the effect of professionalism on employee and … 1.pdfpenelitian ini menggunakan analisis statistik...
TRANSCRIPT
THE EFFECT OF PROFESSIONALISM ON
EMPLOYEE AND EXPORT SERVICES
AT PT. KUMAITU CARGO
Imam Jayadi SE, MM
Abstract
The author on this occasion concluded that the professionalism of employees to service at PT.
Kumaitu Cargo is very important to provide more services to improve employee performance
in the company. Improve the quality of employees into good referrals, maintaining good
cooperation in terms of communication knowledge and skills. Train employees dare to do to
meet the demands of the profession and realize the obligations that must be fulfilled during the
running profession.
The Theory of Professional Professionals means experts in the field. If a manager claims to be
a professional then he should be able to show that he is an expert in his field. Professionalism
Employee Professionalism of employees is determined by the level of ability of employees
who tercemin through everyday behavior in corporate agencies. Understanding Services Based
on the definition of service above can be concluded that the service is an activity undertaken
by the organization or agency. Export is the sale of goods abroad by using the payment system,
quality, quantity and other sales terms that have been approved by the exporter and importer
Import is the process of purchasing foreign goods or services from one country to another
Sample Sampling is done with the consideration that the population is very large in number, so
it is not possible to examine the entire population. Operational independent variable
independent (X) in this research is Professional. Variable from Professional (X) is Variable
Free is variable that mempengarui or which cause of change. This Research Using Descriptive
and Quantitative Statistics Analysis. Descriptive analysis is one statistical method to analyze
data by way of describing or describing the data that have been collected, So based on data
processing obtained from 30 respondents then the average Professionalism of employees to
service with 10 indicators is 85% means Professionalism of employees in the service which is
given to customers very well, should also be maintained. Data Analysis Level of Export and
Import Service at PT. Kumaitu Cargo Discussion on how to analyze Service variables, to obtain
data - data to be processed, explanation of recapitulation daa answer 30 respondents with 10
indicator services Export and Import. Thus it can be concluded that the formulation of a third
problem is evident. This is because based on the calculation of correlation coefficient 0.69
means there is a relationship between Proesional to Export and Import Service At PT. Kumaitu
Cargo.
Conclusion Based on the data I studied and I got in the company of PT. Kumaitu Cargo, which
engies in the field of freight services Export and Import for the professionalism of employees
must be maintained. so that service to the customer to be better, so that work relation
widespread and developed forward and beneficial to many people.
ABSTRAK
PENGARUH PROFESIONALISME KERJA TERHADAP
PELAYANAN EKSPOR DAN IMPOR
PADA PT. KUMAITU CARGO
Imam Jayadi SE, MM
Peneliti dalam kesempatan ini menyimpulkan bahwa profesionalisme kerja karyawan terhadap
pelayanan di PT. Kumaitu Cargo sangatlah penting untuk memberikan pelayanan lebih untuk
meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan. Meningkatkan kualitas karyawan menjadi
rujukan baik, memelihara kerjasama baik dalam hal komunikasi pengetahuan dan
keterampilan.
Profesional Profesional artinya ahli dalam bidangnya. Jika seorang manajer mengaku sebagai
seorang yang profesional maka ia harus mampu menunjukkan bahwa dia ahli dalam bidangnya.
Profesionalisme Pegawai Profesionalisme pegawai sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan
pegawai yang tercemin melalui prilakunya sehari-hari dalam instansi perushaan. Pengertian
Pelayanan Berdasarkan defenisi pelayanan di atas dapatlah disimpulkan bahwa pelayanan
adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau instansi. Ekspor adalah penjualan barang
ke luar negeri dengan menggunakan sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat
penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir Impor adalah proses
pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke negara lain.
Sample Pengambilan sample dilaukan dengan pertimbangan bahwa populasi yang ada sangat
besar jumlahnya, sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi yang ada.
Operasional variabel bebas independent (X) dalam penelitian ini adalah Profesional. Variabel
dari Profesional (X) adalah Variabel Bebas merupakan variabel yang mempengarui atau yang
menjadi sebab perubahanya. Penelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan
kuantitatif. Analisis Deskriptif salah satu metode statistik untuk menganalisis data dengan cara
mendepenelitiankan atau mengambarkan data yang sudah terkumpul, Jadi bedasarkan
pengolahan data yang di peroleh dari 30 responden maka rata- rata Profesionalisme kerja
karyawan terhadap pelayanan dengan 10 indikator adalah 85% artinya Profesionalisme kerja
karyawan dalam pelayanan yang di berikan kepada pelanggan sangat baik, perlu juga
dipertahankan. Analisis Data Tingkat Pelayanan Ekspor dan Impor Pada PT. Kumaitu Cargo
Pembahasan mengenai bagaimana menganalisis variabel Pelayanan, untuk memperoleh data –
data yang akan diolah, penjelasan mengenai rekapitulasi daa jawaban 30 responden dengan 10
indikator pelayanan Ekspor dan Impor . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rumusan
masalah yg ketiga terbukti.
