th penerapan prinsip arsitektur berkelanjutan …
TRANSCRIPT
IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019
509
PENERAPANPRINSIPARSITEKTURBERKELANJUTANUNTUKMENSEJAHTERAKANPENGHUNIPADARUMAHSUSUNPONDOKBORO
DISURAKARTA
IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunokoProdiArsitekturFakultasTeknikUniversitasSebelasMaretSurakarta
AbstrakRumahsusunPondokBoromerupakanpenginapanpekerjaluarkotaSurakartayangdibanguntahun1990
dan berubah menjadi rumah susun sewa di tahun 2002. Penghuni rumah susun merupakan masyarakatberpendapatan rendah yang dalam perkembangannya tidak terjadi perubahan kualitas hidup dimana haltersebut tidak sesuai dengan tujuan dibangunnya rumah susun sewa. Pendekatan Arsitektur Berkelanjutanditerapkan dalam rancangan dengan tujuan untuk menciptakan wadah yang menjamin kesejahteraanpenghuninya.Strategiditerapkandenganmemanfaatkanteritoriruangkegiatanberdasarkanpotensiekonomiyangadadidaerahsekitar,mengembangkanwadahyangdapatmemperkuatikatansertapenyesuaiankontekssosial masyarakat dengan cipta tempat ruang sosial dan prinsip fleksibilitas pada hunian, dan menjagakelestarian lingkungan denganmenerapkanmanajemen limbah terpadu dan utilitas efisien energi.Metodepenelitianmenggunakanpenelitianterapandengancaramenerjemahkankajian/penelitiangunamenentukanpenerapan ideal dalam perancangan redesain rumah susun Pondok Boro. Hasil dari perencanaan redesainRumah Susun Pondok Boro berupa deskripsi dan ilustrasi mengenai penerapan redesain dan arsitekturberkelanjutanbaikpadaruang,utilitas,bentuk.Katakunci:RumahsusunPondokBoro,Surakarta,redesain,arsitekturberkelanjutan,evaluasipurnahuni
1.PENDAHULUAN
Urbanisasi dan kepadatan pendudukmenjadikan Kota Surakarta sebagai kota dengan tingkatkepadatantertinggidiJawaTengah.PeningkatanjumlahpendudukdikotaSurakartasebesar0,565%pertahunnyamenyebabkantingkatkepadatanpendudukmencapai12.000jiwapersatukilometerpersegi di tahun 2017 (BPS, 2017). Angka tersebut akan terus berkembang tiap tahunnya danmenimbulkan permasalahan kebutuhan hunian layak serta memicu munculnya masalah sosial,ekonomi,danlingkungan.Untukmenanggulangipermasalahantersebut,pemerintahkotaSurakartamenyediakanpermukimanyanglayakbagiwarganyadenganmembangunhuniansewasalahsatunyaPondokBoro.
PondokBoromerupakanhuniantransit/penginapanbagipekerjayangberasaldariluarkotayangdibangun pada tahun 1990 dan berubah menjadi hunian sewa di Kampung Krajan, kelurahanMojosongo, kota Surakarta. Peralihan fungsi bangunan Pondok Boro terjadi pada tahun 2002 danmulaidihuniolehmayoritaswargayangberasaldarikampungKrajan.
BerdasarkanhasildaritinjauanlapanganpenulismenunjukkankondisiPondokBorokuranglayakuntukdihuni.Kondisi fisikrumahsusunPondokBoromengalamikerusakan.Bagianatapbangunanhilang,plafonberlubang, sertakondisiutilitasbangunanyangbelummemadai sepertipengolahansanitasiyangrusakdanpengolahansampahyangtidaklayakdapatmenyebabkanpencemarandanmembahayakanlingkungan.
