tetanus

26
Tetanus Hana Fathia Ardi 101.0211.077

Upload: shafira-nur-aditya

Post on 13-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

jgfjfg

TRANSCRIPT

Tetanus

Trias klinis : rigiditas, spasme otot, disfungsi otonomikGejala awal : kaku kuduk, nyeri tenggorokan, sulit membuka mulutSpasme otot masseter lalu menyebabkan trismus (rahang terkunci) lalu spasme meluas progresif ke otot-otot wajah yang menyebabkan ekspresi wajah yang khas risus sardonikus lalu meluas ke otot otot menelan yang menyebabkan disfagia.Spasme berlangsung beberapa menit dan nyeri

Definsi Gangguan neurologis ditandai dengan meningkatnya tonus otot dan spasme yang disebabkan oleh tetanospasmin, suatu toksin protein yang kuat oleh Clostridium ColiMikrobiologi Clostridium tetaniMikroskopik : batang langsing, merah, positifBakteri ini berkumpul , bergerak (mobile) , anaerobik obligat, bentuk vegetatif, menghasilkan spora mempunyai karakteristik pemukul durum, tidak berwarna, oval, seperti reket tenesResisten terhadap disinfeksi oleh kimia/panas selama 20 menitDapat bertahan selama bertahun-tahun di lingkungan tertentu & tahan sinar matahariDihancurkan tidak sempurna dengan mendidihkan, dapat dieliminasi dengan otoklav tekanan 1 atmosfir dan 120 C dalam 15 menitTerjadi dalam bentuk genaralisata dan fatal apabila tidak diterapi.Lahir dari ibu yag tidak diimunisasi adekuat terutama setalah perawatan bekas potongan tai pusat yang tidak steril, onset 2 minggu pertama kehidupanRigiditas, sulit menelan ASI, iritabilitas&spasme gambaran khas tetanus neonatrumBackNextRigiditas otot leher yang menyebabkan retraksi kepalaRigiditas tubuh yaitu opistotonus, menurunnya kelenturan dinding dada.Refleks tendon dalam meningkat, dan demamSpasme otot periodik: kontraksi tonik yang terjadi pada kelompok otot agonis dan antagonis secara bersamaan, bersifat spontan/dipicu oleh stimulus, bervariasi keparahan dan frekuensinya, bisa terjadi berulang

Derajat KeparahanDiagnosa Berdasarkan anamnesaKultur sekret lukaLeukosit mungkin meningkatPemeriksaan cerebrospinal normalElektromyogram menunjukkan impuls unit-unit motorik & pemendekan atau tidak adanya interval tenangEnzim otot mungkin meningkatKadar antitoksi serum 0,15 U/ml dianggap protektifDiagnosa DiferentialTatalaksana 3 prinsip penatalaksanaan:Organisme yang terdapat dalam tubuh dihancurkan untuk mencegah pelepasan toksinToksin dalam tubuh, di luar sistem saraf pusat dinetralisasiEfek toksin telah terikat pada sistem saraf pusat diminiminasiTatalaksana UmumDitempatkan diruang yang tenang di ICUObservasi dan pemantauan kardiopulmoner dilakkukan secara terus menerus, sedangkan stimulasi diminimaisasiLuka dieksplorasi dibersihkan secara hati-hati & dilakukan debriment secara menyeluruhTERAPIUmumDi ICU, perlindungan terhadap jalan nafas, eksplorasi luka dibersihkan secara hati-hati dan debridemen menyeluruhKhususMenetralisasi toksin yang bebas Imunoglobulin tetanus manusia (TIG) diberikan segera dengan dosis 3000-6000 unit IM, biasanya dengan dosis terbagiMenyingkirkan sumber infeksiMetronidazol (500mg tiap jam 6 jam atau 1 gr tiap 12 jam)Pengendalian rigiditas dan spasmeSedasi menggunakan benzodiazepinPenatalaksanaan respirasiIntubasi/trakeostomi dengan/tanpa ventilasi mekanikPengendalian disfungsi otonomikSedasi (benzodiazepin, antikonvulsan, morfin), agonis adrenergik alfa (klonidin)Penatalaksanaan intensif suportifNutrisi enteral, melindungi jalan nafas, mencegah aspirasi dan sepsis,profilaksis terhadap tromboembolisme, perdarahan GIT, dekubitus.Lain-lainHidrasi, kecukupan kebuituhan gizi, fisioterapi, heparin dan antikoagulan untuk mencegah emboli paru, monitor fungsi ginjal, kandung kemih, saluran cerna, mengatasi infeksi sekunder bila ada.Farmakologi obat-obat yang sering dipakai pada tetanusDiazepamTerapi spasme dan kejang tetanik, mendepresi semua tingkatan SSPDosis :Spasme ringan : 5-10mg oral / 4-6 jam bila perluSpasme sedang : 5-10mg IV bila perluSpasme berat : 50-100mg dalam 500ml, diinfuskan 0mg/jamFenobarbital 1mg/kg IM tiap 4-6 jam, tidak melebihi 400mg/hr

BaklofenRelaksan otot kerja sentral untuk melepaskan pasien dari ventilator dan untuk menghentikan infus diazepamDosis :55 tahun : 800mcg IT

DantrolenMenstimulasi relaksasi otot dengan memodulasi kontraksi otot pada daerah setelah myoneural junction dan dengan aksi langsungnya pada ototDosis : 1mg/kg IV selama 3 jam, diulang tiap 4-6 jam bila perlu.

AntibiotikPenisilin G (10-24 juta unit/hari IV, terbagi dalam 4 dosis), metronidazol, doksisiklin (100mg peroral / IV tiap 12 jam)VekuroniumAgen pemblokade neuromuskular prototipik yang menyebabkan terjadinya paralisis muskuler.Dosis : 0,08-0,4 mg/kg IV

PENCEGAHANImunisasi dengan tetanus toksoid: serial vaksinasi untuk dewasa terdiri dari 3 dosis.Dosis pertama dan ke-2 diberikan dengan jarak 4-8 mingguDosis ketiga : 6-12 bulan setelah dosis pertamaDosis ulangan diberikan setiap 10tahunPenatalaksanaan lukaImunisasi pasif dengan TIG (imunoglobin tetanus)Imuniasasi aktif dengan vaksin, terutama toksoid kombinasi tetanus dan difteri (terjadi untuk individu > 7 tahun)Untuk tetanus neonatorumVaksinasi maternal, meningkatkan proporsi kelahiran yang dilakukan di RS dan pelatihan penolong kelahiran non-medis.

Prognosa Berdasarkan skoring Black

01Masa inkubasi 7 hari< 7 hariAwitan penyakit 48 jam< 48 jamTempat masukSelain tempat tersebutTali pusatFraktur terbukaSesudah operasiSesudah IMSpasme -+Panas badan aksila rektal 38,4 C 40,0 C> 38,4 C> 40,0 CTakikardi-+Kompllikasi Laringospasme