tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda … · tingkat pengetahuan ibu nifas tentang...

55
1 TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : RIYAS SURYA FERIANA NIM. B09 107 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Upload: vuongliem

Post on 08-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

1

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS

DI RSUD KOTA SURAKARTA

TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

RIYAS SURYA FERIANA

NIM. B09 107

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

2

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS

DI RSUD KOTA SURAKARTA

TAHUN 2012

Diajukan Oeh :

RIYAS SURYA FERIANA

NIM B09107

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggalJuli 2012

Pembimbing

(RETNO WULANDARI, S.ST)

NIK.200985034

ii

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

3

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS

DI RSUD KOTA SURAKARTA

TAHUN 2012

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh :

RIYAS SURYA FERIANA

NIM B09 107

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program DIII Kebidanan

Pada Tanggal Juli 2012

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka.Prodi DIII Kebidanan

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

NIK.200530015

Penguji I

(ENI RUMIYATI, S.ST)

NIK.200682019

Penguji II

(AMBARSARI, S.ST)

NIK.201087048

iii

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

4

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul“ Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang

Tanda-tanda Bahaya Masa Nifas di Rumah Sakit Daerah Kota Surakarta tahun

2012. Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi

tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKES Kusuma Husada

Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma

Husada Surakarta.

3. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Bapak Edhie Prasetiawan, SH. MM selaku Kepala sub bagian Tata Usaha di

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta yang telah bersedia memberikan

ijin kepada penulis dalam pengambilan data.

iv

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

5

5. Seluruh dosen dan staf Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. IbuNifas di RSUD Kota Surakarta sebagai subyek penelitian yang telah

membantu terlaksananya penelitian ini

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian

selanjutnya.Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak.

Surakarta,.......................2012

Penulis

v

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

6

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012

Riyas Surya Feriana

B09 107

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS

DI RSUD KOTA SURAKARTA

TAHUN 2012

xiii + 42 halaman + 16 lampiran + 4 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

LatarBelakang:Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2007 Angka Kematian Ibu (AKI) masih cukup tinggi, yaitu 228 per 100.000

kelahiran hidup (Suwandi, 2010). Penyebab kematian ibu saat kehamilan 20%,

pada saat persalinan 30%, pada saat nifas 50%. Penyebab kematian ibu paling

banyak terjadi pada saat masa nifas, yaitu karena perdarahan setelah persalinan

28%, eklampsia 24%, infeksi 11%, kurang energy setelah melahirkan 11%,

mastitis 16%, postpartum blues 10% (Depkes RI, 2009). Angka kematian ibu

(AKI) di Jawa Tengah masih cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari data Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang menyebutkan pada tahun 2008 AKI

mencapai 114 atau 42/100.000 kelahiran. Angka tersebut masih berada di atas

target nasional yakni sebesar 102/100.000 kelahiran (Suwandi, 2010).

Tujuan: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda

bahaya nifas di RSUD Kota Surakarta tahun 2012.

Metode Penelitian: Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta

dan sampel pada penelitian ini adalah ibu nifas yang dirawat di RSUD Kota

Surakarta sebanyak 30 responden diambil dengan menggunakan tekniktotal

sampling. Data pada penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan secara

langsung dari responden melalui penyebaran kuesioner. Variabel yang diteliti

adalah variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda

bahayamasa nifas. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Software

Statistical Program Social Science (SPSS) 16.00.

Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya masa

nifas di RSUD kota Surakarta dari 30 responden terdapat 2 responden (6,7%)

yang berpengetahuan baik, 24 responden (80%) yang berpengetahuan cukup baik,

terdapat 4 responden (13,3 %) yang berpengetahuan kurang baik.

Simpulan: Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu

nifas tentang tanda-tanda bahaya masa nifas terbanyak pada kategori cukup yaitu

24 responden (80%).

Kata kunci : pengetahuan, nifas, tanda-tanda bahaya masa nifas.

Kepustakaan :21 literatur (Tahun 2002-2011)

vi

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

7

MOTTO

v Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka setelah selesai

suatu urusan, segeralah menyelesaikan urusan yang lain dan kepada

Tuhanmulah hendaknya kamu berharap ( QS. Al Insyirah ).

v Semua yang terjadi pada diriku aku yakin adalah yang terbaik bagiku,

meskipun ada yang tidak sesuai dengan yang aku harapkan, tapi memang ini

yang sudah Allah pilihkan untukku ( Penulis ).

v Kehidupan tidak pernah mengerti kita, tapi kita yang harus mengerti tentang

kehidupan ( Penulis ).

v Hari kemarin adalah pengalaman, hari esok adalah sebuah tantangan, hari

ini adalah suatu kenyataan yang harus dihadapi dengan penuh harapan dan

keberanian ( Penulis ).

v Kita harus ikhlas menghadapi semuanya karena dengan begitu kita akan

mudah menjalaninya ( Penulis ).

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah

ini penulis persembahkan :

Ø Kepada ALLAH SWT, hanya padaMulah aku

memohon dan berserah diri meminta

cahaya penerangan dan ketabahan dalam

hidupku.

Ø Untuk ibu tercinta terima kasih atas kasih

sayang dan perhatian yang telah kau

berikan, terima kasih atas cinta dan

ketulusanmu, kau akan selalu dihatiku tak

kan ada yang bisa menggantikanmu.

Ø Untuk bapak tersayang terima kasih atas

kasih sayang dan perhatian yang telah

diberikan padaku hingga saat ini, terima

kasih atas kerja keras dan ketulusanmu

dalam membesarkanku.

Ø Keluarga besarku terima kasih atas doa dan

dukungannya disetiap langkahku.

Ø Teman-teman angkatan 2009 ingatlah

perjuangan kita selama ini, jangan

menyerah dan jangan putus asa karena

masa depan yang cemerlang menanti kita.