Jadi bedasarkan pengolahan data yang di peroleh dari 30 responden maka rata- rata
Profesionalisme kerja karyawan terhadap pelayanan dengan 10 indikator adalah 85% artinya
Profesionalisme kerja karyawan dalam pelayanan yang di berikan kepada pelanggan sangat
baik, perlu juga dipertahankan. yang diperoleh dari 30 responden maka rata-rata indikator
kenyamanan adalah 80%, artinya Profesionalisme kerja karyawan dalam memberikan
kenyamanan pelayanan terhadap Pelanggan Pada PT. Kumaitu Cargo adalah merasa nyaman
dan sangat baik Nilai koefisien kolerasi 0,69 artinya terdapat hubungan antara Profesional
terhadap Pelayanan ekspor dan Impor Pada PT. Kumaitu Cargo.
Kesimpulanya bedasarkan data yang saya teliti dan saya dapatkan di perusahaan PT.
Kumaitu Cargo, yang bergerk di bidang Jasa pengiriman barang Ekspor dan Impor agar
profesionalisme kerja karyawan harus di pertahankan. sehingga pelayanan terhadap
pelanggan menjadi lebih baik, agar relasi kerja meluas dan berkembang dan bermanfaat
untuk orang banyak.
PENDAHULUAN
Pengertian Profesi, Profesional dan Profesionalisme Kerja ini akan menjelaskan
tentang pengertian profesi, professional dan profesionalisme kerja. Melalui artikel ini
diharapakan dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang hal-hal yang terkait
profesi, professional, profesionalisme kerja.
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess", yang
bermakna: "Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara
tetap/permanen". Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi diartikan sebagai
"bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (seperti ketrampilan, kejuruan dan
sebagainya) tertentu." Dalam pengertian ini, dapat dipertegas bahwa profesi merupakan
pekerjaan yang harus dikerjakan dengan bermodal keahlian, ketrampilan dan spesialisasi
tertentu.
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu
pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta
proses sertifikasidan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Contoh profesi
adalah pada bidang hukum, kedokteran, keuangan, militer, teknik desainer, tenaga
pendidik.
Definisi Profesi adalah kelompok lapangan kerja yang dalam melaksanakan kegiatannya
membutuhkan ketrampilan atau keahlian khusus yang didapatkan dari penguasaan
pengetahuan dan pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Nilai moral profesi :
1. Berani berbuat untuk memenuhi tuntutan profesi
2. Menyadari kewajiban yang harus dipenuhi selama menjalankan profesi
3. Idealisme sebagai perwujudan makna misi organisasi profesi
Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi
mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar
karakteristik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi,
juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi. Secara umum karakteristik yang
terdapat pada profesi adalah :
1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional diasumsikan
mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang
berdasar padapengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.
2. Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para
anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya.
Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi
anggotanya.
Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan
yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi. Ujian kompetensi: Sebelum memasuki
organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji
terutama pengetahuan teoretis.
Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti
pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui
pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya
mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis
mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan
prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa
campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi
yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat
dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter
berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status yang
tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap
sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.Pengertian
Profesi, Profesional, dan Profesionalisme Daftar Pustaka:
http://modulmakalah.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-profesi-profesional-dan.html.
Profesionalisme atau professionalisme merupakan kata keterangan yang secara garis
besar menunjuk kepada sifat profesi (tingkatannya). Di dalam profesionalisme itu
terdapat keterampilan, penilaian yang baik, dan perilaku sopan yang diharapkan dari
seseorang yang dilatih untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Di sinilah orang-orang
yang profesional akan sangat berbeda dengan orang-orang yang tidak profesional
meskipun dalam pekerjaan yang sama atau bekerja dalam suatu ruang yang sama (faktor
profesionalisme). lihat pengertian profesional.
Berikut ciri-ciri profesionalisme:
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang dapat dijadikan sebagai rujukan
yang baik.
2. Berusaha meningkatkan dan memelihara perilaku profesionalnya melalui perwujudan
perilaku profesional. Perwujudan itu dilakukan melalui berbagai cara misalnya dalam
hal penampilan, cara berbicara, penggunaan bahasa yang baik, sikap tubuh badan,
serta sikap hidupnya sehari-hari.
3. Keinginan untuk sentiasa mengejar berbagai kesempatan pengembangan profesional
yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan
keterampiannya.
Seorang guru yang memiliki profesionalisme akan tercermin dalam sikap mental serta
komitmenya terhadap perwujudan dan peningkatan kualitas professional melalui
berbagai cara dan strategi. Ia juga akan selalu mengembangkan dirinya sesuai dengan
tuntutan perkembangan zaman sehingga keberadaannya senantiasa memberikan makna
profesional.
Hal ini yang menarik bagi peneliti adalah terjadi kasus atau masalah yang mempengaruhi
dalam Profesionalisme kerja dalam pelayanan Ekspor dan Impor dari perusahaan Freight
forwader kepada pihak pelanggan/consignee khususnya Shipment Less Container Load
(LCL). Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang Internasional Freight forwader
adalah PT. Kumaitu Cargo ( Jakarta ) sebagai Objek penelitian karena peneliti Praktek
kerja lapangan (PKL) di PT. Kumaitu Cargo Divisi Plastik.
Tinjauan Pustaka
Profesional
Sebelum membahas sikap profesional, ada baiknya diketahui terlebih dahulu
makna profesional dan profesionalisme, dan akhirnya baru akan tercapai tindakan
profesional. Profesional artinya ahli dalam bidangnya. Jika seorang manajer mengaku
sebagai seorang yang profesional maka ia harus mampu menunjukkan bahwa dia ahli
dalam bidangnya. Harus mampu menunjukkan kualitas yang tinggi dalam pekerjaanya.