RumahsusunPondokBorojugadinilaikurangsesuaidenganperilakudankondisisosialpenghunirumah susun.Munculnyamodifikasi ruang pada beberapa bagian rumah susunmerupakan tandabahwa kebutuhan ruang yang tidak terpenuhi dapat merubah perilaku penghuni. Penghuni padarumah susun Pondok Boro memiliki kecenderungan untuk menjemur pakaian, memasak, danmeletakkanbarang-barangpadaselasar rumahsusun.Perilakutersebutdisebabkankarenaukuranunit hunian yang terbatas sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara optimal untuk melakukanaktivitastersebut.
IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019
510
Gambar1.a)Penggunaanselasarsebagairuanguntukmenjemur;b)Barang-barangyangdiletakkan
padaselasar;c)dapurportabelyangdibuatpenghunirusundikarenakantidakadanyadapurditiapunitnya
Ditinjaudaripenggunabangunan,penghunimerupakanmasyarakatberpendapatanrendahyang
mayoritasbekerjasebagaiburuhpadapabrikyangadadisekitararearumahsusunPondokBoro.Haltersebutterjadikarenarendahnyatingkatsumberdayamanusiadanterbatasnyamodalyangdimilikiuntukmengembangkankondisiekonomi.
Pada penjabaran beberapa permasalahan diatas, kondisi fisik dan fungsional rumah susunPondokBorokuranglayakuntukdigunakan.Prosesperancanganulang(redesain)diperlukanuntukmenciptakanhunian layakbagimasyarakatberpendapatanrendahyang tinggalpadarumahsusuntersebut.Wadahyangdirancangperlumenjaminkesejahteraandaripenghuninyasehinggaaktivitasdan kebutuhan penghuni rumah susun dapat dipenuhi dalam jangka yang panjang. Penerapan
IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019
511
pendekatanarsitekturberkelanjutandiharapkanmenjadiwadahyang idealuntukmencapai tujuantersebut.
Penerapanarsitekturberkelanjutansejalandenganvisidaripembangunanberkelanjutanuntukmemenuhikebutuhanmanusiadimasakinidanmasayangakanmendatang(CommisionB,1987).Pembangunan berkelanjutan diterapkan dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan gunamencukupikebutuhanpenggunannyasecaraberkelanjutan.
Aspekekonomipadaarsitekturberkelanjutanditerapkandenganmembuatwadahbagipenghunirumah susun yang dapat meningkatkan kondisi perekonomian. Prinsip teritori ruang kegiatanditerapkan untuk mengetahui potensi pada lingkungan agar dapat dikembangkan menjadi usahaberbasis komunitas. Kemunculan usaha berbasis komunitas dapat meningkatkan kondisiperekonomianmasyarakatdanberpengaruhterhadapadanyapemberdayaanmasyarakat.
Aspeksosialditerapkandenganmemperkuatikatansosialpenghunidenganciptatempatruangsosial.Sehinggaruangsosialdapatdimanfaatkanolehpenghunirumahsusunsebagaiberkumpuldanmenyelesaikanmasalahyangdialamibersama(DGNB,2015).Ikatansosialyangbaikantarapenghunirumahsusundapatmemperkuatrasakepermilikandankeinginanuntukmerawatrumahsusun.
Pembangunan berkelanjutan dapat mewujudkan hunian yang layak dan dapat menjagakeberlangsungan aktivitas penghuni rumah susun. Penerapannya dengan prinsip utilitas efisienenergi, manajemen limbah terpadu, penataan bangunan yang memanfaatkan potensi padalingkungan. Efisiensi energi pada bangunan dapat dilakukan dengan penataan massa dan utilitasbangunan dengan memanfaatkan potensi dari iklim pada tapak. Penerapan efisiensi energi padabangunan dapat menciptakan kenyamanan ruang yang lebih baik dan meminimalisir munculnyalimbah/pemanfaatan energi berlebihan dari sistem utilitas yang dapat merusak lingkungan.Manajemenlimbahterpaduditerapkandenganpenerapankonsepdaurulangdarisampahpadatdancairyangdihasilkanolehbangunan.Salahsatuimplementasinyadenganmemanfaatkanpengolahandaurulangairsehinggapenggunaanairakanlebihefisien.
