbesar yaitu Kab. Lampung Tengah 243.368
hektar, Kab. Lampung Timur 178.262 hektar, dan
Kab. Pesawaran 165.439 hektar.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG20
No. Kabupaten/Kota Sapi Kerbau Kambing Domba Babi
1 Kab. Lampung Barat 26.297 2.628 78.502 9.244 599
2 Kab. Tanggamus 7.150 3.043 142.637 6.158 -
3 Kab. Lampung Selatan 50.966 2.911 233.750 6.412 2.134
4 Kab. Lampung Timur 95.823 6.546 117.421 19.003 6.509
5 Kab. Lampung Tengah 163.019 6.948 129.890 11.172 4.906
6 Kab. Lampung Utara 22.079 1.327 48.017 2.466 371
7 Kab. Way Kanan 27.383 2.388 49.823 1.333 2.478
8 Kab. Tulang Bawang 27.667 7.550 56.456 467 1.816
9 Kab. Pesawaran 13.041 3.369 28.221 6.433 156
10 Kab. Pringsewu 10.093 2.956 66.976 16.402 132
11 Kab.Mesuji 15.891 838 27.792 530 946
12 Kab. Tulang Bawang 33.048 707 55.146 957 829
13 Kota Bandar Lampung 1.272 638 5.763 1.266 -
14 Kota Metro 2.337 1.134 9.936 5.241 197
496.066 42.983 1.050.330 87.084 21.073
Sumber : Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Lampung
Prov. Lampung
populasi Ternak menurut Jenisnya
se-prov. Lampung 2010 (ekor)
Pada tahun 2010 jumlah populasi ternak di
Provinsi Lampung didominasi oleh ternak
kambing yang totalnya mencapai 1.050.330
ekor, diikuti dengan ternak sapi sebanyak
496.066 ekor, domba sebanyak 87.084 ekor,
dan kerbau 42.983 ekor. Populasi ternak
yang paling sedikit adalah babi yaitu hanya
21.073 ekor.
Populasi ternak kambing terbanyak berada
di Kab. Lampung selatan yaitu 233.750 ekor
sedangkan daerah dengan populasi ternak
sapi terbanyak yaitu Kab. Lampung Tengah
yaitu sebanyak 163.019 ekor.
Perekonomian 21
No. Kabupaten/Kota Laut Rawa Sungai WadukDanau,
LainnyaJumlah
1 Kab. Lampung Barat 165.883,82 1.172,55 1.534,64 - 3.929,06 172.520,07
2 Kab. Tanggamus 412.321,10 - - 237,54 - 412.558,64
3 Kab. Lampung Selatan 800.019,98 - 2.547,20 - - 802.567,18
4 Kab. Lampung Timur 981.138,32 2.268,52 5.402,46 412,54 - 989.221,84
5 Kab. Lampung Tengah 48.086,36 5.911,13 11.585,15 38,43 76,53 65.697,60
6 Kab. Lampung Utara - 3.820,22 13.974,83 1.046,27 - 18.841,32
7 Kab. Way Kanan - 3.831,29 12.801,59 - 2.048,12 18.681,00
8 Kab. Tulang Bawang 64.128,92 1.048,26 1.872,51 - - 67.049,69
9 Kab. Pesawaran 127.789,37 - 168,15 - - 127.957,52
10 Kab. Pringsewu - - 681,20 - 594,59 1.275,79
11 Kab.Mesuji 30.351,99 192,39 740,98 43,14 - 31.328,50
12 Kab. Tulang Bawang - - 4.695,54 - 405,82 5.101,36
13 Kota Bandar Lampung 474.630,35 - - - - 474.630,35
14 Kota Metro - - - - - -
3.104.350,21 18.244,36 56.004,25 1.777,92 7.054,12 3.187.430,86Prov. Lampung
nilai produksi perikanan
Tangkap (juta Rp.) Tahun 2010
secara keseluruhan nilai produksi ikan di
Prov. Lampung baik dari perikanan darat
maupun laut pada tahun 2010 berjumlah rp
3.187.430,86 juta. Produksi perikanan di
Prov. Lampung didominasi oleh perikanan
laut yang nilai produksinya mencapai rp
3.104.350,21 juta. Kab. Lampung Timur
merupakan penghasil perikanan laut terbesar
di Lampung dengan total nilai produksi rp
981.138,32 juta.