Berbicara mengenai profesionalisme mencerminkan sikap seseorang terhadap
profesinya.
Profesional adalah istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau layanan
sesuai dengan protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan
menerima gaji sebagai upah atas jasanya. Orang tersebut juga merupakan anggota suatu
entitas atau organisasi yang didirikan seusai dengan hukum di sebuah negara atau
wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam suatu bidang
juga disebut "profesional" dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah
entitas yang didirikan dengan sah. Sebagai contoh, dalam dunia olahraga terdapat
olahragawan profesional yang merupakan kebalikan dari olahragawan amatir yang bukan
berpartisipasi dalam sebuah turnamen/kompetisi demi uang.
Karyawan profesional adalah seorang karyawan yang digaji dan melaksanakan
tugas sesuai juklak ( Petunjuk Pelaksanaan) dan juknis (Petunjuk Teknis) yang
dibebankan kepada dia. Sangat wajar jika dia mengerjakan tugas di luar Juklak dan Juknis
dan meminta upah atas pekerjaannya tersebut. Karena profesional adalah terkait dengan
pendapatan. https://id.wikipedia.org/wiki/Profesi.
Istilah profesional itu berlaku untuk semua aparat mulai dari tingkat atas sampai
tingkat bawah. Profesionalisme dapat diartikan sebagai suatu kemampuan dan
keterampilan seseorang dalam melakukan pekerjaan menurut bidang dan tingkatan
masing-masing. Profesionalisme menyangkut kecocokan antara kemampuan yang
dimiliki oleh birokrasi dengan kebutuhan tugas, terpenuhi kecocokan antara kemampuan
dengan kebutuhan tugas merupakan syarat terbentuknya aparatur yang profesional.
Artinya keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah dan tujuan yang ingin di
capai oleh sebuah organisasi. Menurut Kurniawan Agung, Trasnformasi Pelayanan
Publik, pembaruan, , Yogyakarta 2005, Hal 74.
Profesionalisme pegawai sangat ditentukan oleh tingkat kemampuan pegawai yang
tercemin melalui prilakunya sehari-hari dalam instansi perusahaan. Tingkat kemampuan
pegawai yang tinggi akan lebih cepat mengarah kepada pencapaian tujuan organisasi
yang telah direncakan sebelumnya, sebaliknya apabila tingkat kemampuan pegawai
rendah kecenderungan tujuan organisasi yang akan dicapai akan lambat bahkan
menyimpang dari rencana semula. Ia mengemukakan bahwa tenaga kerja pada
hakikatnya mengandung aspek-aspek sebagai berikut:
1. Aspek Potensial, bahwa setiap tenaga kerja memiliki potensi-potensi yang bersifat
dinamis, yang terus berkembang dan dapat dikembangkan. Potensi-potensi itu antara
lain: daya mengingat, daya berpikir, daya berkehendak, daya perasaan, bakat, minat,
motivasi, dan potensi-potensi lainnya.
2. Aspek Profesionalisme dan vokasional, bahwa setiap tenaga kerja memiliki
kemampuan dan keterampilan kerja atau kejujuran dalam bidang tertentu, dengan
kemampuan dan keterampilan itu, dia dapat mengabdikan dirinya dalam lapangan
kerja tertentu dan menciptakan hasil yang baik secara optimal.
3. Aspek Fungsional, bahwa setiap tenaga kerja melaksanakan pekerjanya secara tepat
guna, artinya dia bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam bidang yang sesuai,
misalnya seorang tenaga kerja yang memiliki keterampilan dalam bidang elektronik.
4. Aspek Operasional, bahwa setiap tenaga kerja dapat mendayagunakan kemampuan
dan keterampilanya dalam proses dan prosedur pelaksanaan kegiatan kerja yang
sedang ditekuninya.
5. Aspek Personal, bahwa setiap kerja harus memiliki sifat-sifat kepribadian yang
menunjang pekerjaannya, misalnya: sikap mandiri dan tangguh, bertanggung jawab,
tekun dan rajin.
6. Aspek Produktivitas, bahwa setiap tenaga kerja harus memilki motif berprestasi,
berupaya agar berhasil dan memberikan hasil dari pekarjaannya, baik kuantitas
maupun kualitas.
Profesionalisme menurut para ahli:
1. Profesionalisme menurut Agus Dwiyanto, ”Mengembalikan Kepercayaan
Publik Melalui Reformasi Birokrasi”, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
211 Hal 157 yaitu, “Paham atau keyakinan bahwa sikap dan tindakan aparatur
dalam menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dan pelayanan selalu
didasarkan pada ilmu pengetahuan dan nilai-nilai profesi aparatur yang
mengutamakan kepentingan publik”.
2. Profesionalisme menurut Siagian “Administrasi Pembangunan, Bumi Aksara
Jakarta 2009, Hal 163. Profesionalisme adalah “Keandalan dan keahlian
dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu tinggi, waktu yang
tepat, cermat, dan dengan prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh
pelanggan.
Profesionalisme aparatur dalam hubungannya dengan organisasi publik menurut Kurniawan
“Transformasi Pelayanan Publik, Pembaruan”, Yogyakarta, 2005 Hal 79. digambarkan
sebagai, “Bentuk kemampuan untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda,
memprioritaskan pelayanan, dan mengembangkan program-program pelayanan sesuai dengan
kebutuhan dan aspirasi masyarakat atau disebut dengan istilah resposivitas”.
