tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda … · data tabulasi hasil penelitian lampiran 16...

67
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS DI RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : Ruri Listianingsih NIM. B11 181 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

Upload: hoangdien

Post on 25-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS

DI RSUD Dr. MOEWARDI

TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

Ruri Listianingsih

NIM. B11 181

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu
Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu
Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiaran Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang

Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas di RS Dr. Moewardi”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karenaitu

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husuda

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, SST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ernawati SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Basoeki Soetardjo, selaku Direktur RS Dr. Moewardi, yang telah

bersedia memberiakan ijin pada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari

sempurna,oleh karena itu penulisan membuka saran demi kemajuan penelitian

selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Mei 2014

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

vi

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014

Ruri Listianingsih

B11 181

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG

TANDA-TANDA BAHAYA MASA NIFAS

DI RSUD Dr. MOEWARDI

TAHUN 2014

xiii + 52 halaman + 16 lampiran + 4 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Penyebab kematian ibu yang paling banyak terjadi pada saat

masa nifas, yaitu karena perdarahan setelah persalinan 28%, eklamsia 24%,

infeksi 11%,kurang energi setelah melahirkan 11%, mastitis 16%, post partum

blues 10%. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan

masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat

kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam

24 jam pertama. Oleh karena itu, diperlukan peran serta dari masyarakat terutama

ibu nifas untuk memilki pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya masa nifas.

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas di RSUD Dr.Moewardi.

Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif

kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardipada 22 Maret

2013 – 15 April 2014. Sampelyang digunakan yaitu 36 ibu nifas normal dan

variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas. Penelitian ini menggunakan alat ukur yang berupa kuesioner.

Analisa menggunakan analisa univariat.

Hasil Penelitian : Responden dengan pengetahuan baik sebanyak 11 orang (30,6%),

tingkat pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 21 orang (58,3%) dan tingkat

pengetahuan kurang sebanyak 4 orang (11,1%)

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya masa

nifas di RSUD Dr.Moewardimayoritas mempunyai tingkat pengetahuan cukup

sebanyak 21 orang (58,3%)

Kata Kunci : Pengetahuan, nifas, tanda bahaya masa nifas

Kepustakaan : 14 literatur (tahun 2006 – 2013)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

vii

MOTTO

Ø Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan

( QS. Al-insyiroh : 6 )

Ø Jadikanlah ilmu itu sebagai lentera dalam menempuh hidupmu, karena

dengan ilmu itu manusia dapat menghargai dan dihargai orang lain, dan

dengan ilmu itu pula manusia laksana seorang raja ( penulis )

Ø Awali semuanya dengan doa dan senyum

Ø Apa yang telah berlalu, sudah berlalu dan apa yang telah pergi tidak akan

kembali. Oleh karena itu jangan pikirkan apa yang telah berlalu, karena

sesungguhnya ia telah pergi dan tidak akan kembali ( Kahlil Gibran )

Ø Beri satu kunci untuk mengenal hidup , jadikan setiap langkah kita sebagai

ibadah insya allah kita akan tahu tujuan hidup yang sesungguhnya.

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini

penulis persembahkan :

ü Kepada Allah SWT, hanya padaMulah aku

memohon dan berserah diri meminta cahaya

penerangan dan ketabahan dalam hidupku.

ü Ayah dan bunda tercinta terima kasih atas doa

restunya dan cinta kasihnya selama ini.

ü Kakak dan adikku tercinta yang selalu

memberikan support setiap langkahku.

ü Teman-teman yang telah berpartisipasi dalam

karya tulis ilmiah ini

ü Almamater tercinta

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Ruri Listianingsih

Tempat / Tanggal Lahir : Sumbawa Besar, 15-01-1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jln.Garuda No.14 Sumbawa Besar, NTB

Riwayat Pendidikan

1. SD N 02 Sumbawa Besar LULUS TAHUN 2004

2. SMP N 01 Sumbawa Besar LULUS TAHUN 2007

3. SMA N 01 Sumbawa Besar LULUS TAHUN 2010

4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Angkatan 2011

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..............................................................

CURICULUM VITAE ................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ ix

BAB I PENDAHAULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 4

E. Keaslian Penelitian ................................................................. 5

F. Sistematika Penelitian ............................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ......................................................................... 8

1. Pengetahuan ...................................................................... 8

2. Nifas ................................................................................. 14

3. Tanda-tanda Bahaya Masa Nifas ...................................... 18

B. Kerangka Teori ....................................................................... 28

C. Kerangka Konsep Penelitian ................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................. 30

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 30

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 31

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

x

D. Variabel Penelitian ................................................................. 33

E. Definisi Operasional ............................................................... 33

F. Instrumen Penelitian ............................................................... 34

G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 39

H. Metode Pengolahan ................................................................ 40

I. Etika Penelitian ....................................................................... 42

J. Jadwal Penelitian .................................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran lokasi penelitian .................................................... 45

B. Hasil penelitian ....................................................................... 46

C. Pembahasan ............................................................................. 48

D. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 49

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 51

B. Saran ........................................................................................ 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................... 33

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner .................................................................... 35

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS ...................... 46

Tabel 4.2. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Tanda-Tanda

Bahaya Masa Nifas .............................................................................. 47

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kerangka Teori ......................................................................... 28

Gambar 2.2. Kerangka Konsep .................................................................... 29

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Validitas Dan Reliabilitas

Lampiran 5 Surat Balasan Permohonan Ijin Validitas Dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Lembar Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 10. Koesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban

Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas Dan Reliabilitas

Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas

Lampiran 14 Data Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian ibu (AKI) adalah salah satu indikator tingkat

kesehatan masyarakat. Semakin tinggi AKI di dalam suatu masyarakat

maka semakin rendah tingkat kesehatan masyarakat tersebut

(Profil Kesehatan Indonesia, 2012)

Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun

2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu

kelahiran hidup.Dalam hal ini, fakta lonjaknya kematian ini tentu sangat

memalukan pemerintahan yang sebelumnya bertekad akan menurunkan AKI

hingga 108 per 100 ribu pada 2015 sesuai dengan target Milenium

Development Goals (MDGs).

Hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012

menunjukkan tingkat kematian ibu meningkat tajam dibanding hasil survei

yang dilakukan pada 2010 silam. Survei menemukan terdapat kematian ibu

melahirkan 359 per 100 ribu kelahiran. Padahal, pada survei 2010 angka

kematian ibu hanya 228 kematian per 100 ribu kelahiran hidup. (Menko

Kesra HR Agung Laksono, 2010). Adapun penyebab angka kematian ibu

semakin meningkat diantaranya disebabkan saat kehamilan sebanyak 20%,

pada saat persalinan 30%, pada saat nifas 50%. Penyebab kematian ibu yang

paling banyak terjadi pada saat masa nifas, yaitu karena perdarahan setelah

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

2

persalinan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%,kurang energi setelah melahirkan

11%, mastitis 16%, post partum blues 10%. (Depkes RI,2009)

Dinas kesehatan Jawa Tengah (Dinkes Jateng) mencatat angka

kematian ibu (AKI) di wilayah tersebut selama 2012 mencapai 675 kasus,

cenderung meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Pada tahun

2011, jumlah AKI tercatat sebanyak 668 kasus, sementara sepanjang 2012

jumlah AKI bertambah menjadi 675 kasus (Kepala Dinkes Jateng dr Anung

Sugihantono , 2012)

Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan

masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat

kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi

dalam 24 jam pertama. Oleh karena itu, diperlukan peran serta dari

masyarakat terutama ibu nifas untuk memilki pengetahuan tentang tanda-

tanda bahaya masa nifas. Selain itu juga diperlukan peran serta dari tenaga

kesehatan untuk memberikan konseling selama kehamilan, setelah persalinan

dan melakukan kunjungan rumah yaitu Kunjungan Neonatal pertama (KN1)

dan Kunjungan Neonatal kedua (KN2) sesuai standar pelayanan. Dari upaya

tersebut diharapkan dapat mengetahui dan mengenal secara dini tanda-tanda

bahaya masa nifas, sehingga bila ada kelainan dan komplikasi bisa segera

terdeteksi(Setyo dkk ,2011).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD

Dr.Moewardi pada bulan November 2013, penulis melakukan wawancara

terhadap 8 orang ibu nifas dan hasil yang didapatkan dari 8 orang ibu nifas, 3

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

3

orang mengetahui tanda-tanda bahaya masa nifas dan 5 orang yang tidak

mengetahui tanda-tanda bahaya masa nifas.

Sehingga dari hasil wawancara tersebut penulis tertarik mengambil

judul penelitian “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda-Tanda

Bahaya Masa Nifas di RSUD Dr.Moewardi”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah

penelitian “Bagaimanakah tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas di RSUD Dr.Moewardi ?“

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas di RSUD Dr.Moewardi

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas dalam kategori baik

b. Untuk mengetetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas dalam kategori cukup

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas dalam kategori kurang.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

4

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

a. Dapat menambah wacana kepustakaan mengenai tanda-tanda bahaya

masa nifas.

b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti dikemudian hari dan

dapat dijadikan sebagai dasar penelitian selanjutnya.

2. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan ilmu pada

bidang asuhan kebidanan masa nifas khususnya tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas.

3. Bagi Institusi

a. Bagi institusi pelayanan kesehatan rumah sakit

Hasil penelitian dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan

tentang tanda-tanda bahaya masa nifas serta mendeteksi dini tanda-

tanda bahaya masa nifas.

b. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai referensi bahan bacaan untuk menambah wawasan bagi

mahasiswa kebidanan,khususnya yang berkaitan dengan tanda-tanda

bahaya masa nifas.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

5

E. Keaslian Penelitian

1. Evi Astuti (2013) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang

Tanda Bahaya Nifas Di BPS Siti Murwani Batuwarno Wonogiri”.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dimana

pengambilan data penelitian menggunakan kuesioner tentang Tingkat

Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tanda Bahaya Nifas Di BPS Siti Murwani

Batuwarno Wonogiri. Hasil penelitian dari 36 responden terdapat 5

responden ( 13,9%) memiliki pengetahuan baik, 23 responden (63,9%)

memiliki pengetahuan cukup dan 8 responden (22,2%) memiliki

pengetahuan kurang. Hasil menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu

nifas tentang tanda bahaya nifas di BPS Siti Murwani Batuwarno Wonogiri

yang terbanyak dalam kategori cuup yaitu 23 responden (63,9%).

2. Riyas Surya Feriana (2012) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas

tentang Tanda-Tanda Bahaya Masa Nifas Di RSUD Kota Surakarta “. Hasil

menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas di RSUD Kota Surakarta dari 30 responden terdapat 2

responden (6,7%) yang berpengetahuan baik, 24 responden (80%) yang

berpengetahuan yang cukup baik, terdapat 4 responden (13,3%) yang

berpengetahuan kurang baik.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

6

F. Sistematika Penelitian

Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAByaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang,perumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori dari masalah yang akan diteliti yaitu

pengetahuan meliputi pengertian, tingkatan pengetahuan, faktor-

faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, nifas meliputi

pengertian, tujuan asuhan masa nifas, periode masa nifas,

kunjungan masa nifas, tanda-tanda bahaya masa nifas meliputi

pengertian tanda-tanda bahaya masa nifas serta macamnya,

pencegahan infeksi masa nifas, kerangka teori, kerangka konsep

penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, populas, sampel, dan teknik pengambilan

sampel,instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel

penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisis,

etika penelitian, jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, hasil

penelitian, pembahasan dan keterbatasan penelitian.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

7

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran yang

meliputi saran bagi pengetahuan, bagi institusi pendidikan dan

peneliti selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORI

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilki (mata, hidung,

telinga, dan sebagainya). Pada waktu pengindraan sampai hasil

pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan

persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkatan Pengetahuan di dalam Domain Kognitif

Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan

seseorang (overt behaviour). Dari pengalaman dan penelitian ternyata

perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada

perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang

dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yakni:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik

dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

9

diterima.Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan

yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu

tentang apa yang dipelajari, antara lain menyebutkan,

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang

telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan

sebagainya terhadap objek yang dipelajari. Misalnya dapat

menjelaskan mengapa harus makan makanan yang bergizi.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real(sebenarnya).

Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan

hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam

konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan

rumus statistik dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian,

dapat menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah di

dalam pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

10

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam

suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu

sama lain.Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan

kata kerja, seperti dapat menggambarkan (membuat bagan),

membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat

merencanakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan, dan

sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah

ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau

objek.Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang

ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah

ada. Misalnya dapat membandingkan antara anak yang cukup gizi

dengan anak yang kekurangan gizi.

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

11

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Wawan, dkk, (2010), Ada 2 cara untuk memperoleh

pengetahuan, yaitu dengan cara kuno dan cara modern.

