tgs pak hardi (kelompok neo klasik sekolah)

20
A. LATAR BELAKANG Sekolah merupakan tempat belajar mengajar yang di dalamnya terdiri atas lingkungan internal yaitu staf pengajar, kepala sekolah, komite sekolah dan murid. Selain lingkungan internal, terdapat pula lingkungan eksternal sekolah yaitu orang tua murid dan masyarakat. Kedua lingkungan tersebut sangat mempengaruhi stabilitas organisasi pendidikan ini. Organisasi pendidikan yang dikenal dengan sebutan sekolah ini sangat menetukan masa depan bangsa Indonesia, untuk itu penanganan yang tepat pada organisasi ini sangat diperlukan. Selain itu, masyarakat Indonesia sekarang tidak bodoh untuk memilih sekolah yang memiliki kredibilitas dan kapabilitas untuk dipilih sebagai tempat belajar yang tepat bagi anak-anaknya. Tanpa penanganan dan pengelolaan yang tepat organisasi pendidikan / sekolah sulit bersaing dengan sekolah- sekolah lainnya. Pentingnya pengelolaan dan penanganan yang tepat tersebut diperlukan suatu analisis yang kritis tentang bagaimana mengelola organisasi sekolah dengan pendekatan –pendekatan organisasi yang dikemuakan oleh para ahli. B. RUMUSAN MASALAH

Upload: katrin-hapsari

Post on 25-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tgs Pak Hardi (Kelompok Neo Klasik Sekolah)

A. LATAR BELAKANG

Sekolah merupakan tempat belajar mengajar yang di dalamnya terdiri atas

lingkungan internal yaitu staf pengajar, kepala sekolah, komite sekolah dan murid.

Selain lingkungan internal, terdapat pula lingkungan eksternal sekolah yaitu orang

tua murid dan masyarakat. Kedua lingkungan tersebut sangat mempengaruhi

stabilitas organisasi pendidikan ini.

Organisasi pendidikan yang dikenal dengan sebutan sekolah ini sangat

menetukan masa depan bangsa Indonesia, untuk itu penanganan yang tepat pada

organisasi ini sangat diperlukan. Selain itu, masyarakat Indonesia sekarang tidak

bodoh untuk memilih sekolah yang memiliki kredibilitas dan kapabilitas untuk

dipilih sebagai tempat belajar yang tepat bagi anak-anaknya. Tanpa penanganan dan

pengelolaan yang tepat organisasi pendidikan / sekolah sulit bersaing dengan

sekolah-sekolah lainnya.

Pentingnya pengelolaan dan penanganan yang tepat tersebut diperlukan suatu

analisis yang kritis tentang bagaimana mengelola organisasi sekolah dengan

pendekatan –pendekatan organisasi yang dikemuakan oleh para ahli.

B. RUMUSAN MASALAH

Perumusan masalah dalam peper ini adalah : “Bagaimana pendekatan organisasi

yang tepat di dalam pengelolaan organisasi sekolah?”

C. TUJUAN

Tulisan ini ditujukan untuk mengetahui pendekatan organisasi yang tepat dalam

pengelolaann organisasi sekolah.

D. TINJAUAN PUSTAKA

Sebelum membahas lebih jauh mengenai pendekatan organisasi mana yang tepat

untuk digunakan di dalam organisasi sekolah , maka perlu mengetahui lebih jelas

mengenai teori-teori organisasi yang pada akhirnya akan dipilih pendekatan mana

yang paling tepat.