Karakteristik Profesionalisme
Menurut Mertin Jr Megatasi, Krisis Manusia di Perusahaan Jakarta : Gasindo.
Karakteristik profesionalisme 2008. aparatur sesuai dengan tuntutan good
governance, diantaranya adalah:
1. Equality
Perlakuan yang sama atas pelayanan yang diberikan. Hal ini didasarkan atas tipe
perilaku birokrasi rasional yang secara konsisten memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada semua pihak tanpa memandang politik dan status sosialnya.
2. Equity
Perlakuan yang sama kepada masyarakat tidak cukup, selain itu juga perlakuan
yang adil. Untuk masyarakat yang Handal / pluralistik kadang-kadang
diperlukan perlakuan yang adil dan perlakuan yang sama.
3. Loyality
Kesetian kepada konstitusi hukum, pimpinan, bawahan, dan rekan kerja.
Berbagai jenis kesetiaan tersebut terkait suatu sama lain dan tidak ada kesetiaan
yang mutlak diberikan kepada satu jenis kesetiaan tertentu dengan mengabaikan
yang lainnya.
4. Accountability
Setiap aparat pemerintah harus siap menerima tanggung jawab atas apapun yang
ia kerjakan.
Pelayanan
Berdasarkan defenisi pelayanan di atas dapatlah disimpulkan bahwa pelayanan adalah
kegiatan yang dilakukan oleh organisasi atau instansi yang ditujukan untuk kepentingan
masyarakat yang dapat berbentuk uang, barang, ide, atau gagasan ataupun surat-surat atas
dasar keikhlasan, rasa senang, jujur, mengutamakan rasa puas bagi yang menerima
layanan.
Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa (service) itu sendiri
mempunyai banyak arti, dari pelayanan pribadi (personal service) sampai jasa sebagai
suatu produk. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang jasa, berikut pengeritan jasa menurut
beberapa ahli:
1. Valarie A. Zethaml dan Mary Jo Bitner dalam Lupiyoadi “Service Marketing”, 2011,
Hal 6. Memberikan batasan tentang jasa yakni jasa merupakan semua aktivitas
ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya
dihasilkan dan konsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah (misalnya
kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan) konsumen.
2. Kotler dalam Lupiyoadi,”Manajemen Pemasaran Jasa”, 2011, Hal 6 .mendefinisikan
jasa sebagai setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau
sebaliknya.
3. Nasution “Metode Research Penelitian Ilmiah”, Jakarta, Bumi Aksara., 2004, Hal
6. Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk
dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama
dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya
kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang
dihadapi konsumen.
Dalam menentukan dimensi dalam penilaian kualitas jasa, terdapat suatu metode yang
menjadi acuan hingga saat ini. Dalam Lupiyoadi manajemen pemasaran jasa , edisi dua,
salemba empat Jakarta,2011, Hal 182 terdapat lima dimensi yaitu sebagai berikut:
1. Berwujud (tangible)
Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada
pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik
perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan
bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi
fasilitas fisik (contoh: gedung, gudang, dan lain-lain), perlengkapan dan
peralatan yang digunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya.
2. Keandalan (reliability)
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan
yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan
harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk
semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi
yang tinggi.
3. Ketanggapan (responsiveness)
Yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat
(responsive) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang
jelas. Membiarkan konsumen menunggu persepsi yang negative dalam kualitas
pelayanan.
4. Jaminan dan kepastian (assurance)
Yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai
perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada
perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain komunikasi
(communication), kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi
(competence), dan sopan santun (courtesy)
5. Empati (empathy)
Yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang
diberikan kepada para pelanggan dengan berupa memahami keinginan konsumen.
Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang
pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu
pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan
Jasa
Banyak para pakar pemasaran jasa yang telah mendefinisikan pengertian jasa. Adapun
pengertian jasa menurut para pakar sebagai berikut:
Menurut Kotler dalam Lupiyoadi , Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta Salemba, 2014,
Hal 7. “Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan
kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak.”
1. Intangibility
Jasa berbeda dengan barang. Jasa bersifat intangible, artinya tidak dapat dilihat, dirasa,
diraba, dicium, atau didengar sebelum dibeli. Konsep intangible ini sendiri memiliki
dua pengertian yaitu:
a. Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa.
b. Sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami
2. Inseparability
Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan.
Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak dapat dipisahkan) mengingat pada
umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Dalam hubungan penyedia
jasa dan pelanggan ini, effektivitas individu yang menyampaikan jasa merupakan unsur
penting.
3. Variability
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized out-put, artinya
banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa
tersebut dihasilkan.
4. Perishability
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Dengan
demikian apabila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu begitu
saja.
Menurut Griffin dalam Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran jasa berbasis Kopetensi,
Salemba Empat Jakarta 2016, Hal 7-8. menyebutkan karakteristik jasa sebagai berikut:
1.Intangibility (tidak berwujud).
Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli.
Nilai penting dari hal ini adalah nilai tak berwujud yang dialami konsumen dalam
bentuk kenikmatan, kepuasan, atau kenyamanan.
2.Unstorability (tidak dapat disimpan).
Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan.
Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak dapat dipisahkan), mengingat pada
umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.
Beberapa karakteristik yang membedakan pemasaran barang dengan pemasaran jasa
menurut Tjiptono, Fandy, Pemasaran Jasa, Edisi-1, Banyumedia, Malang 2005, adalah
sebagai berikut :
1. Intangibility (tidak berwujud), jasa berbeda dengan barang lain. Bila barang merupakan
suatu objek, alat atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman,
proses, kinerja atau usaha yang menyebabkan jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicuim,
didengar atau diraba sebelum dibeli atau dikonsumsi.
2. Inseperability (tidak terpisahkan), barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu
dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian
diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
3. Varability/Heterogenity/Inconsistency (Keanekaragaman), jasa bersifat variabel karena
merupakan non-standardized output, artinya banyak variabel yang dibentuk, kualitas
dan jenis tergantung siapa, kapan dan dimana jasa tersebut diproduksi.
Perishability (Tidak Tahan Lama), ini berarti jasa tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni atau kapasitas
jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja ketika tidak
dapat disimpan.
Ekspor dan Impor
Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem pembayaran,
kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir
dan importir. Proses Ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang
atau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang
secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim
maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional.
Penjualan barang oleh eksportir keluar negeri dikenai berbagai ketentuan dan
pembatasan serta syarat-syarat khusus pada jenis komoditas tertentu termasuk cara
penanganan dan pengamanannya. Setiap negara memiliki peraturan dan ketentuan
perdagangan yang berbeda-beda. Khusus Ekspor komoditas pertanian dan perikanan di
indonesia sebagaian besar tidak memiliki ketentuan dan syarat yang terlalu rumit bahkan
pemerintah saat ini mempermudah setiap perusahaan untuk mengekspor hasil pertanian
dan perikanannya ke luar negeri.
Impor adalah proses pembelian barang atau jasa asing dari suatu negara ke negara lain.
Impor barang secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di
negara pengirim maupun penerima. Impor adalah bagian penting dari perdagangan
internasional. Jika perusahaan menjual produknya secara lokal, mereka dapat manfaat
karena harga lebih murah dan kualitas lebih tinggi dibandingkan pasokan dari dalam
negeri. Impor juga sangat dipengaruhi 2 faktor yakni, pajak dan kuota. Tingkat Impor
dipengaruhi oleh hambatan peraturan perdagangan. Pemerintah mengenakan tarif
(pajak) pada produk impor. Pajak itu biasanya dibayar langsung oleh importir, yang
kemudian akan membebankan kepada konsumen berupa harga lebih tinggi dari
produknya. Demikianlah sebuah produk mungkin berharga terlalu tinggi dibandingkan
produk yang berasal dari dalam negeri. Ketika pemerintah asing menerapkan tarif,
kemampuan perusahaan asing untuk bersaing di Negara-negara itu dibatasi. Pemerintah
juga dapat menerapkan kuota.
Metodologi Penelitian
Pengambilan sample dilakukan dengan pertimbangan bahwa populasi yang ada sangat
besar jumlahnya, sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi yang
ada. Menurut Sugiyono, Teknik Penelitian, Hal 62, Jakarta 2013.“Sample adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Untuk penelitian ini
sample yang digunakan adalah pelanggan PT. Kumaitu Cargo sebanyak 30
koresponden. Sumber data yang di gunakan adalah Data Primer yaitu merupakan
pengumpulan data yang dilakukan melalui penelitian lapangan. Data primer peneliti di
peroleh langsung dari reponden berupa jawaban terhadap pertanyaan dalam kuesioner
serta pengamatan di perusahaan
Variabel Profesional
Profesional variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependent yaitu meliputi sebagai berikut :
Variabel
terikat (X)
Indikator variabel terikat Kuesioner
No.
Profesional 1. Aspek Potensial 1
2. Aspek Profesionalisme 2
3. Aspek fungsional 3
4. Aspek Operasional 4
5. Aspek Personal 5
6. Aspek Produktivitas 6
7. Memiliki Keterampilan 7
8. Memiliki Ilmu 8
9. Memiliki Sikap Beorientasi 9
10. Memiliki Sikap Mandiri 10
Variabel Pelayanan
Operasional variabel bebas dependent dalam penelitian ini adalah pelayanan. Variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam
penelitian ini meliputi sebagai berikut :
Variabel
terikat (Y)
Indikator variabel terikat Kuesioner
No.
Pelayanan 1. Atas Keramahan 1
2. Atas Kemudahan 2
3. Atas Kecepatan 3
4. Atas Kemampuan 4
5. Atas Kebersihan 5
6. Atas Ketelitian 6
7. Atas Fasilitas 7
8. Atas Biaya 8
9. Atas Rasa Aman 9
10. Atas Rasa Nyaman 10
Metode Pengumpulan Data
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu untuk memperoleh data – data yang valid dan
obyektif. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Penelitian Pustaka
Metode pengumpulan data yang diperoleh dengan mendapatkan data penunjang
kelengkapan informasi yang diperoleh dengan cara membaca buku referensi, majalah
ilmiah, jurnal, hasil penelitian yang relevan dan berbagai informasi dari sumber yng
telah ada.