Tujuan penelitian ialah untuk menciptakan hunian yang ideal berdasarkan prinsip arsitekturberkelanjutansebagaistrategidesaindalamredesainrumahsusunPondokBoro.Prosesredesaindanpenerapan arsitektur berkelanjutan maka hunian yang dibangun akan lebih layak sehinggamensejahterakan penghuninya. Hasil dari penelitian adalah penerapan prinsip arsitekturberkelanjutan yangdigunakan sebagai acuan redesain rumah susunPondokBorodandapatdikajiulangdalamperencanaandiobjeklainnya.
2.METODEPENELITIAN
Sepertiyangdiketahui,tujuanredesainrumahsusunPondokBorodenganpendekatanarsitekturberkelanjutan ialah untuk memperbaiki kondisi fisik dan fungsional pada bangunan yang sesuaidengan perilaku masyarakat di dalamnya dan dapat meningkatkan kesejahteraan dari penghunibangunan.Berdasarkantujuantersebutmakadiperlukanmetodeyangtepatuntukmengidentifikasipermasalahan,pengumpulandata,danmenganalisisdatayangdidapatkan.
IdentifikasipermasalahanperludilakukanuntukmengetahuialasanrumahsusunPondokBoroperlu dilakukan redesain. Tahapan yang dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan tersebutdenganmelakukanevaluasipurnahuni,observasimedia,danobservasilapangan.ObservasilapanganadalahkegiatanpengamatanlangsungterhadapkondisibangunanrumahsusunPondokBorountukmelihatfenomenayangadabaikberupafisikataupunnon-fisik.Observasimediaadalahkegiatanyangdilakukandengancaramenyimakdataspesifikdanreferensipustakamediacetak,elektronik,internetmaupunbukuacuan.EvaluasipadarumahsusunPondokBoroadalahkegiatanyangdilakukandenganmelibatkatanrisetdanmenekankanpadaevaluasibangunanuntukmengetahuipenilaianperformabangunan.
Tahapan selanjutnya dengan pengumpulan data yang berkaitan dengan penerapan arsitekturberkelanjutan.Pengumpulandatayangberkaitandenganarsitekturberkelanjutandibagimenjadidua,pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan
IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019
512
dengan studi observasi pada kondisi dan masyarakat di sekitar tapak untuk mencari kondisi danpotensitapakdandisekitarnya.Dataprimeryangdigaliadalahkondisisosial,kondisiekonomi,iklim,dan vegetasi pada tapak. Data tersebut dikaji untukmenentukan respon yang tepat berdasarkanpotensiyangada.
Selainitu,studiliteraturjugaperludilakukanuntukmengumpulkandatasekunderyangberkaitandengan teori-teori arsitektur berkelanjutan. Sumber referensi berupa buku, jurnal, artikelkonvensionalmaupunonlineyangmemilikiruanglingkuppembahasansesuaidenganobjekredesaindanpendekatanyangdipilih.
DataprimerdandatasekunderyangdiperolehkemudiandikajiuntukmenentukanpenerapanprinsiparsitekturberkelanjutanpadaperencanaandanperancanganredesainrumahsusunPondokBoro.Datamengenaikondisidanpotensitapakyangdiidentifikasi,kemudiandirespondenganprinsiparsitekturberkelanjutanberupapenerapanpadaintegrasidenganefisiensienergi,pemanfaatanair,manajemen limbah, integrasi utilitas dengan infrastruktur kota. Datamengenai kondisi sosial danekonomimasyarakatdirespondenganpenerapanpadaaspeksosialdanekonomi.
3.HASILDANPEMBAHASAN
Arsitekturberkelanjutanmerupakanpendekatanyangmenerapkanaspeklingkungan,ekonomi,
dan sosial pada perencanaan dan perancangan bangunan dengan tujuan untuk keberlanjutanekonomi dan sosial bagi penghuni rumah susun serta adanya keseimbangan dan kelestarianlingkungan.