1) Cara Kuno

a) Cara coba salah (Trial and Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban. Cara coba salah ini

dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam

memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan itu tidak

berhasil maka akan dicoba kemungkinan yang lain sampai

masalah tersebut dapat dipecahkan.

b) Cara kekuasaan atau otoriter

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pemimpin-

pemimpin masyarakat, baik formal atau informal, ahli agama,

pemegang pemerintah, dan berbagai prinsip oarang lain yang

menerima, mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang

mempunyai otoritas, tanpa menguji terlebih dahulu, atau

membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris

maupun penalaran sendiri.

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya

memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang kembali

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

12

pengalaman yang pernah diperoleh dalam memecahkan

permasalahan yang dihadapi masa lalu.

2) Cara modern

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih populer atau

disebut dengan metodologi penelitian. Cara ini mula-mula

dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626), kemudian

dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya lahir suatu

cara untuk melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal

dengan nama penelitian ilmiah.

d. Menurut Wawan, dkk, (2010), Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pengetahuan yaitu :

1) Faktor Internal

a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita

tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi

kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi, misalnya

hal-hal yang menunjang kesehatan, sehingga dapat

meningkatkan kualitas hidup. Menurut Y. B. Mantra,

pendidikan dapat mempengaruhi seseorang, termasuk juga

perilaku seseorang akan pola hidup, terutama dalam

memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

13

(Notoatmodjo, S 2003), pada umumnya makin tinggi

pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.

b) Pekerjaan

Menurut Thomas (2003), pekerjaan adalah kegiatan yang harus

dilakukan, terutama untuk menunjang kehidupannya dan

kehidupan keluarga. Pekarjaan bukanlah sumber kesenangan,

tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang

membosankan, berulang, dan banyak tantangan. Sedangkan

bekarja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu.

Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap

kehidupan keluarga.

c) Umur

Menurut Elizabeth B.H (2003), usia adalah umur individu yang

terhitung mulai saat dilahirkan sampai dengan berulang tahun.

Sedangkan menurut Hurlock, semakin cukup umur, tingkat

kematangan, dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam

berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat,

seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum

tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai dari pengalaman dan

kematangan jiwa.

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

14

2) Faktor Eksternal

a) Lingkungan

Menurut Ann Mariner (2003), lingkungan merupakan seluruh

kondisi yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya yang

dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau

kelompok.

b) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi sikap dalam menerima informasi.

2. Nifas

a. Pengertian

Menurut Setyo, dkk (2011), Masa nifas (puerpurium) adalah masa

pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat

kandungan kembali seperti pra hamil.Lama masa nifas sekitar 6-8

minggu. Masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari

Menurut Marmi (2012), masa nifas adalah masa dimulai beberapa

jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah

melahirkan.Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir

ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil

yang berlangsung kira-kira 6 minggu. Masa nifas merupakan masa

selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-

minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke

keadaan tidak hamil yang normal. Masa nifas adalah masa setelah

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

15

seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan

kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6-12

minggu.

b. Tujuan Asuhan Masa Nifas

Menurut Marmi (2012), tujuan dari pemberian asuhan kebidanan pada

masa nifas untuk :

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.

2. Melaksanakan skrining secara komprehensif, deteksi dini,

mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun

bayi.

3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan

diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi

serta perawatan bayi sehari-hari.

4. Memberikan pelayanan keluargaberencana.

5. Mendapatkan kesehatan emosi.

c. Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas

Menurut Marmi (2012), peran dan tanggung jawab bidan dalam masa

nifas antara lain :

1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa

nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan

fisik dan psikologis selama masa nifas.

2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga .

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

16

3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan

rasa nyaman

4. Membuat kebijakan,perencanaan program kesehatan yang

berkaitan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan

administrasi.

5. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.

6. Memberi konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara

mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi

yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman.

7. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data,

mengidentifikasi, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta

melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah

komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama

periode nifas.

8. Memberikan asuhan secara professional.

d. Tahapan Masa Nifas

Menurut Marmi (2012), masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

1) Puerperium dini

Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan

berjalan-jalan.

2) Puerperium intermedial

Suatu masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ reproduksi

selama kurang lebih enam sampai delapan minggu.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

17

3) Remote puerperium

Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam

keadaan sempurna terutama ibu apabila ibu selama hamil atau

waktu persalinan mengalami komplikasi.

e. Kunjungan Masa Nifas

Menurut Marmi (2012), kunjungan masa nifas yaitu:

1) Kunjungan pertama, waktu 6-8 jam post partum. Tujuan kunjungan

ini antara lain :

a) Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia uteri

b) Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta

melakukan rujukan bila perdarahan berlanjut.

c) Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara

mencegah perdarahan yang disebabkan atonia uteri.

d) Pemberian ASI awal.

e) Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi

baru lahir

f) Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi.

g) Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka bidan

harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama.

h) Setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi baru lahir

dalam keadaan baik

2) Kunjungan kedua, waktu 6 hari post partum. Tujuan kunjungan ini

antara lain:

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

18

a) Memastikan involusi uterus berjalan dengan normal, uterus

berkontrkasi dengan baik, tinggi fundus uteri dibawah

umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal.

b) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.

c) Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup

d) Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup

cairan.

e) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada

tanda-tanda kesulitan menyusui

f) Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir

3) Kunjungan ketiga, waktu 2 minggu post partum.

Dalam kunjungan ini sama dengan asuhan yang diberikan pada

kunjungan 6 hari post partum.

4) Kunjungan keempat, waktu 6 minggu post partum. Tujuan

kunjungan ini antara lain :

a) Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa

nifas

b) Memberikan konseling KB secara dini.

3. Tanda-tanda bahaya masa nifas

a. Pengertian

Adalah suatu tanda yang abnormal yang mengindikasikan adanya

bahaya/komplikasi yang terjadi selama masa nifas, apabila tidak

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

19

dilaporkan atau terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu.

(Pusdiknakes,2003).

b. Tanda-tanda bahaya masa nifas adalah sebagai berikut :

1) Perdarahan pervaginam

a) Pengertian

Perdarahan post partum paling sering diartikan sebagai

keadaan kehilangan darah lebih dari 500 mL selama 24 jam

pertama sesudah kelahiran bayi. Jenis perdarahan pervaginam

yaitu :

(1) Perdarahan post partum primer adalah mencakup semua

kejadian perdarahan dalam 24 jam setelah kelahiran.