2. Studi Lapangan
Metode pengumpulan data yang telah diperoleh dengan mendapatkan data primer
yang langsung dari survei lapangan atau data sekunder melalui angket yang diperoleh
dari pelanggan PT. Kumaitu Cargo, melalui :
a. Pemberian Kuesioner
Daftar pertanyaan – pertanyaan yang disusun secara tertulis yang ditujukan kepada
pelanggan PT. Kumaitu Cargo, mengenai pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan.
b. Pengamatan Langsung (Observasi)
Pengamatan langsung dilakukan berupa mengamati akan kinerja pegawai dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan Ekspor dan Impor PT. Kumaitu Cargo.
c. Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan
sejumlah pertanyaan kepada responden.
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Cukup kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Analisis Uji Hipotesis
Merupakan analisa yang di gunakan alat untuk mengetahui signifikasi antara Variabel
X dengan Y . Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel (X) dalam
hal profesional terhadap variabel (Y) dalam hal pelayanan ekspor dan impor pada PT.
Kumaitu Cargo. Adapun tahap pengujiannya sebagai berikut :
1. Ho : µ = 0, artinya tidak ada pengaruh antara variabel X dan variabel Y.
2. Hα : µ ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara variabel X dan variabel Y.
3.Tentukan thit dengan rumus sebagai berikut :
Rumus :
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=r√𝑛−2
1−𝑟2
3. Membandingkan thit dengan ttabel
a. Jika to ( thit ) < ttabel (tα) maka Ho : diterima, Hα : ditolak artinya tidak ada pengaruh
antara variabel X dan variabel Y.
b. Jika to ( thit ) > ttabel (tα) maka Ho : ditolak, Hα : diterima artinya ada pengaruh antara
variabel X dan variabel Y.
Hasil dan Pembahasan
Analisis Data Statistik Deskriptif Dan Kuantitatif
Penelitian ini Menggunakan Analisis Statistik Deskriptif dan kuantitatif. Analisis
Deskriptif salah satu metode statistik untuk menganalisis data dengan cara
mendepenelitiankan atau mengambarkan data yang sudah terkumpul, tanpa memebuat
kesimpulan yang berlaku umum. Jadi statistik deskriptif digunakan hanya untuk
mendesktifkan data populasi/sample, tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum
untuk populasi.
Dalam Menganalisis, digunakan kuisioner untuk memperoleh data-data yang akan
diolah untuk mengetahui keterkaitan kedua unsur tersebut. Kuisioner ini ditujukan
kepada Karyawan Pada PT. Kumaitu Cargo. Jumlah pertanyaan ini ditujukan kepada
karyawan seputar Profesionalisme kerja terhadap Pelayanan. Banyaknya Kuesioner yang
di berikan adalah sebanyak 30 responden sebagai populasi dan sempel yang berasal dari
Karyawan tahun 2017-2018. Dengan Karakteristik responden, yaitu jenis kelamin, usia,
pendidikan, dan lama menjadi Karyawan dan Lama menjadi pelanggan. Data kami
peroleh dari responden terdiri dari 2 ( dua ) jenis data yaitu Variabel Profesionalisme (X)
dan Pelayanan (Y).
Dan hasil kuesioner yang telah diperoleh akan di kelompokan dalam bentuk tabulasi
aplikasi data SPSS. Selanjutnya diolah untuk mendapatkan perolehan hasil akhir
sehingga data terebut dapat dianalisis.
Responden Bedasarkan Jenis Kelamin
Tabel Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23
Tabel Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23
Bedasarkan sumber data Peneliti pada tabel 4.1 hasil jumlah responden jenis
kelamin laki-laki, 100% atau 30 responden, dan jenis kelamin perempuan 0% atau
tidak ada. Jadi bedasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa responden mayoritas
berjenis kelamin laki-laki yang terdapat di PT. Kumaitu Cargo.
Tabel
Responden Bedasarkan Usia
Tabel Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23
Bedasarkan sumber data Peneliti pada tabel 4.2 hasil responden Usia 17 – 25 Th , 0% /tidak
ada, usia 26 – 35 Th, 50 % atau 15 responden, usia 36 – 40 Th, 37 % atau 11 responden, dan
Laki - Laki
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 30 30 100% 100% 100%
Perempuan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 0 0 100% 100% 100%
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 17 – 25 Th - - - 0%
26 – 35 Th 15 50% 50% 50%
36 – 40 Th 11 37% 37% 37%
40 – 50 Th 4 13% 13% 13%
Total 30 100% 100% 100%
Usia dan usia 40 – 50 yaitu 13 % atau 4 responden. Jadi bedasarkan perhitungan di atas di
ketahui mayoritas 26- 35 Th yang di uji oleh responden
Tabel
Responden Bedasarkan Pendidikan
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SLTA 6 20% 20% 20%
D3 16 53% 53% 53%
S1 8 27% 27% 27%
Total 30 100% 100% 100%
Tabel Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23
Bedasarkan sumber data Peneliti pada tabel 4.3 hasil jumlah responden pendididkan SLTA,
20% atau 6 responden, Akademi 53% atau 16 responden dan perguruan tinggi, 27% atau 8
responden mayoritas berpendidikan akademi di PT. Kumaitu Cargo.