Page 2: Tgs Pak Hardi (Kelompok Neo Klasik Sekolah)

1. TEORI ORGANISASI KLASIK

Konsep-konsep tentang organisasi telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan

konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik (classical theory) atau

kadang-kadang disebut juga teori tradisional. Organisasi secara umum digambarkan

oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi, dan tugas-tugasnya

terspesialisasi. Para teoritisi klasik menekankan pentingnya “rantai perintah” dan

penggunaan disiplin, aturan dan supervisi ketat untuk mengubah organisasi-

organisasi agar beroprasi lebih efisien. Teori klasik berkembang dalam tiga aliran :

teori birokrasi, teori administrasi, dan manajemen ilmiah. Ketiga aliran ini dibangun

atas dasar anggapan-anggapan yang sama. Ketiganya juga mempunyai efek yang

sama dalam praktek, dan semuanya dikembangkan sekitar tahun 1990 – 1950 oleh

kelompok-kelompok penulis yang bekerja secara terpisah dan tidak saling

berhubungan.

Teori Birokrasi

Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya : The Protestant Ethic

and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasl dari kata legal-rasional.

Organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancanan organisasi

untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut waber bentuk organisasi yang birokratik

secara kodratnya adalah bantuk organisasi yang palinga efisien. Weber

mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai berikut :

1. Pembagian kerja yang jelas.

2. Hirarki wewenang yang di rumuskan secara baik.

3. Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi.

4. Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja.

5. Sistem aturan yan mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para

pemegang jabatan.

6. Hubungan-hubungan antar pribadi yang bersifat “impersonal”.

Jadi, birokrasi adalah sebuah model organisasi normatif, yang menekankan

struktur dalam organisasi. Unsur-unsur birokrasi masih banyak ditemukan di

Page 3: Tgs Pak Hardi (Kelompok Neo Klasik Sekolah)

organisasi-organisasi modern yang labih kompleks daripada hubungan “face-to-

face” yang sederhana.

Teori Administrasi

Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Teori

administrasi berkembang sejak tahun 1990. teori ini sebagian besar dikembangkan

atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lynlali Urwick dari Eropa, serata Mooney

dan Reiley di Amerika.

Fayol mengatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat menjadi 6

kelompok :

1. Kegiatan teknikal (produksi,adaptasi).

2. Kegiatan komersial (pembelian, pertukaran).

3. Kegiatan finansial (pencarian suatu pengguna optimum dari modal).

4. Kegiatan keamanan (perlindungan terhadap kekayaan dan personalia organisasi).

5. Kegiatan akutansi (pentuan persedian, biaya, penyusunan neraca dan lapoaran

rugi-laba).

6. Kegiatan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pemberi perintah dan

pengawasan).

Fayol mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar

perkembangan teori administrasi. Prinsip-prinsip dari Fayol tersebut secara ringkas

dapat di uraikan sebagai berikut :

1. Pembagian kerja, dengan adanya pembagian kerja atau spesialisasi akan

meningkatkan produktivitas, karena seseorang dapat memutuskan diri pada

pekerjaan.

2. Wewenang dan tanggung jawab, wewenang adalah hak untuk memberi perintah.

Seorang anggota suatu organisasi mempunyai tanggung jawab dalam pencapaian

tujuan organisasi sesuai dengan kedudukannya.

3. Disiplin, harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan-tujuan

organisasi.

4. Kesatuan perintah, untuk mengirangi kekacauan, kebingungan, dan konflik.

Page 4: Tgs Pak Hardi (Kelompok Neo Klasik Sekolah)

5. Kesatuan pengarahan, suatu organisasi akan efektif bila anggota-anggotanya

bekerja bersama berdasarkan tujuan-tujuan yang sama.

6. Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi.

7. Balas jasa, pembayaran upah atau gaji harus bijaksana, adail, tidak eksploatif

dan sedapat mungkin memuaskan kedua blah pihak dan harus ada penghargaan

atas pelaksanaan tugas yang baik.

8. Sentralisasi, organisasi perlu mengatur tingkat keseimbangan optimum antara

sentralisasi dan desentralisasi.

9. Rantai skala, hubungan antara tugas-tugas disusun atas dasar suatu hirarki dari

atas ke bawah.

10. Aturan, konsepsi Fayol menyatakan bahwa harus ada suatu tempat untuk setiap

orang, dan setiap orang harus menduduki tempat yang memang seharusnya

menjadi tempatnya.