Penyebab utamanya adalah atonia uteri, retensio plasenta,

sisa plasenta dan robekan jalan lahir.

(2) Perdarahan post partum sekunder yaitu terjadi setelah 24

jam. Penyebab utamanya adalah sub involusi, infeksi nifas,

sisa plasenta. Menurut Manuaba (2005), perdarahan post

partum merupakan penyebab penting kematian maternal

khususnya di negara berkembang.

b) Faktor-faktor penyebab perdarahan post partum adalah :

(1) Grandemultipara.

(2) Jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun.

(3) Persalinan yang di lakukan dengan tindakan pertolongan

kala uri sebelum waktunya, pertolongan persalinan oleh

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

20

dukun,persalinan dengan tindakan paksa, persalinan dengan

narkosa.

c) Penanganan

Untuk mengatasi kondisi ini dilakukan penanganan umum

dengan perbaikan keadaan umum dengan pemasangan infus,

transfusi darah, pemberian antibiotik dan pemberian uterotonika.

Pada kegawatdaruratan dilakukan rujukan kerumah sakit.

(Marmi,2012)

2) Lochea yang berbau busuk (bau dari vagina)

Lochea adalah cairan yang dikeluarkan uterus melalui vagina

dalam masa nifas sifat locheaalkalis, jumlah lebih banyak dari

pengeluaran darah dan lendir waktu menstruasi dan berbau anyir

(cairan ini berasal dari bekas melekatnya placenta).

Menurut Rustam Mochtar ( 2002)lochea dibagi dalam beberapa

jenis yaitu :

a) Lochea rubra (cruenta): berisi darah segar dan sisa-sisa selaput

ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan

mekoneum, selama 2 hari pasca persalinan.

b) Lochea sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah dan

lendir hari ke 3-7 pasca persalinan.

c) Lochea serosa: berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi,

pada hari ke 7-14 pasca persalinan.

d) Lochea alba: cairan putih, setelah 2 minggu.

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

21

e) Lochea purulenta: terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah

berbau busuk.

f) Lochiostasis: lochea tidak lancar keluarnya.

Apabila pengeluaran lochea lebih lama dari pada yang disebutkan

di atas kemungkinan adanya :

a) Tertinggalnya placenta atau selaput janin karena kontraksi

uterus yang kurang baik.

b) Ibu yang tidak menyusui anaknya, pengeluaran lochea rubra

lebih banyak karena kontraksi uterus dengan cepat.

c) Infeksi jalan lahir, membuat kontraksi uterus kurang baik

sehingga lebih lama mengeluarkan lochea dan lochea berbau

anyir atau amis.

Bila lochea bernanah dan berbau busuk, disertai nyeri perut bagian

bawah kemungkinan diagnosisnya adalah metritis. Metritis adalah

infeksi uterus setelah persalinan yang merupakan salah satu

penyebab terbesar kematian ibu. Bila pengobatan terlambat atau

kurang adekuat dapat menjadi abses pelvik, peritonitis, syok septik

(Rustam Mochtar, 2002).

3) Sub-Involusi Uterus (Pengecilan Rahim yang Terganggu)

Involusi adalah keadaan uterus mengecil oleh kontraksi rahim

dimana berat rahim dari 1000 gram saat setelah bersalin, menjadi

40-60 mg 6 minggu kemudian. Bila pengecilan ini kurang baik atau

terganggu di sebut sub-involusi (Rustam Mochtar, 2002).

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

22

Faktor penyebab sub-involusi, antara lain: sisa

plasenta dalam uterus, endometritis, adanya mioma uteri

(Prawirohardjo, 2005).

Pada pemeriksaan bimanual di temukan uterus lebih besar

dan lebih lembek dari seharusnya, fundus masih tinggi, lochea

banyak dan berbau, dan tidak jarang terdapat pula perdarahan

(Prawirohardjo, 2005).

Pengobatan di lakukan dengan memberikan injeksi

Methergin setiap hari di tambah dengan Ergometrin per oral. Bila

ada sisa plasenta lakukan kuretase. Berikan Antibiotika sebagai

pelindung infeksi (Prawirohardjo, 2005).

4) Nyeri pada perut dan pelvis

Tanda-tanda nyeri perut dan pelvis dapat menyebabkan komplikasi

nifas seperti : Peritonitis. Peritonitis adalah peradangan pada

peritonium, peritonitis umum dapat menyebabkan kematian 33%

dari seluruh kematian karena infeksi.

Menurut Rustam Mochtar (2002) gejala klinis peritonitis dibagi 2

yaitu :

a) Peritonitis pelvio berbatas pada daerah pelvis

Tanda dan gejalanya demam, nyeri perut bagian bawah tetapi

keadaan umum tetap baik, pada pemeriksaan dalam kavum

daugles menonjol karena ada abses.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

23

b) Peritonitis umum

Tanda dan gejalanya: suhu meningkat nadi cepat dan kecil,

perut nyeri tekan, pucat muka cekung, kulit dingin, anorexsia,

kadang-kadang muntah.

5) Pusing dan lemas yang berlebihan

Menurut Manuaba (2005), pusing merupakan tanda-tanda

bahaya pada nifas, pusing bisa disebabkan oleh karena tekanan

darah rendah (Sistol < 100 mmHg dan diastolnya < 90 mmHg.

Pusing dan lemas yang berlebihan dapat juga disebabkan oleh

anemia bila kadar haemoglobin < 11 gr/dl

Lemas yang berlebihan juga merupakan tanda-tanda

bahaya, dimana keadaan lemas disebabkan oleh kurangnya istirahat

dan kurangnya asupan kalori sehingga ibu kelihatan pucat, tekanan

darah rendah. Cara mengatasinya yaitu :

a) Mengkonsumsi makana tambahan 500 kalori tiap hari.

b) Makan dengan diit berimbang untuk mendapatkan protein,

mineral dan vitamin yang cukup.

c) Minum sedikitnya 3 liter setiap hari.

d) Pil zat besi harus di minum untuk menambah zat setidaknya

selama 40 hari pasca bersalin.

e) Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan

kadar vitaminnya kepada bayinya.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

24

f) Istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang

berlebihan.

g) Kurang istirahat akan mempengaruhi produksi ASI dan

memperlambat proses involusi uterus.