Ø Almamater tercinta.

vii

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

8

CURICULUM VITAE

Nama : Riyas Surya Feriana

Tempat / Tanggallahir : Sukoharjo, 29 Juli 1991

Agama : Islam

JenisKelamin : Perempuan

Alamat : KramatRt 01/ Rw 07, Trangsan, Gatak, Sukoharjo

RiwayatPendidikan:

1. SD N Trangsan 01 LULUS TAHUN 2003

2. SMP N 1 Gatak LULUS TAHUN 2006

3. SMA N 1 Kartasura LULUS TAHUN 2009

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Foto 3x4

viii

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

9

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii

CURICULUM VITAE ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah............................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian............................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian........................................................................... 3

E. Keaslian Penelitian.......................................................................... 4

F. Sistematika Penulisan...................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori................................................................................. 8

B. Kerangka Teori ................................................................................ 22

C. Kerangka Konsep ............................................................................ 23

ix

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

10

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 24

B. Lokasi danWaktu Penelitian ............................................................ 24

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ...................... 25

D. Instrumen Penelitian ........................................................................ 26

E. Tehnik Pengumpulan Data .............................................................. 31

F. Variabel Penelitian .......................................................................... 31

G. Definisi Operasional ........................................................................ 31

H. Metode Pengumpulan dan Analisis Data......................................... 32

I. Etika Penelitian ................................................................................ 35

J. Jadwal Penelitian ............................................................................. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................ 37

B. HasilPenelitian ................................................................................. 37

C. Pembahasan ..................................................................................... 38

D. Keterbatasan .................................................................................... 40

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .......................................................................................... 41

B. Saran ................................................................................................ 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

11

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner .......................................................................... 27

Tabel 3.2 Definisi Operasional ........................................................................ 32

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi ...................................................... 37

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi ......................................................................... 38

xi

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

12

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................. 22

Ganbar 2.2 Kerangka Konsep .......................................................................... 23

xii

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Ijin Study Pendahuluan

Lampiran 2 Surat Balasan Study Pendahuluan

Lampiran 3 Permohonan Ijin Uji Validitas

Lampiran 4 Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 5 Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 6 Surat Balasan Penelitian

Lampiran 7 Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 8 Informed Consent

Lampiran 9 Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda-tanda

Bahaya Masa Nifas dan Kunci Jawaban

Lampiran 10 Data Tabulasi Uji Validitas

Lampiran 11 Hasil Uji Validitas

Lampiran 12 Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 13 Data Tabulasi Penelitian

Lampiran 14 Hasil Penelitian

Lampiran 15 Jadwal Penelitian

Lampiran16 Lembar Konsultasi

xiii

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007

Angka Kematian Ibu (AKI) masih cukup tinggi, yaitu 228 per 100.000

kelahiran hidup (Suwandi, 2010). Penyebab kematian ibu saat kehamilan

20%, pada saat persalinan 30%, pada saat nifas 50%. Penyebab kematian ibu

paling banyak terjadi pada saat masa nifas, yaitu karena perdarahan setelah

persalinan 28%, eklampsia 24%, infeksi 11%, kurang energi setelah

melahirkan 11%, mastitis 16%, postpartum blues 10% (Depkes RI, 2009).

Angka kematian ibu (AKI) di Jawa Tengah masih cukup tinggi. Hal ini

dapat dilihat dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah yang

menyebutkan pada tahun 2008 AKI mencapai 114 atau 42/100.000 kelahiran.

Angka tersebut masih berada di atas terget nasional yakni sebesar

102/100.000 kelahiran (Suwandi, 2010).

Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6-8 minggu. Dimana selama

waktu tersebut pada seorang ibu nifas sering kali terjadi masalah tanda-tanda

bahaya masa nifas. Hal ini sangat penting dan perlu untuk diketahui oleh ibu

nifas. Karena dengan diketahuinya tanda-tanda bahaya masa nifas, bila terjadi

masalah tersebut akan diketahui atau terdeteksi secara dini adanya suatu

komplikasi (Prawirohardjo, 2005).

Pada wanita atau ibu nifas penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya

masa nifas sangat penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu atau

1

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

2

wanita yang sedang hamil atau pada masa nifas belum mengetahui tentang

tanda-tanda bahaya masa nifas, baik yang diakibatkan masuknya kuman

kedalam alat kandungan seperti eksogen (kuman datang dari luar), autogen

(kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh) dan endogen (dari jalan lahir

sendiri) (Mochtar, 2006).

Asuhan masa nifas sangat diperlukan dalam periode ini karena masa

nifas merupakan masa kritis untuk ibu dan bayi. Dengan demikian diperlukan

suatu upaya untuk mencegah terjadinya suatu masalah tanda-tanda bahaya

masa nifas. Untuk itu diperlukan suatu peran serta dari masyarakat terutama

ibu nifas untuk memiliki pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya masa nifas.

Selain itu juga diperlukan peran serta dari tenaga kesehatan dengan

memberikan konseling selama kehamilan, setelah persalinan, dan melakukan

kunjungan rumah yaitu KN 1 dan KN 2 sesuai standart pelayanan. Dari upaya

tersebut diharapkan dapat mengetahui dan mengenal secara dini tanda-tanda

bahaya masa nifas, sehingga bila ada kelainan dan komplikasi bisa segera

terdeteksi (Prawirohardjo, 2005).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Kota

Surakarta pada bulan Desember 2011, penulis melakukan wawancara

terhadap 8 orang ibu nifas dan hasil yang didapatkan adalah dari 8 orang ibu

nifas, 3 orang ibu nifas mengetahui tanda-tanda bahaya masa nifas dan 5

orang ibu nifas tidak mengetahui tanda-tanda bahaya masa nifas.

Sehingga dari hasil wawancara tersebut penulis tertarik mengambil

judul penelitian “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda-Tanda

Bahaya Masa Nifas di RSUD Kota Surakarta”.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah

penelitian yaitu” bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-

tanda bahaya masa nifas di RSUD Kota Surakarta?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas di RSUD Kota Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya

masa nifas dalam kategori baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya

masa nifas dalam kategori cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya

masa nifas dalam kategori kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

1. Dapat menambah wacana kepustakaan mengenai tanda-tanda bahaya

masa nifas

2. Memberikan sumbangan pemikiran bagi peniliti serupa dikemudian hari

dan dapat dijadikan sebagai dasar penelitian selanjutnya.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

4

2. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan ilmu pada

bidang asuhan kebidanan nifas khususnya tentang tanda-tanda bahaya

masa nifas.