Produksi perikanan darat yang berasal dari
rawa, sungai, waduk, danau, dan lainnya,
secara total nilai produksinya berjumlah rp
83.080,65 juta. Perikanan darat di dominasi
oleh perikanan hasil sungai yang mencapai
rp 56.004,25 juta. Kab. Lampung Utara
merupakan daerah penghasil perikanan
darat terbesar di Prov. Lampung dengan total
produksi senilai rp 18.841,32 juta.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG22
No. Kabupaten/Kota
Hotel,
Akomodasi
Lainnya
KamarTempat
Tidur
1 Kab. Lampung Barat 26 327 630
2 Kab. Tanggamus 7 140 186
3 Kab. Lampung Selatan 20 415 645
4 Kab. Lampung Timur 9 96 130
5 Kab. Lampung Tengah 15 289 592
6 Kab. Lampung Utara 5 180 321
7 Kab. Way Kanan 3 36 41
8 Kab. Tulang Bawang 11 255 445
9 Kab. Pesawaran - - -
10 Kab. Pringsewu 4 61 113
11 Kab.Mesuji - - -
12 Kab. Tulang Bawang - -
13 Kota Bandar Lampung 70 2.553 4.305
14 Kota Metro 9 159 250
179 4.511 7.658
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung
Prov. Lampung
Jumlah Hotel dan akomodasi,
Kamar dan Tempat Tidur Tahun
2010
Fasilitas akomodasi baik hotel maupun akomodasi
lainnya di Prov. Lampung secara keseluruhan pada
tahun 2010 berjumlah 179 dengan jumlah kamar
sebanyak 4.511 kamar, dan kapasitas tempat tidur
sebanyak 7.568 buah.
sebagian besar hotel beroperasi di ibukota Prov.
Lampung yaitu Kota Bandar Lampung sebanyak 70
hotel dengan kapasitas kamar sebanyak 2.553 kamar.
Daerah yang belum memiliki akomodasi penginapan
yaitu Kab. Pesawaran, Kab. Mesuji, dan Kab. Tulang
Bawang Barat.
Kesejahteraan Masyarakat 23
Kesejahteraan Masyarakat1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
2. Tingkat Pengangguran Terbuka
3. Jumlah Penduduk Miskin & Garis Kemiskinan
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG24
2009 2010
1 Kab. Lampung Barat 68,83 69,28
2 Kab. Tanggamus 70,84 71,31
3 Kab. Lampung Selatan 69,51 70,06
4 Kab. Lampung Timur 70,2 70,73
5 Kab. Lampung Tengah 70,38 70,74
6 Kab. Lampung Utara 69,85 70,36
7 Kab. Way Kanan 69,46 69,92
8 Kab. Tulang Bawang 69,63 70,34
9 Kab. Pesawaran 69,43 69,77
10 Kab. Pringsewu 71,74 71,97
11 Kab. Mesuji 67,06 67,49
12 Kab. Tulang Bawang Barat 68,53 68,98
13 Kota Bandar Lampung 75,35 75,7
14 Kota Metro 75,98 76,25
Prov. Lampung 70,93 71,42
No. DaerahIPM
Indeks pembangunan manusia
(Ipm) se-prov. Lampung
Tahun 2009-2010
iPM Prov. Lampung mencapai 71,42
pada tahun 2010, dimana pada tahun
tersebut posisi iPM Lampung berada
di peringkat 21 dari 33 propinsi. Kota
Metro mempunyai iPM tertinggi di
Prov. Lampung, diikuti oleh Kota
Bandar Lampung. sementara, Kab.
Mesuji mempunyai iPM paling rendah
yaitu 67,49.