6) Suhu Tubuh Ibu > 38 0C

Dalam beberapa hari setelah melahirkan suhu badan ibu

sedikit baik antara 37,20C-37,8

0C oleh karena reabsorbsi benda-

benda dalam rahim dan mulainya laktasi, dalam hal ini disebut

demam reabsorbsi. Hal itu adalah normal.

Namun apabila terjadi peningkatan melebihi 380C beturut-

turut selama 2 hari kemungkinan terjadi infeksi. Infeksi nifas

adalah keadaan yang mencakup semua peradangan alat-alat

genetalia dalam masa nifas (Rustam Mochtar, 2002).

Penanganan umum bila terjadi Demam :

a) Istirahat baring

b) Rehidrasi peroral atau infuse

c) Kompres atau kipas untuk menurunkan suhu

d) Jika ada syok, segera beri pengobatan, sekalipun tidak

jelas gejala syok, harus waspada untuk menilai berkala

karena kondisi ini dapat memburuk dengan cepat

(Prawirohardjo, 2002).

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

25

7) Payudara berubah menjadi merah, panas, dan terasa sakit

Mastitis adalah peradangan pada payudara. Mastitis ini dapat

terjadi kapan saja sepanjang periode menyusui, tapi paling sering

terjadi antara hari ke-10 dan hari ke-28 setelah kelahiran

(Marmi, 2012 ).

Gejala dari mastitis adalah bengkak dan nyeri, payudara

tampak merah pada keseluruhan atau ditempat tertentu, payudara

terasa keras dan berbenjol-benjol, serta demam dan rasa sakit.

(Marmi,2012)

Penanganan Mastitis yaitu :

a. Payudara dikompres dengan air hangat

b. Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan pengobatan

analgetik

c. Untuk mengatasi infeksi diberikan antibiotika

d. Bayi mulai menyusu dari peradangan yang mengalami

peradangan

e. Anjurkan ibu selalu menyusui bayinya

f. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan

istirahat cukup.

8) Perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya (Baby Blues)

Ada kalanya ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan

dengan bayinya. Keadaan ini disebut dengan baby blues, yang

disebutkan oleh perubahan perasaan yang dialami ibu saat hamil

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

26

sehingga sulit menerima kehadiran bayinya. Perubahan perasaan

ini merupakan respon alami terhadap rasa lelah yang dirasakan.

Selain itu, juga karena perubahan fisik dan emosional selama

beberapa bulan kemudian (Marmi,2012)

Menurut Setyo,dkk,(2011), gejala-gejala baby blues yaitu :

menangis, mengalami perubahan perasaan, cemas, kesepian,

khawatir mengenai sang bayi, penurunan gairah sex dan kurang

percaya diri terhadap kemampuan menjadi seorang ibu. Jika hal ini

terjadi ibu disarankan untuk melakukan hal-hal berikut ini :

1) Mintalah bantuan suami atau keluarga jika ibu membutuhkan

istirahat untuk menghilangkan kelelahan

2) Beritahu suami mengenai apa yang sedang ibu rasakan.Mintalah

dukungan dan pertolongannya.

3) Buang rasa cemas dan kekhawatiran akan kemampuan merawat

bayi

4) Carilah hiburan dan luangkan waktu untuk diri sendiri.

9) Depresi Masa Nifas ( Post Partum )

Depresi masa nifas adalah keadaan yang amat serius. Hal ini

disebabkan oleh kesibukannya yang mengurusi anak-anak sebelum

kelahiran anaknya ini. Ibu yang tidak mengurusi dirinya sendiri,

seorang ibu cepat murung, mudah marah-marah.( Setyo,dkk. 2011)

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

27

Menurut Setyo, dkk, (2011), Gejala depresi masa nifas yaitu:

a) Fisik

(1) Gangguan tidur

(2) Perubahan rasa dan berat badan

(3) Menarik diri dari lingkungan

(4) Kurang energi dan tidak ada motivasi

(5) Kehilangan keinginan seksual

(6) Kelelahan

(7) Sakit kepala

b) Psikis

a. Perasaan seperti tidak mampu, tidak berharga, perasaan

kosong, dan merasa gagal menjadi ibu.

b. Perasaaan marah, bersalah, malu

c. Mood yang rendah yang berlangsung lama

d. Percaya diri rendah

e. Sedih

f. Cemas

g. Takut yang tidak beralasan

h. Perasaan bingung, tidak konsentrasi, daya ingat buruk

i. Apatis

(10) Menolak atau terlalu dekat dengan bayinya

(11) Berpikir untuk bunuh diri.

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

28

B. KERANGKA TEORI

Gambar 2.1

Kerangka Teori

Sumber: Marmi (2012), dimodifikasi dengan Setyo, dkk, (2011).

Tingkat pengetahuan :

tahu,memahami,

aplikasi, analisis,

sintesis, evaluasi

Pengetahuan ibu nifas

tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas

Macam-macam tanda

bahaya masa nifas meliputi:

1. Perdarahan pervaginam

2. Lokhea yang berbau

3. Sub involusi uteri

4. Nyeri pada perut dan

pelvis

5. Pusing dan lemas yang

berlebihan

6. Suhu tubuh ibu >38°C

7. Payudara berubah

menjadi

merah,panas,bengkak

8. Baby Blues

9. Depresi post partum Faktor yang mempengaruhi

pengetahuaan yaitu :

pendidikan, pekerjaan, umur,

lingkungan dan sosial budaya

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

29

C. KERANGKA KONSEP

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 2.2

Bagan Kerangka Konsep Penelitian

Tingkat pengetahuan ibu nifas

tentang tanda-tanda bahaya

masa nifas

Baik

Cukup

Kurang

Pendidikan, pekerjaan,

umur, lingkungan, sosial

budaya

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif.

Penelitian deskriptif yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan secara

sistematis dan akurat suatu situasi atau area populasi tertentu yang bersifat

faktual (Danim, 2003). Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data

yang diangkakan(Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini menggambarkan tingkat

pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya masa nifas di RSUD Dr.

Moewardi Surakarta.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian merupakan rencana tentang tempat yang akan

dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat,

2007). Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian merupakan rencana tentang waktu yang akan

dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat,

2007). Penelitian ini dilaksanakan pada 22 Maret – 15 April 2014.

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

31

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek /

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi yang diteliti dari penelitian ini

adalah ibu nifas yang ada di RSUD Dr. Moewardi. Rata–rata perbulan ibu

nifas di RSUD Dr. Moewardi bulan September – November 2013 yaitu

537 : 3 = 179 ibu nifas normal.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007).