Tabel
Responden Bedasarkan Masa Kerja
Masa Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 6 Bln – 1Th - - - -
1 – 2Th 4 13% 13% 13%
2 – 3Th 5 17% 17% 17%
3 - 4Th 9 30% 30% 30%
5 – 10Th 12 40% 40% 40%
Total 30 100% 100% 100%
Tabel Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23
Bedasarkan sumber data peneliti pada tabel 4.4 hasil jumlah responden lama menjadi
pelanggan, < 1Th, 0% atau tidak ada, lama menjadi pelanggan 1-2 Th, 13% atau 4 responden,
lama menjadi pelanggan 2-3 Th, 17% atau 5 responden, dan lama menjadi Karyawan 3 - 4Th,
30% atau 9 reponden, lama menjadi karyawan 5Th, 40 % atau 12 responden. Jadi bedasarkan
perhitungan di atas diketahui bahwa responden mayoritas mempunyai lama menjadi karyawan
PT Kumaitu Cargo.
Rekapitulasi Data Profesionalisme Kerja Dari Responden
Resp Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4
2 4 5 3 5 5 5 3 3 4 4
3 5 4 5 4 4 4 5 3 5 5
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4
6 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
8 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5
9 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
12 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
13 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5
14 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4
15 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4
16 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3
17 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
19 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5
20 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
21 5 4 5 5 3 3 3 3 3 3
22 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4
23 5 5 5 3 3 3 4 3 3 3
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 5 5 4 4 5 4 3 3 3 3
28 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3
29 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3
30 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5
∑ 138 139 134 133 128 127 124 115 123 120
Skala Nilai Indikator Aspek Potensial
Potensial
Frequency Percent
Valid
Percent Cumulative Percent
Valid baik 12 40,0 40,0 40,0
sangat baik 18 60,0 60,0 100,0
Total 30 100,0 100,0
Tabel 4.1 Statistik, Sumber : Dari IBM SPSS Versi 23
Grafik Data Profesionalisme Kerja Karyawan Bedasarkan Jawaban Pelanggan
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Grafik Profesionalisme (x)
Tabel Rekapitulasi Data Pelayanan Ekspor dan Impor Dari Responden
Resp Indikator
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4
2 5 5 3 5 5 5 3 3 4 3
3 5 5 5 4 4 4 5 3 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4
6 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
7 5 5 4 4 3 4 3 3 4 4
8 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4
9 5 4 4 3 4 3 4 4 3 4
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3
13 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4
14 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4
15 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4
16 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
17 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
18 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3
19 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4
20 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3
21 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3
22 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3
23 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
24 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4
25 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3
26 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4
27 5 4 4 4 5 4 3 3 3 3
28 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
29 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
30 5 4 5 4 5 4 5 3 4 4
∑ 132 123 118 116 119 116 112 108 109 107
Grafik Data Pelayanan Ekspor dan Impor Bedasarkan Jawaban Pelanggan.
Tabel 4.21
Data Nilai Pengaruh Profesionalisme Kerja Terhadap Pelayanan Ekspor dan
Impor Pada PT. Kumaitu Cargo
Responden X Y 𝒙𝟐 𝒚𝟐 XY
1 46 43 2116 1849 1978
2 41 41 1681 1681 1681
3 44 45 1936 2025 1980
4 49 40 2401 1600 1960
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
5 45 45 2025 2025 2025
6 39 35 1521 1225 1365
7 39 39 1521 1521 1521
8 44 35 1936 1225 1540
9 36 38 1296 1444 1368
10 50 40 2500 1600 2000
11 50 40 2500 1600 2000
12 43 38 1849 1444 1634
13 46 43 2116 1849 1978
14 45 39 2025 1521 1755
15 46 43 2116 1849 1978
16 42 38 1764 1444 1596
17 43 38 1849 1444 1634
18 50 41 2500 1681 2050
19 45 44 2025 1936 1980
20 37 34 1369 1156 1258
21 37 33 1369 1156 1258
22 42 37 1764 1369 1554
23 37 34 1369 1156 1258
24 40 36 1600 1296 1440
25 46 37 2116 1369 1702
26 40 38 1600 1444 1520
27 39 38 1521 1444 1482
28 35 33 1225 1089 1155
29 37 32 1369 1024 1184
30 48 43 2304 1849 2064
Jumlah 1281 1160 55283 45248 49861
Nilai Kolerasi
Correlations
x y
x Pearson Correlation 1 ,685**
Sig. (1-tailed) ,000
N 30 30
y Pearson Correlation ,685** 1
Sig. (1-tailed) ,000
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Hasil perhitungan kolerasi menunjukan bahwa hubungan antara Profesional
(Variabel X ) terhadap Pelayanan ( Variabel Y ) , bedasarkan hasil yang dicapai,
yaitu 0,69 atau 69% dan postsitif.
Coefficientsa
Model
Unstandardize
d Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95,0% Confidence
Interval for B
B
Std.
Error Beta
Lower
Bound
Upper
Bound
1 (Constant) 14,624 4,857 3,011 ,005 4,675 24,572
X ,563 ,113 ,685 4,977 ,000 ,331 ,795
a. Dependent Variable: y
Jadi Hasil perhitungan di atas dapat diketahui besarnya hasil koefisien penentu
menunjukan bahwa hubungan antara Profesionalisme Kerja terhadap Pelayanan Ekspor
dan Impor Pada PT. Kumaitu Cargo ada hubunganya sebesar 48%.