Kesejahteraan Masyarakat 25
Desember Tahunan Desember Tahunan Desember Tahunan
1 KOTA BANDA ACEH -0,23 3,49 1,18 4,58 0,91 3,33
2 KOTA LHOKSEUMAWE 1,31 3,92 2,97 7,04 0,15 3,54
3 KOTA SIBOLGA -0,71 1,62 2,94 11,3 1,82 3,74
4 KOTA PEMATANG SIANTAR -0,53 2,72 2,6 9,33 0,57 4,23
5 KOTA MEDAN 0,74 2,67 1,48 7,45 0,46 3,55
6 KOTA PADANGSIDIMPUAN -0,17 1,86 2,63 7,23 0,63 4,62
7 KOTA PADANG -0,65 2,06 2 7,61 0,48 5,38
8 KOTA PEKANBARU -0,1 1,93 1,33 6,8 0,69 5
9 KOTA DUMAI -0,16 0,84 2,4 8,78 1,03 3,14
10 KOTA JAMBI -0,31 2,5 1,83 10,12 0,66 2,79
11 KOTA PALEMBANG 0,03 1,83 0,54 5,88 0,35 3,74
12 KOTA BENGKULU -0,23 2,89 1,41 8,81 0,04 3,95
13 KOTA BANDAR LAMPUNG -0,25 4,17 0,77 9,54 0,19 4,18
14 KOTA PANGKAL PINANG 0,94 2,17 1,3 9,01 0,4 4,99
15 KOTA BATAM -0,12 1,88 0,61 7,17 0,09 3,72
16 KOTA TANJUNG PINANG 0,08 1,45 0,26 6,04 0,02 3,28
No DAERAH2009 2010 2011
Inflasi 66 Kota Tahun 2007-2011
(Desember & Tahunan)
inflasi di Kota Bandar Lampung jika
dilihat dari tahun 2009 sampai dengan
2011 cukup berfluktuatif. Pada tahun
2009 inflasi di Kota Bandar Lampung
sebesar 4,17%, kemudian tahun 2010
naik menjadi 9,54% dan pada tahun
2011 turun kembali menjadi 4,18%.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG26
Pengangguran
(Orang)TPT (%)
Pengangguran
(Orang)TPT (%)
Pengangguran
(Orang)TPT (%)
1 Kab. Lampung Barat 16.496 7,18 14.035 5,41 7.511 3,66
2 Kab. Tanggamus 20.248 4,82 13.358 4,76 13.131 5,02
3 Kab. Lampung Selatan 33.495 7,39 25.239 5,46 25.801 5,91
4 Kab. Lampung Timur 25.440 5,37 21.277 4,28 19.838 4,21
5 Kab. Lampung Tengah 23.393 4,10 16.578 2,56 27.580 4,75
6 Kab. Lampung Utara 27.620 10,61 26.551 8,90 18.049 6,46
7 Kab. Way Kanan 8.837 5,07 8.273 3,96 7.396 3,77
8 Kab. Tulang Bawang 17.144 4,61 9.241 4,46 9.853 5,15
9 Kab. Pesawaran 14.229 7,48 11.462 5,90 8.155 4,22
10 Kab. Pringsewu - - 8.501 4,79 10.932 6,19
11 Kab. Mesuji - - 1.128 1,17 3.465 3,79
12 Kab. Tulang Bawang Barat - - 5.378 4,10 4.296 3,53
13 Kota Bandar Lampung 46.107 10,97 50.727 11,92 47.825 11,42
14 Kota Metro 6.971 11,05 8.871 12,46 9.933 13,84
No. Kabupaten/Kota
Agustus 2009 Agustus 2010 Agustus 2011
5,78Prov. Lampung 239.980 6,62 220.619 5,57 213.765
Jumlah pengangguran dan
Tingkat pengangguran Terbuka
(TpT), Tahun 2009-2011
Tingkat pengangguran di Prov. Lampung secara keseluruhan cenderung mengalami penurunan
dari tahun 2009 sampai dengan 2011 . Pada tahun 2011 jumlah pengangguran di Prov. Lampung
mencapai 213.765 orang dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,78%. Kota Bandar
Lampung merupakan daerah dengan jumlah pengangguran tertinggi yaitu sebesar 47.825 orang
dan jumlah pengangguran terendah terdapat di Kab. Mesuji yaitu sebesar 3.465 orang.
Dari sisi persentase tingkat pengangguran terbuka, Kota Metro memiliki tingkat pengangguran
terbuka tertinggi yaitu 13,84% dan yang terendah yaitu Kab. Tulang Bawang Barat yaitu sebesar
3,53%.
