this is the html version of the file http

72
This is the html version of the file http://news.id.finroll.com/news/14- berita-terkini/52866-____pameran-potensi-daerah-tampilkan-berbagai-kreasi- masyarakat____.pdf . Google automatically generates html versions of documents as we crawl the web. Page 1 PAMERAN POTENSI DAERAH TAMPILKAN BERBAGAI KREASI MASYARAKAT Monday, 11 May 2009 01:58 - Pameran potensi daerah dan keberagaman budaya 2009 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berlangsung 1-11 Mei di lapangan Denggung, Sleman menampilkan produk kreatif masyarakat yang mendukung peningkatan kesejahteraan mereka. Yogyakarta, 10/5 (Roll News) - Pameran potensi daerah dan keberagaman budaya 2009 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berlangsung 1-11 Mei di lapangan Denggung, Sleman menampilkan produk kreatif masyarakat yang mendukung peningkatan kesejahteraan mereka. "Banyak sekali produk kreatif dari potensi masyarakat yang dipamerkan, seperti karya patung dari kelapa kering yang berhasil menembus pasar di Turki, kerajinan bambu maupun kerajinan lainnya yang banyak memanfaatkan barang-barang bekas," kata ketua panitia pameran Endah Sri Widiastuti, Minggu. Menurut dia, salah satu potensi yang tidak kalah membanggakan adalah produk kerajinan dari kelompok Mawar Pedukuhan Ngepringan IV, Desa Sendangrejo Kecamatan Minggir. "Kelompok ini mampu mengembangkan berbagai produk kerajinan seperti keranjang serba guna yang terbuat dari enceng gondok, keranjang yang terbuat dari kertas koran, besek bambu, tempat buah dari bambu, serta berbagai peralatan dapur yang terbuat dari bambu," katanya.

Upload: saputros-indros

Post on 19-Jun-2015

227 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: This is the HTML Version of the File Http

This is the html version of the file http://news.id.finroll.com/news/14-berita-terkini/52866-____pameran-potensi-daerah-tampilkan-berbagai-kreasi-masyarakat____.pdf.Google automatically generates html versions of documents as we crawl the web.

Page 1PAMERAN POTENSI DAERAH TAMPILKAN BERBAGAI KREASI MASYARAKAT Monday, 11 May 2009 01:58 -Pameran potensi daerah dan keberagaman budaya 2009 Kabupaten Sleman, Daerah IstimewaYogyakarta (DIY) yang berlangsung 1-11 Mei di lapangan Denggung, Sleman menampilkanproduk kreatif masyarakat yang mendukung peningkatan kesejahteraan mereka. Yogyakarta, 10/5 (Roll News) - Pameran potensi daerah dan keberagaman budaya 2009Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berlangsung 1-11 Mei di lapanganDenggung, Sleman menampilkan produk kreatif masyarakat yang mendukung peningkatankesejahteraan mereka. "Banyak sekali produk kreatif dari potensi masyarakat yang dipamerkan, seperti karya patungdari kelapa kering yang berhasil menembus pasar di Turki, kerajinan bambu maupun kerajinanlainnya yang banyak memanfaatkan barang-barang bekas," kata ketua panitia pameran EndahSri Widiastuti, Minggu. Menurut dia, salah satu potensi yang tidak kalah membanggakan adalah produk kerajinan darikelompok Mawar Pedukuhan Ngepringan IV, Desa Sendangrejo Kecamatan Minggir. "Kelompok ini mampu mengembangkan berbagai produk kerajinan seperti keranjang serbaguna yang terbuat dari enceng gondok, keranjang yang terbuat dari kertas koran, besek bambu,tempat buah dari bambu, serta berbagai peralatan dapur yang terbuat dari bambu," katanya. Ia mengatakan produk kerajinan tersebut dijual dengan harga relatif murah antara Rp10 ribuhingga Rp25 ribu per buah. "Kelompok Mawar adalah salah satu kelompok binaan UPK-PPK kecamatan, dan jugamerupakan program PNPM Mandiri untuk pemberdayaan masyarakat khususnya para pelakuusaha kecil," katanya. Kelompok Mawar beranggotakan lima orang, dan mereka memperoleh bantuan modal sebesarRp10 juta. "Modal Rp10 juta ini sangat membantu dan menjadi modal utama, sehinggakelompok itu bisa memproduksi beraneka ragam produk kerajinan tangan dan aneka makananringan," katanya. Ia mengatakan selain produk kerajinan tangan, kelompok Mawar juga memproduksi anekamacam makanan kecil, seperti roti, emping mlinjo dan keripik singkong, serta membuka usahajasa penjahit. "Kelompok mawar berusaha memanfaatkan bahan-bahan yang selama ini terbuang, sepertikertas koran, enceng gondok, dan bambu-bambu bekas," katanya. Ia menambahkan, berkat keterampilan tangan mereka, bahan-bahan tersebut bisa dibuatmenjadi barang kerajinan tangan bernilai ekspor. 1 / 2

Page 2PAMERAN POTENSI DAERAH TAMPILKAN BERBAGAI KREASI MASYARAKAT Monday, 11 May 2009 01:58 -"Selain dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga, berbagai barang kerajinan tangan itutampak menarik dipandang jika difungsikan sebagai penghias interior," katanya. Selain dijual di pasar-pasar lokal, berbagai barang kerajinan produksi kelompok Mawar ini jugadiekspor.

Page 2: This is the HTML Version of the File Http

Oleh karena itu, menurut dia, dalam memproduksi barang kerajinan tangan, kelompok Mawarselalu mengedepankan kualitas sesuai dengan standar ekspor.2 / 2

Page 3: This is the HTML Version of the File Http

This is the html version of the file http://www.fisip.ui.ac.id/antropologi/httpdocs/jurnal/1999/60/12berita60.pdf.Google automatically generates html versions of documents as we crawl the web.

Page 1104ANTROPOLOGI INDONESIA 60, 1999

Festival Budaya Nusantara 19999 September – 19 Oktober 1999Festival Budaya Nusantara 1999diselenggarakan oleh lima lembaga yang bergerak di bidangkebudayaan dan pertunjukan, yaitu ‘Asosiasi Tradisi Lisan’ (ATL), ‘Masyarakat Seni PertunjukanIndonesia’ (MSPI), ‘Institute Dayakology Research and Development (IDRD), ‘Balai KajianSejarah dan Nilai Tradisional’ (Jarahnitra), dan ‘Masyarakat Pernaskahan Nusantara’ (Manassa),dari tgl. 9 September 1999 sampai dengan 19 Oktober 1999. Tema festival yang berjudul ‘Suara-suara Milenium; Keragaman Budaya’ diharapkan dapat memunculkan interaksi antarakebudayaan lokal dan global, serta antara tradisi dan ‘komputerisasi’. Dalam festival inidilaksanakan pula temu ilmiah sebagai salah satu agendanya. Festival ini dibuka di Bali, dilanjutkandi Pontianak dan Tanjung Pinang, dan akhirnya ditutup di Jakarta.Di Jakarta, festival dan temu ilmiah ini dilaksanakan di Taman Ismail Marzuki selama lima hari.Kegiatan pada tiga hari pertama dikoordinasi oleh Asosiasi Tradisi Lisan, sedangkan dua hariberikutnya dipandu oleh Manassa. Musik gambang kromong mengawali terlaksananya kegiatanini yang memiliki tema-tema sebagai berikut: ‘Keragaman Budaya dalam Tradisi Lisan’, ‘KajianTradisi Lisan dan Pembentukan Wacana Kebudayaan’, ‘Tradisi dalam Sistem Pendidikan’,‘Ketegangan antara Tradisi dan Negara’. Dalam seminar tersebut, disajikan 12 makalah dalamsidang pleno, 23 makalah undangan, dan 13 makalah seleksi.Para pemakalah untuk ‘Keragaman Budaya dalam Tradisi Lisan’ mengangkat berbagai tradisilisan milik kelompok-kelompok etnis di pelbagai pelosok tanah air. Misalnya, Anwar Putra Bayuyang bermukim di Palembang menulis tentang ‘Teater Dul Muluk, Masa Lalu dan Masa Kini’.Maria Matildis Banda dari Flores yang berdiam di Bali mengajukan makalahnya tentang‘Kebaharian dan Keagrarisan: Mitos dan Kontra mitos Teks Su’I Uwi’. ‘Inggou Turian-turianMasyarakat Simalungun’, peranan perempuan dalam tradisi lisan Barombai di Minangkau,kepemimpinan tradisional Riau, dan wayang wong Betawi merupakan sebagian dari tema-temayang disajikan oleh para pemakalah. Tercuat dalam sesi ini, kekayaan akan pengetahuan bentuk-bentuk tradisi lisan.Pembahasan dalam sesi dengan tema ‘Kajian Tradisi Lisan dan Pembentukan WacanaKebudayaan’ terasa lebih dinamis daripada pembahasan dalam sesi ‘Keragaman Budaya dalamTradisi lisan’, khususnya dalam hal bagaimana memandang wacana kebudayaan itu sendiri.Argumentasi mengenai hal ini nampaknya berkaitan dengan disatukannya aspek pendidikandalam pembentukan wacana seperti yang dikemukakan dalam makalah Prof. Tilaar. Prof. Tilaarmelihat kekurangan-kekurangan dalam pendidikan dan kurikulum yang ada di berbagai lembagapendidikan pada masa kini, yang tidak lagi menganggap penting pendidikan humaniora.Implikasinya, para siswa tidak saja kurang kreatif, tetapi juga menjadi kurang peka terhadapkondisi lingkungannya. Makalah lain membicarakan pembentukan negara kebangsaan.Menarik pula untuk diketahui bahwa salah satu makalah yang saya (Ninuk Kleden, red.)tulis, oleh panitia dimasukkan ke dalam tema di atas (Kajian Tradisi Lisan dan Pembentukan

Berita

Page 2ANTROPOLOGI INDONESIA 60, 1999104Wacana Kebudayaan). Makalah berjudul ‘Teater Mamanda: Kontes Identitas dan Komoditas’membicarakan teater tradisional milik orang Banjar di Kalimantan Selatan. Dalam makalah ini,penulis merevisi beberapa anggapan peneliti seni pertunjukan terdahulu yang melihat bahwakekuasaan pemerintah sangat merugikan seni pertunjukan tradisional. Beberapa peneliti tsb.tidak mengakui adanya perubahan pada seni pertunjukan, sehingga perubahan yang terjadidianggap merusak. Kedua, disampaikan oleh penulis bahwa teori kekuasaan yang sedang marakpada dasawarsa ini, bukanlah segala-galanya. Tampak dari hasil pengamatan penulis perihal

Page 4: This is the HTML Version of the File Http

adanya dua konstruksi teater Mamanda yang komunitasnya saling berdialektika. Pertama adalahteater Mamanda yang dikonstruksikan oleh komunitas etnis dan tumbuh dalam kebudayaanlokal, yaitu Banjar-Hulu (dan juga di Kutai-Tenggarong, Kalimantan Timur). Kedua adalah teateryang telah dikonstruksi untuk kepentingan nasional dengan muatan politis. Perkumpulan teaterMamanda dalam arti kedua ini melakukan percobaan-percobaan dengan mendekonstruksikanteater Mamanda yang terdapat dalam kebudayaan lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwasebaiknya kedua kepentingan itu tidak diletakkan dalam posisi dikotomi. Apabila hal itu dilakukan,maka yang terwujud adalah pandangan tentang ‘intervensi pemerintah terhadap bentuk senipertunjukan daerah’ atau ‘pemiskinan seni pertunjukan daerah’. Inilah suatu pandangan umumpeneliti seni pertunjukan terdahulu.Persoalan akan menjadi berbeda bila kedua teater itu tidak diletakkan dalam posisi dikotomi,tetapi saling berinteraksi. Katakanlah, Mamanda adalah ekspresi identitas komunitas teater ybs.Pihak Direktorat Jenderal Pariwisata menganggap teater itu sebagai komoditi yang pada gilirannyadapat mengundang devisa. Anggapan seperti itu muncul, tidak lain karena Mamanda dapatmengekspresikan identitas tertentu, sehingga dapat dijual di pasar pariwisata. Sebaliknya,komunitas etnis teater itu bukanlah masyarakat yang terisolasi dari pergaulan dunia luar, misalnyadengan adanya televisi. Karena itu, perubahan yang terjadi tidak hanya merupakan hasil merekamengikuti keinginan pemerintah (c/q Departemen Pariwisata, Departemen Pendidikan danKebudayaan, Departemen Penerangan dalam kabinet Orde Baru), tetapi juga karena pengaruhlain, misalnya oleh pengaruh televisi. Di sinilah tampak kontes antara identitas dan komoditasyang melahirkan suatu persoalan baru, yakni: ‘Sejauhmanakah teater Mamanda dapatmempertahankan ekspresi identitasnya dalam menghadapi komoditas pasar?’Dalam sesi dengan tema ‘Ketegangan antara Tradisi dan Negara’, terdapat beberapa pembicarayang cukup menarik dalam penyajian gagasannya, misalnya Taufik Razen, Endo Suanda dan Al-Azhar. Namun, mereka tidak menuangkan buah pikirannya dalam bentuk makalah. Makalah Prof.Dr.Mursal Esten dalam sesi ini masih berada dalam jalur ‘tradisi’ lama yang melihat bahwa kehadirannegara sangat potensial dalam merusak tradisi.Dilaporkan oleh Ninuk Kleden.