3. Bagi Institusi

a. Bagi institusi pelayanan kesehatan rumah sakit

Hasil penelitian dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

tentang tanda-tanda bahaya masa nifas serta mendeteksi dini tanda-

tanda bahaya masa nifas.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai referensi bahan bacaan untuk menambah wawasan bagi

mahasiswa kebidanan, khususnya yang berkaitan dengan tanda-tanda

bahaya masa nifas.

E. Keaslian Penelitian

1. Kurniawati (2010) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang

Tanda-tanda Bahaya Masa Nifas Di Bidan Praktek Swasta (BPS)

Ny.SriSuhersi Mojokerto Kedawung Sragen”. Penelitian ini menggunakan

desain penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross

sectional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan

ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya masa nifas. Hasil penelitian dari 24

responden menunjukkan sebagian besar responden mengetahui tentang

tanda-tanda bahaya masa nifas. Hasil penelitian dalam kategori baik 60%,

kategori sedang 25%, kategori kurang 15%. Hasil menunjukkan

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

5

pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya masa nifas di Bidan

Praktek Swasta (BPS) Ny.Sri Suherni dalam kategori baik.

2. Rahayu (2006) dengan judul “Pengetahuan Ibu Nifas tentang Infeksi Luka

Jahitan Perineum di UPTD RSD Kota Surakarta”. Penelitian ini

menggunakan metode diskriptif kuantitatif menggunakan pendekatan cross

sectional. Hasil penelitian dalam kategori baik sejumlah 56%, kategori

cukup baik 32,35% dan kategori kurang baik sejumlah 11,77%, sedangkan

berdasarkan umur responden rata – rata 21 – 23 tahun berjumlah 26,47%

dengan tingkat pengetahuan baik 66,67%, pendidikan responden mayoritas

adalah SLTA berjumlah 50% dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak

60%, pekerjaan responden ibu rumah tangga berjumlah 61,7% dengan

katagori baik sebanyak 52,36% dan didapatkan pengetahuan ibu nifas

tentang infeksi luka jahitan perineum di UPTD RSD Kota Surakarta dalam

kategori baik

3. Makarti (2006), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang

Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas di RB Annisa Gading”. Hasil penelitan

menunjukan pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya masa nifas

mayoritas kategori cukup yaitu 17 responden (68%), mayoritas usia

responden antara 21-24 tahun ada 8 responden (32%), sebagian responden

berpendidikan SMA 14 responden (56%), kehamilan yang pertama ada 15

responden (60%), serta responden bekerja sebagai IRT ada 12 responden

(48%). Perbedaan penelitian yang penulis lakukan yaitu pada jumlah

sampel, waktu dan tempat penelitian serta hasil penelitian yang dilakukan

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

6

oleh penulis di RSUD Kota Surakarta didapatkan hasil cukup baik pada

responden tentang tanda-tanda bahaya masa nifas.

F. Sistematika Penulisan

Karya tulis ilmiah ini terdiri dari 5 bab yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika

penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisi teori dari masalah yang akan diteliti yaitu

pengetahuan meliputi pengertian,tingkatan pengetahuan, faktor-

faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, nifas meliputi

pengertian, tujuan asuhan masa nifas, periode masa nifas,

kunjungan masa nifas, tanda-tanda bahaya masa nifas meliputi

pengertian tanda-tanda bahaya nifas serta macamnya, pencegahan

infeksi masa nifas, kerangka teori, kerangka konsep penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisi jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, populasi, sampel, dan teknik pengambilan

sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel

penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisis

data, etika penelitian, jadwal penelitian.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang gambaran umum tempat

penelitian, hasil penelitian, pembahasan dan keterbatasan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab terakhir ini berisi kesimpulan dan saran-saran yang

ditujukan bagi tenaga kesehatan, bagi responden dan bagi peneliti

selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap obyek melalui indra yang dimiliki (mata, hidung,

telinga, dan sebagainya). Pada waktu pengindraan sampai hasil

pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan

persepsi terhadap obyek (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan mempunyai

6 tingkatan pengetahuan yaitu :

1) Tahu (Know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang

paling rendah.

2) Memahami (Komprehensif) diartikan sebagai suatu kemampuan

untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan

dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (Aplication) diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi

real (sebenarnya).

8

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

9

4) Analisis (Analysis) diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam komponen-

komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi, dan masih

ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (Synthesis) diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menyusun informasi baru dari informasi-informasi yang lain.

6) Evaluasi (Evaluation) ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan penilaian terhadap suatu materi atau obyek.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi

tingkat pengetahuan, antara lain :

1) Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang

lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas

pengetahuan seseorang.

2) Pendidikan

Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang.

Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan

mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan

seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.

3) Keyakinan

Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa

adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bisa

mempengaruhi pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu sifatnya

positif maupun negatif.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

10

4) Fasilitas

Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat

mempengaruhi seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran

dan buku.

5) Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan

seseorang. Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka

dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas

sumber informasi.

6) Sosial Budaya

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat

mempengaruhi pengetahuan, persepsi dan sikap seseorang terhadap

sesuatu.

2. Nifas

a. Pengertian

Menurut Prawirohardjo (2005), nifas (puerperium) adalah dimulai

setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan

kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama

kira-kira 6 – 8 minggu.

Menurut Wiknjosastro (2007), masa nifas (puerperium) adalah

mulai setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu.

Akan tetapi, seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum ada

kehamilan dalam waktu 3 bulan.

Menurut Suherni (2009), masa nifas (puerperium) adalah masa

atau waktu sejak waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar dari

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

11

rahim, sampai 6 minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali

dengan organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang

mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan

dengan melahirkan.

b. Tujuan Asuhan Masa Nifas

Menurut Suherni (2009), tujuan dari pemberian asuhan

kebidanan pada masa nifas adalah :

1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologi.

2) Mendeteksi masalah, mengobati, dan merujuk bila terjadi

komplikasi pada ibu dan bayinya.

3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,

nutrisi, keluarga berencana (KB), manfaat menyusui, imunisasi, serta

perawatan bayi sehari-hari.