BerdasarkanbukuSustainableHousingforSustainableCities,AnnaBadyna&AlexGolubchikov(2012)mengemukakan bahwa dalam arsitektur berkelanjutan terdiri dari aspek lingkungan, aspeksosial,danaspekekonomi.Padaaspeklingkunganterdapatbeberapapoinyangdiimplementasikanberupaprinsipefisiensienergidanmanajemenlimbahterpadu.Lalu,aspeksosialdenganmemperkuatikatan sosial penghunimelalui ciptatempat.Aspek ekonomidenganpengembanganusahadenganpenerapan berbasis komunitas berdasarkan potensi pada daerah sekitar rumah susun untukmenstabilkankondisiekonomidanpeningkatantarafhiduppenggunabangunan.
Aspekpertamayangdibahasadalahlingkunganpadapoinpenerapanefisiensienergibangunan.Peran efisiensi energi ialah untuk mengurangi penggunaan energi yang tidak dapat diperbaharuidenganmemanfaatkanenergialamiyangdapatdiperbaharui(energimatahari,angin,danlain-lain).
Implementasi dari efisiensi energi bangunan diterapkan dengan pengadaan utilitas bangunanyang memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan perencanaan pasif padabangunan. Penerapan efisiensi energi bangunan dilakukan dengan menyesuaikan orientasi danpenatanmassa bangunan terhadap arah angin danmatahari untukmemaksimalkan penghawaan.Implementasidesainpadaaspektersebutdapatdilihatdi(gambar2).
IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019
513
Gambar2.
Penataanmassayangdirancangagarmudahdilaluianginuntukmengoptimalkanpenggunaanpenghawaanalami
Selainitupenerapanutilitasefisienenergidapatditerapkandenganpenggunaansecondaryskin,
skylighting,danpenerapansistemcrossventilationpadaareahunian.Orientasipadaareahunianyangmenghadapketimur-baratdapatmenyebabkanpanaspadabangunandikarenakantingginyatingkatradiasi.Penggunaansecondaryskindiusulkanagarpanasyangdihasilkanolehradiasimataharidapattereduksi. Material yang digunakan untuk secondary skin adalah terracota dikarenakan materialramah lingkungan dan padamaterial tersebut terdapat lubang-lubang yangmemungkinkan udaramasuksehinggakenyamananpadaareahuniantetapterjaga.
Gambar3.
PenggunaanSecondarySkin
IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019
514
Areapenunjangekonomiyangdirencanakanmemerlukankebutuhanenergiyang tinggiuntukpencahayaan. Penggunaan skylighting diusulkan sebagai alternatif hemat energi pengganti lampuuntuk pencahayaan pada area penunjang ekonomi. Skylighting diletakkan pada poros tengahbangunansehinggapencahayaanyangmasukkedalambangunanoptimaldansesuaikebutuhandariaktivitasproduksi.Skylightingyangditerapkanmenggunakanbahanyangterbuatdarisolartuffyangdilapisifilmuntukmereduksipanasyangmasuksehinggapenggunayangsedangberaktivitasdidalambangunantidakmerasapanas.
Gambar4.PenggunaanSkylightingpadaBangunan
Penggunaan cross ventilation diusulkan guna menjaga kenyamanan termal pada bangunan.
Penerapanyangdilakukanadalahdenganmembuatbukaanpadafasaduntukjalurmasukudarakedalamruangan.Lalu,udaradinginakanbergerakmemebuhiruangansedangkanudarapanasakanbergerakmenujuketengahdandialirkankeluarmenujusaluranyangtelahdirancangsebagaiaksesudarakeluar.Luasbukaanminimalpadabagianfasadadalah20%dariluaspermukaankeseluruhanagarudarayangmasukoptimaluntukkenyamanantermal.Materialyangdigunakanadalah loster,bouvenlighttanpakaca,dankacanako.Penggunaankacanakosebagaibukaandinilai idealkarenaaliranudarayangmasukpadabangunandapatdiatursesuaidengankeinginanpenghuni.
IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019
515
Gambar5.