Jika besarnya subjek populasi kurang dari 100 lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika

jumlah subjeknya lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10-15% atau

20-25% atau lebih (Arikunto, 2010). Dikarenakan jumlah ibu nifas di

RSUD Moewardi lebih dari 100 maka diambil sampel 20% dari 179 ibu

nifas normal. Sehingga pada penelitian ini sampel yang digunakan yaitu

36 ibu nifas normal.

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel adalah cara di dalam pengambilan

sampel (Sugiyono, 2007). Teknik pengambilan sampel yang digunakan

pada penelitian ini adalah sampling insidental. Sampling insidental adalah

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

32

teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan

sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

sebagai sumber data.

Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan fokus penelitian ini,

maka peneliti menentukan responden penelitian dengan kriteria sebagai

berikut :

a. Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh

setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel

(Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini kriteria inklusinya yaitu :

1) Ibu nifas normal yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi

2) Ibu nifas yang bersedia menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini

kriteria inklusinya yaitu :

1) Ibu nifas yang tidak bersedia menjadi responden

2) Ibu nifas yang tidak bisa membaca dan menulis.

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

33

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2007). Variabel dalam penelitian

ini adalah pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya masa nifas.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup

atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010).Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Kategori Alat ukur Skala

Ukur

Pengetahuan

ibu nifas

tentang

tanda

bahaya

masa nifas

a. Kemampuan untuk

menjawab pernyataan

tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas

b. Macam-macam tanda

bahaya masa nifas :

1. Perdarahan

pervaginam

2. Lokhea yang berbau

3. Sub involusi uteri

4. Nyeri pada perut

dan pelvis

5. Pusing dan lemas

yang berlebihan

6. Suhu tubuh ibu

>38ºC

7. Payudara berubah

menjadi merah,

panas, bengkak

8. Baby blues

9. Depresi post partum

Baik bila

(x) > mean + 1

SD

Cukup : bila

mean -1 SD x

mean + 1 SD

Kurang : bila

(x) < mean – 1

SD

(Riwidikdo,

2013)

Kuesioner Ordinal

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

34

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengambilan

data (Danim, 2003). Penelitian ini menggunakan alat ukur yang berupa

kuesioner yaitu alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa

pernyataan. Penelitian ini menggunakan bentuk kuesioner tertutup atau

berstruktur dimana angket tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga

responden hanya tinggal memilih atau menjawab pada jawaban yang sudah

ada (Notoatmodjo, 2007).

Penelitian ini menggunakan kuesioner, untuk kuesioner pengukuran

pengetahuan tanda-tanda bahaya masa nifas menggunakan Skala Guttman.

Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan

memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan /

pernyataan: ya, dan tidak, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju, benar

dan salah. Kemudian penilaian yang diberikan untuk pernyataan positif

(favorable) adalah pernyataan yang jawabannya benar, jika dijawab benar

mendapat nilai 1, jika dijawab salah mendapat nilai 0. Untuk pernyataan

negatif (unfavorable) adalah pernyataan yang jawabannya salah, jika dijawab

benar maka nilainya 0, jika dijawab salah mendapat nilai 1.Pengisian

kuesioner tersebut dengan memberi tanda checklist(√) pada jawaban yang

dianggap benar.Kisi-kisi kuesioner pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

35

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Kuesioner

Variabel Indikator No. item

Favourable

No. item

unfavourable

Jumlah

Item

Pengetahuan

Ibu

nifastentang

tanda-tanda

bahaya masa

nifas

Macam-macam

tanda bahaya

masa nifas :

1. Perdarahan

pervaginam

1,3,4,7,8 2,5,6 8

2. Locheayang

berbau

9,10 11 3

3. Sub involusi uteri 13,14 12,15 4

4. Nyeri pada perut

dan pelvis

5. Pusing dan lemas

yang berlebihan

6. Suhu tubuh >38ºC

7. Payudara

berubah menjadi

merah, panas,

bengkak

8. Baby blues

9. Depresi post partum

16,17

20,21,22

23,24

25,26

18,19,

27,28

29

30

2

5

2

4

1

1

Jumlah 18 12 30

Sumber: Data Primer 2014

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan sebagai

instrumen penelitian untuk mengumpulkan data sahih atau tidak, maka perlu

dilakukan uji validitas dan reliabilitas (Hidayat, 2007). Uji validitas dilakukan

di RSUD Kota Surakarta dan jumlah responden yang digunakan adalah 30

orang, karena untuk mendapatkan data normal sampel minimal 30 responden.

Uji validitas ini dilakukan pada bulan Februari 2014.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010). Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

36

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,

2010).

Untuk mengukur instrumen yang telah dibuat, digunakan rumus

pearson product moment. Pernyataan dikatakan valid apabila nilai rhitung >

rtabel dimana nilai rtabel untuk n = 30 dengan taraf signifikan 0,05 adalah

0,361 (Riwidikdo, 2013).

Keterangan :

r :Korelasi antara masing-masing item pertanyaan

N : Jumlah responden

x : Skor pertanyaan

y : Skor total pertanyaan

Hasil uji validitas dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

37

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator No. item

Favourable

No. item

unfavourable

Jumlah

Item

Pengetahuan

Ibu

nifastentang

tanda-tanda

bahaya masa

nifas

Macam-macam

tanda bahaya

masa nifas :

1. Perdarahan

pervaginam

1,3,4,7,8 2,5,6* 8

2. Locheayang

berbau

9,10 11 3

3. Sub involusi uteri 13,14 12,15 4

4. Nyeri pada perut

dan pelvis

5. Pusing dan lemas

yang berlebihan

6. Suhu tubuh >38ºC

7. Payudara

berubah menjadi

merah, panas,

bengkak

8. Baby blues

9. Depresi post partum

16,17

20,21,22*

23,24

25,26

18*,19,

27,28*

29

30

2

5

2

4

1

1

Jumlah 18 12 30

* nomor kuesioner yang tidak valid

Berdasarkan hasil uji validitas tersebut maka kisi-kisi kuesioner tingkat

pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya masa nifas dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

38

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Kuesioner Setelah Validitas

Variabel Indikator No. item

Favourable

No. item

unfavourable

Jumlah

Item

Pengetahuan

Ibu

nifastentang

tanda-tanda

bahaya masa

nifas

Macam-macam

tanda bahaya

masa nifas :

1. Perdarahan

pervaginam

1,3,4,6,7 2,5, 7

2. Locheayang

berbau

8,9 10 3

3. Sub involusi uteri 12,13 11,14 4

4. Nyeri pada perut

dan pelvis

5. Pusing dan lemas

yang berlebihan

6. Suhu tubuh >38ºC

7. Payudara

berubah menjadi

merah, panas,

bengkak

8. Baby blues

9. Depresi post partum

15,16

18,19,

20,21

22,23

17

24

25

26

2

3

2

3

1

1

Jumlah 18 12 26

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap

bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,

dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2010).