11. Keadilan, keadilan juga berarti adanya kesamaan perlakuan dalam organisasi.

12. Kelanggengan personalia, pentingnya adanya kelangsungan, keamanan, dan

kepastian kerja.

13. Inisiatif, dalam setiap tugas harus ada kemungkinan untuk menunjukan inisiatif

sendiri dalam menyelesaikan dan mengerjakan rencana di setiap tingkat.

14. Semangat Korps, “persatuan adalah kekuatan”. Pelaksanaan oprasi organisasi

yang baik perlu adanya kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki dari para

anggotanya.

Disamping itu, Fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi

elemen-elemen manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah,

pengkoordinasian, dan pengawasan. Pembagian kegiatan-kegiatan administrasi atas

fuingsi-fungsi ini dikenal sebagai Fayol’s Fungctionalism atau teori fungsionalisme

fayol. Mooney dan Reilly menyebut Koordinasi sebagai faktor terpenting dalam

perencanaan organisasi maupun bangun teori yang mereka kemukakan. Mereka

menekankan tiga perinsip oranisasi yang mereka teliti dan temukan telah dijalankan

dalam organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer dan bisnis. Ketiga prinsip

tersebut adalah : 1)Prinsip koordinasi, 2)Prinsip skalar, dan 3)Prinsip fungsional.

Page 5: Tgs Pak Hardi (Kelompok Neo Klasik Sekolah)

Manajemen Ilmiah

Bagaian ketiga dari teori klasik adalah manajemen ilmiah. Manajemen ilmiah

dikembangkan mulai sekitar tahun 1990 oleh Frederick Winslow Taylor, telah

dipergunakan cukup luas. Teori manajemen ilmiah masih banyak dijumpai dalam

praktek-praktk manajemen modern. Manajemen iliah merupakan penerapan metode

ilmiah pada stidi, analisa, dan pemecahan maslah-masalah organisasai. Bagai kita

yang penting adalah memandang manajemen ilmiah sebagai teknik-teknik

manajerial yang sangat berharga. Empat kaidah dasar manajemen yang harus

dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu :

1. Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode

yang dikembangkan atas dasar ilmu pengethuan tentang kerja yang ilmuah dan

benar.

2. Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengenbangan para karyawan secara

ilmiah, agar memungkinkan para karyawan bekerja sabaik-baiknya sesuai

dengan spesialisasinya.

3. Pengembangan ilmu tentang kerja seleksi, latihan dan pengenbangan secara

ilmiah harus diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan

untuk mencapai tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat

menekankan biaya produksi menjadi rendah.

4. Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan

mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai

upaya untuk menimbulkan suasana kerja sama yang baik.

Dasar-dasar organisasi menurut teori klasik

Menurut para pengikut aliran teori organisasi klasik, adanya suatu organisasi

atau koordinasi bergantung pada empat kondisi pokok yang harus ada sebelum

“kesatuan kegiatan” (unity of action) itu mungkin terjadi. Kondisi-kondisi tersebut

adalah sebagai berikut : 1) Kekuasaan, 2) Saling melayani, 3) Doktrin, dan 4)

Disiplin.

Page 6: Tgs Pak Hardi (Kelompok Neo Klasik Sekolah)

Tiang dasar teori organisasi formal

1. Pembagian kerja : pembagian kerja sebagai tiang dasar yang paling penting di

antara empat tiang dasar teori organisasi klasik. Pertimbangan pembagian kerja

(spesialisasi) adalah bahwa dengan mengembangkan pekerjaan-pekerjaan teknis

organisasi akan dicapai hasil kerja. Pendekatan untuk pembagaian kerja dalam

teori organisasi klasik ini sering juga disebut departementalisasi, atau evolusi

dan devolusi fungsional. Pembagian kerja merupakan dasar utama teori

organisasi klasik dam koordinasi. Tiang-tiang dasar lainnya dikembangkan

dengan mengambil manfaat dari adanya pembagian kerja.