PenerapanCrossVentilationpadaBangunan
Penggunaan biodigester yang dikombinasikan dengan fasilitas pengolahan air limbah hibridbiofiltrasi dinilai menjadi salah satu solusi untuk mengurangi limbah yang dihasilkan bangunan.LimbahgreywateryangdiproduksidarirumahsusunPondokBoroakanditampungpadabiodigester.Melalui proses fermentasi pada limbah tersebut akan terbentuk gas metana yang akan dialirkanmenujuareapenunjangekonomiuntukmenunjangaktivitasproduksipadaareatersebut.
LimbahyangditampungpadabiodigesterakandialirkanmenujuSewageWaterTreatmentdansistemBio-Swalleuntukprosespenjernihanairkotormenjadiairbersih.Setelahitu,airbersihakanditampungpadagroundtankdandialirkanpadarumahsusununtukmemenuhikebutuhanairbersihpadaareatersebut.
Padaaspeksosialdalamarsitekturberkelanjutanmemilikitujuanuntukmemperkuatikatansosialpenghuni. Ikatan sosialpadapenghuni rumah susundinilai pentingkarenaadanyakesamaan latarbelakangyangmemunculkankecenderunganuntuksalingberbagiketikamenghadapimasalahyangdialamibersama.
Penerapan ciptatempatmerupakan pendekatanmultidimensional dalam proses perencanaandanperancanganruangpublikdenganmemanfaatkanasetmasyarakat,inspirasi,danpotensiuntukmenciptakanruangsosial/publikyangberkualitasdanberkontribusipadakesejahteraanmasyarakat.Pemanfaatanciptatempatmunculataspenerapanaktivitassosialyangtidakterencanapadaruangdirumah susun Pondok Boro. Berdasarkan data yang didapat, penghuni rumah susun Pondok Boromemiliki karakteristik yangmudahuntukmemanfaatkanbarang atau ruang yang ada disekitarnyagunamemenuhikebutuhandaripenghunibangunan.HaltersebutdapatdilihatdariperubahanfungsiruangyangterjadipadarumahsusunPondokBoropada(gambar7).
IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019
516
Gambar7.PerubahanFungsiRuangpadaRumahSusunPondokBoro
Dengandemikian,selasarrumahsusundiusulkansebagaiwadahpenghunimelakukanaktivitas
sosialberupaberkumpulbersama/berbincang-bincangdanmenjemurpakaian.Prosesperancanganyangdilakukanuntukmenciptakanruangsebagaiwadahaktivitastersebut,beberapabagiandiselasardiperlebar bentangnya. Sehingga, ruang tersebut dapat digunakan sebagai wadah aktivitaskomunal/berinteraksiantarpenghunirumahsusundanmenjemurpakaian.Aktivitaspadaareaselasaryangterbentukakanlebihdinamisdanadaptifdengankebiasaanmasyarakatyangtelahdilakukan.Sehinggainteraksiantarpenghunirumahsusunakanmenjadilebihbaik.
Gambar8.
ModifikasipadaBentukBangunanyangMenyesuaikandenganPerilaku
IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019
517
Penerapan arsitektur berkelanjutan pada aspek ekonomi diwujudkan dengan adanya wadahekonomi berbasis masyarakat yang sesuai dengan potensi ekonomi yang ada. Tujuannya adalahmenjaga kestabilan ekonomi dan peningkatan taraf hidup dari pengguna bangunan. Pada prosesmenggalipotensiekonomipadarumahsusunPondokBoro,teoriteritoriruangkegiatanditerapkan.Teoritersebutmerupakanmerupakanprinsipuntukmengetahuiserangkaianperilakuyangdilakukanoleh sekelompok orang-orang dengan motif tertentu pada daerah yang sudah menjadi haknya.Penerapanprinsipteritoriruangkegiatanakanmenguatkankonteksekonomipadadaerahsekitardanmenjadikan ruang ekonomi yang berkelanjutan. Terdapat dua faktor yang berpengaruh dalammembentukteritoriruangyaitujumlahorangyangmemilikikegiatan/pekerjaandanjumlahlapanganpekerjaan/ruangproduksiyangsamapadasatukawasan.