Page 3106ANTROPOLOGI INDONESIA 60, 1999

Seminar/Lokakarya Internasional‘Mengawali Abad ke-21: Menyongsong OtonomiDaerah, Mengenali Budaya Lokal, MembangunIntegrasi Bangsa’1 - 4 Agustus 2000, MakasarMengawali Milenium ketiga bukan hal yang ringan bagi seluruh bangsa Indonesia setelahmengalami gejala disintegrasi bangsa dan krisis multidimensional dalam tatanan kehidupanberbangsa dan bernegara. Berbagai daya perlu diupayakan dalam mengatasi berbagai masalah,termasuk perbaikan dan penyempurnaan tatanan kehidupan masyarakat. Bertolak dari pengalamanyang pahit dan getir dari apa yang dialami berbagai komunitas lokal dan kelompok masyarakat,disadari perlunya langkah yang sungguh-sungguh dalam mengangkat harkat dan martabatsegenap insan Indonesia. Untuk itu, pengenalan dan pemahaman yang seksama tentang berbagaidimensi kehidupan masyarakat dan budaya lokal merupakan suatu kebutuhan yang mendesak.Terutama, dalam era menyongsong otonomi daerah yang lebih besar pada tahun-tahunmendatang.Seiring dengan tujuan ini perlu dikaji secara seksama, hal-hal yang potensial berkenaandengan tatanan kehidupan masyarakat lokal, berbagai dimensi kebudayaan setempat, kendalayang dihadapi, serta hal-hal lain yang perlu digali lebih mendalam dalam kegiatan-kegiatanpenelitian, pendampingan dan penetapan kebijakan di masa datang. Dewan Redaksi JurnalANTROPOLOGI INDONESIA, Jurusan Antropologi FISIP Universitas Indonesia dalamkerjasamanya dengan Jurusan Antropologi FISIP Universitas Hasanuddin, Department of An-thropology, RSPAS - The Australian National University, The National Museum of Ethnology –Osaka, dan Center for South East Asian Studies - Kyoto University, mengundang para ilmuwan,peneliti, praktisi, pemerhati, pengusaha, pengambil kebijakan, lembaga donor, insan pers dll.

Page 5: This is the HTML Version of the File Http

untuk berpartisipasi dalam:Simposium internasional yang akan membahas dan mengulas berbagai hasil penelitianmutakhir yang telah dilakukan oleh berbagai pihak (ilmuwan, praktisi, jurnalis, pemerhati,pengambil kebijakan dari dalam dan luar negeri) tentang keragaman budaya dan pranata sosialberbagai masyarakat lokal di Indonesia (khusus untuk Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya padatahun 2000). Empat panel dengan tema-tema menarik dan relevan dengan tujuan simposium akandigelar dalam acara ini, yakni:1)Pengelolaan sumberdaya lokal: antara ‘keuntungan’ dan ‘kelestarian’2)Menyongsong otonomi daerah: pemberdayaan kembali pranata lokal3)Mengangkat keterpurukan: mendefinisi ulang budaya birokrat dan militer4)‘Bhinneka Tunggal Ika’: masih mungkinkah?

Page 4ANTROPOLOGI INDONESIA 60, 1999106Lokakarya internasional tentang isu-isu yang relevan untuk dikaji dan dikembangkandalam kegiatan-kegiatan penelitian serta pendampingan pada tahun-tahun mendatang; dan hal-hal yang signifikan bagi penetapan kebijakan yang tepat dalam menyongsong era otonomidaerah yang lebih luas, serta upaya mengatasi berbagai konflik sosial.Acara ini akan dilaksanakan di Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar pada tgl. 1-4 Agustus 2000 di Jalan Perintis Kemerdekaan km. 10, Makassar. Bagi mereka yang berminatmenyajikan hasil temuannya mengenai berbagai masalah aktual/empiris berkaitan dengan keempattema di atas, atau kajian teoritis/konseptual/metodologis dan sumbangsih pemikiran dipersilakanmengirimkan abstrak makalah selambat-lambatnya 30 April 2000 ke alamat Sekretariat Steer-ing Committee/Organizing Committee di Universitas Indonesia:Panitia Simposium dan Lokakarya Internasional Jurnal Antropologi Indonesia,Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia.Gedung B. Lantai 3 (B.306).Telp: 021-78881032, Fax: (021) 78887749, (021) 7870348.E-mail: [email protected] lebih lanjut beserta formulir pendaftaran dapat diperoleh di alamat di atas. Bagipeminat/pemerhati di kawasan Indonesia Timur dapat pula menghubungi:Panitia Simposium dan Lokakarya Internasional Jurnal Antropologi Indonesia,Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Universitas HasanuddinJl. Perintis Kemerdekaan km 10 Makassar 90245 Sulawesi Selatan, Indonesia.Telp. (0411) 586200 Psw. 2662, 584002 Fax. (0411) 585188, 584024E-mail : [email protected] pendaftaran: Rp. 150.000,- (umum); Rp. 100.000,- (PNS: guru, dosen, peneliti), danmahasiswa: Rp. 75.000,- untuk biaya konsumsi dan seminar kit. Panitia menyediakan daftar hotelterdekat yang dapat dipilih sendiri dan dipesan dengan mengisi formulir akomodasi yang dapatdiperoleh dari panitia. Selama penyelenggaran acara, panitia menyediakan sarana transportasipulang pergi dari dan menuju venue pada pagi dan petang hari. Tersedia pula Paket Wisata keTana Toraja yang akan diselenggarakan pada tgl. 6-8 Agustus 2000. Informasi lebih lanjut dapatdiperoleh di Panitia Unhas, Makassar.

Page 6: This is the HTML Version of the File Http

This is the html version of the file http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/ars4/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-22403005-9469-resor_spa-chapter1.pdf.Google automatically generates html versions of documents as we crawl the web.

Page 11Universitas Kristen Petra

1. PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangResor dan spa merupakan tempat peristirahatan dengan fasilitas spa yangartinya tempat permandian atau sumber air mineralResor dan spa ini merupakan tempat peristirahatan yang membutuhkanketenangan untuk bersantai dan menikmati liburan, sehingga orang dapat merasalebih fresh. Dimana fasilitas ini sangat dibutuhkan bagi turis lokal maupunmancanegara. Resor dan spa ini didirikan di lokasi yang jauh dari keramaian.Resor sendiri baiknya digunakan oleh orang-orang yang ingin mencari ketenanganuntuk melepas segala kejenuhan dan merasa menyatu dengan alam baik di daerahpegunungan maupun di dekat pesisir pantai. Namun untuk lokasi sendiri itupuntidak absolut, tapi untuk turis mancanegara pada umumnya lebih senang dengandaerah yang dekat dengan pantai. Resor dan spa ini didirikan di daerah Kutabagian Timur Lombok Selatan karena keadaan wilayahnya yang sebagai berikut :Pada saat ini keadaan daerah Kuta bagian Timur di Pulau Lombok Selatanumumnya merupakan kawasan yang lebih kering apabila dibandingkan denganwilayah lainnya di Lombok dan penduduk yang tinggal disana pun lebih sedikitdan hidupnya terpencar serta akomodasi yang terbatas jadi turis asing yang datangke daerah ini harus menyewa angkutan mobil sendiri. Namun pada daerah Kutaini memiliki banyak sentra kerajinan yang dijadikan alasan bagi turis asing untukdatang ke daerah ini. Selain itu di Kuta Timur Lombok Selatan ini memiliki lokasiyang menarik lainnya seperti pantai yang sangat bersih, bagi turis mancanegarayang menyukai kegiatan selancar dan air lainnya. Wilayah Lombok ini memilikipantai yang sangat indah dengan pasir yang berwarna putih dan lautnya yangmembiru dengan sejumlah lokasi selancar yang disukai turis mancanegarakhususnya mereka yang bosan dengan pantai di Bali yang cenderung lebih ramaidibandingkan dengan Pantai Kuta Lombok ini. Kawasan pantai ini terletak ditempat yang dikelilingi kawasan perbukitan yang menambah keindahan lokasiwisata ini

Page 2Universitas Kristen Petra

2Nama Kuta ini sama dengan nama Kuta di Bali karena keindahan pantainyayang menyaingi pantai di Bali. Walaupun tempat ini fasilitasnya kuranglengkap, namun di masa depan pantai Kuta Lombok ini memiliki prospekyang sangat baik untuk berkembang sebagai lokasi wisata alternative selainBali.Lokasi pantai Kuta ini banyak dikunjungi pada sekitar bulan Agustus danDesember. Pada daerah Kuta, wisatawan dapat melakukan perjalanan ke arah

Page 7: This is the HTML Version of the File Http

Timur untuk menikmati panorama pantai dan tanjung yaitu daratan yangmenjorok ke laut yaitu Tanjung Aan.Dan kelebihan lainnya adalah denganadanya bandara internasional yang baru didirikan di daerah Praya yanglokasinya sekitar 30 menit dari Kuta, sehingga prospek Resor dan spa ini akanberkembang untuk di kemudian hariJadi secara umum yang melatarbelakangi dirancangnya proyek ini karenamasih kurangnya fasilitas ini di daerah Kuta bagian Timur Lombok Selatanini, padahal potensi yang ada di wilayah ini sangat mendukung untuk didirikanResor dan spa ini, dan juga banyak turis local maupun mancanegara yangmencari tempat peristirahatan di tempat yang tenang dengan terdapat berbagaifasilitas dengan panorama yang indah dan tempat yang layak huni. Hal inidisebabkan juga karena keadaan di lokasi tersebut terdapat beberapa tempatperistirahatan yang kurang memadai karena dari segi kebersihannya tidakterawat dan estetikanya tidak enak untuk dipandang. Hal ini disebabkankarena adanya kerusuhan kecil pada suatu bagian wilayah yang terjadi padatahun 1999, namun walaupun keadaan itu sudah berangsur-angsur pulih,masyarakat sudah tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Sehingga dengandirancangnya proyek Resor and Spa ini diharapkan dapat menunjang kembalisumber devisa Negara serta mendapat kepercayaan kembali dari para turismancanegara

Page 3Universitas Kristen Petra

3Gambar 1.1. Gambar LokasiGambar 1.2. Foto Situasi Pantai KutaLokasi Proyek Resor danspa, dapat dilihat lokasinyayang dekat dengan pantai danjauh dari Pusat kota diLombokPusat Kota dan pemerintahan diLombok yang sangat ramaidengan berbagai macam kegiatandan aktifitasLokasi Bandara Internasional yangakan segera dilaksanakanpembangunannya

Page 4Universitas Kristen Petra

41.2. Rumusan MasalahBagaimana mendisain bangunan Resor and Spa yang nyaman, berkesantenang dan memiliki view yang indah untuk dipandang dengan dapatmemanfaatkan panorama pantai yang ada serta terdapat berbagai fasilitas kegiatanair seperti surfing di lokasi yang masih belum berkembang dengan berbagai

Page 8: This is the HTML Version of the File Http

masalah yang dihadapi sekarang, yaitu belum mempunyai daya tarik bagi paraturis local maupun mancanegara karena keadaan lingkungannya yang masih“jarang tersentuh” oleh fasilitas-fasilitas Resor dan spa, namun lokasi ini dilihatdari suasananya, lokasi ini memiliki potensi untuk menjadi tempat wisata yangmenarik dan sangat indah1.3. Pengertian JudulResor dan spa di Kuta Lombok sebagai judul dari proyek ini mempunyaipengertian sebagai berikut :• Resor : “Tempat peristirahatan”. (Wikipedia, 1995)• Spa : “Permandian air panas atau sumber air mineral”. (Wikipedia, 1995)• Di : “Preposisi yang digunakan sebagai penunjuk tempat”. (DepartemenPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1988).• Kuta : “Sebuah lokasi yang terletak di Pulau Lombok Selatan• Lombok : “ Sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara Baratyang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alasdi sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih bulat bentuknyadengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70km. Pulau ini luasnya adalah 4.725 km² (sedikit lebih kecil daripada Bali).Penduduknya pada tahun 1990: 2.403.025) Kota utama di pulau ini adalahKota Mataram. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,1988).

Page 5Universitas Kristen Petra

51.4. Tujuan• Membangunkan kembali potensi wisata bangunan-bangunan yang ada padadaerah Kuta bagian Timur Lombok Selatan• Mengakomodasi para turis lokan maupun mancanegara yang membutuhkanketenagan dan jauh dari hiruk pikuk keramaian kota• Mendukung peningkatan devisa pemerintah dari sektor non migas, khususnyadi industri pariwasata• Memberikan kesempatan bagi para pelaku-pelaku usaha( pembuat kerajinan)untuk mengembangkan usahanya (dengan kata lain membangkitkan nilaiperekonomian)1.5. Manfaat Proyek1.5.1. Manfaat Bagi Wisatawan• Mengajak para wisatawan untuk boleh lebih mengenali keindahan Pantai Kutabagian Timur di Lombok Selatan• Memberikan informasi tentang kebudayaan di Lombok1.5.2. Manfaat Bagi Masyarakat sekitar Pantai Kuta• Sebagai tempat untuk memperkenalkan keindahan panorama Pantai Kutabeserta kebudayaan yang ada, yang nantinya mampu digunakan sebagai salahsatu kekayaan keragaman budaya• Menciptakan lapangan pekerjaan baru, karena dengan adanya proyek ini,maka akan mendatangkan wisatawan yang juga ingin mengenal lebih dalamtentang kerajinan yang ada

Page 9: This is the HTML Version of the File Http

1.5.3. Manfaat Bagi Pemerintah Daerah• Meningkatkan nilai jual pariwasata yang ada di Kuta Lombok Selatan• Membantu pemasukan pemerintah melalui devisa non migas, dan melaluipajak• Memperbesar pendapatan daerah Lombok Selatan tentang kerajinan yang ada