2. Proses skalar dan fungsional : Proses-proses ini adalah proses pertumbuhan

vertikal dan horizontal organisasi. Proses skalar adalah mengenai perkembangan

rantai perintah yang menghasilkan pertambahan tinkat-tingkat pada struktur

organisasi. Proses skalar dicapai melalui pendelegasian wewenang dan tanggung

jawab. Proses fungsional adalah cara organisasi untuk berkembang horizontal.

Dinamika proses fungsional adalah pembagian kerja.

3. Struktur : Struktur adalah hubungan antara berbagai kegiatan berbeda yang

dilaksanakan di dalam suaru organisasi. Tujuan struktur ialah menyediakan atau

memberi wadah pada fungsi-fungsi organisasi, agar tujuam organisasi tercapai

denan efektif. Struktur organisasi meliputi sistem dan pola.

4. Rentang kendali : konsep rentang kendali berhubungan dengan berapa banyak

seorang atasan dapat “mengendalikan” bawahan secara efektif. Rentang kendali

ini dapat bersifat lebih mendatar, yaitu struktur flat atau melunjang yaitu struktur

tall. Para penulis klasik menyatakan bahwa perlu untuk membatasi rentang

kendali para manajer, karena tidaklah mungkin seorang manajer melaksanakan

banyak fungsi dan mencuranhkan dirinya secara sama bagi tiap-tiap fungsi.

Maka perlu pembagian kerja dan rentang kendali yang efektif.

2. TEORI ORGANISASI NEOKLASIK

Aliran pemikiran lebih lanjut yang muncul digambarkan sebagai neoklasik, dan

secara sederhana sebagai teori atau aliran hubungan manusiawi. Teori neoklasik

dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik merubah, menambah, dan

dalam banyak hal memperluas teori klasik. Teori neoklasik adalah menekankan

Page 7: Tgs Pak Hardi (Kelompok Neo Klasik Sekolah)

pentingnya aspek psikologi dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai

bagian kelompok kerjanya.

Perkembangan Teori Neoklasik

Teori neoklasik sebenarnya bukan merupakan teori baru yang muncul seperti

teori klasik. Teori neoklasik muncul dan “mengusulkan” perubahan-perubahan pada

teori klasik, sejak diperkenalkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia.

Pendekatan neoklasik mencakup uraian sistematis organisasi informal, dan

pengaruhnya para organisasi formal. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan

inspirasi percobaan-percoaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo

Nunsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam buku-buku tentang

hubungan manusiawi seperti Ardner dan Moore, Human Ralation in Industry dan

sebagainya.

Perubahan Neoklasik pada Tiang Dasar Teori Organisasi Formal

Aliran neoklasik bukan merupakan atau mencetuskan suatu teori murni seperti

yang dilakukan aliran klasik. Pengikut aliran neoklasik adalah mereka yang

membahas kelemahan model klasik pada perilaku organisasi, tetapi tidak menentang

seluruh teori klasik.

Pembagian Kerja (Division of Labor)

Sejak pembagian kerja dilakukan, timbul masalah yang disebut anomie. Anomie

adalah situasi dimana pedoman kerja tidak ada dan disiplin diri menjadi berkurang.

Akibat adanya pembagian kerja adalah spesialisasi yang mengakibatkan orang

terpecah belah, merasa cemburu (iri) dengan orang lain, dan sebagainya. Oleh

karena itu teori neoklasik mengemukakan perlunya :

1. Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan,

agar merasa “terlibat” dengan pekerjaanya dan berkepentingan dalam

perusahaan.

2. Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi, agar

orang menjadi tidak terlalu spesial tetapi dapat memperluas kemampuan dan

keahlian dalam bidang lain.

Page 8: Tgs Pak Hardi (Kelompok Neo Klasik Sekolah)

3. Managemen bottom-up yang memberi kesempatan kepada “para junior” untuk

berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.