4) Memberikan pelayanan keluarga berencana (KB).

c. Periode Masa Nifas

Adapun periode masa nifas (post partum/puerperium) menurut

(Suherni dkk, 2009) yaitu :

1) Puerperium dini yakni masa kepulihan dimana saat-saat ibu

dibolehkan berdiri dan berjalan-jalan.

2) Puerperium intermedial yakni masa kepulihan menyeluruh dari

organ-organ genital kira-kira antara 6-8 minggu.

3) Remot puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan

sehat sempurna terutama apabila ibu selama hamil atau persalinan

mempunyai komplikasi.

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

12

d. Kunjungan Masa Nifas

Menurut Suherni dkk (2009). Frekuensi kunjungan, waktu

kunjungan dan tujuan kunjungan masa nifas yaitu :

1) Kunjungan pertama, waktu 6 – 8 jam setelah persalinan (post

partum). Tujuan kunjungan ini adalah :

a) Mencegah perdarahan masa nifas karena persalinan yaitu atonia

uteri.

b) Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk

bila perdarahan berlanjut.

c) Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota

keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena

atonia uteri.

d) Pemberian ASI awal.

e) Memberi supervisi kepada ibu bagaimana teknik melakukan

hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.

f) Menjaga bayi agar tetap sehat dengan cara mencegah hipotermi.

Bila ada bidan atau petugas lain yang membantu melahirkan,

maka petugas atau bidan itu harus tinggal dengan ibu dan

bayi baru lahir untuk 2 jam pertama.

2) Kunjungan kedua, waktu 6 hari setelah persalinan (post partum).

Tujuan kunjungan ini adalah :

a) Memastikan involusi uterus berjalan dengan normal.

b) Evaluasi adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan

abnormal.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

13

c) Memastikan ibu cukup makan, minum dan istirahat.

d) Memastikan ibu menyusui dengan benar dan tidak ada tanda-

tanda adanya penyulit.

e) Memberikan konseling pada ibu mengenai hal-hal berkaitan

dengan asuhan pada bayi.

3) Kunjungan ketiga, waktu 2 minggu setelah persalinan (post partum).

Dalam kunjungan ini tujuannya sama dengan kunjungan hari ke 6.

4) Kunjungan keempat, waktu 6 minggu setelah persalinan (post

partum). Tujuan kunjungan ini adalah :

a) Menanyakan penyulit-penyulit yang ada.

b) Memberikan konseling untuk KB secara dini.

3. Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas

a. Pengertian

Tanda-tanda bahaya masa nifas adalah suatu tanda yang abnormal

yang mengindikasikan adanya bahaya atau komplikasi yang dapat

terjadi selama masa nifas, apabila tidak dilaporkan atau tidak

terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdiknakes, 2003).

b. Tanda-tanda bahaya masa nifas adalah sebagai berikut:

1) Perdarahan pasca persalinan (post partum)

a) Pengertian

Perdarahan pasca persalinan (post partum) adalah

perdarahan yang melebihi 500 – 600 ml setelah bayi lahir

(Eny, 2009). Menurut waktu terjadinya dibagi atas dua bagian

yaitu :

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

14

(1) Perdarahan post partum primer (Early post partum

hemorrhage) yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir.

Penyebab utama adalah atonia uteri, retensio placenta, sisa

plasenta dan robekan jalan lahir.

(2) Perdarahan post partum sekunder (Late post partum

hemorrhage) yang terjadi setelah 24 jam. Penyebab utamanya

adalah sub involusi, infeksi nifas dan sisa plasenta. Menurut

Manuaba (2005), perdarahan post partum merupakan

penyebab penting kematian maternal.

b) Faktor-faktor penyebab perdarahan post partum adalah:

(1) Paritas lebih dari 5

(2) Jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun

(3) Persalinan yang dilakukan dengan tindakan yaitu pertolongan

kala uri sebelum waktunya, pertolongan persalinan oleh

dukun, persalinan dengan tindakan paksa

(Notoatmodjo, 2008).

c) Penanganan

Untuk mengatasi kondisi ini dilakukan penanganan umum

dengan perbaikan keadaan umum dengan pemasangan infus,

transfusi darah, pemberian antibiotik, dan pemberian uterotonika.

Pada kegawat daruratan dilakukan rujukan ke rumah sakit

(Manuaba, 2008).

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

15

2) Lokia yang berbau busuk

a) Pengertian

Lokia adalah sekret yang berasal dari kavum uteri dan

vagina dalam masa nifas. Sedangkan lokia yang berbau busuk

adalah sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam

masa nifas yang berupa cairan seperti nanah yang berbau busuk

(Prawirohardjo, 2007).

b) Penyebab

Ini terjadi karena infeksi dan komplikasi plasenta rest.

Plasenta rest merupakan bentuk perdarahan pasca partus

berkepanjangan sehingga pengeluaran lokia disertai darah lebih

dari 7 – 10 hari. Dapat terjadi perdarahan baru setelah

pengeluaran lokia normal, dan dapat berbau akibat infeksi

plasenta rest. Pada evaluasi pemeriksaan dalam terdapat

pembukaan dan masih dapat diraba sisa plasenta atau

membrannya. Subinvolusi uteri karena infeksi dan menimbulkan

perdarahan terlambat (Manuaba, 2008).

c) Penanganan

Tindakan penanganan meliputi pemasangan infus

profilaksis, pemberian antibiotik adekuat, pemberian uterotonika

(oksitosin atau metergin), dan tindakan definitif dengan kuretase

dan dilakukan pemeriksaan patologi-anatomik

(Notoatmodjo, 2008).

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

16

3) Pengecilan rahim terganggu (Sub involusi uterus)

a) Pengertian

Involusi adalah keadaan uterus mengecil oleh kontraksi

rahim dimana berat rahim dari 1000 gram saat setelah bersalin

menjadi 40-60 gram 6 minggu kemudian. Bila pengecilan ini

kurang baik atau terganggu disebut sub involusi (Eny, 2009).

b) Penyebab

Faktor penyebab sub involusi antara lain: sisa plasenta

dalam uterus, endometritis, adanya mioma uteri. Pada

pemeriksaan bimanual ditemukan uterus lebih besar dan lebih

lembek dari seharusnya, fundus masih tinggi, lokia banyak dan

berbau, dan tidak jarang terdapat pula perdarahan.

c) Penanganan

Pengobatan dilakukan dengan memberikan injeksi

methergin setiap hari ditambah ergometrin per oral. Bila ada sisa

plasenta lakukan kuretase. Berikan antibiotika sebagai pelindung

infeksi (Prawirohardjo, 2005).