Page 6Universitas Kristen Petra

61.5.4. Manfaat Bagi Investor• Meningkatkan nilai jual lingkungan sekitar proyek (harga tanah lebih cepatmeningkat)• Menjadi landmark dari daerah tersebut dan mampu menjadi kebanggaantersendiri1.6. Sasaran dan Lingkup Pelayanan1.6.1. Sasaran dalam perancangan proyek tersebut antara lain adalah :• Semua masyarakat Indonesia• Seluruh mayarakat internasional untuk boleh mengenal kebudayaan dankeindahan Pulau Lombok• Para wisatawan baik domestik maupun mancanegara1.6.2. Lingkup pelayanan proyek meliputi :• Menjadi kawasan wisata budaya dalam skala nasional• Sarana peristirahatan bagi seluruh masyarakat domestic maupun mancanegara,yang mampu menciptakan suasana yang nyaman dan “fresh”1.7. Metode Pengumpulan DataData yang menjadi bahan utama pertimbangan dalam desain inidiperoleh dari beberapa media yaitu :1.7.1. Studi literaturPengumpulan data-data dan informasi yang berhubungan dengan proyek inimelalui berbagai media cetak seperti buku-buku dan melalui media elektronikseperti melalui televisi, dan internet.1.7.2. Studi bandingMelakukan tinjauan lapangan ke lahan yang akan digunakan proyek.Melakukan pengamatan langsung pada bangunan-bangunan yang fungsinya samaatau memiliki kemiripan aktivitas dengan proyek yang akan dirancang.Survey yang bertujuan untuk studi banding dilakukan di :

Page 7Universitas Kristen Petra

7• Beberapa Resor dan spa yang terdapat di NTB• Pemilihan bahan / material• Teknik pencahayaan dan penghawaan• Sirkulasi dalam dan luar bangunan• Kebutuhan ruang1.7.3. WawancaraDengan personil yang bekerja pada bangunan yang memiliki kesamaan fungsi

Page 10: This is the HTML Version of the File Http

atau aktvitas dengan proyek yang akan dirancang, dalam hal ini wawancaradilakukan dengan pihak yayasan yang mengelola resor dan spa1.7.4. Studi lapanganTinjauan langsung ke lapangan untuk mengadakan pengamatan terhadap tapakdan lingkungan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran yang sebenarnya,potensi, kendala, serta peraturan-peraturan yang ada untuk mendukung prosesperencanaan proyek.1.8. Sistematika Pembahasan• BAB IDi dalam bab ini ditulis mulai dari topik pembahasan, latar belakang yangmendasari pemilihan topik, tujuan dan manfaat dari adanya bangunan inihingga metode penelitian yang dipakai dalam seluruh proses yang dilakukanyang dapat digunakan untuk menunjang hasil akhir yang dikehendaki.• BAB IIPemilihan lokasi tapak beserta alasannya, kriteria-kriteria yang menentukanpemilihan tapak dan lokasi, peraturan pemerintah, dan perancangan tapakyang mencakup lingkup pelayanan, pengaruh lingkungan terhadap tapak dansebaliknya, pencapaian tapak, sirkulasi dalam tapak, dan lansekap dijelaskandalam bab ini.• BAB IIIBab ini menjelaskan proses menjelaskan proses perancangan bangunan mulaidari pendekatan perancangan yang dipilih guna menunjang fungsi bangunan,

Page 8Universitas Kristen Petra

8sirkulasi, tampilan bangunan, besaran dan penataan ruang, hingga sistem-sistem yang mendukung.• BAB IVBerisikan kesimpulan mengenai proyek yang telah diselesaikan.• DAFTAR REFERENSI• LAMPIRAN

This is the html version of the file http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/ars4/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-22403005-9469-resor_spa-chapter1.pdf.Google automatically generates html versions of documents as we crawl the web.

Page 11: This is the HTML Version of the File Http

Page 11Universitas Kristen Petra

1. PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangResor dan spa merupakan tempat peristirahatan dengan fasilitas spa yangartinya tempat permandian atau sumber air mineralResor dan spa ini merupakan tempat peristirahatan yang membutuhkanketenangan untuk bersantai dan menikmati liburan, sehingga orang dapat merasalebih fresh. Dimana fasilitas ini sangat dibutuhkan bagi turis lokal maupunmancanegara. Resor dan spa ini didirikan di lokasi yang jauh dari keramaian.Resor sendiri baiknya digunakan oleh orang-orang yang ingin mencari ketenanganuntuk melepas segala kejenuhan dan merasa menyatu dengan alam baik di daerahpegunungan maupun di dekat pesisir pantai. Namun untuk lokasi sendiri itupuntidak absolut, tapi untuk turis mancanegara pada umumnya lebih senang dengandaerah yang dekat dengan pantai. Resor dan spa ini didirikan di daerah Kutabagian Timur Lombok Selatan karena keadaan wilayahnya yang sebagai berikut :Pada saat ini keadaan daerah Kuta bagian Timur di Pulau Lombok Selatanumumnya merupakan kawasan yang lebih kering apabila dibandingkan denganwilayah lainnya di Lombok dan penduduk yang tinggal disana pun lebih sedikitdan hidupnya terpencar serta akomodasi yang terbatas jadi turis asing yang datangke daerah ini harus menyewa angkutan mobil sendiri. Namun pada daerah Kutaini memiliki banyak sentra kerajinan yang dijadikan alasan bagi turis asing untukdatang ke daerah ini. Selain itu di Kuta Timur Lombok Selatan ini memiliki lokasiyang menarik lainnya seperti pantai yang sangat bersih, bagi turis mancanegarayang menyukai kegiatan selancar dan air lainnya. Wilayah Lombok ini memilikipantai yang sangat indah dengan pasir yang berwarna putih dan lautnya yangmembiru dengan sejumlah lokasi selancar yang disukai turis mancanegarakhususnya mereka yang bosan dengan pantai di Bali yang cenderung lebih ramaidibandingkan dengan Pantai Kuta Lombok ini. Kawasan pantai ini terletak ditempat yang dikelilingi kawasan perbukitan yang menambah keindahan lokasiwisata ini

Page 2Universitas Kristen Petra

2Nama Kuta ini sama dengan nama Kuta di Bali karena keindahan pantainyayang menyaingi pantai di Bali. Walaupun tempat ini fasilitasnya kuranglengkap, namun di masa depan pantai Kuta Lombok ini memiliki prospekyang sangat baik untuk berkembang sebagai lokasi wisata alternative selainBali.Lokasi pantai Kuta ini banyak dikunjungi pada sekitar bulan Agustus danDesember. Pada daerah Kuta, wisatawan dapat melakukan perjalanan ke arahTimur untuk menikmati panorama pantai dan tanjung yaitu daratan yangmenjorok ke laut yaitu Tanjung Aan.Dan kelebihan lainnya adalah denganadanya bandara internasional yang baru didirikan di daerah Praya yanglokasinya sekitar 30 menit dari Kuta, sehingga prospek Resor dan spa ini akan

Page 12: This is the HTML Version of the File Http

berkembang untuk di kemudian hariJadi secara umum yang melatarbelakangi dirancangnya proyek ini karenamasih kurangnya fasilitas ini di daerah Kuta bagian Timur Lombok Selatanini, padahal potensi yang ada di wilayah ini sangat mendukung untuk didirikanResor dan spa ini, dan juga banyak turis local maupun mancanegara yangmencari tempat peristirahatan di tempat yang tenang dengan terdapat berbagaifasilitas dengan panorama yang indah dan tempat yang layak huni. Hal inidisebabkan juga karena keadaan di lokasi tersebut terdapat beberapa tempatperistirahatan yang kurang memadai karena dari segi kebersihannya tidakterawat dan estetikanya tidak enak untuk dipandang. Hal ini disebabkankarena adanya kerusuhan kecil pada suatu bagian wilayah yang terjadi padatahun 1999, namun walaupun keadaan itu sudah berangsur-angsur pulih,masyarakat sudah tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Sehingga dengandirancangnya proyek Resor and Spa ini diharapkan dapat menunjang kembalisumber devisa Negara serta mendapat kepercayaan kembali dari para turismancanegara

Page 3Universitas Kristen Petra

3Gambar 1.1. Gambar LokasiGambar 1.2. Foto Situasi Pantai KutaLokasi Proyek Resor danspa, dapat dilihat lokasinyayang dekat dengan pantai danjauh dari Pusat kota diLombokPusat Kota dan pemerintahan diLombok yang sangat ramaidengan berbagai macam kegiatandan aktifitasLokasi Bandara Internasional yangakan segera dilaksanakanpembangunannya

Page 4Universitas Kristen Petra

41.2. Rumusan MasalahBagaimana mendisain bangunan Resor and Spa yang nyaman, berkesantenang dan memiliki view yang indah untuk dipandang dengan dapatmemanfaatkan panorama pantai yang ada serta terdapat berbagai fasilitas kegiatanair seperti surfing di lokasi yang masih belum berkembang dengan berbagaimasalah yang dihadapi sekarang, yaitu belum mempunyai daya tarik bagi paraturis local maupun mancanegara karena keadaan lingkungannya yang masih“jarang tersentuh” oleh fasilitas-fasilitas Resor dan spa, namun lokasi ini dilihatdari suasananya, lokasi ini memiliki potensi untuk menjadi tempat wisata yang

Page 13: This is the HTML Version of the File Http

menarik dan sangat indah1.3. Pengertian JudulResor dan spa di Kuta Lombok sebagai judul dari proyek ini mempunyaipengertian sebagai berikut :• Resor : “Tempat peristirahatan”. (Wikipedia, 1995)• Spa : “Permandian air panas atau sumber air mineral”. (Wikipedia, 1995)• Di : “Preposisi yang digunakan sebagai penunjuk tempat”. (DepartemenPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1988).• Kuta : “Sebuah lokasi yang terletak di Pulau Lombok Selatan• Lombok : “ Sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara Baratyang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alasdi sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih bulat bentuknyadengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70km. Pulau ini luasnya adalah 4.725 km² (sedikit lebih kecil daripada Bali).Penduduknya pada tahun 1990: 2.403.025) Kota utama di pulau ini adalahKota Mataram. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,1988).

Page 5Universitas Kristen Petra

51.4. Tujuan• Membangunkan kembali potensi wisata bangunan-bangunan yang ada padadaerah Kuta bagian Timur Lombok Selatan• Mengakomodasi para turis lokan maupun mancanegara yang membutuhkanketenagan dan jauh dari hiruk pikuk keramaian kota• Mendukung peningkatan devisa pemerintah dari sektor non migas, khususnyadi industri pariwasata• Memberikan kesempatan bagi para pelaku-pelaku usaha( pembuat kerajinan)untuk mengembangkan usahanya (dengan kata lain membangkitkan nilaiperekonomian)1.5. Manfaat Proyek1.5.1. Manfaat Bagi Wisatawan• Mengajak para wisatawan untuk boleh lebih mengenali keindahan Pantai Kutabagian Timur di Lombok Selatan• Memberikan informasi tentang kebudayaan di Lombok1.5.2. Manfaat Bagi Masyarakat sekitar Pantai Kuta• Sebagai tempat untuk memperkenalkan keindahan panorama Pantai Kutabeserta kebudayaan yang ada, yang nantinya mampu digunakan sebagai salahsatu kekayaan keragaman budaya• Menciptakan lapangan pekerjaan baru, karena dengan adanya proyek ini,maka akan mendatangkan wisatawan yang juga ingin mengenal lebih dalamtentang kerajinan yang ada1.5.3. Manfaat Bagi Pemerintah Daerah• Meningkatkan nilai jual pariwasata yang ada di Kuta Lombok Selatan• Membantu pemasukan pemerintah melalui devisa non migas, dan melaluipajak

Page 14: This is the HTML Version of the File Http

• Memperbesar pendapatan daerah Lombok Selatan tentang kerajinan yang ada

Page 6Universitas Kristen Petra

61.5.4. Manfaat Bagi Investor• Meningkatkan nilai jual lingkungan sekitar proyek (harga tanah lebih cepatmeningkat)• Menjadi landmark dari daerah tersebut dan mampu menjadi kebanggaantersendiri1.6. Sasaran dan Lingkup Pelayanan1.6.1. Sasaran dalam perancangan proyek tersebut antara lain adalah :• Semua masyarakat Indonesia• Seluruh mayarakat internasional untuk boleh mengenal kebudayaan dankeindahan Pulau Lombok• Para wisatawan baik domestik maupun mancanegara1.6.2. Lingkup pelayanan proyek meliputi :• Menjadi kawasan wisata budaya dalam skala nasional• Sarana peristirahatan bagi seluruh masyarakat domestic maupun mancanegara,yang mampu menciptakan suasana yang nyaman dan “fresh”1.7. Metode Pengumpulan DataData yang menjadi bahan utama pertimbangan dalam desain inidiperoleh dari beberapa media yaitu :1.7.1. Studi literaturPengumpulan data-data dan informasi yang berhubungan dengan proyek inimelalui berbagai media cetak seperti buku-buku dan melalui media elektronikseperti melalui televisi, dan internet.1.7.2. Studi bandingMelakukan tinjauan lapangan ke lahan yang akan digunakan proyek.Melakukan pengamatan langsung pada bangunan-bangunan yang fungsinya samaatau memiliki kemiripan aktivitas dengan proyek yang akan dirancang.Survey yang bertujuan untuk studi banding dilakukan di :

Page 7Universitas Kristen Petra

7• Beberapa Resor dan spa yang terdapat di NTB• Pemilihan bahan / material• Teknik pencahayaan dan penghawaan• Sirkulasi dalam dan luar bangunan• Kebutuhan ruang1.7.3. WawancaraDengan personil yang bekerja pada bangunan yang memiliki kesamaan fungsiatau aktvitas dengan proyek yang akan dirancang, dalam hal ini wawancaradilakukan dengan pihak yayasan yang mengelola resor dan spa1.7.4. Studi lapanganTinjauan langsung ke lapangan untuk mengadakan pengamatan terhadap tapak

Page 15: This is the HTML Version of the File Http

dan lingkungan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran yang sebenarnya,potensi, kendala, serta peraturan-peraturan yang ada untuk mendukung prosesperencanaan proyek.1.8. Sistematika Pembahasan• BAB IDi dalam bab ini ditulis mulai dari topik pembahasan, latar belakang yangmendasari pemilihan topik, tujuan dan manfaat dari adanya bangunan inihingga metode penelitian yang dipakai dalam seluruh proses yang dilakukanyang dapat digunakan untuk menunjang hasil akhir yang dikehendaki.• BAB IIPemilihan lokasi tapak beserta alasannya, kriteria-kriteria yang menentukanpemilihan tapak dan lokasi, peraturan pemerintah, dan perancangan tapakyang mencakup lingkup pelayanan, pengaruh lingkungan terhadap tapak dansebaliknya, pencapaian tapak, sirkulasi dalam tapak, dan lansekap dijelaskandalam bab ini.• BAB IIIBab ini menjelaskan proses menjelaskan proses perancangan bangunan mulaidari pendekatan perancangan yang dipilih guna menunjang fungsi bangunan,

Page 8Universitas Kristen Petra

8sirkulasi, tampilan bangunan, besaran dan penataan ruang, hingga sistem-sistem yang mendukung.• BAB IVBerisikan kesimpulan mengenai proyek yang telah diselesaikan.• DAFTAR REFERENSI• LAMPIRAN

This is the html version of the file http://nu2ges.ngeblogs.com/files/2010/03/MAKALAH-Peranan-Budaya-Lokal-Memperkokoh-Budaya-Bangsa.pdf.Google automatically generates html versions of documents as we crawl the web.