Kesejahteraan Masyarakat 27
2009 2010 2009 2010
1 Kab. Lampung Barat 79,48 71,80 19,13 17,13
2 Kab. Lampung Selatan 222,53 187,90 22,83 20,61
3 Kab. Lampung Tengah 230,66 197,70 18,67 16,88
4 Kab. Lampung Utara 171,05 164,70 28,96 28,19
5 Kab. Lampung Timur 206,28 200,40 20,86 21,06
6 Kab. Tanggamus 174,93 98,00 19,79 18,30
7 Kab. Tulang Bawang 86,80 43,00 10,48 10,80
8 Kab. Way Kanan 79,22 76,60 20,92 18,81
9 Kota Bandar Lampung 123,89 128,60 14,39 14,58
10 Kota Metro 21,22 20,10 15,07 13,77
11 Kab. Pesawaran 100,86 81,50 22,73 20,49
12 Kab. Pringsewu - 45,40 - 12,45
Total 1.496,92 1.351,10 19,34 17,76
No. Kabupaten/KotaJumlah (000 jiwa) Persentase
Jumlah dan persentase
penduduk miskin se-prov.
Lampung Tahun 2009-2010
Jumlah penduduk miskin di Prov.
Lampung dari tahun 2009 hingga
2010 menunjukkan penurunan dari
1.496.920 jiwa menjadi 1.351.100
jiwa atau turun dari 19,34% menjadi
17,76%.
Pada tahun 2010 daerah dengan
penduduk miskin terbanyak di Prov.
Lampung terdapat di Kab. Lampung
Timur yaitu sejumlah 200.400 jiwa
dan daerah dengan penduduk miskin
yang paling sedikit yaitu di Kota Metro
yaitu sebanyak 20.100 jiwa.
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG28
Gambaran Umum Keuangan Daerah
Keuangan Daerah 29
Komposisi APBD Prov. Lampung Agregat Prov., Kab., dan Kota
Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran
2008 2009 2010 2011 2012Pendapatan 7.993,50 8.286,84 10.110,21 12.977,99 13.831,82Belanja 7.892,80 8.229,58 9.800,05 12.664,29 14.367,40Surplus/Defisit 100,71 57,26 310,16 313,70 (535,58)Pembiayaan 597,26 367,11 301,75 466,88 28,50
(2.000,00) -
2.000,00 4.000,00 6.000,00 8.000,00
10.000,00 12.000,00 14.000,00 16.000,00
Mili
ar R
upia
h
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG30
Komposisi Pendapatan APBD Prov. Lampung Agregat Prov., Kab.,dan Kota
Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran
2008 2009 2010 2011 2012PAD 1.123,20 1.086,35 1.440,13 1.894,72 2.119,49Daper 6.709,07 6.814,41 7.492,04 9.051,11 10.493,02L2PyS 161,23 386,08 1.178,04 2.032,15 1.219,31
-
2.000,00
4.000,00
6.000,00
8.000,00
10.000,00
12.000,00M
iliar
Rup
iah
Keuangan Daerah 31
Komposisi Belanja APBD Prov. Lampung Agregat Prov., Kab.,dan Kota
Keterangan: 2008-2011 realisasi; 2012 Anggaran
2008 2009 2010 2011 2012B. Pegawai 3.856,03 4.467,62 5.467,29 6.465,47 7.530,79B. Barang Jasa 1.442,76 1.525,51 1.664,24 2.565,27 2.818,82B. Modal 1.550,98 1.449,19 1.820,72 2.669,80 3.320,60B. Lain2 1.043,03 787,25 847,79 963,75 697,19
- 1.000,00 2.000,00 3.000,00 4.000,00 5.000,00 6.000,00 7.000,00 8.000,00
Mili
ar R
upia
h
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG32
Uraian PAD Pajak daerah Retribusi daerah Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah
Kabupaten/Kota 321.407 126.841 81.132 18.517 94.918
Provinsi 1.064.694 912.835 40.553 13.828 97.477
Komposisi Pendapatan Asli Daerah APBD Prov. Lampung Agregat Prov., Kab., dan Kota (rata-rata realisasi APBD 2008-2011)
Komposisi PAD Kab/Kota Komposisi PAD Prov.