Proses-proses Skalar dan Fungsional

Proses skalar dan fungsional (sclar and functional processes) menimbulkan

berbagai masalah dalam pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Neoklasik

menyatakan bahwa kapasitas dan kekuasaan tak dapat dikompensasikan, karena

bukan merupakan satu-satunya hubungan; ada faktor-faktor lain yang perlu

diperhatikan terutama hasil kegiatan “kaki-tangan manusia”.

Struktur Organisasi

Tentang struktur irganisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur

merupakan penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (frictions) internal di antara

orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda. Pergeseran-pergeseran

ini terjadi terutama antara orang-orang operasional (lini) dan oarang-orang staf.

Menurut Melville Dalton penyebabnya adalah : 1) Perbedaan tugas antara orang lini

dan staf, 2) Perbedaan umur dan pendidikan, dan 3) Perbedaan sikap.

Rentang Kendali

Penentuan rentang sangat tergantung pada pebedaan individu dalam kemempuan

manajemennya, tipe orangnya, efektivitas komunikasi, fungsi pengawasan formal,

serta derajat sentralisasi, dimana neoklasik mengusulkan pengawasan bebas

demokratis, sedang klasik memilih pengawasan ketat. Rentang yang pendek

mengakibatkan pengawasan yang ketat, rentang yang luas memerlukan

pendelegasian yang baik dengan mengurangi pengawasan. Karena perbedaan

individu dan organisasi, kadang-kadang yang satu lebih baik daripada yang lain,

maka rentang kendali tidak dapat ditetapkan secara kaku.

Pandangan Neoklasik Terhadap Organisasi Informal

Titik tekanan teori neoklasik adalah pada dua elemen pokok dalam organisasi,

yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Faktor-faktor yang dapat menentukan

munculnya organisasi informal, antara lain : 1)Lokasi : Untuk membentuk suatu

Page 9: Tgs Pak Hardi (Kelompok Neo Klasik Sekolah)

kelompok, orang harus mempunyai kontak tatap muka yang baik. 2) Jenis

Pekerjaan: Ini merupakan faktor kunci yang menentukan munculnya dan komposisi

organisasi informal. 3) Minat: Walaupun orang-orang mungkin ada pada lokasi yang

sama, melaksanakan kerja yang sejenis, pebedaan minat di antara mereka

menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal yang kecil, di samping

satu yang besar. 4) Masalah-masalah khusus: Dalam hal ini, yang sama bergabung

bersama untuk kapentingan khusus. Usaha yang labih baik bagi manajer adalah

mengembangkan suatu hubungan kerja dengan organisasi informal yang dapat

menghasilkan keselarasan pandangan organisasi formal dan informal.

3. TEORI ORGANISASI MODERN

Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup

yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu sistem

terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.

Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang disiplin

ilmu pengetahuan.

Dasar Pemikiran Teori Organisasi Modern

Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950, Teori

modern, dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan, menyediakn pemenuhan

suatu kebutuhan yang menyeluruh. Teori organisasi modern labih dinamis daripada

teori-teori lainnya dan meliputi lebih banyak variabel yang dipertimbangkan. Teori

modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen yang memadukan teori

klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju. Teori modern

menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompeleks, dinamis,

multilevel, multidimensional, multivariabel, dan probabilistik. Organisasi terdiri dari

antara hubungan bagian-bagian dalam suatu sistem, ada badan-badan yang

dihubungkan dengan tali elastis. Sebagi suatu sistem, organisasi tediri atas 3 unsur :

1) unsur struktur yang bersifat makro, 2) unsur proses yang juga bersifat makro dan

3) unsur perilaku anggota organisasi yang bersifat mikro. Ketiganya saling kait-

mengkait dan sebenarnya tak terpisahkan satu sama lain.