Page 1

MAKALAHPERANAN BUDAYA LOKAL MEMPERKOKOH BUDAYA BANGSA

Page 16: This is the HTML Version of the File Http

UNIVERSITAS GUNADARMA2010

Page 2Mata Kuliah : ILmu Budaya DasarDosen : Muhammad Burhan AminTopik Tugas : Peranan Budaya Lokal Memperkokoh Budaya BangsaKelas : 1KA26Dateline Tugas : 05 Maret 2010Tanggal Penyerahan & Upload Tugas : 05 Maret 2010P E R N Y A T A A NDengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat sendiritanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.Apabila terbukti tidak benar, kami siap menerima konsekuensi untuk mendapatkan nilai1/100 untuk mata kuliah ini.P e n y u s u nNama LengkapNUGRAHA EKA SNPM13109250Tanda TanganProgram Sarjana ILMU KOMPUTERUNIVERSITAS GUNADARMA

Page 3KATA PENGANTARPuji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat-Nya saya dapatmenyusun dan menyelesaikan makalah Peranan Budaya Lokal memperkokoh BudayaBangsa. Makalah ini disusun dan dipersiapkan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah ILmuBudaya Dasar.Peranan budaya lokal / Nasional sangat berpengaruh dan mempunyai tingkatan yang pentingdalam memperkokoh ketahanan budaya bangsa karena Budaya bangsa itu dibentuk darikeunggulan – keunggulan yang ada pada budaya-budaya lokal se-Nusantara. Warisan budayamerupakan hasil budaya fisik dan nilai budaya dari masa lalu. Nilai budaya dari masa laluinilah yang berasal dari budaya-budaya lokal yang ada di Nusantara, meliputi: tradisi, ceritarakyat dan legenda, bahasa ibu, sejarah lisan, kreativitas (tari, lagu, drama pertunjukan),kemampuan beradaptasi dan keunikan masyarakat setempatSaya menyadari kekurangan dan keterbatasan saya sebagai penyusun. Karena manusia didunia ini tak ada yang sempurna akan tetapi saya hanya berusaha yanag terbaik, sayasenantiasa memerlukan kritik dan saran membangun guna meningkatkan daya cipta dan dayaguna makalah ini. Akhirnya kepada Allah SWT jugalah saya menyerahkan semua jerih payahsaya. Semoga apa yang telah saya susun ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya.Bekasi, 05 Maret 2010Penulis

Page 4

Page 17: This is the HTML Version of the File Http

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangBudaya bangsa itu dibentuk dari keunggulan – keunggulan yang ada pada budaya-budayalokal se-Nusantara. Dengan demikian budaya lokal yang ada di Nusantara muncul dan eksislebih dulu, sedangkan budaya bangsa muncul sesudahnya, tepatnya sesudah NegaraRepublik Kesatuan Indonesia diproklamirkan. Jadi, budaya bangsa mewarisi nilai-nilaiunggulan dari budaya-budaya lokal, dan bukan sebaliknya. Budaya-budaya lokal yang ada diIndonesia selanjutnya menjadi warisan budaya (cultural heritage) bagi bangsa Indonesia.Nilai-nilai budaya Indonesia saat ini mulai terkikis oleh masuknya budaya barat. Pemerintah,masyarakat, dan pelaku budaya perlahan meninggalkan budaya tradisional dengan alasanmengikuti arus globalisasi. Akibatnya, bangsa Indonesia kehilangan ciri atau citra bangsa dimata dunia. Bangsa Indonesia lebih suka mengadopsi budaya barat daripadamempertahankan budaya tradisional,buktinya banyak warga yang tinggal di kota besar tidaklagi menggunakan bahasa yang baik dan benar,bahasa indonesia posisinya mulai digantikandengan bahasa Inggris atau bahasa gaul,semua itu tentunya akan berdampak pada generasimuda dan dikhawatirkan budaya Indonesia tidak menarik lagi di kalangan generasi muda.Nilai-nilai luhur yang terdapat dalam kebudayaan lokal dapat dijadikan sebagai penyeimbangdari terpaan arus modernisasi dan globalisasi, yang intensitasnya kian bertambah pada masasekarang dan mendatang, yang banyak akan mewarnai kehidupan masyarakat. Derasnya arusinformasi yang menerpa masyarakat dengan sendirinya memberikan pengaruh terhadapperubahan pola pikir dan sikap mereka. Budaya lokal dengan nilai-nilai luhurnya tersebuttelah dianut dan diyakani oleh masyarakat di daerah, bahkan telah menyatu dalamkepribadian mereka, dapat dijadikan filter terhadap desakan budaya-budaya luar sebagaikonsekuensi logis dari kemajuan zaman.1.2 TujuanBerdasarkan latar belakang yang telah saya kemukakan saya membuat penulisan mengenai “Peran Budaya Lokal Memprkokoh Budaya Bangsa “ karena saya ingin memberi ilmu sertapengetahuan yang lebih untuk para pembeca mengenai upaya-upaya apa saja yang harusdilakukan guna memperkokoh ketahan budaya. Selain itu saya berharap para pembacaterutama untuk kawan-kawan saya dapat mengenal lebih jauh mengenai keragaman budayaanyang kita miliki .1.3 SasaranSasaran dalam penulisan makalah ini diperuntukkan bagi seluruh pembaca makalah ini(masyarakat Indonesia) terutama untuk generasi muda agar benar-benar dapat memahamipermasalahan-permasalahan dalam budaya lokal dan mendorong masyarakat untuk maumencegah permasalahan budaya tersebut.

Page 5BAB II2.1 PERMASALAHANKesenian merupakan bagian dari kebudayaan karena kesenian memiliki bobot yang besardalam kebudayaan. Kesenian sarat akan kandungan nilai-nilai budaya bahkan menjadi wujuddan ekspresi yang menonjol dari nilai budaya. Kebudayaan secara utuh adalah kebudayaanyang meliputi pola pikir atau mindset suatu masyarakat yang banyak diekspresikan melaluikeanekaragaman dan aneka dimensi kesenian.

Page 18: This is the HTML Version of the File Http

Budaya lokal merupakan salah satu kebudayaan besar yang mendominasi kebudayaanIndonesia, karena budaya lokal merupakan wujud dari keragaman bangsa Indonesia yaitubangsa yang majemuk ( multikultural ). Selain itu budaya lokal juga memiliki fungsimemperkaya kebudayaan Nasional dan mempersatukan berbagai keragaman dalam semboyanbhineka tunggal ika.kebudayaan lokal yang dimaksud adalah budaya daerah yang berasal darisuku bangsa di Indonesia yang jumlahnya mencapai ratusan suku bangsa.Budaya lokal merupakan ciri dan identitas masyarakat lokal,dan sebuah aset termalah yangperlu dijaga serta dilestarikan. Dengan peranan budaya lokal kita sebagai bangsa Indonesiaakan merasa bangga dapat melestarikan kebudayaan bangsa yang beranekaragam,untuk itulahsangat diharapkan sekali budaya local tetap eksis sebagai identitas bangsa agar masuknyabudaya modern tidak dapat dengan mudah menyisihkan nilai-nilai lokal yang dianut sejaklama.Perbedaan yang melekat pada bangsa Indonesia telah menjadikan bangsa kita dikenal olehberbagai bangsa dari berbagai negara lain di dunia. Banyak turis yang datang ke Indonesiaterpesona dan berdecak kagum dengan berbagai macam keunikan yang ada pada bangsa ini,misalnya seperti hasil kebudayaan lokal yang telah dihasilkan dan menjadi sebuah ikonmaupun kebanggaan negara Indonesia adalah adalah Batik sampai-sampai batik Indonesiadikabarkan menjadi nominasi untuk dikukuhkannya pada daftar warisan Budaya Tak Bendaoleh UNESCO (Badan PBB mengenai pendidikan,ilmu,dan budaya).Tidak ada alasan untuk kita sebagai warga negara Indonesia untuk tidak takjub dan banggaterhadap bangsa ini,karena sebagian besar negara didunia menyatakan takjub dengan budayabangsa Indonesia yang ternilai tidak ada duanya di dunia. Sampai-sampai di beberapa negaramaju ada yang telah mendirikan sekolah yang mempelajari tentang budaya Indonesia,terutama seni musik dan seni tari.Salah satu contoh kebudayaan lokal yang ikut berperan serta dalam memperkokoh ketahananbangsa adalah batik,karena batik banyak sekali disukai oleh masyarakat tidak hanya didalamnegri manamaun juga masyarakat mancanegara,hal itu karena batik kental sekali akan nilai-nila kebudayaan bangsa Indonseia. Selain batik masih banyak sekali kesenian kesenianbudaya yang dimiliki Indonesia yang juga memiliki nilai untuk memperkokoh ketahananbangsa,pada dasarnya kebudayaan lokal merupakan kebudayaan tradisional yang dimilikisuatu negara oleh karena itu semua kebudayaan tradisional yang dimiliki oleh setiapkebudayaan pasti memiliki ciri dan keunikan tersendiri yang juga dapat berfungsu untukmemperkokoh ketahanan bangsa.

Page 62.2 ANALISIS SWOT2.2.1. Strengths (Kekuatan)Peranan budaya lokal sangat berpengaruh untuk membanguna ketahanan bangsaIndonesia,karena budaya lokal merupakan kebudayaan daerah yang berasal dari suku bangsaIndonesia yang jumlahnya ratusan,yang pastinya memiliki fungsi memperkokoh kebudayaanNasional dan mempersatukan berbagai macam keragaman .Selain itu budaya lokal memiliki ciri unik,yang menjadikan bangsa kita dikenal oleh bangsalain,samapai-sampai berberapa negara didunia mendirikan sebuah sekolah yang mempelajaribudaya Indonesia. Ada juga wisatawan asing yang datang langsung ke Indonesia untukmempelajari kesenian tradisional yang dimiliki Indonesia,Kita sebut saja Bali,Bali adalahsuatu pulau yang memiliki keindahan,selain keindahan pulau yang ia miliki,Bali juga

Page 19: This is the HTML Version of the File Http

memiliki berbagai macam kebudayaan daerah yang menarik dan memiliki ciri unik. Dengankeunikan budaya yang dimiliki Bali,sangat menarik wisatawan asing dari berbaggai penjurudunia untuk mempelajari kebudayaan Bali sehingga berdampak positif untuk negara salahsatunya menambahkan pendapatan devisa negara.Budaya lokal sebagai pembentuk bangsa merupakan poin penting yang tidak dapatdikesampingkan perananya,kebudayaan lokal yang berasal dari berbagai daerah berperansebagai pembentuk keragaman yang memiliki ciri masing-masing. Budaya local tidak hanyamenciptakan jati diri yang unik saja,namun juga mencerminkan sikap bangsa yangmenghargai perbedaan,dan ini adalah salah satu sifat yang ingin dimiliki oleh bangsa laindidunia.2.2.2. Weaknesses (Kelemahan)Begitu banyak kelebihan dan peran serta budaya lokal dalam upaya memperkokoh ketahananbangsa,namun selain memiliki keunggulan kebudayaan lokal juga memiliki kelemahan dalammemperkokoh ketahanan bangsa.Indonesia adalah negara yang memiliki kebudayaan lokal yang beragam yang berasal dariberbagai macam daerah dan suku,misalnya seperti kesenian budaya dari daerah aceh yaituTari Saman,dari Sunda Tari Jaipong,dari Solo Batik,dari Jakarta Lagu Jali-jali,dan masihbanyak lagi hasil kesenian budaya lainnya. Dari berbagai macam jenis dan bentuk kesenianbudaya yang dimiliki oleh Indonesia banyak sekali kesenian yang di klaim oleh pihakasing,hal ini tidak jauh dari kesalahan masyarakat Indonesia sendiri karena kurangnya pedulidan peran serta pelestarian budaya lokal.Kurangnya kepedulian terhadap kesenian dari masyarakat dan jajaran pemerintah menjadifaktor utama dan kendala dalam pelestarian kebudayaan agar tidak di klaim oleh pihakasing,selain itu masih banyak sekali kesenian-kesenian daerah milik Indonesia yang belum dihak petenkan.Sampai saat ini hanya berberapa kesenian dari budaya local saja yang baru di hak patenkandiantaranya kesenian wayang,kerajinan batik,namun ini hanya berberapa contoh saja. Begitubanyak kendala dalam melakukan proses hak paten terhadap suatu kesenian,kendala yangsangat berarti ini salah satunya adalah masih banyaknya kesenian yang belum berhasildidokumentasikan untuk dijadikan bukti sebagai hasil kebudayaan Indonesia hal inidikarenakan jarangnya kesenian budaya tersebut diperagakan,sehingga sulit untukdidokumentasikan.

Page 72.2.3. Opportunities (Peluang)a. Menambah pengetahuan tentang budaya asing,serta dapat mempelajari budaya asingtersebut.b. Dapat dijadikan dasar untuk menggabungkan budaya Indonesia dengan budaya asingsehingga menciptakan suatu budaya baru.c. Adanya perkembangan seni dan sastra yang lebih maju.d. Menambah keanekaragaman budaya.e. Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dansikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.f. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan berkembangnya ilmupengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas danmendorong untuk berpikir lebih maju.