(Dalam Juta Rupiah)
39,5%
25,2%5,8%
29,5%
Pajak daerah
Retribusi daerah
Hasil pengelolaankekayaan daerahyang dipisahkan
Lain-lain PAD yangsah
85,7%
3,8%
1,3% 9,2%
Keuangan Daerah 33
Komposisi Pajak Daerah APBD Prov. Lampung (Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011)
Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor
Pajak Air Bawah Tanah
Pajak Air Permukaan
Pajak Hiburan
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
rata-rata 2008-2010 54,052 45,026 0,503 0,419 0,000 0,000
2011 33,128 25,960 0,000 0,226 0,000 40,685
(Dalam Juta Rupiah)
0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
Pajak KendaraanBermotor
Pajak BahanBakar Kendaraan
Bermotor
Pajak Air BawahTanah
Pajak AirPermukaan
Pajak Hiburan Bea Balik NamaKendaraanBermotor
%
rata-rata 2008-2010 2011
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG34
(Dalam Juta Rupiah)
Komposisi Pajak Daerah APBD Kab./Kota Prov. Lampung (Perbandingan rata-rata realisasi APBD 2008-2010 dengan realisasi APBD 2011)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pajak Penerangan
JalanBPHTB Pajak
RestoranPajak
ReklamePajak Hotel
Pajak Pengambilan
dan Pengolahan
Bahan Galian Golongan C
Pajak Hiburan
Pajak Parkir
Pajak Air Permukaan
Pajak Air
Bawah Tanah
Pajak Sarang Burung
Walet
Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor
rata-rata 2008-2010 68,40 0,00 8,76 5,27 6,56 4,85 2,61 0,34 0,00 0,00 0,06 0,00
2011 53,30 21,35 8,39 4,80 4,39 4,00 1,70 1,00 0,72 0,36 0,12 0,00
0,010,020,030,040,050,060,070,080,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
%
rata-rata 2008-2010 2011
Keuangan Daerah 35
Tren simpanan Pemda se-Provinsi Lampung di Perbankan Agregat Prov., Kab., dan Kota
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
Jan feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt sep Okt Nov Des
Mili
ar R
upia
h
2009 2010 2011 2012
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG36
Potret Dana simpanan Pemda di Perbankan Prov. Lampung Dalam bentuk Tabungan, simpanan Berjangka dan Giro Agregat Prov., Kab., dan Kota
2008 2009 2010 2011
LAMPUNG 666.292 358.695 526.356 764.917
Nasional 71.601.901 59.812.944 62.088.098 80.445.845
0
2.000.000
4.000.000
6.000.000
8.000.000
2008 2009 2010 2011
LAMPUNG Nasional
10.000.000
30.000.000
50.000.000
70.000.000
90.000.000
Keuangan Daerah 37
Trend Persentase Dana idle Terhadap realisasi Belanja Daerah Prov. Lampung
Agregat Prov., Kab., dan Kota
2009 2010 2011
NAS LAMPUNG NAS LAMPUNG NAS LAMPUNG
Belanja 389,7 8,23 424 9,8 498,1 12,66
Idle 59,8 ,36 62,1 ,53 80,5 ,76
% Idle/Blj 15,35% 4,36% 14,65% 5,37% 16,16% 6,04%
+ Tren persentase dana idle
terhadap realisasi belanja daerah
di wilayah Provinsi Lampung
meningkat.
+ Hal ini menunjukkan bahwa
penyerapan belanja di wilayah
Provinsi Lampung menurun.4,36%
5,37%6,04%
15,35% 14,64%
16,15%
0,00%
2,00%
4,00%
6,00%
8,00%
10,00%
12,00%
14,00%
16,00%
18,00%
2009 2010 2011
LAMPUNG Nasional
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG38
Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Prov., Kab. dan Kota sampai Dengan Bulan september 2012
(Persentase)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des2011 4.766 8.450 14.016 20.283 26.774 33.085 42.448 54.399 58.753 67.065 76.116 98.8402012 4.890 8.247 13.265 20.141 26.240 34.541 42.777 50.794 57.773
4.766 8.45014.016 20.283
26.77433.085
42.448
54.39958.753
67.06576.116
98.840
4.8908.247
13.26520.141
26.24034.541
42.77750.794
57.773
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
%
2011 2012
secara persentase, estimasi realisasi belanja daerah sampai
dengan bulan september 2012 adalah sebesar 57,8%, lebih rendah
dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2011.