4) Nyeri pada perut dan pelvis

a) Pengertian

Tanda-tanda nyeri perut dan pelvis dapat menyebabkan

komplikasi nifas seperti peritonitis. Peritonitis adalah peradangan

pada peritonium.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

17

b) Penyebab

Peritonitis nifas bisa terjadi karena meluasnya

endometritis, tetapi dapat juga ditemukan bersama-sama dengan

salpingo-ooforitis dan sellulitis pelvika. Selanjutnya ada

kemungkinan bahwa abses pada sellulitis pelvika mengeluarkan

nanahnya ke rongga peritonium dan menyebabkan peritonitis

(Prawirohardjo, 2007). Gejala klinis peritonitis dibagi 2 yaitu :

(1) Peritonitis terbatas pada daerah pelvis

Gejala-gejalanya tidak seberapa berat seperti pada peritonitis

umum. Penderita demam, perut bawah nyeri, tetapi keadaan

umum tetap baik. Pada pelvio peritonitis bisa terdapat

pertumbuhan abses (Prawirohardjo, 2007).

(2) Peritonitis umum

Peritonitis umum disebabkan oleh kuman yang sangat

pathogen dan merupakan penyakit berat.Suhu meningkat

menjadi tinggi, nadi cepat dan kecil, perut kembung dan

nyeri, ada defense musculaire. Muka penderita yang mula-

mula kemerahan menjadi pucat, mata cekung, kulit muka

dingin, terdapat apa yang dinamakan facies hippocratica.

Mortalitas peritonitis umum tinggi (Prawirohardjo, 2007).

c) Penanganan

Pengobatan dilakukan dengan pengisapan nasogastrik, pasang

infus intravena, berikan kombinasi antibiotik sampai ibu tidak

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

18

demam selama 48 jam ( ampisilin 2 g melalui intravena setiap 6

jam, ditambah gentamisin 5 mg/kg berat badan melalui intravena

setiap 24 jam, ditambah metronidazol 500 mg melalui intravena

setiap 8 jam) (Pamilih, 2006).

5) Pusing dan lemas yang berlebihan

Menurut Manuba (2005), pusing merupakan tanda-tanda

bahaya pada masa nifas, pusing bisa disebabkan oleh karena darah

tinggi (sistol >140 mmHg dan diastole >110 mmHg).

Lemas yang berlebihan juga merupakan tanda-tanda bahaya,

dimana keadaan lemas disebabkan oleh kurangnya istirahat dan

kurangnya asupan kalori sehingga ibu kelihatan pucat, tekanan darah

rendah (sistol <100 mmHg diastole <60 mmHg). Penanganan gejala

tersebut adalah :

a) Mengkonsumsi tambahan 500 kalori setiap hari.

b) Makan dengan diit berimbang untuk mandapatkan protein,

mineral dan vitamin yang cukup.

c) Minum sedikitnya 3 liter setiap hari.

d) Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat setidaknya

selama 40 hari pasca bersalin.

e) Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan

kadar vitaminnya pada bayinya.

f) Istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

19

6) Suhu tubuh ibu > 38 0c

Dalam beberapa hari setelah melahirkan suhu badan ibu sedikit

baik antara 37,20C-37,8

0C oleh karena reabsorbsi benda-benda

dalam rahim dan mulainya laktasi, dalam hal ini disebut demam

reabsorbsi. Hal itu adalah normal.

Namun apabila terjadi peningkatan melebihi 380C beturut-turut

selama 2 hari kemungkinan terjadi infeksi. Infeksi nifas adalah

keadaan yang mencakup semua peradangan alat-alat genetalia dalam

masa nifas (Mochtar, 2002). Penanganan umum bila terjadi demam :

a) Istirahat baring.

b) Rehidrasi peroral atau infuse.

c) Kompres atau kipas untuk menurunkan suhu.

d) Jika ada syok segera beri pengobatan, sekalipun tidak jelas gejala

syok harus waspada untuk menilai berkala karena kondisi ini

dapat memburuk dengan cepat (Prawirohardjo, 2002).

7) Payudara berubah menjadi merah, panas, dan terasa sakit

Pada masa nifas dapat terjadi infeksi dan peradangan parenkim

kelenjar payudara (mastitis). Mastitis bernanah dapat terjadi setelah

minggu pertama pascasalin, tetapi biasanya tidak sampai melewati

minggu ke 3 atau ke 4 (Prawirohardjo, 2008).

Gejala awal mastitis adalah demam yang disertai menggigil,

nyeri dan takikardia. Pada pemeriksaan payudara membengkak,

mengeras, lebih hangat, kemerahan dengan batas tegas, dan disertai

rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Penanganan utama mastitis adalah:

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

20

a) Memulihkan keadaan dan mencegah terjadinya komplikasi yaitu

bernanah (abses) dan sepsis yang dapat terjadi bila penanganan

terlambat, tidak cepat, atau kurang efektif.

b) Susukan bayi sesering mungkin.

c) Pemberian cairan yang cukup, anti nyeri dan anti inflamasi.

d) Pemberian antibiotic 500 mg/6 jam selama 10 hari.

e) Bila terjadi abses payudara dapat dilakukan sayatan (insisi) untuk

mengeluarkan nanah dan dilanjutkan dengan drainase dengan

pipa agar nanah dapat keluar terus.

8) Perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya (baby blues)

Ada kalanya ibu mengalami parasaan sedih yang berkaitan

dengan bayinya. Keadaan ini disebut baby blues, yang disebabkan

oleh perubahan perasaan yang dialami ibu saat hamil sehingga sulit

menerima kehadiran bayinya. Perubahan perasaan ini merupakan

respon alami terhadap rasa lelah yang dirasakan, selain itu juga

karena perubahan fisik dan emosional selama beberapa bulan

kehamilan (Eny, 2009). Gejala-gejala baby blues antara lain :

a) Menangis.

b) Mengalami perubahan perasaan.

c) Cemas.

d) Kesepian.

e) Khawatir mengenai sang bayi.