Page 10: Tgs Pak Hardi (Kelompok Neo Klasik Sekolah)

Teori Sistem Umum

Tujuan teori sistem umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasi

universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh

sistem sebagi titik awal. Secara ringkas, teori organisasi modern dan teori sistem

umum, mempelajari:

1. Bagian-bagian dalam keseluruhan dan pergerakan individu di dalam dan di luar

sistem.

2. Interaksi individu-individu dengan lingkungan yang terjadi dalam sistem.

3. Interkasi di antara individu-individu dalam sistem.

4. Masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem.

Teori Organisasi Dalam Suatu Kerangka Sistem

Teori organisasi modern sebenarnya bukan merupakan kesatuan kerangka

berpikir. Barangkali yang paling berguna dalam mempelajari sistem organisasi

adalah usaha memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan. Bagian-bagian dari

sistem dan saling ketergantungannya.

1. Sistem adalah individu, dan terstruktur kepribadiannya yang diberikan kepada

organisasi.

2. Sistem adalah penentuan fungsi-fungsi formal, yang bisa disebut organisasi

formal.

3. Dalam sistem Organisasi adalah organisasi informal.

4. Struktur status dan peranan.

5. Lingkungan phisik pelaksana pekerjaan.

Proses-proses hubungan dalam sistem. Teori organisasi modern menunjukan tiga

kegiatan proses hubungan universal yang selalu mucul pada sistem manusia dalam

perilakunya berorganisasi. Ketiga proses tersebut adalah komunikasi, berusaha

untuk mencapai keseimbangan, dan pengambilan keputusan. Teori modern

mendefinisikan organisasi sebagai proses-proses yang tersusun dalam suatu sistem

dimana orang-orang didalamnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Aliran pemikiran lebih lanjut yang muncul digambarkan sebagai neoklasik, dan

secara sederhana sebagai teori atau aliran hubungan manusiawi. Teori neoklasik

Page 11: Tgs Pak Hardi (Kelompok Neo Klasik Sekolah)

dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik merubah, menambah, dan

dalam banyak hal memperluas teori klasik. Teori neoklasik adalah menekankan

pentingnya aspek psikologi dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai

bagian kelompok kerjanya.

E. PEMBAHASAN

APLIKASI TEORI NEOKLASIK DI LEMBAGA PENDIDIKAN (SEKOLAH)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada dasarnya dalam teori

neoklasik ini merupakan sebuah teori yang menitikberatkan kepada hubungan

manusiawi (Human Relation) antara satu orang dengan orang lainnya. Teori

neoklasik bukan merupakan teori baru, melainkan sebuah teori yang membahas dari

kelemahan teori sebelumya yakni teori klasik. Oleh karena itu aplikasinya dalam

sebuah sekolah adalah sebagai berikut:

1. Dalam organisasi formal

Di sebuah sekolah, dalam pembagian kerja menekankan kepada adanya

partisipasi dalam setiap pengambilan keputusan. Misalnya dalam pemilihan ketua

OSIS, atau pemilihan kepala sekolah harus berdasarkan aspirasi dari seluruh warga

sekolah. Begitu juga dalam kegiatan pembelajaran, harus selalu memperhatikan

dari aspirasi atau pendapat dari siswa-siswi atau biasa disebut dengan student

center learning. Kemudian adanya suatu rotasi jabatan, dimana setiap guru berhak

untuk terlibat dalam kepengurusan sekolah seperti menjadi bendahara, sekretaris,

ataupun wakil-wakil kepala sekolah. Jadi, dengan adanya rotasi tersebut, tidak

adanya spesialisasi tugas dari sorang guru. Kegiatan pengawasan di sekolah terjadi

secara lebih longgar atau tidak ketat, dan lebih bersifat demokratis.