Dari pengujian di atas menunjukan 𝑡ℎ𝑖𝑡 = 5,8 > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2.02 dengan demikian Hₒ =
ditolak Hₐ = diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan antara Profesional terhadap
Pelayanan Ekspor dan Impor Pada PT. Kumaitu Cargo.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah yg ketiga
terbukti. Hal ini dikarenakan bedasarkan hasil perhitungan koefisien kolerasi
0,69 artinya terdapat hubungan antara Profesional terhadap Pelayanan Ekspor
dan Impor Pada PT. Kumaitu Cargo
Simpulan dan Saran
Simpulan
1. Bahwa Profesionalisme Kerja terhadap Pelayanan Ekspor dan Impor Pada PT.
Kumaitu Cargo, Peneliti membuktikan kuantitatif dengan 10 indikator, yaitu nilai
Rata - rata 85 % artinya sangat Baik dan Perlu di pertahankan.
2. Bahwa Pelayanan Ekspor dan Impor pada PT. Kumaitu cargo , Peneliti Membuktikan
secara Kuantitatif dengan 10 Indikator, yaitu nilai rata – rata 77% , Artinya perlu di
tingkatkan lebih baik lagi, dijaga dan dipertahankan.
3. Bahwa hubungan Profesionalisme Kerja Terhadap Pelayanan Ekspor dan Impor Pada
PT. Kumaitu Cargo :
a. Hasil Koefisien kolerasi menunjukan bahwa Profesionalisme kerja terhadap
pelayanan Ekspor dan Impor bedasarkan hasil yang di capai yaitu 0,69 dapat
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change df1 df2 Sig. F Change
1 ,685a ,469 ,450 2,735 ,469 24,769 1 28 ,000
a. Predictors: (Constant), x
dikatakan bahwa ada hubungan yang “kuat”, artinya jika Profesionalisme Kerja di
tigkatkan maka tingkat Pelayanan akan leih meningkat.
b. Pengujian koefisien penentu, besarnya hasil koefisien penentu menunjukan bahwa
Profesionalisme Kerja terhadap Pelayanan yaitu sebesar 48%. Artinya
Profesionalisme kerja terhadap Pelayanan Ekspor dan Impor sebesar 48%
sedangkan 52% dipengaruhi oleh faktor lainya yang belum diteliti peneliti.
Uji Hipotesis menunjukan 𝑡ℎ𝑖𝑡 = 5,84 > 𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2.02 dengan demikian Hₒ=
ditolak dan Hₐ = diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan antara
Profesionalisme Kerja dan Pelayanan Ekspor dan Impor. Dengan demikian
bedasarkan hasil pengujian koefisien Kolerasi 0, 69 artinya terdapat hubungan
Profesionlisme Kerja terhadap Pelayanan Ekspor dan Impor Pada PT. Kumaitu
Cargo.
Saran
Bedasarkan Hasil Penelitian ini, bahwa Profesionalisme Kerja Terhadap Pelayanan Ekspor
dan Impor yang tergolong sangat baik, dan mempunyai hubungan yang kuat, peneliti
mengharapkan bagi perusahaan dalam penelitian ini yaitu :
1. Agar Profesionalisme Kerja Karyawan Tetap di pertahankan , sehingga pelayanan
terhap pelanggan menjadi lebih baik lagi.
2. Pelayanan Ekspor dan Impor Pada PT . Kumaitu cargo. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dan masyarakat
3. Untuk menambah referensi karya ilmiah yang di harapkan dapat digunakan dan
bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat yang membaca serta dapat ditindak lanjuti
penelitian lebih luas dan mendalam
Daftar Pustaka
Mertin Jr, “Dalam Megatasi Krisis Manusia di Perusahaan”. Jakarta : Gasindo.
Karakteristik Profesionalisme. 2008.
Kotler dalam Lupiyoadi, “Manajemen Pemasaran Jasa”. Jakarta : Salemba, Empat
2014.
Lupiyoadi, “Manajemen Pemasaran jasa berbasis Kopetensi”. Jakarta : Salemba
Empat 2016.
Tjiptono, Fandy, “Pemasaran Jasa”. Edisi-1, Banyumedia. Malang : Jakarta Timur
2007.
Lupiyoadi. R “Manajemen Pemaaran Jasa Berbasis Kopetensi”. Salemba Empat
Jakarta : 2013.
Lupiyoadi, “ Manajemen Pemasaran Jasa Hal 182 edisi dua”. Salemba Empat
Jakarta : 2011.
Jasfar, “Teori Kepuasan Pelanggan”. Salemba Jakarta : 2012.
Lupiyoadi Hal 228-229 Revisi “Teori Manajemen Kepuasan Pelanggan”. Salemba
Jakarta : 2014.
Kotler dan Amstrong Jasfar, “Sistem Manajemen Kepuasan Pelanggan”. Jilid II
Salemba Jakarta: 2012
Alfred Hutauruk, “Sistem dan Pelaksanaan Ekspor Impor dan Lalu Lintas Devisa
di Indonesia Hal 68” . Erlangga : Jakarta 1983.
Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis”. Salemba Jakarta : 2007.
Sugiyono, “Teknik Penelitian Hal 62”. Salemba Jakarta : 2013.
Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnia “. Bandung 2008.
Achmadi dan Narbuko,” Penelitian Analisa Data Hal 156”. Jakarta 2009.
https://id.wikipedia.org/wiki/Profesi.
http://www.definisipengertian.com/2015/07/definisi-pengertian-pelayanan.html.
http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-ekspor-impor-definisi.html.