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

21

f) Penurunan gairah sex, dan kurang percaya diri terhadap

kemampuan menjadi seorang ibu.

Penanganan bila terjadi baby blues yaitu hilang tanpa

pengobatan, pengobatan psikologis dan antidepresan, konsultasi

psikiatrik untuk pengobatan lebih lanjut (tiga bulan)

(Manuaba, 2008).

9) Depresi masa nifas (depresi postpartum)

Depresi masa nifas adalah keadaan yang amat serius. Hal ini

disebabkan oleh kesibukannya yang mengurusi anak-anak sebelum

kelahiran anaknya ini. Ibu yang tidak mengurus dirinya sendiri,

seorang ibu cepat murung, mudah marah-marah (Eny, 2009). Gejala-

gejala depresi masa nifas adalah :

a) Sulit tidur bahkan ketika bayi sudah tidur.

b) Nafsu makan hilang.

c) Perasaan tidak berdaya atau kehilangan kontrol.

d) Terlalu cemas atau tidak perhatian sama sekali pada bayi.

e) Tidak menyukai atau takut menyentuh bayi.

f) Pikiran yang menakutkan mengenai bayi

g) Sedikit atau tidak ada perhatian terhadap penampilan pribadi.

h) Gejala fisik seperti banyak wanita sulit bernafas atau perasaan

berdebar-debar.

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

22

B. KERANGKA TEORI

Gambar 2.1

Sumber : Lawrence Green dalam Notoatmodjo (2010), dimodifikasi

Tingkat

pengetahuan :tahu,

memahami,

aplikasi, analisis,

sintesis, evaluasi.

Pengetahuan

ibu nifas

tentang tanda-

tanda bahaya

masa nifas.

Macam-macam tanda

bahaya masa nifas

meliputi:

1. Perdarahan post

partum.

2. Lokia yang berbau.

3. Sub involusi uteri.

4. Nyeri pada perut

dan pelvis.

5. Pusing dan lemas

yang berlebihan.

6. Suhu tubuh ibu >

38 0c.

7. Payudara berubah

menjadi merah,

panas, bengkak.

8. Baby blues.

9. Depresi post

partum.

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan: pengalaman, pendidikan,

keyakinan, fasilitas, penghasilan, sosial

budaya.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

23

C. KERANGKA KONSEP

Gambar 2.2

Bagan Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas.

Pengalaman, keyakinan, fasilitas, penghasilan,

sosial budaya,

pendidikan.

baik.

cukup.

kurang.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang

akan dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau diskripsi

suatu keadaan secara objektif. Metode ini digunakan untuk memecahkan dan

menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang

(Notoatmodjo, 2005). Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data

yang diangkakan (Sugiyono, 2011).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian merupakan rencana tentang tempat yang akan

dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian

(Hidayat, 2008). Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Surakarta.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian merupakan rencana tentang waktu yang akan

dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian

24

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

25

(Hidayat, 2008). Waktu penelitian ini terbagi menjadi beberapa tahap

yaitu :

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilaksanakan mulai bulan Desember 2011. Tahap ini

meliputi pembuatan proposal, studi pendahuluan di rumah sakit,

permohonan ijin, serta penyusunan angket.

b. Tahap Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan bulan 25 Mei-16 Juni 2012.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekumpulan orang/subjek dan objek yang diamati

dan memiliki kualitas dan karakteristik tertentu (Sugiyono, 2007). Menurut

Nursalam (2008) populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang

telah ditetapkan. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang ada di

RSUD Kota Surakarta berjumlah 30 responden yang diperoleh pada

tanggal 25 Mei-16 Juni 2012.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2007). Menurut Nursalam (2008) sampel terdiri

dari bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek

penelitian melalui sampling.

Menurut Arikunto (2006) untuk menentukan sampel apabila

subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

26

penelitiannya merupakan penelitian populasi, tetapi jika populasi lebih dari

100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Sampel yang

digunakan adalah ibu nifas yang ada di RSUD Kota Surakarta sejumlah 30

responden.

3. Tehnik Sampling

Tehnik sampling adalah tehnik pengambilan sampel. Dalam

penelitian ini menggunakan tehnik non propability sampling dengan

metode total sampling. Total sampling yaitu tehnik pengambilan sampel

jika jumlah populasi dijadikan sampel dalam penelitian (Arikunto, 2006).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini menggunakan alat

ukur yang berupa kuesioner yaitu sejumlah pernyataan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Penelitian ini menggunakan

bentuk kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga

responden tinggal memilih (Arikunto, 2006).

Penelitian ini menggunakan kuesioner, untuk kuesioner pengukuran

pengetahuan tanda-tanda bahaya masa nifas menggunakan Skala Guttman

yang terdiri dari 2 pilihan jawaban yaitu benar, salah. Kemudian penilaian

yang diberikan untuk pernyataan positif (favorable) adalah pernyataan yang

jawabannya benar, jika dijawab benar mendapat skor 1, jika dijawab salah

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

27

mendapat skor 0. Untuk pernyataan negatif (un favorable) adalah pernyataan

yang jawabannya salah, jika dijawab benar mendapatkan skor 0, jika dijawab

salah mendapatkan skor 1.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Kuesioner

Variabel Indikator No. Soal

Favorable Unfavorable

Pengetahuan ibu nifas

tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas.

Jumlah soal

a. Pengertian nifas

b. Pengertian tanda-tanda

bahaya nifas

c. Tanda-tanda bahaya nifas

antara lain perdarahan

pasca persalinan, lokia

yang berbau busuk,

pengecilan rahim

terganggu, nyeri pada

perut dan pelvis, pusing

dan lemas yang

berlebihan, suhu tubuh

ibu > 38°c, payudara

berubah menjadi merah

panas dan terasa sakit,

perasaan sedih yang

berkaitan dengan

bayinya, depresi masa

nifas.

1 2

3 4

5,7,8,9,10 6,27,28

11,12,13,

14,15,16,

17,18,19,

20,21,22,

23,24,25

26,29,30

31,32

32 soal

Untuk mengetahui apakah kuisioner yang kita gunakan sebagai

instrumen penelitian untuk mengumpulkan data sahih atau tidak, maka perlu

dilakukan uji validitas dan reliabilitas (Arikunto, 2007).