Page 20: This is the HTML Version of the File Http

g. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik. Dibukanya industri yang memproduksi alat-alatkomunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangipenggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.h. Membuka kerja sama ekonomi dan investasi yang mempercepat pembangunan ekonomi.2.2.4. Threats (Tantangan)Yang menjadi tantangan bagi budaya lokal dalam memperkokoh ketahana budaya adalahtantangan zaman. Karena pada hakekatnya perkembangan budaya akan semakin berubahseiring dengan berjalannya perkembangan zaman. Misalnya Dengan masuknya kebudayaanbarat kebudayaan barat memang memiliki nilai-nilai yang Positif,namun selain nilai-nilaipositif yang dimilikinya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia juga memiliki nilai-nilainegative,misalnya dari segi pakaian,budaya barat cenderung lebih terbuka dalam berpakaian,dengan masuknya budaya barat tersebut masyarakat Indonesia jadi cenderung mengikutipakaian yang terbuka tersebut,padahal bangsa Indonesia adalah bangsa yang cenderungketimur-timuran.Sekarang ini batik sedang menjadi kebudayaan bangsa Indonesia yang sangat dibanggakanoleh nagara sendiri maupun dunia,namun pertanyaan adalah sampai kapankah batik dapatdipertahankan? Karena kita semua tahu bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yangmudah sekali terpengaruh oleh masuknya budaya-budaya lain.

Page 8BAB III3.1 KESIMPULANKebudayaan Lokal Indonesia adalah semua budaya yang terdapat di Indonesia yaitu segalapuncak-puncak dan sari-sari kebudayaan yang bernilai di seluruh kepulauan indonesia, baikyang ada sejak lama maupun ciptaan baru yang berjiwa nasional. Peranan budaya lokal inimempunyai peranan yang penting dalam memperkokoh ketahanan budaya bangsa, olehkarena itu Pemerintah Daerah dituntut untuk bergerak lebih aktif melakukan pengelolaankekayaan budaya, karena budaya tumbuh dan kembang pada ranah masyarakatpendukungnya. Disamping itu, bagi pemerintah pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat,masyarakat sendiri, dan elemen lainnya haruslah menyokong atas keberlangsungan dalampengelolaan kekayaan budaya kedepan. Kegiatan melaksanakan pengelolaan kebudayaanmeliputi :(1). perlindungan; merawat, memelihara asset budaya agar tidak punah dan rusak disebabkanoleh manusia dan alam.(2). pengembangan; melaksanakan penelitian, kajian laporan, pendalaman teori kebudayaandan mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung dalam penelitian.(3). pemanfaatan; melaksanakan kegiatan pengemasan produk, bimbingan dan penyuluhan,kegiatan festival dan penyebaran informasi.(4). pendokumentasian; melaksanakan kegiatan pembuatan laporan berupa narasi yangdilengkapi dengan foto dan audio visual.Pengelolaan kekayaan budaya sebetulnya merupakan cara kita bagaimana budaya itu bisa kitapahami, kita lindungi dan lestarikan agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Halini terkait dengan citra, harkat, dan martabat bangsa. Ketika pengelolaan kekayaan budayadikelola dengan baik, maka akan muncul suatu keterjaminan, kelestarian dan Kekokohanakan budaya bangsa kita.3.2 Rekomendasi

Page 21: This is the HTML Version of the File Http

1. Dalam ruang lingkup inilah maka perlu dilakukan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelktual)terhadap semua produk budaya yang ada dalam masyarakat yang bersifat unik danmencerminkan ciri identitas bangsa Indonesia. Tujuannya untuk menggali, memahami,melindungi, merawat serta memeilihara asset budaya agar tidak punah dan rusak. Hasil yangdiharapkan dari kegiatan adalah : dapat melestarikan budaya bangsa agar tetap eksis dandiakui oleh negara lain.2. Peran pemerintah lebih aktif dan optimal dalam menangani masalah budaya ini.Disamping peran Pemerintah Daerah sebagai ujung tombaknya juga peran lembagapemerintah yang ada di daerah. Seperti : Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional(BPSNT) dan BP3 (Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala), kedua lembaga yangmerupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

This is the html version of the file http://www.i-kentei.com/berita/makalah_abdul_gaffar_ruskhan_2007.pdf.Google automatically generates html versions of documents as we crawl the web.

Page 11PEMANFAATAN KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIADALAM PENGAJARAN BAHASA INDONESIA

Page 22: This is the HTML Version of the File Http

BAGI PENUTUR ASING (BIPA)1

OlehAbdul Gaffar RuskhanPusat BahasaDepartemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia1. PendahuluanBahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus bahasa negaraIndonesia. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia sudah dikumandangkan dalamSumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 oleh para pemuda Indonesia pada waktu itu yangmerupakan wakil berbagai daerah di Indonesia. Mereka bersepakat menjadikan bahasaIndonesia sebagai bahasa nasional Indonesia dengan mamasukkannya dalam salah satubutir Sumpah Pemuda yang berisi (1) Kami putra dan putri Indonesia mengakubertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia; (2) Kami putra dan putri Indonesiamengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia; (3) Kami putra dan putri Indonesiamenjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Mengapa disebut SumpahPemuda? Jawabnya adalah karena para pemuda waktu itu berasal dari berbagai daerahdan wilayah di Indonesia dengan latar belakang etnis dan budaya, termasuk bahasa,yang berbeda-beda bersepakat menanggalkan identitas kedaerahan dan keetnikan yangmelebur dalam satu pengakuan bersama, yakni menjunjung bahasa persatuan, bahasaIndonesia. Oleh karena itu, bahasa Indonesia menjadi bahasa kebangsaan Indonesiadengan mengukuhkannya dalam Sumpah Pemuda.Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraanyang berfungsi juga sebagai bahasa pendidikan, bahasa perencanaan danpembangaunan, sarana pengembangan ilmu, teknologi, dan budaya, serta bahasamedia massa. Hal itu dituangkan dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia1945 (dalam amandemen tidak berubah) Bab XV, Pasal 36 yang mengatakan ”bahasanegara adalah bahasa Indonesia”.Dalam konteks pengembangan ilmu, teknologi, dan budaya, tampaknya bahasaIndonesia sudah mengambil peran. Dalam pengembangan ilmu dan teknologi, bahasaIndonesia telah mampu menjadi sarana pengembangan ilmu dan teknolosi yangditandai dengan pengindonesiaan istilah bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia.Tidak kurang dari 350.000 istilah asing dalam berbagai bidang ilmu telahdiindonesiakan. Malah, Microsoft telah bekerja sama dengan Pusat Bahasa untukmenerjemahkan istilah komputer ke dalam bahasa Indonesia, yang dikenal denganprogram komputer berbasis bahasa Indonesia. Dalam pengembangan budaya, bahasaIndonesia pun telah melaksakanan peran itu karena keberagaman budaya Indonesia1 Makalah yang disajikan dalam Seminar Pengajaran Bahasa Indonesia Pertemuan Asosiasi Jepang-Indonesia di Nanzan Gakuen Training Center, Nagoya, Jepang, 10—11 November 2007

Page 22mengharuskan adanya sarana bahasa yang mencakup semua bahasa di Indonesia,dalam hal ini dilakukan melalui bahasa Indonesia.Dalam kaitannya dengan keberagaman budaya Indonsia, penulis akan mencobamenawarkan pemanfaatan keberagaman budaya dalam pengajaran BIPA. Hal itupenulis maksudkan agar dapat diperoleh beberapa kemanfaatan dalam pengajaranBIPA. Seperti pepetah (ungkapan bijak dalam bahasa tradisional) mengatakan, ”sekali

Page 23: This is the HTML Version of the File Http

merangkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui” (satu kali melakukan pekerjaan akandiperoleh banyak manfaat dari pekerjaan yang kita lakukan itu).2. Indonesia dengan Keberagaman BudayaIndonesia sebagai negara kepulauan memiliki wilayah yang luas, terbentangdari Aceh sampai ke Papua. Ada 17.504 pulau yang tersebar di seluruh kedaulatanRepublik Indonesia, yang terdiri atas 8.651 pulau yang bernama dan 8.853 pulau yangbelum bernama (Situmorang, 2006). Di samping kekayaan alam dengankeanekaragaman hayati dan nabati, Indonesia dikenal dengan keberagaman budayanya.Di Indonesia terdapat puluhan etnis yang memiliki budaya masing-masing. Misalnya,di Pulau Sumatra: Aceh, Batak, Minang, Melayu (Deli, Riau, Jambi, Palembang,Bengkulu, dan sebagainya), Lampung; di Pulau Jawa: Sunda, Badui (masyarakattradisional yang mengisolasi diri dari dunia luar di Provinsi Banten), Jawa, danMadura; Bali; Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tengara Timur: Sasak, Mangarai,Sumbawa, Flores, dan sebagainya; Kalimantan: Dayak, Melayu, Banjar, dsb.;Sulawesi: Bugis, Makassar, Toraja, Gorontalo, Minahasa, Manado, dsb.; Maluku:Ambon, Ternate, dsb.; Papua: Dani, Asmat, dsb.) (Lihat Bangun, 2002:94—116;Bagus, 2002:286—306; Dananjaja, 2002: 118—142; Kalangie, 2002:143—172;Subyakto, 202: 173—189; Koentjaraningrat, 2002: 190—204; Sjamsuddin, 2002:229—247; Junus, 202:248—265; Mattulada, 2002:266—285;l Bagus, 2002:286—306; Harsono, 2002:307—328; Kodiran, 2002:329—352). Ada sekitar 726 bahasadaerah yang tersebar di seluruh nusantara (Sugono, 2005). Mulai dari penutur yanghanya berjumlah belasan orang, seperti bahasa di Papua, sampai dengan penutur yangberjumlah puluhan juta orang, seperti bahasa Jawa dan Sunda. Suku bangsa dan etnis itu adakalanya menempati daerah atau wilayah dalamsebuah provinsi dan adakalanya menempati lintas provinsi. Etnis Jawa, misalnya,menempati tiga provinsi, yakni Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DaerahIstimewa Yogyakarta. Walaupun begitu, suku Jawa tersebar ke seluruh pelosokIndonesia, bahkan sampai ke negara Suriname. Di setiap daerah itu terdapat pula sub-subetnis dengan subbudaya yang berbeda pula, misalnya, Solo, Yogyakarta, sampai keBanyuwangi, Jawa Timur. Umumnya orang Indonesia mengenal, misalnya, bahwaorang Solo di Daerah Istimewa Yogyakarta sering dikatakan sebagai masyarakat yangmemiliki budaya yang halus, tutur sapa yang lembut, dan budi bahasa yang santun.Hal itu menandai keunggulan budayanya. Akan tetapi, tidak jarang pula masyarakatdaerah tertentu yang berbicara dan bersikap keras, namun pada hakikatnya hatinyalembut.

Page 33Selain itu, di Sumatra dikenal pula suku bangsa Minangkabau, yangmenempati Provinsi Sumatra Barat, sebagian Provinsi Jambi dan Bengkulu, disamping tersebar di seluruh Nusantara, bahkan sampai ke Semenanjung Malaysia.Orang Minang—sebutan untuk masyarakat Minangkabau—memiliki budaya yangunik jika dibandingkan dengan masyarakat suku lain. Mereka terkenal dengan pandaiberdagang dan banyak menjadi sastrawan semasa Balai Pustaka dan Pujangga Barudan tokoh kemerdekaan di awal kemerdekaan Republik Indonesia. Keunikan budayaMinang terlihat dari sistem kekerabatan menurut jalur ibu (matrilineal). Sosok ibu

Page 24: This is the HTML Version of the File Http

menjadi dasar penentuan nama keluarga (family). Bahkan, dalam adat Minang selainnama keluarga berasal dari keluarga ibu, seseorang laki-laki yang sudah menikah akandiberi gelar adat sehingga, menurut adat yang berlaku di Minang—yang bersangkutanharus dipanggil dengan gelarnya, bukan nama kecilnya. Misalnya, seseorang bernamaAbdullah yang setelah menikah diberi gelar Sutan Maharajo (’Sultan Maharaja’) harusdipanggil dengan Sutan atau Marajo, sesuai dengan pepatah ”Ketek banamo, gadangbagala” (kecil diberi nama, besar diberi gelar). Di luar Minang biasanya seorang istriakan tinggal di rumah keluarga suami, sebaliknya di Minang suami akan tinggal dirumah istri. Apabila keluarga suami-istri ingin membangun rumah baru, lokasinyamasih berada di sekitar rumah orang tua istri (mertua). Dengan demikian, akanberkembang keluarga besar dari pihak istrinya. Akibatnya, anak akan hidup dilingkungan keluarga istri dan itulah uniknya budaya kekerabatan di Minang. Sebagai masyarakat yang menganut agama Islam, budaya Minang terlihatberpadu dengan budaya Islami. Dasar kemasyarakatan di Minang tertuang dalamprinsip adat, yakni ”adat bersandikan syarak (aturan agama Islam), syarak bersandikanKitabullah (Alquran)”. Dengan demikian, masyarakat Minang memiliki tradisikeberagamaan yang kuat. Biasanya, tradisi itu tetap dibawa ke mana pun merekamerantau ke negeri orang. Di mana pun mereka tinggal, kebiasaan keberagamaan yangkuat itu masih terlihat. Ada yang agak unik bagi masyarakat Minang, yakni di manapun mereka tinggal atau hidup di lingkungan masyarakat lain, mereka mampuberintegrasi dengan masyarakat setempat. Itu pula yang menyebabkan bahwa di manapun di Indonesia kita tidak akan menemukan nama kampung atau kawasan denganKampung Minang. Agak berbeda dengan masyarakat etnis lain, seperti Jawa, Madura,Bugis, atau Cina akan kita temukan kawasan Kampung Jawa, Kampung Madurua,Kampung Bugis, atau Kampung Cina.Keberagamaan masyarakat Minang tidak berbeda dengan keberagamaanseperti masyarakat Aceh, Melayu, Sunda, Madura, dan Bugis. Etnis itu dikenal denganpenganut Islam yang taat walaupun tidak dapat dimungkiri bahwa pengaruh teknologimodern berdapak terhadap keberagamaan masyarakat.Bali pun--yang sudah dikenal oleh masyarakat mancanegara--memiliki agamamayoritas Hindu. Bahkan, pengaruh Hindu mewarnai kehidupan sosialnya. Begitumenyatunya Hindu dalam kehidupan mereka, kehidupan sosial dan pemerintahan pundipengaruhi Hindu. Barangkali tingkat keberagamaan di Bali lebih tinggi jikadibandingkan dengan tingkat keberagamaan masyarakat dari etnis lain. Hal ituditandai dengan setiap aktivitas mereka tidak lepas dari pemujaan kepada Tuhan Yang