Keuangan Daerah 39
Estimasi realisasi Belanja Daerah Agregat Prov. Lampung
sampai Dengan Bulan september 2012 (Persentase)
+ rata-rata realisasi APBD 2012 sampai dengan bulan september 2012 agregat per prov. adalah sebesar 57,8%.
+ Terdapat 12 daerah yang mempunyai realisasi belanja di bawah rata-rata sedangkan 21 daerah mempunyai
realisasi belanja di atas rata-rata.
+ realisasi belanja terendah adalah Prov. Kalimantan Timur yaitu sebesar 41,6% sedangkan yang tertinggi adalah
Prov. Maluku Utara sebesar 71,2%.
57,8
00
10
20
30
40
50
60
70
80
Kalti
m
Riau DK
I
Babe
l
Papu
a
Papb
ar
Kalse
l
Bali
Bant
en
Beng
kulu
Kalb
ar
Sum
ut
Jam
bi
Sum
bar
Jaba
r
DIY
Kalte
ng
Sum
sel
Kepr
i
Aceh
Jate
ng
Sultr
a
NTT
Sulb
ar
NTB
Sulte
ng
Mal
uku
Jatim
Lam
pung
Goro
ntal
o
Sulse
l
Sulu
t
Mal
ut
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG40
opini BPK atas LKPD Pemda se-Provinsi Lampung
Nama DaerahOPINI BPK
2008 2009 2010
Prov. Lampung TMP WDP WDP
Kab. Lampung Barat WDP WDP WTP
Kab. Lampung Selatan WDP WDP WTP
Kab. LampungTengah TMP TMP WDP
Kab. LampungTimur TMP TMP TMP
Kab. Lampung Utara WDP WDP TMP
Kab. Mesuji ** WDP
Kab. Pesawaran WDP WDP
Kab. Pringsewu ** TMP
Kab. Tanggamus WDP WDP WDP
Kab. Tulang Bawang WDP WDP WDP
Kab. Tulang Bawang Barat ** WDP
Kab. Way Kanan WDP WDP WTP
Kota Bandar Lampung WDP WDP WTP
Kota Metro WDP WDP WTP
Kondis i Keuangan Daerah 41
Kondisi Keuangan DaerahIndikator Kondisi Keuangan Daerah
1. Rasio Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk
2. Rasio PAD/ Total Pendapatan Daerah
3. Rasio Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah
4. Rasio Pajak Daerah dan Retribusi Daerah/ PDRB
5. Rasio Belanja Modal / Total Belanja Daerah
6. Rasio Total Pendapatan Daerah / Total Belanja Daerah
7. Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung / Total Belanja Daerah
8. Rasio SiLPA tahun sebelumnya / Belanja Daerah
9. Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga / Total Pendapatan Daerah
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG42
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Lampung Agregat Prov., Kab., dan Kota
Pendapatan Daerah / Jumlah Penduduk PAD / Total Pendapatan Daerah
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam melayani
per satu orang penduduknya.
+ rasio pendapatan daerah per kapita Provinsi Lampung memiliki
tren meningkat seperti tren pendapatan per kapita nasional.
namun demikian rasio pendapatan per kapita Provinsi Lampung
lebih rendah dibanding dengan rasio secara nasional.
+ rasio ini mengukur tingkat kemandirian daerah yaitu
kemampuan daerah dalam mendanai belanjanya.
+ rasio PAD per Total Pendapatan Daerah Provinsi Lampung
memiliki tren meningkat seperti tren rasio PAD per Total
Pendapatan Daerah secara nasional. namun demikian, rasio
PAD per total pendapatan Provinsi Lampung lebih rendah
dibanding dengan secara nasional.
1.462,69 1.601,20 1.640,40 1.823,58
2.217,44
1.005,61 1.081,50 1.106,10 1.328,82
1.705,74
0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
2007 2008 2009 2010 2011
Ribu
an
Nasional prov. Lampung
0,16 0,18 0,18 0,19
0,21
0,12 0,14 0,130,14 0,15
-
0,05
0,10
0,15
0,20
0,25
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Lampung
Kondis i Keuangan Daerah 43
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Lampung Agregat Prov., Kab., dan Kota
Ruang Fiskal / Total Pendapatan Daerah Pajak Daerah + Retribusi Daerah / PDRB
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam mendanai program prioritas daerah tersebut.