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

28

1. Uji Validitas

Sebelum instrumen/alat ukur digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari

kevalidan alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2008). Uji validitas adalah suatu

ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen (Arikunto, 2006). Uji validitas dilaksanakan di Rumah Sakit

Panti Waluyo Surakarta.

Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, dan

instrumen yang kurang valid maka dilakukan dengan menghitung korelasi

antara masing-masing pertanyaan dengan skore total, dengan rumus

Product Moment (Arikunto, 2006) :

r = )y)(yn(x)(x(N

y)x(xy)N(

2222 S-SS-S

SS-S

Keterangan :

r : Korelasi antara masing-masing item pertanyaan

N : Jumlah responden

x : Skor pertanyaan

y : Skor total pertanyaan

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Untuk mengetahui apakah harga korelasi valid, maka angka korelasi harus

dibandingkan dengan angka kritik tabel (Arikunto, 2006). Dinyatakan

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

29

valid apabila angka hitung > angka kritik tabel, maka dikatakan butir soal

itu valid dengan α = 5%.

Berdasarkan hasil validitas kuesioner terhadap 30 responden di RS Panti

Waluyo dengan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya

masa nifas dari 35 item pernyataan diperoleh 32 item pernyataan

dinyatakan valid (rhitung > rtabel). Berdasarkan hasil pengolahan data dengan

bantuan komputer Program SPSS Versi 16.00 for Windows XP diperoleh

koefisian item pernyataan nomor 10,25,28 kurang dari 0,361 sehingga

ketiga item pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak digunakan

untuk penelitian selanjutnya. Jadi kuesioner untuk penelitian selanjutnya

hanya terdiri dari 32 item pernyataan. Item pernyataan dinyatakan valid ini

dibuktikan bahwa rhitung (0,381-0,711)> rtabel (0,361).

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat ukur,

alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan sama

apabila digunakan pada waktu dan tempat berbeda (Riwidikdo, 2008).

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai

dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama

hasilnya (Arikunto, 2006). Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti

menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS

for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut :

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

30

r11 = úû

ùêë

é S-úû

ùêë

é

- t

b

k

k2

2

11 s

s

Keterangan :

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = Jumlah varian butir

σt2 = Varians total

Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Chronbach minimal 0,7

(Riwidikdo, 2008). Dinyatakan valid jika angka hitung > angka kritik

tabel.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode Alpha

Cronbach diperoleh nilai koefisian alpha sebesar 0,898 hasil ini lebih

besar dari 0,7. Sehingga kueisoner penelitian dinyatakan realibel dan

selanjutnya dapat dipergunakan sebagai penelitian.

E. Tehnik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui

kuesioner. Setelah mendapatkan izin di RSUD Kota Surakarta dan untuk

memperoleh data yang relevan. Maka peneliti mulai pengumpulan data

dan sebelumnya peneliti membuat persetujuan (informed consent) dari

klien sebagai responden penelitian. Setelah responden bersedia akan

dilakukan penelitian, maka peneliti membagikan kuesioner yang berisi

daftar pernyataan yang diajukan secara tertulis dan responden tinggal

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

31

memberikan jawaban/pendapat sesuai dengan pengetahuannya

(Notoadmodjo, 2005).

2. Data sekunder, disebut sebagai data sekunder apabila pengumpulan data

yang diinginkan diperoleh dari orang lain atau tempat lain dan bukan

dilakukan oleh peneliti sendiri. Data yang digunakan adalah data dari

RSUD Kota Surakarta yaitu ibu nifas sejumlah 30 responden

F. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2007). Variabel dalam penelitian

ini adalah pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya masa nifas.

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variable secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk

melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek

atau fenomena (Hidayat, 2007).

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

32

Tabel 3.2

Definisi Operasional

Variabel Indikator

Pengetahuan

Alat ukur Kategori Skala

Tingkat

pengetahuan

ibu nifas

tentang tanda-

tanda bahaya

masa nifas

Segala sesuatu

yang diketahui ibu

nifas dalam

periode masa nifas

tentang tanda-

tanda bahaya masa

nifas meliputi:

pengertian,

macam, penyebab,

penatalaksanaan

Kuesioner Baik Ordinal

(x) > mean + 1SD

Cukup

mean – 1SD < x <

mean + 1SD

Kurang

(x) < mean – 1SD

Sumber

Riwidikdo (2010)

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoadmodjo (2010) proses pengolahan data melalui tahap-

tahap antara lain :

a. Penyuntingan (Editing)

Kegiatan yang dilakukan dalam penyuntingan ini adalah memeriksa

seluruh daftar pertanyaan yang dikembalikan responden, dengan

memperhatikan beberapa hal dalam pemeriksaan yaitu :

1) Kesesuaian jawaban responden dengan pertanyaan yang diajukan.

2) Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan.

3) Mengecek macam isian data.

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

33

b. Pengkodean (Coding)

Setelah penyuntingan diselesaikan, kegiatan selanjutnya yang dilakukan

memberi kode dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan

menggunakan komputer, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan data (Data entry)

Mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu kode

sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

d. Tabulating

Membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang

diinginkan oleh peneliti.

e. Pembersihan data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan, dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau korelasi.

2. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan analisis univariat yaitu menganalisis

tiap-tiap variable penelitian yang ada secara deskriptif dengan menghitung

distribusi frekuensi. Variabel yang dianalisis secara univariat dalam

penelitian ini adalah karakteristik responden, variable pengetahuan untuk

mengetahui pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya masa nifas.