Page 44Maha Esa (Shang Widhi) yang terlihat dalam upacara keagamaan (Bagus, 2002). Adahal yang menarik lagi di Bali, yakni sistem pertanian yang diatur dalam subak. Dalamsistem itu setiap sawah mendapatkan jumlah air yang sama sehinga tidak ada sawahyang tidak mendapatkan jatah air. Hal itu berlaku pada semua perkampungan yangdiatur dalam atruran masyarakatnya. Sistem pengairan seperti itu tidak ditemukan diwilayah lain di Indonesia.Agama pun berbeda-beda. Tidak dapat diingkari bahwa masih ada sistem religimasyarakat Indonesia yang menganut kepercayaan kepada benda-benda alam

Page 25: This is the HTML Version of the File Http

(animisme). Akan tetapi, pada umumnya masyarakat Indonesia menganut enamagama resmi, yakni Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha, dan yang terakhir diakuiKonghucu. Semuanya hidup berdampingan yang diatur dalam kerukunan hidupberagama. Memang konsep kerukunan lahir pada masa Orde Baru yang sudahtumbang, tetapi keberadaannya masih dipertahankan, yakni kerukunan intraumat danantarumat beragama. Apalagi sejak reformasi digulirkan pada tahun 1998 yangditandai dengan jatuhnya pemerintahan Soharto, mantan Presiden Kedua RepublikIndonesia, kehidupan masyarakat Indonesia lebih transparan. Setiap orang mempunyaihak yang sama di negara Indonesia. Hal itu terbukti dengan tumbuh berkembangnyabudaya Cina, termasuk pengakuan terhadap agama Konghucu bagi masyarakatketurunan Cina di Indonesia. Angin segar itu disambut bahagia oleh masyarakatketurunan Cina, yang selama ini mereka agak dimarginalkan dalam sistempemerintahan Orde Baru. Dari sudut keagamaan itu, Islam di Indonesia mencapai 87 persen. Denganjumlah itu tidaklah berarti bahwa kehidupan sosial politik tidak memperhatikankeberagaman agama. Di Indonesia tradisi keberagaman agama dalam kehidupanbermasyarakat dan berbangsa sangat menonjol. Sebagai warga dengan jumlahmayoritas, umat Islam di Indonesia sangat memperhatikan kerukunan antarumatberagama. Prinsip-prinsip agama sebagai pembawa rahmat dan kedamaian untukseluruh isi alam sangat mereka perhatikan Hal itu sudah menjadi dasarkemasyarakatan yang tidak dapat diingkari. Malah, ada masyarakat yang begitu tinggitoleransinya sehingga gesekan apa pun yang menerpanya tidak akan menggoyahkansendi-sendi kemasyarakat yang toleran. Memang tidak dapat disangkal bahwa situasipolitik kadangkala memengaruhi kehidupanan masyarakat yang rukun dan aman. Adaupaya-upaya untuk memecah belah persatuan bangsa melalui goncangan terhadapkerukunan umat beragama dengan mencuatkan sentimen keagamaan. Hal itu sengajadiciptakan oleh orang-orang yang tidak senang dengan kondisi politik yang stabil.Akibatnya, umat beragama terpengaruh ke dalam konflik tertentu. Kondisi itu kadang-kadang disesalkan oleh masyarakat itu sendiri mengapa mereka terjerumus ke dalamkonflik yang tidak mereka inginkan. Walaupun begitu, kehidupan rukun yang telahmereka warisi secara turun-temurun mengekalkan mereka dalam kebersamaan dankerukunan yang sejati.

Page 553. Pengenalan Budaya Indonesia melalui Pengajaran Bahasa IndonesiaDalam pengajaran BIPA memang ada buku yang telah memanfaatkan budayaIndonesia, namun belum semua buku penbgajaran BIPA menyajikan materi yangmenyentuh kebudayaan Indonesia. Berdasarkan penelitian Mustakim (2003), dari 43buku yang diteliti, terdapat 24 buku (56%) buku yang menyajikan materi sosialbudaya Indonesia. Hal itu berarti ada 19 buku (44%) yang belum menyajikan sosialbudaya Indonesia secara optimal. Walaupun begitu, dari 19 judul itu sebanyak 11buku tidak menyajikan sama sekali aspek sosial budaya, sedangkan yang lain adamenyinggungnya, tetapi porsinya sangat sedikit.Dari gambaran itu, dapat dikatakan bahwa materi BIPA belum dapat dikatakanmenyentuh tujuan pengajaran BIPA. Pada dasarnya pengajaran bahasa asing, dalam

Page 26: This is the HTML Version of the File Http

hal ini bahasa Indonesia, diharapkan agar pelajar dapat menggunakan bahasaIndonesia dengan baik dan benar. Karena bahasa Indonesia—berlaku juga bagi bahasalain—tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan sosial budaya masyarakatIndonesia, penyajian aspek sosial budaya menjadi penting. Bagaimanapn juga,pengajaran BIPA dapat juga berfungsi sebagai pemberian informasi budaya danmasyarakat Indonesia kepada pelajar asing. Keberhasilan pengajaran BIPA tidak akanoptimal apabila pengajaran itu tidak melibatkan aspek-aspek sosial budaya yangberlaku dalam masyarakat bahasa tersebut. Ada beberapa aspek budaya yang dapat dimanfaatkan dalam penyajian materiajar BIPA. Ababila kita merujuk pada unsur budaya yang dikemukakan olehKoentajaraningrat (1991), maka ada tujuh unsur, yakni (1) sistem peralatan dan perlengkapan hidup (alat produktif, alat distribusi dan transportasi, wadah dan tempatuntuk menaruh, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung danperumahan, serta senjata); (2) sistem mata pencarian hidup (berburu dan meramu,pereikanan, bercocok tanam, peternakan, dan perdagangan); (3) sistemkemasyarakatan (sistem kekerabatan, sistem kesatuan hidup setempat, asosiasi danperkumpulan, sistem kenegaraan); (4) bahasa (bahasa lisan dan bahasa tulis), (5)kesenian (seni patung, seni relief, seni lukis dan gambar, seni rias, seni vokal, seniinstrumental, seni sastra, dan seni drama); (6) sistem pengetahuan (pengetahuan alam,flora, fauna, zat dan bahan mentah, tubuh manusia, kelakuaan sesama manusia, ruang,waktu, dan bialangan, dan (7) sistem religi (sistem kepercayaan, kesustraan suci,sistem upacara keagamaan komunitas keagamaan, ilmu gaib, dan sistem nilai danpandangan hidup). Mustakim (2003) mengelompokkan materi yang perlu disajikandalam buku BIPA yakni (1) benda-benda budaya, (2) gerak-gerik anggota badan, (3)jarak fisik ketika berkomunikasi, (4) kontak pandang mata dalam berkomunikasi, (5)penyentuhan, (6) adat-istiadat yang berlaku dalam masyarakat, (7) sistem nilai yangberlaku dalam masyarakat, (9) sistem religi yang dianut masyarakat, (10) matapencarian, (11) kesenian, (12) pemanfaatan waktu, (13) cara berdiri, duduk, danmenghormati orang lain, (14) keramah-tamahan, tegur sapa, dan basa basi, (15) pujian,(16) gotong-royong, (17) sopan santun, termasuk eufimisme. Namun, belum semuaunsur itu disajikan dan masih ada unsur yang belum mendapat perhatian dam bukuajar BIPA.

Page 66Berdasarkan klasifikasi di atas, banyak hal yang dapat disajikan dalam materiBIPA. Tampaknya unsur-unsur budaya itu sangat banyak dan beragam di Indonesia.Keberagaman budaya itu terkristalisasi dalam beraneka macam etnis denganbudayanya masing-masing. Penyusun bahan ajar BIPA dapat memilih unsur-unsurbudaya mana yang diperlukan disajikan sebagai materi pembelajaran. Jika kembalikepada unsur budaya yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat tampaknya sistemperalatan dan perlengkapan hidup, sistem mata pencarian hidup, sistemkemasyarakatan, kesenian, sistem pengetahuan, dan sistem religi menjadi pilihan.Suatu kenyataan dalam pengajaran bahasa asing, dalam hal ini bahasaIndonesia bagi orang asing, bahwa ada realitas sosial masyarakat Indonesia yangpluralisme yang menggunakan bahasa Indonesia dengan latar belakang budaya yang

Page 27: This is the HTML Version of the File Http

berbeda. Dengan keberbedaan itu, pelajar asing akan dapat memahami karakteristikmasing-masing. Dengan demikian, pengetahuan yang menyeluruh tentang pluralismemasyarakat Indonesia, di samping kemahiran berbahasa Indonesia, akan diperoleholeh pelajar secara bersama. Memang selama ini terdapat gambaran yang tidak lengkap tentang masyarakatIndonesia. Mungkin ada yang memandang Indonesia itu adalah Bali, atau sebaliknya.Bahkan, ada citra seolah-oleh Indonesia tidak ada hubungannya dengan Bali. Memangtidak diingkari bahwa promosi objek pariwisata tertentu yang gencar dapat sajamengubah citra masyarakat dunia tentang Indonesia yang luas dan beragam. Namun,apabila Indonesia yang luas dengan aneka ragam masyarakatnya dipahamkan melaluipengajaran BIPA, pasti hal itu akan memberikan gambaran yang positif bagi pelajartentang Indonesia. Dengan demikian, gambaran yang keliru tentang Indonesia akandapat diluruskan akibat berkembangnya citra yang tidak sehat. Apalagi ada upaya-upaya yang dapat menimbulkan citra yang tidak baik terhadap kelompok tertentu diIndonesia. Akibatnya, hubungan yang sudah harmonis, baik di kalangan masyarakatIndonesia sendiri mapun antarmasyarakat luar, akan terganggu. Hal itu tentu tidakdiinginkan. Salah satu sarana pemberian informasinya adalah pengajaran BIPA.Pendekatan lintas budaya melalui pengajaran bahasa asing itu merupakan carapemahaman budaya sebagai suatu keseluruhan hasil respons kelompok manusiaterhadap lingkungan dalam rangka memenuhi kubutuhan dan pencapaian tujuansetelah melalui rintangan proses interaksi. Ada hal-hal pokok yang perlu diperhatikanyaitu kebutuhan dan tujuan mempelajari budaya, lingkungan target budaya, danintegrasi sosial yang diinginkan. Dengan demikian, kecurigaan-kecurigaan dalamberinteraksi akan dapat dihilangkan.Dalam kaitan itu, penulis dan pengajar BIPA dapat memilih unsur-unsurbudaya Indonesia dalam buku ajar dan pengembangannya di kelas. Pemilihan itudilakukan sesuai dengan tujuan pengajaran BIPA, yang menurut saya adalah mahirberbahasa Indonesia dan paham terhadap keberagaman budaya Indonesia.Pusat Bahasa telah mencoba menyusun buku pengajaran BIPA denganmemesukkan sosial budaya sebagai teks percakapan dan memberikan catatan budayadalam setiap unit buku itu. Buku yang berjudul Lentera Indonesia: Penerang untukMemahami Masyarakat dan Budaya Indonesia menekankan pengenalan masyarakat

Page 77dan budaya Indonesia melalui pengajaran BIPA. Cara demikian dilakukan untuk dapatmenyelami kehidupan masyarakat Indonesia lebih jauh lagi. Dengan demikian, pelajarBIPA lebih akrab dengan masyarakat bahasa Indonesia melalui pengajaran BIPA.4. PenutupIndonesia yang memiliki kebegaraman budaya penting dipahami oleh pelajarBIPA. Masalahnya, pengajaran BIPA bukan hanya sekadar menghasilkan pelajar yangmampu berbahasa Indonesia yang baik dan benar, melainkan juga menjadi wahanauntuk memahami keadaan sosial budaya masyarakat Indonesia. Walaupun pelajarBIPA belum berkunjung ke Indonesia, diharapkan melalui pengayaan materi BIPAdengan keberagaman budaya Indonesia mereka akan mampu menyerapkan informasiyang utuh tentang Indonesia, khususnya dari khazanah budayanya. Buku ajar yang