Sekolah meruapakan organisasi yang terdiri atas banyak elemen yang terlibat di

dalamnya terdapat staf pengajar, tata usaha, siswa, dan bahkan lingkungan eksternal

seperti orangtua dan masyarakat ikut terlibat. Sehingga, tepat apabila pendekatan

neo klasik digunakan di dalam organisasi pendidikan seperti sekolah. Hal ini

dikarenakan kaitannya dengan hubungan antara kepala sekolah dengan guru akan

lebih tepat apabila menggunakan hubungan yang akrab sehingga terjalin

Page 12: Tgs Pak Hardi (Kelompok Neo Klasik Sekolah)

komunikasi yang baik, begitu pula antara guru dan murid akan lebih tepat apabila

menggunakan hubungan kemanusiaan dibandingkan hubungan yang sifatnya terlalu

mekanistis. Siswa yang memiliki psikologis yang berbeda-beda membutuhkan

pendekatan yang lebih personal apabila salah seorang siswa mengalami kesulitan

atau permasalahan yang mengganggu prestasinya di sekolah.

2. Dalam organisasi informal

Teori neoklasik dalam memandang organisasi informal di sekolah lebih bersikap

mendukung dan memfasilitasi adanya organisasi informal yang ada di sekolah.

Sebagai contoh adalah organisasi informal yang terbentuk berdasarkan minat

seperti klub-klub basket, kegiatan ekstrakulikuler pramuka, olahraga voli dan lain

sebagainya. Semua kegiatan tersebut didukung karena dianggap dapat membantu

organisasi formal (sekolah) untuk dapat menwujudkan tujuannya misalnya untuk

mendapatkan kejuaraan dan berprestasi di tingkat lokal maupun tingkat

internasional. Oleh karena itu, sekolah harus memberikan fasilitas berupa tenaga

pengajar, jam latihan, dukungan dana, dan lain sebagainya.

F. KESIMPULAN

Teori neoklasik muncul sebagai akibat dari teori klasik yang kurang

memperhatikan aspek sosial. Sehingga disini teori neoklasik hadir dan memberikan

tekanan penting pada aspek psikologi dan sosial karyawan sebagai individu maupun

sebagai bagian kelompok kerjanya. Sekolah yang baik dalam pandangan teori

neoklasik adalah sekolah menekankan adanya partisipasi dalam setiap pengambilan

keputusan. Dalam kegiatan pembelajaran, sekolah ini akan menerapkan student

center learning yaitu dimana siswa diharapkan akan lebih aktif karena

menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar, bukan lagi guru yang

menjadi pusat. Dengan cara seperti ini lebih memungkinkan terjadinya komunikasi

yang lebih baik antara murid dan guru. Disini, guru juga akan lebih mengetahui

pemikiran-pemikiran dan karakter dari peserta didiknya. Guru tidak menganjurkan

peserta didiknya untuk belajar dengan situasi yang tegang dan hanya mendengarkan

apa yang disampaikan oleh guru tersebut, tetapi lebih menekankan agar peserta

Page 13: Tgs Pak Hardi (Kelompok Neo Klasik Sekolah)

didiknya mengeluarkan ide-ide atau pemikiran-pemikiran yang dimilikinya sebagai

hasil timbal balik dari proses pembelajaran tersebut.

G. SARAN

Sejak pembagian kerja dilakukan, timbul masalah yang disebut anomie. Anomie

adalah situasi dimana pedoman kerja tidak ada dan disiplin diri menjadi kurang.

Walaupun organisasi yang menganut teori neoklasik memberikan tekanan penting pada

aspek psikologi dan sosial pegawai sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok

kerjanya, namun kedisiplinan dan ketaatan pada aturan harus tetap dipegang teguh.

Selain itu, masalah produktivitas dan efisiensi juga harus dipikirkan karena seringkali

organisasi yang menganut teori neoklasik lebih mementingkan aspek psikologi dan

sosial pegawai kurang memperhatikan produktivitas dan efisiensi.

DAFTAR PUSTAKA

Nurizky,Fanny.Teori Organisasi Klasik,Neo-Klasik dan Modern.Dalam

http://phunnypelupa.blogspot.com/2011/02/teori-organisasi-klasik-neoklasik-dan.html.

Diunduh pada 17/09/2013 pukul 12.13 WIB.