Untuk menguji reabilitas instrumen akan digunakan rumus Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for windows.

Kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,70 (Riwidikdo,

2010).Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut :

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

39

t

b

k

kr

2

2

11 11 t2

bb2

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑σb2 = Jumlah varian butir

σt2

= Varians total

Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai Alpha chronbach sebesar 0,883

sehingga instrumen dikatakan reliabel karena nilai Alpha chronbach 0,883

> 0,70.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data (Sugiyono, 2010). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara

lain adalah :

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh sacara langsung diambil dari

obyek atau subyek penelitian oleh peneliti (Riwidikdo, 2009). Dalam

penelitian ini yang termasuk data primer adalah hasil pengisian kuesioner

tentang pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya masa nifas.

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

40

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapatkan tidak secara

langsung dari subyek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder

diperoleh dari data rekam medis rumah sakit. Dalam penelitian ini yang

termasuk data sekunder adalah jumlah ibu nifas di RSUD Dr. Moewardi

Surakarta yang diperoleh dari data rekam medis.

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Hidayat (2007), proses pengolahan data terdapat langkah-

langkah yang harus ditempuh di antaranya:

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Dalam penelitian ini peneliti meneliti

kembali hasil pengisian kueisoner apabila ada yang belum terisi maka

peneliti meminta responden untuk mengisi kueisoner yang belum

terjawab tersebut.

b. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.

Dalam penelitian ini penentuan koding adalah sebagai berikut :

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

41

1) Jawaban benar kode 1

2) Jawaban salah kode 0

3) Data Entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan

ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat

distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontigensi.

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

univariat. Analisis univariat yaitu menganalisa tiap variabel penelitian

untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel

(Notoatmodjo, 2010). Menurut Riwidikdo (2013), hasil untuk mengetahui

tingkat pengetahuan ibu nifas dengan skala pengukuran sebagai berikut :

a. Pengetahuan baik : (x) > mean + 1SD

b. Pengetahuan cukup : Mean – 1SD ≤ x ≤ mean + 1SD

c. Pengetahuan kurang : (x) < mean – 1SD

Sebelum menentukan tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya

masa nifas terlebih dahulu peneliti menghitung nilai mean dan Standard

Deviation. Menurut Riwidikdo (2013), rumus untuk menghitung nilai

mean dan Standard Deviation yaitu :

a. Mean

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

42

Keterangan :

Mean

n = Jumlah responden

xi = Nilai responden

b. Standard Deviation

SD =

Keterangan :

SD : Standard Deviation

xi : Nilai responden

n : Jumlah responden

Setelah didapatkan hasil nilai mean dan standard deviation tiap

responden kemudian hasil tersebut dimasukan dalam skala pengetahuan

yang sudah tercantum diatas.

Adapun rumus prosentase untuk jumlah ibu nifas tentang tanda bahaya

nifas menurut tingkat pengetahuan (Riwidikdo, 2010).

∑ Ibu menurut Tingkat Pengetahuan

Skor persentase = –––––––––––––––––––––––––––––––––––– x 100

Jumlah respondaen

I. Etika Penelitian

Sebelum peneliti membuat informed consent atau persetujuan kepada

responden dengan menuliskan jati diri, identitas peenliti, tujuan peneliti, serta

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

43

permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam penelitian.

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mendapat izin dari STIKes

Kusuma Husada Surakarta, Direktur di RS Dr. Moewardi dan dari responden

sendiri melalui informed consent yang terjamin kerahasiaannya.

Menurut Hidayat (2007), masalah etika yang penelitian yang harus

diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

penelitian, mengetahui dampaknya. Apabila responden bersedia, maka

mereka harus mendatangani lembar persetujuan tersebut.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan.

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

44

J. Jadwal

Bagian ini menguraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai

menyusun proposal penelitian sampai dengan penulisan laporan penelitian,

beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian (terlampir).

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta (RSDM)

merupakan rumah sakit tipe A. RSDM Surakarta adalah salah satu rumah sakit

yang mempunyai standar mutu pelayanan ISO 9000. Standar pelayanan ini

berorientasi pada kepuasan pelanggan dan merupakan standar komprehensif

bagi perusahaan pelayanan jasa seperti RSDM Surakarta.

RSUD Dr.Moewardi Surakarta, terletak di Jl. Kolonel Soetarto 132

Jebres Surakarta. RSUD Dr.Moewardi Surakarta merupakan rumah sakit

rujukan yang memberikan pelayanan kesehatan dengan mutu yang setinggi-

tingginya dan melaksanakan fungsi pendidikan kesehatan di rumah sakit

dengan sebaik-baiknya yang diabdikan bagi kepentingan peningkatan derajat

kesehatan masyarakat.

Secara umum RSUD Dr. Moewardi Surakarta melayani rawat jalan dan

rawat inap. Rawat inap tersebut termasuk rawat inap kebidanan mulai dari

kelas VIP sampai dengan kelas III. Ruang rawat inap kebidanan terdiri dari

kehamilan, persalinan, nifas, dan ginekologi di RSUD Dr. Moewardi adalah

ruang Mawar 1, Mawar 2 dan Mawar 3, Paviliun kelas 1 dan VIP. Jumlah

bidan sebanyak 83 orang.

Visi RSUD Dr.Moewardi Surakarta adalah menjadi pilihan utama

masyarakat Jawa Tengah tahun 2010, dengan menjalankan misinya:

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

46

menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu prima dan memuaskan,

memberikan pelayanan yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat, dan

memberikan kontribusi nyata untuk pendidikan dan penelitian kesehatan yang

terintegrasi dengan pelayanan dalam rangka peningkatan mutu sumber daya

manusia dan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.

B. Hasil Penelitian

Penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya

gizi pada masa nifas dilaksanakan di RSUD Dr.Moewardi Surakarta dengan

jumlah responden sebanyak 36 orang ibu nfas.