Page 28: This is the HTML Version of the File Http

belum memuat materi keberagaman budaya Indonesia dapat dilengkapi dandiupayakan menjadi sarana strategis untuk mengetahui masyarakat Indonesia.Para penulis dan guru BIPA diharapkan mampu mengolah bahan ajar BIPAmenjadi sesuatu yang menarik melalui penyajian materi yang mengutamakaninformasi tentang keadaan masyarakat dan budaya Indonesia. Hal itu penting agargambaran yang jelas tentang Indonesia dapat dimiliki oleh pelajar BIPA. Kurangnyapemahaman dan pengeahuan tentang Indonesia akan dapat menimbulkankesalahpahaman tentang masyarakat Indonesia yang kaya dengan berbagai budayanya.Daftar PustakaAziz, Aminuddin. 2003. ”Aspek-Aspek Budaya yang Terlupakan dalam PraktikPengajaran Bahasa Asing”. Dalam Nyoman Riasa dan Danise Finney (Editor).Proseding Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagiPenutur Asing IV. Denpasar: Indonesian Australia Language Foundation(IALF).Bagus, I Gusti Ngurah. 2002. ”Kebudayaan Bali”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.).Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.Bangun, Pajung. 2002. ”Kebudayaan Batak”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.). Manusiadan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.Canale, M. 1980. “Theoretical Bases of the Communicative Approach to SecondLanguage Teaching and Learning”. Dalam Applied Linguistics. 1.1.Canale, M. 1983. ”From Communicative Competence to Communicative LanguagePedagogy”. Dalam J.C. Richards dan R. Schmidt (Ed.) Language andCommunication. London: Longman.Danandjaja, J. 2002. ”Kebudayaan Penduduk Kalimantan Tengah”. DalamKoentjaraningrat (Ed.). Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.Harsojo. 2002. ”Kebudayaan Sunda”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.). Manusia danKebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Page 88Junus, Umar. 2002. ”Kebudayaan Minangkabau”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.).Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.Kodiran. 2002. ”Kebudayaan Jawa”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.). Manusia danKebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.Koentjaraningrat. 1974. Kebudayaan, Mentaliteit, dan Pembangunan. Jakarta:Gramedia.Koentjaraningrat. 1985. ”Persepsi Masyarakat tentang Kebudayaan”. Dalam Alfian(Ed.) Persepsi Masyarakat tentang Kebudayaan. Jakarta:Koentjaraningrat. 2002. ”Kebudayaan Flores”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.).Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.Mahfud, Chairul. 2006. Pendidikan Multikultural. Jakarta: Pustaka Pelajar.Mattulada. 2002. ”Kebudayaan Bugis-Makassar”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.).Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.Mustakim. 2003. ”Peranan Unsur Sosial Budaya dalam Pengajaran BIPA”. DalamNyoman Riasa dan Danise Finney (Editor). Proseding KonferensiInternasional Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing IV. Denpasar:

Page 29: This is the HTML Version of the File Http

Indonesian Australia Language Foundation (IALF).Ranjabar, Jacobus. 2006. Sistem Budaya Indonesia: Suatu Pengantar. Jakarta: GhaliaIndonesia.Situmorang, Sodjuangan. 2006. ”Pentingnya Dokumentasi Toponimi untukMendukung Tata Pemerintahan yang Baik”. Makalah dalam The 13th AsiaSouth East & Pacific South West Divisional Meeting, 24—25 August 2006.Jakarta. Sjamsuddin, Teuku. 2002. Kebudayaan Aceh”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.).Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.Subiyakto. 2002. ”Kebudayaan Ambon”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.). Manusia danKebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Page 99BIODATADrs. Abdul Gaffar Ruskhan, M.Hum. dilahirkan di Bukittinggi, Sumatra Barat,18 Agustus 1951. Setelah menamatkan studinya di Institut Agama Islam Negeri(sekarang Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah, Jakarta, tahun 1979, padatahun 1980 yang bersangkutan bergabung dengan Pusat Bahasa (dulu PusatPembinaan dan Pengembangan Bahasa), Departemen Pendidikan Nasional RepublikIndonesia. Pada tahun 1995 ia menyelesaikan kuliah tingkat magister linguistik diUniversitas Indonesia, Jakarta. Sampai sekarang ia masih menjadi pegawai negeri danpeneliti di Pusat Bahasa dan menjabat sebagai Kepala Bidang Pengkajian Bahasa danSastra sampai dengan 20 September 2007.Selain bekerja di Pusat Bahasa, sejak 1984 ia menjadi dosen tamu di InstitutTeknologi Indonesia dan Universitas Trisakti Jakarta. Pada tahun 2002 ia menjadidosen tamu di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.Selain itu, ia pengasuh tetap (kolumnis) rubrik Ulasan Bahasa di surat kabar MediaIndonesia Jakarta sejak tahun 2004.Selain menulis sejumlah artikel kebahasaan di majalah ilmiah, ia menulisbeberapa buku, baik perseorangan maupun tim, antara lain, Kamus Besar BahasaIndonesia (1988, 1992, 2002), Pungutan Padu dalam Bahasa Indonesia (2002),Bahasa Arab dalam Bahasa Indonesia: Kajian Analisis Pemungutan Bahasa (2007), dan Kompas Bahasa Indonesia (2007).Ia menjadi Sekretaris Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia(Mabbim) (2001—2006) dan Wakil Ketua Majelis Sastra Asia Tenggara (2005—sekarang).

BAB 1

PENDAHULUAN

1.PRAKATA

Page 30: This is the HTML Version of the File Http

Manusia memang merupakan makhluk yang paling sempurna. Kita memiliki kecerdasan yang

tidak dimiliki makhluk hidup lain. Bahkan kecerdasan kita pun mampu kita implementasikan

dalam perkembangan kebudayaan indonesi Di era globalisasi seperti saat ini, kebudayaan yang

di miliki Indonesia sudah sangat beranekaragam.

Yang akan kita bahas kali ini adalah Peranan Budaya Lokal Memperkokoh Budaya

Bangsa,yang di buat menjadi analisi SWOT yang artinya sebuah bentuk analisa situasi dan

kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan

kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya

masing-masing. S = Strength (kekuatan), 2. W = Weakness (kelemahan), 3. O = Opportunity

(kesempatan), 4. T =Threat (ancaman).

2.LATAR BELAKANG

Banyaknya persoalan latar belakang pembuatan makalah yang berjudul Peranan Budaya Lokal

Memperkokoh Budaya Bangsa ini adalah di tunjang bahwa Di era globalisasi seperti saat ini,

kebudayaan yang di miliki Indonesia sudah sangat beraneka ragam yang perlu kita jaga dan

lestarikan Indonesia merupakan negara atau bangsa yang kaya akan seni dan budaya, khususnya

seni dan budaya yang bersifat tradisional. Maka tidak menutup kemungkinan pentingnya peranan

budaya lokal terhadap bangsa lain yang mempengaruhi citra dan pandangan yang positif dari

bangsa Indonesia

Apabila kebudayaan yang ada di indonesi dapat mentransformasi diri sebagai milik bersama dan

kebanggaan bersama yang dipangku oleh suatu masyarakat (lokal atau nasional), maka

kebudayaan akan dapat berperan untuk meningkatkan ketahanan bangsa.

1

Hal ini menjadi satu kebanggaan sekaligus suatu tantangan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk

dapat mempertahankan budaya lokal yang ada di tengah banyaknya pengaruh budaya asing yang

dapat merusak budaya lokal. Tugas ini tentunya dikhususkan bagi generasi penerus bangsa yang

mulai mengabaikan pentingnya peranan budaya lokal untuk memperkokoh ketahanan budaya

Page 31: This is the HTML Version of the File Http

bangsa. Padahal ketahanan budaya bangsa merupakan salah satu identitas negara di mata

Internasional.

3.TUJUAN

Dalam memperkokoh suatu ketahanan budaya bangsa Indonesia ini kita mempunyai tujuan yaitu

untuk mewujudkan pembangunan masyarakat agar dapat berjalan dengan lancar Mempelajari

budaya lokal bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang budaya lokal yang dimiliki negara

dengan budaya lokal, kekuatan, kelemahan, peluang, serta tantangan yang dihadapi dalam

mempertahankan peran budaya lokal. Pergaulan antar sesama manusia akan terjalin lebih baik

dan rukun dapat terwjud, apabila di dasari atas rasa saling menghormati dan menghargai satu

sama lain agar dapat menciptakan suasana yang lebih akrab. Adapun perbedaan yang ada dapat

teratasi, yaitu apabila seseorang mengusahakan agar perbedaan itu tetap dapat mempersatukan

kita dalam kesatuan yang indah.

Adapun tujuan lain dalam memperkokoh suatu ketahanan budaya bangsa Indonesia bagi

masyarakat yaitu untuk menambah rasa kecintaan budaya tanah leluhur kita terhadap bangsa Indonesia

demi tercapainya suatu perjuangan kepentingan bangsanya menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan

berdasarkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan memajukan pergaulan untuk meningkatkan persatuan

bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga kita sebagai masyarakat Indonesia menjadi

lebih bangga apabila semua yang berhubungan dengan dilestarikannya budaya tersebut akan terwujud.

4.SASARAN

Pada pembuatan makalah ini saya harapkan dapat lebih menyadari pentingnya menjaga

kebudayaan bangsa karena kebudayaan sangat berperan penting dalam kemajuan

bangsa.seperti saat ini jelas kita kita ketahui banyak kebudayaan Indonesia yang di curi oleh

2

Negara lain,untuk itu kita sebagai harus tetap menjaga dan memeliharanya.

Dan bagi generasi sekarang pun perlu di ingatkan bahwa untuk memperkokoh suatu budaya lokal

bangsa sangat dibutuhkan bantuan mereka, karena merekalah satu-satunya penerus dalam

Page 32: This is the HTML Version of the File Http

membudidayakan kesenian yang dimiliki Indonesia setelah di tinggalkan oleh nenek moyang kita

agar kebudayan yang kita miliki tidak akan pernah punah sampai kapanpun dan akan terus

berkembang dan dilestarikan oleh bangsa kita.

3

BAB 2

PERMASALAHAN

Analisis SWOT

Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif

(memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor

masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang

harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-

mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau

yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu

memberikan jalan keluar yang “cespleng” bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.

Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

1. S = Strength (kekuatan), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi

atau program pada saat ini.

2. W = Weakness (kelemahan),adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari

organisasi atau program pada saat ini.

3. O = Opportunity (kesempatan), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar

organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.

4. T =Threat (ancaman), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang

dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan

Page 33: This is the HTML Version of the File Http

Budaya lokal merupakan salah satu kebudayaan besar yang mendominasi kebudayaan

Indonesia, karena budaya lokal merupakan wujud dari keragaman bangsa Indonesia yaitu

bangsa yang majemuk ( multikultural ). Selain itu budaya lokal juga memiliki

4

fungsi memperkaya kebudayaan Nasional dan mempersatukan berbagai keragaman dalam

semboyan bhineka tunggal ika.kebudayaan lokal yang dimaksud adalah budaya daerah yang

berasal dari suku bangsa di Indonesia yang jumlahnya mencapai ratusan suku bangsa. Dalam

membangun budaya di negara Indonesia apa yang harus kita lakukan agar selalu dikembangkan

dan dilestarikan. Apalagi sekarang bangsa Indonesia sudah ditambahkan dengan perubahan-

perubahan yang tidak seharusnya kita lakukan, seperti perubahan cara berpakaian, berbicara,

dan makan. Hal itu di sebabkan karena adanya budaya luar yang masuk dan sudah banyak

mempengaruhi budaya lokal kita sehingga kita terpengaruh untuk melakukan cara berbudaya

seperti itu yang sangat bertolak belakang sekali dalam memperkokoh suatu ketahanan budaya

yang kita miliki ini.

Tidak ada alasan untuk kita sebagai warga negara Indonesia untuk tidak takjub dan bangga

terhadap bangsa ini,karena sebagian besar negara didunia menyatakan takjub dengan budaya

bangsa Indonesia yang ternilai tidak ada duanya di dunia. Sampai-sampai di beberapa negara

maju ada yang telah mendirikan sekolah yang mempelajari tentang budaya Indonesia, terutama

seni musik dan seni tari.

1.STRENGHT (KEKUATAN)

Budaya lokal sebagai pembentuk bangsa merupakan poin penting yang tidak dapat

dikesampingkan perananya,kebudayaan lokal yang berasal dari berbagai daerah berperan sebagai

pembentuk keragaman yang memiliki ciri masing-masing. Budaya local tidak hanya

menciptakan jati diri yang unik saja,namun juga mencerminkan sikap bangsa yang menghargai

perbedaan,dan ini adalah salah satu sifat yang ingin dimiliki oleh bangsa lain didunia.

Page 34: This is the HTML Version of the File Http

Kebudayaan Lokal menjadi sumber ketahanan budaya bangsa

Dengan perubahan budaya lokal kita yang di sebabkan pengaruh dari budaya luar kita

dapat

5

mengambil sisi positif yang bermanfaat, contohnya seni di negara Indonesia ini dapat

bertambah,

sebagai contoh lain seperti model pakaian, ilmu pengetahuan dan teknologinya sehingga

dapat membantu kita dalam mengembangkan dan melestarikan budaya kita yang sudah tertinggal

ini. Karena dengan melihat ke budaya luar, kita dapat mencari inspirasi untuk mengembangkan

budaya lokal kita agar lebih bervariasi lagi

Kekhasan budaya Indonesia

Kekhasan budaya Indonesia merupakan salah satu asset/pendapatan yang cukup besar

karena daya tarik keanekaragaman budaya indonesi Terbukti banyaknya turis asing yang

mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti belajar tarian khas suat daerah atau mencari

barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa

Indonesia memiliki cirri khas yang unik.

Keanekaragaman budaya lokal yang ada di Indonesia

mempunyai budaya yang sangat beraneka ragam dan mempunyai cirri khas tertentu. Oleh

karena itu kita harus tetap mempertahankan kebudayaan yang kita miliki, dan sebisa mungkin

dapat di kembangkan kembali menurut aturan dan tata norma yang berlaku di Indonesia Adanya

Konsep Pembangunan Berwawasan Kebudayaan,dan tidak berorientasi pada ekonomi saja

Adanya suatu Pedoman Etika Kehidupan Berbangsa yang mengangkat nilai-nilai luhur budaya

bangsa

2.WEAKNESS (KELEMAHAN)

Page 35: This is the HTML Version of the File Http

Kurangnya pembelajaran budaya

Masih belum optimalnya implementasi pembangunan berwawasan kebudayaan, tidak mampunya

bangsa Indonesia mengadopsi budaya global yang lebih relevan bagi upaya pembangunan

bangsa dan karakter bangsa,dari sekarang ini kita harus perlu tanamkan rasa kepemilikan,dan

kepada para orang tua/yang lebih tua harus mengajarkan kepada kepada

6

anak-anaknya tentang kebudayan Indonesia agar tidak hilang begitu saja.