+ Tren rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi Lampung memiliki kecenderungan menurun seperti halnya rasio nasional. namun demikian, rasio ruang fiskal per total pendapatan daerah Provinsi Lampung lebih rendah dibanding dengan rasio secara nasional.
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan daerah dalam
menggali potensi pajak dan retribusi daerahnya menjadi
penerimaan pajak dan retribusi daerah.
+ Tren rasio pajak daerah dan retribusi daerah per PDrB
Provinsi Lampung memiliki tren meningkat pada tahun
2009 s.d. 2011, sama seperti rasio pajak daerah dan
retribusi daerah per PDrB secara nasional. namun
demikian, rasio Provinsi Lampung memiliki nilai yang
lebih rendah dibanding dengan rasio secara nasional.
0,55 0,49
0,44 0,41 0,40 0,48 0,44
0,35 0,31 0,31
-
0,20
0,40
0,60
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Lampung
1,34% 1,42%1,27% 1,33%
1,58%
1,25% 1,35%1,10% 1,11% 1,19%
0,00%
0,50%
1,00%
1,50%
2,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Lampung
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG44
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Lampung Agregat Prov., Kab., dan Kota
Belanja Modal / Total Belanja
+ rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan belanja modal terhadap total belanjanya.
+ Tren rasio belanja modal per total belanja Provinsi Lampung cenderung menurun pada tahun 2007 s.d. 2009, kemudian meningkat pada tahun 2010 dan 2011. sedangkan rasio belanja modal per total belanja secara nasional memiliki tren menurun. namun demikian, rasio belanja modal per total belanja Provinsi Lampung lebih rendah dibanding dengan rasio nasional.
+ rasio ini mengukur tingkat kemampuan keuangan daerah dalam mendanai belanja daerah.
+ Tren rasio total pendapatan per total belanja di Provinsi Lampung cenderung meningkat meskipun terjadi penurunan pada tahun 2009 dan 2011. sedangkan rasio total pendapatan per total belanja daerah secara nasional meningkat pada tahun 2009 s.d. 2011, meskipun pada tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan yang tajam. Dibandingkan dengan rasio secara nasional, rasio Provinsi Lampung lebih rendah pada tahun 2011.
Rasio Total Pendapatan Daerah /
Total Belanja Daerah
28,95% 27,46% 26,19%22,17% 21,67%
24,64%19,65% 17,61% 18,58%
21,08%
0,00%5,00%
10,00%15,00%20,00%25,00%30,00%35,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Lampung
103,64% 102,66%
97,04%
102,22%
105,70%
94,63%
101,28%
100,70%103,16%
102,48%
85,00%
90,00%
95,00%
100,00%
105,00%
110,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Lampung
Kondis i Keuangan Daerah 45
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Lampung Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Belanja Pegawai Tidak Langsung /
Total Belanja DaerahRasio SiLPA Tahun Sebelumnya / Belanja Daerah
+ rasio ini mengukur seberapa besar daerah mengalokasikan Belanja
Pegawai Tidak Langsung terhadap total belanjanya.
+ rasio belanja pegawai tidak langsung per total belanja Provinsi
Lampung cenderung meningkat pada tahun 2008 s.d. 2010, kemudian
menurun pada tahun 2011. sedangkan rasio belanja pegawai tidak
langsung per total belanja secara nasional memiliki tren meningkat
sejak tahun 2007. rasio belanja pegawai tidak langsung per total
belanja Provinsi Lampung lebih tinggi dibanding dengan secara
nasional pada tahun 2007, 2009, dan 2010.
+ rasio ini mengukur proporsi siLPA tahun sebelumnya terhadap belanja daerah tahun berjalan.
+ rasio siLPA terhadap belanja Provinsi Lampung cenderung menurun, sama seperti tren pada rasio siLPA terhadap belanja secara nasional. rasio siLPA terhadap belanja Provinsi Lampung lebih rendah dibanding rasio secara nasional.