Berdasarkan identifikasi pekerjaan penghuni rumah susun, mayoritas bekerja sebagai buruhpabriktahudanburuhpabrikplastik.Sertadalamradius400meter,lapanganpekerjaanyangditemuiadalahpabriktahudanpabrikplastikdaurulang.Dengandemikian,usulandesainfasilitasekonomiyangditerapkanpadarumahsusunPondokBoroadalahPabrikTahudanBankSampah.KeberadaanfasilitasekonomitersebutdapatmeningkatkantarafekonomipenghunirumahsusunsesuaimotifdanpotensiekonomiyangdijalankansertamemperkuatteritoriruangkegiatanekonomipadaMojosongountukperekonomianyanglebihberkelanjutanpadaareatersebut.
Penerapan prinsip arsitektur berkelanjutan tidak hanya dapat diimplementasikan padaperancanganrumahsusunPondokBoro,namunjugapadaperancanganrumahsusunlainnyauntukmenciptakan hunian layak dan mendukung kesejahteraan dari penghuni rumah susun yangmerupakanmasyarakatberpendapatanrendah.
4.KESIMPULANDANSARAN
Berdasarkanpembahasandiatas,dapatdisimpulkanbahwapenerapanarsiteturberkelanjutanmerupakan pendekatan yang tepat untuk redesain rumah susun Pondok Boro. Penerapan aspeklingkungan, sosial, dan ekonomi pada arsitektur berkelanjutan dapat mendukung tercapainyakesejahteraanpenghunirumahsusundenganmenjaminaktivitasyangadadidalamnya.
Implementasiaspeklingkunganyangditerapkandenganprinsipefisiensienergipadapenataanmassa,utiliasbangunan,danmanajemenlimbahterpadu.Prinsipefisiensienergiditerapkandenganperancanganpasifpadabangunanuntukmemaksimalkanpenghawaandanpencahayaanalamipadabangunan. Prinsipmanajemen limbah terpadu diterapkan dengan pengolahan limbah yang dapatdidaurulangsalahsatunyadenganpengolahanlimbahairkotoruntukdigunakankembalimenjadiairbersihyanglayakdigunakandangasuntukkebutuhanproduksi.
Aspeksosialdirencanakandenganmenerapkanprinsipciptatempatuntukmenciptakanwadahyang dapat memperkuat ikatan sosial antar pengguna bangunan. Penerapan aspek sosial dapatditerapkandalamperencanaanruang,bentukbangunan,danelemenarsitekturalyangsesuaidengankebutuhandankebiasaandaripenghunibangunan.
Aspek ekonomi direncanakandenganmenerapkanwadah ekonomi berbasismasyarakat yangsesuaidenganpotensiekonomiyangadagunakestabilanekonomidanpeningkatantarafhidupdaripengguna bangunan. Hal yang diwujudkan dalam aspek ekonomi dilakukan dengan perencanaanruangpenunjangekonomipabriktahudanbanksampahyangsesuaidenganpotensiekonomiyangadapadasekitarareatapak.HalinidiharapkandapatmenunjangtarafhidupmasyarakatdalamrumahsusunPondokBoro.
Penerapan prinsip arsitektur berkelanjutan tidak hanya dapat diimplementasikan padaperancanganrumahsusunPondokBoro,namunjugapadaperancanganrumahsusunlainnyauntukmenciptakan hunian layak dan mendukung kesejahteraan dari penghuni rumah susun yangmerupakanmasyarakatberpendapatanrendah.
IndraYudaWardiana,AgusHeruPurnomo,KaharSunoko/JurnalSENTHONG2019
518
REFERENSI
BadanPusat Statistik Kota Surakarta. (2018). Kota SurakartaDalamAngka 2017. Surakarta: BadanPusatStatistik
Commission,B.(1987).OurCommonFuture.OxfordUniversityPress.DGNB-System.de.(2015).DGNBSystem-Certificateforsustainableandgreenbuilding.Golubchikov,O.,&Badyina,A.(2012).SustainableHousingforSustainableCities.UN-HABITAT.