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya

masa nifas Tahun 2014 menggunakan program SPSS untuk mencari nilai

mean dan standar deviasi. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut :

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS

Variabel N Min Max Mean Std. Deviation

Pengetahuan ibu nifas

tentang tanda bahaya

masa nifas

36 7,00 22,00 15,17 3,77

Sumber : data primer, April 2014

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa nilai mean sebesar 15,17

dan nilai standar deviasi sebesar 3,77.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

47

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda

bahaya masa nifas di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut :

Tabel 4.2. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Tanda-Tanda Bahaya

Masa Nifas

Pengetahuan Jumlah Persentase

(%)

Baik

Cukup

Kurang

11

21

4

30,6

58,3

11,1

Total 36 100

Sumber : data primer, April, 2014

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden dengan

pengetahuan baik sebanyak 11 orang (30,6%), tingkat pengetahuan dalam

kategori cukup sebanyak 21 orang (58,3%) dan tingkat pengetahuan kurang

sebanyak 4 orang (11,1%) sehingga mayoritas responden mempunyai tingkat

pengetahuan cukup.

C. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 36 responden

menunjukkan hasil bahwa responden dengan pengetahuan baik tentang tanda-

tanda bahaya masa nifas sebanyak 11 orang (30,6%) karena faktor usia

dengan mayoritas responden mempunyai usia 20–35 tahun (91,7%). Menurut

Elizabeth B.H (2003), usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat

dilahirkan sampai dengan berulang tahun. Sedangkan menurut Hurlock,

semakin cukup umur, tingkat kematangan, dan kekuatan seseorang akan

Page 61: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

48

lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat,

seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi

kedewasaannya. Hal ini sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.

Pengetahuan baik tentang tanda bahaya masa nifas juga dipengaruhi

oleh pendidikan responden adalah SMA dan PT. Pendidikan berarti

bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain

menuju ke arah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat

dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi, misalnya hal-hal yang

menunjang kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut

Y. B. Mantra (2003), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang, termasuk

juga perilaku seseorang akan pola hidup, terutama dalam memotivasi untuk

sikap berperan serta dalam pembangunan (Notoatmodjo, S 2003), pada

umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima

informasi.

Tingkat pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 21 orang (58,3%)

karena faktor usia yaitu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun.

Menurut Elizabeth B.H (2003), usia adalah umur individu yang terhitung

mulai saat dilahirkan sampai dengan berulang tahun. Sedangkan menurut

Hurlock, semakin cukup umur, tingkat kematangan, dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi

kepercayaan masyarakat, seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang

Page 62: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

49

yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini sebagai dari pengalaman dan

kematangan jiwa.

Tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 orang (11,1%) karena

dipengaruhi faktor lingkungan. Ann Marine (2003), menyatakan bahwa salah

satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah lingkungan. Lingkungan

merupakan seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya

yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

Dimana lingkungan yang dapat mempengaruhi pengetahuan yaitu lingkungan

yang masih kental dengan adat istiadat dan masih percaya mitos.

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat

pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya masa nifas dalam kategori cukup

dan pengetahuan ibu tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh umur,

pendidikan dan lingkungan responden.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitian

a. Dalam pelaksanaan penelitian responden sering bertanya kepada

peneliti hal ini dikarenakan ibu juga kurang mengetahui maksud dari

kuesioner sehingga peneliti harus menjelaskan terlebih dahulu sebelum

ibu menjawab pertanyaan tersebut.

b. Waktu penelitian yang dilakukan membutuhkan waktu satu bulan

untuk memenuhi target sampel dikarenakan tidak semua ibu nifas

bersedia menjadi responden.

Page 63: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

50

2. Keterbatasan Penelitian

a. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kuesioner bersifat tertutup

sehingga tidak melakukan wawancara mendalam dengan responden,

selain itu dengan kuesioner tertutup yang hanya tinggal menjawab

benar atau salah dapat membuat responden memilih secara asal-asalan,

b. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan

sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan.

Page 64: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

51

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan ibu nifas

tentang tanda bahaya masa nifas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

1. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya masa nifas

dalam kategori baik sebanyak 11 orang (30,6%).

2. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya masa nifas

dalam kategori cukup sebanyak 21 orang (58,3%).

3. Tingkat pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya masa nifas

dalam kategori kurang sebanyak 4 orang (11,1%).

B. Saran

Saran yang dapat diberikan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Bagi ibu nifas

Ibu nifas perlu meningkatkan pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya

masa nifas baik melalui media cetak ataupun media elektronik sehingga

ibu dapat mencegah terjadinya bahaya masa nifas.

2. Bagi tenaga kesehatan

Tenaga kesehatan perlu melakukan penyuluhan ataupun konseling untuk

memberikan informasi edukasi kepada ibu nifas sehingga dapat

Page 65: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

52

meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang tanda-tanda bahaya pada

masa nifas.

3. Pendidikan

Institusi pendidikan diharapkan dapat menambah referensi tentang tanda-

tanda bahaya masa nifas sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan

pengetahuan mahasiswa tentang tanda-tanda bahaya masa nifas

4. Bagi penelitian selanjutnya

Dapat mengembangkan variabel penelitian dan kuesioner penelitian

sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.

Page 66: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

i

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Rineka Cipta

Evi A, 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Tanda Bahaya Nifas Di BPS

Siti Murwani Batuwarno Wonogiri. Karya Tulis Ilmiah

Hidayat,A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknis Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika

Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan Pada masa Nifas “Puerperium Care”.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Menkes RI. 2012. AKI tinggi, Menkes tak puas hasil SDKI 2012.

www.bkkbn.go.id › Index Berita. bkkbn online. Diakses tanggal 30

september 2013

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah Masyarakat . 2012. Situasi Derajat

Kesehatan. www.dinkesjatengprov.go.id/.../Bab I-VI. Diakses tanggal 11

Mei 2013.

Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan. Yokyakarta : Mitra Cendekia Press.

Riyas S.F, 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Tanda-Tanda Bahaya

Masa Nifas Di RSUD Kota Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.

Suyanto, & Salamah, Umi. (2009). Riset kebidanan. Jogjakarta: Mitra

CrndikiaPress.

Suherni, dkk. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya

Page 67: TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA … · Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 16 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah . 1 BAB I ... Semakin tinggi AKI di dalam suatu

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Setyo,dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Yogyakarta: Gosyen

Publishing

Wawan, dkk. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku

Manusia. Jakarta : Nuha Medika