28,4%
35,9%
39,4% 40,6%
40,2%33,7%
33,1%
42,5% 45,1%
40,0%
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Lampung
28,4%
35,9%
39,4% 40,6%
40,2%33,7%
33,1%
42,5% 45,1%
40,0%
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Lampung
20,06%
17,07%
17,56%
12,29% 11,47%
12,84% 9,27%
6,74%4,64% 4,77%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Lampung
20,06%
17,07%
17,56%
12,29% 11,47%
12,84% 9,27%
6,74%4,64% 4,77%
0,00%
5,00%
10,00%
15,00%
20,00%
25,00%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Lampung
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG46
Kondisi Keuangan Daerah Prov. Lampung Agregat Prov., Kab., dan Kota
Rasio Pembayaran Pokok Hutang dan Bunga /
Total Pendapatan Daerah
+ rasio ini mengukur proporsi pembayaran pokok utang dan bunga
yang harus dibayar dari pendapatan daerah dalam satu periode.
+ Tren rasio pembayaran pokok hutang dan bunga per total
pendapatan daerah di Provinsi Lampung meningkat sangat
tajam pada tahun 2007 s.d. 2009, kemudian menurun pada tahun
2010 dan 2011. sedangkan rasio pembayaran pokok hutang dan
bunga per total pendapatan daerah secara nasional memiliki tren
meningkat pada tahun 2008 s.d. 2010, kemudian menurun pada
tahun 2011. rasio pembayaran pokok hutang dan bunga per
total pendapatan daerah Provinsi Lampung lebih tinggi dibanding
dengan secara nasional.
0,59% 0,45%0,68% 0,78%
0,70%0,08%
1,16%
2,17%
1,44%1,06%
0,00%
0,50%
1,00%
1,50%
2,00%
2,50%
2007 2008 2009 2010 2011
Nasional prov. Lampung
Ucapan Ter ima Kasih 47
Penyusunan buku “Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah”
dilaksanakan dengan kerjasama yang solid dan tidak akan dapat
terselesaikan tanpa kontribusi dari seluruh pihak di lingkungan
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. oleh karena itu
apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan
dalam rangkaian kata berikut ini:
+ Ucapan terima kasih ditujukan kepada Direktur Jenderal
Perimbangan Keuangan Dr. Marwanto Harjowiryono – dan
Direktur Evaluasi Pendanaan dan informasi Keuangan Daerah
Drs. Yusrizal ilyas, MPA – yang telah memberikan arahan dan
bimbingan hingga terselesaikannya penyusunan buku ini.
+ Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada subdirektorat
Data Keuangan Daerah, Direktorat Evaluasi Pendanaan dan
informasi Keuangan Daerah yang telah menyediakan data
ringkasan APBD 2012 dan realisasi APBD 2011 melalui
sistem informasi Keuangan Daerah dan kepada Bagian
Umum, sekretariat Jenderal Perimbangan Keuangan
yang telah menyediakan data Daerah Dalam Angka dan
memfasilitasi hingga tersedianya buku ini.
+ selanjutnya terima kasih kepada tim dari subdirektorat
Evaluasi Dana Desentralisasi dan Perekonomian Daerah
yang terdiri dari Putut Hari satyaka, sE. MPP; Krisnandar,
sE; Prasetyo indro s.,sE, ME; Aris soedjatmiko, s.sos,
MM; Wahyu Widjayanto, sE, MM; Edi soeprijono, s.sos;
Arif Zainuddin Fansyuri, Ak., ME; Femmy Ferdiansyah, sH;
Chrisliana Tri Ferayanti, sE, ME; Lukman Adi santoso, sE.,
ME.; Mauliate H. silitonga, sE; nanag Garendra Timur, s.si;
rizki Anggunani, s.si; shinta Theresia Purba; virgin Marthalia
yang telah melakukan input dan pengolahan data sekaligus
mendukung penulisan dan melakukan editing buku ini.
Terima kasih atas kerja kerasnya.
Ucapan Terima Kasih
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG48
siKD, Kementerian Keuangan
Prov. Lampung Dalam Angka 2007 – 2010, BPs
www.lampungprov.go.id
Sumber Data
49
Tinjauan Ekonomi dan Keuangan Daerah | Provinsi LAMPUNG50