Kurangnya kesadaran masyarakat

Kesadaran masyarakat dalan memperkokoh kebudayaan bangsa adalah salah satu kunci utama,

Dari berbagai macam jenis dan bentuk kesenian budaya yang dimiliki oleh Indonesia banyak

sekali kesenian yang di klaim oleh pihak asing,hal ini tidak jauh dari kesalahan masyarakat

Indonesia sendiri karena kurangnya peduli dan peran serta pelestarian budaya lokal.

Minimnya komunikasi budaya

Kurangnya komunikasi tentang kebudayaan menghambat perkembangan budaya kita,kita harus

promosikan ke Negara-negara lain bahwa indonesi itu kaya akan akan keaneka ragaman

budaya,itu juga menjadi salah satu pendapatan Negara Mungkin itu semua keunikan dari

kesenian wayang yang mungkin banyak wisatawan meminati dan merasa tertarik dengan budaya

Indonesia tersebut. Dan kita sebagai bangsa Indonesia pun menjadi lebih bangga dan senang

karena masih ada beberapa negara lain yang ikut berpartisipasi dalam mengembangkan budaya

lokal kita, sekaligus mereka pun sudah menghargai adanya kebudayaan yang kita miliki.

3.OPPORTUNITY (KESEMPATAN)

Keanekaragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia seharusnya disyukuri karena hanya

Negara Indonesia yang kaya akan kebudayaan. Itu semua merupakan karunia yang sudah

diberikan sang pencipta kepada Indonesia. Namun, keanekaragaman yang dimiliki Indonesia,

seringkali disalahgunakan oleh manusia.

Page 36: This is the HTML Version of the File Http

Kemajuan Pariwisata

Budaya lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat

7

dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi hal ini

juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.

Indonesia dipandang dunia Internasional karena kekuatan budayanya

Dengan kita menunjukan ke manca Negara bahwa Indonesia itu kaya akan berbagai macam

budaya menjadi salah satu pandangan yang bahwa indonesi nantinya tidak di anggap mereh

dengan Negara lain.

Dengan mempertahankan kebudayaan maka bangsa ini dapat mewujudkan cita-cita bangsa yang

luhur

) 4.THREAT (ANCAMAN

Yang menjadi tantangan bagi budaya lokal dalam memperkokoh ketahana budaya adalah

tantangan zaman. Karena pada hakekatnya perkembangan budaya akan semakin berubah seiring

dengan berjalannya perkembangan zaman. Misalnya Dengan masuknya kebudayaan barat

kebudayaan barat memang memiliki nilai-nilai yang Positif,namun selain nilai-nilai positif yang

dimilikinya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia juga memiliki nilai-nilai

negative,misalnya dari segi pakaian,budaya barat cenderung lebih terbuka dalam berpakaian,

dengan masuknya budaya barat tersebut masyarakat Indonesia jadi cenderung mengikuti pakaian

yang terbuka tersebut,padahal bangsa Indonesia adalah bangsa yang cenderung ketimur-timuran.

Kemajuan teknologi

Masuknya budaya asing

Perubahan lingkungan

Page 37: This is the HTML Version of the File Http

Masih ada pembangunan yang tidak merata

8

BAB 3

PENUTUP

1.KESIMPULAN

Dalam merealisasikannya, memiliki berbagai faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan

tantangan bagi pemerintah Indonesia dan bagi kita semua.Kebudayaan local merupakan kesenian

tradisional yang dimiliki oleh setiap daerah,maupun suku yang ada di Indonesia. Kebudayaan

lokal yang dimiliki Indonesia merupakan sebuah aset mahal dan berharga nilainnya,karena

kebudayaan local yang dimiliki Indonesia memiliki ciri dan identitas yang berfungsi sebagai

pemerkaya dan pemersatu keragaman kebudayaan yang ada di Indonesia dengan semboyan

Bhineka Tunggal Ika.

Dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki budaya lokal yang bervariasi. Budaya

lokal tersebut harus dijaga agar dapat memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Selain itu kita

harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di

Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa. Selain itu diperlukan pula

antisipasi atau car-cara agar budaya lokal tidak bercampur dengan budaya asing.

2.REKOMENDASI

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal

Lebih mendorong kita untuk memaksimalkan potensi budaya lokal beserta pemberdayaan

dan pelestariannya

Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan, keramah-tamahan

dan solidaritas yang tinggi.

Page 38: This is the HTML Version of the File Http

Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah dan terus di

9

kembangkan oleh masyarakat Indonesia

Mengusahakan agar semua orang mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2547231

http://danielyogya.blogspot.com/2008/11/artikel-budaya.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/08/31/03390590/

menakar.kecintaan.budaya.lokal

http://melayuonline.com/ind/news/read/7885/multikulturalisme-peluang-kebangkitan-budaya-lokal

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hampir bisa dipastikan sebagian besar orang mengartikan “kebudayaan” sebagai “kesenian”, meskipun sebenarnya kita semua memahami bahwa kesenian hanyalah bagian dari kebudayaan. Hal ini tentulah karena kesenian memiliki bobot besar dalam kebudayaan, kesenian sarat dengan kandungan nilai-nilai budaya, bahkan menjadi wujud dan ekspresi yang menonjol dari nilai-nilai budaya. Ketahanan budaya ini tentu harus selalu kita artikan secara dinamis, di mana unsur-

Page 39: This is the HTML Version of the File Http

unsur kebudayaan dari luar ikut memperkokoh unsur-unsur kebudayaan lokal. Kebudayaan yang hidup dan berkembang pada suku bangsa disetiap daerah disebut kebudayaan lokal. Kebudayaan menurut wujudnya digolongkan menjadi 3, yaitu kebudayaan abstrak, kebudayaan konkret, dan kebudayaan fisik atau benda.

Adapun pengalaman pembangunan pada masa lalu telah memberikan pelajaran berharga bahwa pembangunan yang terlalu memprioritaskan bidang ekonomi, khusunya yang bersifat fisik – material, memberikan dampak yang tidak menguntungkan bagi bangsa indonesia, yaitu terjadinya peminggiran nilai-nilai kemanusiaan (dehumanisasi) dalam proses pembangunan bangsa.

Pada sisi lain, arus globalisasi yang begitu deras dapat memperlemah kebangsaan sehingga diperlukan usaha untuk menata dan membenahi kembali berbagai pranata sosial kemasyarakatan dan kenegaraan. Pembenahan struktur dan pranata budaya merupakan keniscayaan untuk merespon tantangan global sekaligus usaha untuk mengejar ketinggalan. Dngan demikian, diperlukan upaya untuk melakukan transformasi budaya sehingga mampu merespon berbagai tantangan dengan tetap mengacu pada kepribadian bangsa sebagaimana diamanatkan oleh dasar negara dan konstitusi negara.

1

Pada dasarnya, bangsa indonesia memiliki modal budaya yang kaya sebagai sumber daya pembangunan. Bangsa indonesia pernah dikenal sebagai suatu bangsa yang memiliki peradaban terbuka dengan tingkat solidaritas dan kebersamaan yang tinggi. Selain itu, budaya bangsa yang sangat beragam juga mencerminkan kekayaan budaya nasional dalam bentuk-bentuk kearifan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta keahlian yang bersifat unik. Namun upaya membangun ketahanan budaya bangsa belum menunjukan hasil yang menggembirakan. Ketahanan budaya bangsa masih rentan, karena adanya disorientasi tata nilai, krisis identitas, dan rendahnya daya saing. Di samping itu, dirasakan pula lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keberagaman.

B. TUJUAN

Tujuan peranan budaya lokal ini adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat, pembangunan bidang kebudayaan diarahkan pada upaya untuk mengembangkan minat baca masyarakat dn mempercepat tumbuhnya budaya kewirausahaan yang bersifat progresif dan berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi, dan upaya untuk mempercepat sosialisasi dan kulturisasi Etika Kehidupan Berbangsa.

C. SASARAN

Pembangunan Bidang Kebudayaan diarahkan untuk mencapai sasaran sebagai berikut:

1.Terwujudnya struktur sosial, kreativitas budaya dan daya dukung lingkungan yang kondusif bagi pembentukan jati diri bangsa.

Page 40: This is the HTML Version of the File Http

2.Terwujud dan tersebarnya pola pengembangan modal budaya dan modal sosial sebagai kekuatan sejarah untuk meningkatkan martabat manusia.

3.Terwujudnya kebijakan pengelola keragaman budaya yang kompherensif, sistematis dan berkelanjutan untuk memperkokoh integrasi bangsa.

4.Meningkatkan budaya pembelajar yang berorientasi iptek dan kesenian sehingga mampu mendukung upaya untuk peningkatan peradaban manusia.

5.Terwujudnya pengelola aset budaya yag dapat dijangkau scara adil bagi masyarakat luas sehingga dapat berfungsi sebagai sarana edukasi, rekreasi, dan pengembangan kebudayaan secara optimal dan berkelanjutan

BAB II

PERMASALAHAN

Perkembangan masyarakat yang sangat dinamis sebagai akibat dari globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi membutuhkan penyesuaian tata nilai dan perilaku. Pengembangan kebudayaan diharapkan dapat mmberikan arah bagi perwujudan identitas nasional yang sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Di samping itu, pengembangan kebudayaan dimaksudkan untuk menciptakan iklim kondusif dan harmonis sehingga nilai-nilai kearifan lokal akan mampu merespon modernisasi dengan positif dan produktif sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.

A. Kekuatan

1. Mengembangkan dan memperkuat jatidiri bangsa, pengelola keragaman budaya, dan pengembangan berbagai berbagai wujud ikatan kebangsaan.

2. Pengembangan jatidiri bangsa terutama akan dilakukan melalui “ nation and character building” berdasarkan nilai-nilai pancasila dengan menerapkan format dan metode yang tepat yang disesuaikan dengan dinamika yang berkembang didalam masyarakat.

3. Pengelolaan keragaman budaya ditujukan selain untuk mengembangkan budaya lokal dan interaksi harmonis-produktif antar unit budaya, juga untuk memupuk dan memperkuat perasaan dan semangat keIndonesiaan.

B. Kelemahan

1. lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman. Gejala tersebut dapat dilihat dari menguatnya orientasi kelompok, tnik, dan agama yang berpotensi menimbulkan konflik sosial dan bahkan disintegrasi bangsa.

2. Terjadinya krisis jati diri ( identitas ) nasional. Nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan, dan keramahtamahan sosial yang pernah dianggap sebagai kekuatan pemersatu dan ciri khas bangsa indonesia, makin pudar bersamaan dengan menguatnya nilai-nilai materialisme.

Page 41: This is the HTML Version of the File Http

3. Kurangnya kemampuan bangsa dalam mengelola kekayaan budaya yang kasat mata (tangible) dan yang tidak kasat mata (intangible). Dalam era otonomi daerah, pengelola kekayaan budaya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, yang disebabkan oleh kapasitas fiskal, namun juga pemahaman, apresiasi, kesadaran, komitmen pemerintah daerah terhadap kekayaan budaya.

C. Peluang

1. Program Pengelolaan Keragaman Budaya, program ini ditujukan untuk menciptakan keserasian hubungan baik antara unit sosial dan budaya yang ada maupun antara kepentingan mengembangkan budaya lokal dan memantapkan budaya nasional.

2. Program Pengembangan Nilai Budaya, program ini ditujukan untuk memperkokoh jatidiri dan ketahanan budaya nasional sehingga mampu berperan sebagai filter terhadap penetrasi budaya global, dalam arti mampu menangkal penetrasi budaya asing yang bernilai negatif, mampu memfasilitasi teradopsinya budaya asing yang bernilai positif dan produktif

3. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya, program ini ditujukan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat, termasuk aparat pemerintah terhadap aset budaya serta meningkatkan sistem pengelolaan, termasuk sistem pembiayaannya, agar aset budaya, termasuk seni dan film, sebagai sarana edukasi, rekreasi dan pengembangan kebudayaan dapat berfungsi optimal.

D. Tantangan

1. Masalah semakin serius akibat dari makin terbatasnya ruang publik yang dapat diakses dan dikelola bersama masyarakat multikultur untuk penyaluran aspirasi.

2. Munculnya kecenderungan pengalihan ruang publik ke ruang privat karena desakan ekonomi.

3. Identitas nasional meluntur oleh cepatnya penyerapan budaya global yang negatif.

BAB III

KESIMPULAN

Jadi, dapat saya simpulkan Keberagaman budaya yang kita miliki merupakan kekayaan budaya dan kekayaan bersama bangsa yang tidak ternilai harganya. Lalu bangsa indonesia juga memiliki keberagaman budaya yang merupakan potensi dalam menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Contoh kebudayaan lokal : tarian, lagu, rumah adat, kesenian dsb. Adapun ruang lingkup yang mencakup masalah-masalah yang muncul akibat keberagaman budaya, pentingnya integrasi nasional, peran masyarakat dalam menjaga keselarasan antar budaya peran pemerintah. Integritas rasional bangsa indonesia adalah hasrat kesadaran untuk bersatu sebagai satu bangsa yakni bangsa indonesia. Kebudayaan nasional diambil dari puncak-puncak prestasi budaya lokal sehingga budaya lokal perlu dijaga, dipelihara, dan dilestarikan sehingga dapat memperkuat dan memperkaya keragaman budaya bangsa.

Page 42: This is the HTML Version of the File Http

A. REKOMENDASI

1. Mengembangkan sikap saling memahami dan saling menghargai antar individu atau kelompok yang beranekaragam dengan mengedepankan komunikasi dan dialogis yang bersifat antar individu dan kelompok tersebut.

2. Dalam kehidupan masyarakat multikultural menghargai budaya orang lain yang berbeda adalah kewajiban setiap warga masyarakat.

3. Mengembangkan peran struktur masyarakat.

4. Sikap toleransi dan empati sosial setiap anggota masyarakat sangat penting dalam masyarakat multikultural.

5. Dan menyalamatkan budaya leluhur.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.bappenas.go.id

http://www.fsrd.ac.id

http://ilmuwan.wordpress.com

7