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

34

Untuk variabel pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya

masa nifas dikumpulkan melalui kuesioner kemudian ditabulasi dan

dikelompokkan, kemudian diberi skor. Menurut Riwidikdo (2010), untuk

mencari nilai rata-rata diperoleh dengan rumus :

X = n

xin

i

å1:

Keterangan :

xi : nilai dari data

n : jumlah data

Untuk membuat tiga kategori yaitu baik cukup kurang maka menggunakan

parameter:

1) Baik : bila nilai responden (x) > mean + 1 SD

2) Cukup : bila nilai mean – 1 SD < x < mean + 1 SD

3) Kurang : bila nilai responden (x) < mean – 1 SD

Sedangkan untuk mencari SD (Standart Deviasi) menggunakan :

SD =

Keterangan :

SD : standart deviasi

xi : nilai dari data

n : banyaknya data

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

35

I. Etika Penelitian

Sebelum penelitian membuat persetujuan (inform consent) kepada

responden dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan penelitian,

serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian.

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapatkan ijin dari Stikes

Kusuma Husada Surakarta.

Menurut Hidayat (2007) masalah etika penelitian yang harus

diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menulisakan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

36

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil riset.

J. Jadwal Penelitian

Terlampir

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kota Surakarta yang beralamat di

jalan Dr. P. Lumban Tobing No. 10 Tlp. (0271) 632024. Secara umum jenis

pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan masalah kesehatan meliputi

ruang poli kandungan, penyakit umum, gigi, mata, penyakit dalam,

ruangbersalin, ruang nifas, dan rawat inap penyakit umum.

Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya

persalinan sudah cukup memadai yaitu 1 ruang bersalin dengan 4 tempat tidur,

1 ruang periksa, 2 ruang nifas dengan 6 tempat tidur.

B. Hasil Penelitian

Tingkat pengetahuan ibu nifas di RSUD Kota Surakarta, disajikan

dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Nilai Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Pengetahuan ibunifastentangtanda-

tandabahayamasanifas di RSUD Kota

Surakarta

25,03 5,49

Baik: Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD. Jadi

pengetahuan baik jika nilai responden x >30, 52

37

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

38

Cukup: Bila nilai responden yang diperoleh mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD.

Jadi pengetahuan cukup jika nilai responden

19, 54< x < 30, 52

Kurang:Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD. Jadi pengetahuan kurang jika

nilai responden x <19, 54

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

tentang Tanda-tanda Bahaya MasaNifas di RSUD Kota Surakarta

NO. Tingkat Pengetahuan Frekuensi Prosentase (%)

1.

2.

3.

Baik

Cukup Baik

Kurang Baik

2

24

4

6,7

80

13,3

Total 30 100,0

Sumber : data primer

Berdasarkan tabel 4.2dari 30 responden dapat diketahui responden

dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 2 responden (6,7%), responden

dengan tingkat pengetahuan cukup baik sebanyak 24 responden (80%), dan

responden dengan tingkat pengetahuan kurang baik sebanyak 4 orang

(13,3%).

C. Pembahasan

Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya masanifas

di RSUD kota Surakarta dari 30 responden terdapat 2 responden (6,7%) yang

berpengetahuan baik, 24 responden (80%) yang berpengetahuan cukup baik,

terdapat 4 responden (13,3%) yang berpengetahuan kurang baik.

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

39

Sebagian besar responden dengan pengetahuan cukup baik kurang

paham tentang infeksi nifas. Menurut (Mochtar, 2002) infeksi nifas adalah

keadaan yang mencakup semua peradangan alat-alat genetalia dalam masa

nifas.Hal ini ditandai dengan peningkatan suhu tubuh melebihi 380C beturut-

turut selama 2 hari.

Responden dengan hasil pengetahuan kurang baik tidak paham

tentang infeksinifas dan perdarahan postpartum.Menurut (Eny, 2009)

Perdarahan pasca persalinan (post partum) adalah perdarahan yang melebihi

500 – 600 ml setelah bayi lahir. Menurut (Manuaba,2005) perdarahan

postpartum merupakanpenyebabpentingkematian maternal khususnya di

negaraberkembang.

Menurut Kuncoroningrat yang di kutip oleh Nur Salam (2003),

menyebutkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin

mudah menerima informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang

di miliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat

perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang di perkenalkan.Dari

penelitian yang dilakukan oleh penulis di RSUD Kota Surakarta sebagian

besar responden yang kurang mengetahui tanda-tanda bahaya masa nifas

adalah yang berpendidikan SD.

Dari pembahasan diatasdapat diketahui bahwa terdapat pengetahuan

yang cukup baik pada responden tentang tanda-tanda bahaya masa nifas di

RSUD Kota Surakarta.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

40

D. Keterbatasan

1. Proses Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti tidak bisa menyebarkan kuesioner hanya

dalam waktu sehari, sehingga peneliti harus menyebarkan kuesioner

berhari-hari untuk mendapatkan sejumlah responden yang dibutuhkan.

2. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup

sehingga responden hanya bisa menjawab ya / tidak dan jawaban

responden belum bisa mengukur secara mendalam.

3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini merupakan variable tunggal sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja.

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

41

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu nifas di RSUD Kota Surakarta dalam kategori

baik yaitu 2 responden (6,7%).

2. Tingkat pengetahuan ibu nifas di RSUD Kota Surakarta dalam kategori

cukup yaitu 24 responden (80%).

3. Tingkat pengetahuan ibu nifas di RSUD Kota Surakarta dalam kategori

kurang yaitu 4 responden (13,3%).

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan sebagai

berikut:

1. Tenaga Kesehatan

Diharapkan dapat lebih meningkatkan penyuluhan kesehatan kepada

masyarakat tentang tanda-tanda bahaya masa nifas pada ibu nifas agar

ketidak tahuan masyarakat tentang tanda-tanda bahaya masa nifas dapat

terjawab.

41

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH ... v Hari

42

2. Responden

Diharapkan ibu lebih aktif mencari informasi mengenai tanda-tanda

bahaya masa nifas baik dari media cetak, media elektronik maupun

penyuluhan yang diadakan oleh petugas kesehatan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti lain selanjutnya yang mungkin juga menggunakan

topik yang sama dengan yang diambil oleh penulis, penulis berharap

supaya adanya penelitian yang dilanjutkan dengan penyuluhan lanjutan,

sehingga responden tidak hanya tahu saja, melainkan dapat paham lebih

lanjut dengan berbagai keterangan yang disampaikan lewat penyuluhan

lanjutan. Selain itu, penulis juga berharap supaya kiranya peneliti

selanjutnya mengembangkan lagi lebih lanjut mengenai topik ini.